BAB I PENDAHULUAN. Air adalah komponen penyusun tubuh terbesar, yaitu sebanyak 50%-60%

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan substansi yang paling banyak digunakan di dunia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang progresif dan lambat yang biasanya berlangsung beberapa tahun.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronik merupakan kerusakan ginjal atau penurunan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB V PEMBAHASAN. penggerindaan dan pengelasan di area malting, dan finishing produk. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO menyatakan bahwa obesitas sudah merupakan suatu epidemi global,

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh mereka yang menderita gagal ginjal (Indraratna, 2012). Terapi diet

BAB I PENDAHULUAN. lansia adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Menurut Surini dan Utomo

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi yang selalu meningkat setiap tahun, baik di negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dasar (usia 6-12 tahun) adalah pola makan yang tidak tepat. Anak usia sekolah dasar

STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang berbeda. Overweight

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. irreversible. Hal ini terjadi apabila laju filtrasi glomerular (LFG) kurang dari 50

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tingkat kejadiannya terus meningkat di banyak negara di dunia (Lopez et

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah untuk menyejahterakan kehidupan bangsa. Pembangunan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita semua umur,

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari tiga bulan, dikarakteristikan

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai akibat dari kecenderungan pasar global, telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2005, angka harapan hidup orang Indonesia adalah 70,0 tahun. Tahun 2006

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit batu saluran kemih (BSK) merupakan penyakit umum yang

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang biasa disebut sebagai silent

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

HUBUNGAN TINGKAT ASUPAN ZAT GIZI MIKRO DAN MORBIDITAS TERHADAP STATUS GIZI SISWA SISWI DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat 125 juta orang dengan usia 80 tahun bahkan lebih. (World Health

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB I dalam Neliya, 2012). Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUPLEMEN ENERGI DENGAN STADIUM CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG HEMODIALISIS RSUD IBNU SINA GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman serba modern saat ini, manusia bekerja menjadi lebih hemat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri secara global. Tiap tahun angka pekerja terus meningkat yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,

2025 (Sandra, 2012). Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2012

I. PENDAHULUAN. keluhan maupun gejala klinis kecuali sudah terjun pada stadium terminal (gagal

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat di

BAB 1 PENDAHULUAN. kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi tubuh, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. atau stroke (Mahan dan Escott-Stump, 2008). Sedangkan prevalensi hipertensi pada golongan usia adalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan. Salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. killer) diantara pembunuh lainnya seperti diabetes, hiperkolesterolemia dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB I PENDAHULUAN. lebih di Indonesia terjadi di kota-kota besar sebagai akibat adanya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. secara menahun dan sifatnya irreversibel, ditandai dengan kadar ureum dan

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kematangan fisiologis sehubungan dengan adanya pubertas

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan keserasian antara perkembangan fisik dan perkembangan mental. Tingkat. lampau, bahkan jauh sebelum masa itu (Budiyanto, 2002).

BAB 1 : PENDAHULUAN. akibat dari disregulasi dalam sistem keseimbangan energi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah komponen penyusun tubuh terbesar, yaitu sebanyak 50%-60% pada orang dewasa (Almatsier, 2004). Menurut Fraser (2009), tercapainya keseimbangan asupan dan pengeluaran cairan dalam tubuh disebut hidrasi. Status hidrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti iklim, aktivitas fisik (Manz, 2003) serta asupan cairan (Food and Nutrition Board, 2004). Menurut Friedrich Manz dan Andreas Wentz (2005), status hidrasi dikelompokkan menjadi status hidrasi baik serta status hidrasi buruk. Status hidrasi yang buruk dapat digolongkan lagi menjadi hipohidrasi dan hiperhidrasi (Manz, 2003; Shirreffs, 2003). Status hidrasi baik atau euhidrasi dapat mengurangi beberapa risiko penyakit seperti pembentukan batu empedu, konstipasi, asma, dll (Friedrich Manz dan Andreas Wentz, 2005). Sedangkan hipohidrasi atau dehidrasi dapat menyebabkan berbagai perubahan fungsi fisiologis tubuh seperti berkurangnya konsentrasi dan kemampuan kognitif serta peningkatan kemungkinan risiko infeksi saluran kemih, batu saluran kemih, iskemia, gagal ginjal, dll (Friedrich Manz dan Andreas Wentz, 2005; Fraser, 2009; Thomas, 2008). Infeksi saluran kemih dan batu saluran kemih merupakan penyakit yang terjadi di ginjal. Menurut Syaifuddin (2006), ginjal memiliki fungsi utama sebagai organ yang mempertahankan komposisi cairan tubuh. Sehingga sedikit saja perubahan keseimbangan cairan akan mengakibatkan perubahan fisiologis tubuh (Fraser, 2009). Menurut Azis dkk (2008),

2 gangguan fungsi ginjal adalah penurunan struktur anatomi yang disertai penurunan fisiologi ginjal, yang kemudian dapat berkembang menjadi penyakit akut atau kronis. Selanjutnya, gangguan ginjal yang akan dibahas berkonsentrasi pada infeksi saluran kemih (ISK) dan batu saluran kemih (BSK). Menurut Lina (2008), faktor risiko terjadinya BSK adalah kebiasaan duduk lama, kebiasaan menahan buang air kemih, diit tinggi protein, serta kurang minum. Jenis asupan cairan juga diduga turut berperan dalam penurunan dan peningkatan risiko batu ginjal (Siener and Hasse, 2003). Pada penderita ISK pemenuhan cairan yang baik melalui konsumsi air yang banyak dapat menyebabkan membilasan saluran kemih dari mikroorganisme yang menginfeksi. Pembilasan ini dalam mengurangi multiplikasi bakteri dalam saluran kemih (Denman and Burton, 1992). Berdasarkan THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study) pada 2009, kejadian dehidrasi pada penduduk Indonesia cukup tinggi. Dehidrasi ringan dialami oleh remaja dan dewasa dengan prosentase sebesar 46,1%. Penyebab dari tingginya angka dehidrasi adalah rendahnya pengetahuan responden mengenai fungsi air bagi tubuh. Namun, data tentang gangguan ginjal pada masyarakat tidak banyak tersedia karena permasalahan ini jarang dilaporkan. Di Inggris, 97,5% pasien lansia mengalami gangguan fungsi ginjal (Pather, 2009). Sedangkan di Amerika, oleh National Kidney Foundation pada tahun 2012 mencatat 26 milyar warga Amerika dewasa menderita penyakit ginjal kronik. Di Indonesia sendiri, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Nasional 2001 oleh Departemen Kesehatan, 6 persen total penduduk Indonesia menderita

3 penyakit urogenital. Selain itu, menurut Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri), 12,5% penduduk Indonesia mengalami gangguan fungsi ginjal (Tjempakasari, 2011). Penelitian dengan tenaga pendidik di Kota Yogyakarta sebagai subjek penting untuk dilakukan. Selain karena Kota Yogyakarta merupakan wilayah dataran rendah yang lebih rawan terkena dehidrasi dibandingkan dengan wilayah dataran tinggi (THIRST, 2009), tenaga pendidik memiliki faktor lain yang dapat mempengaruhi status hidrasi dan gangguan fungsi ginjal. Faktor yang diduga berpengaruh yaitu aktivitas fisik yang cukup statis seperti menulis, duduk, berdiri, dan membaca ketika melakukan tugas mencerdaskan bangsa. Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, kegiatan pokok yang dilakukan tenaga pendidik mencakup merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan. Beban kerja guru sekurangkurangnya 24 jam tatap muka dan sebanyak-banyaknya 40 jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu. Selain itu faktor lain yang diduga berpengaruh adalah asupan cairan (Gustam, 2012). Untuk mengetahui hubungan antara status hidrasi dengan gangguan fungsi ginjal, dan kurang tersedianya hasil tentang gangguan fungsi ginjal, serta untuk mengoptimalkan kinerja tenaga pendidik, maka Hubungan Status Hidrasi dan Gangguan Fungsi Ginjal pada Tenaga Pendidik di Kota Yogyakarta penting untuk dilakukan.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan, rumusan masalah yang peneliti ambil adalah Apakah status hidrasi berpengaruh terhadap terjadinya gangguan fungsi ginjal? C. Tujuan Tujuan umum Mengetahui hubungan status hidrasi dan gangguan ginjal. Tujuan khusus - Mengetahui total pemenuhan cairan - Mengetahui jenis cairan yang dikonsumsi - Mengetahui tingkat aktivitas yang dilakukan D. Manfaat Penelitian 1. Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan gizi, khususnya dalam pencegahan terjadinya gangguan fungsi ginjal. 2. Bagi peneliti merupakan pengalaman berharga dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan dan pengetahuan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima selama kuliah. 3. Sebagai bahan masukan atau tambahan alternatif dalam pencegahan gangguan fungsi ginjal. E. Keaslian Penelitian Penelitian yang menyerupai status hidrasi terhadap gangguan fungsi ginjal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

5 Tabel 1.1. Keaslian Penelitian Nama Peneliti Paramita Rachmat Nur Lina Penelitian (Judul, Tahun) Kebiasaan Minum, Kebutuhan Cairan, dan Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar. (2009) Faktor-Faktor Resiko Kejadian Batu Saluran Kemih pada Laki-Laki. (2008) Disain Penelitian Crosssectional Case control Sampel Hasil Perbedaan Siswi sekolah dasar Penderita BSK yang berjenis kelamin laki-laki semakin tinggi intake energi maka persentase tingkat konsumsi cairan juga semakin besar Faktor resiko yang terbukti mempengaruhi terjadinya BSK adalah duduk lama saat berkerja, memiliki kebiasaan menahan air kemih, kurang minum, dan diit tinggi protein - sampel adalah tenaga pendidik - parameter dalam menentukan status hidrasi (dehidrasi) pada adalah dengan urin - disain yang digunakan cross sectional - variabel terikat adalah gangguan fungsi ginjal - sampel tidak hanya pada lakilaki, tetapi juga pada perempuan.