Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

dokumen-dokumen yang mirip
Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Penelitian yang mengambil judul Analisis Seismik dengan

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

Analisis dan Pembahasan

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN Ve FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

BAB IV PENGOLAHAN DATA

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB V ANALISA. dapat memisahkan litologi dan atau kandungan fluida pada daerah target.

PEMODELAN ATRIBUT POISSON IMPEDANCE

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

Analisis Sifat Fisis Reservoar Menggunakan Metode Seismik Inversi Acoustic Impedance (AI) dan Multiatribut (Studi Kasus Lapangan F3)

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

ANALISIS INDEPENDENT INVERSION GELOMBANG PP DAN PS DENGAN MENGGUNAKAN INVERSI POST-STACK UNTUK MENDAPATKAN NILAI Vp/Vs

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 3, Juli 2015 ISSN

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

Analisis Kecepatan Seismik Dengan Metode Tomografi Residual Moveout

BAB 3 TEORI DASAR. Seismik refleksi merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli September 2014 dan

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

Estimasi Porositas Batuan Reservoir Lapangan F3 Laut Utara Belanda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Atribut Seismik

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Penulis. 1. TUHAN YESUS KRISTUS yang telah memberikan kesehatan, kekuatan, iii

KARAKTERISASI RESERVOIR MENGGUNAKAN METODE INVERSI LAMBDA MU RHO (LMR) DAN ELASTIC IMPEDANCE PADA LAPANGAN X

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

inversi mana yang akan digunakan untuk transformasi LMR nantinya. Analisis Hampson Russell CE8/R2 yaitu metoda inversi Modelbased Hardconstrain,

Aplikasi Inversi AI dan EI Dalam Penentuan Daerah Prospek Hidrokarbon

AVO FLUID INVERSION (AFI) UNTUK ANALISA KANDUNGAN HIDROKARBON DALAM RESEVOAR

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, Januari 2014, Hal 31-38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL RISET. Zulfani Aziz dan Ari Setiawan *

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 5, No. 1, Januari 2016, Hal 1-12

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Kata Kunci: Inversi impedansi akustik, Petrofisika, Porositas, Permeabilitas

BAB IV PERMODELAN POISSON S RATIO. Berikut ini adalah diagram alir dalam mengerjakan permodelan poisson s ratio.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Rani Widiastuti Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut t Teknologi Sepuluh hnopember Surabaya 2010

KARAKTERISASI RESERVOIR BATU PASIR FORMASI KEUTAPANG MENGGUNAKAN ANALISIS AVO (AMPLITUDE VERSUS OFFSET) PADA STRUKTUR X SUMATERA BAGIAN UTARA

PENERAPAN METODE INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOAR MINYAK DAN GAS BUMI DI SELAT MADURA SRI WAHYUNI

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

Program Studi Geofisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin ABSTRACT

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

Youngster Physics Journal ISSN: Vol. 6, No. 2, April 2017, Hal

Analisis Pemodelan Inversi Impedansi Akustik untuk Karakterisasi Reservoar Lapangan Texaco 3D

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK IMPEDANSI AKUSTIK

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Hasil perkembangan dari metode seismik ini, khususnya dalam

(Journal of Physical Science and Engineering) N F Isniarno 1*, W Triyoso 2, R Amukti 1 1.

KARAKTERISASI RESERVOAR KARBONAT FORMASI BATURAJA MENGGUNAKAN INVERSI AI DAN EI DI LAPANGAN GEONINE CEKUNGAN SUMATERA SELATAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

IDENTIFIKASI PERSEBARAN HIDROKARBON PADA KONGLOMERAT FORMASI JATIBARANG MENGGUNAKAN ANALISIS INVERSI AVO (Amplitude Versus Offset)

KARAKTERISASI RESERVOAR HIDROKARBON PADA LAPANGAN TAB DENGAN MENGGUNAKAN PEMODELAN INVERSI IMPEDANSI AKUSTIK

BAB 3. PENGOLAHAN DATA

INVERSI BERSAMA GELOMBANG PP DAN PS (JOINT PP AND PS INVERSION) UNTUK MENGANALISA LITOLOGI RESERVOIR

APLIKASI INVERSI-AVO UNTUK INTERPRETASI SEISMIK DIBAWAH KETEBALAN TUNING THICKNEES STUDI KASUS LAPANGAN HD

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE AVO INVERSISTUDI KASUS LAPANGAN NGAWEN

Deteksi Lapisan Hidrokarbon dengan Metode Inversi Impedansi Akustik dan EMD (Empirical Mode Decomposition) pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

BAB I PENDAHULUAN. ada (Sukmono, 2002). Impedansi Akustik (AI) dipercaya dapat membantu dalam

BAB 2. TEORI DASAR DAN METODE PENELITIAN

PEMETAAN POROSITAS PADA LAPISAN RESERVOIR KARBONAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEISMIK INVERSI

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

IV.1 Aplikasi S-Transform sebagai Indikasi Langsung Hidrokarbon (DHI) Pada Data Sintetik Model Marmousi-2 2.

Chendrasari Wahyu Oktavia Dosen Pembimbing : DR. Widya Utama,DEA Jurusan Fisika- FMIPAITS, Institut Teknbologi Sepuluh Nopember Surabaya

Analisa AVO dan Model Based Inversion Untuk Memetakan Penyebaran Hidrokarbon: Studi Kasus Struktur S, Cekungan Sumatera Selatan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

INTEGRASI INVERSI SEISMIK DENGAN ATRIBUT AMPLITUDO SEISMIK UNTUK MEMETAKAN DISTRIBUSI RESERVOAR PADA LAPANGAN BLACKFOOT SKRIPSI

III. TEORI DASAR. menjelaskan karakter reservoar secara kualitatif dan atau kuantitatif menggunakan

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

3.3. Pengikatan Data Sumur pada Seismik-3D (Well Seismic Tie)

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 1, No. 5, Oktober 2013, Hal

ADVANCE SEISMIC PROCESSING

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN...

Transkripsi:

Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 ISSN 2302-8491 Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda Rahayu Fitri*, Elistia Liza Namigo Jurusan Fisika Universitas Andalas Kampus Limau Manis, Pauh Padang 25163 *rahayufitrimn@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan analisis atribut seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada lapangan F3 Laut Utara Belanda. Penelitian ini menggunakan data seismik sebagai input dan data sumur sebagai data kontrol untuk menentukan nilai impedansi akustik (AI). Nilai AI ini dikonversi menjadi nilai porositas batuan dan dipetakan dengan pola penyebaran. Analisis atribut energi dilakukan untuk meningkatkan resolusi seismik dalam rangka menentukan zone of interest. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa log gamma ray sensitif dalam pemisahan litologi batuan yaitu sandstone dan shale. Pada hasil penelitian diperoleh nilai AI berkisar antara 4,3x10 6-5,3x10 6 kg/m 2 s dan nilai porositas sebesar 37%. Hal ini menunjukkan bahwa pada lapangan F3 Laut Utara Belanda terdapat potensi kandungan hidrokarbon. Kata kunci: energy, gamma ray, porositas, sand, seismic coloured inversion (SCI), shale, zone of interest ABSTRACT Seismic attributes and Seismic Coloured Inversion (SCI) of F3 Northsea, field Netherland has been performed. This research used seismic data value as both input data and log data as control data to determine acoustic impedance (AI). The value of the AI was converted to rocks porosity value and them mapped with spread pattern. Analysis of energy attributes was performed to increase seismic resolution to identify zone of interest. Analysis of sensitivity shows that log gamma ray was sensitive in the separation of lithology of the rocks (sandstone and shale). From analysis, AI value of 4.3 x10 6 5.3 x10 6 kg/m 2 s and porosity value has hydrokarbon potential 37%. Were aqcuired showed that in field F3 Northsea, Netherland. Keywords: energy, gamma ray, porosity, sand, seismic coloured inversion (SCI), shale, zone of interest I. PENDAHULUAN Untuk mengetahui potensi hidrokarbon perlu dilakukan akuisisi data yang berupa data seismik dan data sumur. Data seismik dilakukan untuk menghasilkan penampang seismik serta menentukan sifat fisis batuan dengan metode inversi seismik. Metode seismik inversi merupakan suatu metode untuk membuat model bawah permukaan dengan menggunakan data seismik sebagai data masukan dan data sumur sebagai kontrol. Pada metode seismik inversi, penampang seismik dikonversi ke dalam bentuk impedansi akustik yang merepresentasikan sifat fisis batuan sehingga lebih mudah untuk diinterpretasi menjadi parameter-parameter petrofisik misalnya untuk menentukan litologi dan penyebarannya. Tingkat akurasi penggambaran litologi juga dipengaruhi oleh metode yang digunakan (Tabah dan Hernowo, 2010). Salah satu dari seismik inversi yang dapat digunakan dalam menggambarkan keadaan litologi reservoar adalah impedansi akustik (AI) untuk mendapatkan hasil penampang sebaran yang menunjukkan litologi reservoar (Rubiyana, 2010). Impedansi akustik adalah salah satu parameter batuan yang merepresentasikan densitas dan kecepatan rambat gelombang seismik pada batuan. Nilai parameter ini dipengaruhi oleh tipe litologi, porositas dan kandungan fluida juga fungsi dari kedalaman, tekanan dan temperatur. Oleh karena itu, parameter impedansi akustik dapat digunakan sebagai indikatorkarakteristik reservoar, misalnya litologi, porositas, derajat saturasi. Konversi dari wiggle seismik menjadi nilai impedansi akustik memberikan model bawah permukaan yang lebih mudah dipahami. Seismik inversi impedansi akustik telah menjadi metode standar untuk memperoleh informasi sifat fisik dari sistem pelapisan batuan secara baik (Sufi dan Utama, 2012). Model metode inversi impedansi akustik yang digunakan adalah metode seismic coloured inversion (SCI). Metode ini akan memberikan gambaran keadaan bawah permukaan yang sebenarnya. Metode ini cukup cepat dan lebih mudah digunakan. Hasil inversi dengan 107

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 metode SCI ini juga lebih andal dibandingkan dengan metode lainnya seperti inversi rekursif (Lancaster dan Whitcombe, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai impedansi akustik hasil inversi dengan metode SCI di lapangan F3 Laut Utara Belanda, memperoleh informasi mengenai karakteristik reservoar migas lapangan F3 Laut Utara Belanda khususnya terkait dengan litologi di dalam reservoar tersebut, mengkarakterisasi reservoar serta memetakan pola penyebaran litologi reservoar lapangan F3 Laut Utara Belanda dengan menggunakan metode SCI. II. METODE Sebagaimana yang disebutkan dalam pendahuluan bahwa penelitian ini menggunakan 2 sumur yaitu sumur F03-2 dan sumur F03-4. Data seismik PSTM (Post Stack Time Migration) 3D dengan klasifikasi inline 100 sampai 750, crossline 300 sampai 1250, jarak antar inline 25 meter dan sampling rate 0-1848 ms. Data sumur yang digunakan ada 2 sumur, yaitu sumur F03 2 dan F03 4. Sumur ini terdiri dari beberapa data yaitu log density, log gamma ray, log porositas dan log sonic. Pada penelitian ini, tahapan pengembangan software OpendTect untuk interpretasi data dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Input Data Sumur dan Seismik Menampilkan data log dari keempat sumur yang akan di modelkan yaitu log sonic, PHIT (Porositas Total) dan RHOB (Densitas). Selanjutnya, mengecek dan mengenali keadaan data yang akan digunakan untuk pemodelan. 2. Well Seismic Tie Pada well seismic tie, langkah awal pada proses pengikatan data seismik dan data sumur adalah mengekstrasi wavelet. Wavelet yang digunakan pada penelitian ini adalah wavelet statistik, yaitu dengan mengekstrasi wavelet cube data seismik disekitar zona target. Wavelet tersebut digunakan sebagai masukan dalam membuat seismogram sintetik untuk melakukan well seismic tie. 3. Analisis Atribut Seismik Pada tahap ini, dipilih atribut energy, menginput data seismik volume serta menggunakan waktu dari -28 ms sampai +28 ms, kemudian masukkan inline sebesar 425 dan crossline sebesar 250. Setelah semuanya diinput maka dilakukan penyimpanan atribut dengan nama energy agar mudah atribut ini ditampilkan. 4. Analisis Crossplot Crossplot dalam arti OpendTect 3D untuk menganalisa hubungan antara seismik data dan well data. Kedua tipe ini yang dianalisa adalah atribut seismik vs atribut seismik dan atribut seismik vs well log. Melakukan crossplot antara beberapa parameter fisis dari reservoar untuk melihat karakternya, seperti densitas-sonic, porositas-ai pada pemodelan sumur, kemudian melakukan zonasi untuk membedakan litologi (pasir-lempung) dan membedakan fluida (brine-gas). 5. Proses Inversi SCI Tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan jumlah trace seismik, lalu menentukan lebar jendela inversi. Selanjutnya, me-load log AI dari 2 sumur pemodelan. Berdasarkan spektrum data seismik dan data sumur, spektrum operator dapat dihitung. Dari operator yang didapatkan, kemudian diterapkan ke data seismik sehingga menghasilkan penampang AI. III. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Analisis Well Seismic Tie Well seismic tie sangat penting dalam proses inversi karena proses ini melakukan pengikatan sumur. Sebelum melakukan well seismic tie maka dibuat seismogram sintetik yang akan mengekstrak wavelet dari data sumur yang ada seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Dari Gambar 1(a) diperoleh nilai AI sebesar 5,2x10 6 kg/m 2 s. Well seismic tie dikatakan memiliki hasil yang baik apabila koefisien korelasinya mendekati 1. Gambar 1(b) 108

Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 ISSN 2302-8491 memperlihatkan nilai koefisien korelasi pada sumur F03-2 memiliki nilai 0,578 yang sudah cukup bagus untuk melihat kecocokan antara data seismik dan data sumur. (a) (b) Gambar 1 (a) Hasil well seismic tie pada sumur F03-2 (b) Koefisien korelasi Pada Gambar 2 memperlihatkan hasil well seismic tie pada sumur F03-4. Dari Gambar 2(a) memiliki nilai AI sebesar 3,6x10 6 kg/m 2 s. Pada sumur F03-4 memiliki koefisien korelasi yang lebih besar dari pada sumur F03-2 yaitu 0,79 yang dapat dilihat pada Gambar 2(b). Pada area reservoar yang cukup baik ditunjukkan oleh pada nilai koefisien korelasi yang paling tinggi yang berkesesuaian sintetik dengan trace komposit yang diekstrak dari data seismik. (a) (b) Gambar 2 (a) Hasil well seismic tie pada sumur F03-4 (b) Koefisien korelasi pada sumur F03-4 3.2 Analisis Atribut Seismik Pada penelitian dilakukan analisis sebuah penampang seismik dilakukan sebelum inversi dengan inline 425 dengan menggunakan software OpendTect. Hasil dari analisis ini dapat mengetahui karakteristik reservoar pada lapisan batuan lapangan F3 dibawah permukaan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3. Dari Gambar 3 menunjukkan zone of interest menunjukkan keberadaan karbonat hidrokarbon namun keberadaannya kurang jelas yang berada diantara 2 sumur yaitu sumur F03-2 dan F03-4 serta berada pada log gamma ray dan log AI. 109

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 Gambar 3 Penampang seismik awal sebelum dilakukan inversi Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi atribut energi pada horizon Demo6-FS4 yaitu pada lapisan sandstone sebagai zona target menggunakan software OpendTect dengan data seismik post-stack dan data sumur sebagai kontrol. Dalam interpretasi atribut energi ini dilakukan pada analisis dengan time gate -28 ms sampai +28 ms dengan inline yang sama seperti Gambar 3 yaitu 425. Atribut ini dilakukan untuk mengetahui ketidakmenerusan lapisan yang terjadi pada horizon tersebut yang terjadi akibat adanya patahan seperti yang terlihat pada Gambar 4. Pada Gambar 4 menunjukkan hasil analisis atribut energi yang diolah pada software OpendTect. Parameter yang dimasukkan pada pengolahan atribut ini adalah inline = 425, crossline = 250. Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bentuk dari bagian reservoar carbonat reef yang ditandai dengan berwarna kuning pada zone of interest yang merupakan indikasi terjadinya diskontiniutas dengan daerah sekitarnya. 110 Gambar 4 Hasil atribut energi (inline 425,530 ms) 3.3 Analisis Crossplot Target dari penelitian ini adalah lapisan sand dan shale yang merupakan reservoar dari hidrokarbon yang baik. Analisa crossplot ini dilakukan sebelum proses inversi diterapkan untuk menentukan zone of interest yang akan dijadikan sasaran dalam penelitian. Data yang digunakan sebagai masukan dalam analisis crossplot ini adalah data log. Tujuan melakukan analisis crossplot adalah untuk mengetahui sensitivitas antara 2 buah parameter dalam sumbu x dan y, selanjutnya dilakukan zonasi terhadap data yang mempunyai kecenderungan tertentu. Hasil dari zonasi ini kemudian akan ditampilkan melalui cross-section sehingga dapat dilihat zonasi data secara lateral. 3.3.1 Analisis Sensitivitas Data Sumur Analisis sensitivitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui parameter mana yang sensitif terhadap pemisahan shale dan sand. Pada analisis sensitivitas ini akan dilakukan

Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 ISSN 2302-8491 crossplot antar log sumur. Dari Gambar 5 terlihat grafik log AI (sumbu x) terhadap log gamma ray (sumbu y). Gambar 5 Crossplot antara AI dan gamma ray Dari Gambar 5 terlihat bahwa gamma ray lebih sensitif terhadap pemisahan sand dan shale. Hal ini bisa dilihat dari titik persebaran pada hasil crossplot yaitu pada pemisahan sand (kotak warna hitam) dengan shale (kotak warna hijau) adanya pemisahan. Dari Gambar 5 terlihat bahwa nilai gamma ray dari shale lebih besar dari nilai gamma ray dari sand. Nilai gamma ray dari shale yaitu 75-100 API dengan nilai impedansi akustiknya berkisar 3,5x10 6-5,5x10 6 kg/m 2 s, sedangkan nilai gamma ray dari sand yaitu 20-75 API dengan nilai log impedansi akustiknya sebesar 3,5 x10 6-4x10 6 kg/m 2 s. Gambar 6 Crossplot antara AI dan porositas Dari Gambar 6 menunjukkan bahwa daerah warna hitam menunjukkan nilai porositas yang tinggi yaitu berkisar antara 36%- 43% (istimewa) dengan nilai AI nya berkisar antara 3,5x10 6 kg/m 2 s - 4x10 6 kg/m 2 s. Hal ini menunjukkan nilai AI sangat sensitif dalam melakukan pemisahan pada 3 daerah persebaran titik crossplot. 111

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 Gambar 7 Crossplot antara Gamma ray dan densitas Pada Gambar 7 dapat dilihat bahwa nilai log gamma ray yang berkisar antara 20-70 API dan densitas berkisar antara 2100-2300 kg/m 3 merupakan shale (warna biru), sedangkan nilai log gamma ray yang berkisar antara 70-100 API dan densitas berkisar antara 2000-2200 kg/m 3 (warna kuning) merupakan sand. 3.4 Analisis SCI Dalam penelitian ini dilakukan SCI pada lapisan sandstone sebagai zona target dengan data seismik post-stack dan data sumur sebagai kontrol. Dalam interpretasi SCI ini dilakukan pada analisis dengan time gate -28 ms sampai +28 ms. SCI ini dilakukan untuk mengetahui ketidakmenerusan lapisan yang terjadi pada horizon tersebut yang terjadi akibat diskontiniutas yang menggambarkan adanya patahan, adanya lapisan sand dan shale dan nilai AI seperti yang terlihat pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan bahwa banyak terdapat lapisan shale (warna ungu) dan lapisan sand (warna biru) yang berada didekat sumur F03-2 (warna biru) dan sumur F03-4 (warna hitam). Pada Gambar 4.8 juga menunjukkan bahwa zona of interest (daerah warna merah) terdapat di 2 sumur yang berdekatan dan mampu membedakan lapisan shale dan sand yang berada di zona tersebut. Hal ini berarti di zona of interest terdapat kandungan hidrokarbon. 112 Gambar 8 Penampang AI sebagai hasil inversi dengan metode SCI 3.5 Pola Sebaran AI Pembuatan pemetaan slicing pada tiap volume hasil inversi simultan dan turunan hasil inversi simultan dilakukan untuk mengetahui pola penyebaran anomalinya. Hasil slicing untuk volume AI ditunjukkan pada Gambar 9. Hasil slicing untuk volume AI memperlihatkan adanya persebaran anomali AI yang paling rendah sebesar 4,3x10 6 kg/m 2 s dengan cukup jelas. Daerah dengan nilai impedansi yang rendah dekat dari sumur F03-2 dan sumur F03-4. Zona anomali ini terlihat sangat kontras dan terseparasi dengan nilai AI yang tinggi sebesar 5,3x10 6 kg/m 2 s yang mendekat pada sumur F03-4. Sumur F03-2 dan F03-4 berada di tepi zona anomali. Berdasarkan map hasil slicing volume AI dapat diambil kesimpulan bahwa anomali rendah yang nampak

Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 ISSN 2302-8491 pada pemetaan tersebut mengindikasikan adanya porous sand yang tersaturasi fluida. Nilai rentang porous sand untuk pemetaan ini sesuai, yakni berkisar antara 4,3x10 6-5,3x10 6 kg/m 2 s. Gambar 9 Pemetaan hasil slicing AI 3.6 Pola Sebaran Porositas Nilai porositas diklasifikasikan kepada nilai porositas yang sangat baik. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam batuan berpotensi terdapatnya hidrokarbon. Hal ini karena semakin besar nilai porositas pada batuan maka semakin besar kemungkinan terdapatnya hidrokarbon karena semakin besar kemungkinan hidrokarbon dapat mengalir didalam batuan tersebut. Pada Gambar 10 menunjukkan pemetaan slicing porositas. Gambar 10 menunjukkan bahwa anomali porositas sebuah batuan yang dekat dengan sumur F03-2 dan F03-4 besar sedangkan anomali porositas yang kecil terletak menjauhi dari sumur F03-2 dan F03-4. Pada Gambar 10 dapat dilihat juga nilai porositasnya lebih dari 25% yaitu porositas yang sangat baik untuk menentukan zona yang terakumulasi hidrokarbon sebesar 37%. Pada Gambar 10 (warna merah) merupakan titik penyebaran hidrokarbon. Gambar 10 Slicing porositas IV. KESIMPULAN Pada penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu hasil analisis atribut di lapangan F3 Laut Utara, Belanda menunjukkan bahwa atribut energy dapat digunakan untuk mengetahui zone of interest yang terdapat kandungan hidrokarbon pada penampang seismik, hasil analisis crossplot menunjukkan bahwa log gamma ray lebih sensitif daripada log AI dalam memisahkan sands dan shale dan diperoleh nilai porositas sebesar 36-43% yang berarti sangat baik dalam lapisan batuan. Dari SCI diperoleh nilai AI yang berkisar antara 4,3x10 6-5,3x10 6 kg/m 2 s pada sumur F03-2 dan F03-4 hal ini menunjukkan pada lapisan batuan sulit untuk didapati potensi hidrokarbon, hasil pemetaan slicing porositas menunjukkan bahwa SCI mampu memberikan hasil yang sangat bagus secara lateral dengan nilai porositas nya sebesar 37%. 113

ISSN 2302-8491 Jurnal Fisika Unand Vol. 5, No. 2, April 2016 DAFTAR PUSTAKA ARK CLS Team, ARK CLS Seismic Coloured Inversion V2.94 OpendTect plugin version,ark CLS Limited, hal. 211-219 (2008). Lancaster, S. dan Whitcombe, D., Fast-track coloured Inversion. SEG 2000, Calgary (2000). Rubiyana, T.F, Pemetaan Sebaran Litologi dan Porositas Reservoir Hidrokarbon Memanfaatkan Metode Inversi Acoustic Impedance (AI) Dan Multi-Atribut Data Seismik Far-Offset, Skripsi S1, FMIPA UNDIP, Semarang, 2010. Sufi, M.Q. dan Utama, W., Jurnal Teknik Pomits 1, 1-2 (2012) Tabah, F.R. dan Danusaputro, H, Jurnal Sains & Matematika (JSM) 18, hal 88-89 (2010) Whitcombe, D.N. dan Fletcher, J.G. The AIGI Crossplot as an Aid to AVO Analysis and Calibration. Pada: SEG Int l Exposition and Annual Meeting. (San Antonio, Texas,2001). 114