BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah proses komunikasi, yang disampaikan oleh Laswell dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. luas. Iklan juga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita mengenal

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada konsumen selaku komunikan

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah

BAB I PENDAHULUAN. pemberitahuan. Iklan merupakan segala bentuk pesan suatu produk. maupun jasa yang disampaikan menggunakan media yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bertolak pada hasil penelitian dengan pengisian kuesioner oleh para

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan kelompok pariwisata merupakan kelompok

BAB II INFORMASI KELUARGA BERENCANA. Pada tahun 1957 organisasi BKKBN dimulai dari suatu organisasi yang murni

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa era globalisasi ini komunikasi merupakan salah satu kunci utama

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan hakikat manusia pada dasarnya untuk memperoleh suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS DATA. wisatawan pasca konflik ini pihak Dinas Pariwisata telah melakukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. ternyata dihabiskan di media digital antara lain untuk mengelola website personal

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar belakang Rumusan Masalah... 6

Komunikator menyampaikan pesan. jalur komunikasi. kepada komunikan menggunakan. dan media. tertentu.

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu

KADER IMP, SEBUAH CATATAN

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya di industri bisnis perbankan. Bank yang sekarang ini dianggap bank

BAB II LANDASAN TEORI

Konferensi Nasional Komunikasi

DESAIN KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KB NASIONAL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar tidak selalu menjadi kekuatan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Baliho, Spanduk, wall of fame, atau back drop dan x-banner sangat dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas promosi menjadi sangat penting dilakukan melalui periklanan

STRATEGI PROMOSI PARIWISATA PULAU DERAWAN. (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisita Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations (PR) berperan dalam menentukan seorang sosok brand ambassador

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diharapka dapat memberikan manfaat secara akademis dan praktis.

Modul Komunikasi Bisnis

Lampiran 3. Uji validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

MANUSIA DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB II UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI :

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Selain itu, dari segi perencanaan anggaran periklanan, media primer biasanya mendapatkan dana yang jauh lebih besar daripada media sekunder.

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

dalam Pulap:

PERANCANGAN IKLAN CIPAGANTI TRAVEL. Oleh : Erpina Mariana Dkv9

BAB 2 KERANGKA TEORI. sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. terasa dengan semakin banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. A. Metode Perancangan. Perancangan Board Game yang diberi nama Gondorukem Petualangan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan. sebuah perancangan (design) sebagai dasar untuk melakukan penelitian ini.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

Untuk menarik minat konsumen, perusahaan melakukan publik presentasi produk ke khalayak. Frequency Percent Valid Percent

PROSES KOMUNIKASI. Dra. Dwi P Marhaeni, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi pasar

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam sebuah proses komunikasi, yang disampaikan oleh Laswell dalam Suprapto (2011: 9) disebutkan bahwa terdapat lima komponen komunikasi agar dapat terjadi sebuah proses komunikasi. Komponen tersebut adalah komunikator (communicator, source, sender), pesan (message), media (channel, media), komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient), efek (effect, impact, influence). Proses komunikasi tersebut berupa, penyampaian pesan dari komunikator yang mampu mencapai tujuan dari isi pesan tersebut, dan memberikan umpan balik (feed back) atau reaksi sehingga pesan pun berhasil tersampaikan dan menimbulkan sebuah komunikasi yang efektif (Effendy, 2005:11). Efektivitas komunikasi tidak hanya sekedar membuat pesan-pesan yang bisa memberikan dampak bagi target atau audien, tetapi juga mampu merefleksikan misi, tujuan dan sasaran organisasi. Salah satu faktor penentu efektivitas komunikasi pesan yang akan disampaikan kepada khalayak adalah media. Media mempunyai peran sebagai sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi, serta menentukan keberhasilan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Efektivitas media dapat dilihat dari pemilihan media yang tepat. Pemilihan media adalah bagaimana mencari cara yang efektif dalam menyampaikan sejumlah pesan agar dapat sampai dengan jelas ke khalayak sasaran (Lamb at all, 2001:33). Pemilihan media yang tepat akan mempengaruhi jangkauan pemahaman khalayak terhadap isi pesan. Artinya, jenis media tertentu dapat menyampaikan pesan tertentu dan

dapat dijangkau kelompok audien tertentu pula, sebaliknya pemilihan media yang tidak tepat akan menyulitkan komunikan memahami isi pesan dari komunikator (Effendy, 2003:40). Pemilihan media juga menjadi perhatian dalam penguatan KIE Program KB di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. Sebagai sebuah bentuk komunikasi, KIE tidak bisa terlepas dari penggunaan media, karena media berperan membantu proses KIE berjalan efektif dan efisien. KIE adalah kegiatan penyampaian informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN, 2011). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai suatu proses penyampaian isi pesan program KB dari pengelola dan pelaksana program kependudukan kepada keluarga dan masyarakat, terutama bagi Pasangan Usia Subur (PUS) yang sudah ber-kb maupun yang belum ber-kb untuk diketahui, dimanfaatkan dan mendapatkan tanggapan, yang didasarkan pada data dan fakta tentang program KB (BKKBN, 2010). Untuk itu, agar proses komunikasi dalam Program KB terlaksana secara efektif, pemerintah sebagai komunikator harus merencanakan komunikasi dengan baik, yaitu merumuskan pesan dengan jelas, menggunakan cara yang dapat dimengerti oleh masyarakat sebagai penerima pesan, menyampaikan pesan secara lengkap, dilakukan dalam waktu yang tepat serta menggunakan media yang benar. KIE merupakan aktivitas promosi, oleh karena itu harus dipahami bahwa media dalam dunia promosi terbagi menjadi tiga (Jefkins,1997:86). yaitu:

1. Media lini atas (above the line media) Media lini atas adalah media untuk aktifitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan atau strategi promosi yang dilakukan secara terbuka melalui media massa, seperti: televisi, radio, surat kabar, majalah/tabloid dan internet. 2. Media lini bawah (below the line media) Sedangkan media lini bawah adalah aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya sadar dengan suatu produk atau strategi promosi yang dilakukan dengan melakukan penjualan langsung ke konsumen. Terdiri dari pamflet, leaflet, poster, booklet, lembar balik, folder. 3. Media lini atas-lini bawah (through the line media) Media lini atas-lini bawah merupakan kombinasi dari dua jenis media tersebut yaitu strategi promosi yang dilakukan secara terbuka melalui media massa dilakukan di tingkat retail/konsumen, seperti neon sign, billboard, transit media. Setiap jenis media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Hal yang harus diperhatikan adalah tidak selamanya semua media bisa digunakan pada semua wilayah atau daerah meskipun media memiliki keunggulan dalam menembus batas wilayah, ruang dan waktu. Agar penggunaan media yang tepat sasaran, tepat guna dan tepat wilayah, yang kita diperlukan adalah kejelian, kecerdasan, kreativitas, inovasi dan modifikasi. Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis media dan karakteristiknya sangat penting untuk mengidentifikasi media mana yang tepat untuk sebuah program.

Pemanfaatan media dilakukan Pemerintah Kabupaten Sijunjung dalam rangka penguatan KIE Program KB berupa peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap PUS terhadap program KB. Penguatan KIE melalui media dilakukan karena KIE personal dan kelompok sudah tidak bisa dijalankan secara maksimal mengingat terbatasnya jumlah penyuluh KB lapangan di Kabupaten Sijunjung. Data dari Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten sijunjung menunjukkan bahwa dari 61 nagari yang ada di lingkungan Kabupaten Sijunjung, hanya terdapat sebanyak 19 orang tenaga penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB). Hal ini jelas tidak memenuhi salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) Program KB dalam UU No. 52 Tahun 2009 Tentang Kependudukan dan KB yang meliputi pelayanan KIE dimana rasio PLKB 1: 2. Artinya 1 (satu) orang PLKB/PKB seharusnya membina 2 (dua) desa. Untuk Kecamatan Sumpur Kudus, dari 11 nagari, hanya ada 2 (dua) orang tenaga penyuluh KB, dimana masing-masing PLKB/PKB membina 5 sampai dengan 6 desa. Rincian jumlah tenaga penyuluh dengan wilayah binaan di masing-masing Kecamatan dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 1.1. Jumlah PKB/PLKB dan Wilayah Kerja Jumlah PKB/PLKB Wilayah Kerja Nagari Binaan 3 Orang Kecamatan Kamang Baru 11 Nagari 2 Orang Kecamatan Tj. Gadang 9 Nagari 3 Orang Kecamatan Lubuk Tarok 6 Nagari 3 Orang Kecamatan Sijunjung 9 Nagari 2 Orang Kecamatan IV Nagari 5 Nagari 2 Orang Kecamatan Kupitan 3 Nagari, 1 Desa 2 Orang Kecamatan Koto VII 6 Nagari 2 Orang Kecamatan Sumpur Kudus 11 Nagari (Sumber : Kantor PPr-KB Kabupaten Sijunjung) Selanjutnya media lini bawah menjadi pilihan dalam penguatan KIE program KB di Kecamatan Sumpur Kudus, dengan pertimbangan geografis yang

masih sulit dijangkau oleh infrastruktur telekomunikasi, dimana 70% dari luas wilayahnya merupakan hutan lindung dan daerah perkebunan dengan sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Kecamatan Sumpur Kudus termasuk kedalam daerah tertinggal, hal itu terlihat dari infrastruktur, latar belakang masyarakat yang masih natural dengan tingkat pendidikan dan kualitas SDM yang masih rendah serta ekonomi masyarakat dan aksesibilitas yang masih jauh dari memadai. Selain itu media lini bawah dipilih karena penempatan media lini bawah tentunya memberikan peran yang cukup penting sebagai media dalam KIE Program KB, karena fungsi benda tersebut yang bisa digunakan dimana-mana dan kapan saja. Seperti pada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu terintegrasi Bina Keluarga Balita (BKB) dan PAUD, pada kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), kegiatan- kegiatan PKK yang tergabung kedalam kelompok dasawisma dan pada Kantor Pemerintahan yang ada disetiap Nagari serta di pada tempat-tempat strategis lainnya. Media lini bawah juga memiliki peranan penting dalam suatu kegiatan penyampaian pesan. Hal ini disebabkan karena media lini bawah dalam hal-hal tertentu bisa menjadi lebih efektif, tergantung bentuk iklan dan kampanye yang hendak dilakukan. Sifatnya yang non periodik merupakan kelebihan tersendiri karena dapat beriklan kapan saja dan dimana saja (Lukita, 2013: 122). Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengukur efektivitas media booklet dan brosur sebagai media lini bawah yang digunakan Pemerintah Kabupaten Sijunjung terhadap peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap PUS tentang

program KB dalam rangka penguatan KIE di Kecamatan Sumpur Kudus. Pengukuran efektifitas pada dua jenis media lini bawah tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan efektivitas masing-masing media lini bawah terhadap pengetahuan dan sikap PUS, karena media booklet dan brosur merupakan media yang sifatnya paling dekat dengan masyarakat serta menyampaikan pesan secara lengkap dan spesifik. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian Efektifitas Media Lini Bawah Terhadap Pengetahuan dan Sikap PUS Tentang Program KB Dalam Rangka Penguatan KIE Di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung. 1.2. Rumusan Masalah Efektivitas media didefenisikan sebagai situasi ketika pemilihan media terhadap kebutuhan tercapai, seperti pengetahuan dari suatu informasi, sarana pembangkit motivasi dan daya tarik akan sebuah informasi serta memperjelas informasi yang disampaikan (Effendy, 2003:67). Oleh karena itu, pemerintah harus dapat memilih media yang tepat, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam mendistribusikan informasi terkait program pemerintah, dalam hal ini yaitu penguatan KIE program KB melalui media. Media merupakan segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan. Penggunaan media dalam KIE dilakukan untuk penyampaian pesan kepada masyarakat dengan maksud terjadinya peningkatan pengetahuan serta perubahan sikap dan perilaku. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima secara efektif tentu memerlukan media yang tepat.

Setiap media tidak memberikan tingkat efektifitas dan efisiensi yang sama. Masing-masing media memiliki karakter yang mendukung dan karakter yang tidak mendukung terhadap tujuan publikasi. Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung melalui Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB menggunakan media lini bawah (booklet dan brosur) dalam rangka penguatan KIE program KB untuk Kecamatan Sumpur Kudus. Media booklet dan brosur dipilih sebagai implikasi dari penyesuaian terhadap kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat, dimana tenaga penyuluh KB (PKB/PLKB) yang terbatas jumlahnya, serta kondisi geografis dan demografis masyarakat setempat yang belum memungkinkan berinteraksi dengan teknologi informasi. Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat perbedaan efektivitas media lini bawah (booklet dan brosur) terhadap pengetahuan dan sikap PUS tentang program KB dalam rangka penguatan KIE di Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung?. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui perbedaan pengetahuan PUS tentang program KB sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (treatment) mengunakan media booklet dan brosur. 2. Mengetahui perbedaan sikap PUS terhadap program KB sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan (treatment) mengunakan media booklet dan brosur.

3. Mengetahui perbedaan antara media booklet dengan brosur dalam peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap PUS terhadap program KB. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan kajian dalam Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai halhal yang berpengaruh dalam kajian media, sekaligus dapat memberikan kontribusi dalam bidang ilmu komunikasi, khususnya kajian mengenai efektivitas media. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat membantu Pemerintah Kabupaten Sijunjung melalui Kantor PPr-KB dalam mengevaluasi program KB melalui pengukuran efektivitas media lini bawah yang telah digunakan. Sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengukuran kinerja yang sudah terlaksana selama ini. Selain itu dengan mengetahui efektifitas media yang sudah dilakukan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung dapat terbantu dalam peningkatan kualitas perancangan media yang digunakan khususnya untuk media lini bawah.