RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

STATUTA ITB BH BEBERAPA PERATURAN ITB YANG PERLU DISIAPKAN BERKAITAN DENGAN BAB VII STATUTA ITB

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 25919/UN4.0/OT.05/2016 TENTANG TATA KERJA ANTARORGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

NOMOR : 07/MWA-IPB/2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN INTERNAL INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bandung, 13 Juli 2017

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 12/SK/I1-SA/OT/2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bandung, 26 Mei 2016

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS HASANUDDIN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 04/SK/K01-SA/2010 TENTANG

PERATURAN SENAT AKADEMIK NOMOR : 41291/UN4.A/SN.07/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

bahwa sebagai tindak-lanjut butir c perlu diterbitkan Surat Keputusan Senat Akademik.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2 4. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Padjadjaran Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara R

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA DAN PIMPINAN KOMISI SENAT AKADEMIK PERIODE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

RISALAH. Waktu Tempat. Peserta. dilaksanakan. Januari terlaksana 29. Milist BKSA. Situs SA. Senat Akademik

SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG. FORUM SA PTNbh Bandung Juli 2017 Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2014 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RISALAH SIDANG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STATUTA UNIVERSITAS DIPONEGORO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini ya

1. PENGESAHAN AGENDA SIDANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS HASANUDDIN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN PEMERINTAH UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA

BUKU DESKRIPSI JABATAN DAN TUPOKSI UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN PEMERINTAH UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA

No.1670, 2014 KEMENDIKBUD. Perguruan Tinggi. Statuta. Organisasi. Pedoman

RISALAH RAPAT KOMISI KELEMBAGAAN (K-II) SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

SENAT AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA

KETETAPAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2016 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Pe

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN SENAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Nomor : 10/SK/K01-SA/2009 TENTANG KETENTUAN & TATA KERJA SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PEMBERHENTIAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA DAN PIMPINAN KOMISI SENAT AKADEMIK PERIODE

KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI ORGAN UTAMA UPI SEBAGAI PTN BADAN HUKUM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2016

1. PENGESAHAN AGENDA SIDANG Keputusan: Agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan.

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2006 TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN PEMERINTAH UNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 62 /MWA-IPB/2007 T E N T A N G

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kebijakan Akademik UGM. Hardyanto Soebono Ketua Senat Akademik UGM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS INDONESIA

REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT IPB NOMOR : 17/MWA-IPB/2003 T E N T A N G ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Kajian Statuta Universitas Indonesia Aspek Organisasi. Oleh: Muhammad Ridha Intifadha 1

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari Senat Akademik Institut Teknologi Bandung

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2014, No.16 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi adalah pengaturan

AMANDEMEN PERTAMA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN SENAT AKADEMIK NOMOR 019/SK/K01-SA/2002 TENTANG KETENTUAN SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 139 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN STATUTA DAN ORGANISASI PERGURUAN TINGGI BAB I PENDAHULUAN

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

KEPUTUSAN SENAT UNIVERSITAS BAITURRAHMAH No. 329/F/ UNBRAH/VI/2013. Tentang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS GADJAH MADA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

Universitas Sumatera Utara Senat Akademik

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN TINGGI DAN PENGELOLAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 139 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN STATUTA DAN ORGANISASI PERGURUAN TINGGI

Transkripsi:

Rapat / Sidang Rapat Komisi Kelembagaan (K II) Senat Akademik ITB No. : 10/RK2 SA ITB/20140911 Hari / Tanggal Rabu / 11 September 2014 Waktu pkl. 15.30 17.00 Tempat Ruang Rapat Senat Akademik Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung Hadir (9 orang): Andi Isra Mahyuddin, Deddy Kurniadi, Indratmo Soekarno, Intan Ahmad, Joko Siswanto, M. Salman AN, Reynaldo Zoro, Tati Suryati Syamsudin, Tutus Gusdinar Kartawinata Tidak hadir (6 orang): B. Kombaitan, Dicky R. Munaf, Jann Hidayat Tjakraatmadja, Mikrajuddin Abdullah, Puti Fatida Marzuki, Ricky Lukman Tawekal Peserta Undangan lain Hadir ( 7 orang): Kadarsah (WRAM), Bambang Sunendar (FTI), Benhard Sitohang (STEI), Doddy Sutarno (FMIPA), Sukrasno (SF), Sri Nanan Widiyanto (SITH), Togar M. Simatupang (SBM) Tidak hadir (6 orang): Iwan Kridasantausa (FTSL), Ketut Wikantika (FITB), Mardjono Siswosuwarno (FTMD), Rudi Sayoga Gautama (FTTM), Setiawan Sabana (FSRD), Tommy Firman (SAPPK) Agenda Rapat 1. Persiapan Pembentukan Pengurus Forum Guru Besar ITB 2. Penjelasan tentang organ dan pola hubungan kerja antar organ ITB PTN BH oleh WRAM 1. Persiapan Pembentukan Pengurus Forum Guru Besar ITB Catatan Rapat Indratmo: Menyampaikan terima kasih kepada semua Tim Adhoc untuk Membentuk FGB ITB dan anggota Komisi II SA ITB yang telah bekerja dengan baik sehingga SK SA ITB tentang FGB ITB telah ditandatangani Intan: Telah disampaikan undangan kepada semua GB ITB untuk menghadiri acara pembentukan pengurus FGB ITB Ketua SA ITB akan menyampaikan kata pengantar dan mempersilahkan kepada semua anggota FGB ITB untuk menentukan ketua dan sekretaris sidang 1

Togar: Sebaiknya ketua SA ITB menyampaikan pokok pokok pemikiran yang menjadi naskah akademik SK SA ITB tentang FGB ITB Sebaiknya pimpinan sidang dipilih dari GB tertua yang hadir dan sekretaris adalah GB termuda yang hadir Benhard: Sebaiknya dibedakan anggota GB aktif dan GB emeritus sehingga pengurus dipilih dari GB aktif Intan: Sebaiknya pimpinan sidang diserahkan kepada forum dan ketentuan lebih lanjut dibicarkan oleh forum Togar: Setelah ketua sidang terpilih, baru diusulkan kriteria ketua dan sekretaris FGB ITB Kesimpulan: SA ITB hanya dalam kapasitas menggantar kan proses pembentukan ketua dan sekretaris sidang perdana FGB ITB 2. Penjelasan tentang organ dan pola hubungan kerja antar organ ITB PTNBH oleh WRAM Kadarsah: Diperlukan keselarasan kerja antar semua organ ITB. Untuk itu, perlu diberlakukan peraturan yang selaras. Perlu diperhatikan tugas dan wewenang setiap organ Dibuatkan matriks keterkaitan kerja semua organ Benhard: Hirarkhi organ tidak perlu dipersoalkan, tetapi yang penting adalah tupoksi organ Joko: Sebaiknya pada hirarki dikenalkan istilah pemisahan bukan atasan dan bawahan Bagaimana jika ada anggota MWA ITB yang bermasalah? 2

Tutus: Apakah masih ada tugas MWA ITB yang tidak didelegasikan? Kadarsyah: Ada tugas MWA ITB yang tidak didelegasikan yakni tugas MWA ITB no i, k, dan l pada Statuta ITB. Intan: Sebaiknya anggota MWA ITB yang merupakan wakil dari SA ITB dapat lebih berperan dalam mengambil keputusan di MWA ITB. Andi: Sebaiknya MWA ITB membuat kode etik dan tata tertib Bandung, 11 September 2014 Komisi Kelembagaan SA ITB Sekretaris, Menyetujui Ketua Komisi Kelembagaan SA ITB (M. Salman A.N.) (Indratmo Soekarno) 3

PENJELASAN TENTANG ORGAN DAN POLA HUBUNGAN KERJA ANTAR ORGAN ITB PTN BH Kadarsah Suryadi Sumbangan Pemikiran Pola hubungan kerja antar organ ITB PTN BH diperlukan dengan tujuan adanya keselarasan antar ketiga organ dalam menjalankan tugas dan wewenangnya serta dalam menyusun Peraturan Peraturan Turunan Statuta yang diamanatkan oleh Statuta. Untuk itu, terdapat 6 (enam) kategori pola hubungan, yaitu: (1) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan wewenang MWA (2) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan wewenang Rektor (3) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam menjalankan tugas dan wewenang Senat Akademik (4) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam penyusunan Peraturan-Peraturan MWA sebagai Turunan Statuta (5) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam penyusunan Peraturan-Peraturan Rektor sebagai Turunan Statuta (6) Pola hubungan antar organ yang diperlukan dalam penyusunan Peraturan-Peraturan Senat Akademik sebagai Turunan Statuta A. RINCIAN KEGIATAN DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN WEWENANG SERTA PENERBITAN PERATURAN MWA,REKTOR DAN SENAT AKADEMIK Berdasarkan Statuta, berikut ini adalah uraian tugas dan wewenang masing masing organ dan uraian jenis Peraturan MWA,Peraturan Rektor dan Peraturan SA 1. Tugas dan wewenang MWA, Pasal 20 Ayat (3): a. menyetujui usulan perubahan Statuta ITB; b. menetapkan kebijakan umum ITB; c. menetapkan norma ITB dan tolok ukur kinerja ITB bersama SA; d. mengesahkan rencana jangka panjang dan menengah, serta rencana kerja dan anggaran tahunan yang diusulkan oleh Rektor; 4

e. mengawasi pengelolaan ITB; f. mengangkat dan memberhentikan Rektor; g. menyetujui usulan pengangkatan Wakil Rektor yang menangani urusan akademik yang diajukan oleh Rektor; h. melakukan evaluasi tahunan atas kinerja Rektor dan SA; i. membangun dan membina jejaring dengan individu serta institusi eksternal; j. mengangkat dan memberhentikan ketua serta anggota KA; k. melakukan ikhtiar dalam pengembangan aset dan kekayaan ITB serta menjaga kesehatan keuangan ITB; dan l. menangani atau mengambil keputusan tertinggi penyelesaian atas masalah masalah yang ada di dalam ITB. 2. Tugas dan Wewenang Rektor, dalam Pasal 30 : a. menyusun dan/atau menetapkan kebijakan penyelenggaran Tridharma; b. menyusun kebijakan akademik sesuai dengan arah yang ditetapkan oleh SA; c. mengusulkan kebijakan akademik kepada SA; d. menyusun kode etik ITB untuk Tenaga Kependidikan; e. menyusun kode etik ITB untuk Mahasiswa; f. menyusun rencana strategis ITB untuk diusulkan dan ditetapkan oleh MWA; g. menyusun dan/atau mengubah rencana kerja dan anggaran ITB, berdasarkan rencana strategis ITB, untuk diusulkan dan ditetapkan oleh MWA; h. mengelola penyelenggaraan Tridharma sesuai dengan rencana kerja dan anggaran ITB; i. mengangkat dan/atau memberhentikan wakil Rektor, pimpinan unit di bawah Rektor, dan pegawai ITB berdasarkan Statuta serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan; j. menjatuhkan sanksi kepada sivitas akademika yang melakukan pelanggaran terhadap norma, etika, dan/atau peraturan akademik, sesuai dengan Statuta, Peraturan MWA, Peraturan Rektor, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan; k. menjatuhkan sanksi kepada pegawai dan mahasiswa yang melakukan pelanggaran sesuai dengan Statuta, Peraturan MWA, Peraturan Rektor, serta ketentuan peraturan perundang undangan; l. bertindak ke luar untuk dan atas nama ITB sesuai dengan ketentuan dalam Statuta; m. mengelola seluruh kekayaan ITB dan secara optimal memanfaatkannya untuk kepentingan ITB; n. mengangkat, memindahkan, memberhentikan, membina, dan mengembangkan pegawai ITB; o. menerima, memberhentikan, membina, dan mengembangkan mahasiswa; 5

p. menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan keuangan ITB yang transparan dan akuntabel sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku; q. menyelenggarakan sistem informasi manajemen yang andal yang mendukung penyelenggaraan Tridharma, kemahasiswaan, kealumnian, akuntansi dan keuangan, kepersonaliaan, serta sarana dan prasarana; r. menyampaikan dan mempertanggungjawabkan laporan tahunan ITB kepada MWA; s. mengusulkan pengangkatan guru besar kepada Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan undangan; t. membina dan mengembangkan hubungan baik ITB dengan alumni, Pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat serta mengembangkan jejaring nasional dan internasional; u. dapat mengajukan usul penyusunan Peraturan MWA atau perubahannya kepada MWA; dan v. mengelola satuan usaha dan dana lestari ITB. 3. Tugas dan Wewenang Senat Akademik, Pasal 31 a. menyusun dan menetapkan norma, kebijakan akademik, dan arah pengembangan akademik; b. mengawasi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan akademik oleh Pimpinan ITB berdasarkan norma dan arah yang ditetapkan SA; c. menyusun kode etik sivitas akademika ITB; d. menetapkan kebijakan akademik mengenai: 1) kurikulum program studi; 2) persyaratan akademik untuk pembukaan dan penutupan program studi; 3) persyaratan akademik untuk pemberian gelar akademik; dan 4) persyaratan akademik untuk pemberian penghargaan akademik; e. mengawasi penerapan kebijakan akademik sebagaimana dimaksud dalam huruf d; f. mengawasi kebijakan dan pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi ITB; g. mengawasi dan mengevaluasi pencapaian proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengacu pada tolok ukur yang ditetapkan dalam rencana strategis, dan menyarankan usulan perbaikan kepada Rektor; h. mengawasi pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan; i. merekomendasikan pemberian atau pencabutan gelar kehormatan; 6

j. mengawasi pelaksanaan tata tertib akademik; k. mengawasi pelaksanaan kebijakan penilaian kinerja dosen; l. memberikan pertimbangan kepada Rektor dalam pengusulan guru besar; m. merekomendasikan sanksi terhadap pelanggaran norma, etika, dan peraturan akademik oleh sivitas akademika ITB kepada Rektor; n. menyusun rencana jangka panjang ITB bersama Rektor, untuk selanjutnya diusulkan kepada MWA; o. memberikan pertimbangan kepada MWA tentang rencana strategis, serta rencana kerja dan anggaran yang diusulkan Rektor; p. memberikan pertimbangan kepada MWA tentang kinerja akademik Rektor; q. memberikan pertimbangan kepada MWA tentang usulan Peraturan MWA atau perubahannya yang diusulkan oleh Rektor; r. secara proaktif menjaring dan memperhatikan pandangan masyarakat akademik dan masyarakat umum; s. menyusun dan mengusulkan peraturan MWA dalam bidang kebijakan akademik; dan t. menyampaikan laporan kegiatan tahunan SA kepada MWA. 4. Peraturan ITB yang diterbitkan oleh MWA adalah : (1) BAB I : KETENTUAN UMUM, Pasal 5 Ayat (6), Tentang penyelenggaraan Tridharma dan otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi (2) BAB II : IDENTITAS, Bagian kedua, Lambang,Bendera,Mars dan Himne, Pasal 9 Ayat (3), Mengenai lambang,bendera, mars dan himne. a. Catatan : (Termasuk : Penulisan Nama Institut Teknologi Bandung, Penggunaan Lambang Institut Teknologi Bandung Sebagai Identitas Visual, Pendirian Dan Peresmian Nama Institut Teknologi Bandung) (3) BAB IV : Sistem Pengelolaan, Bagian Kesatu, Umum, Pasal 19 Ayat (4), Mengenai struktur organisasi dan bentuk hubungan antar organ ITB. (4) Pasal 21 Ayat (6), Mengenai tata cara pengusulan dan pemilihan anggota MWA (5) Pasal 22 Ayat (5), Mengenai tata cara pemilihan pengurus MWA (6) Pasal 23 Ayat (4), Mengenai tata cara sidang dan pemungutan suara (7) Pasal 24 Ayat (4), Mengenai anggota kehormatan MWA (8) Pasal 27 Ayat (8), Mengenai tata cara penjaringan, pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Rektor (9) Pasal 33 Ayat (3), Mengenai komposisi anggota, pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, penggantian, kewajiban, dan hak anggota Senat Akademik 7

(10) Bagian Kelima, Komite Audit, Pasal 35 Ayat (8), Mengenai ketentuan lebih lanjut tentang Komite Audit. (11) BAB VI, Kode Etik, Pasal 49 Ayat (6), Mengenai kode etik ITB disusun oleh Senat Akademik (12) Pasal 49 Ayat (7), Mengenai kode etik dosen ITB disusun oleh Senat Akademik (13) Pasal 49 Ayat (8), Menengai kode etik tenaga kependidikan ITB disusun oleh Rektor (14) Pasal 49 Ayat (9), Mengenai kode etik mahasiswa ITB disusun oleh Rektor (15) BAB VII, Bentuk dan Tata Cara Penetapan Peraturan, Pasal 50 Ayat (3), mengenai tata cara pembentukan peraturan internal ITB (16) Paragraf 2, Sistem Perencanaan, Pasal 55 Ayat (4), Mengenai sistem perencanaan (17) Bagian Ketiga, Kekayaan, Pasal 58 Ayat (5), Mengenai tata cara perolehan dan penggunaan kekayaan (18) Pasal 59 Ayat (6), Mengenai sistem perencanaan dan pengelolaan kekayaan ITB 5. Peraturan ITB yang diterbitkan oleh Rektor adalah : (1) Pasal 13 Ayat (2), Mengenai norma penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa baru (2) Bagian Ketiga, Pengabdian Kepada Masyarakat, Pasal 17 Ayat (4), Mengenai kebijakan pengabdian kepada masyarakat (3) Bagian Keempat, Kerjasama, Pasal 18 Ayat (4), Mengenai kerjasama (4) Pasal 25 Ayat (7), Mengenai jumlah, nomenklatur jabatan, serta rincian tugas dan wewenang Wakil Rektor (5) Pasal 25 Ayat (11), Mengenai nomenkaltur, pembentukan, penyelenggaraan, perubahan dan penutupan unsur-unsur di bawah Rektor (6) Bagian Keenam, Ketenagaan, Pasal 37 ayat (4), Mengenai sistem kepegawaian (7) Pasal 38 Ayat (2), Mengenai peraturan untuk pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan dan penegakan disiplin tenaga kependidikan (8) Pasal 39 Ayat (2), Mengenai pengangkatan, penjenjangan, pengelolaan, dan penegakan disiplin warga negara asing yang dipekerjakan sebagai dosen atau tenaga kependidikan (9) Bagian Ketujuh, Mahasiswa dan Alumni, Pasal 40 Ayat (4), Mengenai status mahasiswa (10) Pasal 41 ayat (3), Mengenai hak, kewajiban dan tanggung jawab mahasiswa (11) Pasal 42 Ayat (4), Mengenai organisasi kemahasiswaan ITB (12) Pasal 43 Ayat (1), Mengenai alumni ITB yang pernah menjalani program pendidikan yang diselenggarakan oleh ITB dengan masa pendidikan minimum (13) Pasal 43 Ayat (4), Mengenai kealumnian (14) BAB V Sistem Penjaminan Mutu Internal, Bagian Kesatu, Umum, Pasal 44 Ayat (4), Mengenai sistem penjaminan mutu internal dan organisasi Satuan Penjaminan Mutu (15) Bagian Kesatu, Umum, Pasal 44 Ayat (4), Mengenai sistem penjaminan mutu internal dan organisasi Satuan Penjamnan Mutu (16) Bagian Kedua, Sistem Pengendalian dan Pengawasan Internal, Pasal 46 ayat (8), Mengenai sistem pengendalian dan pengawasan internal ITB dan mekanisme penerapannya (17) Bagian Kesatu, Pendanaan, Paragraf 1, Sumber Pendanaan, Pasal 52 Ayat ((3), Menengai bantuan biaya pendidikan dan beasiswa serta syarat-syarat bagi mahasiswa yang dapat menerimanya (18) Pasal 56 Ayat (5), Mengenai sistem pengelolaan, prosedur pendayagunaan, sistem akuntansi dan pelaporan sarana dan prasarana 8

(19) Pasal 60 Ayat (7), Mengenai badan pengelola usaha dan dana lestari 6. Peraturan ITB yang dikeluarkan oleh Senat Akademik, yaitu : (1) BAB III PENYELENGGARAAN TRIDHARMA, Bagian Kesatu, Pasal 10 Ayat ((3), Mengenai penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pendidikan profesi (2) Pasal 11 Ayat (3), Mengenai pengembangan dan peninjauan kurikulum, tahun akademik serta syarat kelulusan dari suatu program studi (3) Pasal 14 Ayat (4), Mengenai jenis, bentuk, serta norma pemberian dan pencabutan gelar dan ijazah (4) Pasal 15 Ayat (3), Mengenai gelar kehormatan dan penghargaan, serta tata cara pemberian dan pencabutan gelar kehormatan dan penghargaan (5) Bagian Kedua, Penelitian, Pasal 16 Ayat (5), Mengenai kebijakan penelitian (6) Pasal 30 Ayat (b), Mengenai menyusun kebijakan akademik sesuai dengan arah yang ditetapkan oleh Senat Akademik (7) Pasal 32 Ayat (4), Mengenai alat kelengkapan Senat Akademik, hak suara dan tata cara pengambilan keputusan melalui pemungutan suara (8) Pasal 34 ayat (5), Mengenai pemilihan, pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Ketua dan Sekretaris (9) Pasal 34 Ayat (6), Mengenai tata cara persidangan dan pengambilan keputusan Senat Akademik dalam menjalankan tugas dan fungsinya (10) BAB X, Ketentuan Penutup, Pasal 63 Ayat (3), Mengenai pembentukan organ ITB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh rektor sesuai tata cara B. POLA HUBUNGAN ANTAR ORGAN DALAM MENJALANKAN TUGAS DAN WEWENANGNYA SERTA DALAM MENERBITKAN PERATURAN ITB (PERATURAN MWA, PERATURAN REKTOR DAN PERATURAN SENAT AKADEMIK) Bentuk hubungan antar organ ITB diuraikan seperti dalam dokumen terlampir Dalam dokumen terlampir diuraikan 2 contoh draft pola hubungan terkait dengan (1) Tugas dan Wewenang MWA dalam menyetujui usulan perubahan statuta dan (2) Tugas dan wewenang MWA dalam menetapkan kebijakan umum ITB. Jika model/draft ini sudah disepakati, maka untuk semua tugas dan wewenang serta semua proses menerbitkan peraturan dapat dibuatkan pola hubungannya dengan prinsip yang sama. Untuk itu, perlu terlebih dahulu disepakati format pola hubungan antar organ ini. Untuk implementasi nya diperlukan Tim Adhoc yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah bentuk pola hubungan ini berhubung beban kerjanya cukup besar. 9

Nomor Proses : MWA - 1 Process Owner : MWA (Tugas dan Wewenang MWA) Nama Proses : 1. Menyetujui Usulan Perubahan Statuta (Statuta Pasal 20 Ayat (3) butir a.) NO URAIAN KEGIATAN UTAMA PERAN MASING- MASING ORGAN Mendibkud - Mensesneg-dll MWA REKTOR SA Tim Adhoc 1 Inisiatif perlu tidaknya perubahan Statuta Rapat MWA Ketua MWA memimpin Rektor memberikan Ketua SA memberikan Rapat MWA Pandangan Pandangan Ketua MWA dan para Anggota menyampaikan pandangan Menugaskan personil Menugaskan personil untuk jadi anggota Tim Adhoc untuk jadi anggota Tim Adhoc Ketua MWA membentuk Membentuk Tim Adhoc terdiri dari Komponen MWA,Eksekutif, SA 2 Proses Perubahan Isi Statuta Ketua MWA Sebagai Pengarah Rektor Sebagai Pengarah Ketua SA Sebagai Pengarah Tim Adhoc bekerja dengan 10

arahan dan konsultasi MWA Rektor dan SA 3 Persetujuan Usulan Perubahan Statuta Rapat MWA Memberikan Pertimbangan Memberikan Pertimbangan Tim melaporkan Statuta Usulan Perubahan Ketua MWA mengesahkan Statuta Kepada Usulan Perubahan Statuta MWA 4 Penyampaian Usulan Perubahan Statuta Kepada Menteri Yang Menangani Bidang Pendidikan Ketua MWA menyampaikan Menteri menindak lanjuti Usulan Perubahan Statuta bersama Menteri terkait Kepada Menteri 11

Nomor Proses: MWA-2 Process Owner : MWA (Tugas dan Wewenang MWA) Nama Proses : 2. Menetapkan kebijakan umum ITB (Statuta Pasal 20 Ayat (3) butir b.) NO URAIAN KEGIATAN UTAMA PERAN MASING- MASING ORGAN Peran Unit Terkait MWA REKTOR SA Tim Adhoc 1 Inisiatif Perumusan kebijakan umum Rapat MWA Membentuk Tim Adhoc Menugaskan personil Menugaskan personil terdiri dari Komponen untuk jadi anggota Tim Adhoc untuk jadi anggota Tim Adhoc MWA,Eksekutif, SA 2 Perumusan kebijakan umum Ketua MWA Sebagai Pengarah Rektor Sebagai Pengarah Ketua SA Sebagai Pengarah Tim bekerja dengan arahan dan konsultasi MWA Rektor dan SA 12

3 Penetapan dan Pengesahan Kebijakan Umum Rapat MWA Memberikan Pertimbangan Memberikan Pertimbangan Tim melaporkan hasil dan rumusan Ketua MWA mengesahkan kebijakan Umum Kebijakan Umum 13