BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini penulis mengemukakan beberapa kesimpulan serta

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang meliputi kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muka bumi yang luasnya ± juta Km 2 ditutupi oleh daratan seluas

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bumi yang terbentuk dengan proporsi jumlah perairan yang lebih luas

2014 KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DI SEKITAR KAWASAN BUDIDAYA IKAN PADA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK JATILUHUR KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU


BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

1. PENDAHULUAN. masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang lebih rendah dan setelah mengalami bermacam-macam perlawanan

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UJI & ANALISIS AIR SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup tanpa terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

Repository.Unimus.ac.id

Pengaruh Pencemaran Sampah Terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal Di TPA Mojosongo Surakarta 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. gas/uap. Maka dari itu, bumi merupaka satu-satunya planet dalam Tata Surya. yang memiliki kehidupan (Kodoatie, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun makluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

JURNAL EINSTEIN Jurnal Hasil Penelitian Bindang Fisika

HIDROSFER & PENCEMARAN AIR

EVALUASI KUALITAS AIR MINUM PADA HIPPAM DAN PDAM DI KOTA BATU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

I. PENDAHULUAN. semua ciptaan Tuhan, baik manusia, hewan, dan juga tumbuhan. Bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

EVALUASI KUALITAS DAN KUANTITAS AIR YANG DITERIMA PELANGGAN PDAM KECAMATAN WATULIMO KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

Kajian Kualitas Air Tanah Dangkal di Desa Jimbaran Kulon Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

METODELOGI PENELITIAN. penduduk yang dilalui saluran lindi bermuara ke laut dengan jarak drainase 2,5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI FENOMENA AIR HITAM DAN AIR PUTIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

BAB V PEMBAHASAN. mana tinggi rendahnya konsentrasi TDS dalam air akan mempengaruhi besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang esensial bagi kebutuhan rumah tangga, pertanian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan sumber daya yang sangat penting bagi kehidupan, dimana

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

I. PENDAHULUAN. dengan tidak mengorbankan kelestarian sumberdaya alam itu sendiri.

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air adalah senyawa kimia yang terdiri dari dua atom hydrogen (H) dan satu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I. PENDAHULUAN. Kebutuhan air semakin lama semakin meningkat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Amilia Widya, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

I. PENDAHULUAN. pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 1. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

V.2 Persyaratan Air Baku Air Minum Pada dasarnya, ada dua sisi yang harus dipenuhi oleh air baku dalam sistem pengolahan air minum, yaitu:

Lampiran 1. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dari Larutan Seri Standar Fe(NH 4 ) 2 ( SO 4 ) 2 6H 2 O 0,8 mg/l

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

I. PENDAHULUAN. mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 13. PendudukLatihan Soal 13.2

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI CaCo3 DAN KARBON AKTIF TERHADAP KUALITAS AIR DI DESA NELAYAN I KECAMATAN SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau kaadaan

BAB I PENDAHULUAN. Semua makhluk hidup memerlukan air. Manusia sebagian tubuhnya terdiri

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin, 26-31 Januari 1992 The Dublin Statement (International Conference on Water and the Environment) Air merupakan bagian penting dari lingkungan dan merupakan wadah bergantungnya berbagai bentuk kehidupan dan kesehjateraan manusia. Kelangkaan dan penyalahgunaan air bersih akan menghadapi ancaman yang serius dan makin bertambah terhadap pengembangan dan perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya. Air seperti halnya energi, adalah hal yang esensial bagi kehidupan. Sebagai ilustrasi, ketika manusia tidak makan maka akan dapat bertahan selama satu bulan, namun apabila satu hari tidak minum, maka kemampuan bertahannya tidak akan berlangsung lama. Ini menjelaskan bahwa betapa penting keberadaan air. Air sebagai sumberdaya memiliki potensi penting yang tidak dapat dipisahkan dari aspek kuantitas dan kualitas. Kuantitas air menyatakan suatu

2 jumlah atau seberapa banyak air yang tersedia disuatu tempat. Jumlah air di bumi relatif tetap, yakni sebesar ± 1,4 miliar km 3. Hampir 97,5 % air di dunia dalam keadaan asin. Bila dianggap permukaan bumi ini seragam (tanpa lembah dan gunung), maka jumlah air sebesar itu akan menutup rata seluruh permukaan bumi sedalam 2,6 km. Dari jumlah sebesar itu, hanya 2,5% air di dunia yang bersifat tawar. Sekitar 1,7% tersimpan dalam bentuk es, terutama sekali di daerah kutub, sedangkan 0,1% berada di atmosfer sebagai uap air. Dari seluruh air tawar di bumi, sekitar dua pertiga berwujud es di kutub. Sementara sebagian besar dari epertiga sisa air tawar berupa air tanah yang berada pada kedalaman 200-600 m di bawah permukaan tanah. Dari keseluruhan air tawar, hanya 0,006% yang mengalir di permukaan bumi, sementara kandungan air tawar dalam tubuh makhluk hidup seluruhnya sebesar 0,003% yakni sekitar setengah dari jumlah air tawar di danau, sungai, dan rawa-rawa di bumi kita. Secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa jumlahnya relatif tetap atau konstan. Air akan selalu ada karena air bersikulasi dan tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer mengikuti siklus hidrologi. Namun dengan keberadaan air di dunia yang melimpah ruah, tentunya tidak semua air dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup sehari-hari. Air yang dapat dimanfaatkan jumlahnya terbatas. Pemanfaatan air untuk keperluan sehari-hari terkait erat dengan kualitas air itu sendiri. Kualitas air berhubungan dengan standar mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan air sesuai dengan

3 peruntukannya, air bersih untuk keperluan sehari-hari harus memenuhi beberapa syarat seperti di bawah ini: 1. Syarat Fisik, yaitu keadaan fisik air tersebut yang tidak boleh berbau, tidak berwarna dan tidak berrasa 2. Syarat kimia, yaitu keadaan air yang tidak mengandung zat-zat kimia yang dapat meracuni tubuh 3. Syarat biologis, yaitu bahwa air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri yang merugikan (patogen) Syarat-syarat tersebut dapat dijadikan dasar untuk mendapatkan air bersih yang memenuhi syarat sesuai standar kualitas air sehingga dapat dikonsumsi. Dewasa ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar mutu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumberdaya air telah mengalami penurunan. Upaya pemenuhan kebutuhan air oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling banyak digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh akibat pencemaran yang relatif kecil. Air tanah disini terbagi menjadi dua, ada air tanah dangkal dan air tanah dalam (shallow water and deep water).

4 Akan tetapi air yang dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia. Pemanfaatan air tanah sebagai sumber air bersih oleh penduduk di wilayah-wilayah perkotaan di Indonesia, sampai sat ini masih menjadi andalan utama. Cara umum yang dipakai adalah dengan membuat sumur bor atau sumur gali. Alasan utama pemanfaatan airtanah adalah karena lebih murah dan mudah, disamping perusahaan-perusahaan air minum pemerintah (PAM atau PDAM), tidak dapat memenuhi kebutuhan air penduduk secara memadai. Tetapi, kualitas airtanah dangkal yang banyak digunakan oleh penduduk rentan terhadap pencemaran sebagaimana air permukaan. Djajadiningrat (2001) menyatakan bahwa kecenderungan gangguan terhadap kulaitas air tanah dangkal dari lingkungan pemukiman cukup tinggi. Pencemaran dapat terjadi ketika badan air mengalir melalui pori-pori batuan dibawah tanah maupun yang mengalir dipermukaan tanah, hal ini disebabkan karena sifat dan karakteristik air yang mudah melarutkan unsur-unsur kimia tertentu maupun logam-logam berat lainnya. Mineral-mineral yang terkandung di dalam batuan merupakan faktor dominan sebagai sumber yang memberikan pencemaran pada badan air yang mengalir di daratan. Disamping itu pembuangan limbah ke dalam sungai maupun tanah yang berasal dari limbah industri dan pertambangan serta limbah pertanian, rumah tangga dan limbah lainnya dapat menyebabkan baku mutu air menjadi turun kualitasnya.

5 Masalah yang berhubungan dengan air adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan pemanfaatan air bagi keperluan tertentu. Sebagaimana diketahui bahwa sumberdaya air dapat dijumpai di permukaan tanah, seperti sungai, danau, rawa, udara dan lautan serta yang berada di bawah permukaan tanah, seperti air tanah dangkal (shallow groundwater) dan air tanah dalam (deep groundwater). Selain masalah pencemaran, kualitas airtanah juga dipengaruhi oleh aktivitas manusia diatasnya dan perlakuan masyarakat (treatment) itu sendiri. Kecamatan Dayeuhkolot, adalah kecamatan yang memiliki permasalahanpermasalah seperti diatas yang menyagkut akan kulaitas airtanah dangkal. Permasalahan yang ada saat ini diperparah lagi dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk dimana daerah sempadan Sungai Citarum adalah daerah yang telah berubah fungsi menjadi kawasan pemukiman padat dan kumuh. Sejak tahun 1980 an perkembangan penduduk di bantaran sungai Citarum, khususnya kecamatan Daeyuhkolot terus mengalami perkembangan yang pesat. Perkembangan tersebut diiringi dengan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat pula. Laju pertumbuhan penduduk yang cepat mengakibatkan terjadinya kepadadatan penduduk Beberapa teori mengemukakan bahwa unsur kimia airtanah dipengaruhi oleh kondisi alam dan kondisi limbah akivitas manusia. Kondisi alam antara lain dipengaruhi oleh batuan penyusun aquifer. Mengingat sebagian besar penduduk di kecamatan Dayeuhkolot masih memanfaatkan sumber air bersih dari airtanah dangkal atau sumur gali, tentunya perlu ada suatu penelitian guna menguji kualitas airtanah dangkal dan mengetahui bagaimana perlakuan masyarakat pada setiap kelas kualitas air yang digunakan

6 oleh penduduk setempat agar terciptanya perilaku yang sehat dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu peneliti berkeinginan untuk meneliti permasalahan tersebut dengan judul Kualitas Airtanah Dangkal Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dirumuskan kedalam beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas airtanah dangkal berdasarkan karakteristik fisika dan kimia di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung? 2. Bagaimana persebaran kelas kualitas airtanah dangkal di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung? 3. Bagaimana perlakuan masyarakat pada setiap kelas kualitas airtanah dangkal di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kualitas airtanah berdasarkan parameter fisika dan kimia air. 2. Menentukan kelas kulitas airtanah berdasarkan karakteristik fisika dan kimia. 3. Mengevaluasi perlakuan masyarakat terhadap airtanah sebagai pemenuh kehidupan sehari hari, di masa sekarang dan masa yang akan datang.

7 1.4. Manfaat Penelitian Dari informasi yang ada, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan pendalaman materi geografi mengenai hidrologi khususnya airtanah dangkal 2. Memberikan informasi terhadap masyarakat setempat mengenai kualitas air tanah dangkal sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam penggunaannya. 3. Sebagai masukan data untuk peneliti selanjutnya dengan permasalahan yang lebih aktual 4. Sebagai bahan pengayaan dalam proses pembelajaran geografi mengenai pokok bahasan airtanah di SMA kelas XII. 1.5. Definisi Operasional Judul dalam penelitian ini adalah Perlakuan Masyarakat Pada Setiap Kelas Kualitas Airtanah Dangkal di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini, maka peneliti perlu menjelaskan istilah yang ada pada judul yaitu: 1. Menurut Sunaryo (2005:69) perlakuan umumnya berwujud sikap, peran serta, atau tindakan. Perlakuan (treatment) pada penelitian ini merupakan suatu kegiatan dengan menggunakan prosedur standar yang dilakukan oleh masyarakat dalam memperoleh airtanah dengan kondisi yang kurang baik sehingga dapat menjernihkan airtanah dan memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari secara terus menerus.

8 2. Masyarakat Menurut Koenjaraningrat (1990:14) adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama. Masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Kecamatan Dayeuhkolot. 3. Airtanah Dangkal Menurut Kodoatie (1996 : 7) Airtanah dangkal adalah sejumlah air di bawah permukaan bumi yang dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase, juga dapat disebut aliran secara alami yang mengalir ke permukaan tanah melalui pancaran atau rembesan. Airtanah dangkal dalam penelitian ini diperoleh melalui air sumur gali yang ada di wilayah penelitian. 4. Kualitas Air Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia. Kualitas air mencakup tiga karakteristik yaitu fisik, kimia dan biologi. Pada penelitian ini parameter kualitas airtanah yang diuji terdiri dari fisika yaitu bau, rasa, suhu, zat padat terlarut (TDS), kekeruhan, dan daya hantar listrik (DHL) serta kimiawi yaitu ph, kesadahan (CaCO 3 ), besi (Fe), zat organik (KmnO 4 ), sulfat (SO 4 ), nitrat (NO 3 ) dan nitrit (NO 2 ). 5. Karakteristik Fisika dan Kimia Dalam penelitian parameter fisika dan kimia yang telah ditentukan diuji di laboraotrium air dan disesuaikan dengan baku mutu air, kemudian ditentukan

9 kelas mutu airtanah dangkal yang kepada kualitas air minum No: 492/MENKES/PER/IV/2010. Baku mutu untuk karakteristik fisika: (1) bau adalah tidak berbau; (2) rasa adalah tidak berasa; (3) TDS dengan nilai maksimum kandungan 500 mg/l; (4) kekeruhan dengan nilai maksimum kandungan 5 NTU. Baku mutu untuk karakteristik kimia: (1) ph dengan nilai antara 6,5 8,5; (2) besi dengan nilai kandungan maksimum 0,3 mg/l; (3) kesadahan dengan nilai kandungan maksimum 500 mg/l CaCO 3 ; (4) nitrat dengan nilai kandungan maksimum 50 mg/l; (5) nitrit dengan nilai kandungan maksimum 3 mg/l; (6) sulfat dengan nilai kandungan maksimum 250 mg/l; dan (7) zat organik dengan nilai kandungan maksimum 10 mg/l. Kelas kualitas air mengacu pada standar kualitas air di perairan umum (PP No. 82 Tahun 2001) dengan ketentuan tiap parameternya sebagai berikut: Kelas I: tidak berasa, tidak berbau, DHL < 2250 Umhos/cm, kekeruhan tidak lebih dari 5 NTU, ph 6.5-8.5, kesadahan tidak lebih dari 500 mg/l, besi tidak lebih dari 0,3 mg/l, nitrat tidak lebih dari 10 mg/l, nitrit minimal 1 mg/l. Kelas II: tidak berasa, tidak berbau, DHL < 2250 Umhos/cm, kekeruhan tidak lebih dari 5 NTU, ph 5-9, kesadahan > 500 mg/l, besi tidak lebih dari 5 mg/l, nitrat tidak lebih dari 10 mg/l, nitrit minimal 1 mg/l. Kelas III: berasa, berbau, DHL < 2250 Umhos/cm, kekeruhan lebih dari 5 NTU, ph 6-9, kesadahan > 500 mg/l, besi lebih dari 5 mg/l, nitrat tidak lebih dari 10 mg/l, nitrit < 1 mg/l atau 0,06 mg/l. Kelas IV: berasa, berbau, DHL 2250 Umhos/cm, kekeruhan lebih dari 5 NTU, ph 5-9, kesadahan > 500 mg/l, besi lebih dari 5 mg/l, nitrat tidak lebih dari 10 mg/l, nitrit < 0,06 mg/l.