PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID (Bagian-2)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Memburu Malam Seribu Bulan

Kehidupan Seorang Pembelajar

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

SUMBER HUKUM ISLAM 1

DIANTARA AMALAN UNTUK MEMAKMURKAN RAMADHAN

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 17 Tahun 2013 Tentang BERISTRI LEBIH DARI EMPAT DALAM WAKTU BERSAMAAN

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Halal Guide.INFO - Guide to Halal and Islamic Lifestyle

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

dari Ibnu Mas ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, Nutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan

A. Pengertian Fiqih. A.1. Pengertian Fiqih Menurut Bahasa:

Mukadimah. Pengkajian

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur`an merupakan pedoman hidup bagi seorang muslim. Semua tata

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

SIKAP MUSLIM MENGHADAPI MUSIBAH. Ust. H. Ahmad Yani, MA. Kondisi Manusia Menghadapi Musibah

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

3 Wasiat Agung Rasulullah

992. Abdullah bin Umar r.a. berkata, "Rasulullah biasa melakukan i'tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan."

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

BAB XIII SALAT JAMAK DAN QASAR

Pendidikan Agama Islam

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

A. Kasih Sayang Nabi Muhammad saw.

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Hukum Selamatan Kematian (Tahlilan)

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

studipemikiranislam.wordpress.com RUANG LINGKUP AJARAN ISLAM

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

Perihal Sujud Syahwi Yang Benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mendapatkan syafaat dari Rasulullah pada hari kiamat. 5. Apabila diucapkan setelah dan sebelum doa, akan menyebabkan doa segera naik ke langit, dan

Interaksi dengan Al Qur'an

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

Khitan. 1. Sejarah Khitan

Adab Membaca Al-Quran, Membaca Sayyidina dalam Shalat, Menjelaskan Hadis dengan Al-Quran

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Beberapa Kekeliruan Kaum Muslimin Seputar Lailatul Qadar

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

TENTANG MA MUM MASBUQ

BATASAN TAAT KEPADA ORANG TUA Secara umum kita diperintahkan taat kepada orang tua. Wajib taat kepada kedua orang tua baik yang diperintahkan itu sesu

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

FIQH THAHARAH. (Bersuci) Oleh : Agus Gustiwang Saputra. Bersuci (menurut Bahasa) adalah : Bersih (Suci) dan terlepas dari kotoran

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

: :

Bukti Cinta Kepada Nabi

Hukum Puasa Tetapi Tidak Solat

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

SUNNAH NABI. Dan dikuatkan dengan Hadist dari Imam Bukhari disalah satu bab yaitu: sunnahnya berwudhu sebelum mandi

JENIS HAJI DAN PERMASALAHANNYA

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

Rasulullah SAW suri teladan yang baik (ke-86)

Adab di Dalam Rumah. Penyusun : Majid bin Su'ud al- Ausyan. Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc. Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

PENGARUH METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP DAARUL QUR AN COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

BAB I PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. 3. Firman Allah SWT

TANYA JAWAB SEPUTAR THAHARAH-2

Menyikapi Fenomena Gerhana. Oleh: Muhsin Hariyanto

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

: :

HUKUM DAN HAM DALAM ISLAM

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

SISTEM INFORMASI BERBASIS MULTIMEDIA TENTANG TATA CARA IBADAH SHOLAT MENURUT SUNNAH NABI MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

HUKUM SEPUTAR MAKMUM MASBUQ DAN KEKELIRUAN YANG BERKAITAN DENGANNYA

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Pendidikan Agama Islam

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 40 Tahun 2011 Tentang BADAL THAWAF IFADHAH (PELAKSANAAN THAWAF IFADHAH OLEH ORANG LAIN)

LAMPIRAN TERJEMAH. NO HAL BAB TERJEMAH 1 2 I Allah tidak menerima shalat tanpa bersuci. (HR. Muslim)


4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2): dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba Firman Allah SWT QS. al-baqarah (2):27

Transkripsi:

No.20/Th.3/Jumadil Akhir 1430H/ Mei 2009 Jum at III PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID (Bagian-2) Pengertian Tajwid menurut bahasa (ethimologi) adalah: memperindah sesuatu. Sedangkan menurut istilah, Ilmu Tajwid adalah pengetahuan tentang kaidah serta caracara membaca Al-Quran dengan sebaik-baiknya. Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca. Belajar ilmu tajwid itu hukumnya fardlu kifayah, sedang membaca Al-Quran dengan baik (sesuai dengan ilmu tajwid) itu hukumnya Fardlu Ain. Dalil Wajib Mempraktekkan Tajwid Dalam Setiap Pembacaan Al-Qur an: 1. Dalil dari Al-Qur an. Firman Allah SWT : Artinya: Dan bacalah Al-Qur an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid) [QS:Al- Muzzammil (73): 4]. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk membaca Al-Qur an yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid). Firman Allah s.w.t. yang lain: Artinya: Dan Kami (Allah) telah bacakan (Al-Qur an itu) kepada (Muhammad s.a.w.) secara tartil (bertajwid) [Q.S. Al-Furqaan (25): 32]. 2. Dalil dari As-Sunnah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah r.a. (istri Nabi SAW), ketika beliau ditanya tentang bagaiman bacaan dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: Artinya: "Ketahuilah bahwa Baginda s.a.w. sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah s.a.w. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang 1

menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu." (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Amr, Rasulullah SAW bersabda: Artinya: "Ambillah bacaan Al-Qur an dari empat orang, yaitu: Abdullah Ibnu Mas ud, Salim, Mu az bin Jabal dan Ubai bin Ka ad." (Hadits ke 4615 dari Sahih Al-Bukhari). 3. Dalil dari Ijma' Ulama. Telah sepakat para ulama sepanjang zaman sejak dari zaman Rasulullah SAW sampai sekarang dalam menyatakan bahwa membaca Al-Qur an secara bertajwid adalah suatu yang fardhu dan wajib. Pengarang kitab Nihayah menyatakan: "Sesungguhnya telah ijma (sepakat) semua imam dari kalangan ulama yang dipercaya bahwa tajwid adalah suatu hal yang wajib sejak zaman Nabi SAW sampai dengan sekarang dan tiada seorangpun yang mempertikaikan kewajiban ini." BENTUK-BENTUK HURUF Belakang Tengah Depan Asas Belakang Tengah Depan Asas 2

LAM-ALIF, HAMZAH, TA MARBUTHAH & ALIF MAKSURAH 1. Lam-alif ( ). Huruf merupakan kombinasi dari 2 huruf yaitu: huruf (lam) diikuti oleh huruf (alif). 2. Hamzah ( ). Huruf bisa ditulis secara: a. Berdiri sendiri: (hamzah) b. Di atas atau di bawah huruf (alif): (alif hamzah atas) atau (alif hamzah bawah) c. Di atas huruf (ya) tanpa dua titik di bawahnya: (ya hamzah) d. Di atas huruf (wau): (wau hamzah). e. Di atas atau di bawah huruf (lam-alif): (lam-alif hamzah atas) atau (lamalif hamzah bawah) 3. Ta marbuthah ( ). Huruf hanya muncul di akhir kata. Jika bacaan berhenti pada kata itu maka huruf tersebut dibaca seperti huruf (ha ). Jika bacaan tidak berhenti pada kata itu maka huruf tersebut dibaca seperti huruf (ta). (QS:Al-Israa (17): 39) 4. Alif Maksurah ( ). Huruf yaitu huruf (alif) yang ditulis seperti huruf (ya) namun tanpa dua titik di bawahnya. Huruf hanya muncul di akhir kata dan berfungsi sebagai tanda baca panjang, sebagaimana huruf (alif) juga bisa berfungsi seperti itu 3

EMPAT TINGKATAN KEIMANAN DALAM DIRI MANUSIA Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom 1. Iman Nurul fitroh, yakni iman sebagai potensi dasar atau benih. "Benih" keimanan ini berupa fitrah yang dimiliki oleh setiap manusia. Setiap manusia memiliki potensi/ benih iman (fitrah) dalam dirinya, yang dengan fitrah ini ia selalu cenderung kepada Islam (din Qoyyim). Benih keimanan (Fitrah) ini bisa tumbuh dan berkembang atau sebaliknya mengalami "kematian" (tetutup) tergantung perawatan dan pemeliharaannya. Seperti halnya benih suatu pohon yang harus selalu di pupuk, fitrah-ini jika dipupuk dan dipelihara dengan baik, maka akan tumbuh berkembang menjadi tunas dan akar berupa Iman yang hakiki. Adapun cara memelihara dan "memupuk" fitrah adalah dengan melakukan aktivitas qiro'ah.hingga menemukan Al Quran dalam arti / wujud Risalah. Pertemuan antara fitrah sebagai benih keimanan yang ada dalam diri dan Al-Quran yang bersumber dari cahaya Alloh inilah yang disebut dengan hidayah (atau iman yang hakiki). (lihat QS 30:30,dan 16:78) 2. Iman Asasul Amal, yakni iman sebagai landasan dari suatu amal. Iman asasul amal akan lahir dari fitrah yang terpelihara dan terjaga. Dari fitrah ini kemudian berkembang menjadi sebuah keimanan. Seperti akar pada sebuah pohon, di mana akar lahir dari benih yang baik; jika dipupuk dengan baik. Keimanan ini tumbuh dari pertemuan antara fitrah dan dinulqoyyim (Islam). Iman ini yang akan melandasi dan menjadi dasar dari setiap amal. Orang yang memelihara fitrahnya dengan Al- Quran (Risalah) secara baik, maka akan lahir dalam dirinya suatu keimanan terhadap kebenaran Dinul Islam tersebut, dan keimanan ini yang menjadi dasar dari segala amaliyahnya. Sedangkan perwujudan dari keimanan tersebut dinyatakan dalam iqror syahadah. iqror syahadah adalah wujud pernyataan keimanan seseorang. Iman ini yang akan menentukan diterima tidaknya suatu amal. Suatu amal yang bernilai ibadah mestilah lahir dari tuntutan iman tersebut agar ia dapat bernilai dan diterima di sisi Alloh SWT. (lihat QS:4:124, 5:5, 33:19, dan 40:40) 3. Iman Bunyanul Islam, yakni iman sebagai dasar dari bangunan Islam. Pada iman asasul amal akan lahir kesadaran untuk mengamalkan Islam secara sempurna. Iman adalah dasar daripada Islam. Tidak akan lahir praktek keislaman yang sempurna jika tidak dilandasai iman. Oleh karena itu para ulama mendefinisikan iman dan Islam sebagai berikut : "iman adalah membenarkan dangan hati dan Islam adalah mengerjakan kewajiban dan amalan-amalan yang dhohir/nyata". Seorang yang marnpu memelihara fitrahnya dengan baik, maka ia akan tumbuh menjadi keimanan yang hakiki, dari keimanan ini akan lahir tuntutan untuk beramal sesuai dengan apa yang diimaninya. Sedangkan wadah bagi suatu amal adalah dinul Islam. Islam adalah sesuatu yang terstruktur seperti sebuah bangunan, atau dengan kata lain Islam adalah bangunan yang terstruktur. Adapun perwujudan dari bangunan Islam adalah jarna'ah/organisasi. Sedangkan Iman adalah sesuatu 4

menjadi landasan dalam kehidupan berjama'ah/beroraganisasi tersebut (QS:4:59, 3:164, 2:257, 98:5) 4. Iman Natijutul Islam, yakni iman, sebagai buah keislaman. Maksudnya iman yang tumbuh dan dibangun dari. mulai benih (fitrah) kemudian berkembang menjadi iman yang hakiki dan dari iman ini melandasi seseorang untuk terikat kedalam bangunan Islam berupa jama'ah/organisasi. seseorang yang hidup berjama'ah/berorganisasi dengan dasar keimanan akan melahirkan natijahnatijah (buah-buahan) dari keimanannya tersebut. Jadi Iman natijaful Islam adalah proses kesempurnaan pembinanaan keimanan yang manifestasinya melahirkan buah-buahan dalam bentuk faqwa, lawakkal, shobar, dan ikhlas: 1). Taqwa, (0s.3:102, 2:179, 7:26,96, 8:29 d1l), 2). Tawakal (Qs. 10:84, 12:67, 14:12, 8:2, 3:159). 3). Shobar, (16:2, 31:17, 3:200, 2:177 d1l). 4). Ikhlas, (Qs. 4:146, 98:5, 39:2). Waktu Shalat Dhuhur adalah 11:51 5