BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB II LANDASAN TEORI. seseorang tokoh mengalami krisis dalam jiwanya dan sebagainya. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA.

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

NILAI PENDIDIKAN NOVEL PAK GURU KARYA AWANG SURYA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari kehidupan masyarakat dalam satu

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan semata-mata sebuah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pembelajaran sastra, khususnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

I. PENDAHULUAN. Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang di antaranya adalah novel.

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang bersifat indah dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan utama

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

I. PENDAHULUAN. memberikan kesan tersendiri bagi para pembacanya. Selain itu, dalam membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak cukup dengan tumbuh dan berkembang akan tetapi. dilakukan dengan proses pendidikan. Manusia sebagai makhluk sosial

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cara pengungkapannya. Puisi merupakan karya sastra yang disajikan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

NILAI RELIGIUS NOVEL KERLING SI JANDA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman,

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMA

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Sumardjo (Mursini 2010:17) yang mengemukakan bahwa sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2) bahwa karya sastra merupakan miniatur kehidupan dengan berbagai persoalannya. Melalui karya sastra pengarang bermaksud menyampaikan gagasan, pandangan hidup, tanggapan, tentang kehidupan sekitar secara menarik dan menyenangkan. Jakob Sumardjo (1984: 13) menyatakan bahwa Karya sastra adalah sesuatu yang indah. Dalam lubuk hati setiap manusia tertanam kecintaan pada keindahan. Kesenangan yang kita peroleh dari karya sastra adalah kesenangan yang lebih luhur dan lebih dalam yang sanggup menerbitkan rasa haru kita. Selain itu, karya sastra merupakan hasil karya manusia yang dituangkan dalam bentuk bahasa. Dalam karya sastra dijabarkan imajinasi yang dapat menimbulkan kesan yang indah pada jiwa pembaca. Imajinasi adalah kemampuan membayangkan atau mengkhayalkan serta menciptakan sesuatu atau kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

2 Menurut bentuknya, karya sastra dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu puisi, prosa, dan drama. Prosa juga disebut sebagai karya fiksi. Prosa merupakan sebuah karya naratif yang mengangkat cerita kehidupan seorang tokoh fiksional dengan lingkungan sekitarnya. Salah satu prosa fiksi adalah novel. Novel merupakan karya imajinatif yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh (Kosasih, 2012: 60). Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia yang berisi masalahmasalah kehidupan dan dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsurunsur pembangunnya. Dengan demikian, kegiatan mengapresiasi novel dapat dilakukan melalui dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam seperti ; tema, alur, gaya bahasa, latar, penokohan, sudut pandang, dan amanat. Sementara itu, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra seperti faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, keagamaan, dan tata nilai yang dianut oleh masyarakat. Kehadiran karya sastra di tengah-tengah masyarakat pembaca adalah berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia sebagai makhluk berbudaya, berpikir, dan berketuhanan. Oleh karena itu, dalam penyajian karya sastra hendaknya memiliki moral. Pendidikan moral merupakan prioritas utama karena tujuan pendidikan itu adalah untuk memanusiakan manusia dan menjadikannya manusia yang memiliki kepribadian utuh.

3 Kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur untuk menentukan betul-salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas (Suseno, 1987:19). Selain itu, pendidikan moral sangat perlu bagi manusia karena melalui pendidikan perkembangan moral diharapkan mampu berjalan dengan baik, serasi, dan sesuai dengan norma demi harkat dan martabat manusia itu sendiri. Sutarjo Adisusilo (2012: 54) mengemukakan bahwa Moral dan juga etika mempunyai peranan yang sama yaitu memberi orientasi atau pegangan hidup tentang bagaimana seseorang harus melangkah dalam hidup ini. Perilaku moral pada dasarnya sesuatu yang tersembunyi dalam pikiran seseorang, dengan melihat tampilan seseorang tidak cukup untuk mengetahui apa yang menjadi pertimbangan moral dibalik tingkah laku seseorang. Pertimbangan moral merupakan faktor yang amat menentukan lahirnya perilaku moral. Perilaku moral dapat dilakukan dengan cara melihat tinggi rendahnya pertimbangan moral seseorang dalam menentukan nilai yang berkenaan dengan perilaku baik dan buruknya. Novel adalah salah satu bentuk karya sastra sekaligus alternatif bahan ajar sastra dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada silabus terdapat kompetensi mengenai pembelajaran sastra, khususnya novel dengan standar kompetensi memahami berbagai hikayat, novel

4 Indonesia/novel terjemahan dan kompetensi dasar yaitu menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/novel terjemahan pada kelas XI semester pertama. Pembelajaran novel sebenarnya menjadi salah satu materi pembelajaran yang menarik khususnya dalam menganalisis aspek moral tokoh utama yang terdapat dalam karya sastra tersebut. Novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy menceritakan tentang perjalanan seorang anak manusia untuk menemukan Alif di hatinya. Menemukan Alif di hati adalah hal yang penting bagi setiap insan agar senantiasa mendapat pertolongan Tuhan. Seorang yang bernama Wisnu dalam kegundahan hatinya mencari adiknya Zahra. Zahra yang pergi entah kemana karena kecewa terhadap Tuhan yang telah merenggut nyawa ayah dan ibunya. Dalam pencariannya, Wisnu diperintahkan oleh Kiai Syuhada untuk menemui seorang yang bernama Hasan Sholeh. Kepada lelaki inilah Wisnu harus belajar tentang sabar dan shalat yang dengannya ia akan bertemu dengan Zahra. Namun, perjalanan Wisnu tak semudah yang dibayangkan. Di Jakarta, Wisnu memang bertemu dengan Hasan Sholeh. Namun, Hasan Sholeh justru mengabarkan bahwa Zahra telah meninggal dunia. Wisnu limbung bukan hanya pikiran dan perasaannya, melainkan ia menjauhi air wudhu, meninggalkan shalat, bahkan larut dalam dunia malam ibu kota. Ternyata, dalam dunia malam ibu kota, Wisnu bertemu dengan adiknya. Zahra masih hidup. Tragisnya, Zahra tidak menyambut kerinduan sang kakak. Wisnu semakin jatuh. Ia mengalami keguncangan batin yang luar biasa.

5 Penulis merasa perlu melakukan penelitian terhadap karya sastra, dalam hal ini novel. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan bahwa banyaknya siswa sekolah yang berusaha menunjukkan apresiasinya terhadap sastra dengan menciptakan novel dengan latar belakang kehidupan siswa itu sendiri. Penulis meneliti novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy dengan alasan sebagai berikut. (1) Novel ini sangat khas, memiliki nilai sastra, dan mengangkat perjalanan seorang anak dengan berbagai permasalahan kehidupan, (2) Bahasa yang digunakan pengarang dalam novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy mudah dipahami khususnya bagi siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) (3) Novel ini mengandung aspek moral yaitu mengajarkan tentang pentingnya memiliki perilaku yang baik antara sesama manusia, hubungan dengan alam semesta, dan hubungan dengan Tuhan. (4) Novel ini mampu memberikan kekuatan atau motivasi bagi pembaca dalam menjalani hidup agar tidak berputus asa dan menjadi lebih bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan masalah tersebut, masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah aspek moral tokoh utama dalam novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA.

6 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuanan untuk. 1. Mendeskripsikan aspek moral tokoh utama dalam Novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy. 2. Menentukan layak-tidaknya novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy sebagai bahan pembelajaran sastra di sekolah menengah atas. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoretis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di bidang sastra mengenai pendeskripsian aspek moral tokoh utama dalam sebuah karya sastra khususnya dalam novel. Sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a Membantu pemahaman dan apresiasi karya sastra terhadap siswa SMA yaitu dengan memperkenalkan aspek moral tokoh utama dalam novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy. b Menginformasikan kepada pembaca, guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia, dan siswa tentang deskripsi aspek moral tokoh utama dalam novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy.

7 c Membantu guru bidang studi bahasa dan sastra Indonesia dalam mencari bahan pembelajaran sastra di sekolah menengah atas. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini yaitu novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy, dan kelayakan sebagai bahan ajar sastra di SMA. Aspek moral tokoh utama dalam novel ini meliputi (1) kejujuran, (2) nilai-nilai otentik, (3) kesediaan untuk bertanggung jawab, (4) kemandirian moral, (5) keberanian moral, (6) kerendahan hati, (7) realistik dan kritis. Penelitian ini dibatasi pada penokohan tokoh utama yang sangat berpengaruh terhadap jalannya cerita di dalam novel Alif karya Taufiqurrahman Al-Azizy dan bagaimana cara pengarang menggambarkan sifat tokoh utama, kemudian akan diketahui kelayakannya sebagai bahan ajar sastra Indonesia di sekolah menengah atas.