BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa rasio-rasio keuangan bank yang meliputi Capital Adequacy Ratio (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN. Indonesiaserta menggunakan metode electronic research dan library. internet ke website Bursa Efek Indonesia (BEI), dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor internal bank tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didapatkan secara langsung oleh peneliti tetapi diperoleh dari orang atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada BPR yang ada di Propinsi Riau, baik yang berbentuk

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah aspek profitabilitas yang diukur dengan ROA. dari pendapatan operasional dan pendapatan bunga.

III. METODE PENELITIAN. BUMN di Indonesia yang berupa jumlah penyaluran kredit UMKM dan Non-

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan daerah

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis mengadakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dibursa efek Indonesia dari periode yang diakses dari bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif statistik dengan jenis penelitian adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Perumnas Simalingkar Medan, Telp/Fax (061)

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari Bursa Efek Indonesia melalui website resmi yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya didasarkan pada analisis data numerik atau angka serta dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan perusahaan yang terdaftar di LQ-45 merupakan perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian menguraikan tentang jadwal penelitian dilaksanakan dan lokasi dimana penelitian dilakukan, yang juga mencakup gambaran umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga tahun terakhir perbankan di Indonesia. Selain itu peneliti memilih 10 bank terbesar pada tahun 2011 berdasarkan jumlah asetnya yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) sebagai obyek yang akan diteliti. 1.2 Desain Penelitian Rancangan dari penelitian ini merupakan pengujian hipotesis, yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antarvariabel. Tipe hubungan dari variabel-variabel ini adalah hubungan sebab-akibat. Maka penelitian ini disebut dengan penelitian kausal. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana hubungan positif dan negatif antara variabel independen dengan variabel dependen. Setelah itu, dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang terdapat pada hipotesis penelitian untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. 29

1.3 Hipotesis Dari kerangka pemikiran teoritis diatas, maka dapat diambil beberapa hipotesis sebagai berikut : 1. Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), dan Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara bersama-sama terhadap Return On Assets (ROA) pada Bank di Indonesia. 2. Diduga Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Assets (ROA) Bank di Indonesia. 3. Diduga Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Bank di Indonesia. 4. Diduga Loan Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Bank di Indonesia. 1.4 Variabel dan skala pengukuran Penelitian ini mengambil beberapa variabel yang akan diuji. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Jumlah Kredit yang Diberikan, Non Performing Loan (NPL), Tingkat Kecukupan Modal yang diukur dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Tingkat Likuditas yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio(LDR), sedangkan variabel dependennya adalah Profitabilitas perbankan yang diukur dengan Return On Assets (ROA). 30

1.5 Metode pengumpulan data Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu : 2. Studi Pustaka Penelitian ini dengan mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan studi pustaka terhadapliteratur dan bahan pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu. 3. Studi Dokumenter Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan yang diperoleh dari website masing-masing Bank Swasta Nasional serta dari Bank Indonesia. 1.6 Jenis data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data Kuantitatif. Data Kuantitatif adalah jenis data yang teratur atau mudah diukur, yang biasa dinyatakan dalam satuan satuan berupa angka, yang merupakan gabungan antara data time series (data tahunan) dengan periode penelitian yang dimulai dari tahun 2009, 2010 dan 2011. Model dalam penelitian ini menggunakan empat variabel yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return On Assets (ROA). 31

1.7 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui dokumen- dokumen perusahaan yang berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yaitu laporan keuangan yang berisi rasio rasio keuangan Bank di Indonesia yang diambil dari website bank yang dijadikan objek dalam penelitian serta penerbitan laporan data Bank Indonesia. 1.8 Populasi dan sampel Populasi yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah 10 bank terbesar di Indonesia pada tahun 2011. Kemudian melihat pada rate 10 bank tersebut pada periode 2009, 2010 dan 2011. Dari populasi yang ada akan diambil sejumlah tertentu sebagai sample. Nama-nama bank yang akan digunakan dalam sample diperoleh dari website. Sampel yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numeric. Data sekunder berupa laporan keuangan tahunan dari ke 10 bank terbesar tersebut dari periode 2009, 2010 dan 2011. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 bank terbesar pada tahun 2011 berdasarkan jumlah asetnya yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI). 32

1.9 Definisi Operasional Variabel Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah yang termuat dalam operasionalisasi variabel penelitian. Secara lebih rinci, Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian No Variabel Konsep Indikator 1 Return On Assets (ROA) Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara ROA = Laba sebelum pajak Rata- rata total aset 2 3 4 Loan Deposit to Ratio (LDR) Net Performing Loan( NPL ) Capital Adequacy Ratio (CAR) keseluruhan Adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana pihak yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. Adalah untuk melihat seberapa besar tingkat kredit bermasalah yang telah disalurkan oleh bank. Bank Indonesia memberikan aturan baku maximal 5% untuk nilai NPL. CAR adalah rasio kinerja bank yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko LDR = Kredit Yang Diberikan Total Dana Pihak Ketiga NPL = Kredit bermasalah Total Kredit CAR = Total Modal ATMR Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 33

1.9.1 Non Performing Loan Kredit non-performing bank adalah kredit yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan, dan macet. Non Performing Loan ditunjukkan dengan perbandingan jumlah kredit bermasalah terhadap jumlah kredit yang diberikan bank kepada para debitur, tidak termasuk kredit yang diberikan kepada bank lain. NPL disajikan dalam persentase di Catatan Atas Laporan Keuangan Bank. Nilai NPL yang diambil untuk penelitian ini adalah NPL nett, yaitu jumlah setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. 1.9.2 Capital Adequacy Ratio Rasio permodalan yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu dengan membandingkan antara Total Modal dengan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). CAR yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio KPMM. Perhitungan beban modal risiko operasional dalam menghitung KPMM untuk risiko operasional dilakukan secara bertahap sejak 1 Januari 2010. Total Modal diperoleh dari Total Modal Inti, Total Modal pelengkap, dan Total Modal Pelengkap Tambahan Yang Dialokasikan Untuk Mengantisipasi Risiko Pasar dikurangi dengan Penyertaan. 34

1.9.3 Loan to Deposit Ratio Rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu dengan membandingkan antara kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dengan Total Dana Pihak Ketiga (tidak termasuk antar bank). Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri dari giro, tabungan dan simpanan berjangka. Semakin tinggi rasio LDR maka memperlihatkan bahwa total dana yang disalurkan semakin besar dan risiko yang ditanggung akan semakin besar, sehingga dapat mengganggu profitabilitas bank. Besar kecil total dana yang disalurkan tergantung kebijakan manajemen bank. Setiap keputusan yang diambil tentu memiliki risiko yang harus ditanggung. 1.9.4 Return On Assets Profitabilitas diukur dengan menggunakan ROA. Return On Assets (ROA) yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. 1.10 Metode analisis data Dalam penelitian ini, data yang sudah dikumpulkan akan diolah menggunakan software statistik SPSS for Windows. Software statistik membantu pengolahan data menjadi lebih cepat dengan hasil yang akurat sepanjang data yang digunakan tepat dan terhindar dari penyakit-penyakit statistik. Penelitian dilakukan untuk lebih dari dua variabel sehingga alat analisis yang digunakan adalah statistik 35

multivariate dependence dengan regresi berganda. Setelah data dimasukkan kedalam software SPSS, akan dihasilkan persamaan regresi berganda. Selanjutnya, tahap-tahap pengujian yang perlu dilakukan meliputi : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan menguji apakah error dari regresi berdistribusi normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov. Error yang berdistribusi tidak normal menyebabkan tidak bisa digunakan untuk penelitian regresi dan harus disembuhkan terlebih dahulu. 2. Uji Asumsi klasik Model regresi yang dihasilkan dalam penelitian harus terhindar dari penyakit asumsi klasik. Jika terdapat asumsi klasik harus dilakukan tindakan penyembuhan terhadap model yang dihasilkan agar model yang dihasilkan menjadi akurat untuk penelitian tersebut. Uji asumsi klasik meliputi : a. Multikolinearitas Pengujian asumsi uji multikolinearitas (multicollinearity) merupakan antar variabel-variabel independen yang masuk ke dalam model. Metode untuk mendiagnose adanya multicollinearity dilakukan dengan diduganya korelasi (r) diatas 0,70 (Singgih Santoso, 1999:262) dan ketika korelasi derajat nol juga tinggi, 36

tetapi tak satupun atau sangat sedikit koefisien regresi parsial yang secara individu signifikan secara statistik atas dasar pengujian t yang konvensional (Gujarati, 1995:166). Disamping itu juga dapat digunakan uji Variance Inflation Factor (VIF) yang dihitung dengan rumus sebagai berikut: VIF = 1/ Tolerance Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas. Untuk model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Untuk mengetahui adanya multikolinearitas dapat diketahui dengan menganalisis matrik korelasi variabel- variabel bebasnya. Dengan bantuan program SPSS, maka matriks tersebut dapat diketahui dan apabila terdapat korelasi yang tinggi (umumnya diatas 0.9), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas yang serius (Imam Ghozali, 2004). Selain itu juga dapat digunakan dengan melihat besaran VIF (Variance Inflation Factor), apabila besaran VIF mempunyai nilai dibawah 10, maka model regresi tersebut bebas dari multikolinearitas (Imam Ghozali, 2004). b. Uji Heteroskedastisitas Pengujian asumsi ketiga adalah heteroscedasticity untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedatisitas yang dilakukan dengan 37

Glejser-test yang dihitung dengan rumus sebagai berikut : (Gujarati, 1995 : 187). [ e i ] = β 1 X i +v i X i : variabel independen yang diperkirakan mempunyai hubungan erat dengan variance (δ 2 i ), dan V i : unsur kesalahan. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak-samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan apabila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Bila terjadi gejala heteroskedastisitas akan menimbulkan varians koefisien regresi menjadi minimum dan confidence interval melebar sehingga hasil uji signifikansi statistik tidak valid lagi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan uji Glejser. Dalam uji Glejser, model regresi linear yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian 38

nilai residual tersebut diabsolutkan dan dilakukan regresi dengan semua variabel independen, bila terdapat variabel independen yang berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5 % terhadap residual absolut maka terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini. c. Uji Autokorelasi Pengujian asumsi ke-empat dalam model regresi linier klasik adalah autocorrelation. Untuk menguji keberadaan autocorrelation dalam penelitian ini digunakan metode Durbin- Watson test, dimana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl, du, 4 dl, dan 4 du. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). Posisi angka Durbin-Watson test dapat digambarkan dalam gambar 3.2 Sumber: http://duwiconsultant.blogspot.com Gambar 3.2: Posisi Angka Durbin Watson 39

Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Konsekuensi dari adanya autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sample tidak menggambarkan varians populasinya. Lebih jauh lagi, model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir variabel dependen pada nilai variabel independen tertentu. Untuk mendiagnoisis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dapat dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin Watson dengan ketentuan sebagai berikut : Tabel 3.2 Daerah Durbin Watson H Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi o positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl d du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 dl < d < 4 Tidak ada korelasi negatif No decision 4 du d 4 dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak tolak atau Sumber: negatif http://duwiconsultant.blogspot.com du < d < (4 du) 40

3. Uji Hipotesis Pada penelitian ini, penulis akan menguji 4 hipotesis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen penelitian. Untuk mendukung hasil penelitian, penulis juga melakukan: a. Pengujian secara parsial (uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: Uji keberartian koefisien (bi) dilakukan dengan statistik-t (student-t). Hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dirumuskan sebagai berikut: H a : b 1 > 0, atau Ho : b1 = 0 maka H a diterima dan H o ditolak Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen (X 1 s/d X 5 ) terhadap variabel dependen (Y). Dengan α = 5% maka untuk menentukan apakah pengaruhnya signifikan atau tidak, dilakukan analisis melalui peluang galatnya (p) dengan criteria sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1994) : 41

ƒ P>0,05 maka dinyatakan non signifikan atau Ho diterima ƒ 0,05>P>0,01 maka dinyatakan signifikan atau Ho ditolak ƒ P<0,01 maka dinyatakan sangat signifikan atau Ho ditolak Untuk menilai t hitung digunakan rumus : t hitung = Koefisien regresi b 1 Standar deviasi b 1 Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Jika T hitung > T- tabel (a, k 1, n k), maka H o ditolak dan Ha diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara parsial variable bebas (X1) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima. Jika T hitung < T- tabel (a, k 1, n k), maka H o diterima dan Ha ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara parsial 42

variable bebas (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.3 sebagai berikut: T(t) Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 0 t-tabel Gambar 3.3 Daerah Penerimaan Hipotesis Uji-T Jika t- hitung > t- tabel (α, n k 1), maka H o ditolak, dan Jika t- hitung < t- tabel (α, n k 1), maka H o diterima. b. Pengujian secara simultan (uji F) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara bersamasama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Imam Ghozali:2007). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = b 6 = b 7 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersamasama. 43

2. Ho : b 1 b 2 b 3 b 4 b 5 b 6 b 7 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersamasama. Penentuan besarnya Fhit menggunakan rumus : F hitung = Keterangan : R 2 / (k-1) (1-R 2 )(n-k) R = koefisien determinan n = jumlah observasi Jika F hitung > F- tabel (a, k 1, n k), maka H o ditolak dan Ha diterima atau dikatakan signifikan, artinya secara bersama-sama variable bebas (X1 s/d X5) berpengaruh signifikan terhadap variable dependen (Y) = hipotesis diterima Jika F hitung < F- tabel (a, k 1, n k), maka H o diterima dan Ha ditolak maka dikatakan tidak signifikan, artinya secara bersamasama variabel bebas (X1 s/d X5) berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen (Y) = hipotesis ditolak Secara grafik daerah kedudukan Ha dan Ho ditunjukkan dalam gambar 3.2. sebagai berikut: 44

F(t) Daerah penerimaan Ho Daerah penolakan Ho 0 F-tabel Gambar 3.4 Daerah Penerimaan Hipotesis Uji-F 45