UJI TARIK BETON MUTU TINGGI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH SERAT DAUN NENAS DENGAN KONSENTRASI SERAT 0,075% DAN VARIASI PANJANG SERAT 0,5cm; 1,0cm; 1,5cm TERHADAP KUAT TARIK BETON NORMAL

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

KAJIAN SIFAT MEKANIK BETON TAILING PADA PENGECORAN DALAM AIR DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SIKACRETE-W

PENGUJIAN KUAT TARIK BELAH DENGAN VARIASI KUAT TEKAN BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PORTLAND COMPOSITE CEMENT TERHADAP KUAT LENTUR BETON DENGAN f c = 40 MPa PADA BENDA UJI BALOK 600 X 150 X 150 mm 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGUJIAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG KONVENSIONAL

NILAI KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN VARIASI UKURAN DIMENSI BENDA UJI

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

ANALISIS UKURAN AGREGAT KASAR PADA SIFAT MEKANIS BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

PENGARUH JUMLAH SEMEN DAN FAS TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN AGREGAT YANG BERASAL DARI SUNGAI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

EVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER

PENGARUH KOMPOSISI BETON NON-PASIR DENGAN SUBSTITUSI FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR DAN TARIK BELAH

PEMERIKSAAN KUAT TARIK BELAH & KUAT TARIK LENTUR BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR BATU APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

KAJIAN KUAT TARIK BETON SERAT BAMBU. oleh : Rusyanto, Titik Penta Artiningsih, Ike Pontiawaty. Abstrak

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN CONSOL POLYMER LATEX SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT TARIK LENTUR BETON MUTU TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

PERBANDINGAN UJI TARIK LANGSUNG DAN UJI TARIK BELAH BETON

STUDI EKSPERIMEN KAPASITAS TARIK DAN LENTUR PENJEPIT CONFINEMENT KOLOM BETON

PLAT LANTAI PRACETAK DENGAN BETON RINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH ABU TERBANG SEBAGAI FILLER UNTUK KUAT TEKAN BETON

KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

PENGARUH DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN KAWAT BENDRAT, SILICA FUME, DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK PADA BETON MUTU TINGGI*

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Quality control yang kurang baik di lapangan telah menjadi masalah

PENGARUH VARIASI LUAS PIPA PADA ELEMEN BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KUAT LENTUR

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-275)

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

STUDI EKSPERIMENTAL SIFAT-SIFAT MEKANIK BETON NORMAL DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI AGREGAT KASAR

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB 4 HASIL DAN ANALISA

PENGARUH KUAT TEKAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB I PENDAHULUAN. Beton adalah material buatan yang sejak dahulu telah digunakan dalam bidang

ANALISA AGREGAT KASAR SEBAGAI VARIABEL BAHAN CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN METODE SNI DAN ACI (Studi Kasus Beton Mutu K-300)

PERBANDINGAN KUAT TEKAN ANTARA BETON DENGAN PERAWATAN PADA ELEVATED TEMPERATURE & PERAWATAN DENGAN CARA PERENDAMAN SERTA TANPA PERAWATAN

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

PERBANDINGAN NILAI KUAT TARIK LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA BETON YANG MENGGUNAKAN FLY ASH

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa

PENGARUH JARAK SENGKANG TERHADAP KAPASITAS BEBAN AKSIAL MAKSIMUM KOLOM BETON BERPENAMPANG LINGKARAN DAN SEGI EMPAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Beton merupakan material konstruksi yang sangat handal, sehingga

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

ANALISA KUAT LENTUR PADA BETON K-300 YANG DICAMPUR DENGAN TANAH KOHESIF

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

TINJAUAN REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

PENGARUH PEMANFAATAN ABU AMPAS TEBU SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DALAM CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KUAT TARIK LENTUR DAN MODULUS ELASTISITAS

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

PENGARUH KAWAT AYAM DALAM PENINGKATAN KEKUATAN PADA BALOK BETON. Abstrak

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENGARUH PENGGUNAAN ZAT ADDITIVE BESTMITTEL TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Oleh : Reni Sulistyawati. Abstraksi

PENGUJIAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN VARIASI RATIO TULANGAN TARIK

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Penelitian Sebelumnya... 8

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

PENGARUH PEMANFAATAN SERAT KELAPA TERHADAP KINERJA BETON MUTU TINGGI

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN GLENIUM

PENINGKATAN KUALITAS BETON DENGAN PENAMBAHAN VIBER BENDRAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EFEKTIFITAS PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA SIFAT MEKANIK BETON

EFEKTIFITAS PASIR KUARSA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA SIFAT MEKANIK BETON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

Viscocrete Kadar 0 %

KUAT TARIK LENTUR BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG LONGITUDINAL DI BAGIAN TULANGAN TARIK.

BETON RINGAN TEMPURUNG KELAPA. Noviyanthy Handayani Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

UJI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PELAT BONDEK BETON KONVENSIONAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL RECYCLE

Transkripsi:

UJI TARIK BETON MUTU TINGGI Lerry M.N. Gerung Alumni S Teknik Sipil Pascasarjana Unsrat M.D.J. Sumajouw, S.E. Wallah Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat ABSTRAK Pada umumnya disain tegangan tarik atau tekan hanya berpatokan pada satu dimensi saja yaitu dimensi aturan standar. Pada prakteknya struktur beton memiliki dimensi yang berbeda-beda dan berbeda pula dengan dimensi aturan standar. Penelitian ini bertujuan untuk, menentukan hubungan antara kuat tarik lentur dan kuat tekan beton mutu tinggi, menentukan hubungan antara kuat tarik belah dan kuat tekan beton mutu tinggi, menentukan hubungan antara kuat tarik lentur dan kuat tarik belah beton mutu tinggi. Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: mengumpulkan data awal, meriset lokasi material, melakukan penelitian material yang meliputi gradasi, berat jenis, absorbsi, berat volume, keausan, dan kadar air, mendisain komposisi campuran dengan metode ACI 11.4R-93, melakukan disain campuran cara coba-coba jika metode ACI tidak terpenuhi, melakukan uji tekan kubus 15x15x15 cm, melakukan uji silinder 15/30 cm, melakukan uji lentur balok 5 x 5 x 0 cm. 7 x 7 x 8 cm. 10 x 10 x 40 cm. dan 15 x 15 x 60, melakukan uji tarik belah silinder 10/15 cm, analisa data hasil uji coba untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar, dan laporan serta kesimpulan yang relevan dan yang terakhir yaitu Dokumentasi. Hasil pengujian tegangan tarik lentur beton mutu tinggi di pengaruhi oleh dimensi penampang yaitu semakin besar penampang, semakin kecil tegangan tarik lentur yang dapat dipikulnya. Hubungan kuat tarik lentur dan kuat tekan beton mutu tinggi bervariasi menurut dimensi baloknya yang besarnya adalah kuat tarik lentur berbanding lurus secara polinomial dengan koefisien k dan kuat tekan beton yang diakarkan. Hubungan kuat tarik belah dan kuat tekan beton mutu tinggi pada penelitian ini adalah Kuat tarik belah berbanding lurus dengan kuat tekan beton yang diakarkan. Hubungan kuat tarik lentur dan kuat tarik belah beton mutu tinggi adalah Kuat tarik lentur berbanding lurus secarara polinomial dgn kuat tarik belah beton. Kata kunci: tegangan tarik, tegangan tekan, beton mutu tinggi, kuat tarik lentur, kuat tarik belah, kuat tekan PENDAHULUAN Latar Belakang Pada umumnya disain tegangan tarik atau tekan hanya berpatok pada satu dimensi saja yaitu dimensi aturan standar (SNI, ACI). Pada prakteknya struktur beton memiliki dimensi yang berbeda-beda dan berbeda pula dengan dimensi aturan standar, sehingga dalam perencanaan struktur beton perlu diperhitungkan pengaruh dimensi supaya dapat tercapai suatu disain yang tepat. Pengujian kuat tarik beton dapat dilakukan dengan tiga cara, pertama uji kuat tarik langsung dimana sebuah batang beton diberi gaya aksial tarik sampai batang beton runtuh, tapi terdapat kelemahan dalam pengujian ini, terutama pada beton mutu tinggi, dimana belum ditemukan suatu bahan perekat yang mampu menahan gaya aksial tarik sampai beton mengalami keruntuhan tarik, dalam hal ini tentunya dibutuhkan suatu model yang lain agar pengujian ini dapat dilakukan pada beton mutu tinggi, cara yang kedua dikenal dengan istilah tarik Brazilien, yaitu pembelahan silinder oleh suatu desakan kearah diameternya untuk mendapatkan apa yang disebut kuat tarik belah, cara yang ketiga ialah melalui percobaan lentur yang paling sering digunakan dalam menentukan kekuatan tarik 67

beton dimana beban diterapkan yang selanjutnya dapat dihitung dengan rumus balok biasa. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode tarik lentur dan tarik belah yang akan memberikan gambaran mengenai pengaruh dimensi benda uji balok terhadap tegangan tarik. Perumusan Masalah Dalam pelaksanaan lapangan dimensi balok beton sangat bervariasi oleh karena itu pada kesempatan ini akan dilaksanakan pengujian tarik lentur dan tarik belah di laboratorim dengan memvariasikan dimensi penampang. Apakah perbedaan dimensi benda uji berpengaruh terhadap tegangan tarik beton. Tujuan Penelitian 1. Menentukan pengaruh dimensi penampang balok beton mutu tinggi terhadap tegangan tarik lentur.. Menentukan hubungan antara kuat tarik lentur dan kuat tekan beton mutu tinggi. 3. Menentukan hubungan antara kuat tarik belah dan kuat tekan beton mutu tinggi. 4. Menentukan hubungan antara kuat tarik lentur dan kuat tarik belah beton mutu tinggi. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Pelaksanaan penelitian dikerjakan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Material Bangunan Fakultas Teknik UNSRAT Manado. Langkahlangkah: 1. Mengumpulkan data awal dari bukubuku referensi, jurnal dan dari sumber internet.. Meriset lokasi material 3. Melakukan penelitian material yang meliputi Gradasi, Berat jenis, Absorbsi, Berat volume, Keausan, dan Kadar air. 4. Mendisain komposisi campuran dengan metode ACI 11.4R-93. 5. Melakukan disain campuran cara cobacoba jika metode ACI tidak terpenuhi. 6. Mencari optimum bahan tambahan dalam campuran. 7. Melakukan pemadatan dan digetar selama 1 menit. 8. Melakukan perawatan benda uji dengan cara direndam dalam air. 9. Melihat berat satuan benda uji. 10. Melakukan uji tekan kubus 15x15x15 cm. 11. Melakukan uji silinder 15/30 cm 8 hari sebanyak 10 sampel. 1. Melakukan uji lentur balok 5 x 5 x 0 cm. 7 x 7 x 8 cm. 10 x 10 x 40 cm. dan 15 x 15 x 60 cm 8 hari sebanyak 10 sampel. 13. Melakukan uji tarik belah silinder 10/15 cm 8 hari sebanyak 10 sampel. 14. Analisa data hasil uji coba untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, gambar, dan laporan serta kesimpulan yang relevan. 15. Dokumentasi. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Komposisi Campuran Komposisi campuran dihitung dengan metode ACI kemudian dilanjutkan dengan cara coba-coba. Tabel 1. Komposisi Campuran dalam 1 m 3 Properti Nilai Satuan semen 851,90 kg pasir 407,4 kg kerikil 754,55 kg Air 47,05 kg Add 0,00 kg Fas 0,9 - slump 5,00 cm % add/cement 0,00 % kuat tekan 8 hari MPa 71,05 MPa Hasil mix disain uji coba diperlihatkan pada Tabel 1, beton tanpa menggunakan bahan tambahan sehingga beton tersebut ekonomis di pandang dari segi biayanya dan mempunyai kuat tekan kubus 71,05 MPa. 68

Tabel. Komposisi Campuran Coba-coba No Semen Pasir Krikil fas add f'c 8d Slump x1 x x3 x4 x5 y1 y 1 917.0 89.10 703.19 0.3 0.00 6.47 15.00 851.90 407.4 754.55 0.9 0.00 71.05 5.00 3 851.30 366.77 754.55 0.31 0.00 51.59 10.00 4 851.10 386.36 754.55 0.3 0.00 55.70 7.00 5 851.76 353.03 754.55 0.3 3.93 0.00 30.00 6 851.04 46.67 754.55 0.8 6.13 76.33 4.80 7 851.86 444.35 754.55 0.7 4.09 73. 4.00 8 851.9 444.54 754.55 0.7 5.11 76.78 6.50 9 851.57 445.90 754.55 0.7 8.54 69.56 5.00 10 851.71 446.15 753.85 0.7 10. 53.78 5.00 11 851.53 446.45 753.55 0.7 10.4 73. 1.00 1 851.59 447.19 753.55 0.7 13.57 58.11 5.00 13 378.7 538.3 1143.4 0.51 4.73 4. 5.00 14 676.44 457.6 790.88 0.39 6.50 46.56 5.00 15 704.00 30.37 681.01 0.51 9.09 75.13 5.00 16 561.45 637.14 91.60 0.31 0.00 56.11 6.50 17 850.74 455.3 750.0 0.7 5.75 61.67 9.00 Komposisi campuran coba-coba dapat dilihat pada Tabel. Dengan menganalisis data pada tabel. Didapat suatu hubungan regresi berganda dengan 5 variabel bebas yaitu f c = 1.157(S)+1.091(P)+0.17(K) +1358.938(fas)-1.858(add)-1915.064 slump = 4.695-0.114(S)-0.07(P) -0.087(K)-86.186(fas)-1.004(add) dimana : S = semen (kg), P = pasir (kg), K = kerikil (kg), add = bahan tambahan (kg). Faktor Air Semen (fas) Faktor air semen (fas) dinyatakan dalam perbandingan berat air terhadap berat semen dalam campuran. Berdasarkan hasil penelitian faktor air semen yang dapat dilihat pada Tabel 3, didapat bahwa semakin tinggi nilai fas yang direncanakan maka semakin rendah kekuatan yang didapat. Hubungannya diperlihatkan pada Gambar 1. Tabel 3. Nilai fas dan Kuat Tekan fas (mm) f'c 0,9 71,05 0,30 55,70 0,31 51,59 f.a.s = w/c, f c = P/A 69

Kuat tekan Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol., No. 4, November 01 ISSN 087-9334 (67-78) 80 70 60 50 40 30 y = 59300x - 36758x + 5747. 0 10 0 0.9 0.95 0.3 0.305 0.31 0.315 fas Gambar 1. Fas dan Kuat Tekan Tabel 4. Berat Volume Rata-rata pada umur 1 hari Berat Volume Beton Rata-rata (kg/m3) Kubus Silinder Balok 15/15/15 10/0 15/30 4/4/16 5/5/8 7/7/8 10/10/50 15/15/60 Ratarata (Kg/m3) 63 53 56 95 391 99 369 57 98 Untuk standar ACI fas dapat diambil sampai dengan 0,5 mm yang dapat dikombinasikan dengan superplasticizer supaya dapat tercapai reaksi yang sempurna antara semen dan air. Dalam penelitian ini diambil fas 0,9 dikarenakan beton tersebut tanpa bahan tambahan. Dan dari gambar diatas dapat dibuatkan rumus secara empiris f ' c 59300( fas) 36758( fas) 5747 untuk 0,9 fas 0, 31 f ' c = Kuat tekan Beton pada umur 8 hari fas = faktor air semen Berat Volume Beton Hasil perhitungan berat volume rata-rata dapat dilihat pada Tabel 4. Dari hasil yang didapat yaitu 98 Kg/m 3 yang dapat dikatan beton tersebut berbobot normal dengan kekuatan tinggi. Kuat Tekan Beton Hasil perhitungan kuat tekan beton rata-rata pada umur 8 hari dapat dilihat pada tabel 5. Kuat tekan beton pada umur 8 hari. Tabel 5. dapat dilihat kuat tekan kubus dan kuat tekan silinder memiliki perbedaan yaitu 17,18 MPa sehingga dapat dibuat korelasinya yaitu f ' cs 0,76 f ' ck yang dapat dilihat pada tabel 6. Korelasi kuat tekan kubus ke kuat tekan silinder. Untuk SNI beton normal menggunakan faktor korelasi 0,83. sehingga f ' cs 0,83 f ' ck 70

Tabel. 5. Kuat Tekan Beton pada umur 8 hari Kuat Tekan Rata - rata Kubus 15 x 15 x 15 Silinder 15/30 71,05 53,87 Tabel 6. Korelasi Kuat Tekan Kubus ke Kuat Tekan Silinder Kuat Tekan Ratarata Kubus (15 x 15 x 15) cm Kuat Tekan Rata-rata Silinder (15/30) cm Korelasi Kubus ke Silinder Korelasi Kubus ke Silinder beton normal (SNI) 71,05 53,87 0,76 0.83 Umur (hari) Tabel 7. Umur dan Kuat Tekan Kuat Tekan Rataan Persentase (%) 8 65,33 9 14 68,39 96 1 69,44 98 8 71,05 100 Umur dan Kuat Tekan beton Hasil perhitungan umur dan kuat tekan beton rata-rata dapat dilihat pada Tabel 7. Dari tabel tersebut dapat dilihat persentase kuat tekan beton untuk patokan 8 hari 100% sesuai perencanaan disain kuat tekan beton pada umumnya. Dimana pada umur 8 hari sudah mencapai 9% dari kekuatannya (8 hari) dan jika dibandingkankan dengan aturan PU yaitu 8 hari mencapai 65% s/d 75% maka pada penelitian ini mempunyai selisih antara 7% s/d 37%. Pada Gambar. umur dan kuat tekan beton bisa dibuatkan rumus secara empiris yaitu f ' c 0,009( u) 0,609( u) 61,3 untuk 8 u 8 f ' c = Kuat tekan Beton pada umur 8 hari u = Umur beton (hari) Bahan Tambahan dan Kuat Tekan beton Hasil test kuat tekan beton rata-rata pada umur 8 hari yang ditambahkan bahan tambahan dapat dilihat pada Tabel 8. Grafiknya dapat dilihat pada Gambar 3. 71

Kuat tekan (Mpa) Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol., No. 4, November 01 ISSN 087-9334 (67-78) 75 70 65 65.33 68.39 69.44 y = -0.009x + 0.609x + 61.3 71.05 60 55 50 5 10 15 0 5 30 Umur (Hari) Gambar. Umur dan Kuat Tekan Tabel 8. Bahan Tambahan dan Kuat Tekan Beton Bahan Tambahan (%) Kuat Tekan 0,00 71,05 0,48 73, 0,60 76,78 0,7 76,33 1,00 46,56 1,0 53,78 1, 73, 1,59 58,11 3,03 61,67 Gambar 3. Bahan Tambahan dan Kuat Tekan Beton 7

Gambar 3. dapat dilihat bahwa untuk persentase 0% s/d 0,7% trend grafiknya naik ke atas dan setelah pada persentase 0,7% s/d 3,03% terjadi fluktuasi naik turun yang penyebabnya antara lain : - Pengambilan sampel acak yang tidak seragam - Pemadatan yang tidak seragam - Kadar air lapangan yang kurang seragam Dan dalam penelitian ini persentase bahan tambahan 0,60% memberikan nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan persentase yang lain yaitu didapat 76,33 MPa. Kekuatan Tarik Belah Beton Hasil perhitungan kuat tarik belah beton rata-rata pada umur 8 hari dapat dilihat pada Tabel 9. Pada tabel tersebut yang hanya dilakukan tarik belah dengan benda uji silinder 10/0 cm yang kuat tariknya 4,56 MPa pada umur 8 hari. Kekuatan Tarik Lentur Beton Hasil perhitungan kuat tarik lentur beton rata-rata pada umur 8 hari dapat dilihat pada tabel 10. pada tabel tersebut yang hanya di lakukan tarik lentur dengan benda uji balok 4/4/16 cm, 5/5/8 cm, 10/10/50 cm, dan 15/15/60 cm yang masing-masing kuat tariknya 11,6 MPa. 10,30 MPa. 8,61 MPa. 7,39 MPa. pada umur 8 hari. Pada Gambar 4. bisa dilihat bahwa semakin besar dimensi penampang maka semakin kecil kuat tarik lentur beton tersebut. Berdasarkan gambar tersebut dapat dibuat rumus empiris yaitu f 0,06( Di) 0,81( Di) 13,79 untuk 4 Di 15 f = Kuat Tarik Lentur pada umur 8 hari Di= Panjang sisi bujur sangkar balok beton Tabel 9. Kuat Tarik Belah Beton pada umur 8 hari sampel MPa 1 5,60 4,70 3 5,57 4 4,53 5,69 6 5,49 7,94 8 5,4 9 5,57 10 3,1 rataan 4,56 Tabel 10. Kuat Tarik Lentur Beton pada umur 8 hari Kuat Tarik Lentur Rataan Balok 4/4/16 5/5/8 7/7/8 10/10/50 15/15/60 11,6 10,30 8,61 8,88 7,39 73

Gambar 4. Hubungan Dimensi dan Tarik Lentur Penelitian sebelumnya untuk beton ringan oleh Windah R.S., 1996. didapat suatu hubungan f 6,3 0, 15Di dari hubungan tersebut mengkalkulasikan bahwa semakin besar dimensi semakin kecil kuat tarik lentur tersebut. Ini membuktikan bahwa dimensi berpengaruh terhadap kapasitas tegangan beton. Kekuatan tarik lentur dapat juga digunakan untuk perhitungan lenturan. Korelasi Kuat Tarik Lentur, Kuat Tarik Belah, dan Kuat Tekan Dari hasil perhitungan korelasi kuat tarik lentur ke kuat tekan masing-masing dimensi yaitu (4 x 4 x 16) cm, (5 x 5 x 8) cm, (7 x 7 x 8) cm, (10 x 10 x 50) cm, (15 x 15 x 60) cm yaitu seperti yang terlihat pada Tabel 1. dengan besar nilai persentase tarik ke tekan masing-masing yaitu: 0%, 19%, 16%, dan 14%. Gambar 5. dapat kita tarik rumus empiris untuk korelasinya yaitu k 0,003( Di) 0,11( Di) 1,875 k = Korelasi lentur ke tekan Di= Panjang sisi bujur sangkar balok beton Korelasi lentur ke tekan diperoleh f untuk beton mutu tinggi. ' 1,01 fc Untuk beton normal f 0.7 f ' c menurut SNI dan f 0.6 f ' c menurut ACI. Untuk korelasi kuat tarik ke kuat tekan yaitu didapat f tb 0.6 f ' c dengan nilai persentase 8% seperti yang terlihat pada Tabel 13. Tabel 1. Korelasi Kuat Tarik Lentur ke Kuat Tekan Kuat Tarik Lentur Korelasi ke Kuat Tekan Dimensi Persentase (%) 4 x 4 x 16 11, 6 1.53 f ' c 0,89 5 x 5 x 8 10, 30 1.40 f ' c 19,11 7 x 7 x 8 8,61 1.17 f ' c 15,99 10 x 10 x 50 8,88 1.1 f ' c 16,49 15 x 15 x 60 7,39 1.01 f ' c 13,71 74

Di Di f k f ' c Gambar 5. Hubungan Dimensi dan Korelasi Lentur ke Tekan Dimensi Tabel 13. Korelasi Kuat Tarik Belah ke Kuat Tekan Kuat Tarik Belah Korelasi ke Kuat Tekan Persentase (%) 10/0 4,56 0. 6 f ' c 8,48 Tabel 14. Korelasi Kuat Tarik Lentur ke Kuat Belah Dimensi Kuat Tarik Lentur Korelasi ke Tarik Belah 4 x 4 x 16 11, 6 0,41 f trb 5 x 5 x 8 10, 30 0,44 f trb 7 x 7 x 8 8, 61 0,53 f trb 10 x 10 x 50 8, 88 0, 51 f trb 15 x 15 x 60 7, 39 0,6 f trb Untuk korelasi lentur ke belah yaitu f 1. 6 Sedangkan untuk beton normal f tb f 1. 8 f tb menurut SNI. Dari Gambar 1. didapat rumus empiris korelasi lentur ke belah k 0,001( Di) 0,07( Di) 0,319 untuk 4 Di 15 k = Korelasi lentur ke belah D i = Panjang sisi bujur sangkar balok beton 75

f kf tb Di Di Gambar 6. Hubungan Dimensi dan Korelasi Lentur ke Belah KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil: 1. Hasil pengujian tegangan tarik lentur beton mutu tinggi dipengaruhi oleh dimensi penampang yaitu semakin besar penampang, semakin kecil tegangan tarik lentur yang dapat dipikulnya f 0,06( Di) 0,81( Di) 13,79.. Hubungan kuat tarik lentur dan kuat tekan beton mutu tinggi bervariasi menurut dimensi baloknya yang besarnya adalah kuat tarik lentur berbanding lurus secara polinomial dengan koefisien K dan kuat tekan beton yang diakarkan f k untuk ' f C k 0,003( Di) 0,11( Di) 1,875 3. Hubungan kuat tarik belah dan kuat tekan beton mutu tinggi adalah kuat tarik belah berbanding lurus dengan kuat tekan beton yang diakarkan f tb 0.6 f ' c. 4. Hubungan kuat tarik lentur dan kuat tarik belah beton mutu tinggi adalah Kuat tarik lentur berbanding lurus secarara polinomial dgn kuat tarik belah beton f kf. Untuk tb k 0,001( Di) 0,07( Di) 0,319 dan untuk dimensi standard f 1. 6 f tb 5. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa variasi dimensi penampang berpengaruh pada tegangan disain dan perlu diadakan korelasi jika menghitung disain penampang DAFTAR PUSTAKA ACI 11.4R-93. 1998. Guide for Selecting Proportions for High-Strength Concrete with Porand Cement and Fly Ash. Reapproved. ACI 363R-9. 1997. State-of-the-Art Report on High-Strength Concrete. Reported by ACI Committee 363 Aprizon A dan Pramudiyanto. 008. High Strength Concrete. http://pramudiyanto.wordpres.com. ASTM. 1993. Concrete and Aggregates. Section 4. Vol 04.0. Philadelphia USA CEB-FIP. 1990. Comite Euro International Du Beton. Model Code. Gerung LMN. 003. Pengaruh Serat Daun Nenas Dengan Konsentrasi Serat 0.075% dan Variasi Panjang Serat 0.5 cm. 1.0 cm. 1.5 cm. Terhadap Kuat Tarik Beton Normal. Skripsi.Unsrat. Manado. 76

Laboratorium Struktur dan Material Bangunan. 1996. Buku Pedoman Praktikum Beton. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Fakultas Teknik. Universitas Sam Ratulangi. Manado. McCormac JC. 003. Disain Beton Bertulang. Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta. Mindness, Sidney, Young. 1981. Concrete. Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs, NJ. Nugraha P dan Antoni. 007. Teknologi Beton. Andi Offset. Yogyakarta. Proceedings of the International Conference. 1998. High Performance High Strength Concrete. Australia. Samekto W, Rahmadiyanto C. 011. Teknologi Beton. Kanisius. Yogyakarta Sika. 010. Sikamen LN High Range Water Reducing. Technical Data Sheet, Edisi ke 5. SK SNI S-04-1989-F. Spesifikasi Bahan Bangunan. Departement Pekerjaan Umum SK SNI T-15-1991-03. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Departement Pekerjaan Umum. Timosenko SP dan Goordier JN. 1970. Theory Of Elasticity. Third edition Mc. Grow-Hill. Inc. Windah R.S., 1996. Pengaruh Dimensi Benda Uji Prisma Terhadap Tegangan Beton Ringan Struktural Melalui Uji Lentur. Skripsi.Unsrat. Manado. DOKUMENTASI 77

78