BSN. Evaluasi laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional

dokumen-dokumen yang mirip
SNI Standar Nasional Indonesia. Pengawasan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

KONSEP PEDOMAN TEKNIS TATA CARA PELAPORAN BAHAN GALIAN LAIN DAN MINERAL IKUTAN. Oleh : Tim Penyusun

SNI Standar Nasional Indonesia. Tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian BSN. ICS Badan Standardisasi Nasional

PENYELIDIKAN EKSPLORASI BAHAN GALIAN

KONSEP PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI BAHAN GALIAN TERTINGGAL DAN BAHAN GALIAN BERPOTENSI TERBUANG PADA WILAYAH USAHA PERTAMBANGAN. Oleh : Tim Penyusun

PEDOMAN TEKNIS INVENTARISASI SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI

PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS EKSPLORASI BIJIH BESI PRIMER. Badan Geologi Pusat Sumber Daya Geologi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pertambangan merupakan suatu aktifitas untuk mengambil

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG WILAYAH PERTAMBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN XIIIa KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2010

MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI TENTANG

BAB III LANDASAN TEORI

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR 028 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 217, Tambaha

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 TAHUN 2006 TENTANG : PENGELOLAAN PASIR BESI GUBERNUR JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang

2017, No sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015

Klasifikasi Potensi Energi Panas Bumi di Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. hewan tumbuan dan organisme lain namun juga mencangkup komponen abiotik

MENTERT ENERGI DAN SUMBER DAYA UINERAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMEN-ESDM. Evaluasi. Penerbitan. Izin Usaha Pertambangan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

MENTERT ENERGI DAN SUMBER DAYA UINERAL REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGATURAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN UMUM DI INDONESIA. pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam bumi

TENTANG STANDARDISASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KHUSUS BIDANG GEOLOGI DAN PERTAMBANGAN

2016, No Tata Cara Penetapan Wilayah Usaha Pertambangan dan Sistem Informasi Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara; Mengingat : 1. Undang-

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

DAFTAR ISI. Hal LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR FOTO...

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 37 TAHUN 2013 TENTANG KRITERIA TEKNIS KAWASAN PERUNTUKAN PERTAMBANGAN

DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL B A D A N G E O L O G I PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Pertambangan. Mineral. BatuBara. Jasa. Penyelenggaraan. Pencabutan.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM BESI GUBERNUR JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR : 24 TAHUN 2009 TLD NO : 23

2017, No Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERTAMBANGAN UMUM DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEGIATAN PEMETAAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN (83.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi.

BUPATI BANTUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PEMAKAIAN AIR TANAH DAN IZIN PENGUSAHAAN AIR TANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA UTARA TENTANG REKLAMASI DAN PASCA TAMBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 6 A TAHUN 2008 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 6.A TAHUN 2009 TENTANG

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penetapan kebijakan pengelolaan mineral, batubara, panas bumi dan air tanah nasional.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSII JAWA TENGH NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 ; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara No.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MANUSIA. Panas Bumi. Survei. Penugasan. Pedoman.

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH

257/PMK.011/2011 TATA CARA PEMOTONGAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN ATAS PENGHASILAN LAIN KONTRAK

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR TANAH

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

Calon Perusahaan Tercatat yang diatur dalam Peraturan ini adalah: perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral dan batubara; atau

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PERIZINAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL LOGAM DAN BATUBARA

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA 1. Mineral, Batu Bara, Panas Bumi, dan Air Tanah PEMERINTAH

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

PERSYARATAN PERMOHONAN PERIZINAN

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud Tujuan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENERBITAN IZIN MINERAL DAN BATUBARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2010 NOMOR 4

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 38 TAHUN 2014 TENTANG PERIZINAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL, BATUBARA DAN BATUAN

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN, EKSPLOITASI DAN PRODUKSI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2014

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud butir air di atas, perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

BAB I PENDAHULUAN. curam, hanya beberapa tempat yang berupa dataran. Secara umum daerah Pacitan

Transkripsi:

SNI 13-6676-2002 Standar Nasional Indonesia Evaluasi laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian ICS 73.020 Badan Standardisasi Nasional BSN

Evaluasi Laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian 1 Ruang Lingkup Standar ini merupakan petunjuk atau pedoman bagi pemberi izin usaha pertambangan atau pejabat yang ditunjuk dalam melaksanakan evaluasi laporan rencana kerja, triwulan, tahunan, akhir penyelidilan umum dan eksplorasi bahan galian. 2 Acuan Standar ini dirumuskan dengan menggunakan acuan sebagai berikut. SNI 13-5015-1998, Klasifikasi sumber daya cadangan batu bara. SNI 13-4726-1998, Klasifikasi sumber daya dan cadangan. SNI 13-4688-1998, Penyusunan peta sumber daya mineral, batu bara dan gambut. SNI 13-4691-1998, Penyusunan peta geologi. SNI 13-6606-2001, Tata cara umum penyusunan laporan eksplorasi bahan galian. 3 Istilah dan Definisi 3.1 bahan galian unsur kimia, mineral, bijih-bijih, dan segala jenis batuan termasuk batu mulia yang merupakan endapan-endapan alam 3.2 pelamparan penyebaran bahan galian serah dengan jurus perlapisan 3.3 ahli kebumian yang berlatar belakang pendidikan geologi, tambang, geofisika, dan perminyakan minimal D3 dan berpengalaman minimal 5 tahun di bidangnya 1 dari 21

3.4 penyelidikan umum penyelidikan secara geologi umum atau geofisika di darat, perairan dan dari udara, dengan maksud untuk membuat peta geologi umum atau untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada umumnya 3.5 eksplorasi penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengindentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan 3.6 izin usaha pertambangan umum izin yang diberikan kepada badan hukum Indonesia, koperasi atau perorangan untuk melaksanakan usaha pertambangan 3.7 wilayah usaha pertambangan wilayah yang ditetapkan dalam izin usaha pertambangan dan/atau perjanjian usaha pertambangan untuk melakukan usaha pertambangan 3.8 laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian rekaman data dan informasi hasil suatu kegiatan penyelidikan bahan galian di suatu tempat yang meliputi keterdapatan, kuantitas, kualitas, dan sebaran bahan galian, termasuk sifat atau karakteristik batuannya 3.9 laporan triwulan penyelidikan umum dan eksplorasi laporan yang menggambarkan realisasi kegiatan setiap tiga bulan mencakup perkembangan kegiatan teknis, non teknis dan kendala yang dihadapi serta hasil yang dicapai, disampaikan setiap periode sebagai berikut: a. Triwula I : periode 1 Januari sampai dengan 31 Maret disampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 30 April tahun bersangkutan b. Triwulan II : periode 1 April sampai dengan 30 Juni disampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Juli tahun yang bersangkutan 2 dari 21

c. Triwulan III : periode 1 Juli sampai dengan 30 September disampaikan selambatlambatnya pada tanggal 31 Oktober tahun yang bersangkutan d. Triwulan IV : periode 1 Oktober sampai dengan 31 Desember disampaikan selambatlambatnya pada tanggal 31 Januari tahun berikutnya 3.10 laporan tahunan penyelidikan umum dan eksplorasi laporan yang menggambarkan realisasi kegiatan tiap tahun, mencakup perkembangan kegiatan teknis, non teknis dan kendala yang dihadapi serta hasil yang dicapai. Disampaikan selambat-lambatnya pada tanggal 31 Januari tahun berikutnya 3.11 laporan akhir penyelidikan umum dan eksplorasi laporan yang menggambarkan seluruh tahapan kegiatan izin usaha pertambangan yang mencakup kegiatan teknis, non-teknis dan kendala yang dihadapi, serta hasil yang dicapai, dan disampaikan selambat-lambatnya 30 hari setelah berakhirnya tahapan kegiatan tersebut 4 Persyaratan Umum Laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian merupakan dokumen negara sehingga pengelolaanya harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Untuk memudahkan pengarsipan, setiap laporan yang akan dievaluasi dikatalogkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Susunan laporan hasil evaluasi laporan penyelidikan umum dan eksplorasi bahan galian meliputi data umum, uraian singkat, kesimpulan dan rekomendasi dari penilai. 4.1 Data umum Dalam laporan hasil evaluasi dicantumkan minimal mengenai hal sebagai berikut (lihat Lampiran A). 4.2 Uraian singkat Dalam uraian singkat, setiap laporan kegiatan dievaluasi dengan menguraikan dan menjelaskan mengenai perizinan, keadaan daerah penyelidikan, geologi dan sumber daya bahan galian, kegiatan penyelidikan, hasil penyelidikan, pelaksana, peralatan dan biaya, kualitas dan kelengkapan lampiran, daftar acuan, dan kesimpulan serta saran. Untuk laporan rencana kerja unsur hasil penyelidikan, kesimpulan dan saran tidak dinilai, diganti dengan rencana kegiatan penyelidikan 3 dari 21

4.2.1 Perizinan, maksud dan tujuan a) kepemilikan, hak guna lahan, nomor SK, tanggal berlakunya, dan apabila perpanjangan supaya dijelaskan; b) peta, koordinat dan luas wilayah; dan c) maksud dan tujuan dilakukannya penyelidikan serta bahan galian yang diselidiki. 4.2.2 Keadaan daerah penyelidikan a) lokasi dan pencapaian daerah (lokasi daerah perizinan dan penyelidikan); b) geografi umum; dan c) geologi regional. 4.2.3 Keadaan geologi dan sumber daya bahan galian a) penyelidik terdahulu; b) geologi daerah penyelidikan, terutama dalam kaitanya dengan keberadaan sumber daya bahan galian; c) keterdapatan atau indikasi pemineralan/endapan, jenis, sebaran/pelamparan, bentuk, dan perkiraan potensinya; d) penyelidikan geokimia, geofisika apabila dilakukan; dan e) peta-peta dasar yang digunakan. 4.2.4 Rencana kegiatan dan biaya a) waktu penyelidikan; b) jenis kegiatan (metode dan prosedur) serta volumenya; c) metode pengambilan contoh; d) unsur/parameter yang dianalisis dan rencana pengolahan data; dan e) pelaksana, peralatan, dan biaya. 4.2.5 Kegiatan penyelidikan a) waktu penyelidikan; b) jenis kegiatan (metode dan prosedur) serta volumenya; c) metode pengambilan contoh; d) unsur/parameter yang dianalisis, dan pengolahan data; dan e) estimasi sumber daya, klasifikasi dan metodenya. 4 dari 21

4.2.6 Hasil penyelidikan a) geologi daerah penyelidikan (pemerian batuan, ubahan, sruktur, tipe, bentuk sebaran/pelamparan bahan galian, jenis pemineralan, dan jumlah lapisan); b) hasil penyelidikan lainnya seperti geofisika apabila dilakukan; c) tipe, bentuk dan kelas sumber daya/cadangan; dan d) peta yang dihasilkan. 4.2.7 Pelaksana, peralatan, dan biaya a) kualifikasi/keahlian, dan jumlah tenaga kerja (dilampirkan dengan daftar), apabila menggunakan tenaga kerja asing harus dilengkapi dengan surat izin kerja tenaga asing (IKTA); b) bila kegiatan tidak dilakukan sendiri, harus dilengkapi nama konsultan atau kontraktor yang melaksanakan dan surat izin jasa pertambangan; dan c) peralatan yang digunakan, dan biaya. 4.2.8 Kesimpulan a) kesimpulan bukan ringkasan laporan, tetapi merupakan analisis hasil penyelidikan; b) tindak lanjut yang akan dilakukan; c) alasan penciutan, dan perluasan daerah penyelidikan (dilihat dari hasil interpretasi data lapangan atau infrastruktur yang dikembangkan di wilayah penyelidikan); dan d) permasalahan. 4.2.9 Kualitas, dan kelengkapan lampiran a) peta lokasi kerja, pengambilan contoh, sumur/parit uji dan pengeboran; b) peta topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; c) kualitas isi dan format peta; d) surat-surat perizinan serta lampiran lain yang relevan; dan e) hasil analisis contoh yang dilengkapi dengan sertifikat. 4.2.10 Daftar acuan laporan Acuan yang digunakan dalam penyusunan laporan antara lain meliputi laporan terdahulu, literatur, dan pedoman. 4.3 Kesimpulan dan rekomendasi dari penilai a) uraian pendapat penilai terhadap laporan yang dinilai dengan kriteria sangat baik, baik, kurang baik, dan dangat kurang; b) penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditambahkan; dan c) rekomendasi dari penilai. 5 dari 21

5 Persyaratan Khusus a) evaluasi laporan dilaksanakan oleh tenaga ahli dengan latar belakang pendidikan ahli kebumian; dan b) berpengalaman di bidang eksplorasi bahan galian minimal lima tahun, atau telah mengikuti pelatihan sebagai penilai yang diselenggarakan oleh instansi yang diberi wewenang untuk itu. 6 Kriteria evaluasi laporan 6.1 Kriteria Evaluasi laporan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan standar SNI. Unsur-unsur yang dievaluasi sesuai dengan jenis laporan minimal meliputi: a) perizinan serta penyelidikan; b) keadaan daerah penyelidikan; c) keadaan geologi dan sumber daya bahan galian; d) kegiatan penyelidikan; e) hasil penyelidikan; f) pelaksana, peralatan, dan biaya; g) kualitas dan kelangkapan lampiran; h) daftar acuan; i) kesimpulan; dan j) format laporan. 6.2 Penilaian (lihat Lampiran B) 7 Pengujian Apabila dari hasil evaluasi laporan ditemukan kejanggalan atau keraguan, diperlukan peninjauan lapangan oleh petugas yang ditunjuk. 6 dari 21

Lampiran A (normatif) Format pengisian hasil evaluasi teknis Nomor laporan : Judul laporan : Nama perusahaan : Jenis perizinan : Tanggal penerimaan laporan : Tanggal penyelesaian evaluasi : Nama penilai : A.1 Uraian singkat 1. Hasil evaluasi mengenai perizinan serta maksud dan tujuan. 2. Hasil evaluasi keadaan daerah penyelidikan. 3. Hasil evaluasi mengenai keadaan geologi dan sumber daya bahan galian. 4. Hasil evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan. 5. Hasil evaluasi mengenai pelaksana, peralatan, dan biaya. 6. Hasil evaluasi mengenai kualitas, dan kelengkapan lampiran. 7. Hasil evaluasi mengenai daftar acuan laporan yang digunakan. 8. Hasil evaluasi mengenai kesimpulan, dan permasalahan. A.2 Kesimpulan dan rekomendasi dari penilai,.. 2001 Penilai (.) 7 dari 21

Lampiran B (normatif) Penilaian B.1 Dasar penilaian B.1.1 Penilaian terhadap setiap unsur dalam format berdasarkan pada evaluasi setiap butirnya. B.1.2 Evaluasi terhadap unsur-unsur dalam format evaluasi, harus disertai dengan pendapat penilai mengenal kelayakan laporan tersebut berdasarkan pada keterkaitan antara data dasar, metode, prosedur, dan hasil kegiatan. B.1.3 Dalam kesimpulan, dan rekomendasi, penilai harus memberikan pendapat mengenai laporan tersebut B.1.4 Setiap butir dalam format evaluasi diberi bobot berdasarkan tingkat kesulitan dan kontribusinya terhadap hasil akhir. B.1.4.1 Evaluasi laporan rencana kerja a) evaluasi format ; b) evaluasi mengenai perizinan ; c) evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan ; d) evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian bobot : 15% e) evaluasi mengenai rencana kegiatan penyelidikan bobot : 30% f) evaluasi mengenai rencana pelaksana, peralatan dan biaya bobot : 25% g) evaluasi mengenai kualitas dan kelengkapan lampiran h) evaluasi mengenai daftar acuan laporan B.1.4.2 Evaluasi laporan triwulan a) pengisian format ; b) evaluasi mengenai perizinan ; c) evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan ; d) evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian 8 dari 21

e) evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan bobot : 25% f) evaluasi mengenai hasil penyelidikan bobot : 20% g) evaluasi mengenai pelaksana, peralatan, dan biaya h) evaluasi mengenai kualitas, dan kelengkapan lampiran i) evaluasi mengenai daftar acuan laporan j) evaluasi mengenai kesimpulan B.1.4.3 Evaluasi laporan tahunan/akhir a) evaluasi mengenai perizinan ; b) evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan ; c) evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian d) evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan bobot : 25% e) evaluasi mengenai hasil penyelidikan bobot : 20% f) evaluasi mengenai pelaksana, peralatan, dan biaya g) evaluasi mengenai kualitas, dan kelengkapan lampiran h) evaluasi mengenai daftar acuan laporan i) evaluasi mengenai kesimpulan, dan saran B.1.5 Kriteria penilaian pada table penilaian a) nilai antara 91 100 (lengkap, memadai, relevan, dan jelas); b) nilai antara 61 90 (kurang lengkap, memadai, relevan, jelas); c) nilai antara 41 60 (kurang lengkap, kurang memadai, tidak relevan, dan kurang jelas); d) nilai 740 (tidak lengkap dan tidak jelas). B.2 Contoh cara penilaian Contoh pada laporan tahunan/akhir 9 dari 21

Tabel B.1 Evaluasi mengenai perizinan a) Uraian mengenai kepemilikan, hak guna lahan, izin usaha pertambangan, dsb, tanggal persetujuan, mulai, dan masa berlakunya izin usaha pertambangan. Bila perpanjangan agar dijelaskan. b) Penjelasan mengenai daerah target eksploitasi dan/atau daerah yang dilepas c) Penjelasan mengenai bahan galian yang diselidiki d) Luas wilayah usaha pertambangan, dan luas daerah penyelidikan 10 dari 21 70 350 yang diperoleh 350/4 x 5% = 4.37 CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis mengenai butir-butir tersebut berdasarkan laporan yang ada Tabel B.2 Evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan a) Penjelasan mengenai lokasi, dan pencapaian daerah serta keadaan daerah penyelidikan. b) Informasi mengenai keadaan geologi secara regional 100 90 90 70 80 150 yang diperoleh 150/4 x 5% = 3.75 CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis informasi mengenai lokasi, nama daerah, desa, kecamatan, kabuapten, provinsi, dan kode wilayah berdasarkan SK Perizinan Tabel B.3 Evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian a) Uraian singkat mengenai penyelidik terdahulu yang telah melakukan penyelidikan di daerah itu. b) Uraian mengenai daerah tertentu yang sudah diketahui keadaan geologinya secara rinci, terutama dalam kaitannya dengan keberadaan sumber daya. c) Uraian mengenai keterdapatan atau indikasi pemineralan, jenis, sebaran/pelamparan, bentuk tubuh bahan galian, atau perkiraan potensinya. d) Secara ringkas dipaparkan mengenai informasi hasil penyelidikan geokimia, geofisika, dsb. e) Tersedianya peta-peta topografi, penginderaan jauh, geologi, dsb. 360 yang diperoleh 350/4 x 5% = 7.20 CATATAN Dalam formulir evaluasi agar dicantumkan data/informasi tersebut secara ringkas Tabel B.4 Evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan a) Informasi mengenai waktu penyelidikan. b) Informasi mengenai kegiatan yang dilakukan, dan volumenya. c) Informasi mengenai pengambilan contoh (jenis, kerapatan, dan pola). d) Informasi unsure/parameter yang dianalisis, dan nama/tempat laboratorium. e) Informasi mengenai pengolahan data f) Bila dilakukan estimasi sumber daya, sebutkan metode, dan kualitasnya. 70 80 80 70 60 bobot : 25% 90 80 80 410 yang diperoleh 350/4 x 5% = 20,50 CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan waktu/lamanya penyelidikan, metode, dan volume kegiatan serta informasi lain yang bertalian dengan kegiatan penyelidikan 80 80

Tabel B.5 Evaluasi mengenai hasil penyelidikan a) Geologi daerah penyelidikan (pemberian batuan, formasi, ubahan, struktur, dan mineralisasi. b) Informasi mengenai hasil penyelidikan seperti geofisika, geokimia parit/sumur uji, pengeboran, dan hubungannya dengan geologi dan sumberdaya. c) Informasi mengenai endapan bahan galian seperti tipe, bentuk, seberan/pelamparan, dan klasifikasi sumber daya/cadangan. 11 dari 21 bobot : 20% 80 260 yang diperoleh 260/3 x 20% = 17,33 CATATAN Dalam formulir evaluasi agar dicantumkan data/informasi tersebut secara riingkas Tabel B.6 Evaluasi mengenai pelaksana peralatan dan biaya a) Informasi mengenai kualifikasi/keahlian, dan jumlahnya tenaga kerja (dilampirkan dengan daftar), apabila menggunakan tenaga kerja asing harus dilengkapi dengan surat izin kerja tenaga asing. b) Bila kegiatan tidak dilakukan sendiri, harus dilengkapi nama konsultan atau kontraktor yang melaksanakan, kualifikasi tenaga kerjanya, biaya serta surat izin jasa pertambangan. c) Informasi mengenai peralatan, metode analisis, dan laboratorium yang digunakan. d) Biaya. 90 80 90 80 70 70 310 yang diperoleh 310/4 x 10% = 7,75 Tabel B.7 Evaluasi mengenai kualitas dan kelengkapan lampiran a) Peta lokasi daerah kerja, lokasi pengambilan contoh, sumur/parit uji, dan pengeboran. b) Peta geologi, pemineralan, pelamparan bahan galian, geokimia, dan geofisika. c) Peta yang berhubungan dengan estimasi dan klasifikasi sumber daya. d) Daftar contoh, hasil analisis, dan sertifikat hasil analisa. 300 yang diperoleh 300/4 x 10% = 7,50 CATATAN Lampiran dicek relevansinya dengan laporan. Tabel B.8 Evaluasi mengenai daftar acuan laporan Daftar acuan yang digunakan dan relevansinya dengan kegiatan serta isi laporan 80 80 yang diperoleh 80 x 5 % = 4 Tabel B.9 Evaluasi mengenai kesimpulan a) Kejelasan kesimpulan yang diambil dalam kaitannya antara penyelidikan yang dilakukan dengan hasilnya. b) Informasi mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan. 70 70 70 90 90 80 170 yang diperoleh 170/2 x 10% = 8,50

Kesimpulan, dan rekomendasi penilai: a) uraikan pendapat penilai terhadap laporan yang dinilai dengan kriteria : sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang; b) untuk yang kurang memadai agar dijelaskan kekurangannya; c) berikan saran-saran perbaikan yang diperlukan; d) apakah laporan telah sesuai dengan format. B.2.1 Contoh jumlah nilai akhir yang diperoleh 1. Evaluasi mengenai perizinan 4,37 2. Evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan 3,75 3. Evaluasi mengenai geologi, dan sumber daya 7,20 4. Evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan 20,50 5. Evaluasi mengenai hasil penyelidikan 17,33 6. Evaluasi mengenai pelaksana, peralatan, dan biaya 7,75 7. Evaluasi mengenai kualitas, dan kelengkapan lampiran 7,50 8. Evaluasi mengenai daftar acuan laporan 4 9. Evaluasi mengenai kesimpulan dan saran 8,5 80,90 seluruh laporan 80,90 : 9 = 8,98 (laporan dinilai baik) B.3 Tingkatan nilai akhir suatu laporan adalah a) A - sangat baik, laporan memenuhi persyaratan peraturan (normatif), dan informasi dalam laporan lengkap sehingga tidak perlu ada perbaikan sama sekali. antara 9-10 b) B - baik, laporan yang secara normatif memenuhi persyaratan tetapi masih ada kekurangan. Saran perbaikan untuk laporan berikutnya. antara 6-8.99 c) C - kurang baik, laporan yang secara normatif maupun isinya kurang menunjukkan adanya keterkaitan antara maksud, dan tujuan serta kegiatan, dan hasilnya. Lampiran yang ada juga kurang terkait. Laporan perlu diperbaiki, dan dilengkapi. antara 4-5.99 d) D - sangat kurang, laporan harus disusun ulang. < 4 12 dari 21

a) Pengisian format. b) Penjelasan mengenai isi format. Lampiran C (normatif) Contoh formulir laporan rencana kerja Tabel C.1 Format yang diperoleh CATATAN Penjelasan terhadap isian format didasarkan pada unsur-unsur di bawah ini. 13 dari 21 Tabel C.2 Evaluasi mengenai perizinan a) Uraian mengenai kepemilikan, hak guna lahan, izin usaha pertambangan, dsb, tanggal persetujuan, mulai, dan masa berlakunya izin usaha pertambangan. Bila perpanjangan agar dijelaskan. b) Penjelasan mengenai daerah target eksplorasi dan/atau daerah yang dilepas. c) Penjelasan mengenai bahan galian yang diselidiki. d) Luas wilayah usaha pertambangan, dan luas daerah penyelidikan. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis mengenai butir-butir tersebut berdasarkan laporan yang ada. Tabel C.3 Evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan a) Penjelasan mengenai lokasi, dan pencapaian daerah serta keadaan daerah penyelidikan. b) Informasi mengenai keadaan geologi secara regional. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis informasi mengenai lokas,i nama daerah, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan kode wilayah berdasarkan SK perizinan. Tabel C.4 Evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian bobot : 15% a) Uraian singkat mengenai penyelidik terdahulu yang telah melakukan penyelidikan di daerah itu.. b) Uraian mengenai daerah tertentu yang sudah diketahui keadaan geologinya secara rinci, terutama dalam kaitannya dengan keberadaan sumber daya. c) Uraian mengenai keterdapatan atau indikasi pemineralan, jenis, sebaran/pelamparan, bentuk tubuh bahan galian, atau perkiraan potensinya. d) Secara ringkas dipaparkan mengenai informasi hasil penyelidikan terdahulu seperti geokimia, geofisika, dsb. e) Tersedianya peta-peta topografi, penginderaan jauh, geologi, dsb. yang diperoleh

Tabel C.5 Evaluasi mengenai rencana keadaan penyelidikan bobot : 30% a) Informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan, dan volumenya. b) Informasi mengenai rencana pengambilan contoh (jenis, kerapatan, dan pola). c) Informasi rencana unsur/parameter yang dianalisis, dan nama/tempat laboratorium. d) Informasi mengenai rencana pengolahan data. e) Bila dilakukan estimasi sumber daya, sebutkan metode dan klasifikasi yang akan digunakan yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan rencana waktu/lamanya penyelidikan, metode, dan volumenya. Tabel C.6 Evaluasi mengenai rencana pelaksana peralatan dan biaya bobot : 25% a) Informasi mengenai kualifikasi/keahlian, dan jumlahnya tenaga kerja (dilampirkan dengan daftar), apabila menggunakan tenaga kerja asing harus dilengkapi dengan surat izin kerja tenaga asing. b) Bila kegiatan tidak dilakukan sendiri, harus dilengkai nama konsultan atau kontraktor yang melaksanakan, kualifikasi tenaga kerjanya, biaya serta surat izin jasa pertambangan. c) Informasi mengenai peralatan, metode analisis, dan laboratorium yang digunakan. d) Biaya. yang diperoleh Tabel C.7 Evaluasi mengenai kualitas dan kelengkapan lampiran a) Peta lokasi daerah kerja, lokasi pengambilan contoh, sumur/parit uji, dan pengeboran. b) Peta geologi, pemineraian, pelamparan bahan galian, geokimia, dan geofisika. c) Peta yang berhubungan dengan estimasi, dan klasifikasi sumber daya. d) Daftar contoh, hasil nilai analisis, dan sertifikat hasil analisis. yang diperoleh CATATAN Lampiran dicek relevansinya dengan laporan. Tabel C.8 Evaluasi mengenai daftar acuan laporan Daftar acuan yang digunakan dan relevansinya dengan kegiatan serta isi laporan yang diperoleh CATATAN Evaluasi mengenai hasil penyelidikan dan kesimpulan tidak perlu dievaluasi karena belum ada kegiatan. Kesimpulan, dan rekomendasi dari penilai: a) uraikan pendapat penilai terhadap laporan yang dinilai dengan kriteria : sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang; b) untuk yang kurang memadai agar dijelaskan kekurangannya; c) berikan saran-saran perbaikan yang diperlukan; d) apakah laporan telah sesuai dengan format. 14 dari 21

a) Pengisian format. b) Penjelasan mengenai isi format. Lampiran D (normatif) Contoh formulir laporan triwulan Tabel D.1 Format yang diperoleh CATATAN Penjelasan terhadap isian format didasarkan pada unsur-unsur di bawah ini. Tabel D.2 Evaluasi mengenai perizinan a) Uraian mengenai kepemilikan, hak guna lahan, izin usaha pertambangan, dsb, tanggal persetujuan, mulai, dan masa berlakunya izin usaha pertambangan. Bila perpanjangan agar dijelaskan. b) Penjelasan mengenai daerah target eksplorasi dan/atau daerah yang dilepas. c) Penjelasan mengenai bahan galian yang diselidiki. d) Luas wilayah usaha pertambangan, dan luas daerah penyelidikan. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis mengenai butir-butir tersebut berdasarkan laporan yang ada. Tabel D.3 Evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan a) Penjelasan mengenai lokasi, dan pencapaian daerah serta keadaan daerah penyelidikan. b) Informasi mengenai keadaan geologi secara regional. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis informasi mengenai lokas,i nama daerah, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan kode wilayah berdasarkan SK perizinan. Tabel D.4 Evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian a) Uraian singkat mengenai penyelidik terdahulu yang telah melakukan penyelidikan di daerah itu.. b) Uraian mengenai daerah tertentu yang sudah diketahui keadaan geologinya secara rinci, terutama dalam kaitannya dengan keberadaan sumber daya. c) Uraian mengenai keterdapatan atau indikasi pemineralan, jenis, sebaran/pelamparan, bentuk tuguh bahan galian, atau perkiraan potensinya. d) Secara ringkas dipaparkan mengenai informasi hasil penyelidikan terdahulu seperti geokimia, geofisika, dsb. e) Tersedianya peta-peta topografi, penginderaan jauh, geologi, dsb. 15 dari 21

yang diperoleh CATATAN Evaluasi laporan triwulan hendaknya mencek laporan triwulan sebelumnya. Bila data pada butir 1 s.d 3 sudah ada dalam laporan sebelumnya, berarti informasi sudah cukup memadai dan data/informasi itu tidak harus selalu dicantumkan dalam setiap laporan triwulan. Tabel D.5 Evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan bobot : 25% a) Informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan, dan volumenya. b) Informasi mengenai rencana pengambilan contoh (jenis, kerapatan, dan pola). c) Informasi rencana unsur/parameter yang dianalisis, dan nama/tempat laboratorium. d) Informasi mengenai rencana pengolahan data. e) Bila dilakukan estimasi sumber daya, sebutkan metode dan klasifikasinya. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan rencana waktu/lamaya penyelidikan, metode, dan volumenya. Tabel D.6 Evaluasi mengenai hasil penyelidikan bobot : 20% a) Geologi daerah penyelidikan (pemerian bantuan, formasi, ubahan, struktur dan mineralisasi). b) Informasi mengenai hasil penyelidikan, seperti geofisika, geokimia parit/sumur uji, pengeboran, dan hubungannya dengan geologi dan sumber daya. c) Informasi mengenai endapan bahan galian, seperti tipe, bentuk, sebaran/pelamparan, dan klasifikasi sumber daya/cadangan. yang diperoleh Tabel D.7 Evaluasi mengenai pelaksana peralatan dan biaya bobot : 20% a) Informasi mengenai kualifikasi/keahlian, dan jumlahnya tenaga kerja (dilampirkan dengan daftar), apabila menggunakan tenaga kerja asing harus dilengkapi dengan surat izin kerja tenaga asing. b) Bila kegiatan tidak dilakukan sendiri, harus dilengkai nama konsultan atau kontraktor yang melaksanakan, kualifikasi tenaga kerjanya, biaya serta surat izin jasa pertambangan. c) Informasi mengenai peralatan, metode analisis, dan laboratorium yang digunakan. d) Biaya. yang diperoleh Tabel D.8 Evaluasi mengenai kualitas dan kelengkapan lampiran a) Peta lokasi daerah kerja, lokasi pengambilan contoh, sumur/parit uji, dan pengeboran. b) Peta geologi, pemineraian, pelamparan bahan galian, geokimia, dan geofisika. c) Peta yang berhubungan dengan estimasi, dan klasifikasi sumber daya. d) Daftar contoh, hasil nilai analisis, dan sertifikat hasil analisis. yang diperoleh CATATAN Lampiran dicek relevansinya dengan laporan. 16 dari 21

Tabel D.9 Evaluasi mengenai daftar acuan laporan Daftar acuan yang digunakan dan relevansinya dengan kegiatan serta isi laporan Tabel D.10 Evaluasi mengenai kesimpulan yang diperoleh a) kejelasan kesimpulan yang diambil dalam kaitannya antara penyelidikan yang dilakukan dengan hasilnya. b) Informasi mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan. yang diperoleh Kesimpulan, dan rekomendasi dari penilai: a) uraikan pendapat penilai terhadap laporan yang dinilai dengan kriteria : sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang; b) untuk yang kurang memadai agar dijelaskan kekurangannya; c) berikan saran-saran perbaikan yang diperlukan; d) apakah laporan telah sesuai dengan format. 17 dari 21

Lampiran E (normatif) Contoh formulir laporan tahunan/akhir Tabel E.1 Evaluasi mengenai perizinan a) Uraian mengenai kepemilikan, hak guna lahan, izin usaha pertambangan, atau kontrak karya, dsb. Tanggal persetujuan, mulai, dan masa berlakunya izin usaha pertambangan. Bila perpanjangan agar dijelaskan. b) Penjelasan mengenai daerah target eksplorasi dan/atau daerah yang dilepas. c) Penjelasan mengenai bahan galian yang diselidiki. d) Luas wilayah usaha pertambangan, dan luas daerah penyelidikan. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis mengenai butir-butir tersebut berdasarkan laporan yang ada. Tabel E.2 Evaluasi mengenai keadaan daerah penyelidikan a) Penjelasan mengenai lokasi, dan pencapaian daerah serta keadaan daerah penyelidikan. b) Informasi mengenai keadaan geologi secara regional. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi hendaknya ditulis informasi mengenai lokasi nama daerah, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, dan kode wilayah berdasarkan SK perizinan. Tabel E.3 Evaluasi mengenai geologi dan sumber daya bahan galian a) Uraian singkat mengenai penyelidik terdahulu yang telah melakukan penyelidikan di daerah itu.. b) Uraian mengenai daerah tertentu yang sudah diketahui keadaan geologinya secara rinci, terutama dalam kaitannya dengan keberadaan sumber daya. c) Uraian mengenai keterdapatan atau indikasi pemineralan, jenis, sebaran/pelamparan, bentuk tuguh bahan galian, atau perkiraan potensinya. d) Secara ringkas dipaparkan mengenai informasi hasil penyelidikan terdahulu seperti geokimia, geofisika, dsb. e) Tersedianya peta-peta topografi, penginderaan jauh, geologi, dsb. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan data/informasi tersebut secara ringkas. Tabel E.4 Evaluasi mengenai kegiatan penyelidikan bobot : 25% a) Informasi mengenai waktu/lamanya penyelidikan b) Informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan, dan volumenya. c) Informasi mengenai rencana pengambilan contoh (jenis, kerapatan, dan pola). d) Informasi rencana unsure/parameter yang dianalisis, dan nama/tempat laboratorium. e) Informasi mengenai rencana pengolahan data. f) Bila dilakukan estimasi sumber daya, sebutkan metode dan klasifikasinya. 18 dari 21

yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan rencana waktu/lamaya penyelidikan, metode, dan volume kegiatan serta informasi lain yang bertalian dengan kegiatan penyelidikan. Tabel E.5 Evaluasi mengenai hasil penyelidikan bobot : 20% a) Geologi daerah penyelidikan (pemerian batuan, formasi, ubahan, struktur dan mineralisasi). b) Informasi mengenai hasil penyelidikan, seperti geofisika, geokimia parit/sumur uji, pengeboran, dan hubungannya dengan geologi dan sumber daya. c) Informasi mengenai endapan bahan galian, seperti tipe, bentuk, sebaran/pelamparan, dan klasifikasi sumber daya/cadangan. yang diperoleh CATATAN Dalam formulir evaluasi supaya dicantumkan data/informasi tersevut secara ringkas Tabel E.6 Evaluasi mengenai pelaksana peralatan dan biaya a) Informasi mengenai kualifikasi/keahlian, dan jumlahnya tenaga kerja (dilampirkan dengan daftar), apabila menggunakan tenaga kerja asing harus dilengkapi dengan surat izin kerja tenaga asing. b) Bila kegiatan tidak dilakukan sendiri tetapi dikontrakan, harus dilengkai nama konsultan atau kontraktor yang melaksanakan, kualifikasi tenaga kerjanya, biaya serta surat izin jasa pertambangan. c) Informasi mengenai peralatan, metode analisis, dan laboratorium yang digunakan. yang diperoleh Tabel E.7 Evaluasi mengenai kualitas dan kelengkapan lampiran a) Peta lokasi daerah kerja, lokasi pengambilan contoh, sumur/parit uji, dan pengeboran. b) Peta geologi, pemineraian, pelamparan bahan galian, geokimia, dan geofisika. c) Peta yang berhubungan dengan estimasi, dan klasifikasi sumber daya. d) Daftar contoh, hasil nilai analisis, dan sertifikat hasil analisis. yang diperoleh CATATAN Lampiran dicek relevansinya dengan laporan. Tabel E.8 Evaluasi mengenai daftar acuan laporan Daftar acuan yang digunakan dan relevansinya dengan kegiatan serta isi laporan yang diperoleh Tabel E.9 Evaluasi mengenai kesimpulan a) kejelasan kesimpulan yang diambil dalam kaitannya anatara penyelidikan yang dilakukan dengan hasilnya. b) Informasi mengenai tindak lanjut yang akan dilakukan. yang diperoleh 19 dari 21

Kesimpulan, dan rekomendasi penilai: a) uraikan pendapat penilai terhadap laporan yang dinilai dengan kriteria : sangat baik, baik, kurang baik, dan sangat kurang; b) untuk yang kurang memadai agar dijelaskan kekurangannya; c) berikan saran-saran perbaikan yang diperlukan; d) apakah laporan telah sesuai dengan format. 20 dari 21

Bibliografi BSN Pedoman 08-2000 : Pedoman Penulisan Standar Nasional Indonesia. Keputusan Direktur Jenderal Pertambangan Umum No. 282.K/2001/DJP/1999 tanggal, 21 Mei 1999, Tentang Bentuk Laporan Penyelidikan Umum dan Eksplorasi. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1453.K/29/MEM/2000, tanggal, 3 November 2000, Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Tugas Pemerintah di Bidang Pertambangan Umum. Undang-undang No. 11 Tahun 1967 tentang ketentuan Pokok Pertambangan Undang-undang No. 7 Tahun 1974 tentang ketentuan Pokok Kearsipan 21 dari 21