BAB II GAMBARAN UMUM USP LECAH MANDIRI. kota yang meliputi hampir seluruh jenis lapangan usaha yang ada. Upaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. danusahanya sudah berjalan sejak tahun Pada tanggal 20 Juli 2007

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kampar. Sejak awal berdiri desa Sendayan terdiri dari empat dusun

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum kelurahan Simpang Baru Kondisi Geografis Kelurahan Simpang Baru

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengimbangi pertumbuhan ekonomi yang diharapkan. ingin membuat usaha tetapi kekurangan dana dalam pembuatan usaha mereka.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 30 TAHUN 2007

BAB II BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA. Kabupaten Rokan Hulu (Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hul u Tahun

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2007

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN BIAYA PERBAIKAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

7. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG PELAKSANAAN SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV GAMBARAN UMUM BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) Sejarah Singkat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR BAGI USAHA MIKRO DAN KECIL

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR SAMISAKE

BAB III TINJAUAN TEORITIS TINJAUAN UMUM TENTANG USAHA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

-4- (2) Badan dipimpin oleh Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN SELAKU KETUA KOMITE KEBIJAKAN PERCEPATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR NOMOR : PER- 01 /M.

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) jo.

PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 11 TAHUN 2009 Tanggal : 26 Juni 2009 Tentang : PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2009.

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Tambahan Lembaran

BUPATI LOMBOK UTARA PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 24 TAHUN : 2007 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam merealisasikan kesejahtraan masyarakat.program

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BERKEMBANG TAHUN 2011

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Program Satu Milyar Untuk

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 08/Per/M.KUKM/II/2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI BLITAR PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I ANGGOTA BUMDES Pasal 1

BUPATI PAKPAK BHARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2011

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum OLEH: HUSAINI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 43 TAHUN 2006 TENTANG

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2015

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 2 TAHUN 2010 SERI : E NOMOR : 2

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BOJONEGORO KEPUTUSAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR :188/5/KEP/412.11/2012

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN SUMEDANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN UMUM PENGATURAN DAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DAN TUNJANGAN PENGHASILAN APARATUR PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 2 TAHUN 2017

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM USP LECAH MANDIRI A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Koperasi dan UKM merupakan sumber kehidupan ekonomi, dari sebagian besar rakyat indonesia, koperasi dan UKM tersebar diseluruh daerah, desa dan kota yang meliputi hampir seluruh jenis lapangan usaha yang ada. Upaya pemberdayaan masyarakat dan seluruh ekonomi dan terutama usaha kecil dan menengah. Koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan berbasis pada sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju, berdaya asing, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Koperasi unit simpan pinjam (USP) berdiri pada tahun 2006 sesuai dengan peraturan Gubernur Riau dengan No. 15 Tahun 2006 tentang pedoman umum dan petunjuk teknis program pemberdayaan desa (PPD) Provinsi Riau.Dimana tokoh pendirinya bernama (FAIZAL). Pendirian USP didirikan atas dasar kesulitan ekonomi masyarakat. Kehidupan masyarakat di desa teluk lecah kecamatan rupat, kabupaten bengkalis. Pada umumnya sebagai buruh memotong karet, Hasil dari upah memotong karet yang diperoleh oleh buruh tidak mencukupi kebutuhan hidup. Selain itu untuk mendapatkan modal dari lembaga perbankan mengalami kesulitan karna pada umumnya anggota tidak memiliki surat-surat berharga yang diminta oleh 15

16 perbankan sebagai pinjaman. Oleh karena itu, koperasi unit simpan pinjam (USP), membuat satu program memberi pinjaman kepada anggotanya dan mengarahkan uang pinjaman tersebut untuk dipergunakan membangun sebuah usaha kecil, yang mana hasil dari usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan hidup B. Struktur Organisasi Pembagian Kerja Koperasi Dalam suatu organisasi diperlukan adanya pengorganisasian pekerjaan dalam suatu kelompok kerja yang dimaksudkan untuk mempermudah atau memperlancar pelaksanaan tugas dan membagi suatu kegiatan besar menjadi lebih kecil. Dimana pada masing-masing bagian tersebut ditujukan atau diberikan kepada orang-orang yang benar memiliki kompetensi dalam bidang tersebut. Hal ini juga akan memudahkan pimpinan dalam melakuan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakuan oleh bawahan dan juga untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kebijakan atau tujuan yang telah ditetapkan. Dalam memilih dan menetapkan orang-orang yang akan membangku jabatan perlu dipertegas dan dituangkan dalam suatu struktur organisasi. Struktur organisasi digambarkan dalam bentuk skema yang menunjukkan pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta hubungan dari setiap bagian dengan masing-masing fungsi yang ada dalam organisasi. Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi yang berbeda dari perusahaan lainnya, tergantung kebutuhan dari organisasi tersebut.

17 Demikian halnya dengan koperasi lecah mandiri unit simpan pinjam (USP) yang telah membuat dan menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian kedalam struktur organisasinya. Untuk lebih jelasnya struktur organisasi koperasi lecah mandiri unit simpan pinjam ( USP ) adalah sebagai berikut : Gambar. I KEPALA DESA AZMI PENDAMPING DESA ANDI SETIAWAN, SE PENGAWAS JAMALUDDIN PENGELOLA UED.SP KETUA MUAZIM KASIR WINARI, AND Stap analisis kredit Musrianto, SPd.I TATA USAHA SUKMA DEWI, SE Gambar.I : Struktur Organisasi Koperasi Lecah Mandiri unit simpan pinjam ( USP )

18 Pembagian Kerja Koperasi 1. Pendamping Desa Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan program, direkrut tanaga kerja pendamping yang disebut dengan fasilitator program untuk membantu peningkatan kemampuan kelembagaan, perencanaan pembangunan wilayah serta bantuan keahlian khusus yang disebut dengan pendamping Desa/Kelurahan. Dengan Tugas dan Tanggungjawab sebagai berikut: a. Melapor dan melakukan koordinasi dengan tim koordinasi Kab/Kota, Camat, Aparat Desa. b. Melakukan sosialisasi PPD kepada aparat Desa/Kelurahan, Tokoh masyarakat dan masyarakat. c. Melakukan indentifikasi karakteristik (sumber daya manusia, kelembagaan dan ekonomi) Desa/Kelurahan. d. Mengumpulkan, memverifikasi, validasi seluruh data penduduk miskin dan berbagai sumber yang ada kemudian dikoordinasi dengan Aparat Desa/Kelurahan selanjutnya dilaporkan kepada Koordinator Daerah. e. Memfasilitasi forum musyawarah desa/kelurahan dan forum pertemuan kelompok / RT / dusun. f. Melakukan kajian terhadap potensi desa/kelurahan. g. Memberikan bantuan teknis yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Dana Usaha Desa/Kelurahan.

19 h. Memeriksa dan memeberikan masukan terhadap kualitas teknis dan kelayakan ekonomi usulan kegiatan serta proses vedfikasi. i. Membantu menyiapkan dan menyempurnakan dokumen kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan. j. Memfasilitasi pembuatan: - Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa/Kelurahan (RPJMDes/Kel). - Rencana Pembangunan Tahunan Desa/Kelurahan(RPTDes/Kel). - Profil Desa/Kelurahan. - Profil UED/K-SP oleh pengelola. k. Memfasilitasi penyelesaian masalah-masalah yang terjadi didesa/kelurahan dan melaporkan semua permasalahan yang terjadi di desa/kelurahan kepada Koordinator Daerah. l. Melakukan pemberdayaan secara khusus terhadap masyarakat miskin sehingga layak untuk diberikan pinjaman. m. Melaksanakan prosedur Dana Usaha Desa/Kelurahan dengan baik dan benar. n. Melakukan verifikasi terhadap pinjaman dan peminjam bahwa yang bersangkutan benar meminjam dan memanfaatkan danaued/k-sp.

20 o. Sebelum pencairan Dana Usaha Desa (DUD/K) terlebih dahulu menyusun skala pritas pencairan dana dan dikoordinasikan dengan Koordinator Daerah. p. Melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi pada pemanfaat dana UED/K-SP. q. Membuat penilaian kebutuhan pelatihan, pengembangan paket - paket pelatihan yang tepat bagi pengelola UED/K-SP, kelompok masyarakat, Kader Pembangunan Masyarakat/Kelurahan dan Masyarakat umumnya. r. Memfasilitasi dengan instansi terkait (lintas sektor) untuk bimbingan tehnis terhadap penerapan teknologi usaha masyarakat yang berorientasi pasar dan bernilai ekonomi tinggi. s. Membantu mengembangkan potensi desa melalui kerjasama dengan Dinas dan Instansi terkait serta dunia usaha yang ada. t. Membantu menyukseskan semua program termasuk ke desa, sesuai petunjuk Tim Koordinasi Provinsi dan Kabupaten/Kota. u. Memfasilitasi pelaksanaan rekor bulanan didesa/kelurahan. v. Membuat laporan kegiatan harian. w. Membuat laporan khusus terhadap pemberdayaan masyarakat miskin setiap bulan. x. Mengkaji dan memberikan masukan mengenai upaya-upaya yang perlu dilakukan agas pasca program tetap berfungsi secara berkelanjutan.

21 2. Kepala Desa Kepala Desa bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan PPD dan pelestarian Program PPD. Kepala Desa bertugas dan bertanggung jawab: a. Menyelenggarakan Musyawarah Desa/Kelurahan dalam rangka pelaksanaan PPD dan menyebarluaskannya kepada seluruh masyarakat desa/kelurahan. b. Mengesahkan RJM Des/Kel dan RPTD/K serta menyampaikan dokumen tersebut kepada forum MUSREMBANG kecamatan. c. Mengesahkan daftar calon pemanfaat DanaUsahaDesa/Kelurahan. d. Menandatangani dokumen Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman (SP3). e. Memantau realisasi penyaluran dan pengembalian pinjaman Dana Usaha Desa/Kelurahan. f. Bersama-sama denga ketua LPM/LKMD/K, Wakil Masyarakat perempuan yang dipilih melalui musyawarah desa, membuka rekening usaha desa/kelurahan pads bank yang ditetapkan. g. Bersama-sama dengan Anggota Pemegang Otoritas Rekening Dana Usaha Desa/Kelurahan lainnya, melakukan pemindahbukuan dana sesuai pengajuan UED-SPyang tertuang dalam Dokumen SP3. h. Mengikuti rapat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSREMBANG) kecamatan guns menyampaikan daftar kegiatan bidang sektoral.

22 i. Mendorong dan mengupayakan penyelesaian permasalahan yang terjadi di desa/kelurahan bersangkutan. j. Membuat laporan bulanan kepada Camat tentang perkembangan pelaksanaan PPD di Desa bersangkutan. 3. Pengawas Umum Ketua BPD atau Petugas Pengawasan Umum bertugas dan berkewajiban sebagai berikut: a. Bersama pendamping desa dan pemerintah Desa/Kelurahan memberikan informasi tentang kegiatan PPD kepada masyarakat desa/kelurahan. b. Melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan kegaiatan PPD, evaluasi sasaran program serta pemanfaatannya. c. Memastikan penyaluran Dana Usaha Desa/Kelurahan telah memenuhi syarat dan ketentuan program yang berlaku. d. Memantau realisasi penyaluran dan pengembalian pinjaman Dana Usaha Desa/Kelurahan. e. Mendorong masyarakat pemanfaat/peminjam bertanggungjawab dalam pengelolaan Dana Usaha Desa/Kelurahan, sehingga pengembalian tepat waktu dan perguliran berjalan dengan baik. f. Bersama kepada Desa/Lurah dan pelaku PPD lainnya menyampaikan hasil musyawarah desa/kelurahan, khususnya kegiatan bidang sektoral kepada kecamatan dan kabupaten/kota.

23 g. Mengikuti pelaksanaan kegaiatan PPD pads tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian/perguliran, khususnya dalam pertemuanpertemuan desa. h. Menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Pinjaman (SP3). 4. Ketua Ketua UED/K-SP mempunyai, tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: a. Memimpin organisasi UED/K-SP. b. Memberikan pinjaman yang diajukan calon pemanfaat kepada UED/K-SP berdasarkan hasil keputusan Musyawarah Desa/Kelurahan II/Perguliran yang memenuhi syarat-syarat kelayakan usulan. c. Melakukan pengendalian dan pembinaan terfiadap pinjaman dan pengembalian pinjaman dana UED/K-SP. d. Mengawasi perputaran Dana UED/K-SP. e. Mengangkat tenaga Administrasi bila dibutuhkan sesuai dengan kemampuan keuangan UED/K-SP. f. Melaporkan posisi keuangan dengan membuat laporan rutin bulanan bersama kasir tepat waktu diserahkan kepada Kepala Desa serta Pendamping Desa. g. Melakukan koordinasi dengan aparat Desa. BPD, Lembaga Kemasyarakatan, Pendamping Desa, Koordinator Daerah, KPM, Serta kepada pihak-pihak lain dalam rangka menyampaikan laporan

24 perkembangan dan permasalahan pelaksanaan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan. h. Membangun jaringan kerja terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka pengembangan lembaga UED/K-SP. i. Melaksanakan musyawarah pertanggungjawaban dana setiap priode peminjam kepada masyarakat. j. Melakukan prinsip transparansi dalam pengelolaan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan kepada masyarakat. k. Menandatangani spesisment rekening UED/K-SP clan Rekening Simpanan pinjam pada bank yang ditunjuk. l. Melakukan pembinaan rutin terhadap kelompok-kelompok clan anggota pemanfaat dana usaha desa difasilitasi oleh pendamping desa m. Melakukan pertanggungjawaban tahunan melalui Musyawarah Desa/Kelurahan Pertanggungjawaban Tahunan. n. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan Dana Usaha Desa sesuai aturan Pedum dan Juknis serta aturan yang berlaku. o. Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota pemanfaat Dana Usaha Desa dan didampingi Oleh Pendamping Desa. 5. Kasir UED/K-SP Kasir UED/K-SP mempunyai Tugas dan Tanggungjawab sebagai berikut:

25 a. Menerima, menyimpan dan membayarkan uang berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pembayaran yang sah. b. Melaksanakan pembukuan administrasi keuangan UED/K-SP. c. Melaporkan posisi keuangan kepada ketua serta priodik tepat waktu dan sewaktu-waktu diperlukan. d. Menadatangani spesiment rekening UED/K-SP dan rekening simpan pinjam pada bank yang ditunjuk. e. Melakukan pembinaan administrasi keuangan kepada kelompokkelompok pemanfaat Dana Usaha Desa dan Difasilitasi oleh Pendamping Desa. f. Bertanggungjawab terhadap pengelolaan uang yang ada di kas dan dana yang tersedia di Bank. g. Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota pemanfaat Dana Usaha Desa dan didampingi oleh Pendamping Desa. 6. Tata Usaha UED/K-SP Tata Usaha mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagaiberikut: a. Berfungsi sebagai Sekretaris b. Membantu dibidang keuangan c. Melakukan penagihan terhadap kelompok-kelompok dan anggota pemanfaat Dana Usaha, Desa/Kelurahan dan didampingi oleh Pendamping Desa. d. Membantu dibidang administrasi umum UED/K-SP.

26 e. Menginformasi laporan keuangan dan perkembangan pinjaman Dana Usaha Desa/Kelurahan pads papan informasi secara berkala dan mutakhir. f. Menyusun laporan perkembangan keuangan bulanan dan permasalahan tepat waktu dan disampaikan kepasa Ketua UED/K. g. Melakukan pengarsupan dan dokumentasi seluruh data administrasi dan data yang berkaitan dengan keuangan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan. h. Melakukan pembinaan rutin terhadap kelompok-kelompok da anggota pemanfaat Dana Usaha Desa/Kelurahan difasilitasi oleh Pendamping Desa. i. Bertanggungjawab terhadap administrasi kegiatan dan keuangan UED/K- SP serta administrasi lainnya. j. Staf Analisis Kredit 7. Staf Analisis Kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Melakukan pemeriksaan administrasi dan kelengkapan dokumen proposal dari pemanfaat dalam mengajukan pinjaman padaued/k-sp. b. Melakukan penilaian kelayakan usulan dengan melakukan kunjungan lapangan meliputi: - Cek fisik kelayakan usaha (tempat usaha), - Cek fisik kelayakan agunan

27 - Mencari informasi kepada masyarakat tentang calon peminjam (karakter calon pemanfaat), - Mencari informasi kepada masyarakat tentang pinjaman dengan pihak ketiga lainnya yang bersangkutan. c. Mengisi formulir verifikasi usulan saat kunjungan lapangan. d. Membuat rekomendasi awal hasil kunjungan lapangan. e. Melakukan umpan balik pada calon peminjam. f. Melakukan rekomendasi akhir untuk dibahas dalam musyawarah khusus yang terdiri dari dari Otoritas DUD, Kader Pembangunan Masyarakat, Pengawas Umum clan Pengelola UED/K-SP clan Pendamping Desa. 8. Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) Kader Pembangunan Masyarakat (KPM) mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut: a. Mensosialisasikan program Dana Usaha Desa/Kleurahan kepada semua masyarakat Desa/Kelurahan khusnya dalam tahap penyiapan masyarakat. b. Membantu Pendamping Desa dan pelaku lainnya didesa/kelurahan melakukan indentifikasi potensi desa/kelurahan dan panggilan gagasan serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pendamping Desa. c. Bersama Pendamping Desa melakukan fasilitasi terhadap forum Musyawarah Desa/Kelurahan.

28 d. Bersama Pendamping Desa mengembangkan kapasitas masyarakat desa/kelurahan dan kelompok kepentingan lainnya dalam perencanaan oragnisasi dan pelaksanaan kegiatan dengan memfasilitasi pembentukan Pengelola UED/K-SP. e. Bersamam Pendamping Desa dalam menyusun rencana pembangunan desa/kelurahan, program kerja, anggaran dan kontribusi local terhadap Dana Usaha Desa/Kelurahan. f. Bersama pendamping desa melakuan fasilitasi kepada masyarakat dalam pengajuan usulan kegiatan. g. Bersama Pendamping Desa membantu pelaksanaan kegiatan verifikasi usulan oleh Staf Analisis Kredit. h. Bersama Pendamping Desa memantu Pengelola UED/K-SP dalam pengelolaan dan perguliran dana kegiatan ekonomi. i. Bersama Pendamping Desa memfasilitasi kelompok masyarakat dalam mendiskusikan masalah yang ada di desa/kelurahan dan mendiskusikan gagasan yang diusulkan untuk pemecahan masalah. j. Bersama Pendamping Desa membantu menyiapkan gagasan ketingkat desa/kelurahan (Musrembang). k. Bersama Pendamping Desa memfasilitasi masyarakat dalam menyusun perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Dana Usaha Desa/Kelurahan.

29 l. Bersama Pendamping Desa memfasilitasi masyarakat untuk pembinaan pasca program, kelestarian dan pengembangan tindaklanjut program. m. Membantu Kepala Desa/Lurah dalam melaporkan kegiatan PPD. n. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Program atau pihak lainnya. o. Membuat laporan kegiatan secara berkala (bulanan) tepat waktu dan disampaikan kepada Pendamping Desa dan tembusannya disampaikan kepada Kepala Desa.