Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

dokumen-dokumen yang mirip
DATA MINING ANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA APRIORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR TEORI Business Analytic

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

SKRIPSI TI S1 FIK UDINUS 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

Timor Setiyaningsih, Nur Syamsiah Teknik Informatika Universitas Darma Persada. Abstrak

PENGGUNAAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN REKOMENDASI STRATEGI PENJUALAN PADA TOSERBA DIVA SKRIPSI

DATA MINING INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA STMIK PELITA NUSANTARA MEDAN. Anita Sindar RM Sinaga

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI HASIL PENJUALAN BARANG PADA TOKO SINAR BARU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

Decision Support on Supply Chain Management System Using Apriori Data Mining Algorithm

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi data mining menggunakan metode apriori (studi kasus transaksi penjualan barang)

DATA MINING UNTUK ANALISA PENJUALAN KERIPIK UD MARTOP PRATAMA MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

PENCARIAN ATURAN ASOSIASI MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI SEBAGAI BAHAN REKOMENDASI STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO ACIICA

TechnoXplore ISSN : X Jurnal Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Vol 1 No : 2, Oktober 2016

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MEMPREDIKSI PERSEDIAAN BUKU PADA PERPUSTAKAAN SMA DWI TUNGGAL TANJUNG MORAWA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI DATA MINING UNTUK POLA PERMINTAAN DARAH DI UDD ( UNIT DONOR DARAH ) PMI KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN METODE APRIORI

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. 1. Tempat Penelitian. a. Assalam hypermarket merupakan salah satu pusat perbelanjaan di

DESAIN APLIKASI UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA. Oleh : Rita Prima Bendriyanti ABSTRAK

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN


ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI ALGORITMA APRIORI UNTUK KORELASI PENJUALAN PRODUK (STUDI KASUS : APOTIK DIORY FARMA)

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Klasifikasi Data Karyawan Untuk Menentukan Jadwal Kerja Menggunakan Metode Decision Tree

SISTEM PENGOALAHAN DATA MINING INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING DI JAWA TENGAH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang akan diteliti. Pemanfaatan algoritma apriori sudah cukup banyak digunakan, antara lain

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SISTEM REKOMENDASI PEMESANAN SPAREPART DENGAN ALGORITMA FP-GROWTH (STUDI KASUS PT. ROSALIA SURAKARTA)

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ASSOCIATION RULE DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN DI MINIMARKET SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

APLIKASI DATA MINING UNTUK MENAMPILKAN INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA

PENERAPAN METODE APRIORI ASOSIASI TERHADAP PENJUALAN PRODUCT COSMETIC UNTUK MENDUKUNG STRATEGI PENJUALAN

PENGKLASIFIKASIAN MINAT BELAJAR MAHASISWA DENGAN MODEL DATA MINING MENGGUNANAKAN METODE CLUSTERING

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

PENGELOMPOKAN PROGRAM PNPM MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING DAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL DATA MINING DALAM PENGKLASIFIKASIAN KETERTARIKAN BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Analisis Hasil Implementasi Data Mining Menggunakan Algoritma Apriori pada Apotek

APLIKASI DATA MINING UNTUK ANALISIS ASOSIASI POLA PEMBELIAN DENGAN ALGORITMA APRIORI

Analisis asosiasi Penguasaan ICT Mahasiswa Baru dan Pencapaian Prestasi Akademik Mahasiswa dengan Algoritma Apriori.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK PENENTUAN BEASISWA TEPAT SASARAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE DI SMK TARUNA BAKTI KERTOSONO

Kata kunci: aplikasi data mining, Association Rule, Apriori, genre lagu, Radio

IMPLEMENTASI ALGORITMA CT-PRO UNTUK MENEMUKAN POLA PADA DATA SISWA SMA (STUDI KASUS: MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) KARANGANON KLATEN)

Journal of Informatics and Technology, Vol 2, No 2, Tahun 2013, p

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

ANALISA DATA PENJUALAN OBAT DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. ABDUL MANAN SIMATUPANG KISARAN

Analisis Asosiasi pada Transaksi Obat Menggunakan Data Mining dengan Algoritma A Priori

Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Dalam Penentuan Remunerasi Karyawan

PENERAPAN METODE ASOSIASI DATA MINING MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGETAHUI KOMBINASI ANTAR ITEMSET PADA PONDOK KOPI

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENGANALISA POLA PEMBELIAN PRODUK PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN

ANALISIS KETERKAITAN DATA TRANSAKSI PENJUALAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI DAN ALGORITMA CENTROID LINKAGE HIERARCHICAL METHOD (CLHM)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI ASSOCIATION RULE UNTUK ANALISA NILAI MAHASISWA DI UNIVERSITAS GUNADARMA

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

ANALISA ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN MEREK PAKAIAN YANG PALING DIMINATI PADA MODE FASHION GROUP MEDAN

IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN PRODUK ELEKTRONIK DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS : KREDITPLUS)

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

IMPLEMENTASI METODE ASSOSIATION RULES UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN ANTARA DATA AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK TUGAS AKHIR

Pola Kompetensi Mahasiswa Program Studi Informatika Menggunakan FP-Growth

ANALISA KONSISTENSI POLA PEMINJAMAN BUKU MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus: UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret)

IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA PENJUALAN SPAREPART MOTOR DI AHAS PUTRA MOTOR

Akurasi Data Mining Untuk Menghasilkan Pola Kelulusan Mahasiswa

UKDW BAB I PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI POLA PENYAKIT ANAK DIBAWAH 5 TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING ALGORITMA APRIORI PADA SISTEM PENJUALAN ROTI DI DIFA RIEN S BAKERY

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PROMETHEE DALAM SELEKSI BEASISWA MAHASISWA BERPRESTASI

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA PENJUALAN SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KLASIFIKASI PROSES BUSINESS DATA MAHASISWA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG MENGGUNAKAN TEKNIK DATA MINING

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA

PEMANFAATAN DATA MINING UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MASYARAKAT PADA SALAH SATU MINIMARKET DI KOTA MAKASSAR

Penerapan Algoritma C4.5 Untuk Menentukan Kesesuaian Lensa Kontak dengan Mata Pasien

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PENENTUAN MATAKULIAH PILIHAN DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM. Oleh Dian Dharmayanti

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE DESCISION TREE C4.5 Pada SMAK YOS SUDARSO BATU

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD

IMPLEMENTASI DATA MINING MENGGUNAKAN METODE APRIORI PADA TRANSAKSI PENJUALAN BARANG (STUDI KASUS DI CHORUS MINIMARKET)

Transkripsi:

Penerapan Association Rule Apriori dalam Aplikasi Business Analytic terhadap Data Kelulusan di UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) Benny Arif Pratama Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36 A Surakarta kinoyasa@yahoo.co.id Sari Widya Sihwi Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36 A Surakarta sari.widya.sihwi@gmail.com Rini Anggrainingsih Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No 36 A Surakarta rinianggra@gmail.com ABSTRAK Pihak Rektorat maupun Dekanat (Eksekutif) sebagai pembuat keputusan strategis di Universitas Sebelas Maret (UNS) membutuhkan pengetahuan lebih dalam mengenai lulusannya. Pengetahuan tersebut dapat diperoleh dengan cara mengolah data seperti IPK (Indeks Prestasi Komulatif), Masa Studi, Jalur Masuk, Fakultas, dan lain lain. Namun, sayangnya kumpulan data tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Tumpukan data tersebut dapat digali dan diolah menjadi pengetahuan yang berguna menggunakan business analytic. Proses analisa ditunjang oleh teknik data mining. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah association rule. Tujuannya adalah agar pihak eksekutif mengetahui pola keterkaitan antara atribut IPK, Masa Studi, Jenis Kelamin, Jalur Masuk, Fakultas, Gaji Orang Tua dan Asal. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, berupa aplikasi yang menampilkan kualitas kelulusan dalam bentuk chart yang mudah dipahami. Sehingga, dengan menggunakan penerapan association rule apriori dalam aplikasi business analytic dapat menghasilkan pengetahuan yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan yang akhirnya bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Kata kunci : Apriori, Association Rule, Business Analytic, Kualitas Kelulusan. 1. PENDAHULUAN Setiap tahunnya Universitas Sebelas Maret (UNS) menerima mahasiswa dengan jalur masuk diantaranya, penulusuran minat dan kemampuan (PMDK), ujian tulis (UTUL), SWADANA, dan penulusuran bibit unggul sekolah (PBUS). Penerimaan ini tentunya juga diiringi dengan pengeluaran ribuan mahasiswa dengan data kelulusan yang sangat banyak. Data tersebut akan semakin bertambah dan tidak akan memiliki nilai yang strategis, apabila hanya sekedar dikumpulkan saja. Padahal data data tersebut seperti IPK (indeks prestasi komulatif), masa studi, fakultas, jalur masuk dan lain-lain yang apabila diolah, maka bisa mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas lulusan. Untuk menggali atau mengolah data data tersebut 96 diperlukan suatu alat untuk analisis data yang disebut business analytic. Business Analytic (BA) adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data untuk membantu pengguna mendapatkan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Business Analytic juga dikenal sebagai alat pengolahan analisis, business intelligence tools atau aplikasi business intelligence [1]. Terdapat penelitian yang membahas tentang dampak dari business analytic untuk membantu kinerja supply chain, yang `telah membuktikan bahwa business analytic dapat mengarahkan keputusan secara eksklusif kepada karyawan dan mampu memberikan keputusan dari beberapa tugas dalam organisasi. Penelitian yang dibuat oleh Trkman tersebut, berjudul The Impact of Business Analytics on Supply Chain Performance pada tahun 2010 [2]. Di dalam BA tersebut juga diperlukan teknik data mining untuk proses analisis statistiknya. Data mining adalah proses yang mengunakan teknik statistik, matematika kecerdasan buatan, dan machine learning [3]. Penggunaan teknik data mining diharapkan dapat membantu memberikan pengetahuan - pengetahuan yang sebelumnya tersembunyi di dalam tumpukkan data tersebut sehingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dan lebih baik. Salah satu teknik yang terkenal dalam data mining yaitu association rule mining [3]. Association rule mining atau analisis asosiasi adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara suatu kombinasi item. Analisis asosiasi juga sering disebut juga dengan istilah market basket analysis [4]. Analisis asosiasi merupakan salah satu metode data mining yang juga dikenal sebagai dasar dari berbagai metode data mining lainnya, penting tidaknya aturan asosiasi dapat diketahui dengan dua parameter diantaranya yaitu support (nilai penunjang), confidence (nilai kepercayaan) [5]. Adapun penelitian serupa pernah dilakukan oleh Rumaisa pada tahun 2012 dengan judul Penentuan Association Rule pada Pemilihan Program Studi Calon Mahasiswa Baru Menggunakan Algoritma Apriori Studi Kasus pada Universitas Widyatama Bandung. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui asosiation rule pemilihan program studi calon mahasiswa. Atribut yang yaitu Jenis kelamin, Penghasilan Orangtua, Pilihan 1, pilihan

2, pilihan 3, Jurusan [6]. Penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian yang peneliti buat, hanya atribut yang digunakan untuk data training penelitian tersebut berbeda yaitu IPK, masa studi, jenis kelamin, jalur masuk, jurusan, gaji orang tua, dan asal. Berdasarkan penjelasan diatas, maka diperlukan adanya aplikasi business analytic untuk mengubah data yang hanya dikumpulkan saja menjadi sebuah informasi yang bermanfaat bagi pihak Universitas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, penulis akan membuat aplikasi Business Analytic dengan menerapkan Association Rule Apriori di UNS. Dengan hasil aplikasi tersebut diharapkan dapat diterapkan pada instansi pendidikan di Universitas Sebelas Maret, dalam rangka pengambilan keputusan. Sehingga dapat menentukan strategi pendidikan yang lebih baik serta bisa meningkatkan kualitas kelulusan mahasiswa. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Business Analytic Business Analytic (BA) adalah aplikasi dan teknik untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan menyediakan akses ke data untuk membantu pengguna mendapatkan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Business Analytic juga dikenal sebagai alat pengolahan analisis, business intelligence tools atau aplikasi business intelligence [1]. Kategori analytic tools dan teknikya yaitu [1]: 1. Informasi dan penemuan pengetahuan 2. Decision support dan Intelligent system 3. Visualization 2.2 Data Mining Data mining adalah proses yang mengunakan teknik statistik, matematika kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar [3]. Karakteristik Data mining sebagai berikut [7] : Data mining berhubungan dengan penemuan sesuatu yang tersembunyi dan pola data tertentu yang tidak diketahui sebelumnya. Data mining biasa menggunakan data yang sangat besar. Biasanya data yang besar digunakan untuk membuat hasil lebih dipercaya. Data mining berguna untuk membuat keputusan yang kritis, terutama dalam strategi. 2.3 Association Rule Association Rule adalah teknik data mining yang berguna untuk menemukan suatu korelasi atau pola yang terpenting/menarik dari sekumpulan data besar [8]. Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap [5]: 1. Analisis pola frekuensi tinggi Tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat minimum dari nilai support dalam database. Nilai support sebuah item diperoleh dengan rumus sebagai berikut : 97 Support(A, B) = Jumlah transaksi mengandung A Jumlah semua transaksi.. (1) 2. Pembentukan aturan assosiatif Setelah semua pola frekuensi tinggi ditemukan, barulah dicari aturan assosiatif yang memenuhi syarat minimum untuk confidence aturan assosiatif A > B. Nilai confidence dari aturan A > B diperoleh dari rumus berikut : Confidence(A, B) = Jumlah transaksi mengandung A dan B Jumlah transaksi mengandung A.. (2) 2.4 Algoritma Apriori Algoritma Apriori adalah algoritma untuk menemukan pola frekuensi tinggi atau pola-pola item yang di dalam suatu database yang memiliki frekuensi atau support diatas ambang batas tertentu. Dengan diberikan nilai minimum support dan minimum confidence, pencarian aturan-aturan asosiasi dengan menggunakan algoritma apriori ada dua tahap yaitu [5]: 1. Join (penggabungan) Pada proses penggabungan setiap item dikombinasikan dengan item yang lainnya sampai tidak terbentuk kombinasi lagi. 2. Prune (pemangkasan) Dalam proses pemangkasan, hasil dari item yang telah dikombinasikan tersebut lalu dipangkas dengan menggunakan minimum support yang telah ditentukan oleh pengguna. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Studi Literatur dan Pemahaman Penelitian ini dimulai dengan studi literatur untuk mengumpulkan bahan referensi yang membahas mengenai data mining, business analytic, algoritma apriori guna memahami bagaimana proses serta cara penerapannya dalam mendapatkan informasi kualitas kelulusan mahasiswa. Studi literatur ini mengambil dari buku, jurnal-jurnal penelitian, maupun internet. 3.2 Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu dari data wisudawan Universitas Sebelas Maret dari tahun 2005 sampai tahun 2013 dengan jumlah data 19.943 mahasiswa. Atribut yang digunakan yaitu IPK, Masa Studi, Jenis Kelamin, Jalur Masuk, Jurusan, Gaji Orang Tua, Asal. 3.3 Implementasi Tahap ini, dalam penulisan kode program menggunakan bahasa pemograman PHP (Hypertext Preprocessor) dan untuk penyimpanan data yang dibutuhkan yaitu dengan menggunakan MySQL. Dalam implementasi ini ada beberapa tahapan dalam penyusunannya yaitu data cleaning, transformasi data, inisialisasi data dan penerapan algoritma apriori. 3.3.1 Data Cleaning Merupakan proses menghilangkan noise dan data yang tidak relevan. Dalam tahap ini semua atribut NIM dan tahun lulus yang akan digunakan dibersihkan dari record data yang mempunyai

atribut kosong. Selain pembersihan record data yang tidak lengkap atributnya, juga dilakukan penghapusan atribut yang tidak dipakai, misalnya atribut SMA, agama dan lain-lain. Atribut yang dipakai yaitu jenis kelamin, IPK, jalur masuk, kota asal, gaji orang tua/wali, masa studi. Jika atribut data lengkap, maka data akan masuk ke database dan apabila atribut data tidak lengkap, data akan dibuang. 3.3.2 Transformasi Data Merupakan proses menggabungkan data menjadi satu format yang sama untuk mempermudah proses mining dan analisis pola data. Data yang dirubah yaitu IPK dan masa studi untuk mengukur tingkat kelulusan. Atribut masa studi dan IPK dibagi menjadi beberapa interval seperti pada Tabel 1. Tabel 1. Interval Kategori Kualitas Kelulusan Interval Kategori A1 IPK 3.51 4.00 A2 IPK 2.76 3.50 A3 IPK 2.00 2.75 B1 Masa Studi 3 4 B2 Masa Studi 5 6 B3 Masa Studi lebih dari 6 Pada kategori Asal dibagi menjadi lima kategori : 1. Solo. 2. Eks Karisidenan Surakarta meliputi Sragen, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali. 3. Jawa Tengah 4. Jawa, kecuali Jawa Tengah. 5. Luar Jawa. Pada kategori Jalur Masuk khususnya jalur masuk dari UTUL dan PMDK dilakukan penggabungan seperti pada tabel 2. Tabel 2. Penggabungan atribut jalur masuk Jalur masuk Penggabungan UTUL (SPMB) GEL 1, UTUL GEL 2, UTUL GEL 3, UTUL UTUL GEL 4 PMDK, PMDK/PMDK POR PMDK 3.3.3 Inisialisasi Awal Dalam penerapan algoritma Apriori diberikan inisialisasi awal yaitu minimum support dan minimum confidence. Inisialisasi awal tersebut digunakan untuk mempercepat pada saat proses komputasi. 3.3.4 Penerapan Algoritma Apriori Dalam penerapan algortima apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Tiap iterasi menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang yang sama. Mulai dari yang pertama menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang satu. 3.4 Evaluasi Berhubung penelitian ini mengambil data dari UNS, maka untuk mengetahui tentang kepuasan penggunaan aplikasi, perlu evaluasi dari Pembantu Rektor I bidang akademik Universitas yaitu Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D dan Dr. Sutanto, DEA sebagai Pembantu Dekan I bidang akademik FMIPA. 4. PEMBAHASAN 4.1 Penerapan Algoritma Apriori Algoritma Apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang disebut iterasi. Adapun tahap-tahapnnya sebagai berikut : Dimisalkan terdapat 10 data alumni mahasiswa pada Tabel 3. Tabel 3. Contoh Data Awal Alumni Mahasiswa NIM Jenis Kelamin IPK Masa studi H0107002 L A1 B1 H0107033 P A2 B2 H0107050 P A1 B1 F1307563 L A2 B3 E0006129 L A3 B2 E0006136 P A2 B2 I0207007 L A1 B3 I0207015 P A3 B2 C0206022 L A2 B2 D0207004 L A3 B1 Menggunakan algoritma Apriori akan dicari pola atau rule melalui proses mining untuk mengetahui kualitas kelulusan berdasarkan jenis kelamin. Dengan menggunakan minimum support = 0, ilustrasi proses mining algoritma Apriori dijelaskan pada tahapan dibawah: 1. Diiterasi pertama ini, support dari setiap item dihitung dengan men-scan database. Setelah support dari setiap item didapat, item yang memiliki support lebih besar dari minimum support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi dengan panjang 1 atau sering disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset berarti satu set yang terdiri dari k item. Dari data awal tersebut iterasi pertama didapat kandidat pertama (C1) seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Kandidat Pertama (C1) L 6 P 4 A1 3 A2 4 98

Tabel 4. Kandidat Pertama (C1) A3 3 B1 3 B2 5 B3 2 2. Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua item. Pertama dibuat kandidat 2-itemset dari kombinasi semua 1-itemset. Lalu untuk tiap kandidat 2-itemset ini dihitung support-nya dengan men-scan database. Support artinya jumlah transaksi dalam database yang mengandung kedua item dalam kandidat 2-itemset. Setelah support dari semua kandidat 2-itemset didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai 2- itemset yang juga merupakan pola frekuensi tinggi dengan panjang 2. Untuk iterasi selanjutnya akan dilakukan proses yang sama dengan iterasi sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Kandidat Kedua (C2) A1, B1 2 A1, B3 1 A1, L 2 A1, P 1 A2, B2 3 A2, B3 1 A2, L 2 A2, P 2 A3, B1 1 A3, B2 2 A3, L 2 A3, P 1 B1, L 2 B1, P 1 B2, L 2 B2, P 3 B3, L 2 3. Pada iterasi selanjutnya akan menghasilkan pola dengan 3 kandidat (C3) atau iterasi terakhir yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Kandidat Ketiga (C3) A1, B1, L 1 A1, B1, P 1 A1, B3, L 1 A2, B2, L 1 A2, B2, P 2 A2, B3, L 1 A3, B1, L 1 A3, B2, L 1 A3, B2, P 1 4. Setelah melakukan tahap iterasi terakhir kemudian menghitung association rule dari kandidat ketiga diatas. Penghitungan association rule dapat terlihat dibawah: Support (A1, B1, L) = (A1, B1, L) / Jumlah transaksi Support (A1, B1, P) = (A1, B1, P) / Jumlah transaksi Support (A1, B3, L) = (A1, B3, L) / Jumlah transaksi Support (A2, B2, L) = (A2, B2, L) / Jumlah transaksi Support (A2, B2, P) = (A2, B2, P) / Jumlah transaksi = 2/10 Support (A2, B3, L) = (A2, B3, L) / Jumlah transaksi Support (A3, B1, L) = (A3, B1, L) / Jumlah transaksi Support (A3, B2, L) = (A3, B2, L) / Jumlah transaksi Support (A3, B2, P) = (A3, B2, P) / Jumlah transaksi Confidence (A1, B1, L) = (A1, B1, L) / (A1) Confidence (A1, B1, P) = (A1, B1, P) / (A1) Confidence (A1, B3, L) = (A1, B3, L) / (A1) Confidence (A2, B2, L) = (A2, B2, L) / (A2) = 1/4 Confidence (A2, B2, P) = (A2, B2, P) / (A2) = 2/4 Confidence (A2, B3, L) = (A2, B3, L) / (A2) = 1/4 Confidence (A3, B1, L) = (A3, B1, L) / (A3) Confidence (A3, B2, L) = (A3, B2, L) / (A3) Confidence (A3, B2, P) = (A3, B2, P) / (A3) 4.2 Analisa dan Rancangan Pada sistem business analytic yang telah dibuat, sesuai dengan kinerja sistem terdiri dari tiga bagian yaitu masukan (input) proses keluaran (output). a. Masukan (input) Analisa masukan (input) menggunakan data kelulusan mahasiswa UNS dari tahun 2005-2013. Atribut yang dipakai antara lain IPK, Masa Studi, Jenis Kelamin, Jalur Masuk, Jurusan, Gaji Orang Tua, dan Asal. b. Proses Analisa proses menganalis proses pengolahan atribut yang dipilih oleh eksekutif maupun expert analyst. Hasil proses pengolahan tersebut akan disimpan dalam database. Untuk 99

waktu proses runningnya membutuhkan waktu yang lama tergantung dari banyaknya data yang diproses. Waktu yang dibutuhkan untuk proses running awal yaitu sekitar 2 jam 32 menit untuk sekali proses runningnya tergantung pada data yang digunakan. c. Keluaran (output) Sebagai bahan keluaran dari pengolahan data pada sistem ini ditampilkan berupa grafik batang. Untuk memudahkan pembuatan sistem business analytic diperlukan analisis diagram yaitu dekomposisi diagram serta context diagram. Dekomposisi diagram merupakan penggambaran dari fungsi-fungsi yang dibangun di dalam sistem, pada Gambar 1. Sedangkan context diagram menggambarkan interaksi antara sistem dengan pengguna sistem, dapat dilihat pada Gambar 2. Dan untuk melihat rancangan user interface hasil pengolahan sistem ditunjukkan pada Gambar 3. ingin diolah,. Kemudian sistem BA melakukan pengiriman validasi data login dan menampilkan report grafik. Gambar 2. Context Diagram Sistem Sedangkan gambar 3 menunjukkan rancangan user interface hasil pengolahan sistem. Terdapat beberapa bagian didalam user interface yaitu no 1 menunjukkan atribut yang dipilih oleh eksekutif dan keterangan data yang ditransformasikan, nilai minimum support dan confidence, serta menampilkan jumlah data yang ada di dalam database. Dan no 2 grafik batang yang menampilkan data yang diolah, untuk mempermudah perbedaan antara tiap rule yang diperoleh. Sedangkan no 3 menunjukkan detail isi grafik yang ada dalam grafik batang tersebut. Isi detail grafiknya yaitu detail atribut dan nilai support serta nilai confidence. Gambar 1. Decomposition Diagram Didalam decomposition diagram terdapat beberapa fungsi diantarannya, fungsi dari melihat hasil analisi yaitu untuk memilih atribut mana yang ingin diolah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan oleh eksekutif dan selanjutnya eksekutif akan mengetahui hasil pengolahannya dalam bentuk chart. Dan fungsi mengubah nilai minimum support dan confidence supaya nilai dapat diubah sesuai yang dengan data yang digunakan. Sedangkan fungsi dari update data lulusan yaitu jika ada tambahan data, bisa ditambahkan ke dalam database. Fungsi tambah user adalah untuk menambah user yang bisa mengakses aplikasi tersebut. Dan Gambar 2 menunjukkan context diagram. Sistem ini dibagi menjadi dua akses yaitu eksekutif dan expert analyst. Dalam context diagram, dapat dilihat bahwa expert analyst dapat melakukan pengiriman data login, memilih atribut yang ingin diolah, pengiriman tambah user, menambah data kelulusan, memasukkan inputan minimum support dan minimum confidence. Pengiriman proses-proses tersebut akan diproses oleh sistem BA dan sistem akan mengirimkan validasi data login, dan menampilkan report grafik. Sedangkan untuk eksekutif hanya dapat melakukan pengiriman data login dan memilih atribut yang Gambar 3. User Interface hasil pengolahan sistem 4.3 Hasil Implementasi Pada hasil implementasi, sebelumnya akan menunjukkan antarmuka sistem yang sudah berhasil dibuat, dapat dilihat pada Gambar 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Selanjutkan akan ditunjukkan contoh hasil implementasi dari aplikasi business analytic pada Gambar 10. Gambar 4 merupakan tampilan awal dari aplikasi BA. Gambar 5 menunjukkan daftar pilihan atribut yang akan dipilih. Gambar 6 tentang antarmuka setting untuk merubah nilai minimum support 100

dan minimum confidence. Gambar 7 tentang antarmuka update data untuk menambahkan data lulusan ke dalam database. Gambar 8 menunjukkan form register untuk menambahkan user yang bisa mengakses aplikasi. Dan Gambar 9 tentang antarmuka hasil pengolahan dari aplikasi business analytic. Sedangkan Gambar 10 contoh hasil implementasi dari aplikasi business analytic. Dimana pada Gambar 10 hasil pengolahannya diambilkan dari atribut IPK, Masa Studi dan Jalur Masuk. Pada gambar tersebut menggunakan nilai minimum support sebesar 1% dan minimum confidence sebesar 20% dengan pertimbangan nilai tersebut, menghasilkan rule yang tidak terlalu banyak, sehingga eksekutif mudah untuk pengambilan keputusan. Gambar 7. Antarmuka Update Data Gambar 4. Antarmuka Tampilan Awal Gambar 8. Antarmuka Register Gambar 5. Antarmuka Pemilihan Atribut Gambar 9. Antarmuka Hasil Pada Gambar 10 menggambarkan hasil pengolahan dari atribut IPK, Masa Studi dan Jalur Masuk. Hasil tersebut menggunakan minimum support sebesar 1% dan minimum confidence sebesar 20%. Gambar 6. Antarmuka Setting 101

Gambar 10. Grafik Pengolahan dari atribut IPK, Masa Studi dan Jalur Masuk Dari grafik di atas menunjukkan bahwa mahasiswa dengan jalur masuk UTUL mempunyai kemungkinan lebih besar lulus dengan ipk 2.00 2.75 (A3) dan masa studi 5-6 (B2) dibandingkan dengan jalur masuk yang lainnya. Hal tersebut didukung dengan prosentase kebenaran sebesar 80.92%. 4.4 Hasil Evaluasi Setelah aplikasi ini dibuat, selanjutnya dievaluasi melalui wawancara dengan pengguna untuk mengetahui seberapa besar kepuasan pengguna akan aplikasi ini. Hasil evaluasi tersebut adalah a. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D (Pembantu Rektor I UNS) menyatakan tampilan dari grafik cukup jelas perbedaannya, tetapi akan lebih baik jika skalanya diperbesar b. Dr. Sutanto, DEA (Pembantu Dekan I FMIPA) menyatakan tampilan chart tentang kualitas kelulusan cukup bisa dipahami, dan keterwakilan data yang membandingkan prestasi akademik dari mahasiswa dengan jalur masuk UTUL lebih baik dari PMDK. Karena keterwakilan data mahasiswa PMDK yang tidak cukup representatif. 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam penelitian ini telah dibuat aplikasi business analytic, yang hasil evaluasinya dapat disimpulkan bahwa penerapan association rule apriori dalam aplikasi business analytic terhadap data lulusan dari tahun 2005 sampai 2013 di UNS, dapat digunakan untuk membantu mendapatkan informasi tentang kualitas kelulusan, serta untuk pengambilan keputusan dalam meningkatkan kualitas kelulusan. Hasil dari pengolahan tersebut, akan ditampilkan dalam bentuk chart yang cukup bisa dipahami. Namun, keterwakilan data mahasiswa PMDK belum cukup representatif. Sedangkan tampilan grafik lebih baik dengan skala yang lebih besar, supaya jelas perbedaan antar chartnya. 5.2 Saran Untuk pengembangan lebih lanjut penulis menyarankan yaitu : 1. Aplikasi ini membutuhkan waktu yang lama dalam proses runningnya, maka sebaiknya aplikasi dibuat dalam bentuk desktop, supaya saat proses running lebih cepat. 2. Menambahkan metode, seperti klasifikasi supaya eksekutif bisa melihat dari beberapa sudut pandang. 3. Supaya dapat memperoleh pengetahuan yang lebih banyak, perlu menambahkan atribut, seperti nilai SMA (Sekolah Menengah Atas). 4. Nilai minimum support dan minimum confidence bisa berubah sesuai dengan kondisional. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] Turban, Efraim, Jay E. Aronson, Ting-Peng Liang, Ramesh Sharda. 2007. Decision Support and Business Intelligence System. New Jersey : Pearson Pretince Hall. [2] Trkman, Peter.,et al. 2010. The impact of business analytics on supply chain performance. [3] Efraim, Turban. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems, edisi Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Andi Offset. [4] Larose, Daniel T. 2005. Discovering Knowledge in Data: An Introduction to Data mining. John Willey & Sons, Inc. [5] Han, J and Kamber, M. 2006. Data mining Concepts and Techniques Second Edition. San Francisco : Morgan Kauffman. [6] Rumaisa, F. 2012. Penentuan Association Rule pada Pemilihan Program Studi calon Mahasiswa Baru menggunakan Algoritma Apriori Studi Kasus pada Universitas Widyatama Bandung. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2012 (SNATI 2012). [7] Davies, and Paul Beynon, 2004, Database Systems Third Edition, Palgrave Macmillan, New York. [8] Margaret HD. Data Mining Introductory and Advanced Topics. Prentice Hall. 2003. 102