PROFIL TANAMAN TOMAT DI KABUPATEN GARUT

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KAWASAN CABAI MERAH DI KABUPATEN GARUT

PROFIL TANAMAN PAPRIKA DI KABUPATEN GARUT

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

5. GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. Gambaran Umum Provinsi Jawa Barat

4 KONDISI UMUM WILAYAH

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

Geografi. Kab. SUMEDANG. Kab. CIANJUR. Kab. TASIKMALAYA

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Wilayah dan Topografi 5.2. Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani dan Status Penguasaan Lahan di Kelurahan Situmekar

Tambah Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Padi Sawah di Kab. Garut Luas Panen (Ha)

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

TAMBAH TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,

TAMBAH TANAM, LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIFITAS TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN GARUT TAHUN 2007

Tambah Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktifitas Tanaman Padi Sawah di Kab. Garut Luas Panen (Ha)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perekonomian di sebagian besar negara-negara yang sedang berkembang. hal

ANALISIS KARAKTERISTIK CURAH HUJAN DI WILAYAH KABUPATEN GARUT SELATAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

PROFIL JERUK GARUT DI KABUPATEN GARUT

TABEL PENDUDUK 7-24 TAHUN MENURUT KECAMATAN, JENIS KELAMIN, DAN PARTISIPASI BERSEKOLAH (SUSEDA KAB. GARUT 2005)

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERTANIAN PADI KABUPATEN GARUT

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

JUMLAH SEKOLAH, KELAS, GURU, RUANG KELAS, MURID LULUSAN, MENGULANG DAN PUTUS SEKOLAH SD DI KABUPATEN GARUT TAHUN Guru R. Kelas Murid Lulusan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

POLA USAHATANI PADI, UBI JALAR, DAN KATUK UNTUK MENGAKUMULASI MODAL DAN MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

Lampiran 1. Tahapan kajian berdasarkan target keluaran. Tipe dan Sumber Data. - Data sekunder melalui telaah literatur

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan seluas

Jumlah Sekolah, Guru, dan Murid Sekolah Taman Kanak- Kanak di Kabupaten Garut Tahun Murid laki-laki

Jumlah Populasi Ternak Menurut Jenis di Kab. Garut Kecamatan Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Domba Kambing Kuda

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

BAB III. PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR 0920/Pdt.G/2014/PA.Grt TENTANG TINJAUAN YURIDIS PEMBATALAN PERKAWINAN. 1. Putusan No. 0920/Pdt.G/2014/PA.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

Perkembangan Produksi dan Kebijakan dalam Peningkatan Produksi Jagung

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan topografi berbukit dan bergelombang pada koordinat

Jumlah Petugas Pelayanan Akseptor Baru Keluarga Berencana di Kabupaten Garut Tahun 2009

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan Sekampung Udik dalam Angka (2012), Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sejarah terbentuknya Kabupaten Lampung Selatan erat kaitannya dengan dasar

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

Jumlah Populasi Ternak Menurut Jenis di Kab. Garut 2009

V GAMBARAN UMUM GAPOKTAN SILIH ASIH

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

Evaluasi dan Rencana Pembangunan Perkebunan Tahun Dinas Pangan dan Pertanian Kabupten Purwakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Pembangunan Bambu di Kabupaten Bangli

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

TEKNOLOGI PRODUKSI BAWANG MERAH OFF-SEASON MENGANTISIPASI PENGATURAN IMPOR PRODUK B. MERAH. S u w a n d i

Boks.1 UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN.

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

V. GAMBARAN UMUM. dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis, Kabupaten Garut

BAB I PENDAHULUAN. dan di mata dunia internasional memiliki prospek bisnis hortikultura yang sangat

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

Peluang Investasi Agrobisnis Padi Sawah

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

Transkripsi:

PROFIL TANAMAN TOMAT DI KABUPATEN GARUT DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT 2009 Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 1

A. Keadaan Wilayah Kabupaten Garut terletak di Propinsi Jawa barat bagian Selatan pada koordinat 6º56 49-7º45 00 Lintang Selatan dan 107º25 8-108º7 30 Bujur Timur. Kabupaten Garut memiliki luas wilayah adminitratif sebesar 306.519 Ha (3.065, 19 km²) dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang Timur : Kabupaten Tasikmalaya Selatan : Samudera Indonesia Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Cianjur Kabupaten Garut yang secara geografis berdekatan dengan Kota Bandung sebagai ibu kota propinsi Jawa Barat, merupakan daerah penyangga dan hitterland bagi pengembangan wilayah Bandung Raya. Oleh karena itu Kabupaten Garut mempunyai kedudukan strategis dalam memasok kebutuhan Warga Kota dan kabupaten Bandung sekaligus pula berperan di dalam mengendalikan keseimbangan lingkungan seperti terlihat pada peta. Berdasarkan topografis ibukota Kabupaten Garut berada pada ketinggian 717 m dpl dikelilingi oleh Gunung Karacak (1838 m). Gunung Cikuray (2821 m), Gunung Papandayan ( 2622 m) dan Gunung Guntur (2249m). Karateristik topografi Kabupaten Garut sebelah Utara terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan, sedangkan bagian selatan sebagian besar permukaannnya memiliki tingkat kecuraman yang terjal dan di beberapa tempat labil. Kabupaten Garut mempunyai ketinggian tempat yang bervariasi antara wilayah yang paling rendah yang sejajar dengan permukaan laut hingga wilayah tertinggi di puncak gunung. Wilayah yang berada pada ketinggian 500-100 m dpl terdapat di Kecamatan Pakenjeng dan Pamulihan dan wilayah yang berada pada ketinggian 100-1500 m dpl terdapat di kecamatan Cikajang, Pakenjeng-Pamulihan, Cisurupan dan Cisewu. Wilayah yang terletak pada ketinggian 100-500 m dpl terdapat di Kecamatan Cibalong, Cisompet, Cisewu, Cikelet dan Bungbulang serta wilayah yang terletak di dataran rendah pada ketinggian kurang dari 100 m dpl terdapat di Kecamatan Cibalong dan Pameungpeuk. Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 2

B. Iklim dan Cuaca Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Garut dapat di katagorikan sebagai daerah beriklim tropis basah (humid tropical climate) karena termasuk tipe Af samapi Am dari klasifikasi iklim koppen. Berdasarkan studi data sekunder, iklim dan cuaca di daerah Kabupaten Garut dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu : pola sirkulasi angin musiman (monsoonal circulation pattern), topografi regional yang bergunung-gunung di bagian tengah Jawa Barat dan elevasi topografi di Bandung. Curah hujan rata-rata tahunan di sekitar Garut berkisar antara 2.589 mm dengan bulan basah bulan dan bulan kering 3 bulan, sedangkan di sekeliling daerah pegunungan mencapai 3500-4000 mm. variasi temperatur bulanan berkisar antara 24ºC 27ºC. Besar angka penguap keringatan (evapotranspirasi) menurut Uwaco- Waseco (1991) adalah 1572 mm/tahun. Selama musim hujan secara tetap bertiup angin dari Barat laut yang membawa udara basah dari laut Cina Selatan dan bagian barat Laut Jawa. Pada musim kemarau, bertiup angin kering bertemperatur relatif tinggi dari arah Australia yang terletak di tenggara. C. Penggunaan Lahan Berdasarkan jenis tanah dan medan topografi di Kabupaten Garut, penggunaan lahan secara umum di garut Utara digunakan untuk persawahan dan Garut Selatan didominasi oleh perkebunan dan hutan. Daftar penggunaan lahan Kabupaten Garut adalah sebagai berikut : Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 3

Tabel 1. Penggunaan Lahan di Kabupaten Garut No Uraian Luas (Ha) Proporsi (%) 1 Sawah 49.455 16.13 2 Darat 2.1 Hutan 71.265 23.25 2.2 Kebun dan kebun campuran 56.124 18.31 2.3 Tanah Kering Semusim/ 51.146 16.69 Tegalan 2.4 Perkebunan 26.825 8.75 2.5 Pemukiman/ Perkampungan 39.513 12.89 2.6 Padang Semak 7.005 2.29 2.7 Pertambangan 200 0.07 2.8 Industri 41 0.01 3 Perairan Darat 3.1 Kolam 1.826 0.60 3.2 Situ/ Danau 157 0.05 3.3 Lainnya 55 0.02 4 Penggunaan Tanah Lainnya 2.907 0.95 Jumlah 306.519 100.00 Sumber : BPN Kabupaten Garut, Keadaan Tahun 2006 Tabel 2. Kapasitas Komoditi Sayuran Tahun 2008 No Komoditi Sayuran Produksi (Ton) Luas (Ha) 1 Tomat 61.054 40.46 D. Sentra dan Pengembangan Komoditi Sayuran unggulan Tabel 3. Sentra dan Pengembangan Komoditi Sayuran Tomat No Komoditas Kecamatan Luas (Ha) Sentra Sentra Pengembangan 1 Tomat Cikajang 617 Ha 700 Ha 2 Tomat Cisurupan 267 Ha 340 Ha 3 Tomat Cigedug 243 Ha 300 Ha 4 Tomat Bayongbong 252 Ha 300 Ha 5 Tomat Pasirwangi 189 Ha 300 Ha 6 Tomat Samarang 249 Ha 500 Ha 7 Tomat Cilawu 190 Ha 300 Ha 8 Tomat Tarogong Kaler 224 Ha 400 Ha 9 Tomat Samarang 249 Ha 500 Ha 10 Tomat Leles 103 Ha 150 Ha Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 4

Tabel 4. Data Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tomat No Tahun Luas (Ha) Produktivitas Produksi (Ton) Tanam Panen (Ku/Ha) 1 2003 2956 3.709 233.51 3709 2 2004 2827 3.064 227.59 3064 3 2005 3374 3.643 234.12 3643 4 2006 2958 3.349 265.69 3349 5 2007 3080 3.139 282.64 3139 MENCIPTAKAN & MEMBAGIKAN HARGA KPD ANGGOTA RANTAI PEMASARAN TOMAT No Mata Rantai Harga (Rp/Kg) 1 Eksportir 2500 2% 2 Supermarket 2000 15% 3 Pasar Induk 1500 55% 4 Pengumpul Sedang 1000 10% 5 Pengumpul Kecil 1000 6 Petani Pemasaran Tujuan Persentase Pemasaran Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 5

FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN SCM YANG DILAKSANAKAN Kebijakan ADA/ SUDAH TIDAK - Penyiapan panduan, Norma, standar (GAP, POS, SPS, BMR dll) - Menyiapkan panduan pola kerjasama yang saling menguntungkan dan saling percaya antara pelaku rantai pasokan - Penyediaan subsidi benih, bunga bank dan transportasi - Menyusun subsidi benih, bunga bank dan transportasi - Menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan Sumber Daya Manusia - Menciptakan champion/pelopor - SDM yang profesional - Membangun etika dan moral bagi setiap pelaku (stakeholder) Prasarana - Penyediaan sarana transportasi kendaraan berpendingin dan sarana jalan) - Penyediaan sarana irigasi, jalan usaha tani, jalan produksi - Pembangunan UPT (Unit Pelayanan Terpadu) - Sarana komunikasi dan informasi yang efektif dan efisien Sarana - Penyediaan benih bermutu varietas unggul - Penyediaan sarana produksi (pupuk, pestisida, alsintan dll) - Penyediaan sarana irigasi - Penyediaan sarana panen dan pasca panen (gunting panen, keranjang plastik, alat grading dll) - Teknologi (Budidaya & Pasca Panen) Teknologi Budidaya - Penggunan benih bermutu varietas unggul - Penerapan GAP - Penyediaan dan penerapan teknologi spsifik lokasi (SOP) - Penerapan SLPHT - Pengaturan pola tanam, pola panen Teknologi Pasca Panen - Penerapan teknologi penanganan pasca panen Kelembagaan (On Farm & Off Farm) - Kelembagaan On Farm - Pembentukan/ Penguatan kelompok tani - Penguatan manajemen kelompok - Pendampingan penerapan teknologi dan manajemen kebun Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 6

- Kelembagaan on farm - Fasilitas forum dialog (pertemuan, website, telepon dll) antar pelaku rantai pasokan - Fasilitas kemitraan antar pelaku usaha Modal/Pembiayaan - Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK), LM3 - Penyediaan kredit usaha tani berbunga rendah (SP3, KHM, Koperasi) - Penyusunaan regulasi/peraturan dan mekanisme penyediaan kredit/modal yang berpihak kepada petani - Fasilitas intensif untuk Supply Chain Management Sistem Informasi - Menyediakan informasi tentang perilaku dan preferensi konsumen - Menyediakan sarana & prasarana sistem informasi - Menciptakan Champion yang dapat memperlancar komunikasi & informasi antar podusen & pelaku usaha - Pengembangan SIM Logistik dan distribusi - Penyediaan informasi ketersediaan saprodi (jumlah, jenis, harga dan lokasi) - Membangun brand image melalui media cetak dan elektronik Sosial Budaya - Pengembangan nilai-nilai positif yang dapat memuaskan pelanggan dan konsumen (kejujuran, keramahtamahan dll) - Memanfaatkan nilai-nilai sosial budaya yang positif yang ada di masyarakat (subak, gotongroyong dll) - Melakukan identifikasi kebutuhan konsumen sesuai dengan gaya hidup (hidup sehat, workaholics) & (trend hidup diperkotaan (keluarga kecil, manula dll) Lingkungan Lain - Meniadakan pungutan-pungutan yang tidak resmi Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 7

KELEMBAGAAN KELOMPOK TOMAT DI KABUPATEN GARUT SAMPAI DENGAN TAHUN 2009 No Kelompok Tani Ketua Luasan (Ha) Rata-rata Produk/Ha 1. Maju Makmur Sasa Hermansyah 25 Ha 30.000 kg 2. Aspirasi Tumbuh Makmur Mumu 26.5 Ha 30.000 kg 3. Areng Ade Ipin 30 Ha 30.000 Kg 4. Mukti II A. Toto Miharja 20 Ha 30.000 Kg 5. Sindang Cinta IIng 10 Ha 30.000 Kg 6. Gemi H. Cucu 25 Ha 30.000 Kg 7. Agro Papandayan Asep Zenal 5 Ha 30.000 Kg 8. Sumber Rezeki Jajang 10 Ha 30.000 Kg 9. Barokah Tani Odik 25 Ha 40.000 Kg 10. Mekar Tani II Alik 30 Ha 40.000 Kg 11. Sirna Galih Abdulah Dahlan 5 Ha 40.000 Kg 12. Mulya Tani H. Engkus 10 Ha 30.000 Kg 13. Mekar Jaya Osep 5 Ha 30.000 Kg 14. Sirna Jaya H. Entan 15 Ha 30.000 Kg 15. Mekar Asih IV Ondin 15 Ha 30.000 Kg PEMASARAN Tujuan Pasar Harga No Kelompok Tani Lokal Supermarket Eksport Rp/Kg Rp/Kg Rp/Kg 1 Maju Makmur 1000 2000 2500 2 Aspirasi Tumbuh 1000 2000 2500 Makmur 3 Areng 1000 2000 2500 4 Mukti II 1000 2000 2500 5 Sindang Cinta 1000 2000 2500 6 Gemi 1000 2000 2500 7 Agro Papandayan 1000 2000 2500 7. Agro Papandayan 1000 2000 2500 8. Sumber Rezeki 1000 2000 2500 9. Barokah Tani 1000 2000 2500 10. Mekar Tani II 1000 2000 2500 11. Sirna Galih 1000 2000 2500 12. Mulya Tani 1000 2000 2500 13. Mekar Jaya 1000 2000 2500 14. Sirna Jaya 1000 2000 2500 15. Mekar Asih IV 1000 2000 2500 Kemitraan : Kemitraan yang sudah dilaksanakan dengan... Kapasitas/volume per bulan... Volume Kelas Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 8

SISTEM BUDIDAYA YANG DITERAPKAN No Kelompok Tani Tanpa Mulsa Pakai Mulsa Cara Lain 1. Maju Makmur 2. Aspirasi Tumbuh Makmur 3. Areng 4. Mukti II 5. Sindang Cinta 6. Gemi 7. Agro Papandayan 8. Sumber Rezeki 9. Barokah Tani 10. Mekar Tani II 11. Sirna Galih 12. Mulya Tani 13. Mekar Jaya 14. Sirna Jaya 15. Mekar Asih IV HAMA PENYAKIT DAN CARA PENGENDALIANNYA No Hama Penyakit Tekhnik Pengendalian Fisik Mekanik Biologis Kimiawi Dll 1 Aphis Phytophtora 2 Myzus Layu Fusarium 3 Lalat Buah 4 Kutu Kebil 5 Heliotis Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 9

ANALISA USAHA TANI TOMAT No Komponen Pengeluaran Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp) I Input A Sarana Produksi Biaya Operasional 1. Bahan a. Bibit 17 amplop 70.000 1.190.000 b. Pupuk 20.000 kg 1.200 Kandang/organik 24.000.000 c. Pupuk Urea 300 kg 1.550 465.000 d. Pupuk SP-36 600 kg 1.650 990.000 e. Pupuk KCL 400 kg 1.050 420.000 f. Pestisida x Fungisida 20 Kg 97.000 1.940.000 9 kg 110.000 Insektisida 990.000 2. Mulsa Plastik B 3. Bambu Ajir 2.000 kg 400 800.000 Jumlah A 23346 30.795.000 Biaya Tenaga Kerja 1. Pengolahan Tanah a. Pembersihan Kebun b. Pengelolaan Tanah 48 HOK 15.000 720.000 c. Pembuatan Bendengan dan alur 2. Penanaman dan Penyulaman 3. Pemeliharaan 24 HOK 15.000 360.000 a. Pemupukan (2 Kali) 96 HOK 15.000 1.440.000 b. Penyiraman c. Pemasangan Mulsa d. Pemasangan ajir 45 HOK 15.000 675.000 e. Perbaikan Saluran f. Pengendalian 70 HOK 15.000 1.050.000 Hama Penyakit g. Panen dan angkut 138 HOK 15.000 2.070.000 Jumlah B 421 6.315.000 Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 10

c. Lain Lain Sewa Tanah 3.500.000 Ha/Musim 3.500.000 Biaya Penyusutan Alat Jumlah C 3.500.000 Total Biaya Produksi 40.610.000 II. Out Put 1. Total Produksi 10 40.000 1500 60000000 Ton 2. Harga Per Kg di 1000 Tingkat Petani 3. Nilai Total Produksi 4. Pendapatan 19.390.000 5. Biaya Pokok 40.610.000 III. R/C 1,48 Catatan : Sewa tanah : a. 7.000.000 dataran rendah/ th b. 5.000.000 dataran tinggi/ th KEMITRAAN YANG SUDAH DILAKSANAKAN 1. Bimandiri... 2. PT. Saung Mirwan... 3. Supermarket : Carefour, Giant, dan Yogya... 4.... SUMBER PERBENIHAN DARI 1. SURYA MENTARI... 2. PANAH MERAH... 3. KAPAL TERBANG... 4.... PENANGKAR YANG ADA 1.... 2.... 3.... Profil Kawasan Tomat di Kabupaten Garut, Dinas Tanaman Pangan Holtikura 2009 11