IV.GAMBARAN UMUM. Uraian sejarah singkat Lampung Tengah terdiri dari beberapa waktu yakni:

dokumen-dokumen yang mirip
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

I. PENDAHULUAN. memperbesar nilai ekspor, meningkatkan taraf hidup petani, peternak dan. lapangan kerja, serta mendukung pembangunan daerah.

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam data ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data

I. PENDAHULUAN. empiris, baik pada kondisi ekonomi normal maupun pada saat krisis. Peranan pokok

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Tengah memiliki luas wilayah sebesar 4.789,82 Km 2 yang

Propinsi LAMPUNG. Total Kabupaten/Kota

Coding Kota / Kabupaten Kecamatan

CV. ARYO BLITAR Rp Gg. Mawar II No. 26 RT/RW 002/005 Kebon Jeruk Tanjung Karang Timur, B. Lampung

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

Lampiran I.18 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 30 PERIODE APRIL 2017

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 26 PERIODE 7-22 FEBRUARI 2017

LOKASI DAN ALOKASI DANA PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 LAMPUNG

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 32 PERIODE MEI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 35 PERIODE 1-16 JULI Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 38 PERIODE 18 AGUSTUS - 2 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 39 PERIODE 3-18 SEPTEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 41 PERIODE 5-20 OKTOBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 42 PERIODE 21 OKTOBER -5 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 43 PERIODE 6-21 NOVEMBER Luas Baku Sawah Kecamatan

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT-8 EDISI 51 PERIODE MARET Luas Baku Sawah Kecamatan

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 132 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI 29 PERIODE 27 MARET - 11 APRIL Luas Baku Sawah Kecamatan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 132 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

I. PENDAHULUAN. baik. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 sebesar

UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Raya Padang Ratu No. 1 - Gunung Sugih Telp. (0725) 26949

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia merupakan sektor yang terus. dikembangkan dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang terkenal dengan sebutan negara agraris,

I. PENDAHULUAN. struktur ekonomi yang seimbang antara industri dan pertanian, baik dari segi nilai

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, beras tetap menjadi sumber utama gizi dan energi bagi lebih dari

SINERGITAS CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG BAPPEDA PROVINSI LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG 2014

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 5-20 DESEMBER Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 EDISI I PERIODE 6-21 JANUARI Tanam (1-3 HST) Vegetatif 1 (4-20 HST)

LUAS SAWAH PADA FASE PERTANAMAN PADI DATA SATELIT LANDSAT 8 PERIODE 21 DESEMBER - 5 JANUARI 2016 Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha)

` Peningkatan Jalan s.d Latasir Ruas Ds. I Kp. Tua Bandar Mataram (Lanjutan) Kec. Bandar Mataram Nilai Pekerjaan : Rp

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

10jO15'-106"20' Bujur Timur dan 4"37'-j"37' Lintang Selatan, dengall batas-

UNIT LAYANAN PENGADAAN

I. KECAMATAN : KOTABUMI KOTA

I. KECAMATAN : KOTABUMI KOTA

UNIT LAYANAN PENGADAAN

08. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Kondisi Geografi dan Topografi Lokasi Penelitian

I. PENDAHULUAN. jumlah penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan tenaga kerja serta dapat

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara geografis wilayah Kabupaten Mesuji terletak pada arah

1. PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Upaya yang dilakukan antara lain dengan meningkatkan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Lintang Selatan. Iklimnya tropis-humid dengan temperatur rata-rata 26 C-28 C.

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah. Pemerintahan Kabupaten Lampung Tengah sesuai dengan Undang-Undang

UNIT LAYANAN PENGADAAN

GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG dan SUBSIDI PUPUK ORGANIK

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung terletak di ujung tenggara Pulau Sumatera. Luas wilayah

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

JADWAL PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNILA, PERIODE I TAHUN 2017

JADWAL PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNILA, PERIODE I TAHUN waktu Tempat Kecamatan Lokasi KKN Pemateri Ke Materi Moderator/presensi

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH DINAS BINA MARGA Alamat : Jl. A. Yani No.70 Telp.(0725) Bandar Jaya 34162

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH LAMPUNG RESORT LAMPUNG TENGAH Jalan Negara No. 01 Gunung Sugih Gunung Sugih, 09 Januari 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

6 Capaian dan atau hambatan 1 hlm (spasi tunggal) 7 Lampiran Foto-foto Kegiatan KKN

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI LAMPUNG

G U B E R N U R L A M P U N G

UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. Raya Padang Ratu No. 1 - Gunung Sugih Telp. (0725) 26949

SINERGITAS CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG BAPPEDA PROVINSI LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG 2014

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN WILAYAH. dan sekaligus diresmikan sebagai Pusat Pemerintahan Onder Districk (setingkat

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Pesawaran merupakan sebuah kabupaten Daerah Otonomi Baru

I. PENDAHULUAN. rakyat akan pangan, meningkatkan pendapatan petani, membantu. memantapkan swasembada pangan serta meningkatkan produksi tanaman

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Bangun Rejo merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

I. PENDAHULUAN. Permintaan dunia terhadap pangan hewani (daging, telur dan susu serta produk

I. PENDAHULUAN. Industri pengolahan obat-obatan tradisional mengalami perkembangan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Pada tahun 1900 M, daerah Menggala bentuk pemerintahannya bernama Afdelling

IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik, pendidikan, kebudayaan,

I. PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah pendapatan di Lampung Tengah mengakibatkan. peningkatan permintaan terhadap jasa keuangan. Pertumbuhan lembaga

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan suatu daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

6. Hasil RAKERNAS Mahkamah Agung R.I. di Batam tahun 1997 tentang penertiban dan pembenahan administrasi perkara ;

UNIT LAYANAN PENGADAAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

okkepolisian NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH LAMPUNG RESORT LAMPUNG TENGAH Jalan Negara No. 01 Gunung Sugih Gunung Sugih, 12 April 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 TAHUN 2006

III. METODE PENELITIAN. penerima PNPM Mandiri Desa di Kecamatan Purbolinggo Kabupaten

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belanda memiliki arti pusat (centrum). Dengan demikian Metro dapat diartikan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

Secara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan

Transkripsi:

IV.GAMBARAN UMUM A. Profil Kabupaten Lampung Tengah 1. Sejarah Singkat Kabupaten Lampung Tengah Uraian sejarah singkat Lampung Tengah terdiri dari beberapa waktu yakni: 1. Zaman pemerintahan Belanda Wilayah Kabupaten Lampung Tengah yang sekarang ini, pada zaman pemerintahan Belanda merupakan Onder Afdeling Sukadana yang dikepalai oleh Seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dalam pelaksanaannya dibantu oleh seorang Demang Bangsa Pribumi/Indonesia, yaitu : a. Onder Distrik Sukadana b. Onder Distrik Labuhan Maringgai c. Onder Distrik Gunung Sugih Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang berkedudukan sebagai pembantu Demang untuk mengkoordinir Pesirah. Masingmasing Onder Distrik terdiri dari marga-marga yaitu:

74 a. Onder Distrik Sukadana terdiri dari Marga Sukadana, Marga Tiga, Marga Nuban, Marga Unyai Way Seputih. b. Onder Distrik Labuhan Maringgai terdiri dari Marga Melinting, Marga Sekampung Ilir, Marga Sekampung Udik, Marga Subing Labuhan. c. Onder Distrik Gunung Sugih terdiri dari Marga Unyi, Marga Subing, Marga Anak Tuha, Marga Pubian. 2. Zaman Jepang (1942-1945) Wilayah Kabupaten Lampung Tengah pada waktu tata Pemerintahan Jepang adalah Wilayah Bun Shu Metro dan Bun Shu Metro terbagi dalam beberapa Gun Shu, Marga- Marga dan kampung-kampung. Bun Shu dikepalai oleh seorang Bun Shu Cho dan Gun Shu dikepalai oleh Gun Shu Cho, sedangkan Marga dikepalai oleh Marga Cho, dan kampong dikepalai oleh seorang kepala kampung. 3. Zaman Kemerdekaan Setelah Indonesia merdeka dan dengan berlakunya peraturan peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang Bupati. Bupati pertama Kabupaten Lampung Tengah adalah Burharuddin dengan masa jabatan tahun 1945-1948. 4. Masa Pemerintahan Negeri (1953-1975) Dengan dibubarkannya Pemerintahan Marga sebagai gantinya dibentuk Pemerintahan Negeri. Pemerintahan Negeri terdiri dari seorang Kepala Negeri dan Dewan Negeri.

75 Kepala Negeri dipilih oleh Dewan Negeri dan para Kepala Kampung. Pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat Sembilan Negeri, yaitu: 1. Negeri Trimurjo dengan pusat pemerintahan di Simbarwaringin 2. Negeri Metro dengan pusat pemerintahan di Metro 3. Negeri Pekalongan dengan pusat pemerintahan di Pekalongan 4. Negeri Tribawono dengan pusat pemerintahan di Banarjoyo 5. Negeri Sekampung dengan pusat pemerintahan di Sumbergede 6. Negeri Sukadan dengan pusat pemerintahan di Sukadana 7. Negeri Labuhan Maringgai dengan pusat pemerintahan di Labuhan Maringgai 8. Negeri Way Seputih dengan pusat pemerintahan di Gunung Sugih 9. Negeri Seputih Barat dengan pusat pemerintahan di Padang Ratu. Dalam praktek sistem Pemerintahan Negeri tersebut dirasakan adanya kurang keserasian dengan Pemerintahan Kecamatan dan keadaan ini menyulitkan tugas Pemerintah. Oleh karena itu Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Lampung mulai tahun 1972 mengambil kebijaksanaan secara bertahap menghapus Pemerintahan Negeri dengan jalan tidak mengangkat lagi Kepala Negeri yang telah habis masa jabatannya dan dengan demikian secara bertahap Pemerintahan Negeri di Lampung Tengah dihapus, sedangkan hak dan kewajiban Pemerintahan Negeri beralih kepada Pemerintahan Kecamatan setempat. Menurut beberapa pengamat secara yuridis hapusnya Pemerintahan Negeri setelah berlakunya Undang- Undang Nomor 5 tahun 1979 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Desa.

76 5. Pemekaran Wilayah Kabupaten Lampung Tengah Sejalan dengan kebijaksanaan Pemerintah Provinsi Lampung untuk melaksanakan pemekaran wilayah/daerah sebagai bentuk tindak lanjut dari: 1. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor: G/340/B.I/HK/1993 tanggal 6 Agustus 1993, tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Rencana Pembentukan Daerah Tingkat II di Provinsi Daerah Tingkat I Lampung. 2. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lampung Tengah Nomor 188.45/652/01/1993 tanggal 18 Agustus 1993 tentang Renstra Penataan dan Pengembangan Pemerintahan di Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah. 3. Hasil rapat panitia pelaksana rencana pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II di Provinsi daerah Tingkat I Lampung di Bandar Lampung tanggal 31 Agustus 1993. 4. Surat Perintah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Lampung Tengah Nomor: B/Sprint-159/01/1994 tanggal 13 Desember 1994 tentang Tim Pelaksana Teknis Penyiapan Rencana Pembentukan Daerah Tingkat II dalam Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Tengah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999, maka Kabupaten Lampung Tengah secara resmi dimekarkan menjadi 3 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Tengah

77 sendiri. Dampak dari pemekaran wilayah tersebut maka Ibukota Kabupaten Lampung Tengah yang semula berpusat di Metro dipindahkan di Gunung Sugih. 2. Kondisi Geografi Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. Ibu Kota dari Kabupaten Lampung Tengah adalah Gunung Sugih. Kabupaten Lampung Tengah meliputi areal daratan seluas 4789, 82 km 2, terletak dibagian tengah Provinsi Lampung yang berbatasan dengan: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang dan Lampung Utara; b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Pesawaran c. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat. Secara geografis, Kabupaten Lampung Tengah terletak pada kedudukan 104 0 35 Bujur Timur sampai 105 0 50 Bujur Timur dan 4 0 30 Lintang Selatan sampai 4 0 15 Lintang Selatan. 3. Administrasi Pemerintahan Secara administratif, Kabupaten Lampung Tengah dibagi menjadi 28 Kecamatan serta 307 kampung/kelurahan (termasuk UPT). Berikut adalah nama -nama Kecamatan yang ada di Lampung Tengah disertai luas wilayah dan jumlah kelurahan per Kecamatan.

78 Tabel 4.1 Nama, luas wilayah per Kecamatan dan jumlah kelurahan di Kabupaten Lampung Tengah Jumlah Luas Wilayah No Nama Kecamatan Kelurahan/Kampung Luas Area (km 2 ) (%) Terhadap Total 1. Padang Ratu 15 204,44 4,27 2. Selaga Lingga 13 308,52 6,44 3. Pubian 20 173,88 3,63 4. Anak Tuha 12 161,64 3,37 5. Anak Ratu Aji 6 68,39 1,43 6. Kalirejo 16 101,31 2,12 7. Sendang Agung 9 108,89 2,27 8. Bangun Rejo 16 132,63 2,77 9. Gunung Sugih 15 130,12 2,72 10. Bekri 8 93,51 1,95 11. Bumi Ratu Nuban 10 65,14 1,36 12. Trimurjo 14 68,43 1,43 13. Punggur 9 118,45 2,47 14. Kota Gajah 7 68,05 1,42 15. Seputih Raman 14 146,65 3,06 16. Terbanggi Besar 10 208,65 4,36 17. Seputih Agung 9 122,27 2,55 18. Way Pengubuan 7 210,72 4,40 19. Terusan Nunyai 7 302,05 6,31 20. Seputih Mataram 12 120,01 2,51 21. Bandar Mataram 12 1 055,28 22,03 22. Seputih Banyak 13 145,92 3,05 23. Way Seputih 6 77,84 1,63 24. Rumbia 8 106,09 2,21 25. Bumi Nabung 6 108,94 2,27 26. Putra Rumbia 10 95,02 1,98 27. Seputih Surabaya 13 144,60 3,02 28. Bandar Surabaya 10 142,39 2,97 Lampung Tengah 307 4 789, 82 100 Sumber: Lampung Tengah Dalam Angka 2013 Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah adalah 4.789,82 km 2. Kabupaten Lampung Tengah merupakan Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Lampung. Dari data diatas menunjukkan bahwa Kecamatan yang memiliki wilayah

79 yang paling luas adalah wilayah Kecamatan Bandar Mataram dengan luas 1 055,28 km 2. Sementara itu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban merupakan Kecamatan yang paling sempit wilayahnya yang hanya seluas 65,14 km 2. 4. Kependudukan Penduduk Lampung Tengah berdasarkan sensus penduduk tahun1971, 1980, 1990, 200 dan 2010 masing-masing sebanyak 997. 349 jiwa, 1.690.947 jiwa, 1.901.630 jiwa, 1.059.795 jiwa dan 1.170.717 jiwa. Pertumbuhan penduduk pada periode 1971-1980 sekitar 5,97 persen per tahun turun menjadi 1,18 persen per tahun pada periode 1980-1990. Pertumbuhan penduduk tersebut kembali mengalami penurunan pada periode 1990-2000 dan 2000-2010 masing-masing sekitar 0,85 persen per tahun dan 1,05 persen per tahun. Pada tahun 2012 jumlah penduduk Lampung Tengah berjumlah 1. 192 958 jiwa sehingga laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2012 mencapai 1,14 persen. Berikut adalah jumlah penduduk Kabupaten Lampung Tengah yang per Kecamatan. Tabel 4.2 Jumlah penduduk per Kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah No Nama Kecamatan Jumlah (jiwa) Penduduk (%) terhadap total 1. Padang Ratu 48. 359 4,05 237 2. Selaga Lingga 31.847 2,67 103 3. Pubian 41.284 3,46 237 4. Anak Tuha 35.985 3,02 223 5. Anak Ratu Aji 15.662 1,31 229 6. Kalirejo 64.001 5,36 632 7. Sendang Agung 36.690 3,08 337 Kepadatan Penduduk per km 2

80 No. Nama Kecamatan Penduduk Kepadatan Jumlah (jiwa) (%) terhadap total Penduduk per km 2 8. Bangun Rejo 56.281 4,72 424 9. Gunung Sugih 63.222 5,30 486 10. Bekri 25.553 2,14 273 11. Bumi Ratu Nuban 28.959 2,43 445 12. Trimurjo 49.757 4,17 727 13. Punggur 36.602 3,07 309 14. Kota Gajah 32.200 2,70 473 15. Seputih Raman 46.670 3,91 318 16. Terbanggi Besar 109.429 9,17 524 17. Seputih Agung 46.797 3,92 383 18. Way Pengubuan 37.551 3,15 178 19. Terusan Nunyai 45.205 3,79 150 20. Seputih Mataram 46.505 3,90 388 21. Bandar Mataram 73.561 6,17 70 22. Seputih Banyak 42.418 3,56 291 23. Way Seputih 17.198 1,44 221 24. Rumbia 34.137 2,86 322 25. Bumi Nabung 31.318 2,63 287 26. Putra Rumbia 17.571 1,47 185 27. Seputih Surabaya 45.108 3,78 312 28. Bandar Surabaya 33.088 2,77 232 Lampung Tengah 1.192.958 100 249 Sumber: Lampung Tengah Dalam Angka 2013 5. Kondisi Ekonomi Kondisi perekonomian Kabupaten Lampung Tengah cenderung mengalami fluktuatif dari tahun 2009-2012. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan sebesar 5,10 persen. Angka ini menurun pada tahun 2010 menjadi 5,88 persen. Pada tahun 2011 kembali turun menjadi 5,75 persen. Tahun 2012 pertumbuhan PDRB Lampung Tengah naik menjadi 6,37 persen. Berikut adalah tabel

81 PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha di Kabupaten Lampung Tengah. Tabel 4.3 PDRB atas dasar harga konstan 2000 menurut lapangan usaha di Kabupaten Lampung Tengah. No. Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012 1. Pertanian 2 838 854 2 972 952 3 099 064 3 231 116 2. Pertambangan dan 78 703 82 783 89 785 95 039 penggalian 3. Industri 858 495 899 714 942 022 996 678 Pengolahan a. Industri minyak - - - - dan gas bumi b. Industri tanpa 858 495 899 714 942 022 996 678 migas 4. Listrik, gas dan air 24 776 25 391 28 423 30 569 bersih 5. Konstruksi 345 309 362 071 388 190 408 997 6. Perdagangan, hotel 869 268 929 442 992 655 1 064 290 dan restoran 7. Pengangkutan dan 158 508 189 129 218 230 260 154 komunikasi a. Pengangkutan 84 804 94 751 108 481 126 704 b. Komunikasi 73 704 94 378 109 749 133 450 8. Keuangan, 331 644 378 018 423 212 484 516 persewaan dan jasa perusahaan 9. Jasa-jasa 377 490 389 293 405 585 435 277 a. Pemerintahan Umum 314 272 321 000 332 085 357 106 b. Swasta 63 218 68 294 73 500 78 171 PDRB 5 883 047 6 228 793 6 587 165 7 006 637 Sumber: Lampung Tengah Dalam Angka 2013 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lampung Tengah terjadi pada semua sektor. Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan cukup dominan adalah sektor

82 transportasi dan komunikasi sekitar 19,21 persen. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan yang mengalami pertumbuhan 14,49 persen. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi terendah adalah sektor jasa-jasa yang tumbuh 7,32 persen. Struktur perekonomian Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2012 masih bertumpu pada sektor pertanian. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kabupaten Lampung Tengah masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap sektor pertanian. Hal ini dikarenakan sebagian besar mata pencaharian masyarakat Lampung Tengah bertumpu di sektor pertanian. Sektor pertanian di Kabupaten Lampung Tengah masih menjadi andalan bagi pertumbuhan ekonomi. Berikut adalah tabel distribusi PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Lampung Tengah tahun 2007-2012. Tabel 4.4 Distribusi PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Lampung Tengah tahun 2007-2012. No. Sektor 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sektor Primer 47,59 48,86 51,73 52,88 53,36 53 1. Pertanian 44,93 46,38 49,50 50,81 51,32 51 2. Penggalian 2,66 2,48 2,23 2,07 2,04 2 Sektor sekunder 20,51 19,07 18,11 17,62 17,00 17 3. Industri pengolahan 13,89 13,20 12,89 12,93 12,26 12 4. Listrik dan air 0,86 0,79 0,66 0,61 0,64 1 5. Bangunan 5,76 5,08 4,56 4,08 4,10 4 Sektor tersier 31,91 32,06 30,16 29,50 29,64 30 6. Perdagangan, hotel dan 13,20 12,77 11,96 11,90 12,08 12 restoran 7. Angkutan dan komunikasi 4,30 4,47 4,87 5,23 5,80 6 8. Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 4,20 4,19 4,18 4,48 4,61 5

83 9. Jasa-jasa 10,21 10,63 9,15 7,88 7,15 7 PDRB 100 100 100 100 100 100 Sumber: Lampung Tengah Dalam Angka 2013 Sektor pertanian yang terdiri dari sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan dan perikanan memberikan kontribusi yang paling besar terhadap pembentukan PDRB sebesar 51 persen pada tahun 2012. Selain itu, pertumbuhannya meningkat dari 4,24 tahun 2011 menjadi 4,26 di tahun 2012. Selain sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar bagi pembentukan PDRB, sektor lain yang berpengaruh adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sekitar 12 persen dan industri pengolahan 12 persen. Pada tahun 2012 kedua sektor ini mampu tumbuh masing-masing sekitar 7,22 persen dan 5,80 persen. Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi terkecil terhadap pembentukan PDRB adalah listrik, gas dan air bersih yang hanya menyumbang 1 persen bagi PDRB serta pertambangan dan penggalian yang hanya menyumbang 2 persen bagi PDRB. Pada tahun 2012 kedua sektor ini mengalami penurunan pertumbuhan yakni 7,55 persen dan 5,85 dari tahun sebelumnya B. Profil Calon Kabupaten Seputih Barat Berdasarkan Keputusan DPRD Lampung Tengah Nomor: 16/DPRD/LT/2013 Tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Seputih Barat Dan Seputih Timur, wilayah calon Kabupaten Seputih Barat akan dibagi dalam 9 Kecamatan yakni:

84 1. Kecamatan Bekri dengan total luas wilayah 93,51 km 2, terdiri dari 8 kampung yakni: a. Kampung Sinar Banten b. Kampung Kesuma Dadi c. Kampung Kesuma Jaya d. Kampung Bangun Sari e. Kampung Binjai Ngagung f. Kampung Kedatuan g. Kampung Goras Jaya h. Kampung Rengas 2. Kecamatan Bangun Rejo dengan luas wilayah 132,63 km 2, terdiri dari 16 kampung yakni: a. Kampung Tanjung Jaya b. Kampung Tanjung Pandang c. Kampung Sido Mulyo d. Kampung Suka Negara e. Kampung Purwa Dadi f. Kampung Cimarias g. Kampung Sinar Luas h. Kampung Bangun Rejo i. Kampung Timbul Rejo j. Kampung Sido Dadi

85 k. Kampung Sinar Seputih l. Kampung Sido Rejo m. Kampung Sri Pendowo n. Kampung Suko Waringin o. Kampung Mekar Jaya 3. Kecamatan Kalirejo dengan luas wilayah 101,31 km 2, terdiri dari 16 kampung yakni: a. Kampung Kalirejo b. Kampung Kaliwingu c. Kampung Sridadi d. Kampung Srimulyo e. Kampung Balai Rejo f. Kampung Suko Sari g. Kampung Wayakrui h. Kampung Watu Agung i. Kampung Kali Dadi j. Kampung Sinar Sari k. Kampung Ponco Warno l. Kampung Sri Way Langsep m. Kampung Sri Basuki n. Kampung Agung Timur o. Kampung Sinar Rejo

86 p. Kampung Sinar Purnomo 4. Kecamatan Sendang Agung dengan luas wilayah 108.89 km 2, terdiri dari 9 kampung yakni: a. Kampung Sendang Agung b. Kampung Sendang Mulyo c. Kampung Sendang Rejo d. Kampung Sendang Retno e. Kampung Sendang Baru f. Kampung Sendang Asih g. Kampung Sendang Mukti h. Kampung Sendang Asri i. Kampung Kutowinangun 5. Kecamatan Anak Tuha dengan luas wilayah 161,64 km 2, terdiri dari 12 kampung yakni: a. Kampung Negara Bumi Ilir b. Kampung Jaya Sakti c. Kampung Negara Aji Tua d. Kampung Haji Pemanggilan e. Kampung Tanjung Harapan f. Kampung Negara Bumi Udik g. Kampung Sri Katon h. Kampung Gunung Agung

87 i. Kampung Negara Aji Baru j. Kampung Bumi Aji k. Kampung Bumi Jaya l. Kampung Mulyo Haji Kecamatan Padang Ratu dengan luas wilayah 204,44 km 2, terdiri dari 15 kampung yakni: a. Kampung Padang Ratu b. Kampung Haduyang Ratu c. Kampung Kuripan d. Kampung Sriagung e. Kampung Bandar Sari f. Kampung Surabaya g. Kampung Sendang Ayu h. Kampung Purwosari i. Kampung Kota Baru j. Kampung Karang Tanjung k. Kampung Margorejo l. Kampung Karang Sari m. Kampung Mojokerto n. Kampung Sumber Sari o. Kampung Purworejo Kecamatan Pubian dengan luas wilayah 173, 88 km 2, terdiri dari 20 kampung yakni:

88 a. Kampung Negeri Kepayungan b. Kampung Tanjung Kemala c. Kampung Negeri Ratu d. Kampung Gunung Haji e. Kampung Gunung Raya f. Kampung Segala Mider g. Kampung Tias Bangun h. Kampung Riau Priangan i. Kampung Sangun Ratu j. Kampung Payung Rejo k. Kampung Kota Batu l. Kampung Payung Batu m. Kampung Tanjung Rejo n. Kampung Payung Dadi o Kampung Payung Makmur p. Kampung Tawang Negeri q. Kampung Sinar Negeri r. Kampung Pekandangan s. Kampung Padang Rejo t. Kampung Payung Mulya Kecamatan Selagai Lingga dengan luas wilayah 308,52 km 2, terdiri dari 13 kampung yakni:

89 a. Kampung Negeri Katon b. Kampung Gedung Harta c. Kampung Tanjung Ratu d. Kampung Negeri Agung e. Kampung Gilih Karang Jati f. Kampung Karang Anyar g. Kampung Taman Sari h. Kampung Sidoharjo i. Kampung Nyukang Harjo j. Kampung Lingga Pura k. Kampung Marga Jaya l. Kampung Gedung Aji m. Kampung Negara Jaya Kecamatan Anak Ratu Aji dengan luas wilayah 68,39 km 2, terdiri dari 6 kampung yakni: a. Kampung Suka Jaya b. Kampung Karang Jawa c. Kampung Gedung Sari d. Kampung Sri Mulyo e. Kampung Gedung Ratu f. Kampung Bandar Putih Tua

90 Total luas wilayah untuk calon Kabupaten Seputih Barat adalah 1.353.21 km 2. Batas- Batas wilayah calon Kabupaten Seputih Barat terdiri dari: 1. Utara :Kabupaten Lampung Utara 2. Barat :Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat 3. Timur :Kabupaten Lampung Tengah 4. Selatan :Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tanggamus C. Profil Calon Kabupaten Seputih Timur Berdasarkan Keputusan DPRD Lampung Tengah Nomor: 16/DPRD/LT/2013 Tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Seputih Barat Dan Seputih Timur, wilayah calon Kabupaten Seputih Timur akan dibagi dalam 8 Kecamatan yakni: 1. Kecamatan Way Seputih dengan luas wilayah 77,84 km 2, terdiri dari 6 kampung yakni: a. Kampung Sri Bawono b. Kampung Sri Budaya c. Kampung Sri Busono d. Kampung Sido Binangun e. Kampung Sangga Buana 2. Kecamatan Seputih Banyak dengan luas wilayah 145,92 km 2, terdiri dari 13 kampung yakni: a. Kampung Sumber Bahagia b. Kampung Sari Bakti

91 c. Kampung Sri Basuki d. Kapung Tanjung Harapan e. Kampung Setia Bumi f. Kampung Sumber Baru g. Kampung Swastika Buana h. Kampung Sanggar Buana i. Kampung Setia Bakti j. Kampung Sakti Buana k. Kampung Siswo Bangun l. Kampung Tanjung Krajan m. Kampung Tanjung Fajar. 3. Kecamatan Bandar Mataram dengan luas wilayah 1.072,08km 2, terdiri dari 9 kampung yakni: a. Kampung Jati Datar Mataram b. Kampung Terbanggi Mulya c. Kampung Terbanggi Ilir d. Kampung Ulman Agung e. Kampung Sendang Agung f. Kampung Sriwijaya Mataram g. Kampung Mataram Jaya h. Kampung Mataram Udik i. Kampung Sumber Rejeki Mataram

92 j. Kampung Banjar Agung (Seputih Mataram) k. Kampung Dharma Agung (Seputih Mataram) 4. Kecamatan Rumbia dengan luas wilayah 106,09 km 2, terdiri dari 8 kampung yakni: a. Kampung Rekso Binangun b. Kampung Rukti Basuki c. Kampung Reno Basuki d. Kampung Restu Baru e. Kampung Restu Buana f. Kampung Teluk Dalem Ilir g. Kampung Bina Karya Buana h. Kampung Bina Karya Putra 5. Kecamatan Bumi Nabung dengan luas wilayah 108,94km 2,terdiri dari 6 kampung yakni: a. Kampung Bumi Nabung Ilir b. Kampung Bumi Nabung Utara c. Kampung Bumi Nabung Timur d. Kampung Bumi Nabung Selatan e. Kampung Bumi Nabung Baru f. Kampung Sri Kencono 6. Kecamatan Putra Rumbia dengan luas wilayah 95,02 km 2, terdiri dari 10 kampung yakni:

93 a. Kampung Rantau Jaya Ilir b. Kampung Rantau Jaya Baru c. Kampung Bina Karya Jaya d. Kampung Bina Karya Utama e. Kampung Bina Karya Sakti f. Kampung Joharan g. Kampung Bina Karya Baru h. Kampung Mekar Jaya i. Kampung Mranggi Jaya j. Kampung Rantau Jaya Makmur 7. Kecamatan Seputih Surabaya dengan luas wilayah 144,6km 2, dari 13 kampung yakni: a. Kampung Gaya Baru 1 b. Kampung Gaya Baru II c. Kampung Gaya Baru III d. Kampung Gaya Bar IV e. Kampung Gaya Baru VI f. Kampung Gaya Baru VII g. Kampung Gaya Baru VIII h. Kampung Sumber Katon i. Kampung Sari Katon j. Kampung Mataram Ilir

94 k. Kampung Sri Mulya Jaya l. Kampung Kenangan Sari m. Kampung Rawa Betik 8. Kecamatan Bandar Surabaya dengan luas wilayah 142,39km 2, terdiri dari 10 kampung yakni: a. Kampung Surabaya Ilir b. Kampung Sumber Agung c. Kampung Beringin Jaya d. Kampung Cabang e. Kampung Subang Jaya f. Kampung Rajawali g. Kampung Cempaka Putih h. Kampung Sidodadi i. Kampung Gaya Baru V j. Kampung Surabaya Baru Luas wilayah calon Kabupaten Seputih Timur 1.892,88 km 2. Batas-batas wilayah calon Kabupaten Seputih Timur meliputi: 1. Utara : Kabupaten Tulang Bawang 2. Barat : Kabupaten Lampung Tengah 3. Timur : Kabupaten Lampung Timur 4. Selatan : Kabupaten Lampung Timur