GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

2013, No.94 A. Latar Belakang

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 18 SERI E

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG PERHUBUNGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI,

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2012 NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN KEUANGAN UNTUK PASAR BUNGO TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 17 TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 1 TAHUN 2014 PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI BERNUR JAMB PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2014

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Prosedur.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 49 TAHUN 2012

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 13 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOMBANA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESENIAN DI KOTA BANJAR

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA ARAT NOMOR 30 TAHUN 2016

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENANAMAN MODAL

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

RANCANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENANAMAN MODAL DI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI

- 1 - BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BUKITTINGGI

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN BUDAYA KERJA LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIANTAN SELATAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 10 SERI E

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

Transkripsi:

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan dalam Pasal 2 Peraturan Kepala Badan Koordinasi Modal Nomor 14 Tahun 2011 tentang SPM Bidang Modal, sesuai dengan Perda Nomor 14 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Prvinsi Jambisalah satu fungsi badan BPMD- PPT perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Modal. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 19 Darurat tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 12, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Rebuplik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 4.Undang

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 7. Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Modal; 8. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Modal; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pencapaian Standar Pelayanan Minimal; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 12. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 15 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jambi; 13. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2011 Nomor 37 ); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI. 2 BAB I...

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Provinsi adalah Provinsi Jambi. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Jambi. 3. Gubernur adalah Gubernur Jambi. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Jambi. 5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jambi yang mempunyai kewenangan menerbitkan perizinan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Badan adalah Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi selanjutnya disingkat dengan BPMD dan PPT. 7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi. 8. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. 9. Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. 10. Indikator SPM adalah tolok ukur kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk mengambarkan besaran sasaran yang berhak dipenuhi dalam pencapaian suatu SPM tertentu, berupa masukan, Proses, hasil dan / atau manfaat pelayanan. 11. SPM bidang pelayanan adalah tolok ukur kinerja pelayanan bidang penanaman modal yang diselenggarakan oleh perangkat daerah Provinsi Bidang Modal, yang dalam hal ini Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu. 12. Perizinan adalah segala bentuk persetujuan untuk melakukan penanaman Modal yang dikeluarkan oleh pemerintah dan pemerintah daerah yang memiliki kewenangan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan. 13. Nonperizinan adalah segala bentuk kemudahan pelayanan, fasilitas fiscal dan informasi mengenai penanaman modal, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 14. Perangkat Daerah Provinsi bidang Modal yang disingkat PDPPM adalah unsur pembantu kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di Provinsi, yang melaksanakan fungsi utama dibidang Modal di Provinsi Jambi. 3 15.sistem..

15. Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi secara Elektronik yang selanjutnya disingkat SPIPISE, adalah sistem pelayanan perizinan dan nonperizinan yang terintegrasi antara BKPM dengan PDPPM dan PDKPM. 16. Modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanaman modal dalam negeri yang dapat berupa penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah Provinsi. 17. Penanam Modal adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat berupa penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing. 18. Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu pada Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi adalah Penyelenggaraan Perizinan dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat. 19. Jenis Pelayanan adalah perizinan dan non perizinan yang dikelola oleh Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi. 20. Waktu pelayanan adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses perizinan dan non perizinan. 21. Tim teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari pejabat yang mewakili masing-masing SKPD dan Staf BPMD dan PPT Provinsi Jambi yang menangani urusan pendaftaran dan Informasi, pengolahan dan penerbitan, monitoring dan evaluasi yang bertugas untuk melaksanakan proses penerbitan perizinan dan non perizinan sesuai dengan kewenangan SKPD terkait yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. BAB II STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENANAMAN MODAL PROVINSI JAMBI Pasal 2 (1) Badan Koordinasi Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Jambi menyelenggarakan pelayanan di bidang penanaman modal di Provinsi Jambi sesuai dengan SPM Bidang Modal. (2) SPM Bidang Modal meliputi Pelayanan Dasar beserta indikator kinerja dan target pencapaian sampai dengan tahun 2014 yang terdiri dari : a. Kebijakan Modal ; b. Kerjasama Modal; c. Promosi Modal; d. Pelayanan Perizinan Modal; e. Pengendalian Pelaksanaan Modal; f. Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Modal; dan g. Pendidikan dan pelatihan penanaman Modal. (3) Pemerintah Provinsi Jambi menyelenggarakan Pelayanan Dasar Bidang Modal sesuai dengan SPM yang terdiri dari jenis pelayanan, indikator kinerja dan target. 4 Pasal 3

Pasal 3 Pelayanan dasar Kebijakan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a meliputi penyusunan Rencana Umum Modal (RUPM), Rapat Koordinasi Perencanaan Modal (RKPPMD) dan Temu Usaha. Pasal 4 Pelayanan dasar kerjasama penanaman modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b meliputi penyusunan temu usaha antara usaha besar, kecil dan kemitraan usaha. Pasal 5 Pelayanan dasar Promosi Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf c meliputi penyusunan kegiatan pameran dan temu usaha di dalam dan di luar negeri. Pasal 6 Pelayanan dasar Pelayanan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf d meliputi pelayanan perizinan dan non perizinan, pelayanan pengaduan, pelayanan melalui Sistem Pelayanan Informasi Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE). Pasal 7 Pelayanan dasar Pengendalian Pelaksanaan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf e pelayanan Laporan Kegiatan Modal (LKPM) melalui sistem online. Pasal 8 Pelayanan dasar Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf f Kegiatan Pembuatan Video Profil Investasi Daerah khusus sawit dan karet. Pasal 9 Pelayanan dasar Pendidikan dan Pelatihan Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) hurup g Tersedianya Sumber Daya Aparatur yang memadai. Pasal 10 Jenis pelayanan, indikator kinerja dan target sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) tercantum dalam lampiran I, II, III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB III PENGORGANISASIAN Pasal 11 (1) Gubernur bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dibidang penanaman modal sesuai dengan SPM Bidang Modal yang dilaksanakan oleh Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD-PPT) Provinsi Jambi. 5

(2) Penyelenggaraan pelayanan di Bidang Modal sesuai dengan SPM Bidang Modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh BKPM dan PDKPM. (3) Penyelengaraan pelayanan Bidang Modal dilakukan oleh aparatur satuan kerja Badan Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD-PPT) Provinsi. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 12 (1) SPM Bidang Modal yang ditetapkan merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian penerapan SPM di Bidang Modal. (2) SPM Bidang Modal dilaksanakan sesuai dengan pedoman penyusunan SPM dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. BAB V PELAPORAN Pasal 13 (1) Gubernur menyampaikan laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM Bidang Modal kepada Kepala BKPM dengan tembusan kepada Menteri Dalam Negeri. (2) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai bahan untuk melakukan monitoring dan evaluasi penerapan SPM Bidang Modal Provinsi. BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 14 Hasil laporan penerapan dan pencapaian SPM Bidang Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dipergunakan sebagai bahan pembinaan dan pengawasan dalam : a. penerapan SPM Bidang Modal; b. Pengembangan kapasitas Pemerintahan Provinsi; dan c. pemberian penghargaan bagi pemerintahan Daerah yang berprestasi sangat baik. Pasal 15 Monitoring dan Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VII PENGEMBANGAN KAPASITAS Pasal 16 (1) Gubernur memfasilitasi pengembangan kapasitas melalui kegiatan peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan, dan sumber daya manusia (SDM); 6 (2)Fasilitas.

(2) Fasilitasi pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa : a. Sosialisasi kebijakan penanaman modal; b. Bimbingan dan pelatihan; c. Petunjuk teknis; dan d. Bantuan lainnya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. BAB VIII PENDANAAN Pasal 17 Biaya dalam penyelenggaraan monitoring dan evaluasi SPM Bidang Modal, serta pengembangan kapasitas SDM dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jambi. BAB IX PEMBINAAN Pasal 18 (1) Pembinaan teknis terhadap Kinerja penerapan dan pencapaian SPM Bidang Modal dilakukan BKPM. (2) Gubernur melakukan pembinaan terhadap kinerja penerapan dan pencapaian SPM Bidang Modal Kabupaten/Kota BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi. Ditetapkan di Jambi pada tanggal 19 Februari 2013 GUBERNUR JAMBI ttd Diundangkan di Jambi pada tanggal 19 Februari 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI H. HASAN BASRI AGUS ttd H.SYAHRASADDIN BERITA DAERAH PROVINSI JAMBI TAHUN 2013 NOMOR 15 7

LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 15 TAHUN 2013 TANGGAL : 19 Februari 2013 PELAYANAN DASAR DAN INDIKATOR TARGET KINERJA No Pelayanan Dasar 1 Pelayanan perizinan Modal 2 Pelayanan Pengaduan 3 4 Pemberian Insentif Kemudahan penanaman modal Kebijakan Modal dan Indikator Kinerja Penyelesaian Perizinan Perizinan penanaman Modal dengan SPIPISE sesuai SOP Jumlah pengaduan masyarakat terhadap layanan perizinan Jumlah Perusahaan yang mendapatkan insentif dan jumlah perusahaan yang mendapatkan kemudahan RUPM, RKPPMD dan Temu Usaha Kemitraan Target Tahunan 2013 2014 100 % 100% 75% 100 % 5 6 7 8 Kerjasama Modal Promosi Modal; Pengendalian Pelaksanaan Modal; Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Modal Temu Usaha antara Usaha Besar dan Kecil, Kemitraan Usaha Kegiatan pameran dan Temu usaha di Dalam dan di Luar Negeri Layananan Pelaporan kegiatan Modal Melalui sistem online Pembuatan Vidio Profil Investasi Daerah, Khusus Sawit dan Karet 80 % 100% 9 Pendidikan Pelatihan Modal dan Tersedianya Sumber Aparatur memadai Daya yang GUBERNUR JAMBI ttd 8 H. HASAN BASRI AGUS

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 15 TAHUN 2013 TANGGAL : 19 Februari 2013 JENIS DAN WAKTU PENYELESAIAN PERIZINAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL NO JENIS WAKTU 1. Pendaftaran Modal 7 hari 2. Izin Prinsip Modal 7 hari 3. Izin Perluasan Modal 10 hari 4. Izin Prinsip Perubahan Modal 10 hari 5. Izin Usaha Modal 14 hari 6. Izin Usaha Perluasan Modal 14 hari 7. Izin Usaha Pengabungan Perusahaan Modal/Izin 14 hari Usaha Perubahan GUBERNUR JAMBI ttd H. HASAN BASRI AGUS 9

LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 15 TAHUN 2013 TANGGAL : 19 Februari 2013 BAGAN ALUR MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DI BIDANG PENANAMAN MODAL PADA BPMD DAN PPT PROVINSI JAMBI Pengguna Jasa Menyampaikan Pengaduan Ruang Pengaduan Menerima Pengaduan Unit Kerja Penanganan Pengaduan Telp - e-mail - Fax - SMS - Kotak Pengaduan - Web site - Langsung Menerima real/no pengaduan Entry Data Analisa Penyebab Menetapkan tindakan Memberikan informasi pada Menerima informasi Melakukan tindakan Verifikasi Pernyataan puas / tidak Puas Tidak Ya Selesai GUBERNUR JAMBI ttd H. HASAN BASRI AGUS 10