KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

Logo Daerah/Logo Sekolah

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON KEPALA SD NEGERI DAN KEPALA SMP NEGERI

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI CALON PENGAWAS TK/SD, SMP, SMA DAN SMK

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

PANDUAN KEGIATAN PEMBEKALAN TIM PENDAMPING SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH

1. Surat lamaran dan kelengkapan lamaran 2. Kelengkapan lamaran dijilid dengan menggunakan cover berwarna Biru 3. Urutan dalam penjilidan adalah:

KANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, Fax. (0651) 25103, Banda Aceh

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

PENGUMUMAN SELEKSI CALON ANGGOTA BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERIODE Nomor : 421/14063

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

Kepada Yth. Kepalaa Kantor Kementerian Agama Kab./Kota Se-Provinsi Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1. Kepala madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan memimpin raudhotul athfal (RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs),

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG OPTIMALISASI TATA KELOLA PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH 01 KOTA MOJOKERTO

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PK GURU DENGAN TUGAS TAMBAHAN YANG RELEVAN DENGAN FUNGSI SEKOLAH/MADRASAH

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah Telp & Fax (0271)

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

PENGUMUMAN. REKRUITMEN BAKAL CALON KEPALA SEKOLAH DASAR dan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN 2014:

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

SURAT PERNYATAAN. N a m a :... No. Peserta :... NUPTK :... Mapel :... Instansi :... Alamat :... No. HP. :...

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Gatot Subroto No. 31 Telp. (021) Fax. (021) Jakarta Pusat 10210

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

2016, No Jabatan dan Pangkat Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan R

PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN TATA KELOLA POKJA AKREDITASI PAUD DAN PNF KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2015 SERI E.7

PENGUMUMAN NOMOR : 800/ 01 -Pansel /2017 SELEKSI CALON KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SATU ATAP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Jl. Parangkusumo No.51 Purwosari Surakarta Jawa Tengah Telp & Fax (0271)

SURAT EDARAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUN INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SEKRETARIAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 24 SERI D

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Lamp : 1 (satu) gabung Hal : Permohonan Mengikuti Pendididkan Program Pascasarjana (S2) Institut Seni Indonesia Denpasar

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

KANTOR WILAYAH PROVINSI ACEH Jln. Tgk. Abu Lam U No. 9 Telp. (0651) 22442, 22510, Fax. (0651) 25103, Banda Aceh

DOKUMEN KELENGKAPAN PENDAFTARAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang bermutu. Karwati (2013:47) ada tiga pilar fungsi sekolah

PENGUMUMAN NOMOR: 18/Pansel-JPT/Kemsos/11/2017

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

Nomor : 8 Agustus 2016 Lampiran : 1 bendel Hal : Rekruitmen Bakal Calon Kepala Sekolah Dasar Tahun Yth. Kepala UPT PPD Kecamatan Di Bantul

PENGUMUMAN NOMOR PENG-112/SJ/2011 TENTANG PENGUMUMAN KEDUA SELEKSI PENGISIAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PENELITI KEMENTERIAN KEUANGAN

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Kepala Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

PENGUMUMAN NOMOR: 03/Pansel/JPT Pratama/11/2016

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

PEDOMAN PENILAIAN PRESTASI KERJA GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA DI BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN STUDI GURU SMA KE JENJANG PENDIDIKAN S-1/D-IV

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

PENGUMUMAN NOMOR: 23/Pansel-JPT/Kemsos/02/2018

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PENGUMUMAN NOMOR : 800/ 04 -Pansel-JPTP/XI/2016

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

MENJADI GURU UTAMA DENGAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN. Oleh : Dra. Nuraeni T, M.H BAB I. PENDAHULUAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

5. PERMENDIKNAS NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG JUKNIS 6. PERMENDIKBUD NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMDIKBUD

Transkripsi:

i

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) INDONESIA Alamat:Kp. Dadapan Rt. 06 / Rw. 07, Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Prop. Jawa Tengah - INDONESIA Telp. +62 271 8502888; +62 271 8502999 Fax. +62 271 8502000 Website: www.lppks.org E-mail: lp2kssolo@gmail.com ii

KATA PENGANTAR Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah mempersyaratkan bahwa seorang kepala sekolah/madrasah harus memiliki sertifikat kepala sekolah. Proses perolehan sertifikat kepala sekolah ditempuh melalui 2 tahapan, yakni tahapan rekrutmen dan tahapan pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. Program penyiapan calon Kepala Sekolah/Madrasah dilaksanakan secara simultan hingga akhirnya adanya penilaian akseptabilitas sebelum pengangkatan oleh pemerintah daerah. Penilaian akseptabilitas ini secara jelas diatur dalam Permendiknas Nomor 28 tahun 2010 pada bab IV pasal 9 tentang proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah. Penilaian Akseptabilitas bertujuan untuk menilai ketepatan calon dengan sekolah/madrasah dimana yang bersangkutan akan diangkat dan ditetapkan. Petunjuk pelaksanaan penilaian akseptabilitas ini dirasa penting guna membantu pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama provinsi, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya, dalam proses pertimbangan dan pengangkatan kepala sekolah/madarasah sesuai dengan tuntutan regulasi yang berlaku saat ini. LPPKS mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan dan pengembangan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas calon Kepala Sekolah/Madrasah ini. Karanganyar, Juni 2013 Kepala, Prof. Dr. Siswandari, M.Stats. NIP. 19590201 198503 2 002 iii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan... 3 D. Sasaran... 3 E. Hasil yang diharapkan... 3 BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN AKSEPTABILITAS... 4 A. Pembentukan Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP)... 4 B. Keanggotaan Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP)... 4 C. Tugas Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP)... 5 D. Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas... 5 E. Mekanisme Penilaian Akseptabilitas Calon Kepala Sekolah... 6 F. Kriteria dan indikator Penilaian Akseptabilitas... 6 G. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas... 7 H. Pembuatan Rekapitulasi Hasil Penilaian Akseptabilitas... 8 BAB III PENUTUP... 9 LAMPIRAN-LAMPIRAN...10 iv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup... 11 Lampiran 2 : Visi, Misi dan Strategi... 13 Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Akseptabilitas... 14 Lampiran 4 : Rekapitulasi Hasil Penilaian Akseptabilitas Calon Kepala Sekolah/ Madrasah... 16 v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah memberikan kewenangan yang besar kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dan provinsi dalam bidang pendidikan. Kewenangan tersebut mencakup pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah. Implementasi penugasan guru sebagai kepala sekolah/madrasah selama ini menunjukkan tiga kecenderungan yaitu: (1) adanya perbedaan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) antara daerah yang satu dengan yang lain, (2) belum sepenuhnya menerapkan standar kompetensi dan kualifikasi, dan (3) belum sepenuhnya menerapkan proses perekrutan dan pengangkatan kepala sekolah/madrasah secara profesional. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah dan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah memberikan acuan dalam prosedur pengangkatan calon kepala sekolah/madrasah, sebagaimana dinyatakan dalam Bab 4 Pasal 9 yaitu: (1) Pengangkatan kepala sekolah/madrasah dilakukan melalui penilaian akseptabilitas oleh tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah; (2) Tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya; (3) Tim pertimbangan melibatkan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan pendidikan; (4) Berdasarkan rekomendasi tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah, pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah sesuai dengan kewenangannya mengangkat guru menjadi kepala sekolah/madrasah sebagai tugas tambahan. Melalui penilaian akseptabilitas diharapkan ketepatan calon dengan sekolah/madrasah di mana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan terpenuhi. Hal ini penting karena hanya kepala sekolah/madrasah yang memiliki kompetensi tinggi akan mencapai hasil maksimum dalam pelaksanaan tugas pokok 1

dan fungsinya. apabila ada keberterimaan dari pihak sekolah kepada yang bersangkutan. Hingga saat ini pengangkatan dan penempatan calon kepala sekolah/madrasah dilaksanakan belum memperhatikan faktor akseptabilitas. Kendatipun sudah ada, kriteria yang digunakan dalam penilaian akseptabilitas antara kabupaten/kota satu dengan lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu maka petunjuk pelaksanaan penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah sangat penting bagi pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama provinsi, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya B. Dasar Hukum Dasar hukum penilaian akseptabilitas calon Kepala Sekolah/Madrasah adalah: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005 5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Sekolah. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional. 11. Permenpan No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 2

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. 13. Pedoman Pelaksanaan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah oleh BPSDM & PMP Tahun 2011. 14. Permendikbud RI Nomor 39 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah. C. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas calon kepala sekolah/madarasah bertujuan untuk memandu dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan kantor wilayah kementerian agama provinsi dalam melaksanakan penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah. D. Sasaran Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, dewan pendidikan, dan penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat. E. Hasil yang diharapkan Adanya petunjuk pelaksanaan akseptabilitas ini diharapkan diperoleh kesamaan pemahaman tentang pelaksanaan penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya terutama oleh Tim Pertimbangan Pengangkatan Kepala Sekolah/Madrasah. 3

BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN AKSEPTABILITAS Penilaian akseptabilitas adalah penilaian calon kepala sekolah/madrasah yang bertujuan untuk menilai ketepatan calon dengan sekolah/madrasah di mana yang bersangkutan akan diangkat dan ditempatkan. agar proses penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah dapat dilaksanakan dengan baik dan benar, maka dinas pendidikan kabupaten/kota dan penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat, harus mengikuti beberapa langkah berikut : A. Pembentukan Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP) Sesuai dengan Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, Bab IV pasal 9 ayat (2) dan (3) dinyatakan: ayat (2) Tim pertimbangan pengangkatan kepala sekolah/madrasah ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya; dan ayat (3) Tim pertimbangan melibatkan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan pendidikan. Pelibatan unsur pengawas sekolah/madrasah dan dewan pendidikan, dimaksudkan agar dalam persiapan dan pelaksanaan penilaian akseptabilitas, kedua unsur ini dapat mengidentifikasi karakteristik satuan pendidikan dan kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar satuan pendidikan dimana kepala sekolah/madrasah baru akan diangkat dan ditempatkan. B. Keanggotaan Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP) Penilaian akseptabilitas dilaksanakan oleh TPP yang ditetapkan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau penyelenggara sekolah/madrasah yang dilaksanakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya. Tim pertimbangan ini sekurang-kurangnya beranggotakan 3 orang yang terdiri dari: 1. Unsur pejabat dinas pendidikan sebagai ketua merangkap anggota; 4

2. Pengawas sekolah/madrasah di wilayah sekolah binaannya sebagai sekretaris merangkap anggota; 3. Dewan pendidikan sebagai anggota. C. Tugas Tim Pertimbangan Pengangkatan (TPP) TPP yang diangkat oleh pemerintah daerah segera melakukan koordinasi dan menyiapkan segala sesuatu sesuai dengan Petunjuk Penilaian Akseptabilitas. Koordinasi tersebut untuk melakukan persiapan, dan melaksanakan penilaian akseptabilitas bagi calon kepala sekolah/madrasah yang sudah bersertifikat. Adapun instrumen dan panduan wawancara dilampirkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas Calon Kepala Sekolah/Madrasah ini. Secara umum tugas TPP adalah: 1. Menyiapkan instrumen penilaian akseptabilitas 2. Menyelenggarakan rapat persiapan 3. Mengidentifikasi calon kepala sekolah/madrasah yang bersertifikat dan satuan pendidikan yang akan dituju. 4. Menyiapkan dan mengedarkan surat pemberitahuan kepada calon-calon yang akan diikutsertakan dalam penilaian akseptabilitas untuk menyerahkan berkas berkas yang dibutuhkan meliputi: 1). Daftar Riwayat Hidup (DRH); 2). Uraian tentang visi, misi dan strategi; 5. Melaksanakan penilaian akseptabilitas 6. Melaporkan rekapitulasi nilai hasil penilaian akseptabilitas calon yang berwenang. D. Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas Pelaksanaan penilaian akseptabilitas bagi calon kepala sekolah/madrasah dapat dilaksanakan di kantor dinas pendidikan atai kantor wilayah kemenag provinsi. Adapun substansi sebagai rambu-rambu dalam penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah, adalah: 1. Kesesuaian latar belakang pendidikan dan keahlian calon dengan karakteristik sekolah/madrasah; 5

2. Relevansi visi, misi dan strategi yang ditulis calon kepala sekolah/madrasah; 3. Kesesuaian syarat-syarat guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah seperti tercantum pada Permendiknas No. 28 Tahun 2010 Bab 2 Pasal 2. 4. Kesesuaian pengalaman calon kepala sekolah/madrasah yang relevan dengan karakteristik sekolah yang dituju 5. Kesesuaian kemampuan bahasa dan budaya calon terhadap kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar sekolah. E. Mekanisme Penilaian Akseptabilitas Calon Kepala Sekolah Pembentukan dan Penetapan TPP Persiapan Penilaian oleh TPP Daftar Tunggu Calon KS Pelaksanaan Penilaian Dan Pembuatan Rekomendasi Tidak diterima PENGANGKATAN / PENEMPATAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH F. Kriteria dan Indikator Penilaian Akseptabilitas Kriteria Indikator 1. Latar belakang pendidikan 1. Kesesuaian bidang pendidikan formal /keahlian; (S1/S2/S3). 2. Kesesuaian bidang pendidikan non formal yang pernah diikuti (kursus-kursus, pelatihan). 2. Pemahaman terhadap 1. Kemampuan bahasa yang dibutuhkan oleh 6

Kriteria karakteristik dan budaya masyarakat sekitar satuan pendidikan; 3. Pengalaman calon kepala sekolah/madrasah yang relevan dengan karakteristik sekolahnya; 4. Relevansi visi dan misi calon kasek dengan karakteristik sekolahnya; 5. Kesesuaian syarat-syarat guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah seperti tercantum pada Permendiknas No. 28 Tahun 2010 Bab 2 Pasal 2. Catatan: Indikator sekolah dan masyarakat setempat. 2. Kemampuan bahasa Inggris. (ditunjukkan dengan skor TOEFL, TOEIC, IELTS yang pernah diperoleh). 3. Keluasan wawasan tentang seni dan budaya Indonesia. 1. Pengalaman menjadi guru/pendidik pada sekolah yang memiliki karakteristik yang relatif sama. 2. Pengalaman menjadi guru/pendidik yang sesuai dengan satuan pendidikan. 3. Pengalaman menjadi wakil kepala sekolah/madrasah yang relevan dengan satuan pendidikan. 1. Relevansi visi misi dan strategi dengan kebutuhan pengembangan sekolah yang akan ditempati. 1. Kesehatan. 2. Tidak pernah atau sedang mendapatkan hukuman disiplin PNS sedang atau berat. 3. Nilai DP3 dalam 2 (dua) tahun terakhir Baik. 4. Nilai kinerja guru dalam 2 (dua) tahun terakhir Baik. 1. Kriteria nomor 5 beserta indikatornya sebagai syarat bagi calon untuk dapat direkomendasikan. 2. Unsur sara, gender dan usia tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam proses penilaian akseptabilitas ini. G. Prosedur Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas Prosedur pelaksanaan penilaian akseptabilitas, diatur sebagai berikut : 1. Anggota TPP mengumpulkan informasi tentang karakteristik satuan pendidikan yang membutuhkan kepala sekolah/madrasah, dengan pembagian tugas sbb: a. Pengawas lebih fokus pada kondisi internal sekolah/madrasah (visi, misi dan strategi sekolah/madrasah, kurikulum sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, sarana dan prasarana, lingkungan fisik dan budaya sekolah); b. Dewan pendidikan lebih fokus pada informasi tentang karakteristik orang tua, lingkungan alam dan sosial ekonomi serta budaya masyarakat. 2. Penyamaan persepsi tentang karakteristik satuan pendidikan dan masyarakat di sekitarnya diantara anggota TPP melalui Focus Group Discussion hasil pengumpulan informasi oleh TPP; 7

3. TPP menganalisis daftar riwayat hidup dan uraian visi, misi dan strategi caloncalon kepala sekolah/madrasah yang akan ditempatkan untuk menilai: a. Kesesuaian latar belakang pendidikan dan keahlian calon dengan karakteristik sekolah; b. Relevansi pengalaman calon dengan kondisi sekolah; c. Relevansi visi misi dan strategi calon dengan karakteristik sekolah d. Kesesuaian kemampuan bahasa dan budaya terhadap kondisi sosial budaya masyarakat di sekitar sekolah 4. Menganalisis persyaratan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah sesuai ketentuan permendiknas nomor 28 Tahun 2010 terutama pada aspek kesehatan, disiplin pegawai, DP3 2 tahun terakhir dan nilai kinerja guru 2 tahun terakhir. 5. Membuat rekomendasi hasil penilaian akseptabilitas H. Pembuatan Rekapitulasi Hasil Penilaian Akseptabilitas TPP membuat rekapitulasi nilai hasil penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan analisis format DRH dan uraian visi, misi dan strategi calon yang sekaligus merupakan suatu rekomendasi nama-nama calon kepala sekolah/madrasah berdasarkan hasil penilaian akseptabilitas kepada bupati/walikota melalui dinas pendidikan. Rekapitulasi hasil ini harus disertai dengan penjelasan pendukung. 8

BAB III PENUTUP Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah ini disusun sebagai acuan bagi pemerintah, pemerintah provinsi/kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, dan kantor wilayah kementerian agama. Petunjuk pelaksanaan penilaian akseptabilitas ini memuat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah untuk ditugaskan pada sekolah sesuai dengan karakteristik yang dimiliki dengan tetap mengacu pada aspek kualitas agar diperoleh kepala sekolah/madrasah yang benar-benar berkompeten. Keterlaksanaan petunjuk pelaksanaan penilaian akseptabilitas ini sangat tergantung pada komitmen pemerintah daerah, khususnya dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kantor wilayah kementerian agama, serta lembaga terkait lainnya di daerah. Berbagai instansi/lembaga terkait lainnya yang terlibat/dilibatkan dalam penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah/madrasah diharapkan tetap mengacu pada petunjuk pelaksanaan penilaian akseptabilitas ini. 9

Daftar Lampiran Lampiran 1: Daftar riwayat hidup calon kepala sekolah/madrasah; Lampiran 2: Uraian singkat visi, misi dan strategi; Lampiran 3: Instrumen penilaian akseptabilitas; Lampiran 4: Rekapitulasi hasil penilaian akseptabilitas calon kepala sekolah. 10

Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup A. Data Pribadi 1. Nama (lengkap dg gelar) : 2. NIP : 3. Jabatan : 4. Pangkat, golongan ruang : 5. Sekolah tempat tugas a. Nama : b. Alamat : Jalan : Kab/Kota : Provinsi : c. Telpon : d. Faximile : e. E-mail : f. Website : 6. Tempat, tanggal lahir : 7. Alamat rumah : 8. Nomor telpon rumah : 9. Nomor HP : 10.E-mail : B. Riwayat Pendidikan Jenjang Jurusan Nama Sekolah/Perguruan Tinggi Tahun C. Riwayat Pekerjaan/Jabatan No Pekerjaan/Jabatan Nama Instansi Tahun 11

D. Pengalaman Pelatihan/Kursus No. Nama Pelatihan Penyelenggara Lama Pelatihan Tahun E. Kemampuan Berbahasa (Bahasa Asing atau Bahasa Daerah) No. Jenis Bahasa Aktif Pasif Daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia dituntut di muka pengadilan serta menerima segala tindakan yang diambil oleh pemerintah....,...... NIP.... *) Diisi pengalaman tugas yang pernah dilaksanakan ketika bertugas di sekolah, misal : wali kelas, wakil kepala sekolah, wakil kepala sekolah urusan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, dsb. **) Diisi pengalaman tugas yang pernah dilaksanakan ketika bertugas di luar tugas sekolah, misal: pengurus MGMP, pengurus PGRI dsb. 12

Lampiran 2: Visi, Misi dan Strategi Visi:... Misi...... Strategi Pencapaian.........,...... NIP.... 13

Lampiran 3 : Instrumen Penilaian Akseptabilitas (Nilai ditetapkan berdasarkan dokumen: Daftar Riwayat Hidup dan Visi, misi dan strategi Calon Kepala Sekolah) Nama Calon Kepala Sekolah : Hari/Tanggal Penilaian : Nama Sekolah yang akan dituju : Kriteria Indikator 1. Latar Belakang Pendidikan/Keahlian; 1. Kesesuaian bidang pendidikan formal (S1/S2/S3). 2. Kesesuaian bidang pendidikan non formal yang pernah diikuti (kursus-kursus, pelatihan). 3. Kemampuan bahasa Inggris Tingkat Kesesuaian 1 2 3 4 2. Pengalaman calon Kepala Sekolah/Madrasah yang relevan dengan karakteristik sekolahnya; 3. Relevansi visi dan misi calon kasek dengan karakteristik sekolahnya; 4. Kesesuaian terhadap karakteristik dan budaya masyarakat sekitar satuan pendidikan (Pertimbangan DRH dan informasi TPP) 1. Pengalaman menjadi guru/pendidik pada sekolah yang memiliki karakteristik yang relatif sama. 2. Pengalaman menjadi guru/pendidik yang sesuai dengan satuan pendidikan. 3. Pengalaman menjadi wakil kepala sekolah/madrasah yang relevan dengan satuan pendidikan. 1. Relevansi visi misi dan strategi dengan kebutuhan pengembangan sekolah yang akan ditempati. 1. Kemampuan bahasa yang dibutuhkan oleh sekolah dan masyarakat setempat. 2. Keluasan wawasan tentang seni dan budaya Indonesia. CATATAN: 1. Penjelasan skor tingkat kesesuaian sbb; Skore 4 = Sangat Sesuai Skore 3 = Sesuai Skore 2 = Kurang Sesuai Skore 1 = Sangat Tidak Sesuai 14

2. Norma Penilaian= Skor Perolehan Skor Maksimal Keterangan: skor maksimal 36 X 100 =... 3. Nilai Batas Minimal Rekomendasi = 75...,..., 20.. Penilai 1/2/3*).. NIP. *) Diisi sesuai dengan status Anda sebagai Penilai 1 atau 2 atau 3, dan coret yang tidak perlu. 15

Lampiran 4: Rekapitulasi Hasil Penilaian Akseptabilitas Calon Kepala Sekolah/Madrasah No Nama Calon/NIP Jenjang/Asal Sekolah Hasil Penilaian Tim Rata - rata Sekolah Yang Dituju Rekomendasi 1 2 3 YA TIDAK 1 2 3 4 5 dst KETERANGAN: Pemberian rekomendasi YA apabila rata-rata hasil penilaian TPP minimal 75 dan memenuhi persyaratan pendukung: 1. Sehat jasmani dan rohani 2. Tidak pernah atau sedang mendapatkan hukuman disiplin PNS sedang atau berat 3. Nilai DP 3 dalam 2 tahun terakhir BAIK 4. Nilai Kinerja Guru dalam 2 tahun terakhir BAIK Mengetahui, Ketua TPP...,... 20 Sekretaris TPP... NIP...... NIP... 16