BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tergantung

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB II KAJIAN TEORITIS. kaki, kepala, dan dada. Hanya penjaga gawang yang disahkan memakai tangan.

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Timo Scheunemann (2005:15)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

PERBEDAAN KETEPATAN TENDANGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI PENUH PADA PESERTA UKM SEPAKBOLA UNY SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan pertandingan liga-liga sepakbola terbaik di dunia seperti liga Inggris, liga Spanyol, dan masih banyak liga-liga yang lainnya. Hal ini dikarenakan sepakbola sangat mudah dilakukan dimana saja, kapan saja, baik oleh anak-anak, para pemuda, bapak-bapak bahkan sekarang ini kaum wanita pun ikut andil bagian dalam olahraga yang tidak memerlukan biaya yang mahal. Ini bisa dilihat dengan banyaknya perkumpulan-perkumpulan sepakbola didirikan serta semakin banyaknya kejuaraan yang diadakan baik tingkat lokal, nasional, maupun tingkat internasional. Olahraga sepakbola apabila dilihat dari pola geraknya, maka yang dominannya adalah menendang. Pola gerak dominan inilah yang menjadi ciri khas atau karakteristik cabang olahraga ini. Untuk mencapai prestasi maksimal dalam olahraga khususnya permainan sepakbola banyak faktor yang mempengaruhi, faktor-faktor tersebut menurut Harsono (1988: 100) yaitu ada empat aspek latihan yang perlu diperhatikan dan dilatih secara seksama oleh atlet, yaitu (a) latihan fisik, (b) latihan teknik, (c) latihan taktik, (d) latihan mental. Keempat faktor ini mutlak harus dimiliki oleh setiap atlet termasuk pesepakbola. Seorang pemain sepakbola harus mampu menguasai teknik dasar yang ada dalam permainan sepakbola. Beberapa teknik dasar sepakbola menurut Sucipto dkk, (1999:17) bahwa : Teknik teknik dasar bermain sepakbola terdiri dari (a) Menendang bola (kicking), (b) Menghentikan bola (stoping), (c) Menggiring bola (dribbling), (d) Menyundul bola (heading), (e) Merampas bola (tackling), (f) Lempar bola (throw in), (g) Menjaga gawang (goal keeping).

2 Dari pernyataan di atas, jelaslah untuk menjadi seorang pemain sepakbola yang handal maka seorang pemain harus mampu menguasai seluruh teknik dasar sepakbola. Teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola adalah menendang bola. Teknik dasar menendang bola sendiri terdiri dari beberapa jenis tendangan, dilihat dari perkenaan kaki dengan bola, Sucipto dkk (1999:17) menjelaskan menendang dibedakan beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian dalam (inside of the instep). Kemampuan menendang dalam permainan sepakbola merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemain sebab selain merupakan alat penghubung antara pemain yang satu dengan pemain yang lainnya maka tendangan juga harus dilakukan dengan tepat keteman seregu sehingga dapat melakukan serangan ke daerah lawan atau untuk menyelamatkan daerah sendiri dari serangan lawan, selain itu juga kerja sama tim sangat dibutuhkan sekali dalam permainan sepakbola, seperti tujuan sepakbola itu sendiri yaitu memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan. Sucipto dkk (1999:7) : Fungsi tendangan dari olahraga sepakbola terdiri dari tiga macam yaitu tendangan mengumpan, menghalau bola, bahkan mencetak gol. Shooting adalah suatu tendangan yang mengarah ke gawang untuk menciptakan gol. Pada umumnya shooting dilakukan dengan menggunakan punggung kaki penuh, dan teknik ini merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk mencetak gol ke gawang lawan dari jarak jauh apabila para pemain depan sulit untuk mendekati gawang. Pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa setiap pemain sepakbola memiliki kelemahan dalam menendang bola ke arah gawang (shooting). Disamping itu banyak pemain tidak mampu menendang menggunakan kaki kanan dan kiri sama baiknya, tentu saja hal tersebut menjadi kelemahan bagi prestasi atlet. Mielke (2007:105) yang dialih bahasakan oleh Pakar Raya menjelaskan keberhasilan mencetak gol tergantung beberapa faktor, kemampuan untuk melakukan tendangan dengan kuat dan akurat menggunakan kaki kanan atau kaki kiri adalah faktor yang sangat penting.

3 Dalam melakukan tendangan ke arah gawang (shooting) pemain diharapkan mampu melakukan shooting dengan menggunakan kaki kanan atau kaki kirinya agar kesempatan dilapangan dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Mielke (2007:67) yang dialih bahasakan oleh Pakar Raya bahwa kebanyakan peluang melakukan shooting datang secara tiba-tiba dan seorang pemain harus siap memanfaatkan kesempatan melakukan shooting jika telah tiba waktunya. Dari keterangan-keterangan di atas, maka shooting merupakan salah satu hal yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola dan menjadi kunci dalam meraih kemenangan. Karena tujuan dari shooting itu sendiri lebih untuk mencetak gol ke gawang lawan. Untuk mendapatkan hasil shooting yang baik, terdapat beberapa faktor, tiga diantaranya yang mempengaruhi hasil tersebut adalah power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai. Dalam permainan sepakbola, menembak (shooting) harus dilakukan dengan cepat dan tepat, keberhasilan cepatnya laju bola ditentukan oleh power tungkai saat melakukan tendangan. Agar tendangan menjadi cepat dan keras tentu dibutuhkan power otot tungkai yang baik. Power menurut Harsono (1988:200) adalah Kemampuan otot untuk menggerakan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Sedangkan tungkai menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:101) adalah salah satu anggota tubuh bagian bawah yang terbagi dua bagian yaitu tungkai bagian atas dari lutut ke pangkal paha dan tungkai bagian bawah dari lutut ke pergelangan kaki. Fleksibilitas sendi panggul, fleksibilitas sangatlah diperlukan untuk teknik gerakan gerakan dalam shooting, kelentukan menurut Bastinus (2009:20) adalah Tingkat ruang gerak suatu persendian. Fleksibilitas erat sekali hubungannya dengan elastisitas satuan otot, tendon, dan ligamen sekitar suatu persendian. Sendi panggul adalah persendian yang dibentuk oleh dua buah tulang pangkal paha dan sebuah tulang kelangkang. Sendi panggul (hip jiont) dilihat dari anatomi manusia, sendi ini termasuk kedalam sendi peluru (articulatin globoidea). Sendi panggul adalah salah satu sendi yang paling luas gerakannya

4 dibandingkan sendi-sendi yang lainnya. Adapun gerakan-gerakan yang dilakukan sendi ini, seperti yang dijelaskan Damiri (1994:93): a. Mengayun tungkai ke depan (flexor/swinging forward) b. Mengayun tungkai ke belakang (extention/swinging backward) c. Mengangkat tungkai ke tengah mendekati poros tubuh (adduction/deppresin) d. Memutar ke arah dalam (inward rotation/medial rotation) e. Sirkumduksi tungkai (circumduction) Selain power tungkai dan fleksibilitas sendi panggul, adapun faktor lain yang mempengaruhi adalah antropometrik sangat berpengaruh khususnya adalah panjang tungkai. Orang yang mempunyai panjang tungkai akan lebih diuntungkan dari pada orang yang mempunyai pendek tungkai. Dengan sudut yang sama orang yang memiliki panjang tungkai memiliki busur yang lebih panjang, ini akan sangat menguntungkan ketika impact dengan bola, sehingga akan menghasilkan laju bola yang lebih cepat. Berdasarkan keterangan di atas, maka untuk menghasilkan gol dalam olahraga sepakbola diperlukan power tungkai, fleksibilitas sendi panggul dan panjang tungkai karena untuk meraih gol dengan shooting yang baik harus memiliki tungkai yang kuat untuk menendang, serta kelentukan sendi panggul yang baik agar jangkauan lebih luas. Dari penjelasan di atas tentang kondisi fisik dan antropometrik yang berpengaruh terhadap hasil shooting, khususnya yang berkaitan dengan ketepatan penempatan bola yang diakibatkan dari shooting tersebut, maka timbul permasalahan yang perlu diteliti lebih dalam, yakni seberapa besarkah kontribusi power tungkai, fleksibilitas sendi panggul dan panjang tungkai terhadap hasil menembak. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi penelitian adalah kontribusi power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai. Adapun yang menjadi pertanyaan peneliti adalah : 1. Apakah power tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak?

5 2. Apakah fleksibilitas sendi panggul memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak? 3. Apakah panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak? 4. Apakah power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai secara bersama-sama memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang kontribusi power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai terhadap hasil menembak. Adapun penulisan merumuskan tujuan penelitian seperti yang tertera pada halaman 5. 1. Untuk mengetahui apakah power tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak. 2. Untuk mengetahui apakah fleksibilitas sendi panggul memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak. 3. Untuk mengetahui apakah panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak. 4. Untuk mengetahui apakah power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil menembak. D. Kegunaan penelitian 1. Secara teoretis

6 Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu referensi bagi pengembangan teoritis mengenai teknik-teknik sepakbola terutama yang terkait dengan shooting. 2. Secara praktis a Hasil penelitian dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan masukan bagi pembina dan pelatih sepakbola untuk memperbaiki kemampuan shooting para atlet sepakbola. b Bagi atlet sepakbola Sebagai bahan referensi dan informasi tambahan yang dapat memberikan motivasi bagi para atlet untuk meningkatkan kemampuan teknik yang mumpuni terutama teknik shooting. E. Batasan Penelitian Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas, dan untuk memperoleh gambaran yang jelas maka perlu adanya ruang lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Permasalahan dalam penelitian ini adalah memfokuskan pada kontribusi power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai terhadap hasil menembak. 2. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mandirancan Kabupaten Kuningan. 3. Populasi penelitian ini adalah tim SMA Negeri 1 Mandirancan Kabupaten Kuningan. 4. Sampel yang digunakan adalah tim sepakbola SMA Negeri 1 Mandirancan Kabupaten Kuningan sebanyak 20 siswa. 5. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai. 6. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

7 F. Definisi operasional Dalam bagian ini penulis kemukakan batasan dan definisi istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Kontribusi (contribution). Menurut John M. Echols dan Hasan Sadly, (1996:145) adalah sumbangan atau dukungan. Dalam hal ini kontribusi adalah dukungan dari power tungkai, fleksibilitas sendi panggul, dan panjang tungkai terhadap hasil menembak. 2. Power Menurut Harsono (1988:200) adalah Kemampuan otot untuk menggerakan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Dalam hal ini adalah power tungkai. 3. Tungkai Menurut KBBI (1988:101) adalah salah satu anggota tubuh bagian bawah yang terbagi dua bagian yaitu tungkai bagian atas dari lutut ke pangkal paha dan tungkai bagian bawah dari lutut ke pergelangan kaki. 4. Power tungkai (dari kedua penjelasan di atas dapat di ambil kesimpulan) adalah hasil dari kekuatan dan kecepatan yang berasal dari otot-otot yang disusun oleh tulang paha atau tungkai kaki atas, dan dari tungkai bagian bawah tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tapak kaki, dan tulang jari-jari. 5. Fleksibilitas menurut Harsono (1998:163) adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi yang luas dan mempunyai otot yang elastis. 6. Sendi panggul menurut Damiri (1994:56) adalah Sendi yang menghubungkan tungkai dengan tulang kelangkang atau tulang belakang yang memindahkan berat badan bagian atas ke tungkai. 7. Fleksibilitas sendi panggul (dari kedua penjelasan dapat diambil kesimpulan) adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam gerak sendi yang luas pada perhubungan dua buah tulang yang dibentuk oleh tulang pangkal paha dan sebuah tulang kelangkang 8. Panjang tungkai. Tungaki menurut Damiri (1994:7) adalah susunan tulang paha atau tungkai atas tempurung lutut tulang kering, tulang betis,

8 tulang pangkal paha, telapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Panjang tungkai dalam penelitian ini adalah ukuran panjang tungkai sampel yang diukur dari mulai pangkal paha sampai dengan ujung telapak kaki. 9. Shooting yaitu suatu tendangan yang mengarah kegawang untuk menciptakan gol. 10. Sepak Bola menurut Sucipto,dkk (1999:7), adalah: Sepak bola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dan sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.