Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM INSTALASI PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO UNDIP SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

DASAR TEORI. Kata kunci: grid connection, hybrid, sistem photovoltaic, gardu induk. I. PENDAHULUAN

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. daya yang berpotensi sebagai sumber energi. Potensi sumber daya energi

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Secara Mandiri Untuk Rumah Tinggal

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Sistem PLTS OffGrid. TMLEnergy. TMLEnergy Jl Soekarno Hatta no. 541 C, Bandung, Jawa Barat. TMLEnergy. We can make a better world together CREATED

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN MODUL SURYA 50 WP SEBAGAI ENERGI CADANGAN PADA RUMAH TINGGAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN DAN SURYA SKALA KECIL UNTUK DAERAH PERBUKITAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

INTENSITAS CAHAYA MATAHARI TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL SEL SURYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) SEBAGAI CATU DAYA PADA BTS MAKROSEL TELKOMSEL

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR

12/18/2015 ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN ENERGI BARU TERBARUKAN

Sistem PLTS Off Grid Komunal

TUGAS AKHIR. Oleh : Parulian Sitorus

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

DESAIN SISTIM ENERGI ALTERNATIF SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK LABORATORIUM LISTRIK DASAR

Kata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MATAHARI. Asep Najmurrokhman, Een Taryana, Kiki Mayasari, M Fajrin.

IMPLEMENTASI PANEL SURYA PADA LAMPU LALU LINTAS YANG DITERAPKAN DI SIMPANG LEGENDA MALAKA BATAM

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK. SISTEM KONTROL SEL SURYA SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO CASINDO Universitas Diponegoro

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

1. Pendahuluan. Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

ENERGI SURYA DAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA. TUGAS ke 5. Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Managemen Energi dan Teknologi

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Muhamad Fahri Iskandar Teknik Mesin Dr. RR. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

PENGEMBANGAN TRAINER PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SISTEM ON GRID DENGAN PLN UNTUK MENUNJANG MATAKULIAH PRAKTIKUM PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PRINSIP KERJA ALAT DAN RANGKAIAN PENDUKUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

Tugas Makalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

PEMANFAATAN SEL SURYA DAN LAMPU LED UNTUK PERUMAHAN

LAMPIRAN. dan paralel, kapasitas setiap panel 100 Wp. Harga untuk setiap 15 kwp

BAB IV ANALISA DAN KOMBINASI SOLAR HOME SYSTEM DENGAN LISTRIK PLN

Materi Sesi Info Listrik Tenaga Surya. Politeknik Negeri Malang, Sabtu 12 November 2016 Presenter: Azhar Kamal

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

PENINGKATAN DAYA KELUARAN SEL SURYA DENGAN PENAMBAHAN INTENSITAS BERKAS CAHAYA MATAHARI

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

UNJUK KERJA PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK TENAGA MATAHARI PADA JARINGAN LISTRIK MIKRO ARUS SEARAH Itmi Hidayat Kurniawan 1*, Latiful Hayat 2 1,2

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

PERANCANGAN STAND ALONE PV SYSTEM DENGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MENGGUNAKAN METODE MODIFIED HILL CLIMBING

ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK HIBRIDA (PLH), DIESEL DAN ENERGI TERBARUKAN DI PULAU MANDANGIN, SAMPANG, MADURA MENGGUNAKAN SOFTWARE HOMER

ANALISIS TEKNIK DAN EKONOMI POWER HIBRIDA (PHOTOVOLTAIC-PLN) DI JURUSAN ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK BRAWIJAYA MALANG

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar

BAB II TINJAUAN UMUM

ABSTRAK. Kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan PENDAHULUAN

STUDI ORIENTASI PEMASANGAN PANEL SURYA POLY CRYSTALLINE SILICON DI AREA UNIVERSITAS RIAU DENGAN RANGKAIAN SERI-PARALEL

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

ANALISIS PERENCANAAN PENGGUNAAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) UNTUK PERUMAHAN (SOLAR HOME SYSTEM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PENGARUH JARAK LENSA KONVEKS TERHADAP DAYA KELUARAN PANEL TENAGA SURYA TUGAS AKHIR

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

DESAIN PENERANGAN BAGAN TANCAP/TANAM BAGI NELAYAN TRADISIONAL DI LASIANA DAN TUAK SABU DENGAN MENGGUNAKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

Pelatihan Sistem PLTS Maret 2015 PELATIHAN SISTEM PLTS INVERTER DAN JARINGAN DISTRIBUSI. Rabu, 25 Maret Oleh: Nelly Malik Lande

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PERANCANGAN ALAT PENYEMPROT HAMA TANAMAN TIPE KNAPSACK BERBASIS SOLAR PANEL 20 WP

BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel

DESAIN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID MICROHYDRO PV ARRAY (STUDI KASUS DUSUN SADAP BANGKA TENGAH)

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

PENGARUH SERAPAN SINAR MATAHARI OLEH KACA FILM TERHADAP DAYA KELUARAN PLAT SEL SURYA

Prof.Dr. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng. Vita Lystianingrum B.P, ST., M.Sc.

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

PERENCANAAN PERKAMPUNGAN SURYA (SOLAR RURAL) 20 kwp SISTEM SENTRALISASI DI KABUPATEN BENGKALIS

Rumah Mandiri Energi Menggunakan Tenaga Surya dan Biogas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

8 Nov 2007 BALAI BESAR TEKNOLOGI ENERGI

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

Transkripsi:

Makalah Seminar Kerja Praktek SISTEM INSTALASI PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO UNDIP SEMARANG Widianto Stevanus Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Abstrak - Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak akan habis namun gratis. Kadang-kadang kita kurang menyadari fungsi dan manfaat matahari terhadap penghidupan makhluk seolah-olah pemanfaatannya adalah otomatis. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang merupakan salah satu pelanggan PT. PLN (Persero) Wilayah JATENG Cabang Semarang. Jika terjadi pemadaman energi listrik maka mahasiswa yang sedang praktikum di laboratorium akan terganggu akibat padamnya energi listrik tersebut. Sementara generator pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ini tidak berfungsi lagi. Kebutuhan akan energi listrik yang semakin meningkat dan keterbatasan sumber energi listrik yang ada sekarang ini, serta dalam rangka menjaga kontinuitas penyediaan sumber energi listrik diperlukan sumber energi alternatif yang berkesinambungan. Sebagai energi alternatif yang relatif tidak akan habis seiring berjalannya waktu dapat diambil dari sumber panas matahari (surya). Penyediaan akan energi listrik dari sumber alternatif seperti tenaga surya diharapkan mampu menunjang kebutuhan akan energi listrik. Sehingga diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kata kunci : Instalasi, photovoltaik, Efisiensi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi baru dan yang terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Hal ini disebabkan penggunaan bahan bakar untuk pembangkitpembangkit listrik konvensional dalam jangka waktu yang panjang akan menguras sumber minyak bumi, gas dan batu bara yang makin menipis dan juga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Salah satunya upaya yang telah dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS atau lebih dikenal dengan sel surya (sel fotovoltaik) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk berbagai keperluan yang relevan dan di berbagai tempat seperti perkantoran, pabrik, perumahan, dan lainnya. Di Indonesia yang merupakan daerah tropis mempunyai potensi energi matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-rata 4,5-4,8 KWh/m² / hari. Akan tetapi energi listrik yang dihasilkan sel surya sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sistem. Untuk kekontinyuan ketersediaan listrik dan pemanfaatan energi listrik sel surya secara maksimal sangat diperlukan hibridasi dengan jala-jala listrik PLN. 1.2 Maksud dan Tujuan Hal hal yang menjadi tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah : 1. Memahami sistem instalasi panel surya PLTS 1000Wp 2. Memahami karakteristik arus dan tegangan PLTS pada berbagai macam kondisi 3. Mengetahui Efisiensi Penggunaan PLTS sitting Ground Teknik Elektro UNDIP 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, penulis menjelaskan tentang Sistem instalasi kelistrikan pada bangunan Sitting Ground Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan sistem pembangkit listrik dengan memanfaatkan panas matahari diubah menjadi tegangan listrik dengan menggunakan sel photovoltaic. PLTS dibangun dari susunan panel sel photovoltaic secara berjajar dalam jumlah yang relatif banyak untuk memperoleh tegangan keluaran yang sesuai.

Tegangan sel surya dijumlahkan apabila dihubungkan seri satu sama lain Arus sel surya sama apabila dihubungkan seri satu sama lain Gambar 1 Contoh sel photovoltaic Cara Kerja Solar Cell (Photopoltaic) Kepingan sel photovoltaic terdiri atas kristal silikon yang memiliki dua lapisan silisium doped, yaitu lapisan solar sel yang menghadap ke cahaya matahari memiliki doped negatif dengan lapisan fosfor, sementara lapisan di bawahnya terdiri dari doped positif dengan lapisan borium. Antara kedua lapisan dibatasi oleh penghubung p-n. Jika pada permukaan sel photovoltaic terkena cahaya matahari maka pada sel bagian atas akan terbentuk muatan-muatan negatif yang bersatu pada lapisan fosfor. Sedangkan pada bagian bawah lapisan sel photovoltaic akan membentuk muatan positif pada lapisan borium. Kedua permukaan tersebut akan saling mengerucut muatan masing-masingnya jika sel photovoltaic terkena sinar matahari. Sehingga pada kedua sisi sel photovoltaic akan menghasilkan beda potensial berupa tegangan listrik. Suatu kristal silikon tunggal photovoltaic dengan luas permukaan 100 akan menghasilkan sekitar 1,5 watt dengan tegangan sekitar 0,5 volt tegangan searah (0,5 Vdc) dan arus sekitar 2 Amper di bawah cahaya matahari dengan panas penuh (intensitas sekitar 1000W/m2). 2.2.2 Rangkaian ParalelModul Surya Gambar 3 Hubungan Paralel Modul Surya Rangkaian paralel sel surya di dapat apabila terminal kutub positif dan negative sel surya dihubungkan satu sama lain. Hubungan paralel dari sel surya dapat dilihat pada Gambar 3 Tegangan sel surya yang dihubungakan paralel sama dengan satu sel surya Arus yang timbul dari hubungan ini langsung dijumlahkan 2.2.3 Rangkaian Seri-Paralel Modul Surya 2.2 Sistem Instalasi Panel Surya 2.2.1 Rangkaian Seri Modul Surya Gambar 4 Hubungan Sei-Paralel Modul Surya Gambar 2 Hubungan Seri Modul Surya Hubungan seri suatu sel surya didapat apabila bagian depan (+) sel surya utama dihubungkan dengan bagian belakang (-) sel surya kedua. Hubungan seri dari sel surya dapat dilihat pada Gambar 2 Dari keadaan seri ini didapatkan Dalam prakteknya kebanyakan sel surya dihubungkan secara gabungan / kombinasi dari seri dan pararel dan bersamaan dengan itu harus dipasangkan beberapa buah diode. Rangkaian seri dan pararel (campuran) pada sel surya dapat dilihat pada Gambar 4

2.2.4 Pengaturan Posisi Modul Surya sistem pengaturan berfungsi memberikan pengaturan dan pengamanan dalam suatu PLTS sedemikian rupa sehingga sistem pembangkit tersebut dapat bekerja secara efisien dan handal. Peralatan pengaturan didalam Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya ini dapat dibuat secara manual, yaitu dengan cara selalu menepatkan kearah matahari, atau dapat juga dibuat secara otomatis, mengingat sistem ini banyak dipergunakan untuk daerah terpencil. Otomatis ini dapat dilakukan dengan menggunakan rangkaian elektronik. Namun dal segi kepraktisan dan memudahkan perawatan pemasangan panel surya yang mudah dan murah adalah dengan memasang panel surya dengan posisi tetap dengan sudut kemiringan tertentu. Untuk menentukan arah sudut kemiringan panel surya harus disesuaikan dengan letak geografis lokasi pemasangan panel tersebut. Letak geografis Indonesia berada antara 0 sampai 10 terhadap LU (lintang Utara) dan LS (Lintang Selatan), hal ini dapat kita lihat pada Gambar 5 photovoltaic module untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan Grid Connected Pv System Sesuai namanya, Grid Connected-PV, maka sistem ini akan tetap berhubungan dengan jaringan PLN dengan mengoptimalkan pemanfaatan Energi PV untuk menghasilkan energi listrik semaksimal mungkin. Grid Connected Pv System With Battery Backup Sistem ini berfungsi sebagai backup energi listrik untuk menjaga kontinuitas operasional peralatan-peralatan elektronik. Jika suatu saat terjadi kegagalan pada suplai listrik PLN (Pemadaman listrik) maka peralatan-peralatan elektronik dapat beroperasi secara normal dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya gangguan Hybrid Power System Hybrid System atau Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) merupakan salah satu alternatif sistem pembangkit yang tepat diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau PLTD. PLTH ini memanfaatkan renewable energy sebagai sumber utama (primer) yang dikombinasikan dengan Diesel Generator sebagai sumber energi cadangan (sekunder). Pada PLTH, renewable energy yang digunakan dapat berasal dari energi matahari, angin, dan lain-lain yang dikombinasikan dengan Diesel-Generator Set sehingga menjadi suatu pembangkit yang lebih efisien, efektif dan handal untuk dapat mensuplai kebutuhan energi listrik Gambar 5 Letak Geografis Indonesia (Sumber : Naibaho,Teknik Tenaga ListrikTenaga Surya,1994:4) 2.3 Tipe-tipe Pemasangan PLTS Stand Alone Photovoltaic Stand Alone PV system atau Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terpusat (PLTS-Terpusat) merupakan sistem pembangkit listrik alternatif untuk daerah-daerah terpencil/pedesaan yang tidak terjangkau oleh jaringan PLN. Sistem PLTS Sistem Terpusat disebut juga Stand-Alone PV system yaitu sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian III. Instalasi PLTS 1000 Wp Teknik Elektro UNDIP PLTS 1000 Wp Teknik Elektro UNDIP didesain untuk tipe Hybrid Power System yang dikombinasi dengan Diesel-Generator Set, namun untuk sementara ini masih menggunakan tipe Grid Connected Pv System With Battery Backup yang dapat berfungsi sebagai backup energi listrik untuk menjaga kontinuitas operasional peralatan-peralatan elektronik pada siiting ground teknik elektro undip. Jika suatu saat terjadi kegagalan pada suplai listrik PLN (Pemadaman listrik) maka peralatan-peralatan elektronik dapat beroperasi secara normal dalam jangka waktu tertentu tanpa adanya gangguan. PLTS 1000 Wp Teknik Elektro UNDIP memiliki spesifikasi teknis sebagai berikut :

Untuk PLTS dengan menggunakan PV Module Surya,Berkapasitas Terpasang sebesar 1 kw, diperlukan peralatan Utama sbb : - Digunakan PV Module Surya Monocrystaline kapasitas 50Wp, 12 Vdc, 20 Unit,Merk elsol (ex Import) - Digunakan Battery 400 AH : 4 unit, 12V, 100 AH (atau 8 unit, 12 V, 50 Ah),Merk Skybatt (ex Local) - Digunakan Inverter Integrated with BCR dari PV Module dan dari PLN line : 1 Unit elsol - PM ( 3 in 1 ), 1,5 kw, 50 Hz, In 24 Vdc / out 220 Vac, 1 Phasa, Merk elsol PM (ex Import) - Digunakan 1 Unit Panel Control, indoor type, free standing Merk CKD (ex Local) PLN Line 1 Phasa 220 Vac GENSET By Others PV Module, 20 x 50 Wp, 12 Vdc 1,0 kw System 24 Vdc Cos 3 Batt DeepCycle 4 x 100 Ah, 12 Vdc Gambar 6 Diagram instalasi PLTS IV. Analisa Data dan Pembahasan Sistem Instalasi 4.1 Perhitungan Tegangan dan arus 1 Tabel 1 data pengujian solar panel kondisi cerah NO SOLAR CELL V (VOLT) I (A) P (WATT) KETERANGAN 1 20,3 1,12 22,736 BAIK 2 17,4 1,12 19,488 BAIK 3 20,2 1,14 23,028 BAIK 4 20,4 1,14 23,256 BAIK 5 19,9 1,13 22,487 BAIK 6 17,2 1,13 19,436 BAIK 7 20 1,07 21,4 BAIK 8 20 1,07 21,4 BAIK 9 20,1 1,1 22,11 BAIK 10 19,8 1,1 21,78 BAIK 11 20,3 1,12 22,736 BAIK 12 17,4 1,12 19,488 BAIK 13 20,2 1,14 23,028 BAIK 14 20,4 1,14 23,256 BAIK 15 19,8 1,13 22,374 BAIK 16 17,1 1,13 19,323 BAIK 17 20,1 1,07 21,507 BAIK 18 20 1,07 21,4 BAIK 19 20,1 1,1 22,11 BAIK 20 19,8 1,1 21,78 BAIK rata-rata 19,525 1,112 21,70615 2 Load 220 Vac Pure Sine Contoh perhitungan untuk kondisi cerah total modul yang disusun secara seri = 2 total modul yang disusun secara parallel = 10 untuk nilai tegangan, V = V1 + V2 oleh karena modul memiliki spesifikasi sama maka V = 2 X Vrata-rata V = 2 X 19,525 = 39,05 volt Untuk nilai arus, I = I1+I2+13+.I10 oleh karena modul memiliki spesifikasi sama maka V = 10X Irata-rata I = 10 X 1,112 = 11,12 Ampere Dari hasil perhitungan diatas maka dapat dibandingkan hasil perolehan nilai tegangan dan arus berdasarkan perhitungan dan pengukuran secara langsung. berikut adalah tabel perbandingan tegangan dan arus PLTS sesuai perhitungan dan pengukuran untuk berbagai kondisi. Tabel 2 Perbandingan V dan I sesuai Perhitungan dan pengukuran Parameter Kondisi nilai pengukuran nilai perhitungan Tegangan (volt) cerah 34 V 39,05 V mendung 28.2 V 28,78 V sangat panas 33.6 V 34,47 V Arus (Ampere) cerah 8.55 A 11,12 A mendung 6.61 A 5,45 A sangat panas 19.3 A 19,97 A Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan yakni makin tinggi tingkat penyinaran yang ditandakan dengan kondisi cuaca pada waktu pengukuran maka akan diperoleh hubungan yang berbanding lurus antara arus yang dihasilkan solar panel dengan intensitas cahaya matahari. semakin kecil intensitasnya (kondisi mendung) maka arus yang dihasilkan juga kecil. dan sebaliknya jika intensitas cahaya matahari tinggi (sangat panas) maka dihasilkan arus yang semakin besar pula. Sedangkan untuk tegangan didapatkan hasil yang hamper sama antara hasil perhitungan dan pengukuran secara langsung, meskipun untuk kondisi cerah didapatkan sedikit selisih yang cukup besar, cuaca yang berubah-ubah dengan cepat saat melakukan pengukuran disinyalir menjadi faktor utama terdapatnya perbedaan hasil tersebut

4.2 Perhitungan Intensitas cahaya Ratarata Dimensi modul surya = 660 x 580 x 40 (mm) Luas penampang = 0,3828 Intensitas 1 ( kondisi cerah) = daya ratarata tiap modul / luas penampang 1 modul = 21,70615 watt /0,3828 = 56,7 watt/ Dengan cara yang sama maka akan didapatkan nilai intensitas cahaya yang diserap oleh panel surya pada berbagai kondisi seperti ditunjukan pada table berikut ini Tabel 3 data pengujian solar panel kondisi sangat panas tegangan (V) Kurva Hubungan Waktu- Tegangan yang dihasilkan solar Cell 40 30 20 10 0 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Waktu Gambar 7 kurva karakteristik V dan waktu sedangkan untuk kurva hubungan antara tegangan dan arus tiap jam adalah sebagai berikut: 10 kurva v-i 5 kurva v-i 0 25.8 26.7 27.1 27.6 28.3 33.3 33.8 32.6 32.1 26.8 4.3 Performa Solar cell harian Tabel 4 data karakteristik V-I tiap waktu Gambar 8 kurva karakteristik V dan I pada tabel 5.4 juga dapat dihitung energy total yang dikeluarkan PLTS selama 8 jam penyinaran maksimum dari jam 08.00 16.00. Tabel 5 contoh perhitungan energy pada waktu tertentu dari data diatas dapat disajikan dalam grafik sebagai berikut: jam Tegangan (v) Arus (A) Daya (watt) 8 25,8 3,82 98,556 9 26,7 6,73 179,691 10 27,1 7,82 211,922 11 27,6 9,45 260,82 12 28,3 9,12 258,096 13 33,3 8,24 274,392 14 33,8 4,25 143,65 15 32,6 3,3 107,58 16 32,1 2,54 81,534 energi total 1616,241Wh

Terlihat bahwa total energy yang mampu dihasilkan oleh PLTS selama 8 jam penyinaran maksimum pada kondisi pengukuran sample adalah 1616,241Wh. sedangkan untuk berbagai kondisi disajikan pada tabel berikut ini Tabel 6 perhitungan energy pada berbagai kondisi Energi yang dihasilkan oleh panel surya inilah yang nantinya dijadikan acuan dalam pemilihan kapasitas batere yang akan dibahas lebih detail pada pokok bahasan system penyimpanan energy dari dua tabel diatas juga dapat disimpulkan bahwa pengambilan sample tiap jam dimungkinkan pada saat kondisi mendung karena nilai energy keluarannya yang hamper mendekati 4.4 Perhitungan Efisiensi PLT Berbagai Kondisi contoh perhitungan pada kondisi Kondisi Cerah dengan cara yang sama maka didapatkan data perhitungan efisiensi untuk berbagai kondisi adalah sebagai berikut Tabel 7 Nilai Efisiensi PLTS tiap kondisi Dari tabel dapat diamati Efisiensi terbesar PLTS hanya mencapai 68,84% yakni pada saat kondisi sangat panas V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari kerja praktek yang telah dilakukan pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Sitting Ground Teknik Elektro Universitas Diponegoro dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. PLTS 1000 Wp Teknik Elektro UNDIP didesain untuk tipe Hybrid Power System yang dikombinasi dengan Diesel- Generator Set dan PLN line 2. semakin kecil intensitasnya (kondisi mendung) maka arus yang dihasilkan juga kecil. dan sebaliknya jika intensitas cahaya matahari tinggi (sangat panas) maka dihasilkan arus yang semakin besar pula 3. tegangan nominal yang dihasilkan PLTS yakni pada saat arus mencapai nol yaitu sebesar 26,8 volt 4. Efisiensi terbesar PLTS hanya mencapai 68,84% yakni pada saat kondisi sangat panas 4.2 Saran Saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya pemeliharaan berkala yang dilakukan pada masing-masing komponen pada PLTS untuk menjaga lifetime dari sistem tersebut. 2. Diperlukan adanya sikap toleransi dari pengguna sitting ground untuk turut menjaga kelangsungan dari sistem PLTS demi kenyamanan bersama. 3. Adanya rencana pengembangan sangat dimungkinkan untuk menambah daya keluaran system seperti menambah jumlah panel atau mengkombinasikan dengan turbin angin 4. Untuk menghindari beban berlebih pengguna diminta untuk lebih bijaksana dalam memnfaatkan energi yang dihasilkan PLTS, terutama untuk beban AC

DAFTAR PUSTAKA [1] Barmawi, Malvino. 1987. Prinsip-prinsip Elektronika, Jakarta : Erlangga. [2] Budiman, Arif, 2003, Kamus Istilah Teknik Elektronika, Bandung, M2S [3] Bishop, Owen. 2004, Dasar Dasar Elektronika, Jakarta, Erlangga [4] udiono, Chayun. 2001, Tantangan dan Peluang Usaha Pengembangan Sistem Energi Fotovoltaik di Indonesia, Seminar Nasional Sel Surya I dan Workshop, Surabaya, 19 20 September 2001 [5] Chattopadhyay, D. et al, Sutanto (Penerj.), 1989, Dasar Elektronika, Jakarta, UI -Press. [6] National Semiconductor. 1997, LM117/217/LM317 3-Terminal Adjustable Regulator: National Semiconductor Corporation. [7] Naibaho, 1994, Teknik Tenaga Listrik Tenaga Surya, Malang, PPPGT VEDC [8] Reka Rio, S & Masamori Iida. 1982, Fisika dan Teknologi Semikonduktor, Jakarta,PT. Pradnya Paramita. [9] Sigalingging, Karmon. 1994, PLTSurya, Bandung, Tarsito. [10] Warsito, S. 1983, Sirkit Arus Searah, Jakarta, Karya Utama. [11] Warsito, S. 1995, Vademekum Elektronika, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. [12] Woolard, Barry. 1993. Elektronika Praktis, Jakarta, PT. Pradnya Paramita. [13], Akumulator, http://www.google.com/, 12/12/2006 [14], Capacitor, http://www.uoguelph.ca/~antoon/, 25/03/2006 Saat ini sedang menempuh pendidikan Strata 1 di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Konsentrasi Ketenagaan. Semarang, 13 Maret 2011 Mengetahui Dosen Pembimbing Dr. Ir. Joko Windarto, MT NIP. 196405261989031002 BIODATA PENULIS WidiantoStevanus (L2F008096) lahir di Semarang, 27 Oktober 1990. Telah menempuh pendidikan di TK Pertiwi Perwari VI Semarang, kemudian melanjutkan di SDN Janggli 01 A Semarang. Dan kemudian melanjutkan di SMPN 2 Semarang. Lulus tahun 2005, lalu melanjutkan di SMAN 5 Semarang.