TAFSIR SURAT. (Berita Besar ) Surat Makkiyah, Surat ke 78: 40 Ayat. Publication : 1437 H_2016 M. Tafsir Surat An-Nabaa' ( Berita Besar )

dokumen-dokumen yang mirip
TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

TAFSIR SURAT AT-TIIN

TAFSIR SURAT AL-QAARI AH

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

TAFSIR SURAT AL-HUMAZAH

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

TAFSIR SURAT AL- AADIYAAT

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

Iman Kepada KITAB-KITAB

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

TAFSIR SURAT ASY-SYAMS

Tafsir Surat AL-LAIL

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Al-Samii' dan Al-Bashiir

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

BUAH-BUAHAN DI SURGA GAMBARAN KENIKMATAN YANG TIADA TARA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

TAFSIR SURAT اإلنشقاق. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 84: 25 Ayat. Publication : 1436 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Insyiqaaq ( Terbelah)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Ada Dua Kali Hari Kebangkitan.. اقتباس المشاركة: من الموضوع: Kebangkitan Ada Dua Kali Hari

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

(Gugusan Bintang) Surat Makkiyah, Surat ke 85: 22 Ayat. Publication : 1436 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Buruuj (Gugusan Bintang)

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

<المصدر> ] لمتابعة رابط المشاركة. ikuti postingan asal keterangan ini. الا مام ناصر محمد اليماني Al-Imam Naser Mohammed Al-Yamani.

TAFSIR SURAT عبس. (Ia Bermuka Masam) Surat Makkiyah, Surat ke 80: 42 Ayat. Publication : 1437 H_2016 M. Tafsir Surat 'Abasa ( Ia Bermuka Masam )

TAFSIR SURAT AL-ZALZALAH

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

Syarah Istighfar dan Taubat

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Tafsir Surat AL-BALAD

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Iman Kepada Hari Akhirat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

TAFSIR SURAT المطففني. (Orang-Orang yang Curang) Surat Makkiyah, Surat ke 83: 36 Ayat. Publication : 1436 H_2015 M

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

TAWASSUL DENGAN NAMA-NAMA DAN SIFAT-SIFAT ALLAH TA'ALA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

I S T I G H F A R عليهم السالم

Bacaan Tahlil Lengkap

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Mensyukuri Nikmat Al Quran

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Transkripsi:

TAFSIR SURAT النبإ (Berita Besar ) Surat Makkiyah, Surat ke 78: 40 Ayat رحمو هللا Imam Ibnu Katsir asy-syafi'i Publication : 1437 H_2016 M Tafsir Surat An-Nabaa' ( Berita Besar ) رحمو هللا Oleh : Imam Ibnu Katsir asy-syafi'i Disalin dari Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8 hal 378-387 Terbitan Pustaka Imam Syafi'i Jakarta, Download > 950 ebook dari www.ibnumajjah.com

QS. AN-NABA 1-16 Kekuasaan Allah dalam menciptakan alam dan nikmat-nikmat yang diberikan-nya adalah bukti kekuasaan-nya membangkitkan manusia. "Dengan menyebut Nama Allah Yang Mahapemurah lagi Mahapenyayang" ع م ي ت س اء ل ون. ع ن الن ب إ ال ع ظ يم. ال ذ ي ى م ف يو م ت ل ف ون. ك ال س ي ع ل م ون. ث ك ال س ي ع ل م ون. أ ل ن ع ل األر ض م ه اد ا. و ا ل ب ال أ و ت د ا. و خ ل ق ن اك م أ ز و اج ا. و ج ع ل ن ا ن و م ك م س ب ا ت. و ج ع ل ن ا الل ي ل ل ب اس ا. و ج ع ل ن ا الن ه ار م ع اش ا. و ب ن ي ن ا ف و ق ك م س ب ع ا ش د اد ا. و ج ع ل ن ا س ر اج ا و ى اج ا. و أ ن ز ل ن ا م ن ال م ع ص ر ات م اء ث ج اج ا. ل ن خ ر ج ب و ح ب ا و ن ب ا ت. و ج ن ات أ ل ف اف ا. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?. Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentang ini. Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, Kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? Dan gunung-gunung sebagai pasak? Dan Kami jadikan kamu

berpasang-pasangan, dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat, dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian, dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan, dan Kami bangun di atasmu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? (QS. An-Nabaa'/78:1-16) * * * Allah Ta'ala berfirman seraya mengingkari orang-orang musyrik dalam hal pertanyaan yang mereka ajukan mengenai hari Kiamat, yakni pengingkaran terhadap kejadiannya, ع م ي ت س اءل ون. ع ن الن ب إ ال ع ظ يم "Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya? Tentang berita yang besar." Yakni tentang sesuatu yang mereka pertanyakan perihal hari Kiamat, yang ia merupakan berita yang sangat besar, yaitu ال ذ ي ى م ف يو jelas. berita luar biasa hebatnya lagi benar-benar "Yang mereka perselisihkan tentang ini." Yakni م ت ل ف ون mengenai hal itu, manusia terbagi ke dalam dua: beriman kepadanya dan kufur kepada-nya. Selanjutnya, Allah berfirman seraya mengancam orang-orang yang mengingkari hari Kiamat, ك ال س ي ع ل م ون. ث ك ال س ي ع ل م ون "Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui. Kemudian sekali-kali tidak; kelak

mereka akan mengetahui." Yang demikian ini merupakan ancaman keras sekaligus kecaman yang tegas. Kemudian Allah Tabaaraka wa Ta'ala beranjak menjelaskan kekuasaan-nya yang agung untuk menciptakan berbagai hal aneh dan segala sesuatu menakjubkan yang menunjukkan kekuasaan-nya atas segala sesuatu, baik itu menyangkut hari Kiamat maupun yang lainnya. Oleh karena itu, Dia berfirman, أ ل ن ع ل األ ر ض م ه ادا "Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?" Yakni terhampar bagi semua makhluk, dibentangkan bagi mereka sehingga bumi menjadi tenang, diam dan permanen. و ا ل ب ال أ و ت دا "Dan gunung-gunung sebagai pasak?" Yakni Dia telah menjadikannya giinung-gunung itu sebagai pasak yang Dia pancangkan dan tancapkan serta tetapkan sehingga menjadi diam dan tidak mengguncangkan para penghuninya yang ada di atasnya. Kemudian Allah Ta'ala berfirman, ز و اجا و خ ل ق ن اك م أ "Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan," yakni laki-laki dan perempuan. Masing-masing dapat bersenang-senang antara satu dengan yang lainnya, sehingga dengan demikian terjadi regenerasi. Dan firman-nya, و ج ع ل ن ا ن و م ك م س ب ا ت "Dan Kami jadikan tidurmu untuk isarahat," yakni menghemikan gerakan agar dapat beristirahat setelah melakukan perjalanan dan berusaha dalam menghadapi kehidupan di siang hari. Dan

و ج ع ل ن ا. 1 ayat seperti ini telah diuraikan dalam surat al-furqaan "Dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian," yakni الل ي ل ل ب اسا gelap dan hitamnya malam itu membuat orang-orang tenang. Seorang penya'ir mengungkapkan: ف ل م ا ل ب س ن الل ي ل أ و ح ي ن ص ب ت ل و م ن خ ذ ا آذ ا ن ا و ى و ج ان ح Ketika siang berselimutkan malam atau ketika ia membuka diri bagi malam maka malam itu pun mulai condong Mengenai firman Allah Ta'ala, و ج ع ل ن ا الل ي ل ل ب اسا "Dan Kami jadikan malammu sebagai pakaian," Qatadah mengatakan: و ج ع ل ن ا الن ه ار م ع اشا Ta'ala, "Yakni ketenangan. Dan firman Allah "Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan," maksudnya Kami jadikan siang itu cerah, terang dan bersinar, agar ummat manusia dapat pulang pergi untuk mencari penghidupan dan berusaha serta berdagang dan lain sebagainya. Dan firman-nya: و ب ن ي ن ا ف و ق ك م س ب عا ش د ادا "Dan Kami bangun di atasmu tujuh buah (langit) yang kokoh," yakni 1 Ayat 47.

tujuh langit dengan keluasan, ketinggian, keutuhan, kekokohan, serta penghiasannya dengan bintang-bintang yang tetap dan planet-planet. Oleh karena itu, Allah Ta'ala berfirman, و ج ع ل ن ا س ر اجا و ى اجا "Dan Kami jadikan pelita yang amat terang," yakni matahari yang bersinar terang ke seluruh alam yang sinarnya menyinari seluruh penghuni bumi. Dan firman-nya, و أ نز ل ن ا م ن ال م ع ص ر ات م اء ث ج اجا "Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah." Al-'Aufi meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas: " ال م ع ص ر ات berarti angin." Sedangkan 'Ali bin Abi Thalhah berkata dari Ibnu 'Abbas: م ن ال م ع ص ر ات berarti dari awan." Pendapat ini pula yang dipilih oleh Ibnujarir. Al-Farra' mengemukakan: "Yaitu awan yang bersatu dengan air hujan tetapi belum sampai turun hujan." Sebagaimana dikatakan "imra-atun mu'shirun", yakni jika wanita itu sudah mendekati masa haidhnya tetapi belum haidh. Dan firman Allah Tabaaraka wa Ta'ala, م اء ث ج اجا "Air yang banyak tercurah." ث ج اجا " mengatakan: Mujahid, Qatadah, ar-rabi' bin Anas berarti yang disiramkan (tercurah)." Sedangkan ats-tsauri mengemukakan: "Yakni, secara berturut-turut." Dan firman Allah Ta'ala, ل ن خ ر ج ب و ح ب ا و ن ب ا ت. و ج ن ات أ ل ف افا "Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuhtumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat," artinya agar dengan air yang banyak lagi baik dan bermanfaat serta

penuh berkah itu Kami keluarkan ح ب ا "Biji-bijian," yang sengaja disimpan bagi ummat manusia dan binatang ternak, "Dan tumbuh-tumbuhan," yang hijau, yang bisa dimakan و ن ب ا ت ketika masih basah, و ج ن ات "Serta kebun-kebun," yakni taman dan kebun buah-buahan yang beraneka ragam dan dengan aneka warna serta rasa dan aroma yang berbeda-beda, meski hal itu berada dan berkumpul di satu tempat. Oleh karena itu, Allah Ta'ala berfirman: و ج ن ات أ ل ف افا "Dan kebunkebun yang lebat." Ibnu 'Abbas dan juga yang lain-nya mengatakan: " أ ل ف افا berarti berkumpul." QS. AN-NABA 17-30 - Kehebatan hari berbangkit - Balasan terhadap orang yang durhaka إ ن ي و م ال ف ص ل ك ان م يق ا ت. ي و م ي ن ف خ ف الص ور ف ت أ ت ون أ ف و اج ا. و ف ت ح ت الس م اء ف ك ان ت أ ب و اب. و س ي ت ا ل ب ال ف ك ان ت س ر ا ب. إ ن ج ه ن م ك ان ت م ر ص اد ا. ل لط اغ ي م آب. الب ث ي ف يه ا أ ح ق اب. ال ي ذ وق ون ف يه ا ب ر د ا و ال ش ر اب.

إ ال ح يم ا و غ س اق ا. ج ز اء و ف اق ا. إ ن ه م ك ان وا ال ي ر ج ون ح س اب. و ك ذ ب وا ب ي ت ن ا ك ذ اب. و ك ل ش ي ء أ ح ص ي ن اه ك ت اب. ف ذ وق وا ف ل ن ن ز يد ك م إ ال ع ذ اب. Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan, yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok, dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu, dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia. Sesungguhnya Neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai, lagi menjadi tempat kembali bagi orangorang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah, sebagai pembalasan yang setimpal. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguh-nya, Dan segala sesuatu sudah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan kami sekali-kali tidak akan menambah kepadamu selain daripada adzab. (QS. An-Nabaa'/78:17-30) * * * Allah Ta'ala berfirman seraya memberitahukan tentang hari keputusan, yaitu hari Kiamat, di mana hari itu telah ditentukan waktunya dengan pasti, tidak dapat bertambah

dan tidak pula berkurang. Dan tidak juga waktunya diketahui secara pasti kecuali oleh Allah ي و م ي نف خ ف الص ور ف ت أ ت ون أ ف و اجا.عز وجل "Yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok." Mujahid mengatakan: "Berkelompok-kelompok." Ibnu Jarir mengemukakan: "Yakni, masing-masing ummat datang bersama Rasulnya sendiri- ي و م ن د ع و ك ل firman-nya: sendiri." Yang demikian itu sama seperti "(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil أ ن س ب م ام ه م tiap ummat dengan pemimpinnya." (QS. Al-Israa'/17:71). و ف ت ح ت الس م اء ف ك "Dan dibukalah langit, maka terdapatlah ان ت أ ب و اب beberapa pintu," yakni beberapa jalan turunnya para Malaikat. و س ي ت ا ل ب ال ف ك ان ت س ر اب "Dan dijalankanlah gununggunung maka menjadi fatamorganalah ia." Yang demikian itu sama seperti firman Allah: و ت ر ى ا ل ب ال ت س ب ه ا ج ام د ة و ى ي ت ر م ر الس ح اب "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagaimana jalannya awan." (QS. An-Naml/27:88). Sedangkan di sini, Dia berfirman, ف ك ان ت س ر اب "Maka menjadi fatamorganalah ia." Yakni, dikhayalkan kepada orang yang melihat bahwa ia merupakan sesuatu padahal ia bukan apa-apa. Dan setelah itu, semuanya itu hilang sehingga tidak lagi dapat dipandang serta sama sekali tidak tidak berbekas.

Firman Allah Ta'ala, إ ن ج ه ن م ك ان ت م ر ص ادا "Sesungguhnya Neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai," yakni, tempat pengintai yang sudah disiapkan, ل ل ط اغ ي م آب "Bagi orangorang yang melampaui batas," yang mereka adalah para penentang, para pelaku kemaksiatan, dan pembangkang kepada para Rasul, م آب "Menjadi tempat kembali." Yakni, menjadi tempat kembali dan tempat menetap. Mengenai firman Allah Ta'ala: إ ن ج ه ن م ك ان ت م ر ص ادا "Sesungguhnya Neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai," al-hasan dan Qatadah mengatakan: "Artinya, sesungguhnya tidak ada seorang pun masuk Surga sehingga dia menyeberangi Neraka, jika dia bisa menyeberanginya, maka dia akan selamat dan jika tidak, maka dia akan ditahan di Neraka. Dan firman Allah Ta'ala, ال ب ث ي ف يه ا أ ح ق اب "Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya," maksudnya, mereka tinggal di Neraka itu. Kata 'ahqaab' merupakan jamak dari kata 'hiqb', yang berarti sesaat dari zaman. Khalid Ibnu Ma'dan mengatakan: "Dan firman-nya, إ ال م اش اء ر ب ك 'Kecuali apa yang dikehendaki oleh Rabb-mu,' bagi orang-orang yang meyakini tauhid." Keduanya diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Setelah itu, dia mengatakan: "Dan yang benar bahwa hal itu tidak ada akhirnya." Sebagaimana yang dikemukakan oleh Qatadah dan ar-rabi' bin Anas. Dan yang sebelumnya dia telah mengatakan dari Salim, aku pernah mendengar al-

Hasan bertanya tentang firman-nya, ال ب ث ي ف يه ا أ ح ق اب "Mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya," dia mengatakan: "Adapun 'ahqaabaa' maka ia tidak terhitung melainkan kekekalan di dalam Neraka. Tetapi mereka menyebutkan bahwa al-hiqb berarti tujuh-puluh tahun, yang setiap harinya mencapai seribu tahun dari perhitungan waktu kalian. Sa'id menceritakan dari Qatadah, Allah Ta'ala berfirman: ال ب ث ي ف يه ا أ ح ق اب "Mereka tinggal di dalamnya berabadabad lamanya," yakni masa yang tiada pernah terputus, di mana setiap kali satu hiqb berlalu maka akan datang hiqb yang berikutnya. Firman Allah Ta'ala, ال ي ذ وق ون ف يه ا ب ر دا و ال ش ر اب "Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman," maksudnya, di Neraka mereka tidak mendapatkan sesuatu yang dingin bagi hari mereka dan tidak juga mendapatkan minuman segar yang dapat mereka إ ال ح يما و غ س اقا berfirman, minum. Oleh karena itu, Allah Ta'ala "Selain air yang mendidih dan nanah." Abul 'Aliyah mengatakan: "Dikecualikan dari dingin adalah panas dan dari minuman itu nanah." Demikian pula yang dikemukakan oleh ar-rabi' bin Anas. Adapun al-hamiim berarti panas yang mencapai puncaknya. Sedangkan al-ghassaaq berarti nanah, keringat, air mata, dan luka para penghuni Neraka yang berkumpul, ia sangat dingin, rasa dinginnya tidak dapat

disentuh oleh manusia dan bau busuknya tidak dapat didekati. Dan pembicaraan tentang al-ghassaaq telah disajikan pada pembahasan surat Shaad 2, sehingga tidak perlu lagi untuk dilakukan pengulangan -mudah-mudahan Allah memberikan pahala atas semua itu dengan karunia dan kemuliaan-nya. Dan firman-nya, ج ز اء و ف اقا "Sebagai pembalasan yang setimpal." Yakni semua yang mereka alami yang berupa hukuman, adalah sesuai dengan amal perbuatan mereka yang tidak benar yang mereka kerjakan semasa di dunia. Demikian yang dikemukakan oleh Mujahid, Qatadah, dan إ ن ه م ك ان وا ال ي ر ج ون ح س اب berfirman, lain-lain. Selanjutnya, Allah Ta'ala "Sesungguhya mereka tidak takut kepada hisab," Maksudnya, mereka tidak meyakini bahwa di sana terdapat alam tempat pembalasan dan penghisaban. ذ اب و ك ذ ب وا ب ي ت ن ا ك "Dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguhsungguhnya," yakni mereka mendustakan hujjah-hujjah dan bukti-bukti Allah atas makhluk-nya yang telah diturunkan melalui para Rasul-Nya, tetapi mereka justru menyambutnya ك ذ اب firman-nya, dengan pendustaan dan penentangan. Dan 2 Ayat 57.

"Dusta dengan sesungguh-sungguhnya," yakni pendustaan, kalimat ini merupakan bentuk mashdar (infinitive) 3 tanpa fi'il. Dan firman Allah Ta'ala, و ك ل ش ي ء أ ح ص ي ن اه ك ت اب "Dan segala sesuatu sudah Kami catat dalam suatu kitab" Maksudnya, Kami (Allah) telah mengetahui amal perbuatan seluruh hamba, lalu Kami catat bagi mereka untuk selanjutnya Kami akan memberikan balasan atas hal tersebut, jika baik maka akan diberi balasan kebaikan, dan jika buruk maka akan diberikan balasan keburukan juga. Sedangkan firman-nya, ف ذ وق وا ف ل ن ن ز يد ك م إ ال ع ذ اب "Karena itu rasakanlah. Dan kami sekali-kali tidak akan menambah kepadamu selain daripada adzab." Maksudnya, dikatakan kepada para penghuni Neraka: "Rasakanlah apa yang kalian rasakan, dan sekali-kali Kami tidak akan menambahkan kecuali adzab yang serupa, dan adzab yang lain lagi dalam bentuk lain yang berpasang-pasangan." 3 Tetapi kata itu termasuk fi il (kata kerja), karena kata (dengan ف ع ل ف ع اال memberi syiddah pada huruf 'ain), di antara mashdarnya berupa (dengan memberi kasrah pada huru fa' dan syiddah pada huruf 'ain). Demikian yang dikatakannya dalam kitab Mukhtaarush Shihaah pada pembahasan materi "kidzb (dusta)" dan juga kamus.

QS. AN-NABA 31-36 Balasan terhadap orang yang bertakwa إ ن ل ل م ت ق ي م ف از ا. ح د ائ ق و أ ع ن اب. و ك و اع ب أ ت ر اب. و ك أ س ا د ى اق ا. ال ي س م ع ون ف يه ا ل غ و ا و ال ك ذ اب. ج ز اء م ن ر ب ك ع ط اء ح س اب. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan gadis-gadis remaja yang sebaya, dan gelas-gelas yangpenuh (berisi minuman). Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta. Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak, (QS. An-Nabaa'/78:13-36) * * * Allah Ta'ala berfirman seraya memberitahukan tentang orang-orang yang berbahagia dan segala sesuatu yang telah disediakan bagi mereka, baik itu berupa kemuliaan maupun إ ن ل ل م ت ق ي م ف ازا berfirman, kenikmatan yang abadi. Di mana Dia "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan" Ibnu 'Abbas dan adh-dhahhak mengatakan: "Yakni, dalam keadaan suci." Mujahid dan Qatadah mengemukakan: "Mereka beruntung dan selamat dari Neraka." Dan yang paling jelas di sini adalah pendapat Ibnu

'Abbas, karena setelah itu dia mengemukakan: "Hadaa-iqa," kata al-hadaa-iqa di sini berarti kebun-kebun kurma dan juga yang lainnya. ح د ائ ق و أ ع ن اب. و ك و اع ب أ ت ر اب "(Yaitu) kebun-kebun dan buah anggur. Dan gadis-gadis remaja yang sebaya," Yakni, bidadari-bidadari yang masih gadis. Ibnu 'Abbas, Mujahid, dan lain-lain mengatakan: " أ ت ر اب yakni montok." Yang mereka maksudkan bahwa buah dada bidadari-bidadari itu montok dan belum mengalami penurunan, karena mereka semua masih gadis yang umur mereka sebaya, yakni mempunyai umur yang sama. Dan firman Allah Ta'ala, و ك أ سا د ى اقا "Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)." Ibnu 'Abbas mengatakan: "Yakni yang penuh lagi berturut-turut." Sedangkan Ikrimah mengatakan: "Yakni yang jernih." Finnan Allah Ta'ala, ال ي س م ع ون ف يه ا ل غ وا و ال ك ذ اب "Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pulaperkataan) dusta." Yakni, di dalam Surga itu tidak terdapat perkataan yang tidak bermanfaat dan tidak pula dosa dan dusta, bahkan Surga merupakan tempat yang penuh dengan keselamatan, semua penghuninya selamat ج ز اء م ن ر ب ك ع ط اء ح س اب Firman-Nya, dari segala bentuk kekurangan. "Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak." Yakni semua yang kami sebutkan itu merupakan balasan yang diberikan Allah kepada mereka. Dia

memberikan hal itu kepada mereka sebagai karunia, anugerah, kebaikan, dan rahmat-nya. 'Athaa-an hisaaban berarti pemberian yang cukup, memadai, selamat, lagi أ ع ط ان ي ف أ ح س ي ن ي mengungkapkan: banyak. Masyarakat Arab biasa (Dia memberiku sehingga hal itu telah mencukupiku)." Artinya, Dia telah memberikan ke-cukupan kepadaku. Dan dari kata itu pula muncul kata ح س ب هللا sebagai Rabb yang mencukupiku. yang berarti Allah QS. AN-NABA 37-40 عز وجل - Kesempurnaan kekuasaan Allah - Perintah agar manusia memilih jalan yang benar menuju Rabb-nya ر ب الس م او ات و األر ض و م ا ب ي ن ه م ا الر ح ن ال ي ل ك ون م ن و خ ط اب. ي و م ي ق وم الر وح و ال م الئ ك ة ص ف ا ال ي ت ك ل م ون إ ال م ن أ ذ ن ل و الر ح ن و ق ال ص و ا ب. ذ ل ك ال ي و م ا ل ق ف م ن ش اء ا ت ذ إ ل ر ب و م آب. إ ن أ ن ذ ر ن ك م ع ذ اب ق ر يب ا ي و م ي ن ظ ر ال م ر ء م ا ق د م ت ي د اه و ي ق ول ال ك اف ر ي ل ي ت ن ك ن ت ت ر ا ب.

Rabb yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Mahapemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-nya. Pada hari ketika ruh dan para Malaikat berdiri bershaff-shaff, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya oleh Rabb Yang Mahapemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata: "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah." (QS. An-Nabaa'/78:13-04) * * * Allah Ta'ala memberitahukan tentang keagungan dan kemuliaan-nya. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya. Dan bahwasanya Dia adalah Rabb Yang Mahapemurah rahmat- ال ي ل ك ون م ن و خ ط اب firman-nya, Nya mencakup segala sesuatu. Dan "Mereka tidak dapat berbicara dengan-nya." Maksudnya, tidak ada seorang pun yang sanggup memulai mengajak-nya berbicara kecuali dengan seizin-nya. Yang demikian itu sama seperti firman-nya, ي و م ي ت ال ت ك ل م ن ف س إ ال ب ذ ن و "Di kala datang hari

itu, tidak ada seorang pun yang berbicara, melainkan dengan izin-nya." (QS. Huud/11:105). Dan firman Allah Ta'ala, ي و م ي ق وم الر وح و ال م ال ئ ك ة ص ف ا ال ي ت ك ل م ون "Pada hari ketika ruh dan para Malaikat berdiri bershaff-shaff, mereka tidak berkata-kata." Para ahli tafsir berbeda pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan ruh di sini? Terdapat beberapa pendapat: Pertama, apa yang diriwayatkan oleh al-'aufi dari Ibnu 'Abbas, bahwa mereka adalah arwah anak cucu Adam. Kedua, mereka adalah anak cucu Adam. Demikian yang dikemukakan oleh al-hasan dan Qatadah. Qatadah mengatakan: "Dan inilah salah satu dari apa yang disembunyikan oleh Ibnu 'Abbas." Ketiga, mereka adalah salah satu dari makhluk Allah dalam bentuk seperti bentuk anak cucu Adam, tetapi mereka bukan Malaikat dan bukan juga manusia, tetapi mereka makan dan minum. Demikian yang dikemukakan oleh Ibnu 'Abbas, Mujahid, Abu Shalih, dan al-a'masy. Keempat, ruh itu adalah Jibril. Demikian yang dikemukakan oleh asy-sya'bi, Sa'id bin Jubair, dan adh- Dhahhak. Pendapat terakhir ini didasarkan pada firman Allah,عز وجل ar- "dibawa turun oleh ن ز ل ب و الر وح األ م ي. ع ل ى ق ل ب ك ل ت ك ون م ن ال م نذ ر ين Ruh al-amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang

memberi peringatan." (QS. Asy-Syu'araa'/26:193-194). Muqatil bin Hayyan mengungkapkan: "Ar-Ruh yang dimaksud adalah Malaikat yang paling mulia dan yang paling dekat dengan Allah عز وجل sekaligus pengantar wahyu." Kelima, ruh yang dimaksud adalah al-qur-an. Demikian و ك ذ ل ك firman-nya: yang dikemukakan oleh Ibnu Zaid, seperti "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu أ و ح ي ن ا إ ل ي ك ر وحا م ن أ م ر ن ruh (al-qur-an) dengan perintah Kami." (QS. Asy-Syuura: 52). Keenam, ruh yang dimaksud adalah salah satu Malaikat dengan ukuran seluruh makhluk. Dan Ibnu Jarir bersikap diam dan tidak memastikan salah satu dari pendapatpendapat tersebut. Dan yang lebih mendekati, menurut pendapat saya (Ibnu Katsir), wallaahu a'lam, mereka adalah anak cucu Adam. Dan firman Allah Ta'ala, "Kecuali siapa yang إ ال م ن أ ذ ن ل و الر ح ن diberi izin kepadanya oleh Rabb Yang Mahapemurah." Yang demikian itu sama seperti firman-nya, ي و م ي ت ال ت ك ل م ن ف س إ ال ب ذ ن و "Di kala datang hari itu, tidak ada seorangpun yang berbicara melainkan dengan izin-nya." (QS. Huud: 105). Dan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih: الر س ل و ال ي ت ك ل م ي و م ئ ذ إ ال

"Dan tidak ada yang berbicara pada hari itu melainkan para utusan saja." Sedangkan firman-nya, و ق ال ص و اب "Dan dia mengucapkan kata yang benar." Yakni, kata-kata yang benar. Dan di antara kata-kata yang benar itu adalah ucapan: "Laa ilaaha illallaah (tidak ada ilah yang berhak diibadahi selain Allah), sebagaimana yang diungkapkan oleh Abu Shalih dan 'Ikrimah. Firman-Nya lebih lanjut, ذ ل ك ال ي و م ا ل ق "Itulah hari yang pasti terjadi," yakni hari yang pasti akan terjadi, dan tidak mungkin tidak. ف م ن ش اء ا ت ذ إ ل ر ب و م آب "Maka barangsiapa yang menghendak, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya." Yakni, tempat kembali dan jalan yang dijadikan petunjuk kepada-nya serta manhaj yang dilalui di atasnya. Dan firman Allah Ta'ala, إ ن أ نذ ر ن ك م ع ذ اب ق ر يبا "Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat," yakni hari Kiamat, untuk mempertegas kepastian terjadinya, sehingga ia pun menjadi dekat, karena ي و م ي نظ ر ال م ر ء م ا ق د م ت ي د اه datang. setiap yang akan datang itu pasti "Pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya." Yakni, akan diperlihatkan kepadanya semua amal perbuatannya, yang baik maupun yang buruk, yang lama maupun yang baru. و ي ق ول ال ك اف ر ي ل ي ت ن ك نت ت ر اب "Dan

orang kafir berkata: 'Alangkah baiknya sekiranya aku datiulu adalah tanah." Maksudnya, pada hari itu orang kafir berangan-angan, andai saja dulu aku di dunia hanya sebagai tanah dan bukan sebagai makhluk serta tidak juga keluar ke dalam wujud. Hal itu mereka katakan ketika adzab Allah diperlihatkan dan mereka melihat amal perbuatan mereka yang buruk telah ditulis oleh tangan para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Ada juga yang berpendapat, hal itu mereka katakan ketika Allah memberikan keputusan kepada hewan-hewan yang pernah hidup di dunia dan Dia memberikan keputusan di antara binatang-binatang itu dengan keputusan-nya yang adil yang tidak menzhalimi, sehingga kambing yang tidak bertanduk akan menuntut qishash dari kambing yang bertanduk. Dan setelah selesai pemberian keputusan, barulah dikatakan kepada binatangbinatang itu: "Jadilah kamu tanah kembali." Maka pada saat itu, orang kafir itu berkata, ي ل ي ت ن ك نت ت ر اب "Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah." Yakni, andai saja aku menjadi hewan sehingga aku akan kembali menjadi tanah.[]