PENGARUH PENJUALAN DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN, JASA DAN INVESTASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Lina Andayani, Fridayana Yudiaatmaja, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: linaandayani98@gmail.com, fyudiaatmaja@gmail.com, cipta@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang (1) pengaruh penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas, (2) pengaruh penjualan terhadap profitabilitas, (3) pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas, dan (4) pengaruh langsung dan tidak langsung penjualan terhadap likuiditas pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia tahun 2014. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif kausal. Subjek penelitian adalah Investasi; dan objek penelitian adalah penjualan, likuiditas dan profitabilitas. Data dikumpulkan dengan pencatatan dokumen, dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penjualan dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (2) penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, (3) likuiditas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, (4) penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Likuiditas. Kata Kunci: penjualan, likuiditas, dan profitabilitas. ABSTRACT The purpose of this research to get explanative findings about (1) the effect of sales and liquidity toward profitability, (2) the effect of sales on profitability, (3) the effect of liquidity towards profitability, (4) the effect of direct and indirect sales toward the liquidity in The Trading Company, Service Enterprise and investment in Indonesia Stock Exchanges in 2014. The research design used is causal quantitative. The subject of this research were The Trading Company, Service Enterprise and investment; and the object of this research were sales, liquidity, and profitability. The data was obtained by documentation technique, and it s analyzed using path analysis. The result of this research shows that (1) sales and liquidity had positive significant effect to the profitability, (2) sales had positive significant effect to the profitability, (3) liquidity had negative significant effect to the profitability, (4) sales had positive significant effect to the liquidity. Keyword: sales, liquidity and profitability.
PENDAHULUAN Perekonomian yang semakin pesat merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk selalu melakukan penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab tantangan, peluang dan dapat bersaing dalam dunia perindustrian. Dalam menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk mempunyai keunggulan bersaing baik dalam hal produk yang dihasilkan, sumber daya manusia, maupun teknologi yang digunakan. Namun, untuk memiliki keunggulan itu semua, perusahaan membutuhkan dana yang semakin besar, serta terus berupaya meningkatkan profit perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu sehingga mampu meningkatkan laba perusahaan dari waktu ke waktu. Efektivitas manajemen dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang dihasilkan dari berbagai aktivitas perusahaan melalui sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan selama periode tertentu. Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan, dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva, dan modal sendiri. Profitabilitas pada penelitian ini ditekankan pada Return on Asset (ROA) karena pengukuran tersebut akan memungkinkan seorang analis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. ROA merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Kasmir (2008: 89), faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) antara lain: margin laba bersih, perputaran total aktiva, laba bersih, penjualan, total aktiva, aktiva tetap, aktiva lancar, dan total biaya. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang diduga berpengaruh terhadap profitabilitas antara lain penjualan dan likuiditas. Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan perusahan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Warren Reeve Fees yang diterjemahkan oleh Aria Faramita dan kawan-kawan, (2006: 300), menyatakan bahwa Penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit. Dalam penelitian penjualan diukur dengan total penjualan. Selain penjualan, faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas adalah likuiditas. Menurut Bambang Riyanto (1997: 25), likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finasialnya yang segera harus dipenuhi. Likuiditas diukur melalui Current Ratio (CR). Current Ratio sebagai indikator rasio likuiditas melalui perbandingan current asset dengan current liabilities. Penggunaan current ratio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi CR suatu perusahaan berarti semakin kecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Akibatnya risiko yang akan ditanggung pemegang saham juga semakin kecil (Ang, 1997) Data keuangan tentang penjualan, likuditas, dan profitabilitas perusahaan perdagangan, jasa dan investasi di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 ditampilkan pada Tabel 1
Tabel 1 Penjualan, Likuiditas, dan Profitabilitas Pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2014 Nama Perusahaan Penjualan (Jutaan Rupiah) Likuiditas (%) Profitabilitas (%) 2013 2014 2013 2014 2013 2014 1. Hero Supermarket Tbk. 11.900,35 13.564,03 162,88 117,70 8,65 0,53 2. Erajaya Swasembada Tbk. 12.727,25 14.451,41 171,84 148,22 6,97 3,50 Sumber: Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX) Investasi 2013-2014 (data diolah) Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa pada tahun 2013 penjualan perusahaan Hero Supermarket Tbk. sebesar Rp. 11.900,35 juta kemudian pada tahun 2014 sebesar Rp 13.564,03 juta. Berarti terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp 1.663,36 juta, namun peningkatan penjualan ini tidak diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Profitabilitas di perusahaan Hero Supermarket Tbk. pada tahun 2013 sebesar 8,65% kemudian pada tahun 2014 sebesar 0,53%. Berarti terjadi penurunan profitabilitas sebesar 8,12%. Hal ini juga terjadi pada perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. Terlihat bahwa pada tahun 2013 penjualan sebesar Rp. 12.727,25 juta kemudian pada tahun 2014 sebesar Rp. 14.451,41 juta. Berarti terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp. 1.724,16 juta namun peningkatan penjualan ini tidak diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Profitabilitas di perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. pada tahun 2013 sebesar 6,97% kemudian pada tahun 2014 sebesar 3,50%. Berarti terjadi penurunan profitabilitas sebesar 3,47%. Hal ini tidak sejalan teori Brigham dan Houston (2006). Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat pula bahwa pada tahun 2013 likuiditas perusahaan Hero Supermarket Tbk. sebesar 162,88% kemudian pada tahun 2014 sebesar 117,70%. Berarti terjadi penurunan likuiditas sebesar 45,18%, namun penurunan likuiditas ini tidak diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Profitabilitas di perusahaan Hero Supermarket Tbk. pada tahun 2013 sebesar 8,65% kemudian pada tahun 2014 sebesar 0,53%. Berarti terjadi penurunan profitabilitas sebesar 8,12%. Hal ini juga terjadi pada perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. Terlihat bahwa pada tahun 2013 likuiditas sebesar 171,84% kemudian pada tahun 2014 sebesar 148,22%. Berarti terjadi penurunan likuiditas sebesar 23,62%, namun penurunan likuiditas ini tidak diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Profitabilitas di perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. pada tahun 2013 sebesar 6,97% kemudian pada tahun 2014 sebesar 3,50%. Berarti terjadi penurunan profitabilitas sebesar 3,47%. Hal ini tidak sejalan teori Horne dan Wachowicz (2009) Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa pada tahun 2013 penjualan perusahaan Hero Supermarket Tbk. sebesar Rp. 11.900,35 juta kemudian pada tahun 2014 sebesar Rp 13.564,03 juta. Berarti terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp 1.663,36 juta, namun peningkatan penjualan ini tidak diikuti dengan peningkatan likuiditas. Likuiditas perusahaan Hero Supermarket Tbk. pada tahun 2013 sebesar 162,88% kemudian pada tahun 2014 sebesar 117,70%. Berarti terjadi penurunan likuiditas sebesar 45,18%. Hal ini juga terjadi pada perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. Terlihat bahwa pada tahun 2013 penjualan sebesar Rp. 12.727,25 juta kemudian pada tahun 2014 sebesar Rp. 14.451,41 juta. Berarti terjadi peningkatan penjualan sebesar Rp. 1.724,16 juta, namun peningkatan penjualan ini tidak diikuti dengan peningkatan likuiditas. Likuiditas perusahaan Erajaya Swasembada Tbk. pada tahun 2013 likuiditas sebesar 171,84% kemudian pada tahun 2014 sebesar 148,22%. Berarti terjadi penurunan likuiditas sebesar 23,62%. Hal ini tidak sejalan teori Fanika (2006).
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan ekplanatif yang teruji tentang pengaruh sebagai berikut. (1) Pengaruh penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. (2) Pengaruh penjualan terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014, (3) Pengaruh likuiditas terhadap profitabilitas pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014, (4) Pengaruh langsung dan tidak langsung penjualan terhadap likuiditas pada Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu ekonomi, dalam bidang Manajemen Keuangan khususnya mengenai pengaruh penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas. Disamping itu, secara praktis diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan, dapat bermanfaat sebagai masukan dan dapat mengetahui informasi yang diperoleh dari hasil pengaruh penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas. Serta bagi investor diharapkan informasi yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi. Menurut Warren Reeve Fees yang diterjemahkan oleh Aria Faramita dan kawan-kawan, (2006: 300), bahwa penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik secara tunai maupun kredit. Menurut Bambang Riyanto (1997: 25), likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finasialnya yang segera harus dipenuhi. Munawir (2007) menerangkan bahwa profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Penjualan dapat juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin tingginya penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dapat mendorong semakin tingginya laba kotor yang mampu diperoleh, sehingga dapat mendorong semakin tingginya profitabilitas perusahaan. Di samping itu, Likuiditas juga ikut mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Andreani Caroline Barus (2013). Jadi, Penjualan dan likuiditas mempengaruhi profitabilitas. Penjualan merupakan ujung tombak dari sebuah perusahaan. Ramalan penjualan yang tepat sangatlah diperlukan, agar perusahaan dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk proses produksi. Brigham dan Houston (2006) menyebutkan bahwa penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah dengan asumsi biaya tetap, sedangkan di sisi lain jika perusahaan mengetahui dengan pasti permintaan penjualannya di masa mendatang melalui hasil dari tagihan piutangnya, serta jadwal produknya, perusahaan akan dapat mengatur jadwal jatuh tempo utangnya agar sesuai dengan arus kas bersih di masa mendatang. Akibatnya, laba akan dapat dimaksimumkan (Horne dan Wachowicz, 2009: 321). Farah Ahwadiyah (2007) sales berpengaruh signifikan positif terhadap ROA. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan berpengaruh terhadap profitabilitas. Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Penempatan dana yang terlalu besar pada sisi aktiva memiliki dua efek yang sangat berlainan. Di satu sisi, likuiditas perusahaan semakin baik. Namun di sisi lain, perusahaan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan laba, karena dana yang seharusnya digunakan
untuk investasi yang menguntungkan perusahaan, dicadangkan untuk memenuhi likuiditas. Horne dan Wachowicz (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Bunga Asri Novita (2015) menyatakan bahwa Likuiditas memiliki pengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas. Penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun kredit. Penjualan diharapkan lebih besar dibandingkan dengan periode sebelumnya. Penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan, maka perusahaan dapat menentukan langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi kemungkinan naik atau turunnya penjualan pada tahun yang akan datang (Brigham dan Houston, 2006). Semakin besar rasio lancar, maka menunjukkan semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini menunjukkan perusahaan melakukan penempatan dana yang besar pada sisi aktiva lancar. Pernyataan ini juga sejalan dengan pendapat Fanika (2006) yang menyatakan penjualan (sale) yang baik adalah penjualan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan penjualan yang meningkat maka akan menambah laba, laba yang didapat akan disimpan dalam bentuk kas yang secara langsung perusahaan akan lebih mudah untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasional dan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penjualan berpengaruh langsung terhadap likuiditas. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal, yaitu mengkaji hubungan sebab-akibat antara faktor tertentu yang menjadi penyebab gejala yang diselidiki. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ). Sedangkan variabel terikat profitabilitas (Y). Variabel Penjualan (X 1 ) berpengaruh positif terhadap likuiditas (X 2 ), variabel penjualan (X 1 ) berpengaruh positif terhadap profitabilitas (Y), dan variabel likuiditas (X 2 ) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas (Y). Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di BEI. Sedangkan objek penelitian adalah: penjualan, likuiditas, dan profitabilitas. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perdagangan, jasa dan investasi yang terdaftar di BEI Tahun 2014 dengan jumlah perusahaan sebanyak 114 buah. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin atau Taro Yamane, sehingga mendapatkan sampel 89 dengan menggunakan teknik sampel yaitu proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pencatatan dokumen. Data yang diperoleh merupakan data Laporan keuangan (neraca dan laba rugi). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (Path Analysis). Suliyanto (2005) menyatakan bahwa analisis jalur digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, baik pengaruh secara langsung maupun tidak langsung melalui hubungan dengan variabel bebas lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan menggunakan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 For Windows maka diperoleh
hasil perhitungan uji statistik seperti nampak pada Tabel 2 Tabel 2 Output SPSS analisis jalur pengaruh Penjualan (X 1 ) dan Likuiditas (X 2 ) terhadap Profitabilitas (Y). No Parameter Nilai p-value Alpha (α) Keputusan Kesimpulan 1. Ryx 1 x 2 0,737 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y 2. R 2 yx 1 x 2 0,543 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X 1 dan X 2 terhadap Y adalah 54,3 % 3. Pyx 1 0,697 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap Y 4. P 2 yx 1 0,487 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X 1 terhadap Y adalah 48,7 % 5. Pyx 2-0,665 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X 2 terhadap Y 6. P 2 yx 2 0,442 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X 2 terhadap Y adalah 44,2 % 7. Px 2 x 1 0,399 0,012 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X 1 terhadap X 2 8. P 2 x 2 x 1 0,159 0,012 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruh X 1 terhadap X 2 adalah 15,9 % 9 Px 2 ε 2 0,841 - - - Besar sumbangan pengaruh faktor lain terhadap X 2 10 Pyε 1 0,457 - - - Besar sumbangan pengaruh faktor lain terhadap Y (Sumber: Lampiran 6 dan 7 Hasil Output SPSS, data diolah).
Diagram jalur pengaruh penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) seperti nampak pada Gambar 1 X 1 Pyx 1 = 0,697 ε 1 Pyε 1 = 0,457 Px 2 x 1 = 0,399 Y Ryx 1 x 2 = 0,737 ε 2 Px 2 ε 2 = 0,841 X 2 Pyx 2 = -0,665 Gambar 1 Diagram jalur pengaruh penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y). Besarnya sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X 1 dan X 2 terhadap Y seperti nampak pada Tabel 3 Tabel 3 Sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y). Keterangan Besar Sumbangan Persentase Besar pengaruh X 1 secara langsung terhadap Y 0,487 48,7 % Besar pengaruh X 1 secara tidak langsung melalui X 2 terhadap Y -0,265-26,5 % Besar pengaruh X 1 secara total terhadap Y 0,221 22,1 % Besar pengaruh X 2 secara langsung terhadap Y 0,442 44,2 % Besar pengaruh total X 1 danx 2 terhadap Y 0,543 54,3 % Besar pengaruh faktor lain terhadap Y 0,457 45,7 % Total 1,000 100 % (Sumber: Lampiran 6 dan 7 Hasil Output SPSS, data diolah) Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia karena p-value R 2 yx 1 x 2 = 0,000 < alpha 0,05. Temuan penelitian ini menolak Ho, berarti penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) berperan secara bersama-sama dalam upaya meningkatkan profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Besar pengaruh secara bersama-sama penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa besar koefisien determinasi R 2 yx 1 x 2 adalah sebesar 0,543. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 54,3 % profitabilitas (Y) pada Perusahaan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia dipengaruhi oleh penjualan (X 1 ) dan likuiditas (X 2 ). Sedangkan, sisanya sebesar 0,457 atau 45,7 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa penjualan (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) karena p-value Pyx 1 = 0,000 < alpha 0,05. Temuan penelitian ini menolak Ho, berarti penjualan (X 1 ) berperan secara langsung dalam upaya meningkatkan profitabilitas pada Investasi di Bursa Efek Indonesia dengan keeratan hubungan pengaruh sebesar 0,697 (69,7 %) dan sumbangan pengaruh langsung yaitu 0,487 (48,7 %). Sumbangan pengaruh tidak langsung melalui likuiditas (X 2 ) sebesar -0,665 (-66,5 %). Sehingga total pengaruh penjualan (X 1 ) terhadap profitabilitas (Y) sebesar 0,221 (22,1 %). Temuan penelitian ini berarti penjualan (X 1 ) secara langsung berperan positif atau meningkatkan profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa likuiditas (X 2 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) karena p-value Pyx 2 = 0,000 < alpha 0,05. Temuan penelitian ini menolak Ho, berarti likuiditas (X 2 ) berperan secara langsung dalam upaya menurunkan profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia dengan keeratan hubungan pengaruh sebesar - 0,665 (66,5 %) dan sumbangan pengaruh langsung yaitu 0,442 (44,2 %). Temuan dalam penelitian ini berarti likuiditas (X 2 ) secara langsung berperan negatif atau menurunkan profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik analisis jalur (Path Analysis) dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 19.0 for Windows pada Tabel 2 menunjukkan bahwa penjualan (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas (X 2 ) karena p-value Px 2 x 1 = 0,012 < alpha 0,05. Temuan penelitian ini menolak Ho, berarti penjualan (X 1 ) berperan secara langsung dalam upaya meningkatkan likuiditas (X 2 ) pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia dengan keeratan hubungan pengaruh sebesar 0,399 (39,9 %) dan sumbangan pengaruh langsung sebesar 0,159 (15,9%). Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan penjualan (X 1 ), dan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Penjualan dapat juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin tingginya penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dapat mendorong semakin tingginya laba kotor yang mampu diperoleh, sehingga dapat mendorong semakin tingginya profitabilitas perusahaan. Di samping itu, Likuiditas juga ikut mempengaruhi profitabilitas suatu perusahaan. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Andreani Caroline Barus (2013) yang menyatakan bahwa secara simultan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara penjualan dan likuiditas terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penjualan (X 1 ) terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori dari Brigham dan Houston (2006), menyatakan bahwa penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat meningkatkan keuntungan. Bila penjualan ditingkatkan maka aktiva pun harus ditambah dengan asumsi biaya tetap, sedangkan di sisi lain jika perusahaan mengetahui dengan pasti permintaan penjualannya di masa mendatang melalui hasil dari tagihan
piutangnya, serta jadwal produknya, perusahaan akan dapat mengatur jadwal jatuh tempo utangnya agar sesuai dengan arus kas bersih di masa mendatang.. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farah Ahwadiyah (2007) yang menyatakan bahwa modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh negatif dan signifikan likuiditas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori dari Horne dan Wachowicz (2009), menyatakan bahwa profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas. Semakin besar dana yang ditempatkan untuk memenuhi likuiditas perusahaan, maka perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mendapatkan tambahan dana karena dana yang dimiliki tidak menghasilkan keuntungan. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Meilinda Afriyanti (2011) yang menyatakan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara likuiditas dan profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dan signifikan penjualan (X 1 ) terhadap likuiditas (X 2 ) pada Perusahaan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian ini konsisten dengan teori dari Fanika (2006), menyatakan penjualan (sale) yang baik adalah penjualan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dengan penjualan yang meningkat maka akan menambah laba, laba yang didapat akan disimpan dalam bentuk kas yang secara langsung perusahaan akan lebih mudah untuk membiayai kegiatan-kegiatan operasional dan kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farah Ahwadiyah (2007) yang menyatakan bahwa penjualan berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas. Dalam penelitian ini, tentunya ada beberapa keterbatasan, meskipun peneliti telah berusaha merancang dan mengembangkan penelitian sedemikian rupa. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya: (1) objek yang diteliti hanya pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia, (2) hasil penelitian hanya dapat digunakan pada Perusahaan Perdagangan, Jasa dan Investasi, (3) jumlah variabel operasional terbatas hanya menggunakan penjualan, likuiditas dan penjualan secara teroritis dan empiris masih terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas, (4) variabel penelitan yang digunakan diketahui bahwa variabel yang digunakan menjelaskan sebesar 54,3 %, sedangkan sisanya ditentukan faktor lain sebesar 45,7 %. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) penjualan (X 1 ), dan likuiditas (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. (2) penjualan (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. (3) likuiditas (X 2 ) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas (Y) pada Investasi di Bursa Efek Indonesia. (4) penjualan (X 1 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap likuiditas (X 2 ) pada Perusahaan, Jasa dan Investasi di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi Perusahaan agar dalam memaksimalkan profitabilitas perlu memperhatikan faktor penjualan dan likuiditas.kemudian perusahaan diharapkan mampu mengelola tingkat likuiditas agar likuiditas dapat dioptimalkan sehingga perusahaan dapat membayar kewajiban-kewajiban lancar dan mampu mengelola kelebihan dana yang ada untuk berinvestasi yang akhirnya mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dan perusahaan diharapkan mampu mengelola penjualan dalam meningkatkan
profitabilitas perusahaan dengan memberikan potongan penjualan atau diskon serta melakukan promosi pada pelanggan sehingga mampu meningkatkan penjualan yang akhirnya mampu meningkatkan laba perusahaan. (2) Bagi peneliti selanjutnya untuk memperoleh hasil penelitian yang lebih baik, penelitian selanjutnya dapat memperpanjang periode penelitian, dan mempertimbangkan beberapa variabel yang berpengaruh terhadap Profitabilitas seperti pertumbuhan penjualan, pertumbuhan aktiva, struktur modal dan ukuran perusahaan. DAFTAR RUJUKAN Afriyanti, Meilinda. 2011. Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Sales Dan Size Terhadap Roa (Return On Asset) (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada tahun 2006-2009). Skripsi Universitas Diponegoro Semarang. Ahdawiyah, Farah. 2007. Analisis Pengaruh Dividend Payout Ratio, Asset, Sales Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Return On Asset (Pada Perusahaan Non Keuangan Pma Dan Pmdn Yang Listed Di Bej). Tesis Universitas Diponegoro Semarang.Kasmir, 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persda. Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Mediasoft Indonesia. Bursa Efek Indonesia. 2013. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Diunduh pada di www.idx.co.id. Tanggal 17 September 2015.. 2014. Statistic Indonesia Stock Exchange (IDX). Diunduh pada di www.idx.co.id. Tanggal 17 September 2015. Brigham, Eugene F and Joel F.Houston, 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, alih bahasa Ali Akbar Yulianto, Buku satu, Edisi sepuluh. Jakarta: PT. Salemba Empat. Hendriarti, Fanika. 2006. Pengaruh penjualan barang dan jasa terhadap rasio lancar (current ratio) pada koperasi pegawai pemerintahan kota Bandung. Skripsi Universitas Komputer Indonesia. Jatismara, Raditya. 2011. Analisis pengaruh TATO, DER, Devident, sales dan Current Ratio terhadap Return On Asset. Semarang: Undip. Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta: BPFE. S. Munawir, 2007, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Empat, Liberty. Yogyakarta. Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran, Bogor: Ghalia Indonesia Van Horne, James C, dan Wachowicz, John M. 2009.Prinsip-prinsip Manajemen. Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. Warren, Carl S., 2006. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Buku Satu, Alih Bahasa : Aria Faramita, Jakarta: Salemba Empat.