2015 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT PADA BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE FORWARD

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

ALMAN JUDUL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kolesterol dan menyeimbangkan kadar gula. Buah naga banyak mengandung

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. cabai. Berdasarkan dari sisi produsen, akhir-akhir ini usaha tani cabai mengalami

TEGUH HERLAMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Kemampuan komputer dalam mengolah angka menjadi sebuah data

BAB I PENDAHULUAN. membantu proses dan cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI PAPRIKA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Konsultasi terhadap seseorang yang memiliki keahlian dibidang tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari laut dan sisanya 26% dari air tawar (Mariyono dan A.Sundana,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Keadaan Serangan OPT Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bumbu penyedap makanan serta obat tradisonal. Komoditas ini juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membeli buah tomat di pasar, selain faktor harga jual buah tomat tersebut. Hal ini

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran bagi produk pertanian khususnya komoditi bawang merah sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ilmu Biologi adalah Fitopatologi, yaitu cabang ilmu pengetahuan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Karena sebagai salah satu sayuran yang sering dikonsumsi sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. fosfor 40 mg; dan menghasilkan energi 30 kalori (Tarmizi, 2010).

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA PENYAKIT TANAMAN JAMBU METE BERBASIS ANDROID Reyvan Septa R. A

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT CABAI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas (intelligent system) adalah sistem yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PADI VARIETAS SARINAH BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. inferensi Forward Chaining dan Backward chaining. Hasil penelitian

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. militer, kini telah digunakan secara luas di berbagai bidang, misalnya Bisnis,

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

Implementasi Metode Forward Chaining untuk Mendiagnosa PenyebabPenyakit Tanaman Singkong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

APLIKASI PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS MOBILE

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BPS. 2012

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

I. PENDAHULUAN. (b) Mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

Akhmad Sholikin, Sri Eniyati.

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran

wirausaha manajer dan wirausaha social engineer. Para pelaku wirausaha bisn

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. nilai ekonomis tinggi ditinjau dari sisi pemenuhan konsumsi nasional dan sumber

BAB I PENDAHULUAN. sesungguhnya bukanlah penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

BAB I PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber. daya manusia (SDM). Gangguan gizi pada awal kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

PERILAKU PETANI DALAM MENGGUNAKAN PESTISIDA DI SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. dan kesetiaannya. Selain itu anjing dan kucing mempunyai kesamaan yaitu sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI ANDROID UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA AYAM

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bawang merah yang mempunyai nama latin Allium cepa L. merupakan jenis tanaman yang menjadi bumbu di berbagai masakan yang ada di Asia Tenggara maupun di dunia. Manfaat bawang merah bagi kesehatan tubuh antara lain kandungan unsur-unsur aktif yang memiliki kemampuan untuk menekan aktifitas bakteri, merangsang pertumbuhan sel tubuh, sebagai bahan antibiotic dan sebagai sumber vitamin B1 (Djali, 2009). Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu penghasil bawang terbesar di Indonesia, lebih dari 50% produksi bawang nasional berasal daerah area sawah di Propinsi Jawa Tengah. Konsumsi rata-rata bawang merah untuk tahun 2009 adalah 4,56 kg/kapita/tahun atau 0,38 kg/kapita/bulan (Ditjen Hortikultura,2009). Salah satu kabupaten di jawa tengah yang menjadi pusat penghasil bawang merah adalah kabupaten Brebes. Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000-25.000 hektar. Sentral bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian (Tuswanto, Fadlil, 2013). Meskipun demikian, adanya permintaan dan kebutuhan bawang merah yang terus meningkat setiap tahunnya belum dapat diikuti oleh peningkatan produksinya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan dalam hal budidaya tanaman seperti keberagaman jenis tanah, pengendalian hama, penyakit dan gulma, pemupukan serta penanganan pascapanennya. Disamping itu menurut Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan

2 Banjarharjo juga sangat kesulitan dalam memberikan penyuluhan karena kurangnya pakar dalam mengatasi solusi terbaik dari permasalahan tersebut agar dapat menuai hasil panen yang memuaskan. Menurut Ketua Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Brebes para petani dan penyuluh yang mengeluhkan banyaknya hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah. Untuk itu diperlukan pendiagnosaan terhadap hama dan penyakit pada tanaman bawang merah memang harus dilakukan secepat dan seakurat mungkin, dikarenakan hama dan penyakit pada tanaman tersebut dapat dengan cepat menyebar serta menyerang keseluruh lahan pertanian. Menurut Badan Penelitian Tanaman dan Sayuran (Balitsa), Lembang, terdapat tujuh jenis hama dan enam jenis penyakit yang secara umum menyerang pada tanaman bawang merah. Untuk penanganan dari hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah tersebut maka diperlukanlah seseorang yang ahli atau berpengalaman tentang masalah bawang merah terutama di bidang hama dan penyakit. Seseorang yang ahli atau berpengalaman ini, biasa disebut expert, nantinya akan memberikan solusi kepada petani tentang penanganan hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka. Sayangnya hanya ada beberapa expert di satu wilayah tertentu sehingga menyulitkan bagi petani untuk melakukan konsultasi tentang penanganan hama dan penyakit kepada expert yang bersangkutan. Dari sinilah diperlukannya sebuah expert sistem yang dapat menjadi alternatif kedua jika expert yang sebenarnya tidak ada. Dengan adanya expert sistem tersebut maka petani dapat menanggulangi masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman bawang merah mereka tanpa harus langsung datang ke pakarnya untuk melakukan konsultasi. Cukup dengan menggunakan sistem yang nantinya dibuat dan berisi informasi mengenai hama dan penyakit yang berasal dari pakar yang sesungguhnya. Expert sistem atau sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan

3 bernalar dalam menyelesaikan suatu permasalahan dan membuat suatu keputusan maupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Dasar dari sistem pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer dan bagaimana membuat keputusan atau mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan tersebut (Kusumadewi, 2003). Ada beberapa keunggulan sistem pakar, diantaranya dapat menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar, menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu, mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi (Arhami, 2005). Jurnal yang membahas mengenai diagnosa hama dan penyakit pada bawang merah sebenarnya sudah banyak. Contohnya saja pada jurnal karya Tuswanto dan Abdul Fadlil yang berjudul Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah Menggunakan Certainty Factor. Selain jurnal tersebut ada juga tesis dari Ginanjar Wiro Sasmito yang berjudul Aplikasi Sistem Pakar untuk Simulasi Diagnosa Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah dan Cabai Menggunakan Forward chaining dan Pendekatan Berbasis Aturan. Perbedaan jurnal dan tesis tersebut dengan penelitian yang akan dibuat terletak pada penerapan sistem pakar yang akan dibuat. Sistem pakar yang dibuat berbasis smartphone android. Pemilihan device android sebagai platform untuk mengembangkan sistem pakar hama penyakit bawang merah berdasarkan fakta dari seorang analis Horace H. Dediu melalui blognya, asymco.com, yang menyebutkan Negara Indonesia menempati posisi 5 besar pengguna smartphone dengan pengguna aktif sebanyak 47 juta, atau sekitar 14% dari seluruh total pengguna ponsel di dunia.menurut laporan GFK, perusahaan penyedia sumber informasi pasar dan konsumen, pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia pada tahun 2013 mencapai angka 70 persen jika dibandingkan periode sebelumnya. Dengan semakin pesatnya penggunaan

4 smartphone Android di Indonesia, maka dibuatlah aplikasi sistem pakar hama penyakit bawang merah pada device Android. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode forward chaining dengan menggunakan penalaran depth-first search. Metode tersebut dipilih dikarenakan metode forward chaining memiliki kemiripan dalam memecahkan masalah seperti yang dilakukan oleh pakar. Selain itu aplikasi sistem pakar hama dan penyakit bawang merah ini tidak hanya terfokus mengenai hama dan penyakit saja. Tetapi juga memberikan informasi yang sangat berguna kepada petani mengenai tata cara menanam bawang merah hingga sejarah dari bawang merah itu sendiri. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, masalah yang dapat diidentifikasi yang berkaitan dengan hama dan penyakit bawang merah adalah: 1. Bagaimana implementasi metode forward chaining dalam sistem pakar hama dan penyakit bawang merah? 2. Bagaimana merancang sistem pakar hama dan penyakit bawang merah dengan menggunakan sistem operasi android? 3. Bagaiman tingkat keakurasian sistem pakar hama dan penyakit bawang merah yang dibuat? 1.3 Tujuan Penelitian Berikut ini tujuan dilakukannya penelitian ini. 1. Dapat mengimplementasikan metode forward chaining dengan penalaran depth-first search pada sistem pakar hama dan penyakit bawang merah. 2. Dapat menghasilkan aplikasi sistem pakar hama dan penyakit bawang merah kedalam sistem operasi android.

5 3. Mendapatkan hasil keakurasian sistem pakar hama dan penyakit bawang merah yang dibuat. 1.4 Batasan Masalah Berikut ini batasan masalah yang ada dalam penelitian ini. 1. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data mengenai hama dan penyakit bawang merah. Data tambahan lainnya berupa data proses sebelum panen, selama masa panen, setelah masa panen. Semua data tersebut diperoleh melalui studi literatur dan wawancara terhadap pakar bawang merah yang ada di badan penelitian tanaman dan sayuran lembang. 2. Jumlah hama dan penyakit yang akan dibahas adalah tujuh hama dan enam penyakit pada bawang merah. Tujuh hama tersebut adalah ulat bawang, ulat tanah, ulat grayak, trips, lalat penggorok daun, anjing tanah, dan ngengat daun. Sementara enam penyakit pada bawang merah diantaranya adalah trotol, antraknosa, embun bulu, penyakit moler, penyakit bercak daun cercospora, dan penyakit ngelumpruk / leumpeuh. 3. Data yang digunakan berasal dari pakar yang ada di badan penelitian tanaman dan sayuran lembang. 4. Metode yang digunakan pada sistem pakar yang dibuat yaitu menggunakan metode forward chaining dengan alur penalaran depth-first search. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut. BAB I PENDAHULUAN Berisi mengenai latar belakang pembuatan skripsi, masalah yang diangkat menjadi tema skripsi, tujuan dibuatnya skripsi, hingga ruang lingkup masalah yang dibahas didalam skripsi.

6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai teori-teori apa saja yang digunakan dalam penelitian skripsi. Teori yang dibahas antara lain adalah mengenai artificial intelligence, sistem pakar, bawang merah, hama dan penyakit, forward chaining, dan android. BAB III METODE PENELITIAN Menjelaskan mengenai teknis pelaksaan penelitian yang dilakukan mulai dari alat dan bahan penelitian, desain penelitian, serta proses yang terjadi dalam pembuatan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Menjabarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan analisisnya. Semua pertanyaan mengenai masalah yang diangkat dalam tema skripsi dibahas di sini. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan dan saran bagi peneliti lainnya yang ingin mengembangkan sistem ini ataupun mengambil tema yang sama dengan penelitian ini.