penelitian adalah yang berkaitan dengan Pengaruh Prosedur, Pencairan, dan Pengawasan Pemberian Kredit Terhadap Resiko Kredit Macet.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Dinas Koperasi & UKM Raden Panji Suroso Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Penelitian ini dilakukan di Mal

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pembuktian hipotesis yang disusun dari rumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui pengembangan karir di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian di Koperasi Karyawan (KOPKAR) Sari Madu PG.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap dua lokasi penelitian yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang valid, penelitian ini menggunakan survey dengan format deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah Penelitian ini mengambil lokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field Research), yaitu. menjadi fokus perhatian untuk diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini penulis mengambil tempat pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bank syariah yang mempunyai kantor cabang di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dimanapenelitian yang lebih menekankan pada angka-angka serta teknik

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rajawali yang beralamatkan di Jl S. Supriyadi 153 A Bakalan Krajan, Sukun Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. Buring kantor cabang Malang Martadinata yang berlokasi di jalan Mayjen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. terakhir mengenai lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Tabungan Pensiunan

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut sebagai tempat penelitian karena lembaga bimbingan belajar (SSC) berada di

BAB III METODE PENELITIAN. jawaban responden yang pada dasarnya merupakan data kualitatif, maka untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitaif adalah metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. dari hasil pengamatan langsung di BMT NU Sejahtera cabang Kendal.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan objek penelitian Wisma 81 Pekanbaru. Dengan alamat Jln. Jenderal

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sincere Music Yamaha yang berlokasi di Jalan Bungur No 63, Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia yang berlokasi di Jalan Ruko Danau Toba Blok B.22 Sawojajar Malang. Obyek penelitian adalah yang berkaitan dengan Pengaruh Prosedur, Pencairan, dan Pengawasan Pemberian Kredit Terhadap Resiko Kredit Macet. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik, sehingga hasil penelitiannya dapat mengukur dan menganalisis data dengan statistik, (Indrianto, 1999:12). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptif dan survey, yaitu kuesioner yang terstruktur yang diberikan kepada responden yang dirancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik, (Malhotra, 2009:196) 53

54 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1. Populasi Populasi menurut Nazir (1988:325), populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Adapun populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah nasabah yang menjadi debitur kredit perorangan dan kredit badan pada Bank Rakyat Indonesia Malang. 3.3.2. Sampel Nazir (1988:325), sampel adalah bagian dari populasi. Karena jumlah nasabah di Bank Rakyat Indonesia Malang tidak terbatas maka menurut sugiyono (2009:118) bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pendapat lain mengatakan bahwa sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi perhatian. (Suharyadi, 2008:12) Teknik pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan pada rumusan Slovin dalam Suharyadi (2008:16), sebagai patokan untuk menentukan ukuran sampel minimal yang harus diambil adalah: n = N 1 + Ne 2 Dimana: n N = Ukuran Sampel = Ukuran populasi

55 e = Standar Error (10%) maka sampelnya adalah: n = 100 = 50 nasabah 1 + 100 (0,1) 2 Dalam penelitian ini menggunakan sampel nasabah yang menerima pinjaman KUPEDES sebanyak 50 nasabah. Sedangkan untuk penarikan sampelnya, menurut Martono (2010:67) menggunakan teknik simple random sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. 3.4. Teknik Pengambilan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: 3.4.1. Kuesioner Kuesioner adalah teknik terstruktur untuk memperoleh data yang terdiri dari pertanyaan tertulis atau verbal yang dijawab responden, (Maholtra, 2009:325). Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui jawaban dari responden mengenai variabel lokasi, produk, kualitas pelayanan, fasilitas fisik, risiko kredit macet. 3.4.2. Dokumentasi Menurut Arikunto (1998:236), metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, agenda dan lain sebagaianya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi, yaitu

56 mencari hal-hal yang mendukung dalam melakukan penelitian berupa buku, majalah, skripsi, internet, dan lain sebagainya. 3.5. Data dan Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu data sekunder dan primer, data sekunder adalah data yang lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari penelitian, meskipun yang dikumpulkan atau dilaporkan itu sesungguhnya adalah data asli. Dapat dikatakan pula bahwa data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung dari lapangan, tetapi didapatkan dari sumber-sumber lain seperti publikasi instansi, koran, dokumen dan sebagainya. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi: struktur organisasi Bank Rakyat Indonesia Ka. Unit Sawojajar, grafik jumlah nasabah kupedes tahun 2011-1012, prosedur pemberian kredit, dan pengawasan kredit. Sedangakan data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari responden atau informan. Data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner. 3.6. Definisi Operasional Variabel 3.6.1. Pengertian Kredit Macet Kredit bermasalah/ kredit macet adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kredit. (Suhardjono, 1987:252).

57 3.6.2. Prosedur Kredit Prosedur pemberian kredit pada Bank Rakyat Indonesia Malang adalah: a. Tahap persiapan Dalam tahap ini persyaratan awal yang harus dipenuhi oleh nasabah yang hendak mengajukan kredit yang antara lain: 1. Nasabah membuat surat permohonan kredit/ mengisi daftar permohonan beserta lampiran yang diperlukan. 2. Setelah itu mengadakan wawancara/ pertanyaan yang dilakukan oleh petugas yang ditunjuk (account officer) mengenai tujuan kredit yang dimohonkan tersebut. 3. Memeriksa laporan keuangan, hal ini dilakukan dengan memeriksa dan melihat laporan laba/ rugi nasabah kredit ataupun dapat mengadakan pertanyaan langsung bila laporan laba/ rugi belum ada secara tertulis. b. Tahap penilaian Untuk memutuskan suatu permohonan kredit tersebut apakah ditolak atau dapat dipertimbangkan maka dengan berpedoman kepada: 1. Pemeriksaan ekstern 2. Pemeriksaan kegiatan usaha nasabah 3. Pengisian hasil pemeriksaan jumlah tanah dan bangunan 4. Pengisian laporan penilaian sehubungan dengan permohonan kredit

58 Adapun penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan dilakukan analisa 5C dan 7P kredit yaitu sebagai berikut (Rachmat, 2003:83-88): a. Character (watak/ kepribadian) b. Capacity (kemampuan) c. Capital (modal) d. Condition of economy (kondisi perekonomian) e. Collateral (jaminan atau agunan) Begitu juga dengan prinsip 7P kredit adalah: (Muhammad, 2005:61): a. Personality b. Party c. Purpose d. Prospect e. Payment f. Profitability g. Protection 3.6.3. Pencairan Kredit 1. Tahap pemutusan kredit Keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan wewenangnya berhak untuk mengambil keputusan yang berupa menolak dan menyetujui permohonan pinjaman. Dalam tahap ini dilakukan oleh direktur, pada saat bagian pemasaran menyerahkan semua berkas

59 permohonan pinjaman tersebut lengkap dengan pemeriksaan tanah dan bangunan. 2. Tahap realisasi/ tahap pelaksanaan Apabila suatu permohonan jaminan pinjaman telah disetujui oleh kreditur, maka sebelum diadakan pelaksanakan/ realisasi langkahlangkah yang diambil oleh bank adalah: a. Pemberitahuan secara tertulis yang merupakan keputusan direktur yaitu merupakan syarat-syarat dari pinjaman tersebut (surat penegasan kredit). b. Apabila si pemohon tersebut setuju dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh bank, langkah-langkah yang diambil adalah: 1. Pemohon pinjaman menandatangani surat penegasan kredit dengan memakai materai Rp 6000,- 2. Debitur menandatangani formulir bukti realisasi 3. Mencocokan tandatangannya yang tertera pada KTP/ SIM 4. Pemohon menandatangani surat pengakuan hutang dengan memakai materai Rp 6000,- 5. Pemohon menandatangani surat kuasa menjual dengan memakai materai Rp 6000,-

60 3.6.4. Pengawasan Kredit 1. Tahap penata usaha a. Mengisi register pinjaman b. Secara pencairan kredit terlaksana maka bukti-bukti kas tersebut dimasukkan kedalam kartu pinjaman c. Mencatat pada register sisi pinjaman d. Apabila debitur menyetor angsuran pinjamannya maka bagian administrasi kredit mempersiapkan tanda setoran yang dibuat dalam rangkap dua dan tanda setoran dibukukan pada kredit. 2. Tahap penyelesaian Dipenuhi semua kewajiban tentang nasabah terhadap bank yang dapat mengakibatkan habisnya ikatan perjanjian kredit. Pengawasan kredit pada Bank Bukopin.Tbk cabang Malang dimulai pada saat debitur mulai mengajukan permohonan untuk mendapatkan kredit. Pengawasan dimaksudkan untuk mengantisipasi berbagai penyimpangan yang terjadi saat proses transaksi. Didalam melaksanakan pengawasan Bank Bukopin menggunakan pendekatanpendekatan dalam menilai debitur dan usahanya yang nantinya akan digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan kredit. Pendekatan-pendekatan yang peneliti ambil adalah pendekatan pada kemampuan pelunasan.

61 Untuk mengatasi kredit macet atau mengurangi risiko, peneliti akan menggunakan kuesioner untuk meneliti cara mengatasinya tersebut. Dengan begitu peniliti bisa mengetahui penyebabnya dan bisa memberikan solusinya untuk mengatasi kredit macet tersebut. POKOK/SUB VARIABEL Kredit Macet (Y) 1. Prosedur Pemberian Kredit (X1) Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel KONSEP INDIKATOR UKURAN Suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah dalam kredit Analisis kebijakan kredit, dari bank diperjanjikan perjanjian kredit, pemberian rekomendasi Pendapatan/ omset nasabah, keuntungan/ laba, dan lama pelunasan Calon mengajukan debitur berkas-berkas permohonan kredit jumlah dan kredit yang diinginkan. Melalui prinsip 5C dan 7P kredit. Diukur dengan skala penilaian yang ditentukan dengan sudah range poin penilaian 1-5 Diukur dengan skala penilaian yang ditentukan dengan sudah range poin penilaian 2. Pencairan Setiap transaksi kredit Peminta kredit Diukur dengan 1-5

62 Kredit (X2) adalah transaksi dengan menggunakan kredit yang telah disetujui oleh bank berupa pembayaran atau pemindahbukuan atas beban rekening pinjaman atau fasilitas lainnya. 3. Pengawasan Pengawasan kredit Kredit (X3) adalah kegiatan pengawasan/ monitoring terhadap tahapan-tahapan proses pemberian kredit. Pengawasan kredit dapat dilakukan oleh pihak eksternal maupun pihak internal bank harus memiliki kredibitas yang tinggi, Kelancaran membayar kredit dibank lain, Cukup tidaknya pendapatan nasabah untuk membayar angsuran, jaminan bisa menutup plafond kredit. Pengawasan kredit oleh debitur, kondisi keuangan debitur, perkembangan kegiatan usaha debitur, administrasi kredit serta pemenuhan kewajiban debitur. skala penilaian yang sudah ditentukan dengan range poin penilaian 1-5 Diukur dengan skala penilaian yang sudah ditentukan dengan range poin penilaian 1-5

63 Adapun range poin penilaian yang akan dipakai adalah : STS TS N/R S SS = Sangat Tidak Setuju = Tidak Setuju = Netral/ Ragu-ragu = Setuju = Sangat Setuju 3.7. Metode Analisis Data Metode analisis yang dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif, uji validitas, uji realibilitas dan analisis regresi linier. Pada banyak penelitian, desain penelitian yang dilakukan menggunakan instrument kuesioner. Pada penyusunan kuesioner, salah satu kriteria kuesioner yang baik adalah validitas dan realibilitas kuesioner. 3.7.1. Deskriptif Dalam metode deskriptif ini dapat menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah no. 1 tentang prinsip-prinsip pemberian kredit dengan menggunakan 5C & 7P kredit. 3.7.2. Uji Regresi Linier Berganda Analisis regresi adalah analisis tentang bentuk hubungan linier antara variabel dependen (respon) dengan variabel independen (prediktor). Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam

64 model tersebut ada sebuah variabel dependent (tergantung) dan variabel independent (bebas). Dalam praktek, regresi sering dibedakan antara regresi sederhana dengan regresi berganda. Disebut regresi sederhana (simple regresion) jika hanya ada satu variabel independent dan regresi berganda (multiple regresion) jika ada lebih dari satu variabel independent. Modelnya adalah : Sedangkan model sampelnya adalah: Untuk mengetahui apakah model sampel representatif terhadap model populasi maka diperlukan pengujian terhadap parameter-parameter regresi tersebut berdasarkan nilai-nilai statistiknya dengan cara uji serempak (menggunakan tabel analisis ragam (statistik uji F) atau uji parsial dengan statistik uji t. Kriteria pengujiannya dengan p-value (sig) adalah sebagai berikut: 1. Apabila pengujian berdasarkan tabel ANOVA (Uji F), maka: Jika sig.(p-value) > α maka terima H 0 berarti variabel independent secara bersama-sama (simultan) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Dan sebaliknya, jika sig.(p-value) < α maka terima H a berarti variabel independent secara bersama-sama (simultan) tida k berpengaruh signufikan terhadap variabel dependent. 2. Apabila pengujian berdasarkan statistik uji t maka:

65 Jika sig.(p-value) > α maka terima H 0 berarti variabel independent secara parsial tidak ada yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Dan sebaliknya, jika sig.(p-value) < α maka terima H a berarti variabel independent secara parsial ada yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Uji regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat menjelaskan dan menjawab pertanyaan dari rumusan masalah no. 2 dan 3 yang sebelumnya menggunakan uji validitas dan reliabilitas serta uji asumsi klasik yang meliputi: a. Uji Validitas Validitas menunjukkan bahwa kuesioner dalam mengukur apa yang diukur, sedangkan realibilitas menunjukkan bahwa kuesioner tersebut konsisten apabila digunakan untuk mengukur gejala yang sama. Tujuan pengujian validitas dan realibilitas kuesioner adalah untuk meyakinkan bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur gejala dan menghasilkan data yang valid. Valid tidaknya suatu item instrument dapat diketahui dengan membandingkan indeks korelasi product moment pearson dengan level signifikansi 5% dengan nilai kritisnya, dimana r dapat digunakan rumus:

66 Keterangan: r xy n X Y = indeks korelasi pearson = banyaknya sampel = skor item pertanyaan = skor total item pertanyaan Bila nilai signifikansi (sig) hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid (artinya butir pertanyaan tersebut gugur). Sebuah data dapat dikatakan valid apabila validitas tersebut harus mencapai > 0,30. Maka data tersebut dapat dikatakan valid. (Sugiyono, 2001:233) b. Uji Reliabilitas Pada program SPSS, metode ini dilakukan dengan metode ini dilakukan dengan metode Cronbachn Alpha, dimana kuesioner dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60. Rumus digunakan untuk Cronbach s Alpha : Dimana : r i1 k 2 σ b 2 σ t = realibilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total

67 Pengujian instrument penelitian baik dari segi validitasnya maupun realibilitasnya terhadap 100 responden diperoleh bahwa hasil instrument penelitian yang dipergunakan adalah valid dimana probabilitas untuk korelasinya lebih kecil dari 0,05 dan koefisien realibilitasnya (Cronbach Alpha) lebih besar dari 0,60. c. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas adalah dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi d. Multikolinieritas Salah satu model regresi linier adalah tidak adanya korelasi yang sempurna atau korelasi yang tidak sempurna tetapi relatif sangat tinggi antara variabel-variabel bebas (independent). Adanya multikolinieritas sempurna akan berakibat koefisien regresi tidak dapat ditentukan serta standart deviasi akan menjadi tidak terhingga. Jika multikolinieritas kurang sempurna, maka koefisien regresi meskipun berhingga akan mempunyai standart deviasi yang besar yang berarti pula koefisien-koefisiennya tidak dapat ditaksir dengan mudah.

68 e. Heteroskedastisitas Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu pengamatan yang lain. Jika varians dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain berbeda disebut heteroskedasitas, sedangkan model yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan semua variabel bebas. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya berarti non heteroskedastisitas atau homoskedastisitas. f. Autokorelasi Uji asumsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Cara mendeteksi autokorelasi sebagai berikut: Ada beberapa cara untuk melakukan pengajuan terhadap asumsi autokorelasi, salah satunya Durbin-Watson d test. Durbin-Watson d test ini mempunyai masalah yang mendasar yaitu tidak diketahuinya secara tepat mengenai distribusi dari statistik d itu sendiri. Namun demikian Durbin- Watson telah menetapkan kaidah keputusan sebagai berikut:

69 0 < dw < dl = terjadi masalah autokorelasi yang positif yang perlu perbaikan dl < dw <du = ada autokorelasi positif tetapi lemah, dimana perbaikan akan lebih baik du < dw < 4-du 4-du < dw < 4-dl = tidak ada masalah autokorelasi = masalah autokorelasi lemah, dimana dengan Perbaikan akan lebih baik 4-dl <d = masalah autokorelasi serius