PEMBUATAN FILM ANIMASI LEGENDA PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK STOP MOTION MENGGUNAKAN FLANEL NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D KOKO DAN YOYO MENGGUNAKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

PEMBUATAN FILM KARTUN AIR SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI PDAM KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN IKLAN MOTION GRAPHIC SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN PROMOSI PADA CV. AMAN SEJAHTERA COMPUTER NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA TK KEMALA BHAYANGKARI 83 PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PERANCANGAN FILM ANIMASI GUNDAM : THE KOSAN BATTLE MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Aditya Hari Antara

PERANCANGAN FILM ANIMASI THE HAUNTING OF GARBAGE DENGAN MENEKANKAN PRINSIP DASAR ANIMASI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK KARAKTER RIGGING NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Ahmad Sarid Ezra Fathin

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. gerak yang direkam melalui frame yang berurutan, yang biasanya dimanipulasi

KOMBINASI TEKNIK FOTOGRAFI DAN ANIMASI DALAM PEMBUATAN KARTUN EDUKASI BERJUDUL THE EGG NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D JANGAN MALAS MENCUCI TANGAN, STUDI ANIMASI AIR NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Vina Noor Martaria

IMPLEMENTASI TEKNIK 3D LAYER SCROLLING DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D MENGGUNAKAN AFTER EFFECT NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI STOP MOTION ILLEGAL LOGGING MENGGUNAKAN PAPERCRAFT. Naskah Publikasi. diajukan oleh Mita Permata

NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Debby Arum Widyastuti

PERANCANGAN ANIMASI 2D SEBAGAI MEDIA INFORMASI PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT UNTUK DINAS KESEHATAN KAB PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI DALAM PEMBUATAN ANIMASI 2 DIMENSI BERDASARKAN CERITA KOMIK R.

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D PIRANHA SEBAGAI MEDIA HIBURAN YANG MENDIDIK NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI 2D MEDIA PEMBELAJARAN TATA SURYA PADA SD NEGERI KELING I KEPUNG KEDIRI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN VIDEO PROFIL UNTUK SOSIALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN DI PUSKESMAS PIYUNGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBUATAN VIDEO PROFIL SEBAGAI MEDIA INFORMASI PROMOSI PARIWISATA DAN KERAJINAN BATIK DI DESA KREBET KABUPATEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF EDUKATIF MENGENAL RAMBU-RAMBU LALU LINTAS UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK (STUDI KASUS: TK PADINDI, JAKARTA UTARA)

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D "KANCIL, KURA-KURA DAN MONYET YANG KERAS KEPALA" SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BUDI PEKERTI NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI STOP MOTION UNTUK INFORMASI GIZI SEIMBANG BAGI MASYARAKAT

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D "KHAYALAN TINGKAT TINGGI", STUDI PRINSIP ANTISIPASI PADA ANIMASI KARAKTER NASKAH PUBLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

PERANCANGAN FILM KARTUN MAKA TERPILIHLAH PRESIDEN YANG PERNAH MISKIN MENGGUNAKAN TEKNIK 2D HYBRID ANIMATION NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ANIMASI 2D PERMAINAN TRADISIONAL STUDY KASUS MUSEUM ANAK KOLONG TANGGA YOGAYAKARTA

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DANBO NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN TEKNIK SLOW MOTION PADA PEMBUATAN VIDEO KLIP "RATU DALAM KERAJAANKU" UNTUK LIFELY BAND NASKAH PUBLIKASI

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT LINDUNGI HUTAN BORNEO BERBASIS ANIMASI 2D UNTUK GERAKAN SAVE BORNEO UNIVERSITAS SANATA DHARMA NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANALISIS VISUAL KREATIF MULTIMEDIA PRESENTASI SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LAUNDRY SIMPLY FRESH NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. rigging 3D dengan gambar 2D dalam satu frame. Selanjutnya proses metode dan

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dimas Aditya Suryanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rancang Bangun Multimedia Animasi E-Love Menggunakan Adobe Flash Cs3

PEMBUATAN VIDEO ANIMASI 2D PROSES METAMORFOSIS PADA KATAK DI SDN PERCOBAAN 3 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Desi Irawati

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

PEMBUATAN ANIMASI 2D BAD DAY DENGAN TEKNIK GERAK MULUT MENGGUNAKAN SOFTWARE TOON BOOM STUDIO 5. Naskah Publikasi

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI PENGGUNAAN KAMERA DSLR BERBASIS MULTIMEDIA

PERANCANGAN FILM PENDEK ASSASSIN CRAFT DENGAN METODE STOP MOTION DAN CRAFT UNTUK PROSES PEMBENTUKAN ANIMASI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 1 PENDAHULUAN. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

Animasi Stop Motion. Oleh : Rio Widyatmoko, A.Md.Kom

ANALISIS DAN PEMBUTAN ENSIKLOPEDIA BINATANG PURBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh I Gede Bayu Rangsang Satria Jaya

ANALISIS DAN PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI SEBAGAI MEDIA PROMOSI MENGGUNAKAN 3D MAX 2009 DAN ARCHICAD 13 PADA PERUMAHAN GRIYA ABDI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Belarina s Killers dalam bukunya berjudul Memulai Band Indie (2009: 20)

PENERAPAN PRINSIP ANIMASI EXAGGERATION PADA FILM KARTUN 2D CRAYON NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PEMBUATAN ANIMASI 2D LAWAN KORUPSI MENGGUNAKAN MANGA STUDIO EX NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Apriyanto Pandu Gunawan

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D LEGENDA DANAU TOBA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh: Veronica Wahyu K

PERANCANGAN FILM ANIMASI ANOTHER DESIRE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Ibnu Fadlil

PERSIAPAN DALAM MEMBUAT FILM

PENERAPAN PRINSIP PRINSIP TWEEN DAN NARATIF PADA FILM ANIMASI 2D HABIL DAN QOBIL NASKAH PUBLIKASI

Yudi Adha.

IMPLEMENTASI TEKNIK STOPMOTION DALAM PEMBUATAN FILM PENDEK KIKI DAN KOKO DENGAN BENTUK CLAYMATION NASKAH PUBLIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

7.3 Animasi Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup,

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Tugas Akhir ini akan membuat sebuah video klip dengan menggunakan teknik

II. METODE PERANCANGAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI 2D SI ACENG DALAM PENGAMALAN DASA DARMA PRAMUKA EPISODE RELA MENOLONG DAN TABAH

PEMBUATAN IKLAN TELEVISI GEMBIRA LOKA ZOO DENGAN MENGGABUNGKAN TEKNIK MOTION GRAPHIC DAN LIVE SHOOT NASKAH PUBLIKASI

11/15/2013 JENIS KAMERA FOTOGRAFI KAMERA TWIN LENS REFLEX ( TLR )

Mengenal Bagian-Bagian Pada Kamera Beserta Fungsinya

Perancangan Komunikasi Visual Animasi Serial "Dark Blood (Princess Odyssey)"

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN ANIMASI DUA DIMENSI GAA-MBEE : FLOWER DENGAN TEKNIK CUT OUT. Nurzat Satriana NIM

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI CARA MEMBUAT BUKU POP UP 5 BANGUNAN BERSEJARAH DI DUNIA

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

Transkripsi:

PEMBUATAN FILM ANIMASI LEGENDA PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK STOP MOTION MENGGUNAKAN FLANEL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Lale Triwidya Helani 10.11.3925 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

PEMBUATAN FILM ANIMASI LEGENDA PUTRI MANDALIKA DENGAN TEKNIK STOP MOTION MENGGUNAKAN FLANEL Lale Triwidya Helani 1), Dhani Ariatmanto 2), 1) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : lale.h@students.amikom.ac.id 1), dhaniari@amikom.ac.id 2) Abstract - The film is a work of art which used as one of the delivery of information or audiovisual communication media that usually recorded on video tape, video disc, or other technological materials in all forms, types, electronic process, or other processes. There are various types of films including the animated films, one of which is quite popular animated movies is a Stop Motion animation, a technique used in the Stop Motion relatively simple pieces of images which are put together to form the illusion of movement. At the stop motion animation is generally used as an object motion puppets, dolls that are used can be made of paper, plastic, clay or clay type soil. At this stop motion animated film researchers used a flannel as the object character creation, flannel is a material used for the manufacture of dolls and accessories. Therefore, what makes the movie stop motion animation with flannel media, and whether quite interesting and unique when using the flannel material. Keywords Film, Stop Motion, Flanel 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Animasi memang mampu memberikan nilai keindahan serta keunikan yang lebih dibandingkan dengan non animasi lainnya, penyampaian informasi atau pesan kepada masyarakat melalui media animasi akan terlihat lebih menarik dan interaktif, karena di dalam animasi memiliki beberapa unsur antara lain image, grafik, teks, audio, spesial effect, dan sound effect yang menjadi satu kesatuan penyajian sehingga dapat mengakomodasi respon pengguna. Dari berbagai jenis karya animasi, salah satu yang populer juga adalah animasi stop motion. Kepopuleran animasi stop motion terlihat dari lahirnya beberapa film-film stop motion terkenal seperti Shaun the Sheep, The Nightmare Before Christmas, dan lain-lain. Dilansir dari www.ilmugrafis.com animasi stopmotion sering disebut dengan clay mation disebabkan karena dalam perkembangan animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat). Beberapa film animasi stop-motion yang lainnya adalah: Wallace and Gromit(1989), Chicken Run (2000), The Nightmare before Christmas (1993), Corpse Bride (2005). 2. Pembahasan 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dibuat oleh beberapa peneliti yang pernah dibaca diantaranya: Penelitian dari Kholis Fathoni Avrianto 2010, dengan judul Pembuatan Video Musik Satu Cerita Satu harapan dengan Teknik Stop Motion Animation. Dalam penelitian tersebut berisi tentang bagaimana membuat sebuah musik video menggunakan teknik animasi stop motion. Penelitian yang berisi tentang memadukan teknik stop motion dengan seni fotografi dalam penciptaan karya film animasi dengan menggunakan bahan kertas yang berjudul, Kombinasi Teknik Stop Motion dengan Teknik Fotografi dalam Pembuatan Film Animasi Berjudul The Last One Berbahan Dasar Kertas, yang dilakukan oleh Andreas Beny Krisdanto 2011. Penelitian yang dilakukan oleh Mita Permata 2012, dengan judul Pembuatan Film Animasi Stop Motion Illegal Logging Menggunakan Papercraft, pada penelitian tersebut dijelaskan tentang pembuatan film animasi illegal logging yang menggunakan teknik stop motion dari paper craft. 2.2 Konsep Dasar Animasi 2.2.1 Pengertian Animasi Animasi adalah rangkaian gambar yang disusun berurutan atau dikenal dengan istilah frame. Satu frame terdiri dari satu gambar jika susunan gambar tersebut ditampilkan bergantian dengan waktu tertentu maka akan terlihat bergerak. Satuan yang dipakai adalah frame per second (fps). Misalkan diset 25 fps berarti animasi tersebut terdiri dari 25 gambar dalam satu detik. Semakin besar nilai fps, maka akan dapat terbentuk animasi yang terkesan halus.[1] 2.2.2 Prinsip-prinsip Animasi Drawing Artist atau lebih dikenal dengan Animator, juga perlu mengetahui 12 prinsip animasi, yaitu Squash and Stretch, Anticipation, Staging, Straight-Ahead Action and Pose to Post, follow Through and Overlaping action, Slow In-Slow Out, Arcs, Secondary Action, 1

Timing, Solid Drawing,dan appeal. Berikut penjelasannya.[2] 2.3 Teknik Pembuatan Animasi 2.3.1 Stop Motion Animation Istilah animasi stop motion dimana mempunyai pengertian manipulasi gerakan objek, maka objek tersebut difoto dan kemudian foto-foto tersebut disusun dan dimainkan kembali dalam kecepatan normal, maka objek itu akan terlihat bergerak sendiri. 2.3.2 2D Animation Animasi 2 dimensi atau umumnya juga disebut dengan cel animation adalah teknik animasi mendasar dalam pembuatan animasi klasik. Proses pengerjaannya yaitu setelah gambar menjadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer ke atas lembaran transparan dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. 2.3.3 3D Animation Animasi 3 Dimensi merupakan pengembangan dari animasi 2 Dimensi. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup seakan menyerupai wujud aslinya 2.4 Peralatan Dasar dalam Pembuatan Animasi Stop Motion Dalam pembuatannya animasi Stop Motion menggunakan beberapa peralatan dasar dalam mendukung proses produksi. 2.5 Kain Flanel Kerajinan flanel merupakan salah satu jenis usaha kerajinan yang kini banyak diminati. Hal ini karena mudah dikerjakan serta tidak membutuhkan banyak modal. Flanel itu sendiri merupakan kain tenun ringan yang lembut, biasanya terbuat dari wol, dan terkadang dikombinasikan dengan katun atau serat sintetis. 2.6 Teknik Kamera Di dalam proses pembuatan film animasi juga dibutuhkan teknik kamera dalam pengambilan gambar atau shot. 2.6.1 Teknik Membidik Kamera 2.6.1.1 Extream Close Up Merupakan bidikkan kamera lebih ekstream dari Close Up. Tujuannya, agar penonton benar-benar tertujupada wajah. Extream Close Up ini digunakan apabila ekspresi wajah atau objek penting secara dramatis, penonton memusatkan perhatian secara ekstream pada bagian ini, dan mengesampingkan bagian lainnya, kadang lebih ekstrem lagi yaitu kamera dibidikkan pada bagian wajah, seperti mata, mulut, hidung, atau telinga saja.[3] 2.7 Tahapan Pembuatan Film Animasi 2.7.1 Pra Produksi Merupakan tahap semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi sebelum diproduksi secara nyata. 2.7.2 Produksi Tahap produksi adalah periode selama multimedia diproduksi. Pada tahap ini adalah syuting, perekaman suara, pencahayaan, dan pemilihan kamera. 2.7.3 Pasca Produksi Adalah periode semua pekerjaan dan aktivitas yang terjadi setelah multimedia diproduksi secara nyata. Meliputi seperti pengeditan, pemberian efek-efek spesial, Perekaman efek suara, pencampuran audio dan video, persetujuan pemesan atau agensi, penggandaan,.dan penyerahan atau penyiaran. 2.8 Perangkat Lunak yang Digunakan 2.8.1 Adobe After Effects CS3 Abobe After Effects merupakan produk piranti lunak yang dikembangkan oleh Adobe, yang digunakan untuk film dan pos produksi pada video. 2.8.2 Adobe Premiere Pro CS3 Merupakan software editing video akan tetapi di dalamnya dimungkinkan juga untuk membuat animasi seperti layaknya animasi standar di Adobe After Effects.[4] 3. Analisis Perancangan 3.1 Tinjuan Umum Animasi stop motion merupakan salah satu jenis animasi yang populer dimana menggunakan boneka sebagai objek geraknya. Tidak seperti film animasi 2-Dimensi atau 3-Dimensi yang menggunakan software dalam pembuatan karakter objeknya, pada animasi stop motion objek dibuat secara manual dengan tangan menggunakan bahan dari clay atau pepercraft 3.2 Analisis Pembuatan Animasi Analisis ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan yang diterapkan dalam proses perancangan dan pembuatan film animasi 3.2.1 Diagram Alur Film Animasi Gambar 1. Diagram Alur Film Animasi Stop Motion Putri Mandalika 3.2.2 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Kemudahan dalam pembuatan film animasi tidak lepas dari Hardware atau perangkat keras yang digunakan sehingga dapat mengolah data hingga pembuatan laporan. 3.2.3 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Merupakan kebutuhan perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses pembuatan film animasi, meliputi sistem operasi yang dipakai serta perangkat lunak lainnya yang mendukung pembuatan film animasi stop motion ini. 3.2.4 Kebutuhan Sumber Daya Manusia Dalam hal ini adalah individu yang terlibat dalam melakukan kegiatan pra produksi, produksi, maupun pasca produksi selama pembuatan film animasi tersebut. 3.2.5 Estimasi Biaya Estimasi biaya merupakan perhitungan seluruh biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan. 2

3.3 Perancangan Film Animasi Legenda Putri Mandalika 3.3.1 Tahap Pra Produksi Merupakan tahap pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan film animasi, tahapan ini berupa perencanaan atau rancangan yang dilakukan sebelum memulai proses produksi. 3.3.1.1 Ide Cerita Untuk membuat sebuah animasi diperlukan sebuah ide dan cerita. Ide merupakan hal yang mendasar untuk mengembangkan sebuah karya film animasi. Ide dapat diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi, legenda, cerita rakyat, mitos, kehidupan seharihari, pendidikan, perjalanan, dan lain sebagainya. 3.3.1.2 Tema Setelah ide ditemukan maka untuk selanjutnya adalah menentukan tema sebuah cerita, biasanya hanya mengerucut pada satu kata. Dalam film animasi ini tema yang diangkat adalah Pengorbanan. 3.3.1.3 Logline Sebelum menyusun cerita, diperlukan inti cerita. Sebuah logline merupakan plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan. 3.3.1.4 Sinopsis Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. SINOPSIS Legenda Putri Mandalika Putri Mandalika adalah putri dari seorang raja bernama Tonjang Beru, dia adalah seorang putri yang cantik, bijkasana, dan baik hati. Karena kecantikan dan kebaikannya itulah, banyak pria yang berupaya untuk dapat memperistri Putri Mandalika. Diantara mereka sebagaian besar adalah para pangeran atau paling tidak putra bangsawan terpandang. Berbagai upaya telah mereka tempuh untuk dapat memiliki sang putri. Sebagaian mencoba dengan melayangkan lamaran kepada sang putri.[5] 3.3.1.5 Diagram Scene Seperti standar film Hollywood, sebuah cerita didasarkan pada diagram scene yang secara umum terdiri dari 3 babak, yaitu Awal (25%), Tengah (50%), dan Akhir cerita (25%). Sebuah babak dalam cerita memiliki sasaran atau ketentuan guna memperjelas cerita dengan urutan cerita yang jelas dan menarik. Gambar 2. Diagram Scene 3.3.1.6 Karakter Desain Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa karakter, kita tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah. Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari sebuah film. 3.3.1.7 Storyboard Bagian terpenting lainnya adalah storyboard. Storyboard adalah rancangan visualnya, storyboard memberikan kehidupan (nyawa) mengenai bagaimana sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Gambar 3. Storyboard Legenda Putri Mandalika 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Proses Produksi Dalam film animasi stop motion umumnya karakter objek yang digunakan adalah boneka, pembuatan karakter bonekanya dapat menggunakan apapun, umumnya banyak menggunakan kertas atau clay. Akan tetapi dalam hal ini peneliti menggunakan kain flanel. Berikut peneliti akan menyajikan pelaksanaan dalam memproduksi film animasi Stop Motion Legenda Putri Mandalika yang telah dirancang sebelumnya. Serta menjabarkan langkah-langkah produksi mulai dari pembuatan model karakter objek, membangun lokasi (setting), pengambilan gambar dengan kamera digital, serta proses editing dan rendering menggunakan perangkat lunak hingga menjadi sebuah film animasi stop motion. 4.1.1 Pembuatan Objek Boneka (Making Puppet) Dalam film animasi stop motion objek yang digunakan adalah boneka. Maka dari itu, hal pertama yang 3

dilakukan adalah membuat karakter boneka yang akan digunakan sebagai objek dalam film animasi stop motion. Berikut runtutan dalam membuat karakter boneka pada film animasi stop motion legenda Putri Mandalika. 4.1.2.3 Lokasi Ketiga 4.1.2 Membangun Lokasi Objek (Building of Sets) Pada tahap ini merupakan membangun lokasi (setting) dimana objek boneka tersebut berada. Pembuatan lokasi pada film stop motion legenda Putri Mandalika ini terdapat 3 lokasi. Lokasi pertama didesain seperti sebuah pedesaan yang dikelilingi pepohonan.[6] 4.1.2.1 Lokasi Pertama Gambar 6. Lokasi Ketiga Gambar 4. Lokasi Pertama 4.1.2.2 Lokasi Kedua 4.1.3 Perlengkapan Take Foto 4.1.3.1 Kamera DSLR Pada pembuatan animasi stop motion Putri Mandalika ini, peneliti menggunakan kamera DSLR EOS 550D. 4.1.3.2 Tripod Tripod sangat dibutuhkan saat pengambilan gambar, apalagi gambar objek yang diambil merupakan gambar diam, maka perlu adanya tripod untuk menopang kamera agar stabil dan tidak terjadi blur pada gambar yang diambil. 4.1.3.3 Memory Card Dalam hal ini memory card digunakan untuk menyimpan hasil gambar. 4.1.4 Pencahayaan Pencahayan pada animasi stop motion sangat penting karena pada animasi stop motion alat utama yang digunakan adalah kamera, maka perlu pencahayaan tambahan. Pada film stop motion terdapat beberapa sumber pencahayaan yaitu sumber pencahayaan dari kamera yang digunakan, dari sinar matahari jika pembuatannya di luar ruangan, serta sumber pencahayaan tambahan lain seperti lampu. Gambar 5. Lokasi Kedua 4.1.5 Pengaturan Kamera Oleh karena menggunakan kamera sebagai alat utama, maka sebelum melakukan pengambilan gambar, terlebih dahulu dilakukan pengaturan pada kamera yang digunakan, agar gambar yang dihasilkan baik. 4.1.5.1 Mode Dial M Mode Dial M (mode manual) atau disebut Mode Exposure merupakan mode pada kamera yang mengatur secara manual antara Shutter Speed, Aperture, ISO, 4

White Balance, dan lain-lain. Dalam hal ini peneliti memilih mode M agar peneliti dapat menentukan parameter pengaturannya sendiri. Langkah-langkahnya adalah pada mode dial kamera putar dan pilih mode M. 4.1.5.2 Aperture Aperture atau diafragma dinyatakan dalam satuan f-stop, merupakan ukuran seberapa besar lensa kamera terbuka saat pengambilan gambar. Dalam hal ini peneliti menggunakan aperture f/4.5. 4.1.5.3 Kecepatan Rana (Shutter Speed) Shutter Speed adalah waktu antara memencet tombol shutter dikamera sampai tombol tersebut kembali ke posisi semula atau waktu dimana sensor melihat subjek yang akan difoto. 4.1.5.4 Depth of Field Depth of Field (DOF) adalah ukuran seberapa jauh bidang fokus dalam foto. Hasil DOF bervariasi bergantung pada jenis kamera serta tingkat jumlah Aperture. Semakin lebar DOF maka objek foto sebagian besar akan terlihat tajam atau ketajaman fokusnya merata. Sedangkan jika DOF sempit (Shallow) maka hanya bagian titik tertentu yang memiliki ketajaman sementara lainnya tidak fokus (Blur). 4.1.5.5 ISO Tingkat sensitifitas dari sensor kamera terhadap cahaya disebut dengan ISO. Semakin tinggi pengaturan pada ISO maka semakin tinggi pula tingkat sensitive sensor kamera terhadap cahaya atau semakin terang gambar yang dihasilkan. 4.1.6 Peletakkan Objek (Posing the Model) Pada tahap ini merupakan peletakan objek boneka di dalam lokasi yang telah dibangun sebelumnya dengan alur cerita yang dibuat. Ini juga merupakan langkah awal memulai pergerakan objek. Keseimbangan dalam meletakkan objek sangat penting, jika perlu gunakan alat penopang agar objek tidak jatuh. Tetapi jika pada objek tersebut mampu berdiri sendiri, tidak menggunakan penopang pun tidak apa-apa, asalkan objek bisa tetap pada posisi nya. 4.1.7 Pergerakan Objek Pada film animasi stop motion pergerakan yang dilakukan adalah live actions. Peneliti menggunakan standar frame yaitu 24fps (frame per detik), dimana objek yang digunakan adalah boneka yang digerakkan langsung secara manual sedikit demi sedikit kemudian difoto sehingga setelah digabungkan akan terlihat seperti hidup. 4.1.7.1 Anticipation Pada prinsip ini adalah Persiapan gerakan sebelum dimulai atau ancang-ancang. Gambar 7. Anticipation 4.1.7.2 Follow-through and Overlapping action Adalah gerakan badan pada karakter yang tidak bergerak secara bersamaan tetapi bergantian. Gambar 8. Follow-through and Overlapping action 4.1.7.3 Appeal Merupakan nilai personaliti pada karakter objek yang dibuat. Appeal berkaitan dengan gaya visual dalam animasi. Gambar 9. Appeal 4.1.8 Pengambilan Gambar (Shot Picture) Film animasi ini menggunakan teknik stop motion. Maka, selanjutnya adalah melakukan pengambilan gambar (shot picture). Pengambilan gambar dilakukan saat semua telah siap, seperti pembuatan karakter objek, lokasi objek, dan lain-lain. Karena animasi stop motion merupakan animasi yang dibuat berdasarkan kumpulan foto-foto yang disusun sedemikian rupa sehingga menciptakan ilusi gerak, maka dalam pengambilan gambarnya pun harus diperhatikan agar menghasilkan ilusi gerakan yang baik dan berkesinambungan. 4.2 Pasca Produksi 4.2.1 Composition Dalam tahap ini merupakan proses penggabungan dan pembuatan animasi stop motion dari gambar-gambar yang telah diambil pada tahap sebelumnya.[7] 4.2.2 Editing dan Sound Effect Dalam tahap ini merupakan tahapan dalam membuat suatu video animasi. Di dalam tahapan ini akan dijabarkan langkah-langkah menggabungkan potongan adegan menjadi kesatuan utuh dengan pendukung tata suara, sound efek, serta efek-efek video. 4.2.3 Rendering Rendering merupakan proses terakhir dalam pembuatan projek movie sebuah film animasi dari suatu composition. Dalam proses rendering akan memilih encode untuk membentuk jenis file output.[8] 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya serta mengacu pada rumusan masalah yaitu bagaimana 5

membuat film animasi dengan teknik stop motion menggunakan media kain flanel. 5.2 Saran Dalam film animasi stop motion ini peneliti perlu lebih banyak belajar, karena film ini tentunya masih banyak kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu peneliti menyarankan dalam membuat film animasi stop motion dibutuhkan ide yang kreatif, menarik, serta konsep yang matang. Daftar Pustaka [1] Munir. 2012. MULTIMEDIA Konsep dan Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta. [2] Suyanto, M. & Aryanto Yuniawan. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi Offset. [3] Suyanto, M. 2004. Analisis dan desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta:Andi Offset. [4] Sofyan, Amir Fatah & Agus Purwanto. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, dan Video Editing. Yogyakarta:Andi Offset. [5] Barus, Valentino. Tri S, Dorina. 2010. Cerita Rakyat. Jakarta: PT. Lestari Kiranatama [6]. Shaw, Susannah. 2013. Stop Motion Craft Skills For Model Animation. Burlington: Focal Press [7] MADCOMS. 2008. Panduan Lengkap Adobe After Effects CS3. Madiun: Andi Offset. [8] Hendratman, Hendi. 2012. The Magic Of Adobe Premiere Pro. Bandung: Informatika. Biodata Penulis Lale Triwidya Helani, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Dhani Ariatmanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom), Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2012. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 6