Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi pembangunan di Indonesia. Peranan bank sebagai agen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian dan bisnis di dunia sangat ini berlangsung

Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (Fifke:2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 menyatakan bank wajib

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Paket Kebijakan Pakto (27 Oktober 1988) memberikan dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

investasi. Dalam hal ini kredit investasi merupakan bantuan yang diberikan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang

dapat diperoleh dengan dana kredit yang ditawarkan oleh bank.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. ke bidang finansial, dan bank sebagai wujud objektivitas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial intermediary. berharga serta penanaman dana lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang No.10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berupa uang/surat-surat berharga lainnya. hidup krama desa untuk menunjang pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha sangat dipengaruhi oleh ada atau tidaknya iklim

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Perkembangan perbankan nasional ini tentunya membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha tidak terlepas dari perkembangan sektor usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

Pengaruh Keahlian Dan Kecermatan Profesional Auditor Internal Terhadap Efektifitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendukung dan penggerak laju pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

BAB I PENDAHULAN. dikatakan sebagai jantung perekonomian negara. Kegiatan ekonomi suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang kekurangan dana dengan tujuan meningkatkan taraf hidup rakyat

Sistem Pengendalian Internal Kas Pada PT. Pos Indonesia (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. serta menyediakan jasa jasa dalam lalu lintas pembayaran. masyarakat. Fungsi perbankan yang demikian disebut sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, perbankan Indonesia telah mengalami pasang surut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B 1 P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, karena hal tersebut terkait dengan pola bisnis yang berkembang di

BAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tingkat suku

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas. /pengertian-sistem-informasi akuntansi.html)sistem Informasi Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa bunga kredit dan juga sekaligus sebagai sumber risiko operasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. kredit, tabungan, pembayaran jasa dan melakukan fungsi-fungsi keuangan lainnya

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bank di dalam menjalankan fungsi menawarkan jasa-jasa keuangan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah pembiayaan semakin beragam pula produk bank yang di tawarkan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana dan atau kedua-duanya

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, kasus fraud yang terjadi di perbankan semakin marak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja (performance) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan. Tujuan organisasi dapat bersifat profit oriented maupun non profit

BAB I PENDAHULUAN. penulisan secara umum yang akan ditulis.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan perekonomian. Peranan strategis disebabkan oleh fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank. Rata-rata

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup. kepada masyarakat yang kekurangan dana (Abdullah, 2005:17).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB I PENDAHULUAN. Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dipandang sebagai tulang punggung

Transkripsi:

Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Auditing 2015-12-17 Pengaruh Auditor Internal Dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhdap Pemberian Kredit Wardhana, Muhammad Angga Wisnu STIE Ekuitas http://hdl.handle.net/123456789/53 Downloaded from STIE Ekuitas Repository

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju, menyebabkan banyak bermunculan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan seperti menerima simpanan, menerima pembayaran setoran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Dalam perbankan ada berbagai macam bentuk usaha bank dan termasuk di dalamnya usaha memberikan kredit. Kegiatan perkreditan merupakan proses pembentukan aset bank sehingga kredit merupakan asset bank yang memiliki risiko (risk asset) karena aset tersebut dikuasai oleh pihak luar yaitu debitur. Bank harus berusaha mengelola asset tersebut agar kualitas risk asset tersebut menjadi sehat dalam arti produktif sehingga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang besar bagi bank. Menurut UU No.10 tahun 1998 dalam Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI, Revisi 2008) mendefenisikan kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Perkreditan merupakan usaha utama perbankan (financial depening), dimana ratarata jumlah harta bank di banyak negara ekonomi maju dan berkembang terikat dalam bentuk kredit. Tingginya angka kredit yang tersalurkan dari suatu bank dikarenakan dua alasan, yaitu dilihat dari sisi internal dan eksternal Bank. Dari sisi internal, permodalan 1

bank masih cukup kuat dan portofolio kredit meningkat, sedangkan alasan eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Dengan semakin meningkatnya penyaluran kredit, salah satu permasalahan yang sering dihadapi bank dalam hal pemberian kredit, umumnya kredit yang diberikan berakhir menjadi kredit yang bermasalah atau kredit macet atau istilah dalam perbankan disebut Non-Performing Loan (NPL). Tingginya NPL di Indonesia tidak terlepas kurang patuhnya bank-bank di Indonesia terhadap prinsip-prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit. Bahaya yang timbul dari kredit bermasalah adalah tidak terbayarnya kembali kredit tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk merupakan salah satu bank dengan tingkat penyaluran kredit yang tinggi, yang digambarkan dalam data statistik Perbankan Indonesia sebagai berikut: Peringkat Tabel 1.1 Peringkat Bank Umum dalam Penyaluran Kredit Februari 2013 Sumber: www.bi.go.id Nama Bank Kredit yang Disalurkan (Miliar Rp) Pangsa Terhadap Total Kredit Bank Umum (%) 1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 154,697 7.02 2 PT BRI (Persero) Tbk. 123,583 5.61 3 PT BCA, Tbk. 86,908 3.94 4 PT BNI (Persero),Tbk 69,721 3.16 5 PT Bank CIMB Niaga, Tbk 69,308 3.15 Menurut Firdaus (2006:2) tingkat persaingan antar bank dan risiko perkreditan yang tinggi menyebabkan pihak manajemen bank perlu menerapkan suatu pengendalian internal yang memadai dimana pengendalian tersebut bertujuan untuk melindungi harta milik perusahaan dengan meminimumkan kemungkinan terjadinya penyelewengan, pemborosan, kemacetan kredit, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja. 2

Salah satu kasus yang dilansir oleh media Pewarta Indonesia (Senin, 04 Februari 2013, Didi Ronaldo), Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau didesak mengungkap mafia perbankan di Bank BNI 46 Cabang Pekanbaru. Nilai kredit macet itu sebesar Rp 4,9 miliar dengan agunan lahan fiktif. Desakan ini disampaikan LSM Riau Bersih dalam aksi demonya di Kejati Riau, jalan Sudirman, Pekanbaru. LSM ini menyebutkan, bahwa kasus mafia perbankan di BNI Cabang Pekanbaru sejak tahun 2009 hingga kini tidak pernah diusut. Likuiditas keuangan, solvabilitas dan profitabilitas bank sangat dipengaruhi oleh keberhasilan bank dalam mengelola kredit yang disalurkan. Kredit bermasalah atau macet memberikan dampak yang kurang baik bagi negara, masyarakat, dan perbankan Indonesia. Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menahan tersangka kasus penggelapan surat jaminan kredit, supervisor dan tiga pegawai PT. Bank Negara Indonesia cabang Kediri yaitu Yustarso, PHT, ABP, dan AP, mereka dalam kasus ini yang berpotensi merugikan Negara sebesar Rp. 1,8 Miliar (Tempo, Senin 06 Januari 2014 Oleh Agita Sukma) Dengan pengendalian internal yang memadai diharapkan dapat menjamin proses pemberian kredit tersebut akan dapat terhindar dari kesalahan-kesalahan dan penyelewengan yang akan terjadi. Menurut PBI No.5/08/PBI/2003 dalam Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Manajemen Risiko (2013), tentang Sistem Pengendalian Intern bagi Bank umum menyatakan bahwa pengendalian intern sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) elemen pokok, yaitu (1) pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian; (2) identifikasi dan penilaian risiko; (3) kegiatan pengendalian dan peniliaian fungsi; (4) sistem 3

akuntansi, informasi dari komunikasi; dan (5) kegiatan pemantauan dan tindakan korelasi penyimpangan. Dalam kelangsungan aktivitas pengendalian internal, diperlukan orang-orang atau bagian yang independen di dalam entitas tersebut untuk mengawasi dan menilai keefektivan pengendalian internal. Penelitian yang dilakukan oleh R. Ait Novatiani dan Anisa Ajeng Yulyanti (2011), menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara internal audit terhadap efektivitas pengendalian internal aset tetap, agar membantu perusahaan terhidar dari kecurangan-kecurangan dan dapat mengetahui risiko-risiko yang akan dihadapi perusahaan. Diterangkan bahwa penelitian ini ditulis atas dasar penelitian-penelitian sebelumnya. Pertama, penelitian yang ditulis oleh Nisa Mustikawati (2013, Universitas Brawijaya Malang), yang berjudul Penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir risiko kredit macet dengan objeknya yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Cabang Kediri. Dalam penelitian ini menjelaskan untuk meminimalisir risiko kredit macet, dibutuhkan penerapan manajemen risiko perbankan agar dapat meningkatkan kualitas penyaluran kredit. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Riska S. Papalaugi (2013, Universitas Sam Ratulangi Manado), dengan judul Penerapan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dalam menunjang efektivitas pemberian kredit UKM pada PT. BRI (Persero) Tbk Manado, menjelaskan bahwa sistem pengendalian internal perlu diterapkan untuk mencegah adanya penyalahgunaan wewenang serta dapat mendorong tercapainya pemberian kredit yang efektif. Dalam penulisan ini penulis bermaksud melanjutkan penelitian sebelumnya, perbedaan pada penelitian kali ini penulis mengaitkan pada hubungan dari auditor internal sebagai bagian 4

independen di dalam perusahaan dan manajemen risiko perbankan sebagai pengendalian internal dalam menjalankan pemberian kredit di perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Auditor Internal dan Penerapan Manajemen Risiko Perbankan Terhadap Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bandung) 1.2 Identifikasi Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, penulis merumuskan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana auditor internal, manajemen risiko perbankan dan pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bandung. 2. Apakah auditor internal dan manajemen risiko perbankan berpengaruh secara simultan terhadap pemberian kredit. 3. Apakah auditor internal dan manajemen risiko perbankan berpengaruh secara parsial terhadap pemberian kredit. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan serta mengolah data dan informasi yang mendukung mengenai penerapan manajemen risiko perbankan dan auditor internal di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam pemberian kredit. 5

1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui auditor internal, manajemen risiko perbankan dan pemberian kredit pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bandung. 2. Untuk mengetahui pengaruh simultan pada auditor internal, manajemen risiko perbankan pada pemberian kredit. 3. Untuk mengetahui pengaruh parsial mengenai auditor internal, manajemen risiko perbankan, dan pemberian kredit. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Dari penulisan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk menambah pengetahuan terkait dengan penerapan manajamen risiko perbankan dan auditor internal yang dilakukan dalam rangka kebijakan pemberian kredit. 2. Bagi Pembaca Penulisan penelitian ini berguna bagi pembaca untuk menambah pengetahuan terkait dengan penerapan manajemen risiko perbankan dan auditor internal di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dalam kebijakan pemberian kredit 3. Bagi Akademisi Selain sebagai bahan pelajaran bagi akademisi, penelitian ini diharapkan juga dapat digunakan dan dipelajari oleh para praktisis terutama praktisi Dewan 6

direksi, manajemen, auditor internal dan staff lainnya dalam menjalankan kebijakan pemberian kredit. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan pada: Waktu : 26 Mei 2014 Tempat : PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Jl. Babakan No.2 Majalaya 40382 7