Dosen PJMK : Drs.H.Mohammad Adib,MA PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, E) Manfaat Penelitian, F) Penegasan Istilah.

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Dosen PJMK : H. Muhammad Adib. Essay Bebas (Pentingnya Pendidikan Anti Korupsi Sejak Dini)

TUGAS RESUME PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PERTEMUAN KE-12 AKAL TAK SEKALI TIBA STOP...!!! SAY NO CORRUPTION.

Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pola Pemberantasan Korupsi Sistemik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN PKn Ekram Pw, Cholisin, M. Murdiono*

Livia Melda Christanti

PROGRAM TAHUNAN STANDAR KOMPETANSI / 2.2 Mendeskripsikan suasana kebatinan konstitusi yang pertama 2 4

BAB I PENELITIAN KORUPSI

CONTOH KORUPSI YG BIASA DITEMUI

RPS.

A. IDENTITAS MATA AJARAN

Korupsi dan Peran Serta Masyarakat dalam Upaya Penanggulangannya. Oleh : Dewi Asri Yustia. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka pembentukan

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMINIMALKAN KORUPSI DI MULAI DARI HAL KECIL

INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha. Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar siswa, tidak dipungkiri lagi bahwa pembelajaran PKn di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : Terima kasih!

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk. menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencapai tujuan akhir dari proses pendidikan. dan ilmu pengetahuan yang mereka miliki sangatlah minim sekali.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor sumber daya manusia yang berpotensi dan sebagai generasi penerus citacita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara tentumengenal yang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. STANDAR KOMPETENSI: 1. Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN 2 SKS. Dra. SUDARYATIE, M.Si HANI SUBAGIO, SH., KN WAHYU WIBOWO EKO Y., SPd., MM

V. PENUTUP. penelitian, maka penulis mengambil kesimpulan antara lain: 1. Bagaimanakah penegakan hukum pidana terhadap tindak pidana gratifikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

REKAPITULASI PROGRAM SEMESTER September' No Uraian Kegiatan Jml. Minggu

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 8.1 Kesimpulan. Surabaya, kegiatan prostitusi di lokalisasi prostitusi Dolly merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab gagalnya penanaman nilai dan moral pada siswa dan generasi. muda pada umumnya. Menurunnya moralitas, pejabat yang korup,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. terkait korupsi merupakan bukti pemerintah serius untuk melakukan

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI. FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGGA

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII /1. Nama Guru :... Sekolah :...

PERAN MAHASISWA DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI DENGAN TATANAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

REKONSTRUKSI KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG, MAHKAMAH KONSTITUSI DAN KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA. Oleh: Antikowati, S.H.,M.H.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

Trio Hukum dan Lembaga Peradilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. banyaknya persoalan-persoalan yang mempengaruhinya. Salah satu persoalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekuasaan atau adat yang berlaku untuk semua orang dengan tujuan untuk

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor penting dalam memajukan bangsa dan negara. Pada pembukaan UUD 1945 alinea ke empat, yaitu :

UPAYA MENCEGAH PERILAKU KORUPSI MELALUI PENDIDIKAN. Moh. As ad Djalali

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

PERAN MAHASISWA DALAM MENDUKUNG PENERAPAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI AGAMA BUDDHA. Oleh : Jumadi NPM:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. reformasi berjalan lebih dari satu dasawarsa cita- cita pemberantasan

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

Mutual Legal Assistance. Trisno Raharjo

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, baik dari sudut medis, psikiatri, kesehatan jiwa, maupun psikososial

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

Transkripsi:

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Dosen PJMK : Drs.H.Mohammad Adib,MA PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU Disusun oleh : SANDRA SEPTYA MEGA SARI NIM : 071211532013 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2012 UNIVERSITAS AIRLANGGA 1

KATA PENGANTAR Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT,atas terselesaikannya tulisan ini.tulisan yang membahas tentang awal perjalanan saya yang dibekali dengan penanaman sikap anti korupsi yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar matakuliah PKN yaitu Yth Drs.H.Mohammad Adib,MA., atas bimbingan yang telah beliau berikan selama sattu semester ini. Tulisan ini disusun berdasar bahan semua pengalaman yang saya peroleh selama satu semester ini dan disertai dengan beberapa materi fakta yang mengacu pada Pendidikan Anti Korupsi.Tidak ada yang sempurna di setiap hal yang dilakukan termasuk makalah ini,sehingga jika ada salah kata maupun tulisan saya sebagai penulis mengucapkan maaf yang sebesarbesarnya.saran dan kritikanpun akan dapat lebih membantu saya dalam mengerjakanmengerjakan tugas-tugas selanjutnya.sekian dan terima kasih. Surabaya, 14 Deseember 2012 Penulis Sandra Septya Mega Sari 2

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya tidak melakukan tindakan plagiat berupa penyalinan hasil karya tulis orang lain atau tindakan-tindakan lainnya yang dianggap sebagai tindak plagiat dalam pembuatan tulisan yang berjudul PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Surabaya, 14 Desember 2012 Mengetahui Sandra Septya Mega Sari NIM : 071211532013 3

PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI KORUPSI AWALI LANGKAHKU Tak terasa waktu sudah berjalan menuju ujung perjalanan saya di penghujung semester satu. Rasanya baru kemarin saya mengawali langkah di dunia baru,dunia perkuliahan yang belum pernah saya kenal sebelumnya. Dunia belajar yang dulu hanya saya dengar dari pengalaman-pengalaman kakak saya dan sekarang saya jalani sendiri. Dunia belajar yang berbeda dengan dunia belajar ketika saya berada di jenjang Sekolah Dasar,Sekolah Menengah Pertama, bahkan Sekolah Menengah Atas sekalipun. Ketika menginjak dunia dewasa dimana harus bisa menentukan sikap mana yang harus diambil, awal dimana saya akan menentukan arah hidup dan awal mengawali sebuah masa depan yang akan menentukan kelangsungan hidup saya selanjutnya. Lingkungan yang baru, dengan orang-orang yang baru, banyak mata kuliah baru yang saya dapat ketika memasuki dunia perkuliahan. Mata kuliah yang awalnya asing di mata saya, tetapi itulah hal menarik yang dapat saya pandang dari awal saya memijakkan kaki di tempat yang baru. Tetapi dari semua mata kuliah tersebut ada 1 mata kuliah yang sudah tidak asing lagi bagi saya, yaitu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang biasanya akrab disingkat PKN. Banyak yang berbeda dengan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang saya dapat di bangku perkuliahan jika dibandingkan dengan pelajaran yang saya dapat ketika berada di jenjang pendidikan sebelumnya. Walaupun pokok bahasannya sama tetapi sekarang pokok bahasan itu dikupas lebih dalam lagi menjadi subbab yang lebih spesifik spesifikasinya. Sistem pembelajaran di mata kuliah inipun juga berbeda, jika biasa dengan system belajar mengajar di masa SMP atau SMA dimana guru menjelaskan materi dan siswa hanya memperhatikan dengan mmembaca buku pelajarannya, cara belajar mengajar di mata kuliah ini lebih menarik bagi saya. Disini teman-teman dibagi menjadi beberapa kelompok yang memegang pokok bahasan materi yang berbeda akan presentasi menerangkan secara bergantian di setiap minggunya. Di dalam presentasi itu para peserta presentasi tidak hanya menampilkan materi saja tetapi dapat menampilkan film-film yang bersangkutan dengan materi itu. Atau bahkan dapat ditampilkan 4

film-film yang dapat memotivasi mahasiswa lain agar dapat semakin membakar rasa nasionalisme para mahasiswa. Setelah adanya presentasi juga ada banyak Tanya jawab antara para mahasiswa dengan kelompok penyaji materi sehingga suasana kelas menjadi semakin hidup. Masa usia remaja yang berjalan menginjak kedewasaan sering rentan membuat jiwa mahasiswa menjadi labil dan mudah terombang ambingkan, atau dapat disebut juga masih belum mempunyai pendirian yang tegak dalam menentukan arah hidupnya. Sehingga menjadi rentan terjerumus apabila tidak ada pembentukan karakter. Sesuai dengan semboyan mahasiswa UNAIR yaitu Excellence with Morality karakter mahasiswa dibentuk menjadi demikian. Apa artinya sebuah kepintaran apabila tidak disertai dengan moral dan akhlak yang baik. Buat apa kita pintar jika kita tidak dapat bermanfaat bagi orang lain, atau malah kebalikannya buat apa kita pintar tetapi hanya memanfaatkan kepintaran kita untuk mengambil hak orang lain dan menyusahkan orang. Disinilah awal pembentukan jati diri dimulai, hubungan sosial adalah hubungan yang akan menyertai kita seterusnya di masyarakat. Di dalam masyarakat kita lah yang akan bisa menentukan bagaimana sikap kita dalam bertindak dan bersosialisasi. Pendidikan Kewarganegaraan yang dikembangkan di lingkungan perkuliahan akan sangat bermanfaat dalam pembentukan karakter mahasiswa karena peran diri sendiri sebagai motivator serta lingkungan belajar yang mendukung akan membuat karakter semakin positif. Pendidikan bukan sekedar persoalan teknik pengolahan informasi, bukan penerapan teori belajar atau hasil ujian prestasi. Pendidikan merupakan usaha yang kompleks untuk menyesuaikan kebudayaan dengan kebutuhan anggotanya, dan menyesuaikan anggotanya dengan cara mereka mengetahui kebutuhan kebudayaan. Ya, pendidikan bukanlah hal yang main-main. Ia tak hanya memerlukan loyalitas dan integritas saja, tetapi juga memerlukan kesadaran penuh dan kemampuan yang mumpuni dari para pelakunya agar dapat menghasilkan kualitas didik yang memuaskan. (Jerome Bruner, The Culture of Education). 5

Salah satu nilai dalam pendidikan keewarganegaraan yang harus di tanamkan adalah anti korupsi. Tujuan dari pendidikan anti korupsi antara lain: pertama, untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang korupsi baik kepada siswa, kepala sekolah, guru, dan staf administrasi, kedua, agar siswa kelak di kemudian hari tidak melakukan korupsi karena dapat merugikan orang lain dan korupsi di Indonesia sudah menjadi penyakit mental, ketiga, Sebagai upaya pencegahan atau preventif secara dini akan bahaya-bahaya korupsi dan menciptakan budaya antikorupsi yang dimulai dari sekolah, keempat, sebagai upaya untuk memperkuat dan pengamalan pendidikan agama dan PKn dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat, keenam, mendidik generasi penerus yang memiliki sifat jujur, ketujuh, mendidik siswa untuk mempunyai pola hidup yang penuh tanggung jawab dan hati-hati baik dalam ucapan maupun tindakan, kedelapan, Sebagai upaya pendidikan ahklaq yang nyata dalam kehidupan siswa di sekolah. Korupsi yang sudah mendarah daging di Indonesia menyebabkan Indonesia mendapatkan peringkat Negara terkorup nomor satu jika dibandingkan dengan Negara-negara lain. Korupsi mengakar dalam sistem pemerintahan yang termasuk di dalamnya partai politik, militer, dan aparat hukum dari tingkat pusat hingga daerah. Kedua, kultural. Korupsi telah menjadi kebiasaan kolektif yang diterima pada tiap level sosial. Ketiga, personal. Sifat struktural dan kultural tersebut membuat mental korupsi melekat dalam kepribadian masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan mengenalkan anti korupsi sejak dini diharapkan generasi mendatang bisa bersih dari korupsi, gerakan anti korupsi merupakan pembentukan moral. Jika pembentukan moral itu dilakukan sejak dini, ke depannya generasi mendatang enggan. Bahkan anti korupsi meski hanya Rp 1.000 rupiah. Karena korupsi sendiri tidak hanya terbatas pada mencuri uang, tetapi bohong, tidak disiplin dan tidak menepati janji juga merupakan bentuk lain dari korupsi. Mencontek pun juga dimasukkan ke dalam kategori pebuatan korupsi, sehingga seharusnya untuk anak seusia sekolah pun nilai anti korupsi juga harus ditanamkan agar kelak ketika mereka tumbuh jauh dari kata korupsi. Sudah selayaknya jika materi pendidikan anti korupsi dimasukkan ke dalam kurikulum pelajaran kewargannegaraan dari tingkat pendidikan terendah. 6

Tidak hanya itu, pendidikan anti korupsi yang dilaksanakan secara sistemik di semua tingkat institusi pendidikan, diharapkan akan memperbaiki pola pikir bangsa ini tentang korupsi. Bukankah selama ini sangat banyak kebiasaan-kebiasaan yang telah lama diakui sebagai sebuah hal yang lumrah dan bukan korupsi, dan termasuk hal-hal kecil?. Sering terlambat dalam mengikuti sebuah kegiatan, terlambat masuk sekolah, kantor dan sebagainya. Contoh lain, kebiasaan tidak mau repot. Ketika ditilang oleh polisi lalu lintas, tanpa pikir panjang dan tidak mau repot untuk sidang di pengadilan kemudian mengajukan tawar-menawar. Perbuatan ini banyak sekali ditemukan di jalan raya, dan menjadi lazim. Sehingga memang diperlukan edukasi bahwa perbuatan suap tersebut, termasuk korupsi yang merugikan negara. Di sinilah optimalisasi pendidikan anti korupsi yang diselenggarakan secara terpadu di semua tingkatan institusi pendidikan. Terkadang banyak pelaku korupsi yang tak memikirkan nasip orang lain yang haknya telah dirammpas,mereka hanya bisa menikmati tanpa berpikir panjang atas perbuatannya. Banyak orang yang terlantar di pinggir jalan karena terbatasnya dana, bahkan ketika mereka mencuri untuk mengisi perut mereka,mencuri sebuah hal yang kecil. Apabila ketahuan maka akan dapat di hukum berat, Maling ayam dihukum hingga 5 tahun penjara, tetapi Maling uang Negara? Yang sudah banyak mengambil hak rakyat kecil demi kepentingan pribadi. Berapa tahun seharusnya mereka di hukum? tetapi yang terjadi hanya kasus-kasus bergulir tanpa arah dan akhirnya para pejabat yang korup dihukum ringan. Pendidikan anti korupsi yang di tanamkan diawal semester perkuliahan diiharapkan dapat membentuk moral mahasiswa untuk lebih bagus kedepannya Banyak mata kuliah yang menunjang terciptanya jati diri mahasiswa yang nantinya dapat berguna. Seperti halnya mata kuliah Etika, itu juga dapat digunakan sebagai penunjang bagi pembentukan jati diri mahasiswa. Pendidikan anti korupsi ini akan berpengaruh pada perkembangan psikologis bagi para mahasiswa. Setidaknya, ada dua tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan anti korupsi ini. Pertama, Untuk menanamkan semangat anti korupsi pada setiap anak bangsa. Melalui pendidikan ini, diharapkan semangat anti korupsi akan mengalir di dalam darah setiap generasi dan tercermin dalam perbuatan sehari-hari. Sehingga pekerjaan membangun bangsa yang kia rapuh karena adanya korupsi di masa depan tidak ada terjadi lagi. Jika korupsi sudah diminimalisir, maka setiap pekerjaan membangun bangsa akan maksimal. 7

Kedua, Menyadari bahwa pemberantasan korupsi bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum seperti KPK, Kepolisian dan Kejaksaan agung, melainkan tanggung jawab setiap anak bangsa. Pola pendidikan yang menarik akan membuat para mahasiswa mengenal lebih hal-hal yang berkenaan dengan korupsi termasuk sanksi yang akan diterima kalau melakukan korupsi. Orang-orang yang terlibat kasus korupsi juga bisa dikonsumsi dalam pembelajaran di kampus sebagai penjahat negara, yang namanya bisa ditemukan di banyak bacaan pelajaran di kampus. Dengan begitu, akan tercipta generasi penerus yang sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi dan tahu akan sanksi yang akan diterima jika melakukan korupsi. 8

DAFTAR PUSTAKA Firdaus, Dailami, Ham, Korupsi dan Pembuktian Terbalik, Majalah Ilmiah Spektra, Jakarta, UIA. Halim, A. Ridwan, 2011, Dasar Dasar Pengetahuan dan Penalaran Hukum Indonesia, Jakarta, Univ. Atmajaya. Harian Kompas, Edisi, 23 April 2011. Ibrahim, Anwar, 1998, Renaissans Asia, Bandung, Mizan. Maheka, Arya, Tanpa Tahun, Mengenali dan Memberantas Korupsi, www. kpk. go.id. MPR RI, 2010, UUD Negara RI Tahun1945, Jakarta, Sekjen MPR-RI. Mahfudz MD, Moh, 2010, Perdebatan Hukum Tata Negara Pascaamandemen Konstitusi, Jakarta, Rajawali Press. Rijadi, Prasetijo, 2010, Prawacana Hukum, Keadilan dan Pancasila dalam Mafia Hukum, Jakarta, Prestasi Pustaka Publisher. UU RI No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, 2011, Bandung, Citra Umbara. UU RI No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, 2011, Bandung Citra Umbara. UU RI No. 30 Tahun 2002 tentang KPK, 2003, Yogyakarta, Media Presindo. 9