BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah kawasan Cigugur Kab. Kuningan Jawa Barat dan beberapa objek wisata lain disekitarnya yang dapat memberikan dorongan penuh terhadap keberhasilan pengembangan Cigugur sebagai Kawasan Wisata Budaya di, khususnya Event Seren Taun dan produk pendukung wisata budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu menguraikan data menjadi informasi yang dapat menjawab perumusan masalah. Secara administrasi Pemerintah terdiri dari 32 Kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 361 Desa dan 15 Kelurahan. Adapun batas administrasi adalah : 1. Sebelah Utara : Kabupaten Cirebon 2. Sebelah Selatan : Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap 3. Sebelah Barat : Kabupaten Majalengka 4. Sebelah Timur : Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) Sedangkan batas administrasi Kecamatan Cigugur sendiri adalah : 1. Sebelah Utara : Kecamatan Kramatmulya 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Kadugede 3. Sebelah Barat : Gunung Ciremai 4. Sebelah Timur : Kecamatan Kuningan
40 Berikut ini adalah peta lokasi penelitian yaitu peta Kecamatan Cigugur dan peta potensi pariwisata dapat dilihat pada Gambar 3.1 Gambar 3.2. Gambar 3.1 Peta Kecamatan Cigugur Sumber : Kecamatan Cigugur (2012) Gambar 3.2 Peta Potensi Pariwisata Sumber : Disparbud (2012)
41 B. Jenis Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam penelitian yang digunakan, pemilihannya tergantung pada prosedur penelitian, judul penelitian, dan alat penelitian yang digunakan. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dengan pemilihan metode yang tepat dalam penelitian, akan menentukan keberhasilan suatu penelitian dan akan memperjelas langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian tersebut. Pada penelitian ini penulis memakai metode deskriptif, yang dilakukan berdasarkan pada paradigma kualitatif. Yaitu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pemecahannya tidak terbatas sampai pada pengumpulan dan penyusunan data meliputi juga analisis dan interpretasi data itu. Setelah data terkumpul kemudian menghubungankannya dengan perolehan sumber data sekunder yang telah ada dan kemudian dianalisa, sehingga pada akhirnya akan didapatkan suatu rumusan yang menggambarkan suatu keadaan sebenarnya dengan dasar teori yang telah ada melalui studi literatur dan dokumentasi. Pengumpulan data-data penelitian yang dilakukan penulis melalui : observasi lapangan dan wawancara. Kemudian tinjauan pustaka, sebagai landasan teori dan untuk memperkuat data penyusun. Selain itu internet untuk mendapatkan data pendukung. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
42 dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Metode Deskriptif, yaitu metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya (Best,1982:119). Tujuan metode deskriptif, yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Sugiyono (2012:49) populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kualitatif oleh Spradley dinamakan "social situation atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu: tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Selain itu peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan dan sejenisnya. Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjadi di dalamnya. Hal ini dikarenakan penelitian berangkat dari kasus yang ada pada situasi sosial tersebut.
43 Menurut kamus bahasa Indonesia, populasi adalah sekelompok orang, benda, atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel atau suatu kumpulan yang memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Sesuai dengan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, populasi penelitian terhadap Pengembangan Event Seren Taun sebagai Daya Tarik Wisata Budaya di Kecamatan Cigugur adalah : a. Populasi wilayah yang meliputi seluruh objek wisata yang ada di Kawasan Cigugur, berlokasi di Kecamatan Cigugur meliputi: Kelurahan Cigugur, Kelurahan Cipari, dan Desa Cisantana dapat dilihat pada tabel di bawah ini : No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Kolam Renang/ Ikan Cigugur Museum Taman Purbakala Cipari Gedung Paseban Panca Tunggal Tri Gua Maria Sawer Rahmat Gedung Marapat Lima Lokasi ODTW Kel. Cigugur Kel. Cipari Kel. Cigugur Desa Cisantana Kel. Cigugur Tabel 3.1 Populasi Wilayah Sarana yang tersedia Gazebo, Tempat bermain anak, Kolam renang Museum Pendopo Pagelaran Patung Maria, Yesus Pendopo Bunda Patung dan Sebagai sarana pendidikan Sumber : Disparbud (2012) Keterangan Objek wisata alam yang cukup mempesona dengan ikan keramat kancra bodas. Museum sejarah yang memiliki peninggalan kebudayaan prasejarah dari zaman neolitikum dan awal zaman perunggu. Cagar budaya yang digunakan dalam pelaksanaan prosesi upacara adat Seren Taun. Salah satu Gua Maria yang ada di Jawa Barat sebagai tempat ziarah bagi umat Agama Kristen. Bangunan yang letaknya bersebrangan dengan Gedung Pasebena Tri Panca Tunggal yang dijadikan lokasi untuk sarana pendidikan.
44 b. Populasi manusia yaitu : seluruh masyarakat sekitar objek wisata, tokoh adat, pengelola lokasi ODTW, wisatawan yang berada di objek wisata, serta instansi pemerintah terkait. Tabel 3.2 Populasi Penduduk Sekitar Objek Wisata No. Kelurahan/ Desa Luas Wilayah Jumlah (Km 2 ) Penduduk 1. Cigadung 31.579 7.092 2. Sukamulya 55.228 2.931 3. Cigugur 30.015 7.107 4. Cipari 273 1.211 5. Winduherang 90.764 997 6. Puncak 128,5 1.222 7. Babakan Mulya 119.673 913 8. Cileuleuy 267,5 4.075 9. Cisantana 67.536 6.820 10. Gunung Keling 81.410 1.618 Jumlah 480.438 33.986 Sumber : Data Monografi Kecamatan Cigugur 2011 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi, misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya (Sugiyono, 2012:49). Pada umumnya penelitian tidak bisa dilakukan untuk seluruh anggota dari suatu populasi karena terlalu banyak. Yang bisa dilakukan adalah mengambil beberapa representatif dari suatu populasi kemudian diteliti. Representatif inilah yang dimaksud dengan sampel. Belum ada ketepatan yang mutlak untuk pengambilan jumlah sampel yang mewakili populasi dalam sebuah penelitian,
45 sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak. Dari pengertian di atas, sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri atas sampel wilayah yang terdiri dari beberapa objek daya tarik wisata yaitu : No. 1. 2. 3. 4. 5. Nama Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Tabel 3.3 Sampel Wilayah Objek Daya Tarik Wisata Lokasi ODTW Sarana yang tersedia Keterangan Merupakan objek Gazebo, wisata alam yang cukup Kolam Renang/ Kel. Tempat mempesona dengan Ikan Cigugur Cigugur bermain anak, ikan keramat kancra Kolam renang bodas/ ikan dewa Museum sejarah yang memiliki peninggalan kebudayaan prasejarah Museum Taman Kel. dari zaman neolitikum Museum Purbakala Cipari Cipari dan awal zaman perunggu berupa menhir dan peti kubur batu Wisata budaya yang Gedung Paseban digunakan dalam Kel. Pendopo Tri Panca pelaksanaan prosesi Cigugur Pagelaran Tunggal upacara adat Seren Taun Salah satu Gua Maria Patung Bunda yang ada di Jawa Barat Gua Maria Sawer Desa Maria, Patung sebagai tempat ziarah Rahmat Cisantana Yesus dan bagi umat Agama Pendopo Kristen Merupakan bangunan yang letaknya bersebrangan dengan Gedung Marapat Kel. Sebagai sarana Gedung Pasebena Tri Lima Cigugur pendidikan Panca Tunggal yang dijadikan lokasi untuk sarana pendidikan Sumber : Disparbud 2012
46 Adapun pengambilan teknik sampel penduduk yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/ situasi sosial yang diteliti. Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. Beberapa narasumber yang dijadikan sumber data untuk penelitian ini yaitu: a. Pemerintah setempat: Kecamatan Cigugur,, Provinsi Jawa Barat, b. Pimpinan Cigugur: Pangeran Djatikusumah, c. Baris kolot, dan masyarakat setempat, dan d. Narasumber lain yang dinilai berkompeten. D. Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari orang dan benda. Orang sebagai informan dalam arti sebagai subjek yang mengemukakan data-data yang
47 dibutuhkan oleh peneliti, sedangkan benda merupakan sumber data dalam bentuk dokumen seperti artikel dan berita yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yakni data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli, informasi langsung dari tangan pertama atau responden. Dalam penelitian ini, data primer didapatkan berupa hasil observasi langsung pada kawasan Cigugur dimana Cigugur merupakan lokasi penyelenggaraan event budaya Seren Taun dan diikuti dengan objek daya tarik wisata yang mendukung budaya di Cigugur, serta data kondisi lingkungan dan sosial kemasyarakatan yang diperoleh dari aparatur wilayah dan pihak terkait lainnya di kawasan Cigugur dan sekitarnya tersebut. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah informasi atau data-data yang diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga yaitu sumbersumber lain yang mempunyai kontekstualitas yang sama. Data sekunder dapat dikumpulkan dari perpustakaan dan berupa data tertulis (studi literatur) yang diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, catatan maupun jurnal ilmiah yang berkaitan dengan tujuan penelitian mengenai event budaya Seren Taun, potensi wisata budaya dan produk wisata di Cigugur, batik tulis Paseban, serta sumber lain yang relevan dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti.
48 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan ke daerah atau lokasi penelitian mengenai hal-hal yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan dibahas. Dengan observasi, peneliti secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Alat yang digunakan dalam observasi ini dengan menggunakan lembar observasi yang dirancang berdasarkan data yang ingin diketahui penulis tentang lokasi penelitian. Untuk observasi, peneliti sempat melakukan kunjungan ke lokasi diselenggarakannya upacara Seren Taun yang digelar pada November 2011 lalu. Kini penelitian observasi dilakukan kembali pada bulan September Oktober 2012, guna mengambil data dan menyempurnakan instrumen lainnya. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog (tanya jawab) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985). Kegiatan wawancara dilakukan kepada instansi terkait lokasi penelitian, diantaranya adalah pihak pemerintah, wisatawan, pemangku adat dan
49 masyarakat sekitar, dan wisatawan yang berada di objek daya tarik wisata budaya di Kecamatan Cigugur. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi mengenai upaya-upaya pemerintah, masyarakat, dan instansi lain yang terkait dalam mengembangkan kawasan pariwisata yang bersangkutan di Kecamatan Cigugur khususnya dalam event upacara adat Seren Taun yang diselenggarakan setiap tahun serta potensi wisata budaya lain yang terkait. 3. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan alat tertentu untuk mengabadikan suatu gambar atau kejadian yang menyangkut penelitian. Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah menggunakan studi dokumentasi, yaitu mengabadikan keadaan lokasi penelitian ke dalam sebuah gambar. Dokumen yang dipakai dalam penelitian ini termasuk dalam data sekunder, adalah dokumen mengenai upacara Seren Taun dan masyarakat Cigugur. Yang diperoleh baik dari tulisan, artikel, media massa, maupun dari internet. 4. Studi Literatur/ Kepustakaan Alat yang digunakan dalam penelitian ini juga menggunakan studi literatur/ kepustakaan, yaitu teknik pengambilan data yang terkait dengan sejumlah konsep, teori, informasi, dan hukum-hukum mengenai
50 kepariwisataan dengan cara dari buku, hasil penelitian, laporan/ jurnal, artikel, dan media massa yang berkaitan dengan penelitian ini. 5. Teknik Snowball Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan berdasarkan Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dan terfokus pada Snowball Sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel sumber data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding, lama-lama menjadi besar. F. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lembar Observasi Alat yang digunakan dalam observasi ini dengan menggunakan lembar observasi yang dirancang berdasarkan data yang ingin diketahui penulis tentang lokasi penelitian.
51 Untuk observasi, peneliti sempat melakukan kunjungan ke lokasi diselenggarakannya upacara Seren Taun yang digelar pada November 2011 lalu. Kini penelitian observasi dilakukan kembali pada bulan September Oktober 2012, guna mengambil data dan menyempurnakan instrumen lainnya. 2. Alat Tulis & Alat Merekam Alat yang digunakan dalam wawancara adalah alat tulis, dan alat untuk merekam yang dirancang berdasarkan data yang ingin diketahui penulis tentang lokasi penelitian. 3. Kamera Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah menggunakan studi dokumentasi, yaitu mengabadikan keadaan lokasi penelitian ke dalam sebuah gambar, salah satunya kamera. G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Untuk menghasilkan informasi pariwisata sesuai dengan kajian yang diteliti, maka diperlukan teknik pengolahan dan analisis data yang didapat dari data kuantitatif dari hasil wawancara dan kuesioner. Pada penelitian ini teknik yang digunakan yaitu teknik pengharkatan dan pembobotan serta analisis persentase. Berikut dijelaskan mengenai teknik pengolahan dan analisis data tersebut. Analisis data dilakukan selama proses penelitian berlangsung, baik itu sebelum ke lapangan, di lapangan dan setelahnya. Teknik analisis data yang diterapkan agar tujuan peneliti dapat tercapai adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu metode dalam meneliti
52 status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan mengolah dan menginterpretasikan data berupa argumen serta data yang bersifat non angka. Tujuan dari metode deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 1988). Dengan adanya metode deskriptif kualitatif maka teknik analisa data dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu : 1. Reduksi data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Dengan kata lain proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan penelitian untuk menghasilkan data sebanyak mungkin. 2. Penyajian Data, yaitu penyusunan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk yang sistematis, sehingga menjadi lebih selektif dan sederhana serta memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data dan pengambilan tindakan. Dengan proses penyajian data ini peneliti telah siap dengan data yang telah disederhanakan dan menghasilkan informasi yang sistematis. 3. Kesimpulan, yaitu merupakan tahap akhir dalam proses analisa data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data yang telah diperoleh dari observasi, interview, dan dokumentasi. Dengan adanya kesimpulan peneliti akan terasa sempurna karena data yang dihasilkan benarbenar valid atau maksimal. Dengan melalui langkah-langkah tersebut di atas
53 diharapkan penelitian ini dapat memberi bobot tersendiri terhadap hasil penelitian yang peneliti sajikan. (http://yukngeblogyuk.blogspot.com/2009/04/metode-deskriptif-kualitatif.html)