BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu. pada metode yang digunakan oleh penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research). Menurut Wardhani (2007: 1.4), penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas, atau dikenal dengan classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau lazimnya dikenal dengan classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Perintis 2 Pematang Sawa pada

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Ratu Kecamatan Pakuan Ratu Kabupaten Way Kanan.. Subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah guru dan siswa kelas IV

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat Wardhani, (2008: 1.4). Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Pada tahap perencanaan peneliti berkolaborasi dengan guru mata pelajaran matematika untuk menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP). Pada tahap pelaksanaan peneliti berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran dalam pengamatan melibatkan guru mata pelajaran matematika sebagai observer. Tahap keempat yaitu refleksi, yang merupakan respons terhadap aktivitas dan keterampilan yang baru diterima dari proses pembelajaran.

2 Bagan Siklus Penelitan Tindakan Kelas Perencanaan Refleksi Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus III Pelaksanaan Pengamatan dst. (diadopsi Arikunto 2006: 16) 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri 3 Metro Utara Kota Metro pada semester genap Tahun Pelajaran 2010/2011 Mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan. 3.2 Subjek Penelitian Subjek Penelitian tindakan kelas adalah siswa di Kelas V SD Negeri 3 Metro Utara, Kota Metro. Jumlah siswa sebanyak 19 siswa terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan.

3 3.3 Teknik Pengumpulan Data Salah satu kegiatan penting dalam penelitian adalah pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data, diperlukan suatu alat penelitian yang akurat, karena hasilnya sangat menentukan mutu penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui data hasil belajar siswa dengan cara mengumpulkan data memberikan tes awal pembelajaran (pretest) dan tes akhir pembelajaran (postest) dengan soal yang sama, sedangkan teknik non tes digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru dengan cara observer mengumpulkan data dengan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru. 3.4 Alat Pengumpul Data Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara lain: 3.5.1 Lembar Panduan Observasi, digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan guru dalam proses belajar selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Lembar observasi terdiri dari; a) lembar observasi untuk aktivitas belajar siswa, dan b) lembar observasi untuk aktivitas guru. 3.5.2 Tes Hasil Belajar, digunakan untuk menjaring data mengenai

4 peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan alat peraga. 3.5 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan dinamika proses belajar, sasarannya adalah data tentang aktivitas guru, aktivitas belajar siswa, dan interaksi pembelajaran yang bersumber dari data observasi. 3.6.1 Persentase aktivitas siswa dan guru diperoleh dengan rumus: R NP = X 100% = SM Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa/guru SM = Skor maksimum dari tes yang ditentukan 100% = bilangan tetap ( diadopsi dari Purwanto 2008: 102 ) Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa sebagai kesimpulan keberhasilan penelitian. analisis yang didapat dari hasil belajar siswa yang dilakukan melalui tes awal pembelajaran dan tes akhir pembelajaran. Persentase ketuntasan belajar siswa memiliki kriteria keberhasilan sebagai berikut. Tabel 3.1 Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam (%) No Tingkat Keberhasilan Keterangan 1 > 80 % Sangat Tinggi 2 60-79 % Tinggi 2 40 59 % Sedang 4 20 39 % Rendah 5 < 20 % Sangat Rendah (sumber: Aqib, 2009: 41)

5 3.6.2 Nilai rata rata dari hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: x = X N Keterangan : x = nilai rata rata yang dicari X N = jumlah nilai = banyak siswa ( diadopsi dari Arikunto 2010: 264 ) Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut : siswa yang tuntas belajar p = x 100 % siswa (diadopsi Aqib, 2009: 41) 3.6 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 3.6.1 Siklus I 3.6.1.1 Tahap Perencanaan a. Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan alat peraga yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

6 c. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. 3.6.1.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan. b. Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan. c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. d. Guru menjelaskan materi Matematika yaitu Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Datar (segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, lingkaran, belah ketupat, dan layanglayang) dengan memperagakan cara mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga dan jajargenjang dengan menggunakan alat peraga terbuat dari steoroform. e. Guru membentuk siswa menjadi 4 kelompok terdiri dari 4-5 siswa untuk mendiskusikan sifat-sifat bangun datar, dan kemudian guru membagikan alat peraga bangun datar (segitiga, persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang, lingkaran, belah ketupat, dan layang-layang yang terbuat dari steoroform) agar siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar secara langsung. f. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang diberikan guru dengan menggunakan alat peraga. g. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.

7 h. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes akhir kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika. 3.6.1.3 Tahap Observasi a. Menganalisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitankesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran b. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga pada pembelajaran Matematika di kelas V. c. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan alat peraga dalam pembelajaran Matematika. d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran. 3.6.1.4 Tahap Refleksi a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi. b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran. d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa. 3.6.2 Siklus II

8 Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh peneliti dan observer untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi: 3.6.2.1 Tahap Perencanaan a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan alat peraga yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas. d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. 3.6.2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan. b. Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diberikan pada siklus I. c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. d. Guru menjelaskan materi Matematika yaitu Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang (tabung, prisma, kerucut, dan limas) kemudian guru memberikan contoh cara mengidentifikasi sifat-sifat

9 bangun ruang tabung dan limas dengan menggunakan alat peraga terbuat dari karton. e. Guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok terdiri dari 3-4 siswa untuk mendiskusikan sifat-sifat bangun ruang dengan menggunakan alat peraga bangun ruang (tabung, prisma, kerucut, dan limas) yang terbuat dari karton agar siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang secara langsung. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. g. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes akhir kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika. 3.6.2.3 Tahap Observasi a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga pada pembelajaran Matematika di kelas V. b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan alat peraga dalam pembelajaran Matematika. c. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran. 3.6.2.4 Tahap Refleksi

10 a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi. b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran. d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa. 3.6.3 Siklus III Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh peneliti dan observer untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus III. Adapun pelaksanaan pada siklus III ini meliputi: 3.6.3.1 Tahap Perencanaan a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II. b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi dari siklus II. c. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas. d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung. 3.6.3.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan

11 a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan. b. Guru melaksanakan tes awal untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diberikan pada siklus II. c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. d. Guru menjelaskan materi Matematika yaitu Menentukan simetri lipat dan simetri putar bagun datar kemudian guru memberikan contoh cara menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar dengan menggunakan alat peraga bangun datar yang terbuat dari kertas warna. e. Guru membentuk siswa menjadi 9 kelompok terdiri dari 2-3 siswa untuk mendiskusikan jumlah simetri lipat dan simetri putar bangun datar dengan menggunakan alat peraga bangun datar yang terbuat dari kertas warna. Dengan alat peraga tersebut siswa akan mempraktekannya secara langsung agar dapat menentukan jumlah simetri lipat dan putar bangun datar. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti. f. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes akhir kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika. 3.6.3.3 Tahap Observasi a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga pada pembelajaran Matematika di kelas V. b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan alat peraga dalam pembelajaran Matematika.

12 c. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran. 3.6.3.4 Tahap Refleksi a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi. b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peraga. c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran. d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa. e. Menganalisis temuan dan hasil akhir penelitian. f. Mengumpulkan dan menyusun data hasil pelaksanaan siklus I, II, dan III. 3.7 Indikator Kerberhasilan : 3.8.1 Peningkatan aktivitas guru dan siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika pada setiap siklus. 3.8.2 Peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika pada setiap siklus.