BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Febrianti, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
31. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang membawa berbagai konsekuensi tidak hanya terhadap dinamika kehidupan

C. Pembelajaran PKn 1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Jika dirumuskan, adanya pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan antara lain:

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam menciptakan bangsa

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KEWARGANEGARAAN. Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi : Etika Berkewarganegaraan. Rizky Dwi Pradana, M.Si PSIKOLOGI PSIKOLOGI

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam standar isi BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) 2006, disebutkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses menuju kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

TINJAUAN MATA KULIAH...

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggota badan dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan menyediakan informasi kepada

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI GERAKAN RADIKALISME. Oleh: Didik Siswanto, M.Pd 1

BAB I PENDAHULUAN. memberi dorongan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Mencukupkan Keteladanan Empat Pilar Menuju Indonesia Emas 2045

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Materi Kuliah. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan. Modul 1

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil enelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Negara yang menganut paham demokrasi, pemikiran yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PPKn

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB I PENDAHULUAN. materi mengenai kehidupan politik suatu negara. Juga bertujuan untuk membentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

PENDIDIKAN PANCASILA. Pendahuluan. Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc. Teknik Sipil. Modul ke: Fakultas. Program Studi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. penerus di mana negara Indonesia harus menghindari sistim pemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUTORIAL

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan struktur organisasi penulisan tesis. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

KISI-KISI UJI KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN PPKn

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Thomy Sastra Atmaja, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seseorang. Ada beberapa teori belajar salah satunya adalah teori belajar

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

I. PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa tergantung pada kemajuan sumber daya manusianya.

BAB I PENDAHULUAN. Program pendidikan nasional diharapkan dapat menjawab tantangan harapan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan adalah dambaan dan impian setiap orang, baik anak-anak,

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN REMIDIAL DENGAN TUGAS BERSTRUKTUR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Empat pilar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

Dinno Mulyono, M.Pd. MM. STKIP Siliwangi 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pradigma baru yang dapat mengembangkan kelas sebagai democratic. terbentuk dimulai dari lingkungan sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara demokrasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam Pancasila sila ke-4 yakni, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Dalam rumusan pertama Pancasila yang diusulkan oleh Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 saat sidang BPUPKI sila ke-3 adalah mufakat atau demokrasi. Indonesia adalah negara demokrasi juga ditunjukkan dalam kebebasan berpendapat, kebebasan pers, dan juga pemilihan umum yang sudah kita rasakan. Menurut Franz Magnis Suseno (2014: 138) menyatakan bahwa: Demokrasi adalah satu-satunya hasil dari apa yang disebut reformasi, bahwa yang sekarang dituntut dari kita bukan defaitisme terhadap demokrsi, melainkan tekad untuk meyelamatkan, atau lebih baik, mensukseskan demokrasi kita. Demokrasi tentu bukan sembarang demokrasi, melainkan demokrsi yang sesuai cocok untuk bangsa Indonesia atau bahwa bangsa Indonesia sudah jelas harus keluar dari situasi di mana hanya seorang strongman, atau seorang benevolent dictator (yang dalam kenyataan jarang betul-betul benevolent) yang dapat memimpin rakyat Indonesia. Namun masalah demokrasi masih dapat kita lihat di negara yang kita cintai ini. Pemilihan umum yang telah dilaksanakan masih ditemukan kecurangan yang terjadi, mulai dari black campaign sampai serangan fajar yang dilakukan oleh peserta pemilu. Selanjutnya kebebasan pers yang tidak bertanggung jawab juga menjadi masalah, karena media seharusnya menjadi jembatan penghubung antara pemerintahan dengan warga negara namun banyak ditemukan media yang menjadi provokator dengan membela salah satu kubu partai atau organisasi. Sikap apatis dan apolitik yang ditunjukkan

warga negara yang menjadikan kurangnya sikap demokratis dalam diri warga negara. Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam pembangunan bangsa. Dalam upaya mewujudkan bangsa dan masyarakat Indonesia yang maju, mandiri dan sejahtera lahir dan batin sebagai landasan menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, peranan pendidikan tinggi amat penting dan strategis. Mahasiswa sebagai generasi muda yang setidaknya mempunyai dua kedudukan yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, mahasiswa sebagai generasi muda intelektual. Kedudukan ini memberikan mahasiswa dalam posisi penting dan terhormat di dalam kehidupan masyarakat, sebab bagaimana pun juga mahasiswa sebagai mahluk yang terpelajar dan diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang nyata sesuai dengan kemampuan akademisnya. Kedudukan yang kedua, yaitu mahasiswa sebagai agent of change yang mana menjadi kunci pokok dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan roda pemerintahan. Kedudukan yang kedua ini menempatkan mahasiswa sebagai bagian dari proses perubahan dan stabilitator sosial suatu wilayah dimana dia berada. Mahasiswa adalah agent of change yang merupakan salah satu kunci dari pola kehidupan suatu masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pendidikan demokrasi yang diberikan untuk mewujudkan itu. Berdasarkan uraian di atas, mahasiswa tentu harus mendapatkan pendidikan demokrasi agar dapat menjadi warga negara yang baik dan cerdas yang turut aktif dalam mengawasi pemerintahan. Perguruan tinggi atau universitas merupakan tempat pendidikan tertinggi yang dienyam oleh seseorang. Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan minat dan kemammpuan seseorang. Namun ada mata kuliah umum yang wajib diampu oleh setiap mahasiswa, salah satunya adalah pendidikan kewarganegaraan. Hal ini sebagaimana tertuang dalam UU

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang menyatakan bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan merupakan nama mata pelajaran wajib untuk kurikulum dasar pendidikan dasar dan menengah dan mata kuliah wajib untuk kurikulum pendidikan tinggi. (Pasal 37 UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003) Pendidikan Kewarganegaraan salah satu wujud nyata dalam mengimplementasikan proses berdemokrasi berbangsa dan bernegara. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran/kuliah yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sebagai warganegara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan). Pendidikan Kewarganegaraan juga menjadi salah satu wahana pendidikan demokrasi agar tercipta masyarakat Indonesia yang demokratis. Pendidikan demokrasi salah satu bagian dari pendidikan kewarganegaraan yang diberikan di Universitas. Secara holistic pendidikan kewarganegaraan bertujuan agar setiap warga negara muda (young citizens) memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila, nilai dan norma Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen bernegara kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu secara sadar dan terencana peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologis dan konteks kehidupannya secara sistematik difasilitasi untuk belajar berkehidupan demokrasi secara utuh, yakni belajar tentang demokrasi (learning about democracy), belajar dalam iklim dan melalui proses demokrasi (learning through democracy), dan belajar untuk membangun demokrasi (learning for democracy). (Winataputra, 2012: 64).

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai paradigma baru dimaksudkan pendidikan kewarganegaraan merupakan bidang kajian ilmiah dan program pendidikan di sekolah serta universitas dan diterima sebagai wahana utama serta esensi pendidikan demokrasi di Indonesia yang dilaksanakan melalui civic responsibility, yaitu kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan civic participation, yaitu kemampuan berpartisipasi warga negara atas dasar tanggungjawabnya, baik secara individual, sosial, maupun sebagai pemimpin hari depan. Mahasiswa harus dituntut memiliki ketiga aspek diatas yakni menjadi warga negara yang memiliki kecerdasan, tanggung jawab, dan partipasi sebagai warga negara yang smart and good sesuai dengan tujuan dari pendidikan kewarganegaraan. Namun di Universitas Negeri Jakarta berdasarkan observasi awal penelitian masih menemukan mahasiswa yang kurang dalam ketiga aspek tersebut. Terlihat dari kurangnya tingkat kecerdasan dalam mengetahui tentang konsep demokrasi, nilai-nilai demokrasi, dan system demokrasi. Lalu tanggung jawab sebagai warga Negara juga masih belum terlihat dengan sikap apatis dan apolitik, tidak perduli dengan pemerintah. Serta kurangnya partisipasi dan rasa tanggungjawab mahasiswa sebagai warga negara dalam berdemokrasi, terlihat dari kurangnya antusias dalam pemilihan ketua BEM di Universitas. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertatrik mengadakan penelitian dengan judul tesis Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi Terhadap Civic Responsibility pada Mahasiswa. (Studi Survey pada Mahasiswa Mata Kuliah Umum di Universitas Negeri Jakarta) B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah Dari observasi awal peneliti di Universitas Negeri Jakarta peneliti melihat masih kurangnya kecerdasan mahasiswa dalam memahami konsep demokrasi, nilai-nilai demokrasi, sistem demokrasi, dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pemerintahan. Selanjutnya peneliti juga melihat tanggung jawab mahasiswa sebagai warga negara yang masih belum terlihat dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban sebagai warga negara. Serta juga masih rendahnya sikap partisipasi mahasiswa dengan menunjukkan sikap apatis dan apolitik karena kecewa dengan Pemerintahan di Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi harusnya menjadi faktor dalam meningkatkan civic responsibility dalam diri setiap mahasiswa. Dengan demikian batasan masalah pada penelitian ini yaitu pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi, civic responsibility. C. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang penelitian, identifikas masalah, dan batasan masalah tersebut, maka secara umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi Terhadap Civic Responsibility pada Mahasiswa? Untuk lebih memfokuskan penelitian yang dilakukan, maka penulis merumuskan beberapa sub-permasalahan sebagai berikut. 1. Seberapa besar pengaruh materi pembelajaran pendidikan 2. Seberapa besar pengaruh metode pembelajaran pendidikan 3. Seberapa besar pengaruh media pembelajaran pendidikan

4. Seberapa besar pengaruh sumber pembelajaran pendidikan 5. Seberapa besar pengaruh evaluasi pembelajaran pendidikan D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Memperhatikan batasan dan rumusam masalah tersebut, maka secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran empirik tentang pengaruh pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi terhadap civic responsibility pada mahasiswa, sedangkan secara spesifik penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis: a. Pengaruh materi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan b. Pengaruh metode pembelajaran pendidikan kewarganegaraan c. Pengaruh media pembelajaran pendidikan kewarganegaraan d. Pengaruh sumber pembelajaran pendidikan kewarganegaraan e. Pengaruh evaluasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan

2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat untuk kepentingan teoretis dan praktis. Secara teoretis penelitian ini dapat bermanfaat antara lain: a. Memberikan pengaruh yang berguna secara teoritis, metodologis, dan empiris bagi kepentingan akademis dalam bidang ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan terutama pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi dan civic responsibility. b. Dapat dijadikan pola dan strategi dalam meningkatkan perkembangan pendidikan demokrasi di Indonesia khususnya di Perguruan Tinggi. c. Dapat dijadikan sebagai alternatif model inovasi dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan pada mahasiswa. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk dijadikan: a. Informasi bagi para pengelola pendidikan dalam upaya memperbaiki, meningkatkan, dan perkembangan pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi. b. Bahan masukan bagi Dinas Pendidikan Indonesia dalam merencanakan, menempatkan, dan melakukan pengawasan serta mengevaluasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi sehingga dapat meningkatkan civic responsibility pada mahasiswa di Indonesia. c. Masukan bagi Universitas Negeri Jakarta untuk dijadikan pertimbangan secara kontekstual dan konseptual operasional dalam mengembangkan pendidikan kewarganegaraan sebagai

pendidikan demokrasi sehingga dapat meningkatkan civic responsibility. E. Struktur Organisasi Tesis Penulisan tesis dengan judul Pengaruh Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi Terhadap Civic Responsibility Pada Mahasiswa ini akan terdiri dari lima bab, yaitu bab I tentang pendahuluan, bab II tentang kajian pustaka, bab II tentang metode penelitian, bab IV tentang hasil penelitian dan pembahasan serta bab V tentang kesimpulan dan rekomendasi. Untuk lebih jelasnya, pembahasan dari kelima bab ini secara singkat dijelaskan di bawah ini. Bab I Pendahuluan: Bab ini secara rinci mendeskripsikan Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Signifikansi dan Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi Tesis. Bab II Kajian Pustaka: Pada bab ini terbagi beberapa sub bab yaitu: (1) Menguraikan kerangka konseptual tentang ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan. Topik yang ditulis mengenai Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Kewargangaraan, Komponen Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. (2) Konsep Pendidikan Demokrasi. Topik yang ditulis mengenai makna Hakikat Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi. (3) Konsep Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi. (4) Kosep Civic Responsibility. (5) Penelitian terdahulu yang relevan. (6) Kerangka Pemikiran dan (7) Hipotesis Penelitian. Bab III Metode Penelitian: Adapun sub bab yang dibahas dalam bab ini mencakup berisi lokasi, populasi dan sampel penelitian, pendekatan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, variable penelitian dan definisi operasional, instrument penelitian, analisis dan penafsiran data.

Bab IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Pada bab ini membahas tentang deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta temuan-temuan penelitian, dan pengujian hipotesis. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran. Pada bab ini dibagi menjadi dua sub bab yaitu: (1) Kesimpulan, dan (2) Saran.