BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADATARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.503, 2009 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Beasiswa. National Defense Academi

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tugas Belajar. Perguruan Tinggi. Luar Lembaga. Pendidikan.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

KEMENHAN. Pembina Administrasi. Veteran. Dukungan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.699,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Kesehatan. Pelayanan. Tertentu. Operasional.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.117, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Prosedur. Santunan. Tunjangan Cacat. Pencabutan.

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Ujian Penyesuaian. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Iuran Dana Pensiun. PT. Asabri (Persero). Investasi. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.388, 2010 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Tunjangan Operasi Pengamanan. Petugas. Pulau Kecil. Terluar.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.1121, 2014 KEMENHAN. Senjata Api. Pemeliharaan. Pedoman.

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

KEPUTUSAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR: KEP/614/M/VIII/2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

BERITA NEGARA. KEMENHAN. Kesehatan. Pertahanan Negara. Sistem Pencabutan. REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTAHANAN NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Dosen. Tetap. Gaji. Tunjangan.

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Te

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2010 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Kepegawaian. Administrasi. Tataran. Wewenang.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.22/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG HAK KEUANGAN DAN FASILITAS HAKIM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG PEMBINAAN PRAJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.188, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pembayaran Pensiun. Prajurit TNI. Kepolisian. PNS. Biaya Operasional.

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 92 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

TENTANG MEKANISME KOORDINASI BANTUAN KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL DALAM PENANGGULANGAN BENCANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Taruna/Taruni Akademi TNI. Pendidikan Militer di Luar Negeri. Pedoman Beasiswa. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADA TARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kemajuan organisasi Tentara Nasional Indonesia sangat ditentukan dengan tersedianya personel yang berkualitas terutama golongan kepangkatan Perwira yang dibentuk antara lain melalui pendidikan Akademi Tentara Nasional Indonesia; b. bahwa dalam rangka menambah wawasan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi militer, perlu diberikan kesempatan kepada TARUNA/TARUNI Akademi Tentara Nasional Indonesia untuk mengikuti pendidikan akademi militer di luar negeri dengan pemberian beasiswa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pemberian Beasiswa Kepada TARUNA/TARUNI Akademi Tentara Nasional Indonesia Untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri;

2013, No.115 2 Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2010 tentang Administrasi Prajurit Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 2. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia; 3. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 16 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 469); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KEPADA TARUNA/TARUNI AKADEMI TENTARA NASIONAL INDONESIA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN AKADEMI MILITER DI LUAR NEGERI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. TARUNA/TARUNI Akademi Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut TARUNA/TARUNI Akademi TNI adalah TARUNA/TARUNI Akademi Militer, TARUNA/TARUNI Akademi Angkatan Laut dan TARUNA/TARUNI Akademi Angkatan Udara. 2. Akademi Militer di Luar Negeri adalah akademi militer yang diselenggarakan oleh negara lain dan memberikan beasiswa. 3. Calon Penerima Beasiswa adalah TARUNA/TARUNI Akademi TNI Tingkat I yang telah menyelesaikan pendidikan dasar keprajuritan dan dasar golongan Perwira serta ditetapkan oleh Menteri Pertahanan untuk mengikuti seleksi oleh negara penyelenggara pendidikan. 4. Penerima Beasiswa adalah TARUNA/TARUNI Akademi TNI Tingkat I yang telah menyelesaikan pendidikan dasar keprajuritan dan dasar golongan Perwira serta memenuhi persyaratan dan dinyatakan diterima untuk mengikuti pendidikan akademi militer di luar negeri. 5. Beasiswa adalah Bantuan berupa uang yang diberikan oleh Kementerian Pertahanan dan negara penyelenggara kepada penerima beasiswa sebagai biaya untuk mengikuti pendidikan.

3 2013, No.115 6. Akademi Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Akademi TNI adalah Badan pelaksana pusat yang berkedudukan langsung di bawah Panglima TNI bertugas menyelenggarakan pendidikan pertama Perwira TNI yang bersifat integratif, guna melanjutkan pendidikan di angkatan (AD, AL, AU) dalam rangka menyiapkan kader Pemimpin TNI. 7. Negara Penyelenggara Pendidikan adalah negara yang memberikan bantuan berupa uang dan fasilitas pendidikan kepada penerima beasiswa. 8. Bidang Studi adalah Bagian program pendidikan yang dilaksanakan oleh negara penyelenggara pendidikan. 9. Menteri Pertahanan yang selanjutnya disebut Menhan adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pertahanan. 10. Panglima Tentara Nasional Indonesia yang selanjutnya disebut Panglima TNI adalah perwira tinggi militer yang memimpin Tentara Nasional Indonesia. Pasal 2 (1) Beasiswa diberikan kepada TARUNA/TARUNI Akademi TNI Tingkat I yang telah menyelesaikan pendidikan dasar keprajuritan dan dasar golongan Perwira yang telah dinyatakan lulus dan dipilih untuk mengikuti pendidikan di negara penyelenggara pendidikan. (2) Beasiswa diberikan kepada TARUNA/TARUNI Akademi TNI selama mengikuti pendidikan di luar negeri. (3) Pemberian Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. BAB II PERSYARATAN DAN SELEKSI Bagian Kesatu Persyaratan Pasal 3 (1) Persyaratan penerima Beasiswa Kementerian Pertahanan sebagai berikut: a. TARUNA/TARUNI Akademi TNI Tingkat I yang telah melaksanakan kegiatan tahap I/Diksarrit dan dasar golongan Perwira; b. memenuhi persyaratan administratif; c. lulus seleksi kesehatan, psikologi, kesamaptaan, pengetahuan umum, security clearance, bahasa asing; dan

2013, No.115 4 d. memenuhi persyaratan yang ditentukan negara penyelenggara pendidikan. (2) Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri atas: a. berijazah SMA atau sederajat dengan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 7,5 (tujuh koma lima); b. khusus nilai bahasa Inggris dan matematika masing-masing paling rendah 8 (delapan) atau nilai yang dipersyaratkan oleh negara penyelenggara pendidikan; dan c. usia paling tinggi 22 (dua puluh dua) tahun atau sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh negara penyelenggara pendidikan. Pasal 4 (1) Pengertian dipilih sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) digunakan untuk menentukan alokasi: a. Penerima Beasiswa; dan b. Calon Penerima Beasiswa sesuai dengan ketentuan negara penyelenggara pendidikan. (2) Untuk menentukan Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui seleksi dengan rasio 1:3 (satu berbanding tiga) Bagian Kedua Seleksi Pasal 5 (1) Proses seleksi bagi penerima Beasiswa dilaksanakan oleh: a. Kementerian Pertahanan; dan/atau b. Negara penyelenggara pendidikan. (2) Selama mengikuti proses seleksi oleh negara penyelenggara pendidikan, Kementerian Pertahanan memberikan bantuan biaya transportasi, akomodasi dan uang saku kepada Calon Penerima Beasiswa. BAB III KEPANITIAAN Pasal 6 (1) Susunan Panitia Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa terdiri atas:

5 2013, No.115 a. Ketua merangkap Anggota : Dirjen Kuathan Kemhan; b. Wakil Ketua merangkap Anggota : Aspers Panglima TNI; c. Sekretaris merangkap Anggota : Dir SDM Ditjen Kuathan d. Anggota: (2) Tim Seleksi: 1. Dirjen Strahan Kemhan; 2. Aspers Kasad; 3. Aspers Kasal; 4. Aspers Kasau; 5. Danjen Akademi TNI; 6. Kepala Bais TNI; dan 7. Ketua Tim Seleksi. a. Tim Seleksi Administrasi; b. Tim Seleksi Kesehatan; c. Tim Seleksi Psikologi; d. Tim Seleksi Kesamaptaan; e. Tim Security Clearance; f. Tim Seleksi Pengetahuan Umum; dan g. Tim Seleksi Bahasa Asing. Kemhan; (3) Ketua dan Anggota Tim Seleksi ditetapkan oleh Dirjen Kuathan Kemhan. Pasal 7 Panitia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 bertugas: a. melaksanakan seleksi dalam bidang administrasi, kesehatan, psikologi, kesamaptaan, security clearance, pengetahuan umum, dan bahasa asing; b. mengadakan sidang penentuan akhir untuk menentukan Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa; c. menyiapkan administrasi penetapan Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa untuk diajukan kepada Menteri; d. mengirimkan Penerima Beasiswa sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk mengikuti pendidikan Akademi Militer di negara penyelenggara pendidikan;

2013, No.115 6 e. mengirimkan Calon Penerima Beasiswa sebagaimana dimaksud pada huruf b untuk mengikuti seleksi oleh negara penyelenggara pendidikan; dan f. menyiapkan administrasi penetapan Calon Penerima Beasiswa yang lulus seleksi oleh negara penyelenggara pendidikan sebagai Penerima Beasiswa. Pasal 8 Tim seleksi Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa terdiri atas: a. Ketua Tim; dan b. Anggota Tim. BAB IV TATARAN KEWENANGAN Pasal 9 (1) Tataran kewenangan Tingkat Kementerian Pertahanan yaitu: a. Menteri; b. Dirjen Kuathan; c. Dirjen Renhan; d. Dirjen Strahan; dan e. Kabadiklat. (2) Kewenangan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai berikut: a. menetapkan kebijakan tentang pemberian beasiswa; b. menetapkan alokasi dan jenis keahlian atau bidang studi Calon Penerima Beasiswa sesuai kebutuhan TNI; dan c. menetapkan pengangkatan dan pemberhentian Penerima Beasiswa. (3) Kewenangan Dirjen Kuathan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sebagai berikut: a. menyusun rencana program kerja dan anggaran pemberian beasiswa; b. menyelenggarakan kegiatan seleksi Calon Penerima Beasiswa dan Penerima Beasiswa; c. melaksanakan dukungan administrasi Calon Penerima Beasiswa dan Penerima Beasiswa;

7 2013, No.115 d. menyiapkan administrasi pengangkatan dan pemberhentian Calon Penerima Beasiswa dan Penerima Beasiswa; e. menyiapkan administrasi pemberian sanksi bagi Penerima Beasiswa; f. mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan pemberian beasiswa; g. memberikan ijin cuti yang bersifat cuti dinas dan ijin khusus; dan h. melaporkan pelaksanaan penyelenggaraan beasiswa kepada Menteri. (4) Kewenangan Dirjen Renhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sebagai berikut: a. menghimpun program kerja dan anggaran pemberian beasiswa yang diajukan Dirjen Kuathan; b. mengakomodasikan kebutuhan Penerima Beasiswa ke dalam program kerja dan anggaran Kemhan; dan c. memberikan dukungan anggaran kepada Penerima Beasiswa. (5) Kewenangan Dirjen Strahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d sebagai berikut: a. melaksanakan koordinasi dengan negara-negara sahabat dan Lembaga/Instansi lain dari luar negeri untuk memperoleh informasi tentang kerja sama bidang pendidikan di negara yang bersangkutan; b. menyampaikan data dan persyaratan pendidikan luar negeri kepada Menteri; dan c. memberikan dukungan administrasi kepada Penerima Beasiswa. (6) Kewenangan Ka Badiklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e sebagai berikut: a. menyelenggarakan kegiatan pembekalan kemampuan penerima beasiswa sesuai dengan kebutuhan; dan b. mendukung akomodasi selama kegiatan pembekalan. Pasal 10 (1) Tataran kewenangan Tingkat Mabes TNI yaitu: a. Aspers Panglima TNI; b. Danjen Akademi TNI; dan c. Kabais TNI;

2013, No.115 8 (2) Kewenangan Aspers Panglima TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sebagai berikut: a. menghimpun dan meneruskan pengajuan kebutuhan bidang studi/keahlian dari Aspers Kas Angkatan kepada Menteri; b. mengajukan Calon Penerima Beasiswa kepada Menteri; c. menyerahkan Penerima Beasiswa kepada Menteri; dan d. menerima Penerima Beasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan dari Menteri. (3) Kewenangan Danjen Akademi TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sebagai berikut: a. menyiapkan Calon Penerima Beasiswa dan melaksanakan koordinasi dengan Aspers Kas Angkatan; b. mendukung kegiatan penyelenggaraan seleksi Penerima Beasiswa dan Calon Penerima Beasiswa; dan c. menyerahkan Penerima Beasiswa kepada Aspers Panglima TNI. (4) Kewenangan Kabais TNI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c sebagai berikut: a. menyelenggarakan security clearance bagi Penerima Beasiswa; b. melaporkan hasil security clearance kepada Menteri dalam hal ini Dirjen Kuathan Kemhan; dan c. memberikan bantuan kepada Penerima Beasiswa dalam penyelesaian masalah selama melaksanakan pendidikan. Pasal 11 (1) Tataran kewenangan Tingkat Mabes Angkatan berada pada Aspers Kas Angkatan. (2) Kewenangan Kas Angkatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. mengajukan kebutuhan bidang studi atau keahlian kepada Aspers Panglima TNI; dan b. melaksanakan koordinasi dengan Danjen Akademi TNI dalam hal calon penerima beasiswa. Pasal 12 (1) Tataran kewenangan di negara penyelenggara pendidikan berada pada Athan Republik Indonesia negara yang bersangkutan. (2) Kewenangan Athan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

9 2013, No.115 a. memberikan bimbingan dan pengawasan kepada penerima beasiswa selama mengikuti pendidikan; b. meneruskan laporan perkembangan kemajuan pendidikan setiap akhir semester kepada Dirjen Kuathan Kemhan; c. melaporkan tentang permasalahan khusus yang terkait dengan penerima beasiswa selama mengikuti pendidikan kepada Menteri; dan d. menyerahkan atau mengembalikan Penerima Beasiswa kepada Menteri apabila: 1. Penerima Beasiswa selesai mengikuti pendidikan; dan 2. Penerima Beasiswa melakukan tindak pidana atau perbuatan tercela BAB V STATUS PENERIMA BEASISWA Pasal 13 (1) Penerima beasiswa selama mengikuti pendidikan Akademi Militer di luar negeri menjadi tanggung jawab Menteri dalam hal ini Dirjen Kuathan Kemhan; (2) Hal yang berkaitan dengan administrasi dan statusnya sebagai TARUNA/TARUNI Akademi TNI dan sebagai Perwira TNI diatur dengan Peraturan Panglima. BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN PENERIMA BEASISWA Bagian Kesatu Hak Penerima Beasiswa Pasal 14 (1) Penerima Beasiswa selama mengikuti pendidikan mendapat dukungan biaya dari Kementerian Pertahanan dan negara penyelenggara pendidikan. (2) Ketentuan dukungan biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. Pasal 15 (1) Penerima Beasiswa selama pendidikan diberikan kesempatan cuti paling banyak 2 (dua) kali dengan biaya Kementerian Pertahanan dengan ketentuan sebagai berikut:

2013, No.115 10 a. cuti pertama diberikan setelah menjalani pendidikan paling singkat 16 (enam belas) bulan; dan b. cuti kedua diberikan setelah menjalani pendidikan paling singkat 32 (tiga puluh dua) bulan. (2) Penerima Beasiswa disamping mendapatkan cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan ijin khusus selama 7 (tujuh) hari dengan ketentuan sebagai berikut: a. apabila orang tua kandung meninggal dunia; dan b. dilantik menjadi Perwira TNI pada upacara Prasetya Perwira bersama dengan seangkatannya. (3) Pelaksanaan Izin Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Menteri. Pasal 16 Penerima Beasiswa yang meninggal dunia dalam pendidikan segala pengurusan jenazah menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan. Kewajiban Penerima Beasiswa yaitu: Bagian Kedua Kewajiban Penerima Beasiswa Pasal 17 a. menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk mentaati segala peraturan yang telah ditentukan; b. mengikuti pembekalan sebelum melaksanakan pendidikan di luar negeri; c. melaksanakan pendidikan Akademi Militer di luar negeri sesuai dengan ketentuan negara penyelenggara pendidikan; d. membuat laporan kemajuan pendidikan pada setiap akhir semester kepada Dirjen Kuathan Kemhan melalui Athan Republik Indonesia; e. menyelesaikan pendidikan tepat waktu; dan f. setelah lulus pendidikan segera kembali ke Indonesia dan lapor kepada Menteri dalam hal ini Dirjen Kuathan Kemhan. BAB VII PEMBERHENTIAN PENERIMA BEASISWA Pasal 18 Penerima Beasiswa dapat diberhentikan dengan pertimbangan sebagai berikut:

11 2013, No.115 a. rekomendasi Akademi Militer negara penyelenggara pendidikan bahwa yang bersangkutan dinilai tidak mampu menyelesaikan pendidikan; b. melakukan tindak pidana atau perbuatan tercela lainnya; atau c. sakit berat atau cedera berat sehingga tidak bisa melanjutkan pendidikan. BAB VIII SANKSI Pasal 19 (1) Penerima Beasiswa yang tidak mampu dalam bidang akademis, kesehatan atau mental sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan atau tidak lulus, dikembalikan ke Indonesia pada kesempatan pertama. (2) Penerima Beasiswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikembalikan kepada Panglima TNI dalam hal ini Aspers Panglima TNI. (3) Penerima Beasiswa yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf b dikembalikan ke Indonesia pada kesempatan pertama. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 20 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, semua peraturan pelaksana, dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan Peraturan Menteri ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2013, No.115 12 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2012 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PURNOMO YUSGIANTORO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Januari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN