PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 46.1 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

PENGELOLAAN DANA HIBAH YANG BERSUMBER DARI APBD

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 32.1 TAHUN 2015 TENTANG HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2014

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8.C TAHUN 2014 TENTANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2013

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 236 TAHUN 2011

2011, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Ne

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI SUMBA TIMUR NOMOR 216 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN MEKANISME PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016 WALIKOTA DEPOK. PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 26 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL WALIKOTA KEDIRI,

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2014 TANGGAL 18 AGUSTUS 2014 FORMAT USULAN / PROPOSAL HIBAH KOP ORGANISASI/LEMBAGA, DLL

PERMENDAGRI NOMOR 32 TAHUN 2011 PERMENDAGRI NOMOR 39 TAHUN 2012 PERMENDAGRI NOMOR 14 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI KARAWANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 5 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN BELANJA HIBAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

TATACARA PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN PEMBERIAN HIBAH

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 39 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LABUHANBATU UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI LABUHANBATU UTARA NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8B TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL BUPATI MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014

NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) TENTANG PEMBERIAN HIBAH DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2015

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 22

BUPATI MUSI BANYUASIN

BUPATI SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR 34A TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN DANA KEISTIMEWAAN

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN BELANJA HIBAH, BELANJA BANTUAN SOSIAL DAN BELANJA TIDAK TERDUGA

N O M O R ^2. T A H U N D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 49 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 70 TAHUN

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 27 TAHUN 2016 WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 40 TAHUN 2015

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jln. Kusumanegara No. 9 Yogyakarta Telepon ( 0274 ) 512063 Faximile 581335 Website : disperindag.jogjaprov.go.id Kode Pos 55166 SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 188 / 04243 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan program hibah telah diatur dengan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah dan Bantuan Sosial; b. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah dan Bantuan Sosial, dan sebagai pelaksanaan lebih lanjut maka perlu disusun petunjuk teknis pelaksanaan pemberian hibah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Industri dan Perdagangan c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pemberian Hibah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Sektor Industri dan Perdagangan Mengingat 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 4. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 Nomor 4) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 11 ); 5. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 60 Tahun 2016 tentang Tata Cara Hibah dan Bantuan Sosial; M E M U T U S K A N Menetapkan : PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN HIBAH BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan : 1. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari pemerintah daerah kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, yang diberikan satu kali dalam satu tahun anggaran serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang penyelenggaraan urusan pemerintah daerah. 2. Naskah Perjanjian Hibah Daerah selanjutnya disingkat NPHD adalah naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah antara pemerintah daerah dengan penerima hibah. 3. Organisasi kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat warga negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi,

agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperan serta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila termasuk organisasi non pemerintahan yang bersifat nasional dibentuk berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan. 4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta. 5. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD. 6. Daerah adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. 7. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta 8. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 9. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkat PPKD adalah kepala satuan kerja pengelola keuangan daerah yang selanjutnya disebut kepala SKPD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum daerah. 10. Laporan penggunaan Hibah adalah pertanggungjawaban dana Hibah oleh penerima sesuai dengan rencana peruntukan yang tercantum dalam proposal pengajuan Hibah. 11. Penerima Hibah adalah Lembaga/Kelompok pelaku usaha sektor perdagangan dan industri yang berbadan hukum Indonesia. 12. Usaha Mikro Kecil Menengah dalam hal ini disebut UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dimiliki atau dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar dan memiliki kekayaan bersih sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). 13. UMKM Sektor Industri adalah UMKM yang kegiatan utamanya adalah memproses bahan baku menjadi barang jadi dengan tujuan untuk diperdagangkan 14. UMKM Sektor Perdagangan adalah UMKM yang kegiatan utamanya memasarkan produk BAB II TUJUAN dan SASARAN Bagian Kesatu TUJUAN Pasal 2 (1) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat agar dapat melakukan proses produksi secara berkelanjutan

(2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kondisi ketahanan perekonomian masyarakat Bagian Kedua SASARAN Pasal 3 (1) Sasaran / Peserta dari kegiatan ini adalah organisasi/lembaga/kelompok UMKM Sektor Industri dan Perdagangan yang berada di 5 (lima) wilayah Kabupaten/Kota. (2) Fasilitasi berupa hibah diberikan kepada tersebut pada ayat 1 yang nama dan alamatnya sudah tercantum di dalam Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Perindustrian dan Perdagangan. BAB III SUMBER HIBAH Pasal 4 (1) Hibah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Dana Keistimewaan (2) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa uang dan barang yang wajib dicantumkan dalam daftar penerima hibah pada Daftar Pelaksanaan Anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan. BAB IV PELAKSANAAN Bagian Satu BENTUK KEGIATAN Pasal 5 Hibah uang dan barang diberikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sektor industri dan perdagangan. Bagian Kedua KETENTUAN, MEKANISME, DAN PERSYARATAN Pasal 6 Ketentuan (1) Hibah berupa uang yang di berikan kepada Lembaga/Kelompok pelaku usaha di atur sebagai berikut:

a. Besaran uang yang disalurkan sesuai dengan Peraturan Daerah tentang APBD dan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran APBD yang telah ditetapkan. b. Hibah di transfer kepada kelompok dengan jumlah sesuai NPHD dan selanjutnya dimanfaatkan oleh kelompok untuk pengembangan usaha. (2) Ketentuan pemanfaatan hibah oleh kelompok penerima hibah untuk anggota kelompok mengacu pada rencana pemanfaatan dana hibah yang tertera pada proposal. Kesesuaian pemanfaatannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab kelompok penerima hibah, selanjutnya jika terjadi penyimpangan akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Pasal 7 Mekanisme dan Persyaratan (1) Penerima hibah wajib memenuhi syarat : a. Mengajukan usulan hibah secara tertulis kepada Gubernur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY pada tahun n-1, dengan melampirkan proposal yang memuat paling kurang rencana penggunaan hibah, latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, program kegiatan, rencana anggaran biaya, susunan organisasi / panitia, dan diketahui oleh penanggung jawab kegiatan, pejabat yang berwenang atau pimpinan lembaga. b. Anggota kelompok merupakan pelaku UMKM Sektor Industri dan Perdagangan c. Memiliki tempat kedudukan atau alamat yang jelas di wilayah DIY d. Melengkapi / pemberkasan yang meliputi : NPHD, Fotocopy Kartu Identitas penanggung jawab penerima Hibah, Pakta Integritas penerima Hibah dengan Meterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah), dan Fotocopy Rekening Bank, serta Menandatangani bukti pengeluaran kas dengan Meterai Rp 6.000,00 (enam ribu rupiah) untuk hibah berupa uang. e. Bertanggungjawab secara penuh terhadap kebenaran data, informasi, dan kelengkapan administrasi yang diberikan pada tahap seleksi, pencairan, dan penggunaan dana/barang. (2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan melaksanakan : a. Identifikasi dan evaluasi usulan/proposal hibah yang masuk, untuk selanjutnya menyampaikan hasil identifikasi dan evaluasi berupa rekomendasi kepada Gubernur melalui TAPD untuk mendapatkan bantuan hibah pada tahun berikutnya. b. Rekomendasi sebagaimana dimaksud menjadi pertimbangan TAPD dalam pencantuman alokasi anggaran Hibah pada KUA dan PPAS. c. Verifikasi ulang pada tahun proses pencairan hibah dilaksanakan d. Verifikasi kelengkapan administrasi, yang meliputi: - Proposal usulan; - Rekomendasi perencanaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan;

- NPHD Penerima Hibah; - Fotocopy Kartu Identitas penanggung jawab penerima Hibah (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara); - Fotocopy Rekening Bank (untuk hibah berupa uang); - Pakta Integritas penerima Hibah dengan Meterai Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah) ; dan - Menandatangani bukti pengeluaran kas dengan Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah) (untuk hibah berupa uang). e. Menyampaikan berkas administrasi pencairan Hibah berupa uang dari penerima Hibah kepada PPKD dengan lembar pengantar. f. Pencairan dilakukan dengan cara transfer dari DPPKA langsung ke rekening kelompok penerima hibah. g. Hibah dalam bentuk barang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan Berita Acara Serah Terima. BAB V PERTANGGUNG JAWABAN DAN PELAPORAN Pasal 8 (1) Penerima Hibah berupa uang wajib menyampaikan laporan penggunaan Hibah kepada Gubernur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk dilakukan evaluasi dan hasil evaluasi diserahkan kepada PPKD, dengan tembusan kepada Inspektorat. (2) Penerima Hibah berupa barang wajib menyampaikan laporan penggunaan Hibah kepada Gubernur melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan tembusan kepada Inspektorat. (3) Kelengkapan laporan pertanggungjawaban meliputi: a. Laporan penggunaan Hibah disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah hibah diterima; b. Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa Hibah yang telah digunakan sesuai NPHD/Proposal; dan c. Bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang-undangan bagi penerima Hibah berupa uang atau salinan bukti Serah Terima Barang bagi penerima Hibah berupa barang. Pasal 9 SANKSI (1) Apabila penerima hibah dalam waktu yang telah ditentukan tidak membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan hibah sesuai NPHD/Proposal, maka penerima hibah wajib mengembalikan uang / barang sesuai dengan yang diterima.

(2) Apabila penerima hibah melakukan pelanggaran maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY melakukan monitoring dan evaluasi atas pemantaan hibah. (2) Hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan kepada Inspektorat. Pasal 11 Pada saat Petunjuk Teknis terkait pemberian hibah ini mulai berlaku, maka Petunjuk Teknis yang diterbitkan sebelumnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Petunjuk Teknis ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan akan diubah dan diatur kembali sebagaimana mestinya.

LAMPIRAN I LAMPIRAN PERATURAN I GUBERNUR SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAERAH ISTIMEWA DAN PERDAGANGAN YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 04243 TENTANG PETUNJUK TEKNIS NOMOR PELAKSANAAN 60 TAHUN 2016 PEMBERIAN HIBAH BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH SEKTOR TENTANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL A. CONTOH FORMAT NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) DALAM BENTUK UANG NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN.. Nomor Nomor Pada hari ini...,tanggal...,bulan..., tahun... yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :... NIP :... Jabatan :... Alamat :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama :... Jabatan :... No.KTP/SIM :... Organisasi :... Alamat :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama...selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Dalam rangka pelaksanaan pemberian dana Hibah, PARA PIHAK telah setuju dan mufakat untuk menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH Pasal 1 (1) PIHAK PERTAMA memberikan Hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa uang sebesar Rp.... (... rupiah).

(2) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang telah ditetapkan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini. (3) Penggunaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk... BAB II HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK Pasal 2 (1) PIHAK PERTAMA: a. Berhak menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah dari PIHAK KEDUA. b. Berkewajiban mencairkan dana Hibah melalui PPKD, setelah seluruh persyaratan berkas pengajuan pencairan dana hibah lengkap dan benar, dan melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penggunaan dana hibah oleh PIHAK KEDUA. c. dan seterusnya. (2) PIHAK KEDUA: a. Berhak menerima dana Hibah dengan besaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1). b. Berkewajiban menggunakan dana Hibah hanya untuk tujuan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) dan (3), bertanggungjawab sepenuhnya terhadap penggunaan dana hibah dan menyampaikan laporan penggunaan dana Hibah kepada PIHAK PERTAMA paling lambat... c. dan seterusnya. BAB III MEKANISME PENYALURAN DANA HIBAH Pasal 3 Penyaluran dana Hibah dari PIHAK PERTAMA melalui PPKD kepada PIHAK KEDUA, dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) ke rekening PIHAK KEDUA. BAB IV FORCE MAJEURE Pasal 4 Apabila terjadi suatu keadaan diluar kemampuan PARA PIHAK atau Force Majeure, maka salah satu pihak yang mengalami force majeure harus memberitahukan kepada pihak yang lain, dan kepada pihak yang mengalami force majeure tersebut dibebaskan dari segala kewajiban sampai dengan keadaan force majeure tersebut berakhir. BAB V SANKSI Pasal 5 Apabila terjadi pelanggaran terhadap Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini, PARA PIHAK bersedia dikenakan sanksi moral, administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VI LAIN-LAIN Pasal 6 (1) Segala perubahan terhadap hal-hal yang telah diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK. (2) Segala ketentuan yang diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini berlaku serta mengikat PARA PIHAK yang menandatangani. (3) Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini dibuat 2 (dua) rangkap bermeterai cukup yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. (4) Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini berlaku sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK dan dilaksanakan untuk tahun anggaran... PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,...... NIP.

B. CONTOH FORMAT NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD) DALAM BENTUK BARANG/JASA NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH ( NPHD) ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN... Nomor Nomor Pada hari ini..., tanggal..., bulan..., tahun... yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama :... NIP :... Jabatan :... Alamat :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. Nama :... Jabatan :... No.KTP/SIM :... Organisasi :... Alamat :... Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama...selanjutnya disebut PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA PIHAK. Dalam rangka pelaksanaan pemberian Hibah barang/jasa, PARA PIHAK telah setuju dan mufakat untuk menandatangani Perjanjian Hibah Daerah ini dengan ketentuan sebagai berikut: BAB I JUMLAH DAN TUJUAN HIBAH Pasal 1 (1) PIHAK PERTAMA memberikan hibah kepada PIHAK KEDUA, berupa barang dan atau jasa dengan rincian sebagai berikut: No. Jenis/Spesifikasi Barang dan/atau Jasa Jumlah/Unit

(2) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam DPA-SKPD, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini. (3) Penggunaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan untuk... (4) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dalam bentuk barang/aset, maka barang/aset tersebut menjadi milik PIHAK KEDUA dan dicantumkan dalam aset/neraca PIHAK KEDUA. BAB II PENYERAHAN HIBAH DAERAH Pasal 2 (1) Pemberian Hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta lewat DPA-SKPD...Tahun Anggaran... (2) Untuk penyerahan Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PIHAK KEDUA mengajukan permohonan kepada PIHAK PERTAMA, dengan dilampiri: a. Naskah Perjanjian Hibah Daerah; b. Pakta integritas penerima Hibah; c. Penggunaan barang/jasa Hibah; d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab. (3) PIHAK KEDUA setelah menerima barang/jasa hibah dari PIHAK PERTAMA, segera melaksanakan penggunaan barang/jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c sesuai dengan peruntukannya dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Penyerahan hibah daerah dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dicantumkan dalam Berita Acara Serah Terima. BAB III HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK Pasal 3 (1) PIHAK PERTAMA: a. Berhak menerima laporan pertanggungjawaban penggunaan hibah barang/jasa dari PIHAK KEDUA. b. Berkewajiban segera menyerahkan hibah barang/jasa, setelah seluruh persyaratan berkas pengajuan penyerahan hibah barang/jasa lengkap dan benar dan melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penggunaan hibah barang/jasa oleh PIHAK KEDUA. c. dan seterusnya. (2) PIHAK KEDUA: a. Berhak menerima hibah barang/jasa dengan jenis/spesifikasi dan jumlah/unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1). b. Berkewajiban menggunakan hibah barang/jasa hanya untuk tujuan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3), dan menyampaikan laporan penggunaan barang/jasa Hibah kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal... c. dan seterusnya.

BAB IV FORCE MAJEURE Pasal 4 Apabila terjadi suatu keadaan diluar kemampuan PARA PIHAK atau Force Majeure, maka salah satu pihak yang mengalami force majeure harus memberitahukan kepada pihak yang lain, dan kepada pihak yang mengalami force majeure tersebut dibebaskan dari segala kewajiban sampai dengan keadaan force majeure tersebut berakhir. BAB V SANKSI Pasal 5 Apabila terjadi pelanggaran terhadap Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini, PARA PIHAK bersedia dikenakan sanksi moral, administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI LAIN-LAIN Pasal 6 (1) Segala perubahan terhadap hal-hal yang telah diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini hanya dapat dilakukan atas persetujuan tertulis dari PARA PIHAK. (2) Segala ketentuan yang diatur dalam Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini berlaku serta mengikat PARA PIHAK yang menandatangani. (3) Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini dibuat 2 (dua) rangkap bermeterai cukup yang masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK. (4) Naskah Perjanjian Hibah Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani PARA PIHAK dan dilaksanakan untuk Tahun Anggaran... PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,...... NIP. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, HAMENGKU BUWONO X

LAMPIRAN II LAMPIRAN II SURAT KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN PERATURAN DAN GUBERNUR PERDAGANGAN NOMOR : 188 / 04243 TENTANG PETUNJUK TEKNIS DAERAH PELAKSANAAN ISTIMEWA YOGYAKARTA PEMBERIAN HIBAH NOMOR BAGI USAHA MIKRO KECIL MENENGAH SEKTOR INDUSTRI DAN PERDAGANGAN TENTANG TATA CARA HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL A. CONTOH FORMAT PAKTA INTEGRITAS 1. PAKTA INTEGRITAS HIBAH UANG PAKTA INTEGRITAS HIBAH UANG Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Jabatan dalam organisasi : Alamat tempat tinggal : No. KTP / SIM : No. Telpon / HP : Nama kelompok/organisasi : Alamat / Sekretariat : Dalam rangka mempergunakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan dana hibah dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ini menyatakan bahwa saya : 1. Tidak akan melakukan praktek KKN; 2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses penggunaan dana hibah yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Dalam mempergunakan dana hibah ini, saya berjanji akan melaksanakannya secara bersih, transparan dan akuntabel dalam arti akan mengerahkan segala kamampuan dan sumberdaya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik dari penggunaan dana hibah ini sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah disepakati bersama. 4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana hibah sesuai dengan yang tertuang dalam NPHD kepada Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta lewat.. untuk selanjutnya disampaikan kepada PPKD. 5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Yogyakarta, Meterai 6000

2. PAKTA INTEGRITAS HIBAH BARANG PAKTA INTEGRITAS HIBAH BARANG Saya yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Jabatan dalam organisasi : Alamat tempat tinggal : No. KTP / SIM : No. Telpon / HP : Nama kelompok/organisasi : Alamat / Sekretariat : Dalam rangka mempergunakan dan mempertanggungjawabkan penerimaan hibah barang dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan ini menyatakan bahwa saya : 1. Tidak akan melakukan praktek KKN; 2. Akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN di dalam proses penggunaan hibah barang yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta; 3. Dalam mempergunakan hibah barang ini, saya berjanji akan melaksanakannya secara bersih, transparan dan akuntabel dalam arti akan mengerahkan segala kamampuan dan sumberdaya secara optimal untuk memberikan hasil kerja terbaik dari penggunaan hibah barang ini sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang telah disepakati bersama. 4. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan hibah barang paling lambat tanggal. kepada SKPD Teknis. 5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, saya bersedia dikenakan sanksi moral, administrasi serta dituntut ganti rugi dan pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Yogyakarta, Meterai 6000

B. CONTOH FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH/BANTUAN DALAM SOSIAL DALAM BENTUK DANA/UANG DAN LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH DALAM BENTUK BARANG/JASA. 1. LAPORAN PENGGUNAAN DANA HIBAH/BANTUAN DALAM BENTUK SOSIAL DALAM BENTUK DANA/UANG Nama Penerima *) :... Alamat :... Nama Ketua :... Nama Kegiatan :... Pagu anggaran Hibah/Bansos :Rp....(...rupiah) Tahun Anggaran :... No. Rincian Kegiatan Lokasi Realisasi Anggaran Sisa Anggaran 1 2 3 4 5 Yogyakarta, Nama Organisasi Lembaga/Yayasan/Panitia *) Ketua (...) Text NB. : *) Diisi Organisasi/Lembaga/Yayasan/Badan Penerima Hibah dan diisi nama orang/anggota/kelompok masyarakat untuk Bantuan Sosial. Penerima

2. LAPORAN PENGGUNAAN HIBAH/BANTUAN BERUPA BARANG SOAIAL BERUPA BARANG/JASA Nama Penerima *) :... Alamat :... Nama Ketua :... Nama kegiatan :... Nama SKPD pemberi Hibah/Bansos :... Tahun Anggaran :... No. Jenis/Spesifikasi Barang Jumlah/Unit Keterangan 1 2 3 4 Yogyakarta, Nama Organisasi Lembaga/Yayasan/Panitia *) Ketua (...) NB. : *) Diisi Organisasi/Lembaga/Yayasan/Badan Penerima Hibah dan diisi nama orang/anggota/kelompok masyarakat untuk Bantuan Sosial.

C. CONTOH SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB HIBAH 1. HIBAH UANG SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB HIBAH UANG Yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Jabatan dalam Organisasi : Alamat tempat tinggal : No. KTP / SIM : No. Telpon / HP : Nama Kelompok/Organisasi : Alamat Sekretariat : Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya, 1. Telah menerima dana hibah dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp.... (...). 2. Dana hibah tersebut telah digunakan sesuai Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). 3. Telah membuat bukti-bukti pengeluaran yang lengkap dan syah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila terdapat penyimpangan didalam penggunaan dana hibah tersebut, saya bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Yogyakarta,... Stempel Meterai Rp. 6.000,-

2. HIBAH BARANG SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB HIBAH BARANG Yang bertandatangan dibawah ini, Nama : Jabatan dalam Organisasi : Alamat tempat tinggal : No. KTP / SIM : No. Telpon / HP : Nama Kelompok/Organisasi : Alamat Sekretariat : Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya, 1. Telah menerima hibah barang dari Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta berupa... 2. Hibah barang tersebut telah digunakan sesuai dengan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). 3. Selanjutnya barang tersebut diatas akan kami gunakan dan kami rawat dengan sebaik-baiknya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila terdapat penyimpangan didalam penggunaan hibah barang tersebut, saya bersedia dituntut sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Yogyakarta,... Stempel Meterai Rp. 6.000,-