BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Sepak bola merupakan olahraga yang paling terkenal di dunia. Lebih dari 200 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Hal

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

KRITIK TERHADAP PENDEKATAN TRADISIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

PENGGUNAAN STRATEGI POWER PLAY DALAM PERTANDINGAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

BAB I PENDAHULUAN. Sneyers (1988: 7) bahwa Dalam cabang olahraga sepakbola faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Sepak Bola Ketika akan mempersiapkan diri untuk bertanding sepak bola, keterampilan utama yang pertama kali akan membuatmu terpacu dan merasa puas adalah kemampuan untuk melakukan dribbling menggunakan kakimu. Kebanyakan dari kita telah mengenal istilah dribbling dan sering mengaitkannya dengan permainan bola basket. Dribbling dalam permainan sepak bola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki pada saat kamu bergerak di lapangan permainan. ( Danny Mielke 2007:1) Sepak bola merupakan permainan beregu dan masing-masing regu berjumlah 11 orang pemain. Wujud permainannya adalah menendang bola kian kemari yang di perebutkan dengan lawan dengan tujuan mendapatkan nilai. Nilai itu sendiri di peroleh dengan cara memasukann bola ke gawang lawan sebanyakbanyaknya. Bersama itu mereka juga menjaga gawang supaya tidak kemasukan bola dari pihak lawan (Sujarwadi 2010:2). Untuk itu dalam permainan sepak bola, seorang pemain di tuntut memiliki penguasaan tehnik dasar yang paling baik, sebab hal tersebut merupakan syarat utama untuk menjadi seorang pemain yang bermutu dan memiliki keterampilan yang tinggi dalam permainan sepak bola. karena keberhasilan dari satu

kesebelasan adalah penguasaan tehnik dasar. Adapun tehnik dasar dalam permainan sepak bola adalah sebagai berikut : 1) menendang bola, 2) menerima bola, 3) menyundul bola, 4) menggiring bola, 5) gerak tipu dengan bola, 6) merampas bola, 7) melempar bola, 8) tehnik penjaga gawang. Sedangkan Menurut Luxbacher, Josep (2011:1) bahwa dalam masyarakat global yang di pisahkan oleh perbedaan fisik dan ideology, ketenaran sepak bola tidak terikat oleh umur, jenis kelamin, agama, kebudayaan, atau batasan etnik. Gerakan pemain yang lancar dan terkontrol mengekspresikan individualitasnya dalam permainan beregu. Kecepatan, kekuatan, stamina, keterampilan dan pengetahuan mengenai taktik, semuanya merupakan aspek yang penting dari penampilan. Berbagai tantangan yang di hadapi oleh pemain mungkin menjadi daya tarik dari permainan ini. Walaupun sepak bola merupakan permainan beregu, setiap pertandingan mencakup serangkaian konfrontasi satu lawan satu. Kompetesi mini yang terjadi antara pemain yang berlawanan ini merupakan mata rantai dari peristiwaperistiwa yang menentukan hasil dari permainan. Seperti yang di katakan orang: rantai hanyalah sekuat mata rantai yang paling lemah. Jangan menjadi mata rantai yang lemah dari tim anda. Kembangkan kemampuan anda untuk menghadapi musuh satu lawan satu dengan sukses. Dalam sepak bola, sebuah persamaan selalu memegang kebenaran: ruang sama dengan waktu. Semakin banyak ruang yang ada antara lawan dan anda, semakin banyak waktu yang anda miliki untuk melakukan keterampilan, membuat

keputusan, dan memainkan bola. Anda menjadi pemain yang lebih baik hanya dengan menciptakan ruang untuk diri anda sendiri. Permainan sepak bola merupakan gerakan yang mengalir selama 90 menit. Tipe permainannya adalah serangkaian situasi yang berubah secara konstan, masing-masing berlangsung hanya sekejap sebelum bercampur dengan situasi berikutnya. Kemampuan anda untuk melakukan keputusan yang benar, melakukan hal yang tepat dalam situasi tertentu, sama pentingnya dengan kemampuan untuk melakukan keterampilan sepak bola. Anda dapat meningkatkan keputusan anda dengan memahami konsep dasar dari taktik menyerang dan bertahan. Yang terbaik adalah dengan memulai unit taktik yang paling sederhana, yaitu satu pemain lawan satu pemain. 2.1.2 Keterampilan Menggiring Bola Menurut Danni mielke (2007:1) Dribbling adalah keterampilan dasar dalam sepak bola karena semua pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri, atau siap melakukan operan atau tembakan. Sedangkan menurut Drs. Yanto Kusyanto (1999:34) Menggiring bola ialah menggulingkan bola di tanah sambil berlari. Meskipun menggiring hanya di lakukan dalam keadaan terpaksa, tetapi setiap pemain sepak bola harus dapat melakukannya dengan baik. Penggiringan bola dalam sepak bola memiliki fungsi yang sama dengan bola basket yaitu memungkinkan anda untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang yang terbuka. Anda dapat menggunakan berbagai bagian kaki ( inside, outside, instep, telapak kaki ) untuk mengontrol

bola sambil terus menggiring bola. beberapa orang mengganggap penggiringan bola lebih sebagai seni dari pada keterampilan. Anda dapat mengembangkan gaya anda sendiri, menggunakan warna yang anda inginkan, selama tetap mencapai sasaran utama yaitu mengalahkan lawan sambil tetap menguasai bola (Luxbacher, Joseph (2011:47). Menurut Rahmad Darmawan dan Ganesa Putra (2012:60) Tim bisa memainkan sepakbola possession dengan baik, apabila ditunjang pemain dengan skil individu prima. Skill individu utama yang penting agar bisa memainkan sepakbola possession adalah varian passing, ball control dan dribbling. Pemain harus menguasai ketiga aspek ini, dari mulai situasi paling sederhana tanpa tekanan. Hingga situasi paling kompleks dengan tekanan. Sedangkan menurut Luxbacher, Joseph (2011:48) bahwa, Kemampuan untuk mengalahkan lawan dalam dribble pada situasi satu lawan satu, khususnya di dalam sepertiga daerah serangan dan kemampuan untuk menghadapi lawan yang mencoba merebut bola merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan individu dan tim. Sebaliknya, jika sebuah tim adalah tim yang bertahan, anda harus berusaha untuk merebut bola. Selanjutnya menurut Wawan T. Alam (2012:16) sejak anak-anak usia 6-7 tahun sudah harus mulai di latih teknik-teknik dasar bermain bola yang baik dan benar, seperti shooting, passing, dribbling, dan control bola yang di sesuaikan dengan jiwa anak-anak, dan bukan di latih dengan cara orang dewasa. Keempat elemen itulah yang merupakan dasar dari tehnik bermain bola. Dari batsan yang di berikan oleh para ahli diatas menunjukan tidak adanya perbedaan pengertian, sehingga dapat diambil suatu pengertian bahwa menggiring

bola adalah suatu kemampuan menguasai bola dengan kaki oleh pemain sambil berlari untuk melewati lawan atau membuka daerah pertahanan lawan. Cara yang di lakukan ajax untuk menggambarkan karakter yang kuat dari pemain muda ajax adalah dengan menggunakan TIPS. TIPS ini merupakan singkatan yang diartikan : a. T adalah untuk tehnik. Pemain muda ajax harus menguasai tehnik bermain bola. b. I adalah Insight dan Intelejensia. Kemampuan untuk mengamati dan berpikir kedepan, termasuk di dalam mengambil keputusan untuk kepentingan dirinya. c. P adalah untuk personality (kepribadian). Harus mampu berkomunikasi dengan orang lain, memberikan kepemimpinan, menjadi kreatif, menunjukan bakat dan berani, bisa menerima sesama pemain, dan mampu bekerja secara disiplin. d. S for speed (kecepatan), hal yang penting bagi setiap pemain ajax. Kecepatan berlari menuju tujuan, kelincahan dan kecepatan lari jarak jauh. Jika seseorang memiliki keempat TIPS, itu artinya seorang pemain ajax secara teknis baik, bijaksana dalam bertindak, berkepribadian yang menarik, dan memiliki kecepatan dasar yang baik. Kebugaran fisik adalah syarat mutlak. Banyak tim yang berhasil meraih kemenangan diakhir pertandingan karena kekuatan tim lawan sudah terkuras habis. Pastikan setiap kekuatan kebugaran untuk para pemain merupakan latihan yang sebanyak mungkin berinteraksi dengan bola. jangan hanya menyuruh para

pemain berlari, tapi perintahkan mereka memainkan dan menggiring bola selama berkegiatan. Berlatih dengan satu bola sangat penting bagi setiap pemain untuk dapat mengembangkan keahlian mengontrol bola dan meningkatkan kemampuan membawa bola sendiri. Seberapapun tingkat kesulitannya, tujuan dari setiap permainan adalah mendorong pemain untuk berimajinasi, dan sikap antusias terhadap sepak bola tanpa berfokus pada tehnik, dengan kata lain mereka menjalani lebih dari sekedar latihan biasa. (Tony Charles dan Stuart Rook 2012: 31) Latihan yang dapat mendukung dan mempersiapkan perkembangan pemain sangat di perlukan. Melakukan berbagai latihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan sifatnya adalah wajib, karena sesungguhnya sukses tidak dapat dicapai melalui jalan pintas. Para pemain harus membangun kekuatan-kekuatan yang di perlukan untuk bertanding. Pengajaran berbagai keterampilan dasar melalui berbagai jenis latihan itu harus di lakukan secara bertahap. Setiap latihan harus diawali dengan gerak pemanasan dan peregangan, kemudian di lanjutkan dengan latihan-latihan teknik ; di lanjutkan dengan latihan-latihan yang khusus untuk mengasah taktik permainan. Possession yang di gunakan hanya untuk menguasai bola tidak akan menghasilkan apa-apa apa bila di dalamnya tidak terjadi banyak penetration. Ada beberapa cara tim dapat melakukan penetration yaitu dengan melakukan

individual dribbling melewati lawan, through pass atau long pass kebelakang lini pertahanan, juga kombinasi umpan-umpan pendek antara 2-3 pemain. 2.1.3 Latihan Kecepatan Menurut M. Sajoto dalam Hartono (2005:9) Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, seperti lari cepat, pukulan dalam tinju, balap sepeda dan lain-lain. Dalam hal ini ada kecepatan gerak dan ada kecepatan explosive. Selanjutnya menurut Moeloek dalam hartono (1994:3) Kecepatan adalah kemampuan untuk mengerjakan suatu aktivitas berulang yang sama serta berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Latihan yang dapat mendukung dan mempersiapkan perkembangan pemain sangat di perlukan. Melakukan berbagai latihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sifatnya adalah wajib, karena sesungguhnya sukses tidak dapat di capai melalui jalan pintas. Para pemain harus membangun kekuatan-kekuatan yang di perlukan untuk bertanding. Setiap latihan harus diawali dengan gerak pemanasan dan peregangan, kemudian di lanjutkan dengan latihan-latihan tehnik, di susul dengan latihan-latihan yang khusus untuk mengasah taktik permainan. Menurut Ganesa Putra (2010:6) sepak bola modern berlangsung cepat. Bukan hanya cepat dalam hal berlari, tetapi juga dalam hal eksekusi tehnik. Seperti dalam melakukan passing, dribbling dan shooting. Bahkan kecepatan juga kini di tuntut saat dalam menyerang, bertahan dan transisi. Sedangkan menurut

Eric C. Batty (2008:98) bahwa Kecepatan merupakan aspek vital suatu permainan, apalagi pada zaman sekarang ini. Tetapi, latihan fisik sesungguhnya tidak perlu mengesampingkan bola itu sendiri. Tidak perlu kita melakukan latihan jogging atau sprint seperti latihan fisik yang di lakukan oleh atlet-atlet dari cabang olahraga lain. Para pemain bola dapat berlatih dengan bola. biasanya ini akan terasa lebih menyenangkan. Selanjutnya menurut Harsono dalam hartono (2008:21) kecepatan adalah kemampuan gerak-gerak yang sejenis secara berturutturut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.. Pada dasarnya kecepatan itu di bedakan atas kecepatan reaksi dan kecepatan aksi (gerakan). Kecepatan reaksi adalah kemampuan untuk menjawab rangsangan akustik, optic dan rangsangan taktil dengan cepat. Rangsangan akustik maksudnya adalah rangsangan melalui pendengaran, sementara rangsangan optic di maksudkan adalah rangsangan yang di berikan melalui penglihatan, misalnya seorang atlit beraksi atau bergerak dengan memperhatikan gerakan tangan pelatihnya atau gerakan lawan, sedangkan rangsangan taktil yang di berikan melalui kulit, misalnya dengan sentuhan pada kulit. Kecepatan aksi (gerakan) di artikan sebagai kemampuan di mana dengan bantuan kelentukan sistem saraf pusat dan alat-alat otot dapat melakukan gerakan dalam satuan waktu minimal. Kecepatan ini biasanya terjadi dalam bentuk kecepatan gerak maju dan kecepatan gerakan bagian-bagian tubuh. Waspada pada di usia pubertas 13-14 tahun, fase usia ini sering di sebut usia krisis. Penyebabnya tak lain adalah pemain di usia ini mengalami pubertas, yaitu fase pertumbuhan cepat. Pubertas di tandai dengan perubahan tubuh yang

dialami pemain secara ekstrim menjadi lebih tinggi dan besar. Perubahan ini juga sangat cepat, kadang banyak pemain mengalami kenaikan tinggi badan hampir satu sentimeter setiap bulanya. Perubahan struktur tubuh secara ekstrim ini membuat koordinasi dan kelincahan pemain akan menurun secara alami. Sebab pertumbuhan ekstrim membuat pemain menjadi asing dengan badannya sendiri, sehingga sulit mengatur koordinasi gerak. Apalagi gerak yang menuntut koordinasi kompleks dalam kecepatan tinggi. 2.1.4 Tahapan Gerak Dalam Keterampilan Menggiring Bola Penggiringan bola dalam sepak bola memiliki fungsi yang sama dengan bola basket yaitu memungkinkan anda untuk mempertahankan bola saat berlari melintasi lawan atau maju ke ruang yang terbuka. Anda dapat menggunakan berbagai bagian kaki (instep, outside instep, telapak kaki) untuk mengontrol bola sambil terus menggiring bola. Sepak bola modern di lakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederahana di sertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepak bola tersebut di kenal dengan nama dribbling (menggiring bola). menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola hanya di lakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja yaitu bebas dari lawan. Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki

yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menurut Luxbacher, Joseph (2011:48) bahwa, Kemampuan untuk mengalahkan lawan dalam dribble pada situasi satu lawan satu, khususnya di dalam sepertiga daerah serangan dan kemampuan untuk menghadapi lawan yang mencoba merebut bola merupakan hal yang kritis bagi keberhasilan individu dan tim. Sebaliknya, jika sebuah tim adalah tim yang bertahan, anda harus berusaha untuk merebut bola. Namun ingatlah, penggiringan bola yang berlebihan tidak akan menghasilkan apa pun. Jangan lakukan dribble untuk mengalahkan lawan dalam sepertiga daerah pertahanan di dekat gawang anda sendiri. Jika bola lepas di daerah tersebut,lawan dengan mudah dapat mencetak gol. Namun, anda dapat menggunakan keuntungan dari keterampilan dribble di sepertiga daerah penyerangan di dekat gawang lawan. Jika berhasil mengalahkan lawan anda mungkin mendapatkan kesempatan untuk mencetak gol. Hal tersebut di dukung oleh Danny Mielke (2007:6) yang mengatakan bahwa jika kamu memutuskan untuk melakukan dribbling, fokuskan untuk mempertahankan control bola sehingga kamu dapat mengoperkan, menembakkan, atau terus menggiring bola dengan baik. Hindarilah menggiring bola terlalu lama. Membawa bola secara terampil dan bijak hanya seperlunya saja. Semua tipe dribble yang baik terdiri dari beberapa komponen. Komponen tersebut mencakup perubahan kecepatan dan arah yang mendadak, gerakan tipuan tubuh dan kaki, dan control bola yang rapat. Apa pun tipe yang anda gunakan,

pastikan anda menggunakan komponen ini dalam tehnik anda (Luxbacher, josep 2011:48-49). 1. Persiapan a. Postur tubuh tegap b. Bola berada di dekat kaki c. Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik 2. Pelaksanaan a. Fokuskan perhatian pada bola b. Tendang bola pada permukaan instep atau outside instep sepenuhnya c. Dorong bola kedepan beberapa kaki 3. Follow-through a. Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan baik b. Bergerak mendekati bola c. Dorong bola kedepan 2.2 Kerangka Berpikir Apa bila seseorang mempunyai kegiatan yang lebih besar mellibatkan kekuatan fisik maka dapat mengembangkan kerja otot untuk dapat menyesuaikan dengan kegiatan olahraga yang berat, cepat dan membutuhkan kekuatan. Dari hasil penelitian yang di lakukan mengindikasikan bahwa semakin cepat seorang pemain berlari maka semakin cepat pula pemain tersebut menggiring bola. hal tersebut dipertegas oleh pendapat Eric C. Batty (2008:98) bahwa Kecepatan merupakan aspek vital suatu permainan, apalagi pada zaman sekarang ini. Tetapi,

latihan fisik sesungguhnya tidak perlu mengesampingkan bola itu sendiri. Tidak perlu kita melakukan latihan jogging atau sprint seperti latihan fisik yang di lakukan oleh atlet-atlet dari cabang olahraga lain. Menurut Eric C. Batty (2008:98) kecepatan merupakan aspek-aspek vital suatu permainan, apalagi pada zaman sekarang ini. Tetapi latihan fisik sesungguhnya tidak perlu mengesampingkan bola itu sendiri. Sebab melatih mempergunakan bola, dapat sekaligus memenuhi tiga fungsi. Pertama, latihan tersebut dapat meningkatkan keahlian masing-masing. Kedua, apa bila latihan itu juga mencakup gerakan, maka biasanya latihan tersebut dapat sekaligus melatih kecepatan. Ketiga, latihan yang di lakukan cukup lama, dapat memperbaiki stamina. Kecepatan berlari dan kemampuan menggiring bola merupakan komponen fisik yang sangat penting dalam pencapaian prestasi yang maksimal pada pemain sepak bola. oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan komponen kecepatan dan keterampilan menggiring bola sangat perlu di perhatikan. Bedasarkan teori-teori yang telah diuraikan diatas, maka untuk melakukan keterampilan menggiring bola yang baik untuk SMP Negeri 2 Telaga Kabupaten Gorontalo, maka perlu latihan yang tepat untuk menunjang prestasi tersebut, Dalam bentuk latihan yang di berikan yaitu dengan latihan kecepatan.

2.3 Hipotesis Berdasarkan landasan teori yang di kemukakan diatas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: Terdapat pengaruh latihan kecepatan terhadap keterampilan menggiring bola dalam olahraga sepak bola pada siswa putra SMP Negeri 2 Telaga.