PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

dokumen-dokumen yang mirip
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

Cara Menanam Cabe di Polybag

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

BAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sudah sejak lama diketahui orang. Tanaman tomat (Lycopersium. dan termasuk ke dalam golongan tanaman berbunga (angiospermai).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BUDIDAYA CENGKEH SECARA MUDAH OLEH HARI SUBAGYO BP3K DOKO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

Dasar agronomy " penanaman"

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

Created By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA KUNYIT. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

S i s t e m M a s y a ra k a t y a n g B e r ke l a n j u t a n

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

III. BAHAN DAN METODE

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT. Oleh : Akram Hamidi

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Perkembangbiakan Tanaman

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dengan masalah sampah,

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. memperlancar pencernaan. Hampir setiap orang gemar akan sawi karena rasanya

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

MENGENAL BEBERAPA SISTEM PERSEMAIAN PADI SAWAH!!!

Cara Menanam atau Budidaya Gambas Terbaru

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kajian Empirik Komoditas Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

PENGARUH SUHU TERHADAP KADAR VITAMIN C PADA PEMBUATAN TEPUNG TOMAT

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

Transkripsi:

MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT Disusun oleh: WIDYA ALMAIDA (0910440215) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 1

KATA PENGANTAR TOMAT sebagai sayuran buah sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari orang tidak pernah ketinggalan menggunakan tomat dalam masakan maupun minuman. Besarnya peranan tomat dalam kehidupan manusia, maka penulis mencoba membahas masalah pertomatan. Penulis melakukan pengamatan pada tanaman tomat di lahan persawahan di Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang. Dalam makalah ini dibahas beberapa yang diketahui dari pengamatan yang dilakukan. Karena pengendalian hama dan penyakit disetiap daerah berbeda. Sehingga dalam makalah ini penulis mencoba menjelaskan sedemikian rupa. Dan diharapkan akan mudah dimengerti dan dipahami sebagai bahan bacaan atau untuk dilaksanakan. Ucapan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT yang telah member kemudahan pada penulis sehingga dapat terselesaikan makalah ini. Dan tidak lupa ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Sebab penulis mengakui bahwa makalah ini memang jauh dari sempurna. Malang, Maret 2010 Penulis 2

DAFTAR ISI COVER 1 KATA PENGANTAR 2 BAB I : PENDAHULAUAN 4 BAB II : PEMBAHASAN 5 2.1 MENGENAL TOMAT 5 2.2 MANFAAT TOMAT 5 2.3 SYARAT TUMBUH TOMAT 6 2.4 PENYEMAIAN BENIH 7 2.4.2 TEMPAT PENYEMAIAN 8 2.5 PENANAMAN 8 2.5.1 PENGOLAHAN TANAH 8 2.5.2 PEMINDAHAN 9 2.5.3 PEMELIHARAAN 9 2.6 HAMA DAN PENYAKIT TOMAT 10 2.4.1 HAMA 10 2.4.2 PENYAKIT 10 BAB III : KESIMPULAN 12 BAB IV : DOKUMENTASI 13 DAFTAR PUSTAKA 15 3

BAB I PENDAHULUAN Tomat merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Hampir semua orang pasti sudah mengenal tanaman ini. Dalam kehidupan sehari-hari tomat memegang peranan penting, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Karena mereka sering menggunakan tomat dalam masakan. Selain dibuat bumbu masakan atau dicampurkan dalam masakan, buah tomat dimakan begitu saja juga enak. Warnanya yang merah merekah, rasanya segar, manis agak kemasammasaman. Tomat banyak mengandung vitamin dan mineral dan didalam sebuah tomat terdapat 30 kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A 1500 S.I, zat besi, kalsium, dan lain-lain. Karena mengandung zat-zat tersebut, maka tomat juga berguna bagi orang-orang yang ingin langsing. Sebab zat-zat tersebut bergizi tetapi tidak menggemukkan. Mengingat berbagai macam zat yang terkandung dalam buah tomat dan sangat berguna bagi manusia, maka sudah selayaknya apabila tomat ditanam dan dikembangkan, dan dapat dibudidayakan lebih lanjut. Menanam tomat dapat dilakukan oleh siapapun, karena tanaman tomat hanya membutuhkan penanganan yang minim. Oleh sebab itu lebih bijaksana apabila setiap keluarga melakukan penanaman sayuran buah ini. Menanam tomat tidak sukar,. Tanaman ini dapat tumbuh dimana saja, asal masih bisa mendapatkan sinar matahari yang penuh sepanjang hari. Jumlah penyinaran matahari akan mempengaruhi banyaknya kadar vitamin C dalam buah tomat. Kadar vitamin C buah tomat akan rendah bila tanaman mendapat jumlah penyinaran rendah, demikian sebaliknya. Tanaman ini juga bisa ditanam di pot-pot seperti layaknya orang menanam bunga. 4

BAB II PEMBAHASAN 2.1 MENGENAL TANAMAN TOMAT Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) adalah tumbuhan setahun, berbentuk perdu atau semak dan termasuk dalam golongan tanaman berbunga (Angiospermae). Bentuk daunnya bercelah menyirip, jumlah daunnya ganjil antara 5-7 helai, di sela-sela pasangan daun terdapat 1-2 pasang daun kecil yang berbentuk delta. Bentuk batangnya segi empat sampai bulat, warnanya hijau dan mempunyai banyak cabang. Akarnya, akar tunggang dengan akar samping yang menjalar di seluruh permukaan atas. Bunganya berjenis dua dengan 5 buah kelopak berwarna hijau berbulu dan 2 buah daun mahkota berwarna kuning. Hamper semua bagian tanaman tomat berbulu halus bahkan ada yang tajam, kecuali pada akar dan mahkotanya. Klasifikasi tanaman tomat: Kelas (class) : Dicotyledone (berkeping dua) Bangsa (ordo) : Tubiflorae Suku (family) : Solanaceae (berbunga seperti terompet) Marga (genus) : Solanum (yang kini dipisahkan dengan nama Lycopersicum) Jenis (species) : Lycopersicum esculentum Mill. 2.2 MANFAAT TOMAT Tomat banyak mengandung vitamin C, yang baik untuk memelihara kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, menghindarkan dari penyakit Scurvy (skorbut), serta melawan kecondongan kepada pendarahan pembuluh darah halus. Vitamin A yang terkandung dalam buah tomat dapat membantu penyembuhan buta malam. Tomat juga dapat membangun darah merah. Bagi yang ingin langsing tomat dapat juga dijadikan sahabat. Sebab zat-zat yang terkandung di dalamnya cukup bergizi tetapi tidak menggemukkan. Juga yang bagi mempunyai masalah jerawat, tomat banyak membantu. Irisan tomat dapat digunakan dengan mengoleskan ke muka waktu akan tidur. Apabila 5

dilakukan secara tekun dan teratur, jerawat akan menghilang dan wajah kembali bersinar dan berseri-seri. 2.3 SYARAT TUMBUH TOMAT Tempat tumbuh Tomat merupakan tanaman yang dapat tumbuh di semua tempat, dari dataran rendah sampai dataran tinggi (pegunungan). Air Tanaman tomat tidak senang pada tanah yang tergenang air atau tanah yang becek karena menyebabkan akar tomat mudah busuk. Jenis tanah Tanaman tomat memerlukan tanah yang sedikit mengandung pasir dan mengandung banyak humus. Tanaman ini juga membutuhkan tanah yang gembur. Cahaya Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari, tetapi matahari yang terik tidak disukainya. Iklim Daerah yang beriklim sejuklah yang dsukainya. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang lebat dan tidak suka pada daerah yang selalu berawan. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga. Suhu Suhu 23 0 C merupakan suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat pada siang hari dan 17 0 C pada malam hari. Keasaman (ph) Kadar keasaman (ph) antara 5-6. Kelembapan Tanaman ini memerlukan kelembapan yang sedang karena kelembapan yang tinggi dapat menyebabkan penyakit daun, sedang kelembapan yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah. 6

Waktu tanam Waktu tanam yang baik adalah dua bulan sebelum musim hujan berakhir. 2.4 PENYEMAIAN BENIH Tanaman tomat diperbanyak dengan biji jadi merupakan bibit generatif, artinya bibit yang berasal dari hasil perkembangbiakan secara kawin dari induknya. Dalam pembibitan pilihlah benih dengan syarat : 1. Benih harus murni Biji tomat tidak tercemar atau tercampur benda asing seperti pasir, biji-biji lain atau benda-benda lainnya. 2. Bebas hama dan penyakit Bibit harus benar-benar bebas dari hama dan penyakit, biasanya bibit diberi obat terlebih dulu. Benih yang belum diberi obat biasanya mudah terserang peyakit atau membawa telur-telur serangga. 2.4.1 TEMPAT PENYEMAIAN Tanaman tomat sebelum ditanam harus disemaikan, karena lebih memudahkan perawatan bibit. Penyemaian dapat dilakukan pada tanah bedeng atau pada kotak. Pembuatan tempat penyemaian - Tanah yang akan dibuat tempat penyemaian dicangkul atau dibajak hingga tanah menjadi gembur. - Digaru, sedalam kira-kira 20-30 cm. Pada saat itu dapat dilakukan pemberian pupuk kandang atau kompos yang telah disterilkan. - Kemudian tanah dibuat bedengan. Bedengan sebaiknya membujur dari utara ke selatan. Tinggi bedengan sekitar 30 cm, lebar 1,2 m dan panjangnya 3 m. - Bedengan perlu diangin-anginkan selama 4-5 hari. Jika pada bedengan terdapat rumput liar, maka rumput harus dibuang. - Di tepi-tepi bedengan disengked dengan papan atau bambu. - Di atas bedengan diberi naungan terbuat dari daun pakis atau daun kelapa atau lainnya. - Tinggi naungan sebelah timur sekitar 100 cm dan sebelah barat sekitar 75 cm. 7

Sehari sebelum benih ditaburkan, persemaian harus dibasahi terlebih dahulu. Kemudian benih ditanam dengan jarak antarbarisan 5 cm, dalamnya sekitar 0,5-1 cm dan ditutup tanah tipis-tipis saja. Bibit yang telah tumbuh sekitar 7-10 hari dapat dipindah ketempat lain, seperti kantong-kantong plastik atau dapat ditanam langsung pada pot-pot. 2.5 PENANAMAN 2.5.1 PENGOLAHAN TANAH Pengolahan tanah ini dilakukan dengan mencangkul dalam-dalam, tetapi tanah yang dicangkul jangan terlalu banyak mengandung air karena bisa menyebabkan akar tanaman menjadi busuk. Dan maksud dari pencangkulan atau pembajakan yang dalam adalah dapat mencampur tanah lapisan atas yang baik dengan lapisan bawahnya. Tanah lebih baik jika diberi pupuk kandang dan dicampur dengan merata. Tetapi jangan menggunakan pupuk kandang yang belum matang, sebab dapat mendatangkan bermacam-macam penyakit akar. Tanah yang telah diolah dibuat bedeng-bedeng, untuk memudahkan perawatan dan memudahkan penutasan air, sehingga air tidak menggenang. Untuk menghindari kelongsoran, sisi-sisi bedengan perlu disengked dengan papan atau bambu. 2.5.2 PEMINDAHAN Setelah bibit berumur 4-6 minggusejak semai dapat dipindah ke kebun yang telah diolah. Penanaman harus dilakukan segera setelah bibit dicabut agar tidak layu. Setelah bibit ditanam, tanah di sekitar tanaman ditekan condong ke arah akar sehingga akar dapat berhubungan langsung dengan tanah. Tanaman perlu diberi ajir untuk menambah kekuatan tanaman dan mencegah buah-buahan bersentuhan dengan permukaan tanah. Apabila perlu, sesudah bibit ditanam dapat diberi pelepah daun pisang atau daun-daunan. 8

2.5.3 PEMELIHARAAN Setelah penanaman, bibit perlu diperiksa atau dicek lagi apakah ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya kurang baik. Sebaiknya dicabut dan diganti dengan bibit baru. Kira-kira setelah berumur 2 minggu di kebun, tanaman tomat perlu dipupuk dengan pupuk buatan. Pupuk diberikan di sekeliling tanaman kira-kira 10 cm dari batangnya. Tanaman yang baru ditanam harus disiram dengan hati-hati. Usahakan jangan sampai air siraman mengenai batang dan daunnya. Di sela-sela tanaman diberi mulsa, dimaksudkan agar tanah tetap gembur. Bila ada rumput liar harus segera dibersihkan. Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas muda dan pucuk batang. Tiap-tiap batang cukup ditinggalkan 1-2 cabang utama saja. Untuk menjaga kualitas buah, baik juga dilakukan penjarangan bunga atau bakal buah dengan pemotongan. Dalam satu cabang cukup ditinggalkan 6-8 bunga saja. 2.6 HAMA DAN PENYAKIT TOMAT 2.6.1 HAMA 1. Ulat Buah (Heliothis armigera) Ulat ini menyerang tomat yang masih muda, sehingga kalau buah sudah tua tampak berlubang-lubang dan biasanya menjadi busuk karena infeksi. Hewan ini mempunyai klasifikasi sebagai berikut: Ordo : Lepidoptera Famili : Noctuaidae Genus : Heliotis Species : Armigera Penanganan Ulat Buah Apabila ditemukan serangan ulat ini dilakukan penyemprotan dengan insektisida. Perlakuan insektisida dilakukan pada saat ulat belum masuk ke dalam buah tomat. Faktor yang mengurangi perkembangan ulat buah adalah hujan lebat yang dapat menyapu sebagian telur yang berada di atas daun tanaman tomat. 9

2.6.2 PENYAKIT 1. Penyakit Bercak Daun Penyakit ini disebabkan jamur Cercospora sp yang menyerang daun, batang dan tangkai buah. Gejala serangannya muncul bercak-bercak kecil berbentuk bulat. Pengendalian Penyakit Bercak Daun Untuk pengendalian penyakit ini hanya dilakukan dengan menggunakan fungisida. 2. Penyakit Layu Fusarium Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxisporum. Gejala yg ditimbulkan adalah layunya bagian bawah daun dan menyebar ke seluruh bagian daun. Pengendalian Penyakit Layu Fusarium Penyakit ini dapat dicegah yaitu dengan menjaga kondisi lingkungan selalu stabil dan bersih. Sedangkan untuk pengendaliannya dilakukan dengan fungisida. 10

KESIMPULAN Dari hasil pengamatan yang dilakukan, ternyata pada tanaman tomat juga terdapat beberapa jenis hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat. Tetapi hama dan penyakit itu dapat dikendalikan dengan berbagai cara. Hama dan penyakit itu antara lain adalah ulat buah Heliothis armigera), penyakit bercak daun dan penyakit layu fusarium. Untuk ulat buah pengendaliannya dengan cara menyemprotkan insektisida, dalam penyemprotan dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam buah. Sedangkan untuk penyakit bercak daun dan layu fusarium pengendalian dilakukan dengan menyemprotkan fungisida. Tetapi untuk layu fusarium dapat pula dikendalikan dengan cara menjaga lingkungan tetap stabil dan bersih. 11

DOKUMENTASI Pada gambit sebelah kiri, merupakan gambar buah tomat yang terkena hama ulat buah. Ulat buah sudah mulai masuk ke dalam buah. Untuk yang disebelah kiri, tanaman ini terkena penyakit bercak daun. Pada daun terdapat bercak-bercak warna hitam. Tanaman ini mengalami penyakit layu daun. Tanaman ini akan layu yang diawali dengan layunya daun hingga akan mengalami layu keseluruhan. 12

Ini adalah bunga dari tanaman tomat. 13