UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI (IRINGAN TARIAN NGALINDAP PUNEI) Di susun oleh : LILIS MANIQ CITRA BUDAYA SANGGAR SENI BELAJAR KESENIAN TRADISIONAL KALIMANTAN TENGAH Jl. Temanggung Tilung No. 11/10b Palangka Raya Contact : 085252479944-081258445844
KATA PENGANTAR Tabe Selamat Kigu Nalatai Sembah Sujud Kesendaan Makimpang. Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat terselesaikanya buku ringkas tentang Upacara Adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah Yaitu Acara Adat Panganten Mandai ini. Bersama ini Juga Kami ucapkan terima kasih kepada semua Pihak yang mendukung dalam pembuatan Buku Ringkas ini serta yang terlibat di dalamnya. Ucapaan terima kasih yang sebesarnya atas kesempatan yang di berikan kepada kami sehingga dapat menyajikan Tulisan sebuah Upacara Adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah yaitu Acara Adat Penganten Mandai. Adapun Harapan Kami selaku Penulis Buku ini agar salah satu Upacara Adat ini tetap selalu terjaga dan dilestarikan, sehingga tidak hilang akibat besarnya pengaruh Budaya Luar serta moderenisasi Zaman. Dalam kesempatan ini pula kami haturkan maaf yang sebesarbesarnya Apabila terdapat banyak kekurangan dalam hal Penulisan serta penyajiannya. Palangka Raya, 16 Juli 2014 Sanggar Seni Belajar Kesenian Tradisional Kalimantan Tengah
UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI A. SINOPSIS Acara Adat Penganten Mandai merupakan salah satu Upacara Adat yang dilakukan dalam suatu prosesi Pernikahan yang dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah, dimana rombongan Mempelai Pria Berangkat menuju rumah mempelai wanita dengan membawa Pelaku (alat-alat/benda-benda/mas Kawin yang sudah disepakati oleh masing-masing Pihak Mempelai). Gambar 1. Acara Adat Penganten Mandai
Adapun Acara Adat Penganten Mandai ini merupakan Tradisi dilaksanakan oleh Suku Dayak Ngaju mengingat nilai-nilai religius yang di dapat dari dari nenek moyang terdahulu dengan diringi Tarian Giring-giring, Mangalindap Punei ataupun Manasai (dalam hal ini Upacara Adat Tradisonal Kalimantan Tengah yaitu Acara Adat Panganten Mandai di iringi Tarian Mangalindap Punei). Tarian Mangalindap Punei artinya Sebuah Tarian untuk menyambut mempelai Pria dan Membuka Lawang Kuwu (mempelai Wanita yang di pingit sebelum di jemput untuk disandingkan dengan Mempelai Pria) sehingga dipertemukanya antara mempelai wanita dan pria tersebut. Tarian Mangalindap Punei ini merupakan tarian pada umum nya dilaksanakan dalam prosesi Acara Adat Penganten Mandai guna mempertemukan kedua mempelai untuk disandingkan di atas pelaminan serta merupakan sebuah bentuk tarian yang membentuk suatu ikatan tali persaudaraan antar kedua belah pihak keluarga mempelai. Acara Adat Penganten Mandai ini juga dipimpin oleh masingmasing 2 (dua) orang Mantir Adat (Rohaniawan Agama Kaharingan/orang yang dituakan) dari Pihak mempelai pria dan mempelai wanita dalam proses pemberkatan nikah dan Tapung Tawar (Pemeberkatan mempelai). Gambar 2. Prosesi Pemberkatan Mempelai Acara Adat Penganten Mandai yang di pimpin oleh Mantir Adat
Gambar 3. Prosesi Pemberkatan Acara Adat Penganten Mandai yang di pimpin oleh Mantir Adat Disamping itu juga mempelai pria harus didampingi oleh orang tua atau wali, keluarga dekat minimal 9 (sembilan) pasang suami istri yang berjumlah 18 (delapan belas) orang serta Pengiring untuk mempelai pria 2 (dua) orang. Begitu pula untuk mempelai wanita harus didampingi oleh orang tua atau wali, keluarga dekat minimal 9 (sembilan) pasang suami istri yang berjumlah 18 (delapan belas) orang serta Pendamping untuk mempelai pria 2 (dua) orang. Gambar 4. Prosesi Iring-iringan Mempelai dalam Tarian Ngalindap Punei dalam Acara Adat Penganten Mandai
Didalam proses Acara Adat Penganten Mandai ini terdapat Prosesi Pantan Laway/Lawang Sakepeng yaitu proses membuka suatu halangan yang dibuat guna kedua mempelai mampu mengahadapi segala rintangan dan cobaan dalam kehidupan. Kemudian Mamapas Dahiyang, yaitu proses adat untuk mengusir hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya Tingak Ajar, yaitu Pemberian Petuah-petuah untuk kedua mempelai sehingga selalu diberkati dan dilindungi oleh Ranying Hatalla Langit (Tuhan Yang Maha Esa) dalam mengarungi bahtera rumah Tangganya. Gambar 5. Bentuk Gerbang Lawang Sekepeng dalam Acara Adat Penganten Mandai Gambar 6. Prosesi Penyambutan Mempelai dengan Silat Sekepeng dalam Acara Adat Penganten Mandai
Penutup dari dari Acara Adat Penganten Mandai ini dilakukannya prosesi doa-doa untuk kedua mempelai sekeluarga dan undangan yang menghadiri, sebagai suatu ungkapan rasa syukur kepada Ranying Hatalla Langit sehingga dapat bersatunya kedua mempelai dalam suatu ikatan tali pernikahan yang tidak hanya mempersatukan keduanya tetapi juga seluruh keluarga dari kedua mempelai. Gambar 7. Para Pengiring dan Pendamping Mempelai Pria dan Wanita dalam Acara Adat Penganten Mandai
B. PROPERTI YANG DIGUNAKAN UNTUK ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI Adapun Properti atau alat-alat yang digunakan dalam Acara Adat Penganten Mandai yaitu : 1. Garantung (Gong, Guci, Emas, Sangku (Mangkok khas Dayak), serta sebidang Tanah). 2. Saput / Sarung untuk saudara laki-laki mempelai wanita. 3. Seperangkat Pakaian Penganten Pria dan Wanita 4. Sinjang Entang yaitu kain panjang untuk ibu perempuan. 5. Kain panjang Jarita Lapik Sangku. 6. Kain Panjang Benang Lapik Luang. 7. Tutup uan yaitu kain hitam untuk nenek. 8. Batu Lamiyang Turu Pelek. 9. Bulau singah Pelek yaitu Emas. 10. Duit Lapik Ruji yaitu satu Buah Uang recehan/perak. 11. Garantung Kuluk Pelek yaitu sebuah Gong. 12. Pinggan Pananan yaitu satu buah mangkok dan satu buah piring. 13. Rapin Tuak yaitu minuman arak. 14. Timbok Tangga yaitu uang recehan yang akan dibagikan keseluruh keluarga dan tamu undangan. 15. Perlengkapan Tidur yang disiapkan oleh mempelai pria. 16. Panginan Jandau yaitu Biaya Pesta Pernikahan yang ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 17. Rabayang yaitu randu yang dipegang mempelai pria pada saat berangkat menuju tempat mempelai wanita.
C. PROPERTI UNTUK TARIAN NGALINDAP PUNEI 1. Adapun properti Tarian untuk Tarian Ngalindap Punei ialah Selendang yang digunakan penari untuk menjemput mempelai Pria serta mencari mempelai wanitanya. 2. Musik yang digunakan untuk iring-iringan Tarian Ngalindap Punei ialah gendang, Gong, dan Kenong Gambar 8. Para Pemanin Musik Pengiring Tarian Ngalidap Punei beserta Alat Musik yang dimainkan
D. PENUTUP Demikian buku ringkas tentang Upacara Adat Tradisional Dayak Ngaju Kalimantan Tengah yaitu Acara Adat Panganten Mandai, bersama ini pula kami Sanggar Betang Tatu Hiyang senatiasa akan terus ikut serta dalam pengembangan, pelesatarian nilai-nilai seni dan budaya yang ada di kalimantan Tengah. Kami juga mengaharapkan jika terdapat kekurangan dalam penulisan buku ringkas ini masih terdapat kekurangan, maka kiranya mari kita bersama-sama memberikan saran serta masukan yang positif dan bermanfaat demi tetap terjaganya ke Bhineka Tunggal Ika an kita bersama.