KAJIAN STRUKTUR KUBAH MASJID DI SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG SETDA KABUPATEN BREBES)

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PENILAIAN KELAYAKAN FISIK BANGUNAN PASAR DI PASAR GIANYAR KABUPATEN GIANYAR

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT KEGIATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III PEMODELAN STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bangunan tinggi tahan gempa umumnya gaya-gaya pada kolom cukup besar untuk

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

Panjang Penyaluran, Sambungan Lewatan dan Penjangkaran Tulangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

DESAIN TAHAN GEMPA BETON BERTULANG PENAHAN MOMEN MENENGAH BERDASARKAN SNI BETON DAN SNI GEMPA

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Balok

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

ABSTRAK. Kata Kunci: gempa, kolom dan balok, lentur, geser, rekomendasi perbaikan.

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

ANALISA KEGAGALAN STRUKTUR DAN RETROFITTING BANGUNAN MASJID RAYA ANDALAS PADANG PASCA GEMPA 30 SEPTEMBER Fauzan 1 ABSTRAK

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG B RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA GUNUNGSARI SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sekolah dengan fasilitas yang lengkap, maka dibangunlah Sekolah Santa Clara yang terletak di Jalan Ngagel

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

Gedung Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Barwijaya merupakan gedung yang terdiri dari 9 lantai yang dibangun dalam rangka untuk memenuhi

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan sistem struktur penahan gempa ganda, sistem pemikul momen dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah struktur portal beton bertulang dengan dinding bata. Pada umumnya

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERKUATAN KOLOM YANG MIRING AKIBAT GEMPA BUMI

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sistem Rangka Bracing Tipe V Terbalik

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

MODIFIKASI STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG GEDUNG TECHNO PARK UPN VETERAN JAWA TIMUR MENGGUNAKAN BALOK PRESTRESS TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN ALAT SAMBUNG KONSTRUKSI KAYU

PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING ) 1. DATA TUMPUAN. M u = Nmm BASE PLATE DAN ANGKUR ht a L J

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PERANCANGAN GEDUNG FMIPA-ITS SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN BALOK PRATEKAN

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA LAKARSANTRI SURABAYA MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SISTEM DINDING PENUMPU.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya untuk dapat memperoleh desain konstruksi baja yang lebih

Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM. Abstrak

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

TUGAS AKHIR RC

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

LAPORAN PERHITUNGAN STRUKTUR

PENGARUH VARIASI MODEL TERHADAP RESPONS BEBAN DAN LENDUTAN PADA RANGKA KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

Perencanaan Kolom Beton Bertulang terhadap Kombinasi Lentur dan Beban Aksial. Struktur Beton 1

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

Dinding Penahan Tanah

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

BAB III STUDI KASUS 3.1 UMUM

EVALUASI STRUKTUR BANGUNAN PASAR DI MADIUN PASKA KEBAKARAN

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

Arah X Tabel Analisa Δs akibat gempa arah x Lantai drift Δs drift Δs Syarat hx tiap tingkat antar tingkat Drift Ke (m) (cm) (cm) (cm)

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ONE GALAXY DENGAN METODE SISTEM RANGKA MOMEN PEMIKUL KHUSUS

BAB III LANDASAN TEORI. Bangunan Gedung SNI pasal

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

menggunakan ketebalan 300 mm.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

BAB II SIFAT BAHAN BETON DAN MEKANIKA LENTUR

IDENTIFIKASI KEGAGALAN, ALTERNATIF PERBAIKAN DAN PERKUATAN PADA STRUKTUR GEDUNG POLTEKES SITEBA PADANG ABSTRAK

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WILAYAH I JAWA TIMUR MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System)

MAHASISWA ERNA WIDYASTUTI. DOSEN PEMBIMBING Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.

ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN KOLOM PORTAL AS-C1 DAN AS-C4 PADA BANGUNAN RUKO KASUARI INDAH MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

Transkripsi:

KAJIAN STRUKTUR KUBAH MASJID DI SURABAYA Nur Ahmad Husin Program Diploma Teknik Sipil-FTSP ITS Jl. Raya Menur No. 127 Surabaya Tel : 031-5947637 Fax : 031-5938025 Email : na_husin@yahoo.co.id, nahusin@ce.its.ac.id ABSTRAK Pada tanggal 24 April 2008 setelah mendapatkan informasi terkait dengan kondisi eksisting struktur masjid di Surabaya yang mengalami retak pada bagian kolom utama yang mendukung kubah dengan kondisi scafolding yang mendukung kubah belum dilepas. Pada saat itu kondisi fisik struktur masjid di Surabaya tersebut pada tahapan hampir selesai pelaksanaan pembangunannya. Karena menurut pengamatan kondisinya secara struktur cukup berbahaya selanjutnya pihak owner minta untuk dilakukan kajian terhadap pembangunan struktur masjid di Surabaya tersebut. Selanjutnya dilakukan Penelitian tehadap kondisi retak yang terjadi untuk mengetahui lebih jauh kondisi retak kolom utama tersebut dan penyebab terjadinya retak pada kolom utama pendukung kubah. Penelitian lapangan memperoleh informasi adanya perubahan diameter kubah menjadi lebih kecil dari perencanaan sebelumnya tanpa adanya redisain terhadap elemen struktur pendukung kubah. Setelah dilakukan Penelitian lapangan dan mempelajari gambar disain/as buillt drawing dan dilakukan kajian terhadap kondisi eksisting disain diperoleh informasi mengenai kapasitas kolom utama pendukung kubah tidak mampu memikul beban lentur yang terjadi. Hal itu ditandai dengan retaknya kolom utama pendukung kubah berdiameter 70 cm manakala scafolding hendak dilepas. Berdasarkan hasil kajian selanjutnya dilakukan upaya perkuatan kolom pendukung kubah untuk mengantisipasi gaya lentur yang mungkin akan terjadi. Perkuatan terhadap struktur kubah masjid di Surabaya tersebut menggunakan baja WF untuk merubah perilaku struktur kubah dari elemen dengan dominasi lentur menjadi elemen dengan dominasi gaya aksial. Kata kunci: Retak, Penelitian, Kajian A. PENDAHULUAN Pada awalnya kondisi pembangunan masjid di Surabaya tersebut berjalan sebagaimana yang direncanakan sampai pada tahapan pengecoran struktur kubah. Selama pelaksanaan fisik struktur masjid di Surabaya tersebut dilakukan perubahan diameter kubah yang awalnya tumpuannya tepat diatas kolom utama menjadi mengecil sehingga titik tumpu kubah yang baru mempunyai eksentrisitas terhadap kolom utama pendukung kubah. Setelah pengecoran kubah masjid tersebut umur betonnya memenuhi dilakukanlah tahapan pelepasan scafolding. Pada saat hendak dilakukan pelepasan scafolding tersebut permasalahan muncul yakni dengan timbulnya retak pada sisi luar elemen struktur kolom pendukung kubah dengan bentuk retak datar melingkar sesuai bentuk kolom yang berbentuk bulat dengan diameter kolom 70 cm. Berdasarkan kondisi eksisting tersebut selanjutnya perlu dilakukan kajian terhadap penyebab terjadinya retak pada elemen kolom serta mencari solusi terhadap permasalahan tersebut dengan tetap memprioritaskan kekuatan dan keamanan struktur masjid Surabaya tersebut. B. PENGUMPULAN DATA-DATA TEKNIS Untuk keperluan kajian pembangunan struktur masjid di Surabaya ini diperlukan data-data teknis yang berkaitan dengan perencanaan dan kenyataan yang ada di lapangan. Untuk keperluan kajian kekuatan ISBN 978-979-18342-1-6 struktur masjid di Surabaya ini data-data teknis yang diperlukan meliputi : 1. Gambar disain/as built drawing 2. Data Tanah 3. Spesifikasi bahan dan hasil tes material yang telah dilakukan Adapun mutu material yang dipergunakan pada pembangunan struktur masjid di Surabaya tersebut sebagaimana ditunjukkan pada table 1 berikut, Tabel 1: Mutu material yang dipergunakan Jenis Mutu Diameter, Mutu Material (kg/cm2) (mm, MPa) Beton 250 - Baja 12, 240 12, 390 C. PENELITIAN DI LAPANGAN Penelitian lapangan dimaksudkan untuk mengamati model retak serta melihat kemungkinan penyebab terjadinya retak pada elemen struktur kolom pendukung kubah. Pada saat dilakukan Penelitian lapangan dikumpulkan pula data-data perencanaan awal untuk kemudian dibandingkan dengan kondisi eksisting struktur pendukung kubah dilapangan. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan tampak retak pada elemen struktur kolom sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1 berikut. Retak yang terjadi pada elemen kolom membentuk melingkar mendatar pada sisi bagian luar elemen kolom. Hal tersebut menunjukkan adanya perilaku lentur akibat A-41

beban struktur kubah yang mana elemen kolom tidak mampu menerima beban lentur yang terjadi. Kondisi retak terjadi hampir pada semua kolom-kolom utama pendukung kubah yang berdiameter 70 cm. Informasi lain yang diperoleh di lapangan menyebutkan awal dari perencanaan posisi kubah awalnya posisinya tepat pada kolom struktur pendukung kubah akan tetapi didalam perjalanannya diameter kubah diperkecil sehingga elemen kolom struktur dengan mengecilnya diameter kubah secara struktur akan menerima beban momen, sementara itu perencanaan awal dengan posisi kubah tepat pada kolom dominasi beban dari kubah ke kolom adalah aksial akan tetapi dengan dikecilkannya diameter kubah gaya yang diterima kolom meliputi aksial dan momen lentur. Hipotesa awal setelah dilakukan Penelitian lapangan adalah dengan mengecilnya dimeter kubah timbul momen lentur yang harus dipikul elemen kolom yang pada awalnya tidak ada sehingga menimbulkan retak pada elemen kolom utama pendukung kubah dikarenakan penulangan yang ada tidak mampu untuk menahan gaya lentur yang terjadi. (a) Pemodelan Struktur Masjid di Surabaya (b) Struktur kubah masjid di Surabaya Gambar 2 : Struktur Masjid di Surabaya Gambar 1: Retak yang terjadi pada elemen struktur kolom D. EVALUASI STRUKTUR D.1. PEMODELAN STRUKTUR Dari hasil Penelitian dan data-data gambar struktur yang ada selanjutnya dilakukan kajian terhadap struktur masjid di Surabaya tersebut dengan pemodelan frame 3 dimensi untuk melihat perilaku struktur masjid tersebut dengan posisi kubah sesuai dengan yang sudah dilaksanakan di lapangan. Adapun pemodelan struktur masjid di Surabaya tersebut adalah sebagai berikut, Beban-beban yang bekerja pada evaluasi struktur kubah meliputi beban mati, beban hidup dan beban gempa. Beban mati dalam hal ini adalah berat sendiri struktur dan semua elemen non struktur yang menjadi satu kesatuan dengan struktur utama. Sedangkan beban hidup yang timbul akibat penggunaan. Untuk bangunan masjid beban hidup struktur lantai sebesar 400 kg/m 2 sedangkan untuk struktur atap sebesar 100 kg/m 2. Dalam evaluasi struktur masjid di Surabaya ini lokasi bangunan berada pada zone gempa 2 sesuai SNI-1726-2002 sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3 dan gambar 4. Gambar 3 : Peta Gempa Indonesia sesuai SNI-1726-2002 A-42 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

Gambar 7 : Aksial yang terjadi pada struktur masjid di Surabaya sebelum ada perkuatan Gambar 4 : Grafik Respons Spektrum Gempa Rencana Adapun kombinasi beban yang ditinjau pada evaluasi struktur masjid di Surabaya ini meliputi : a. Beban mati b. Beban mati + beban hidup c. Beban mati + beban hidup + beban gempa D.2. ANALISA STRUKTUR Dari hasil evaluasi struktur berdasarkan kondisi eksisting diatas diperoleh informasi gaya-gaya dalam yang terjadi sebelum perkuatan meliputi gaya momen, geser maupun aksial yang terjadi pada struktur masjid di Surabaya tersebut sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5, 6 dan 7. D.3. ANALISA KEKUATAN PENAMPANG Dari analisa struktur diperoleh gaya dalam baik momen, geser maupun aksial pada elemen-elemen struktur pendukung kubah. Analisa kekuatan penampang berdasarkan dimensi dan tulangan terpasang menunjukkan penampang yang ada sebagaimana ditunjukkan pada gambar 8 tidak mampu menerima beban-beban yang bekerja. Kondisi ini dilapangan ditunjukkan dengan retaknya elemen struktur kolom sebelum scaffolding penyokong kubah dilepas. Gambar 8 : Elemen struktur yang tidak mampu menerima beban yang bekerja Gambar 5 : Momen yang terjadi pada struktur masjid di Surabaya sebelum ada perkuatan Gambar 6 : Geser yang terjadi pada struktur masjid di Surabaya sebelum ada perkuatan Gambar 8 menunjukkan elemen-elemen struktur yang secara analisa akan bermasalah apabila tidak dilakukan perkuatan meliputi : 1. Kolom pipih 15x70 cm 2 2. Balok kantilever 30x60 cm 2 3. Balok kantilever 30x50 cm 2 4. Balok kantilever 25x50 cm 2 5. Kolom 70 cm Elemen-elemen struktur diatas kapasitas penampangnya hanya mencapai 50 persen apabila dibandingkan dengan beban yang bekerja. Hal ini disebabkan ada kesalahan dalam perhitungan beban dengan eksentrisitas antara kolom dengan tumpuan kubah akibat pengecilan dimensi kubah. Sebagai akibatnya, ketika beban yang sebenarnya bekerja pada struktur masjid di Surabaya tersebut, elemenelemen struktur diatas hanya mampu memikul 50% dari beban yang direncanakan. ISBN 978-979-18342-1-6 A-43

E. USULAN PERKUATAN STRUKTUR Dari hasil analisa struktur dan analisa penampang yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sebagian besar elemen struktur yang bermasalah disebabkan adanya momen yang berlebihan. Oleh karena itu perkuatan yang diusulkan harus bertujuan untuk mengurangi pengaruh momen yang berlebihan tersebut. Dari berbagai alternatif yang memungkinkan serta dengan mempertimbangkan aspek pembiayaan dan kemudahan pelaksanaan, maka diusulkan memakai perkuatan dengan memasang strut untuk mendukung langsung kubah. Strut (batang tekan) berfungsi menyalurkan beban langsung ke kolom, dengan seminimal mungkin menimbulkan efek momen. Strut dibuat dari profil baja WF dan disambungkan ke balok dan kolom dengan memakai dynabolt/hilti atau alat sambung lainnya yang setara. Gambar lokasi perkuatan struktur yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 9. K O LO M Ø 70 cm A1 4604 A4 284.27 A2 A1 Skur diagonal baja W F 400. 200. 8. 13 W F 400. 200. 8. 13 DENAH SKUR BAWAH Gambar 9 : Lokasi perkuatan Strut dari profil WF SK A LA 1 : 100 556.78 A4 A1 K olom Ø 70 cm Konsol 30/50 K onsol 30/60 + skur baja Balok 30/60 Kolom pipih 15/70 Kolom pipih 25/70 1444.92 Gambar 10 : Lokasi perkuatan kolom 25x70 cm 2 Pemodelan struktur masjid di Surabaya dengan model perkuatan yang diusulkan adalah sebagaimana ditunjukkan gambar 11. Gaya momen, gaya geser dan gaya aksial yang terjadi setelah struktur diberikan perkuatan dapat dilihat pada gambar 12, gambar 13 dan gambar 14. Gambar 12 menunjukkan secara makro, momen yang terjadi pada elemen-elemen yang bermasalah setelah diperkuat dengan strut, telah jauh berkurang dibandingkan dengan tanpa strut (lihat Gambar 5). Dengan demikian secara konseptual perkuatan dengan strut sangat efektif untuk mereduksi momen yang berlebihan. Gambar 13 dan 14 masing-masing menunjukkan gaya geser dan normal pada struktur masjid setelah diperkuat dengan strut. Perkuatan tambahan juga diperlukan untuk mendukung langsung struktur kubah, mengingat kolom pipih 15x70 cm 2 sudah mengalami retak. Untuk itu perlu tambahan kolom 25x70 cm 2 dengan lokasi seperti pada Gambar 10. Gambar 11 : Pemodelan struktur perkuatan masjid di Surabaya Gambar 12 : Gaya momen struktur masjid setelah perkuatan A-44 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009

200 1200 810 600 600 Gambar 13 : Gaya geser struktur masjid setelah perkuatan Gambar 16 : Visual pelaksanaan perkuatan struktur masjid di Surabaya Gambar 14 : Gaya aksial struktur masjid setelah perkuatan Adapun detail perkuatan dapat dilihat pada Gambar 14. Strut dibuat dari profil WF400.200 dengan memakai mutu baja BJ 37 (Fe 360). Untuk sambungan ke kolom dan balok memakai dynabolt/hilti atau produl lain yang setara. Balok 250/600 tul.12d16 + 4D13 Begel Ø 12-100 Kolom 250/700 Balok ring Angker 4D16 dalam 1 kolom pipih digrouting Kolom pipih 150/ 700 Beg. Ø 12-100 F. KESIMPULAN Dari hasil evaluasi struktur masjid di Surabaya dapat disimpulkan beberapa hal terkait dengan permasalahan yang terjadi sebagai berikut : 1. Struktur Masjid di Surabaya sesuai disain awal perlu segera diperkuat agar mampu memikul beban yang direncanakan 2. Perkuatan dengan memasang strut (batang tekan) untuk mentransfer gaya dari tumpuan kubah langsung ke kolom dengan memakai profil baja sangat efektif menghilangkan momen yang berlebihan pada elemen-elemen struktur yang bermasalah diatas 3. Perkuatan tambahan diperlukan untuk memikul kubah beton dengan memasang kolom tambahan ukuran 25 x 70 cm 2 4. Dari hasil analisa struktur Masjid Baitul Hamdi dengan memakai perkuatan strut dan kolom tambahan, struktur masjid secara keseluruhan masih dapat memikul beban-beban yang direncanakan + 13.66 B aja 2L 70. 70. 6 H ILTI 2 Ø 12 + 10.20 H ILTI Ø 16 total 40 bh Plat ring tebal 12 m m + grouting 200 706 4 D 13 Balok 300/600 H ILTI Ø 16 2 sisi Plat penahan geser tebal 12 m m lebar 200 m m dan dilas Plat landasan bentuk U tebal 12 m m + grouting Skur, baja W F 400. 200. 8. 13 = 8 buah Plat penegar tebal 8 m m 60.46 D ilas tebal las = 10 m m 460 650 226 Balok 250/600 Angker 4D16 dalam 1 kolom pipih Begel Ø 12-100 5120 G. DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Pekerjaan Umum., 1987. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung [2] Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI-2847-2002) [3] Badan Standarisasi Nasional, 2002, Tata Cara Perencanaan Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung (SNI- 1726-2002) B K olom Ø 700 m m A Plat penahan geser tebal 12 m m lebar 200 mm, dilas. DETAIL SKUR POSISI KONSOL INDUK Gambar 15 : Perkuatan SK A LA 1 : 25 struktur masjid di Surabaya Visual pelaksanaan perkuatan struktur masjid di Surabaya tersebut ditunjukkan pada gambar 16 ISBN 978-979-18342-1-6 A-45

Halaman inisengaja dikosongkan A-46 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2009