III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

III.METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan terhitung pada bulan Februari Mei

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET PERMANEN BAO.(6-X)FE2O3 DARI BAHAN BAKU LIMBAH FE2O3

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Struktur Bahan, Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

Gambar 10. Skema peralatan pada SEM III. METODE PENELITIAN. Untuk melaksanakan penelitian digunakan 2 jenis bahan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan pembuatan benda uji batako sekam padi dilakakukan di

LAMPIRAN 1 HASIL PERHITUNGAN PENGUJIAN SIFAT FISIS DAN SIFAT MEKANIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. substitusi tepung biji alpukat dilaksanakan pada bulan November 2016 di

BAB 3 METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Alat Uji Impak Izod Gotech.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Semakin besar nilai MHB, semakin menunjukan butir butir agregatnya. 2. Pengujian Zat Organik Agregat Halus. agregat halus dapat dilihat pada tabel 5.

Lampiran A. Perhitungan Untuk Menentukan Densitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

PEMANFAATAN LIMBAH GENTENG SEBAGAI BAHAN ALTERNATIF AGREGAT KASAR PADA BETON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

ANALISA AYAKAN PASIR (ASTM C a)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain :

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Lem Untuk Pipa Polivinil Klorida Dari Sampah Plastik Polistirena

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

BAB 3 METODOLOGI. penelitian beton ringan dengan campuran EPS di Indonesia. Referensi yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Preparasi dan Laboratorim

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung lunak (soft cly) 2 Abu sekam padi diperoleh dari pembakaran sekam padi.

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah Pasir ini berada di Kecamatan Pasir Sakti,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan cetakan pasir dan pencampuran abu sekam padi

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 1 Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lanau yang berasal dari. Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan bulan

Ws(massa kering,gr) Perhitungan densitas benda uji beton ringan umur 21 hari. Wg(massa benda dlm air,gr)

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR DAN HASIL PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di Laboratorium Fisika Material Jurusan Fisika FMIPA Unila dan Laboratorium Teknik Sipil Fakultas Teknik Unila. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Dalam penelitian ini alat-alat yang digunakan antara lain timbangan (neraca digital), gelas ukur, sendok, gunting, kantong plastik, spidol, wadah kecil, tissue, kawat, cetakan sampel (pipa PVC), ayakan 100 mesh, dan Universal Testing Machine (UTM). 2. Bahan Bahan baku yang dipergunakan pada penelitian ini adalah batu apung, pasir sungai, resin epoksi, dan thinner.

20 C. Preparasi Sampel 1. Pengeringan Bahan Batu apung yang masih basah dikeringkan agar lebih mudah dihancurkan. Sedangkan pasir sungai dicuci hingga bersih untuk menghilangkan kandungan lumpur dan tanah liat, kemudian dikeringkan. 2. Penggerusan Batu apung yang sudah kering digerus menggunakan alat penggerus manual sehingga dihasilkan butiran halus. 3. Pengayakan Batu apung dan pasir sungai yang sudah halus diayak menggunakan ayakan 100 mesh. Hasil pengayakan berupa serbuk yang lebih halus dengan ukuran butir yang seragam. Gambar 3(a) dan (b) merupakan batu apung dan pasir sungai lolos ayakan 100 mesh yang digunakan pada penelitian ini. (a) (b) Gambar 3.(a) batu apung, (b) pasir sungai yang telah lolos ayakan 100 mesh

21 4. Penimbangan Semua bahan ditimbang menggunakan timbangan digital sesuai komposisi yang ditunjukkan pada Tabel 2. 5. Pencampuran Pasir sungai dan batu apung dicampur dalam satu wadah dan diaduk sampai rata. Kemudian resin epoksi yang telah diencerkan dengan thinner (50% dari berat resin epoksi) ditambahkan ke dalam campuran sambil terus diaduk sampai merata dan homogen. Tabel 2. Komposisi campuran bahan baku pembuatan komposit. Kode sampel Batu Apung (gram) Pasir Sungai (gram) Resin Epoksi (gram) 10:90 10 90 25 15:85 15 85 25 20:80 20 80 25 25:75 25 75 25 30:70 30 70 25 35:65 35 65 25 40:60 40 60 25 45:55 45 55 25 50:50 50 50 25 55:45 55 45 25 60:40 60 40 25 65:35 65 35 25 70:30 70 30 25 75:25 75 25 25 80:20 80 20 25 85:15 85 15 25 90:10 90 10 25 6. Pencetakan sampel Bahan sampel yang dihasilkan dituangkan dalam cetakan yang terbuat dari pipa paralon berbentuk silinder dengan ukuran diameter 3 cm dan tinggi 6 cm, hal ini disesuaikan dengan alat yang digunakan untuk pengujian kuat tekan.

22 7. Pengeringan Sampel Pengeringan sampel dilakukan selama 14 hari secara alami dengan suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari secara langsung. D. Karakterisasi Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: densitas, porositas, dan uji kuat tekan. 1. Densitas Densitas merupakan ukuran kepadatan dari suatu material. Pengukuran densitas (bulk density) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Sampel yang telah dikeringkan, ditimbang sebagai massa sampel kering (m k ) menggunakan timbangan digital. 2. Sampel yang telah ditimbang, kemudian direndam di dalam air selama 24 jam, dengan tujuan untuk mengoptimalkan penetrasi air terhadap sampel, setelah sampel waktu penetrasi terpenuhi seluruh permukaan sampel dilap dengan tisu kemudian ditimbang dan dicatat massa sampel setelah direndam di dalam air (m j ). 3. Gantung sampel, pastikan tepat pada posisi tengah dan tidak menyentuk alas beaker glass yang berisi air, dimana massa sampel berikut penggantung di dalam air adalah m b. 4. Selanjutnya sampel dilepas dari tali penggantung ditimbang dan dicatat massa tali penggantung (m kw ). 5. Kemudian dilakukan penghitungan densitas menggunakan persamaan (1).

23 2. Porositas Prosedur pengukuran porositas adalah sebagai berikut: 1. Sampel yang telah kering ditimbang massanya menggunakan timbangan digital disebut sebagai massa kering (m k ). 2. Kemudian sampel direndam dalam air selama 24 jam. 3. Sampel yang telah direndam ditimbang untuk mencari massa jenuhnya (m J ). 4. Dengan menggunakan persamaan (2) maka nilai porositasnya dapat ditentukan. 3. Kuat Tekan Untuk mengetahui besarnya kuat tekan, maka dilakukan pengujian menggunakan alat Universal Testing Mechine (UTM). Alat uji tekan UTM ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Alat uji tekan UTM Prosedur pengujian kuat tekan adalah: 1. Sampel berbentuk silinder diukur diameternya, minimal dilakukan tiga kali pengulangan. Dengan mengetahui diameternya maka luas penampang dapat dihitung, A = π(d 2 /4).

24 2. Mengatur tegangan power supply sebesar 40 volt untuk menggerakkan motor penggerak ke atas ataupun ke bawah. Sebelum pengujian berlangsung, alat ukur gaya terlebih dahulu dikalibrasi dengan jarum penunjuk tepat pada angka nol. 3. Menempatkan sampel tepat berada di tengah pada posisi pemberian gaya dan mengarahkan switch ON/OFF ke posisi ON. Maka pembebanan secara otomatis akan bergerak dengan kecepatan konstan sebesar 4 mm/menit. 4. Apabila sampel telah rusak (terjadi retakan), arahkan switch ke posisi OFF maka motor penggerak akan berhenti. Kemudian dicatat besarnya gaya yang ditampilkan pada panel tampilan saat sampel telah rusak. 5. Menghitung besarnya kuat tekan dengan persamaan (3). E. Diagram Alir Secara sederhana diagram alir penelitian pembuatan komposit batu apung sebagai bahan abrasif ditunjukan pada Gambar 5.

25 Pasir sungai Batu Apung Resin Epoksi Penimbangan masing-masing bahan Pencampuran bahan (diadon) Pencetakan sampel dengan pipa PVC Pengeringan sampel secara alami dengan suhu kamar selama 14 hari Pengujian Densitas Porositas Kuat Tekan Gambar 5. Diagram alir penelitian.