BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT. a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus.

dokumen-dokumen yang mirip
Pada percobaan ini alat-alat yang digunakan adalah

UJI BATAS BATAS ATTERBERG ASTM D

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

METODE PENELITIAN. 3. Zat additif yaitu berupa larutan ISS 2500 (ionic soil stabilizer).

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BATAS PLASTIS DAN INDEKS PLASTISITAS

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

Cara uji penentuan batas plastis dan indeks plastisitas tanah

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung yang diambil dari

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel tanah yang digunakan adalah jenis tanah organik

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah berbutir halus dari Yoso Mulyo,

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari Sukarame, Bandar Lampung. Serta cornice adhesive atau

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

Revisi SNI Daftar isi

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengamatan dan pengambilan sampel tanah pada penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa Pasir

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah liat dari Yosomulyo, Kecamatan

BATAS CAIR TANAH (ASTM D )

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

METODE PENELITIAN. Blok I A Karang Anyar, Lampung Selatan. Pengambilan sampel tanah menggunakan tabung besi. Tabung ditekan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang diambil adalah tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah yang telah

BAB VIII PEMERIKSAAN KEPADATAN STANDAR REFERENSI Braja M. Das. Principles of Geotechnical Engineering.Chapter 5 Soil Compaction.

METODOLOGI PENELITIAN. berasal dari Desa Karang Anyar, Lampung Selatan. Tanah yang digunakan

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada industri paving block di way kandis Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. panjang, dengan panjang = 18 cm, Lebar = 9 cm, dan tebal = 4,5 cm.

LAPORAN UJI TANAH BATAS-BATAS ATTERBERG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah tanah yang diambil dari Desa Rawa

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

STUDI PENGARUH JENIS TANAH KOHESIF (IP) PADA UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari daerah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian pada tugas akhir ini bersifat research di laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak (soft clay) yang

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. melakukan penelitian di laboratorium. Persiapan penelitian terdiri dari:

Gambar 3.1 Bagan Alir penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lempung lunak dari Rawa

L 01 UJI KLASIFIKASI

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

LAMPIRAN A PENGUJIAN SIFAT GEOTENIK TANAH UJI BERAT JENIS TANAH

BATAS SUSUT. Kadar air, w= 100% 89.63

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan pada penelitian kali ini antara lain, adalah : 6. Mesin pencetak paving block dengan sistem getaran

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

MEKANIKA TANAH SIFAT INDEKS PROPERTIS TANAH MODUL 2. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

V. BATAS SUSUT DAN FAKTOR-FAKTOR SUSUT TANAH

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI PENGARUH JUMLAH LAPISAN TANAH TERHADAP HASIL UJI KOMPAKSI STANDAR PROCTOR ABSTRAK

BAGIAN 3-2 KLASIFIKASI TANAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturbed soil) yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

STUDI LABORATORIUM DALAM MENENTUKAN BATAS PLASTIS DENGAN METODE FALL CONE PADA TANAH BUTIR HALUS DI WILAYAH BANDUNG UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah lanau

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah organik yang diambil dari Desa


STUDI PERKIRAAN KOMPOSISI TANAH DARI HASIL UJI TINGGI JATUH KERUCUT (FALL CONE TEST)

MODUL 4,5. Klasifikasi Tanah

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Uraian Umum

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

LAMPIRAN A PENGUJIAN PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB VI PLASTIS LIMIT DAN LIQUID LIMIT 6.1 LIQUID LIMIT 6.1.1 REFERENSI a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus. b. Das, Braja M. Mekanika Tanah I. BAB II Komposisi Tanah : Konsistensi Tanah, Hal 43-47. 6.1.2 DASAR TEORI Tanah memiliki beberapa keadaan tertentu, yaitu dari keadaan cair sampai beku, seperti yang digambarkan dalam diagram sebagai berikut: Keadaan PADAT Keadaan SEMIPLATIS Keadaan PLASTIS Keadaan CAIR Batas Susut Batas Plastis Batas Cair Gambar 6-1. Keadaan Tanah Keadaan yang paling penting adalah batas cair dan batas plastis yang disebut sebagai batas-batas Atterberg. Batas cair didefinisikan sebagai nilai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan plastis. Atau dapat dikatakan batas cair adalah batas suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis. Penentuan Batas Atterberg dilakukan secara rutin untuk sebagian besar penyelidikan tanah yang berbutir halus. Cara penentuan batas cair dilakukan dengan memakai alat, yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan kadar air yang berbeda dan banyaknya air dihitung tiap ketukan. Penentuan kadar air: WW = Wwet - Wdry

WD = Wdry - Wcon W% = Ww / WD x 100% dengan: Ww = berat air. Wwet = berat sampel tare basah. Wdry = berat sampel tare kering. Wcon = berat container. Wd = berat tanah kering. W% = kadar air, % Batas cair adalah kadar air tanah pada 25 ketukan. Parameter-parameter tanah yang berhubungan dengan percobaan ini adalah: a. Plasticity Index ( PI ) Adalah selisih harga liquid limit LL dengan plastic limit PL. b. Flow Index ( If ) Adalah kemiringan dari kurva kadar air terhadap jumlah ketukan. c. Toughness Index ( It ) Adalah perbandingan antara plasticity dengan flow index. d. Liquidity Index ( L ) L = (W - PL)/LL Rumus empiris untuk mencari batas cair atau liquid limit adalah: W1 =Wn x (N/25) 0,121 dengan: W1 = liquid limit Wn = kadar air pada ketukan ke N. N = jumlah ketukan. 6.1.3 TUJUAN PERCOBAAN Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic limit), serta indeks plastisitas (plasticity index) yang dimiliki oleh suatu tanah.

6.1.4 ALAT PERCOBAAN a. Alat batas cair standard. b. 4 buah container. c. Timbangan atau neraca dengan ketelitian 0,01 gram. d. Oven yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai dengan suhu (110 15) C. e. Air suling. f. Spatula dengan panjang 12,5 cm. g. Pelat kaca 45 cm 45 cm 0,9 cm. h. Sendok dempul. i. Alat pembuat alur. Gambar 6-2. Alat Percobaan Batas Cair Keterangan gambar: 1. Mangkok 2. Pen penggantung mangkok 3. Baut penjepit 4. Baut pengatur tinggi jatuh 5. Tuas pemutar 6. Alas 7. Alat pembuat alur ASTM 8. Alat pembuat alur Cassagrande 6.1.5 DOKUMENTASI PRAKTIKUM

(a). (b). (c). Gambar 6-3. (a). Alat Batas Cair Standar (b). Pembuatan Sample Uji Batas Cair (c). Alat Pembuat Alur (Grooving Tool) KELOMPOK 20 VI - 4

6.1.6 PROSEDUR PERCOBAAN Di atas kaca, aduk 100 gram benda uji dengan menambah air suling sedikit demi sedikit sampai homogen. Setelah merata, ambil sebagian benda uji dan letakkan di atas mangkok alat batas cair, ratakan permukaannya sejajar dengan dasar alat, bagian paling tebal harus ± 1 cm. Buat alur dengan membagi dua benda uji di mangkok dengan alat pembuat alur, tegak lurus permukaan mangkok. Putar mangkok hingga naik/jatuh dengan kecepatan 2 putaran per detik. Pemutaran dilakukan hingga dasar alur benda uji bersinggungan sepanjang 1.25 cm dan catat jumlah ketukannya ketika bersinggungan. Ulangi langkah di atas hingga diperoleh jumlah ketukan yang sama guna mengetahui apakah pengadukan sudah merata kadar airnya. Jika sudah sama maka ambil benda ujinya lalu masukkan ke cawan dan periksa kadar airnya. Kembalikan benda uji ke atas plat kaca, bersihkan mangkok alat batas cair. Benda uji diaduk kembali dengan merubah kadar airnya. Ulangi langkah seperti menguji benda uji awal hingga diperoleh perbedaan jumlah ketukan sebesar 8 10. Gambar 6-4 Flowchart percobaan modul 6 6.1.7 DATA DAN PENGOLAHAN Tabel Perhitungan dan Grafik: TABEL PERHITUNGAN LIQUID LIMIT TEST Type of test LL LL LL LL Number of blow (N) 10.00 19.00 24.00 35.00 Wt. Sample + Tare (wet) gr 42.10 37.40 37.80 42.70 Wt. Sample + Tare (dry) gr 25.97 22.90 29.21 27.61 KELOMPOK 20 VI - 5

kadar air (% Wt. of Water gr 16.13 14.50 8.59 15.09 Tare gr 9.00 6.70 7.50 8.68 Wt. of dry soil gr 16.97 16.20 21.71 18.93 95.0500 89.5061 39.5670 Water Content (w) % 9 7 2 79.71474 Tabel 6.1. Perhitungan Liquid Limit Contoh Perhitungan Manual: Untuk Liquid Limit dengan 10x pukulan 1. Wsample + Tare (wet) = 42.10 gr (data percobaan) 2. Wsample + Tare (dry) = 25.97 gr (data percobaan) 3. Wair = 42.10 55.1 25.97 = 16.13 gr 4. Tare = 9.00 gr (data percobaan) 5. W dry of soil = 25.97 gr 9.00 = 16.97 gr 6. Kadar air = (16.13 /16.97) x 100% = 95.05009 % 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 y = -22,256Ln(x) + 142,62 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Jumlah Ketukan Grafik 6-1. Kadar Air vs Jumlah Pukulan KELOMPOK 20 VI - 6

6.1.8 ANALISA PERCOBAAN Dari grafik yang didapat maka nilai batas cair atau LIQUID LIMIT (yaitu nilai kadar air pada jumlah ketukan sebanyak 25) adalah sebesar 74.26 %. Jadi nilai Liquid Limit-nya (LL) adalah 74.26 %. 6.1.9 KESIMPULAN Batas cair adalah nilai kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan plastis. Atau dapat dikatakan batas cair adalah batas suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan plastis. Pada percobaan didapat nilai liquid limit sebesar 74,26%. 6.2 PLASTIC LIMIT 6.2.1 REFERENSI a. Craig, RF. Mekanika Tanah. BAB I Klasifikasi Dasar Tanah : Plastisitas Tanah Berbutir Halus. b. Das, Braja M. Mekanika Tanah I. BAB II Komposisi Tanah : Konsistensi Tanah. 6.2.2 DASAR TEORI Batas plastis didefinisikan sebagai kadar air, yang dinyatakan dalam persen, di mana tanah apabila digulung sampai dengan diameter 1/8 inch (3,2 mm) menjadi retak-retak. Batas plastis merupakan batas terendah dari tingkat keplastisan tanah. 6.2.3 TUJUAN PRAKTIKUM Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada ke-adaan batas plastis. 6.2.4 ALAT PERCOBAAN berikut : Adapun peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai KELOMPOK 20 VI - 7

a. Plat kaca 45 X 45 X 0,9 cm. b. Sendok dempul panjang 12,5 cm. c. Batang pembanding dengan diameter 3mm panjang 10cm. d. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram. e. Cawan untuk menentukan kadar air 2 buah. f. Botol tempat air suling. g. Air suling. h. Oven yang dilengkapi pengukur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5) C. 6.2.5 DOKUMENTASI PRAKTIKUM Gambar 6.5 Pembuatan Sampel Batas Plastis Gambar 6.6 Sampel Batas Plastis Di Dalam Cawan KELOMPOK 20 VI - 8

6.2.6 PROSEDUR PERCOBAAN Letakkan benda uji di atas plat kaca, aduk hingga kadar air merata. Buat bola-bola tanah dari benda uji seberat 8 gram, kemudian di geleng-geleng di atas plat kaca dengan telapak tangan dengan kecepatan 80-90 gelengan per menit. Penggelengan dilakukan terus hingga benda uji membentuk batang dengan diameter 3 mm. Jika benda uji sudah retak sebelum itu maka satukan kembali ditambah air sedikit lalu diaduk sampai merata. Jika penggelengan bola lebih kecil dari 3mm tanpa menunjukkan keretakan, maka benda uji perlu dibiarkan beberapa saar di udara agar kadar airnya berkurang. Pengadukan dan penggelengan diulangi terus hingga retakanretakan itu terjadi tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3mm. Periksa kadar air tanah di atras, pemeriksaan dilakukan gandabenda uji untuk perbedaan kadar air 5 % (maksimum). Gambar 6-7 Flowchart percobaan modul 6 6.2.7 DATA DAN PENGOLAHAN DATA TABEL PERHITUNGAN PLASTIS LIMIT TEST Type of test PL PL Wt. Sample + Tare (wet) gr 18.30 14.15 Wt. Sample + Tare (dry) gr 14.67 11.43 Wt. of Water gr 3.63 2.72 Tare gr 9.00 6.16 Wt. of dry soil gr 5.67 5.27 Water Content (w) % 64.02116 51.6129 Water Content (w) % 57.81703362 Tabel 6-2. Perhitungan Plastic Limit Contoh Perhitungan Manual: KELOMPOK 20 VI - 9

a. Wsample + Tare (wet) = 18.30 gr (data percobaan) b. Wsample + Tare (dry) = 14.67 gr (data percobaan) c. Wair = 18.30 14.67 = 3.63 gr d. Tare = 9.0 gr (data percobaan) e. W dry of soil = 14.67 gr 9.0 gr = 5.67 gr f. Kadar air = (2.99/9.22) x 100% = 57.82% 6.1.8 ANALISIS PERCOBAAN Analisis yang didapat dari data : a. Dari percobaan-percobaan di atas didapat: 1). Liquid Limit 74.26 % 2). Plastic Limit 57.82 % b. Sehingga nilai Plastisitas Index, PI, yang merupakan nilai selisih dari batas cair dan batas plastis dapat dihitung sebagai berikut: PI = LL PL = 74.26 57.82 = 16.44 % 6.1.9 KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan di atas adalah tanah mempunyai batas plastisitas dan batas cair tertentu, kedua batas tersebut dipengaruhi oleh kadar air pada tanah. Pada percobaan didapat nilai PI sebesar 16,44% KELOMPOK 20 VI - 10