PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN BERBASIS ATONG PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKn MODEL COOPERATIVE TIPE TGT BERBASIS ATONG BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Aji Heru Muslim & Supriatna

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI STRATEGI GUIDED

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA BERPIKIR SECARA KRITIS DALAM MENGHADAPI MEA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

Pengembangan Instrumen Tes Program Aplikasi Berorientasi Performance Assessment

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KALKULUS LANJUT 2 BERBASIS PEMECAHAN MASALAH. Fitrianto Eko Subekti dan Reny Amalia Widiyanti

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART Dengan Strategi TAI Pada Materi segitiga Kelas VII

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Adapun. dengan meningkatkan kualitas pendidikan.

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI OPERASI ALJABAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

Tri Andari, Pengembangnan Perangkat Pembelajaran... Tri Andari 1 Restu Lusiana 2

Pamujo, Risma Dwi Rapprilia 2 PGSD FKIP Universitas Muhammdiyah Purwokerto

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

57126, Indonesia. *Keperluan Korespondensi, telp: ,

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK TOPIK TRIGONOMETRI

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Jurnal Pendidikan Matematika & Matematika

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Journal of Primary Education

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN INSTRUMENT AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MATAKULIAH TEACHING AND LEARNING MATHEMATICS

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

ABSTRAK DAN OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH BERSAING

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS pada

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

ISBN : PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PEMECAHAN MASALAH

*keperluan korespondensi, tel/fax : ,

BAB I PENDAHULUAN. Informasi itu ada yang baik dan mungkin ada yang kurang baik. Agar seseorang

PENGEMBANGAN PERANGKAT TUTORIAL BERORIENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Perdy Karuru

E-journal Prodi Edisi 1

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER POSITIF SISWA SD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Matematika OLEH :

BAB IV DESKRIPSI PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW II DAN TGT PADA MATERI BANGUN DATAR SEGITIGA

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PARAGRAPH BASED WRITING MENGGUNAKAN CIRCLE THE SAGE BERBASIS CRITICAL THINKING

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AKTIF BERBASIS MODEL PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI BANGUN RUANG DI SMP SE PROVINSI GORONTALO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRPIKIR MATEMATIS RIGOROUS (RMT) PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII D SMP NUSANTARA KRIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual

Nurul Farida Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan pembelajaran. Mambaul Ulum Simorejo yang berjumlah 22 siswa.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS AKTIVITAS BELAJAR POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN DATAR

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Tibawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Waktu penelitian, sejak

Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter Pada Mata Kuliah Elektromekanik S1 Pendidikan Teknik Elektro IKIP PGRI Madiun

Oleh: Ririn Andriani Kumala Dewi STKIP NU Indramayu, Jawa Barat

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, dan hanya dapat dipahami oleh sedikit orang. Ini adalah pandangan

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.1, Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

Unnes Journal of Research Mathematics Education

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR. Budhi Rahayu Sri Wulan STKIP PGRI SIDOARJO

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PERKULIAHAN BERBASIS ATONG PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR PKn 1 Sri Harmianto, Aji Heru Muslim 2 PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRAK Penelitian ini merupakan pengembangan perangkat perkuliahan serta implementasinya pada mata kuliah Konsep Dasar PKn berbasis ATONG (Amati, Tanya, Olah, Nalar, Gagas). Tujuan penelitian ini adalah: menghasilkan perangkat perkuliahan yang valid, praktis dan efektif pada ujicoba. Penelitian menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan yang terdiri dari tahap Define, Design, Develop,dan Disseminate. Dalam penelitian ini hanya sampai tahap develop. Jenis perangkat yang dikembangkan adalah: (1) Silabus; (2) SAP; (3) Lembar Kerja Mahasiswa. Perangkat tersebut divalidasi oleh tiga orang yang berkompeten dibidangnya. Uji kepraktisan dilakukan dengan subjek mahasiswa PGSD semester I kelas A, uji keefektifan dengan subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD semester I kelas B dan Kelas C. Kelas B sebagai kelas eksperimen dan Kelas C sebagai kelas kontrol. Data penelitian diperoleh dari: (1) validasi; (2) pengamatan, (3) angket. Data diolah dengan analisis deskriptif. Uji validitas dan uji kepraktisan diolah dengan analisis dengan uji proporsi, sedang uji keefektifan diolah dengan uji t, uji z, regresi, dan uji banding. Hasil penelitian menunjukkan: (1) perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid oleh validator (2) Hasil observasi aktivitas guru mengelola pembelajaran diperoleh skor rata-rata 89,57, hasil angket siswa dengan rata-rata 93%, dari skor maksimal 100. Hal ini berarti perangkat yang dikembangkan praktis. (3) Hasil prestasi belajar siswa dengan rata-rata 84,3. Secara statistik ketuntasan belajar tercapai. Aktivitas siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar dengan ^ persamaan Y =-35,104+1,468X, dengan pengaruh sebesar 85%. Rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen 84,3 lebih baik daripada prestasi belajar kelas kontrol 72,6. Berdasarkan penjelasan di atas, disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan memenuhi valid perangkat, praktis penggunaan dan efektif pembelajaran. Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Perkuliahan, Konsep Dasar PKn, ATONG 1 Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional Menjadi Guru Inspirator Kenali dan Kembangkan Kemampuan Intelegensi Emas untuk Indonesia Emas di Prodi PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tanggal 30 April 2016. 2 Koresponden mengenai isi makalah ini dapat dilakukan melalui: sriharmianto@gmail.com 421

PENDAHULUAN Salah satu pembelajaran yang ada di Perguruan Tinggi khususnnya di prodi PGSD UMP adalah mata kuliah Konsep Dasar PKn. Mata kuliah Konsep Dasar PKn mempunyai peranan penting dalam pembentukan moral bangsa. Secara konsepsional, Konsep Dasar PKn memiliki arti penting bagi proses perkembangan bangsa yaitu menanamkan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai pribadi maupun anggota masyarakat. Pembelajaran Konsep Dasar PKn telah dilaksanakan berbagai pendekatan, namun pembelajarannya masih berlangsung secara tradisional yaitu dosen cenderung aktif dalam kelas sedangkan mahasiswa hanya sebagai penerima pasif semua informasi yang disampaikan oleh dosen. Hal ini menyebabkan mahasiswa kurang aktif sehingga prestasi belajar Konsep Dasar PKn rendah. Pembelajaran Konsep Dasar PKn yang selama ini berlangsung, selalu menggunakan metode yang ceramah dimana dosen cenderung lebih aktif, dan mahasiswa hanya berperan pasif dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran bersifat abstrak, tidak mendalam dan hanya bersifat sementara, aktivitas belajar mahasiswa untuk mempelajari Konsep Dasar PKn menjadi rendah, dikarenakan pembelajaran tidak menarik, disamping itu mahasiswa di dalam kelas kelihatan pasif dimana mahasiswa hanya duduk diam dan mendengarakan penjelasan dosen. Oleh karena itu salah satu inovasi yang menarik mengiringi perkembangan pembelajar di Perguruan Tinggi perlu dikembangkan perangkat pembelajaran Konsep Dasar PKn yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar mahasiswa. Salah satu alternatif model pembelajaran adalah model ATONG, dimana mahasiswa selalu dipolakan untuk A(=amati) terhadap semua situasi belajar, T(=tanya) pada setiap masalah muncul, lalu O(=olah) atas jawaban dari pertanyaan, kemudian N(=nalar) untuk diteruskan sampai pada G(=gagas) suatu ide atau inovasi baru. Bedasarkan uraian di atas bentuk inovasi pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar PKn yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pengembangan perangkat perkulihan pada mata kuliah Konsep Dasar PKn berbasis ATONG. Pengembangan perangkat perkulihan Konsep Dasar PKn tersebut merupakan pengembangan model pembelajaran ATONG. Pengembangan tersebut penting dilakukan karena di dalamnya terdapat kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bekerjasama dalam kelompok dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar menemukan, menggali kemampuan yang mereka miliki dengan bimbingan dosen. Kenyataan tersebut di atas memerlukan perhatian dan kreatifitas dosen untuk menyusun perangkat pembelajaran yang benar dan bisa ditangkap oleh mahasiswa serta menciptakan pembelajaran yang menjadikan mahasiswa lebih aktif, kreatif dan efektif serta mampu meningkatkan pemahaman konsep 422

mahasiswa terhadap materi. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan 4-D (four D Model) yang dikemukakan oleh Thiagarajan (1974:5) yang terdiri atas empat tahap, yakni tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Silabus, Satuan Acara Perkulihan (SAP), dan Lembar Kegiatan Mahasiswa (LKS). Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah Bagaimana kevalidan perangkat perkulihan berbasis ATONG pada mata kuliah Konsep Dasar PKn.?. Bagaimana kepraktisan perangkat perkulihan berbasis ATONG pada mata kuliah Konsep Dasar PKn.?. Bagaimana keefektifan perangkat perkulihan berbasis ATONG pada mata kuliah Konsep Dasar PKn.? METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan perangkat perkuliahan konsep dasar PKn berbasis TONG. Perangkat yang dikembangkan berupa (1) Silabus, (2) Satan Acara Perkuliahan (SAP) dan (3) Lembar Kerja Mahasiswa. Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan yang digunakan adalah dengan memodifikasi model 4-D (Four D model) dari Thiagarajan (1974: 5-9) yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) pendefinisian (define), (2) perancangan (design) dan (3) pengembangan (develop). Jadi tidak sampai pada tahap penyebaran (desseminate). Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 pada semester I Kelas A, B, dan C PGSD UMP. Data penelitian diperoleh dari: (1) validasi; (2) pengamatan, (3) angket dan (4) tes prestasi belajar. Data diolah dengan analisis deskriptif. Uji validitas dan uji kepraktisan diolah dengan analisis dengan uji proporsi, sedang uji keefektifan diolah dengan uji t, uji z, regresi, dan uji banding. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Validasi 1. Hasil Validasi Perangkat Penilaian ahli meliputi validasi produk, yaitu mencakup semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada tahap perancangan. Validasi dilakukan oleh tiga orang yang berkompeten untuk menilai kelayakan perangkat pembelajaran. Revisi dilakukan berdasarkan saran dari validator. Nilai rata-rata total yang diberikan para validator adalah 95,87, berarti perangkat perkuliahan konsep dasar PKn berbasis ATONG yang dikembangkan sangat valid. Secara umum validator menilai perangkat baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi. Hasil dari revisi berdasarkan penilaian validator disebut draft II. 423

a. Silabus Pengembangan silabus merupakan hal pertama dan mendasar yang perlu dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pada umumnya validator menyatakan Silabus baik dan dapat digunakan dengan revisi sedikit. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (Majid, 2011). Hanya perlu ditegaskan lagi pada instrumen penilaian lebih menggambarkan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sekolah, mata pelajaran, dan sebagainya (Depdiknas, 2008:2). Penyusunan RPP merupakan salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran. RPP merupakan panduan langkah-langkah yang akan dilakukan dosen dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam skenario kegiatan (Trianto, 2007: 71). Pada umumnya validator menyatakan Rencana Pembelajaran baik dan dapat digunakan dengan revisi sedikit. Saran dari salah satu validator adalah Dalam langkah-langkah pembelajaran perlu sistematika untuk menggambarkan kegiatan siswa yang runtut dan aktif melakukan kegiatan.. c. Lembar Kerja Mahasiswa Pada umumnya validator menyatakan LKM baik dan dapat digunakan dengan revisi sedikit. Beberapa saran dari validator adalah Penomoran pada anggota kelompok jangan terlalu banyak, Perlu Petunjuk yang jelas pada LKM, karena menurut validator dengan jumlah nomer kelompok yang banyak akan membingungkan siswa. Oleh karena itu diharapkan pendidik memberikan petunjuk yang baik dan jelas untuk membantu memahami makna yang disampaikan dalam LKM. B. Kepraktisan Tujuan dari analisis ini untuk melihat kelemahan dan kebaikan perangkat pembelajaran IPS dengan model cooperative tipe TGT berbasis ATONG pada materi mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang di kelas V Sekolah Dasar yang diujicobakan (draft II). Kelemahan dalam pelaksanaan perangkat pembelajaran yang diperoleh sebagai bahan masukan untuk melakukan revisi terhadap draft II. Hasil analisis dan interpretasi hasil ujicoba lapangan sebagai berikut. 424

1. Kemampuan Aktivitas Dosen Hasil pengamatan aktivitas pengelolaan pembelajaran menunjukkan rata-rata nilai setiap aspek yang diamati selama dosen mengelola pembelajaran adalah minimal baik. Karena rata-rata nilai setiap aspek pengamatan dosen mengelola pembelajaran termasuk kategori sangat baik, maka tidak dilakukan revisi terhadap perangkat berdasarkan data kemampuan dosen mengelola pembelajaran. 2. Respon Mahasiswa dan Dosen Dari hasil angket mahasiswa menunjukkan bahwa siswa senang untuk mengikuti pembelajaran berbasis ATONG, serta siswa dapat memahami bahasa pada media pembalajaran, lembar kerja siswa, tes prestasi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa respon siswa positif. Penelitian ini sejalan dengan Akhtar (2012) hasil penelitiannya mengatakan bahwa pembelajaran cooperative dapat mengembangkan sikap dan ketrampilan siswa kearah yang positif. Karena kemampuan aktivitas dosen dalam kategori sangat baik dan respon mahasiswa terhadap perangkat perkuliahan PKn berbasis ATONG dalam kategori positif, maka pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan praktis. C. Evektivitas Setelah perangkat pembelajaran (silabus, RPP, dan LKM) direvisi sesuai dengan saran validator, selanjutnya dilakukan ujicoba lapangan untuk memperoleh masukan-masukan guna merevisi dan menyempurnakan kembali perangkat pembelajaran (draft II) sehingga menghasilkan draft III. 1. Prestasi Belajar Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal Dari hasil uji banding untuk mencari ketuntasan prestasi beajar, didapat bahwa bahwa rata-rata nilai prestasi belajar sebesar 84,3. Nilai tersebut menunjukkan rata-rata nilai tes prestasi lebih dari kriteria ketuntasan 70 sehingga dapat disimpulkan prestasi belajar tuntas secara klasikal. Mahasiswa yang mencapai kriteria ketuntasan 70 adalah 96 % dari keseluruhan peserta didik yang mengikuti tes. Penelitian ini sejalan dengan Lori, dkk (2012) yang menunjukan hasil data kualitatif menunjukkan bahwa siswa dalam kelompok belajar kooperatif menemukan manfaat belajar lebih dari kelompok tradisional. 2. Pengaruh Aktivitas Terhadap Prestasi Belajar Aktivitas belajar siswa yang diobservasi dapat dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Melalui perangkat perkuliahan konsep dasar PKn berbais ATONG, dihasilkan pengaruh variabel aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 85%. Hal ini berarti aktivitas siswa berpengaruh sebesar 85%, dan masih ada faktor lain sebesar 15% yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal 425

ini menunjukkan bahwa semakin tinggi aktivitas belajar siswa, maka akan semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai. Peran dosen hanya sebagai motivator dan fasilitator yang dapat membantu mahasiswa dalam pembelajaran. 3. Prestasi Belajar Kelas Eksperimen Dibandingkan Kelas Kontrol Setelah diketahui kedua kelas memiliki rata-rata prestasi belajar peserta didik kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol prestasi belajar, didapat rata-rata prestasi belajar sebesar 84,3 untuk kelas eksperimen dan 72,6 untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi dibandingan nilai rata-rata kelas kontrol. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Micheal (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa skor tes prestasi untuk kelompok TGT adalah 52.99, sedangkan kelompok kontrol adalah 50,13. Ini berarti bahwa kelompok TGT dilakukan baik dalam tes prestasi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perangkat perkuliaha konsep dasar PKn berbasis ATONG yang diterapkan pada kelas eksperimen telah mampu meningkatkan prestasi mahasiswa didik dibandingkan dengan mahasiswa pada kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan Akrivitas belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Dengan prestasi belajar yang tinggi, ketuntasan belajar akan tercapai, sehingga prestasi belajar mahasiswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar peserta didik kelas kontrol. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat perkuliahan konsep dasar PKn berbasis ATONG efektif. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Syahrir (2011) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif TGT efektif untuk kemampuan matematika siswa SMP dan matematika motivasi belajar. Jadi, dapat dikatakan bahwa perangkat perkulihan konsep dasar PKN berbasis ATONG valid. Selain itu perangkat perkulihan konsep dasar PKN berbasis ATONG dikatakan praktis dan efektif. PENUTUP Berdasarkan proses pengembangan perangkat perkuliahan Konsep Dasar PKn berbasis ATONG dengan menggunakan modifikasi pengembangan perangkat model 4-D (four D models) yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perangkat perkuliahan Konsep Dasar PKn berbasis ATONG dimulai dari tahap pendefinisian, tahap perencanaan untuk merancang perangkat yang dikembangkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap pendefinisian, kemudian dilakukan tahap perancangan. Tahap perancangan dihasilkan draft I dengan karakteristik perangkat yang dikembangkan dengan berbasis ATONG. Hasil Draf I divalidasi oleh tiga 426

orang validator, kemudian direvisi dan dihasilkan draft II. Dari hasil validasi diperoleh bahwa perangkat valid. 2. Pembelajaran yang menggunakan perangkat perkuliahan Konsep Dasar PKn berbasis ATONG yang dikembangkan adalah praktis. 3. Pembelajaran yang menggunakan perangkat perkuliahan Konsep Dasar PKn berbasis ATONG yang dikembangkan adalah efektif. Berdasarkan hasil penelitian ini, beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan diantaranya, Dari hasil pembahasan harapan peneleliti dalam proses pembelajaran menggunakan berbasis ATONG berjalan kondusif dilakukan di luar kelas. Dari hasil pembahasan harapannya dapat menerapkan delapan indikator aktivitas yang mencakup visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, emosional ectivities akan tetapi karena keterbatasan materi maka satu indikator aktivitas drawing activities dalam penelitian ini perlu ada penelitian lanjutan. DAFTAR PUSTAKA Akhtar Kiran, Perveen Qaisara, Kiran Sidra, Rashid Mehwish, Satti Amna Khatoon. 2012. A Study of Student s Attitudes towards Cooperative Learning. International Journal of Humanities and Social Science. Volume 2 No. 11. Hal. 141-149. Depdiknas. 2008. Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta: Depdiknas. Lori Kupczynski, Marie Anne Mundy, Jaya Goswami, Vennessa Meling. 2011. Cooperative learning in distance learning: a Mixed methods study. Internasional Journal of Instruction. Volume 5 No 2. Hal. 81-90. Majid, A. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Rosda Karya Micheal M. van Wyk. 2011. The Effects of Teams-Games-Tournaments on Achievement, Retention, and Attitudes of Economics Education Students. Kamla-Raj. J soc Sci, 26(3): 183-193. Syahrir. 2011. Effects of the Jigsaw and Teams Game Tournament (TGT) Cooperative Learning on the Learning Motivation and Mathematical Skills of Junior High School Students. Proceeding International Seminar and the Fourth National Conference on Mathematics Education 2011 Department of Mathematics Education. July 21-23 Thiagarajan, S., Semmel, D. S. dan Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Teacher of Exceptional Children. Bloomington: Indiana University. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Surabaya: Prestasi Pustaka 427

428