PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 80 TAHUN 2017

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 137 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 65 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 53 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 138 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 81 TAHUN 2016

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN ACEH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KOTA LANGSA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

1. Daerah adalah Kabupaten Bireuen.

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 139 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BAITUL MAL KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TAMIANG. Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 27 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 21 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 21

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA LANGSA,

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT MAJELIS PENDIDIKAN DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 132 TAHUN 2017 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

Transkripsi:

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN SIMEULUE BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI SIMEULUE, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 67 Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 8 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Simeulue sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 8 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Simeulue, perlu menyusun Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Bireuen dan Kabupaten Simeulue (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3897); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5589); Peraturan.../-2-1

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat daerah; 7. Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 8 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Simeulue sebagaimana telah diubah dengan Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 6 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Qanun Kabupaten Simeulue Nomor 8 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Simeulue; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN SIMEULUE. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang di maksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Simeulue. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Simeulue. 3. Bupati adalah Bupati Simeulue. 4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda, adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Simeulue. 5. Badan adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 6. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 7. Sekretaris adalah Sekretaris pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 8. Bidang adalah Bidang pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 9. Sub Bagian adalah Sub Bagian pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 10. Sub Bidang adalah Sub Bidang pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 11. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 12. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok jabatan fungsional pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue. 13. Eselonering adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II.../-3-2

BAB II PENETAPAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini ditetapkan rincian tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural di lingkungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Susunan dan Kedudukan Paragraf 1 Susunan Pasal 3 (1) Susunan organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Program dan Pelaporan; d. Bidang Pengendalian Lingkungan; e. Bidang Kebersihan; f. Bidang Pertamanan; g. UPTB; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat, terdiridari: a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Kepegawaian. (3) Bidang Program dan Pelaporan, terdiri dari; a. Sub Bidang Penyusunan Program; dan b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. (4) Bidang Kebersihan, terdiri dari: a. Sub Bidang Amdal dan Konserfasi sumber daya alam; dan b. Sub Bidang Penerangan dan Pertamanan. (5) Bidang Pertamanan, terdiri dari; a. Sub Bidang Mobilisasi, Perawatan Sarana dan Prasarana; b. Sub Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kebersihan. (6) Bidang Pengendalian Lingkungan, terdiri dari; c. Sub Bidang Penataan dan Perawatan; dan d. Sub Bidang Penerangan dan Pertamanan. Paragraf 2 Kedudukan Pasal 4 (1) Kepala Badan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Bidang.../-4-3

(3) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris. (4) Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. (5) Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. (6) UPTB dipimpin oleh seorang Kepala UPTB yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Kepala Bidang yang membidangi tugas dan fungsi UPTB. (7) Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala UPTB. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Paragraf 1 Kepala Badan Pasal 5 Kepala Badan mempunyai tugas menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, pengendalian lingkungan, kebersihan dan pertamanan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 6 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Kepala Badan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan b. pelaksanaan kebijakan teknis dalam lingkup pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan kabupaten; c. perumusan kebijakan umum daerah pada Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Simeulue; d. pendataan dan analisa dalam rangka penyusunan kebijakan dalam bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; e. peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; f. penyusunan dan pelaksanaan program lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang pengendalian dampak lingkungan, kebersihan dan pertamanan; h. penyusunan program pembentukan dan pembinaan UPTB; i. pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; dan j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Sekretaris Pasal 7 Sekretaris merupakan unsur pembantu Kepala Badan di bidang pelayanan administrasi umum, kepegawaian, arsip dan perpustakaan, ketatalaksanaan dan keuangan. 4 Pasal 8.../-5-

Pasal 8 Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan urusan administrasi umum, perlengkapan, peralatan, kerumahtanggaan, perpustakaan, keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan di lingkungan Badan. Pasal 9 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 Sekretaris mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan; b. pembinaan teknis kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pembinaan dan pengendalian teknis penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; e. pembinaan dan pengendalian teknis penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBK, APBA, APBN, pinjaman atau hibah luar negeri dan sumber dana lainnya; f. pelaksanaan koordinasi, evaluasi dan pengawasan; dan g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 10 (1) Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan, perpustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokoler. (2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, verifikasi, perbendaharaan, pembukuan, pelaporan realisasi fisik dan keuangan. (3) Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundangundangan. Paragraf 3 Kepala Bidang Program dan Pelaporan Pasal 11 Kepala Bidang Program dan Pelaporan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang penyusunan program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di Badan. Pasal 12 Kepala Bidang Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang, evaluasi dan pelaporan kegiatan Badan. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Kepala Bidang Program dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. pengendalian Penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; b. pengendalian Penyusunan rencana anggaran yang bersumber dari APBK dan sumber lainnya; c. penyusunan rencana strategis, laporan akuntabilitas kinerja dan rencana kerja; pelaksanaan.../-6-5

d. pelaksanaan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan program; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang penyusunan program, evaluasi dan pelaporan; dan f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14 (1) Kepala Sub Bidang Penyusunan Program mempunyai tugas melakukan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah, jangka panjang, rencana anggaran yang bersumber dari APBK dan sumber lainnya, penyusunan rencana strategis dan rencana kerja. (2) Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan pengendalian, evaluasi, monitoring, laporan akuntabilitas kinerja. Paragraf 4 Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Pasal 15 Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan merupakan unsur pelaksana teknis dalam pengelolaan lingkungan hidup di bidang analisis dampak lingkungan, konservasi sumber daya alam, penataan, standarisasi lingkungan dan sumber daya manusia pada masyarakat. Pasal 16 Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan mempunyai tugas melakukan pengelolaan lingkungan hidup di bidang analisis dampak lingkungan, konservasi sumber daya alam, penataan, standarisasi lingkungan dan sumber daya manusia pada masyarakat. Pasal 17 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan mempunyai fungsi: a. pengendalian, perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dalam pengelolaan lingkungan hidup di bidang pengendalian lingkungan; b. pengendalian kegiatan perencanaan, pendataan, dan penyusunan program pengelolaan lingkungan hidup di bidang pengendalian lingkungan; c. pengelolaan, perlindungan, konservasi dan pemulihan lingkungan hidup; d. pengendalian dan pengawasan pencemaran/kerusakan lingkungan dari aktivitas dan perubahan iklim yang menimbulkan dampak lingkungan; e. pelaksanaan pembinaan, pengembangan, peningkatan peran serta dan kapasitas masyarakat serta kerja sama dalam pengelolaan lingkungan hidup; f. pengendalian pengumpulan penyusunan data dan pelaporan status lingkungan hidup; g. pembinaan, pengkajian dan evaluasi dokumen lingkungan serta penaatan izin lingkungan; h. pembinaan dan standarisasi serta penegakan hukum lingkungan; i. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang lingkungan dan penyelesaian sengketa lingkungan;dan j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 18.../-7-6

Pasal 18 (1) Kepala Sub Bidang Amdal dan Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas melakukan penyusunan perencanaan program dan pengawasan analisis pengendalian dampak lingkungan, serta konservasi sumber daya alam. (2) Kepala Sub Bidang Penataan Standarisasi Lingkungan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyusunan perencanaan program penataan standarisasi lingkungan dan sumber daya manusia. Paragraf 5 Kepala Bidang Kebersihan Pasal 19 Kepala Bidang Kebersihan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang peningkatan pelayanan kebersihan, mobilisasi, perawatan sarana dan prasarana, pembinaan dan pengawasan tenaga kebersihan. Pasal 20 Kepala Bidang Kebersihan mempunyai tugas melakukan kegiatan peningkatan pelayanan kebersihan, mobilisasi, perawatan sarana dan prasarana, pembinaan dan pengawasan tenaga kebersihan. Pasal 21 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Kepala Bidang Kebersihan mempunyai fungsi: a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang kebersihan; b. pengendalian kegiatan perencanaan, pendataan dan penyusunan program di bidang kebersihan; c. pengendalian kegiatan peningkatan pelayanan kebersihan, mobilisasi, perawatan sarana dan prasarana kebersihan; d. pengendalian pembinaan, pengawasan pelayanan tenaga kebersihan; e. peningkatan sarana dan prasarana dan pengembangan teknologi penanganan pengelolaan persampahan; f. pengendalian pemantauan, evaluasi pelayanan kebersihan lingkungan dan pengelolaan persampahan; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait lainnya di bidang kebersihan; dan h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 22 (1) Kepala Sub Bidang Mobilisasi, Perawatan Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan mobilisasi, peningkatan dan perawatan sarana/ prasarana. (2) Kepala Sub Bidang Pembinaan dan Pengawasan Tenaga Kebersihan mempunyai tugas melakukan pembinaan, peningkatan pelayanan kebersihan serta pengawasan di bidang kebersihan. Paragraf 6 Kepala Bidang Pertamanan Pasal 23 Kepala Bidang Pertamanan merupakan unsur pelaksana teknis di bidang penataan, perawatan, pemeliharaan dan penerangan taman dan jalan. 7 Pasal 24.../-8-

Pasal 24 Kepala Bidang Pertamanan mempunyai tugas melakukan kegiatan penataan, perawatan, pemeliharaan dan penerangan taman dan jalan. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 Kepala Bidang Pertamanan mempunyai fungsi: a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis bidang pertamanan; b. pengendalian penyusunan, perencanaan dan pelaksanaan program dalam rangka perencanaan teknis, pembangunan, pengembangan, penataan, perawatan, pemeliharaan, pengawasan, pembinaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), taman kota, hutan kota dan jalur hijau kota; c. pengendalian pelaksanaan pendataan/inventarisasi taman kota, hutan kota dan jalur hijau kota; d. pelaksanaan penataan dan pemeliharaan lampu taman kota, lampu media jalan dan ruang terbuka hijau ; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait lainnya di bidang pemanfaatan taman kota, hutan kota, ruang terbuka hijau dan pada jalur hijau kota; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 26 (1) Kepala Sub Bidang Penataan dan Perawatan mempunyai tugas melakukan penataan dan perawatan taman kota, hutan kota, ruang terbuka hijau dan jalur hijau kota. (2) Kepala Sub Bidang Penerangan dan Pertamanan mempunyai tugas melakukan penataan, pemeliharaan penerangan taman, jalan, hutan kota, dan ruang terbuka hijau. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 27 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 28 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (5) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V.../-9-8

BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 29 (1) Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala UPTB dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (2) Unsur-unsur lain dilingkungan Badan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Badan atas pelimpahan kewenangan dari Bupati Pasal 30 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB VI ESELONERING Pasal 31 (1) Kepala Badan adalah jabatan struktural Eselon II.b. (2) Sekretaris adalah jabatan struktural Eselon III.a. (3) Kepala Bidang adalah jabatan struktural Eselon III.b. (4) Kepala Sub Bagian adalah jabatan struktural Eselon IV.a. (5) Kepala Sub Bidang adalah jabatan struktural Eselon IV.a. (6) Kepala UPTB adalah jabatan struktural Eselon IV.a. (7) Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB adalah jabatan struktural Eselon IV.b. BAB VII TATA KERJA Pasal 32 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala UPTB dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik intern maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok masing-masing. (2) Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Sub Bidang, Kepala UPTB dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada UPTB melaksanakan sistem pengendalian intern di lingkungan masing-masing. Pasal 33 (1) Dalam hal Kepala Badan tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Kepala Badan dapat menunjuk Sekretaris atau salah seorang Kepala Bidang untuk mewakili Kepala Badan. (2) Dalam hal Sekretaris tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Kepala Badan dapat menunjuk salah seorang Kepala Sub Bagian untuk mewakili Sekretaris. (3) Dalam hal Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, Kepala Badan dapat menunjuk salah seorang Kepala Sub Bidang yang bersesuaian untuk mewakili Kepala Bidang. Pasal 34.../-10-9

Pasal 34 Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masing-masing pejabat di lingkungan Badan dapat mendelegasikan kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 35 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pada Badan dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Simeulue dan sumber-sumber lain yang sah sesuai dengan peraturan perudangundangan. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 36 Uraian jabatan masing-masing pemangku jabatan struktural dan non struktural pada Badan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 37 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan Penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Simeulue. Ditetapkan di Sinabang Padatanggal, 19 November 2015 M 07 Shafar 1437 H BUPATI SIMEULUE, Ditetapkan di Sinabang Padatanggal, 19 November 2015 M 07 Shafar 1437 H RISWAN NS SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIMEULUE, NASKAH BIN KAMAR BERITA DAERAH KABUPATEN SIMEULUE TAHUN 2015 NOMOR 32 10