LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 1 TAHUN 2008 T E N T A N G

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 11 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 7 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 8 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 6

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA - UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 12 TAHUN 2008 T E N T A N G

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 01 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 7 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 82 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PONTIANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KAMPUNG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 27 TAHUN 2006 TENTANG K E L U R A H A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 2 TAHUN 2008

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan. Nomor 53. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 9 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2006 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2004 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2007 TENTANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2008

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

z LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR: 1 TAHUN 2008 T E N T A N G PERUBAHAN STATUS 3 (TIGA) KAMPUNG MENJADI KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MASA ESA BUPATI WAY KANAN, Menimbang : a. bahwa untuk memperlancar pelaksanaan tugas dibidang Pemerintahan dan pembangunan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat sejalan dengan perubahan kondisi sosial budaya masyarakat dari masyarakat agraris ke jasa dan industri sebagaimana dimaksud Dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan Pasal 9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan, dipandang perlu merubah status 3 (tiga) kampung menjadi Kelurahan baru dalam wilayah Kabupaten Way Kanan; b. bahwa untuk melaksanakan maksud hurif a diatas perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur dan Kotamadya Daerah Tingkat II Metro (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3825). 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548). 3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587). 4. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588). 5. Peraturan... 5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593). 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan. 7. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 6 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2004 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 83). 8. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 10 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan Tahun 2005-2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2006 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 106). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN dan BUPATI WAY KANAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERUBAHAN STATUS 3 (TIGA) KAMPUNG MENJADI KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN WAY KANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Way Kanan. 2. Kabupaten adalah Kabupaten Way Kanan. 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Way Kanan. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Way Kanan. 5. Camat adalah kepala pemerintahan kecamatan dalam Kabupaten Way Kanan.

6. Kampung 6. Kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai perangkat kabupaten dalam wilayah kerja kecamatan. 8. Lurah adalah kepala kelurahan dalam Kabupaten Way Kanan. 9. Perubahan status kampung menjadi kelurahan adalah perubahan status Kampung Taman Asri, Kampung Tiuh Balak Pasar dan Kampung Campur Asri menjadi Kelurahan Taman Asri, Kelurahan Tiuh Balak Pasar dan Kelurahan Campur Asri. 10. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra lurah dalam memberdayakan masyarakat. 11. Kekayaan dan sumber-sumber pendapatan kampung adalah kekayaan dan sumber pendapatan kampung yang diubah statusnya menjadi kelurahan, menjadi kekayaan Daerah Kabupaten Way Kanan yang pengelolaannya diserahkan kepada kelurahan untuk kepentingan masyarakat setempat. BAB II PERUBAHAN STATUS KAMPUNG, BATAS DAN IBUKOTA KELURAHAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini Kampung Taman Asri, Kampung Tiuh Balak Pasar dan Kampung Campur Asri yang ada dalam Wilayah Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan berubah statusnya menjadi Kelurahan Taman Asri, Kelurahan Tiuh Balak Pasar dan Kelurahan Campur Asri. Pasal 3 (1) Kelurahan Taman Asri berasal dari Kampung Taman Asri Kecamatan Baradatu dengan jumlah penduduk 2041 jiwa yang terdiri dari beberapa lingkungan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (2) Kelurahan Tiuh Balak Pasar berasal dari Kampung Tiuh Balak Pasar Kecamatan Baradatu dengan jumlah penduduk 3595 jiwa yang terdiri dari beberapa lingkungan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (3) Kelurahan Campur Asri berasal dari Kampung Campur Asri Kecamatan Baradatu dengan jumlah penduduk 2.113 jiwa yang terdiri dari beberapa lingkungan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (4) Luas wilayah sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Ayat (2) dan Ayat (3) dapat berubah dan disesuaikan dengan peta kelurahan yang akan diterbitkan oleh Bupati yang terdiri dari beberapa lingkungan yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 4 (1) Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 mempunyai batas-batas sebagai berikut : a. Kelurahan Taman Asri mempunyai batas-batas: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Tiuh Balak I 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Campur Asri 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Gedung Rejo 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatera

b. Kelurahan... b. Kelurahan Tiuh Balak Pasar mempunyai batas-batas: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kampung Cugah 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kampung Tiuh Balak 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatera 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kampung Setia Negara c. Kelurahan Campur Asri mempunyai batas-batas: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Taman Asri 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Mekar Asri 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Banjar Negara 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Jalan Lintas Sumatera (2) Batas-batas wilayah Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) tertuang dalam peta yang akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Pasal 5 (1) Ibukota Kelurahan Taman Asri berkedudukan di Taman Asri (2) Ibukota Kelurahan Tiuh Balak Pasar berkedudukan di Tiuh Balak Pasar (3) Ibukota Kelurahan Campur Asri berkedudukan di Campur Asri Asri BAB III PEMERINTAHAN DAN PERANGKAT KELURAHAN Pasal 6 (1) Kelurahan merupakan perangkat daerah yang berkedudukan di wilayah kecamatan (2) Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (P NS) diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Sekretariat Kelurahan dipimpin oleh seorang Sekretaris dan masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS). (4) Dalam melaksanakan tugasnya Lurah dibantu oleh Perangkat Kelurahan yang terdiri dari: a. Sekretariat Kelurahan b. Seksi Pemerintahan c. Seksi Pemberdayaan Masyarakat d. Seksi Ketentraman dan Ketertiban e. Jabatan Fungsional (3) Perangkat Kelurahan sebagaimana dimaksud pada Ayat (4) diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Struktur organisasi Kelurahan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 7 (1) Lurah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat (2) mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. (2) Selain tugas sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), Lurah melaksanakan urusan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati. (3) Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas. (4) Pelimpahan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) disertai dengan sarana, prasarana, pembiayaan dan personil.

Pasal 8 Pasal 8 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Lurah mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; b. pemberdayaan masyarakat; c. pelayanan masyarakat; d. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; e. pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan f. pembinaan lembaga kemasyarakatan. BAB V LEMBAGA KEMASYARAKATAN Bagian Kesatu Pembentukan Pasal 9 Lembaga Kemasyarakatan dibentuk atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah dan mufakat; Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 10 Lembaga Kemasyarakatan mempunyai tugas membantu Lurah dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Pasal 11 Tugas Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 meliputi : a. menyusun rencana pembangunan partisipatif; b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif; c. menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong-royong dan swadaya masyarakat; dan d. menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Lembaga Kemasyarakatan mempunyai fungsi : a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat; b. penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; c. peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat; d. penyusunan rencana, pelaksana dan pengelola pembangunan serta pemanfaatan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; e. penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong-royong masyarakat;

f. penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sumber daya serta keserasian lingkungan hidup; g. pengembangan kreatifitas, pencegahan kenakalan, penyalahgunaan obat terlarang (Narkoba) bagi remaja; h. pemberdayaan... h. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; i. pemberdayaan dan perlindungan hak politik masyarakat; dan j. pendukung media komunikasi, informasi, sosialisasi antara pemerintah, kelurahan dan masyarakat. BAB VI KEKAYAAN KELURAHAN Pasal 13 (1) Seluruh kekayaan dan hak milik kampung yang masuk dalam wilayah kelurahan, sepanjang hak kepemilikannya tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan adat dalam hukum adat masing-masing kampung menjadi aset Pemerintah Kabupaten. (2) Dengan terbentuknya kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka masingmasing kampung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 seluruh kekayaan (hak milik kampung) yang berubah statusnya menjadi kelurahan, selanjutnya akan diatur dengan Peraturan Bupati. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 (1) Terhadap kampung-kampung yang diubah statusnya menjadi kelurahan sampai ditetapkan Keputusan Bupati lebih lanjut, untuk kepala kampung dan aparat pemerintahan kampung tetap melaksanakan tugasnya. (2) Kepala Kampung dan Perangkat Kampung serta anggota BPK dari Kampung yang diubah statusnya menjadi kelurahan, diberhentikan dengan hormat dari jabatannya dan diberikan penghargaan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat setempat. (3) Tugas kepala kampung dan aparat pemerintahan kampung sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) berakhir setelah diangkatnya Lurah dan Perangkat Kelurahan yang ditet apkan dengan Keputusan Bupati. BAB VIII PENUTUP Pasal 15 (1) Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini semua ketentuan yang mengatur tentang pembentukan 3 (tiga) kampung yang telah dijadikan kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. (2) Seluruh warkah yang dikeluarkan oleh pemerintah kampung sebelum terbentuknya kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah ini dinyatakan tetap berlaku dan secara bertahap disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 16 Pasal 16... Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan. Ditetapkan di Pada Tanggal : : Blambangan Umpu 15 Januari 2008 BUPATI WAY KANAN, Dto, TAMANURI Diundangkan di Pada Tanggal : : Blambangan Umpu 15 Januari 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN, Dto, AKHMAD SUWANDHI NATAPRAJA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 1 Disalin sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM Drs. RUDI JOKO. K, SH Pembina Tk. I NIP 170019919

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS 3 (TIGA) KAMPUNG MENJADI KELURAHAN DALAM WILAYAH KABUPATEN WAY KANAN I. UMUM. Seiring dengan peningkatan dinamika maupun jumlah penduduk, volume kegiatan dan pembangunan di Kabupaten Way Kanan dan di wilayah Kecamatan pada khususnya sangat diperlukan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi, usaha dan produksi serta keanekaragaman mata pencaharian dan telah terjadinya perubahan kondisi sosial budaya masyarakat dari masyarakat agraris ke jasa dan industri serta memperlancar pelaksanaan tugas di bidang Pemerintahan dan Pembangunan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dipandang perlu membentuk kelurahan-kelurahan baru dalam wilayah Kabupaten Way Kanan Untuk melaksanakan maksud tersebut di atas dan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan, Penggabungan Desa dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan, maka dibentuklah 3 (tiga) kelurahan baru dalam wilayah Kabupaten Way Kanan II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Cukup Jelas Pasal 8 Cukup Jelas Pasal 9

Yang dimaksud dengan musyawarah dan mufakat adalah musyawarah yang dihadiri oleh wakil-wakil masyarakat yang terdiri dari pengurus lembaga kemasyarakatan, pemuka masyarakat yang jumlahnya proporsional dari jumlah kepala keluarga yang ada. Pasal 10 Yang dimaksud dengan membantu dalam pelaksanaan pemerintahan, pembangunan, sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat adalah membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, kelurahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. Pasal 11 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Pasal 12 Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Yang dimaksud dengan "menyusun rencana pembangunan secara partisipatif" adalah proses perencanaan pembangunan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat terutama kelompok masyarakat miskin dan perempuan. Yang dimaksud dengan melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif adalah dengan melibatkan masyarakat secara demokratis, terbuka dan bertanggung jawab untuk rnemperoleh manfaat yang maksimal bagi masyarakat serta terselenggaranya pembangunan berkelanjutan. Yang dimaksud dengan "menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat" adalah penumbuhkembangan dan penggerakan prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat yang dilakukan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat. Yang dimaksud dengan "menumbuhkembangkan kondisi dinamis" adalah untuk mempercepat terwujudnya kemandirian masyarakat. Penumbuhkembangan, penggerakan prakarsa dan partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat dilakukan oleh kader pemberdayaan masyarakat.

Huruf i Huruf j

Pasal 13 Cukup Jelas Pasal 14 Cukup Jelas Pasal 15 Cukup Jelas Pasal 16 Cukup Jelas TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 121

Lampiran : Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor : 1 Tahun 2008 Bagan Struktur Organisasi Kelurahan LURAH SEKRETARIAT KELURAHAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN BUPATI WAY KANAN, DTO, TAMANURI