PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN PEMANFAATAN LAGU RELIGI CIPTAAN LETTO PADA SISWA KELAS X MA SALAFIYAH PENJALINAN MAGELANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX MTs. MIFTAHUSSALAM KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA (FIELD TRIP)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK PADA CERPEN MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL. Yuni Setiarini

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE COPY THE MASTER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRUWENG TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK PERBAIK PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya penguasaan yang menggunakan bahasa lisan, sementara

Oleh: Rudi Wibowo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menyunting memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya

PENERAPAN MEDIA PHOTO STORY

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 JATIPURO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2008/ 2009

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

Oleh: Laili Nurul Fathimah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, keterampilan menulis selalu dibelajarkan. Hal ini disebabkan oleh menulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun

Oleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id

Aji Tri Astuti SDN Bumijawa 04 Kab. Tegal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE PENUGASAN. Cicih Wiarsih 1, Tri Yuliansyah Bintaro 2

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BENDA-BENDA LANGIT. Sri Utami Ningtiyanti

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA LAGU DAERAH SUMBAWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN 1 SEKONGKANG

Oleh: Dani Kristanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mali:

Peningkatan Keterampilan Menulis Naskah Drama dengan Media Pembelajaran Video Stop Motion Untuk Siswa Kelas VIII A SMP N 1 Semanu

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bukti eksistensi dari sebuah negara dapat berdiri. Sama

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa. atau kaidah kebahasaan. Selain itu, Mahsun (2014:97) berpendapat:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA LAGU DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 GOMBONG TAHUN PELAJARAN

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAAN. kaidah-kaidah tata bahasa kemudian menyusunnya dalam bentuk paragraf.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media yang digunakan manusia dalam berkomunikasi.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

Transkripsi:

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG Isnawati, Riniwati S.A., Budiono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dengan media katalog model pakaian dan tas pada siswa kelas X SMK Citra Medika Magelang. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Prosedur pelaksanaan dan implementasi di lokasi penelitian terbagi dalam dua siklus, yakni siklus I dan siklus II. Data diperoleh dengan menggunakan pedoman pengamatan, angket, dan tes. Teknik analisis dalam penelitian ini mencakup proses tindakan kelas yang dilakukan secara kualitatif dan analisis hasil tindakan yang berupa skor secara kuantitatif. Kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya peningkatan keberhasilan proses dan produk. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan media katalog model pakaian dan tas pada siswa kelas X SMK Citra Medika Magelang mengalami peningkatan. Tindakan pada siklus II siswa terlihat antusias dan bersemangat menulis cerita pendek. Peningkatan produk di tunjukan dengan semakin meningkatnya ketuntasan tes hasil belajar. Skor rata-rata yang di capai siswa sebelum proses tindakan adalah 53,81. Pada akhir tindakan siklus I skor rata-rata yang di peroleh sebesar 71,49 sehingga mengalami 17,68 poin. Pada akhir siklus II skor rata-rata yang di peroleh sebesar 75,32 sehingga mengalami peningkatan sebesar 3,83 poin dari siklus I. Kata kunci: peningkatan, menulis cerita pendek, media katalog model pakaian dan tas I. PENDAHULUAN Menulis merupakan keterampilan berbahasa menyampaikan gagasan pikiran, pendapat, perasaan, kepada orang lain melalui media tulisan, sehingga orang lain yang membacanya dapat menerima gagasan pikiran yang ditulis secara benar, akurat, dan lengkap. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran menulis merupakan salah satu pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh guru mata pelajaran untuk penyusunan kurikulum pembelajaran. Pembelajaran menulis harus banyak 14 Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: 2528-3014 praktik, kalau banyak teori menyebabkan siswa sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapkan secara tersurat (Dalman 2012:1). Menulis merupakan proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan memberitahu, meyakinkan, menghibur, menginformasikan, dan membujuk. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMK Citra Medika bahwa pelajaran menulis cerpen siswa belum mencapai ketuntasan. Fasilitas yang kurang mendukung serta pemanfaatan media menjadi salah satu penyebab kurang berhasilnya pembelajaran menulis cerpen. Siswa kesulitan dalam pengembangan ide menjadi cerpen, cerpen yang dibuat siswa tidak bervariasi karena tidak ada buku-buku tentang cerpen. Siswa tidak aktif saat proses belajar mengajar dan sering bosan dengan metode yang digunakan guru berupa metode ceramah, serta banyak teori. Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis. Penyebab lain siswa kurang terampil menulis adalah guru kurang kreatif dalam memilih media pembelajaran. Kreativitas guru diperlukan untuk memilih media pembelajaran yang tepat untuk siswa. Media pembelajaran dipilih mempertimbangkan masalah kebutuhan minat siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan selama ini hanya ceramah dan mencatat membuat siswa pasif dan merasa bosan saat proses pembelajaran. Media pembelajaran perlu dihadirkan untuk meningkatkan menulis siswa. Media pembelajaran menggunakan media katalog model pakaian dan tas diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa menulis cerita pendek sekaligus meningkatkan prestasi belajar siswa, media katalog model pakaian dan tas lebih menarik untuk pembelajaran menulis cerita pendek. Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat dua rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana menumbuhkembangkan minat dalam menulis cerita pendek menggunakan media katalog model pakaian dan tas bagi siswa kelas X SMK Citra Medika? (2) Bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kemampuan menulis cerita pendek bagi siswa kelas X SMK Citra Medika Magelang dengan menggunakan media katalog model pakaian dan tas? Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra 15

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 II. KAJIAN TEORI 2.1. Hakikat Menulis Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang membuat surat dan sebagainya) dengan tulisan menurut pakar Kridalaksana di Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000: 1219) yang bertujuan menulis untuk mengungkapkan pikiran atau peasaan dengan tulisan agar dimengerti oleh pembaca. Menulis merupakan aktivitas yang berkaitan dengan bahasa tulis. Oleh karena itu, perkembangan menulis tidak dapat dipisahkan dari perkembangan bahasa tulis. Ini berarti, perkembangan menulis terkait dengan perkembangan membaca. Memisahkan keduanya, berarti mengabaikan hubungan penting di antara aspek bahasa. Kegiatan menulis merupakan bagian dalam proses pembelajaran. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis dan mengungkapkan secara tersurat. Menulis dapat berarti melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang (Dalman 2012:1). Pada prinsip ini fungsi utama dan tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Pikiran-pikiran atau perasaan-perasaan dalam tulisan tersebut berupa pemberitahuan kepada pembaca atau usaha untuk mempengaruhi pendapat atau pendirian pembaca. 2.2. Hakikat Cerpen Cerita pendek dari sisi cerita, jumlah huruf, kata-kata, dan kalimat tidak panjang atau sebanyak novel (Hariadi, Kresna Langit 2004:47). Cerita pendek merupakan karangan prosa pendek kurang dari 10.000 kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Aspek masalah cerpen dibatasi masalahnya agar masalah yang tergambarkan jauh lebih jelas dan jauh lebih mengesankan bagi pembaca. Cerita pendek mempunyai ciri khas terletak pada pesan dan nilai-nilai yang sering mengagetkan atau menyebabkan pembaca termangu beberapa jenak lamanya, ide dan penyelesaian cerita yang muncul bisa unik, konflik serta jalan cerita dipersempit untuk penamatan. 16 Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: 2528-3014 2.3. Unsur Instrinsik Cerpen Cerita pendek merupakan karya sastra yang lebih sempit daripada novel yang mempunyai komposisi yang lebih kecil daripada novel. Keutuhan atau kelengkapan sebuah cerpen dilihat dari unsur-unsur yang membentuknya. Unsurunsur pembangun cerita yang saling berkaitan erat antara satu dengan yang lainnya. Keterpaduan semua unsur cerita membentuk keindahan dan keberhasilan cerita pendek adalah tema, karakter, latar, gaya bahasa, sudut pandang. 2.4. Media Katalog Pakaian dan Tas Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mennyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar (Sadiman 2002: 6 ). Media katalog sebagai media yang fungsinya sebagai wakil ringkasan dari bahan pustaka sebagai sarana untuk menemukan kembali bahan yang akan dicari, memberikan informasi tentang ada tidaknya hal yang mau dicari, membedakan suatu karya lainnya yang mempunyai ciri yang sama. Adapun bentuk katalog berupa kartu, lembaran,tercetak maupun elektronik. Media katalog model pakaian dan tas ini berisi gambar bermacam-macam pakaian dan tas. Jenis pakaian ada pakaian kerja, pakaian olahraga, pakaian rekreasi, pakaian pesta, pakaian tidur. Pakaian dari bahannya ada dari polyester, triko, katun. Ada pakaian yang ber krah ataupun tidak pakai krah.jenis tas ada tas sekolah, tas pesta, tas kerja, tas travel, tas olah raga. Bahan tas ada dari kulit, ada dari kulit sintetis, model tas ada tas saku, tas resleting, atau tas berkancing. III. METODE Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadakan pada 13 Januari 2014 sampai dengan 3 Februari 2014. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Citra Medika Magelang dengan jumlah total 36 orang terdiri atas 8 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan. Metode dan teknik penyediaan data menggunakan angket, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini diawali dengan kegiatan pratindakan dan selanjutnya dilaksanakan dalam 2 siklus. Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra 17

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: ISSN: 2528-3014 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tindakan yang dilaksanakan pada penelitian ini didiskusikan terlebih dahulu dengan kolaborator yang selaku guru bahasa dan sastra Indonesia. Jadwal penelitian didasarkan jadwal mata pelajaran yang ada, hal ini disesuaikan agar memudahkan dalam melakukan penelitian. Sesuai dengan jadwal mata pelajaran yang ada. Peneliti melakukan dialog dengan guru bahasa dan sastra Indonesia untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam menulis cerpen. Dari hasil dialog yang telah dilakukan, diketahui bahwa tingkat minat siswa dalam menulis cerpen masih sangat rendah. Semua itu disebabkan oleh siswa susah dalam menentukan dan mengembangkan ide untuk menentukan judul dan menyusun setiap kalimat sebuah cerpen. Pembelajaran menulis cerpen menggunakan media katalog model pakaian dan tas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Penggunaan media katalog model pakaian dan tas untuk untuk mengetahui apakah siswa termotivasi dan tertarik dalam menulis cerpen, serta untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMK Citra Medika Magelang. Hasil kerja siswa dievaluasi secara umum seperti penilaian atas keseluruhan pembelajaran, sedangkan kriteria keberhasilan dalam penelitian ini yaitu apabila suatu perubahan terjadi menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam menulis cerpen. Peningkatan menulis cerpen pada siswa dapat dilakukan dengan memotivasi dan memberikan pengarahan, bahwa pembelajaran menulis cerpen sangat berguna serta memberikan bimbingan secara bertahap saat dilakukan kegiatan menulis cerpen. Nilai yang dihasilkan dari tugas menulis cerpen dapat dijadikan menjadi nilai ulangan harian sehingga memacu siswa untuk mengerjakan dengan baik dan membuat siswa lebih berantusias dalam menulis cerpen. Hasil penelitian pada siklus ke siklus menunjukkan peningkatan. Pada siklus I, rata-rata skor karya cerpen siswa sebesar 71,49 berarti mengalami peningkatan sebesar 17,68 dari hasil pratindakan sebesar 53,81. Kemudian pada siklus II, kemampuan menulis cerpen siswa semakin meningkat, yaitu sebesar 3,83 yang terhitung dari siklus I 71,49 menjadi 75,32 pada siklus II. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran 18 Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra

METATESIS, Vol.1 No.2 OKTOBER 2016 ISSN: 2528-3014 bahasa dan sastra Indonesia yaitu 75 sedangkan di bandingkan dengan hasil skor pratindakan, pada siklus II telah terjadi peningkatan sebesar 21,51. V. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan sebagai berikut. Penggunaan media katalog model pakaian dan tas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis cerpen siswa. Penggunaan media katalog model pakaian dan tas dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen. Pada siklus I, rata-rata skor karya cerpen siswa sebesar 71,49 berarti mengalami peningkatan sebesar 17,68 dari hasil pratindakan sebesar 53,81. Kemudian pada siklus II, kemampuan menulis cerpen siswa semakin meningkat, yaitu sebesar 3,83 yang terhitung dari siklus I 71,49 menjadi 75,32 pada siklus II. Peningkatan tersebut menunjukkan hasil sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran bahasa dan sastra Indonesia yaitu 75 sedangkan di bandingkan dengan hasil skor pratindakan, pada siklus II telah terjadi peningkatan sebesar 21,51. DAFTAR PUSTAKA Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Raja Grasindo Persada. Kresna Hariadi, Langit. 2004. Mengarang? Ah Gampang. Solo Penerbit Tiga Serangkai. Kridalaksana, Harimurti. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. PT. Grasindo. Sadiman. 2002. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Jurnal Pengajaran Bahasa dan Sastra 19