Keuangan & Harga / Finance & Price. Finance and Price. Berau Dalam Angka 2013 Page 229

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

1. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun Anggaran Anggaran Setelah

RINCIAN PENDAPATAN DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

Perdagangan / Trade. Trade. Berau Dalam Angka 2013 Page 195

Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III PEMERINTAHAN GOVERNANCE

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2012 ) PERHATIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada daerah untuk menggali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

A. Struktur APBD Kota Surakarta APBD Kota Surakarta Tahun

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

KODE REKENING PENDAPATAN

BAB III ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. otonomi daerah. Otonomi membuka kesempatan bagi daerah untuk mengeluarkan

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMEDANG

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melancarkan jalannya roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

KODE REKENING PENDAPATAN PROVINSI

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( REALISASI APBD 2014 )

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN / KOTA ( APBD 2015 )

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh pengeluaran daerah itu. Pendapatan daerah itu bisa berupa

KODE REKENING PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

REPUBLIK INDONESIA SURVEI STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI ( APBD 2013 ) PERHATIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi

BAB I GEOGRAFI GEOGRAPHY

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Figur Data Kota Surakarta Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013

Keuangan Kabupaten Karanganyar

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

Keuangan BAB IX KEUANGAN

BAB VII INDUSTRI Manufacture

LAPORAN PENERIMAAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TAHUN 2015 PERIODE S/D 31 DESEMBER 2015

PEMERINTAH KABUPATEN PASER DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

Realization of Revenues Budgetair of Surabaya City Local Government by Type of Receipts (000 Rp) 2010 (1) (2)

BUPATI DUS BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH

PENDAPATAN PER-SKPD SEBELUM DAN SESUDAH P-APBD TA 2016

EFEKTIVITAS PAJAK RESTORAN UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PADA PEMERINTAH DAERAH KOTA KEDIRI

Yerni Pareang Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan. Yudea Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang. Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, maka

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENJABARAN PERUBAHAN APBD

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENETAPAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BONTANG TAHUN ANGGARAN 2001

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Sumber Penerimaan Daerah dalam Pelaksanaan Desentralisasi

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

SALINAN -1- BUPATI BERAU,

BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan karena dianggap tidak menghargai kaidah-kaidah demokrasi. Era reformasi

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB X KEUANGAN DAN HARGA Finance and Price Berau Dalam Angka 2013 Page 229

Berau Dalam Angka 2013 Page 230

Dalam era otonomi daerah sekarang ini, daerah diberikan kewenangan yang lebih besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), selain untuk menciptakan persaingan yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya inovasi. Sejalan dengan kewenangan tersebut, Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumbersumber keuangan khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tuntutan peningkatan PAD semakin besar seiring dengan semakin banyaknya kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah disertai pengalihan personil, peralatan, pembiayaan dan dokumentasi (P3D) ke daerah dalam jumlah besar, Sementara itu, sejauh ini dana perimbangan yang merupakan transfer keuangan oleh pusat kepada daerah dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah, meskipun jumlahnya relatif memadai yakni sekurangkurangnya sebesar 25 % dari penerimaan dalam negeri dalam APBN, namun daerah harus lebih kreatif dalam meningkatkan PAD nya untuk meningkatkan akuntabilitas dan keleluasaan dalam pembelanjaan APBD nya. Sumber sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal, Berau Dalam Angka 2013 Page 231

namun tentu saja didalam koridor peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk diantaranya adalah pajak daerah dan retribusi daerah yang memang telah sejak lama menjadi unsur Pendapatan Asli Daeerah (PAD) yang utama. Dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah agar dapat melaksanakan keuangan daerah dan agar dapat melaksanakan otonomi, pemerintah melakukan berbagai kebijakan perpajakan daerah, diantaranya dengan menetapkan UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan Retribusi ddaerah. Pemberiaan kewenangan dalam pengenaan pajak dan retribusi daerah, diharapkan dapat lebih mendorong Pemerintah Daerah terus berupayan untuk mengoptimalkan PAD, khususnya yang berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Penerimaan Asli Daerah Kabupaten Berau pada tahun meningkat menjadi 124,93 milyar rupiah atau sebesar 7 % dari total penerimaan daerah, dengan jumlah penerimaan pajak daerah sebesar 18,948 milyar rupiah dan penerimaan retribusi daerah sebesar 7,502 milyar rupiah. Sedangkan penerimaan dari penerimaan lainlain yang syah merupakan peneriman terbesar dari PAD yaitu menyumbang sebesar 73.492 milyar rupiah. Dan penerimaan dari laba BUMD sebesar 24,986 milyar rupiah. Berau Dalam Angka 2013 Page 232

Grafik/Graph. 10.1 Realisasi Penerimaan Daerah (Milyar Rupiah) Goals and Realization Acceptance of Area Berdasarkan grafik 10.1 Dana perimbangan yang diterima Kabupaten Berau sebesar 1,279 triliun rupiah dan merupakan penerimaan pendapatan terbesar dari penerimaan secara keseluruhan yaitu sebesar 76 %. Sedangkan, lainlain pendapatan daerah yang sah sebesar 279,384 milyar rupiah atau sebesar 17 % dari seluruh penerimaan daerah. Realisasi Dana pembiayaan Kabupaten Berau sendiri pada tahun sebesar 770,455 milyar rupiah. Koperasi sebagai badan usaha yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya merupakan bidang usaha yang patut diperhatikan oleh pemerintah. Pertumbuhan koperasi di Kabupaten Berau dalam kurun waktu lima tahun tidak menunjukkan perkembangan yang berarti. Berau Dalam Angka 2013 Page 233

Grafik/Graph 10.2 Pengerahan Dana Masyarakat dan Posisi Kredit Kabupaten Berau Conscription of Fund Society and Position Credit SubProvince of Berau 2007 Pada grafik 10.2 pengerahan dana masyarakat Kabupaten Berau melalui perbankan yang dikeluarkan oleh BI Samarinda. Data tersebut menunjukkan perbandingan dana masyarakat yang meliputi kredit giro, deposito dan tabungan masyarakat dengan posisi kreditnya. Jumlah dana masyarakat tampaknya mengalami penurunan. Pada tahun, pengerahan dana masyarakat sebesar 1.015.088. Walaupun demikian jika dibandingkan dengan angka kreditnya masih tertinggal jauh. Tingkat harga di Pasar Inpres Tanjung Redeb dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Naiknya ongkos produksi dan biaya angkut menyebabkan harga jual turut terdongkrak. Namun peningkatan ini masih stabil, sehingga masyarakat masih dapat menyesuaikan dengan pola hidup mereka. Berau Dalam Angka 2013 Page 234

Tabel/Table 10.1.1 Realisasi Penerimaan Daerah Aceptance Realization Realisasi/Realization Jenis Penerimaan/Type Of Acceptance (Rp) 1 2 Pendapatan Asli Daerah/ Earnings Of Genuiness Pajak Daerah/Local Taxs Retribusi Daerah/Local Retribution Laba BUMD/Profit Of Public Company Penerimaan Dinas/On Duty Acceptance Penerimaan LainLain Yang Syah/Others Acceptance 157.276.942.942.93 22.941.240.103.60 8.241.141.395.00 20.919.662.322.74 105.174.899.121.59 Bagian Dana Perimbangan/Counter Balance Fund Bagi Hasil Pajak/Sharing Holder Taxs Bagi Hasil Bukan Pajak/Non Taxs Sharing Holder Dana Alokasi Umum/Common Fund Allocation Dana Alokasi Khusus/Special Fund Allocation 1.480.892.866.353.00 68.894.017.998.00 963.165.629.355.00 444.693.316.000.00 4.139.90.00 LainLain Pendapatan Daerah yang Sah/ Others Legal Earnings Bagi Hasil Pajak Propinsi/Sharing Holder Province Taxs Bantuan Keuangan dari Propinsi/ Financial Aid from Province Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Pendapatan Hibah dari Kelompok Masyarakat/Perorangan 339.866.167.000.00 135.074.3.00 153.324.528.000.00 Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaraan Tahun Lalu 1.028.449.633.763.74 1.028.449.633.763.74 Jumlah/Total 2.446.748.79,54 Sumber : DPPKK Kabupaten Berau Source : Regional Revenue service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 235

01Lanjutan Continued : Tabel/Table 10.1.1 Realisasi Jenis Pajak / Retribusi Realization (Rp) 1 2 Pendapatan Asli Daerah/ Earnings Of Genuiness 157.276.942.942.93 I. Pajak Daerah Pajak Hotel/Local Taxs Pajak Restoran Pajak Hiburan Pajak Reklame Pajak Penerangan Jalan Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan Pajak Parkir Pajak Air Tanah Pajak sarang Burung Walet Pajak Perolehan Hak Atsa Tanah dan Bangunan (BPHTB) 22.941.240.103.60 1.183.316.170.40 7.756.751.289.20 157.229.615.00 219.289.160.00 5.965.857.298.00 991.630.872.00 42.00 2.112.348.000.00 4.554.392.698.50 II. Retribusi Daerah Retribusi Pelayanan Dinas Kesehatan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP & Akte Catatan Sipil Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Retribusi Pelayanan Pasar Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah Retribusi JasaUsaha Terminal Retribusi Tempat Penginapan / Pasanggrahan / Villa Retribusi JasaUsaha Rumah Potong Hewan Retribusi Jasa Usaha Pelayanan Ke Pelabuhan Retribusi JasaUsaha Penyebaran diatas Air Lanjutan Continued : Tabel/Table 10.1.1 8.241.141.395.00 740.744.000.00 18.486.000.00 115.320.000.00 373.620.000.00 855.440.950.00 104.850.000.00 1.958.556.395.00 5.400.000.00 153.156.000.00 47.378.750.00 73.816.800.000.00 Berau Dalam Angka 2013 Page 236

Realisasi Jenis Pajak / Retribusi Realization (Rp) 1 2 Retribusi JasaUsaha Penjualan Produksi Usaha Daerah Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Retribusi Izin Gangguan/Keramaian Retribusi Izin Trayek Retribusi Izin Usaha Perikanan Retribusi Izin Pertambangan Retribusi Izin Perdagangan Retribusi Uang Leges Retribusi Pemberian Izin Usaha Jasa Kontruksi 15.13.00 2.700.049.500.00 909.662.000.00 24.200.000.00 145.3.00 III. Hasil Perusahaan Milik Daerah & hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 20.919.662.322.74 III.1. Bagian Laba Atas Penyertaan Modal Pada Perusahaan Milik Daerah PT. Hutan Sanggam Labanan Lestari PLTU (PT. Indo Pusaka Berau) Bank Pembangunan Daerah 20.919.662.322.74 650.000.000.00 3.614.679.427.00 16.654.982.895.74 IV. LainLain Pendapatan Daerah yang Sah Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan Penerimaan Jasa Giro Penerimaan Bunga Deposito Denda Keterlambatan pelaksanaan Pekerjaan Penerimaan dari BLUD Penerimaan Lainlain 105.174.899.121.59 703.779.443.70 7.670.786.930.66 50.256.954.816.83 113.843.887.00 37.441.342.004.86 8.988.192.083.54 Lanjutan Continued : Tabel/Table 10.1.1 Berau Dalam Angka 2013 Page 237

Realisasi Jenis Pajak / Retribusi Realization (Rp) 1 2 Dana Perimbangan/Counter Balance Fund I. Bagi Hasil Pajak/bagi hasil Bukan Pajak Bagi Hasil Pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak Penghasilan Pasal 25 & 29 Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Negeri & Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh) Biaya Pemungutan PBB Bagi Hasil Bukan Pajak Iuran Izin Usaha Pengusahaan Hutan (IIUPH) Provisi sumber Daya Hutan (PBSDH) Dana Reboisasi Iuran Tetap(Land Rent) Iuran Eksplorasi & Iuran Eksploitasi (Royalti) Penerimaan Pungutan Pengusahaan Perikanan Pertambangan Minyak Bumi Pertambangan Gas Bumi II. Dana Alokasi Umum Dana alokasi umum III.Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus Dana Alokasi Khusus Non Reboisasi Pertanian Perikanan Air Bersih Irigasi Infrastruktur Kesehatan 1.480.892.866.353.00 1.032.059.647.353.00 68.894.017.998.00 52.540.645.424.00 14.525.450.636.00 1.827.921.938.00 963.165.629.355.00 7.263.771.520.00 16.568.282.060.00 39.006..534.388.00 3.491.125.226.00 310.491.455.760.00 343.986.219.00 133.632.209.296.00 452.368.264.886.00 444.693.316.000.00 444.693.316.000.00 4.139.90.00 4.139.90.00 Berau Dalam Angka 2013 Page 238

Lanjutan Continued : Tabel/Table 10.1.1 Realisasi Jenis Pajak / Retribusi Realization (Rp) 1 2 LainLain Pendapatan Daerah yang Sah /Others Legal Earnings I. Pendapatan Hibah dari Kelompok Masya./Perorangan Kelompok Masyarakat 339.866.167.000.00 II. Bagi Hasil Pajak dari Propinsi & Pemerintah Daerah Lainnya Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi Pajak Kendaran Bermotor Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor Pajak Pengambilan & Pemanfaatan Air Permukaan 135.074.3.00 26.273.422.000.00 108.383.842.000.0 417.101.000.00 III.Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Dana Penyesuaian 51.267.274.000.00 51.267.274.000.00 IV. Bantuan Keuangan dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuamgan dari Propinsi Subsidi khusus 153.524.528.000.00 153.524.528.000.00 Pembiayaan Penerimaan Daerah Sisa lebih perhitungan Anggaran Tahun Lalu 1.028.449.633.763.74 Sumber : DPPKK Kabupaten Berau Source : Regional Revenue service of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 239

Tabel/Table 10.2.1 Koperasi dan Anggota Koperasi Menurut Jenisnya Per Kecamatan Cooperatives and Member Cooperatives According to Type KUD Village Cooperatives Koperasi Fungsional Functional Cooperatives Korps Corps Anggota Members Korps Corps Anggota Members 1 2 3 4 5 Kecamatan District Kelay 5 410 19 1.679 Talisayan 9 1.402 23 2.087 Tabalar 1 98 11 559 BidukBiduk 3 895 9 1.558 Pulau Derawan 2 83 7 238 Maratua 1 65 1 Sambaliung 3 612 36 2.787 Tanjung Redeb 130 12.840 Gunung Tabur 3 231 22 1.959 Segah 1 186 32 1.794 Teluk Bayur 5 492 37 1.708 Batu Putih 1 57 7 265 Biatan 1 253 13 Jumlah/Total 35 4.780 343 2010 35 4.780 252 2099 35 4.780 252 2008 35 4.71 233 2007 38 4.707 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Berau Source : Industry and Trade Service Office of Berau Regency 829 28.368 19.910 19.910 19.280 Berau Dalam Angka 2013 Page 240

Tabel/Table 10.2.2 Koperasi Pegawai Negeri Dan Kegiatannya Dirinci Per Kecamatan Public Servant Cooperatives and Activity Detailed By District Kecamatan District Unit Unit Volume Usaha Volume of Bussiness (Rp. 000) Modal Capital (Rp. 000) SHU Surplus (Rp. 000) Cadangan Reserve (Rp. 000) 1 2 3 4 6 7 Kelay 19 303.366.350 Talisayan 23 870.161.614 Tabalar 11 199.539.811 1.741.298 BidukBiduk 9 766.665,87 2.964.415.215 88.871.188 69.623.452 Pulau Derawan 7 14.2 Maratua 1 17.97 Sambaliung 36 2.512.819,64 4.991.404.638 1.185.749.291 350.207.727 Tanjung Redeb 130 2.967.833,80 19.598.901.371 2.118.087.066 1.280.983.156 Gunung Tabur 22 37.490,00 4.492.404.094 2.458.122.534 494.060.144 Segah 32 142.174.151 5.059.375 286.375 Teluk Bayur 37 222.448,10 983.658.743 135.842.847 1.676.899.424 Batu Putih 7 440.657.591 Biatan 13 188.132.000 Jumlah/Total 2010 2008 2007 343 343 343 16 6.606.698,53 6.507.257,42 1.421.994,00 35.207.050.578 12.411.332,45 11.419.569,84 537.936,00 5.993.473.599 1.81,21 1.710.321,96 149.817,00 3.872.060.278 796.542,54 774.580,97 69.427,00 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Berau Source : Industry and Trade Service Office of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 241

Tabel/Table 10.3.1 Pengerahan Dana Masyarakat Menurut Sumber Dana dan Posisi Kredit Outstanding Funds by Resource and Outstanding Bank Credits 2000 (Rp. 000.000) Tahun Year Kredit Giro Giro Credit Dana Masyarakat/Society Fund Deposito Deposit Tabungan Saving Jumlah Total Posisi Kredit Credit Position 1 2 3 4 6 7 2000 33.256 38.757 154.513 226.526 34.430 2001 187.565 82.752 200.505 470.822 55.676 2002 185.723 66.365 240.958 493.046 89.551 2003 205.221 59.399 287.032 551.652 112.388 2004 163.587 101.116 273.048 537.751 147.312 2005 291.545 255.660 285.616 832.821 180.364 2006 544.131 526.353 319.873 1.390.357 233.024 2007 515.220 684.752 405.371 1.605.343 296.953 2008 459.744 902.086 487.770 1.849.600 384.166 2009 461.232 102.035 497.354 1.060.621 396.645 2010 471.457 107.326 405.346 984.129 401.300 483.243 110.406 421.438 1.015.088 413.924 Sumber : Bank Indonesia, Samarinda Source : Bank of Indonesia, Samarinda Berau Dalam Angka 2013 Page 242

Tabel/Table 10.3.2 Jumlah Nasabah Pada Bank Swasta dan Pemerintah Amount Of Client At Private and Government Bank 2004 2010 Tahun Nasabah Bank Pemerintah Client Government Bank Nasabah Bank Swasta Client Private Bank Year Jasa Simpanan Deposit Service Kredit Credit Jasa Simpanan Deposit Service Kredit Credit 1 2 3 4 5 2004 62.952 5.809 7.670 272 2005 66.496 6.345 5.558 332 2006 43.100 6.899 4.264 277 2007 66.501 7.769 3.843 84 2008 67.586 9.604 4.874 52 2009 70.087 1.087.173 4.145 76 2010 73.127 901.172 5.019 112 79.432 935,100 6.089 311 Sumber : Bank Indonesia, Samarinda Source : Bank of Indonesia, Samarinda Berau Dalam Angka 2013 Page 243

Tahun Year Tabel/Table 10.3.3 Penanaman Modal Dalam Negeri dan Asing Foreign and Domestic Invesment 2004 PMDN/Domestic Invesment PMA/Foreign Invesment Investasi Invesment (000.000 Rp.) TKI Local Worker Investasi Invesment (000 $) TKI Local Worke r TKA Foreign Worker 1 2 3 5 6 7 2004 15.315,80 190 48.455,00 154 12 2005 506,18 108 5 2006 16.130.000,00 3.387 2007 2.070.494,35 6.112 4.302.543,78 25.645 38 2008 2009 2010 5.043.165.09 7.113 3.190.378,02 24.333 19 876.441.625.106 53 125.448.500 55 Sumber : BPID Provinsi Kalimantan Timur Source : Promotion and Invesment Board Of East Kalimantan Berau Dalam Angka 2013 Page 244

Tabel/Table 10.4.1 RataRata Harga Bahan Pokok Di Pasar Inpres Tanjung Redeb Per Bulan Mean Price of Prime Things at Tanjung Redeb Market by Month Bulan Month Beras Rice Rp/Kg Ikan Laut Asin Salty Fish Rp/Kg Gula Pasir Sugar Rp/Kg Garam Salt Rp/Kg 1 2 3 4 5 Januari 10.600 16.000 1 4.000 Februari 10.600 18.000 1 Maret 10.600 18.000 1 April 10.600 18.000 1 Mei 10.600 18.000 1 Juni 10.600 18.000 1 Juli 10.600 18.000 1 Agustus 10.600 18.000 1 September 10.600 18.000 1 Oktober 10.600 18.000 1 Nopember 10.600 18.000 1 Desember 11.800 18.000 1 Rata Rata/Mean 10.700 17.800 13.083 3.083 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 245

Lanjutan Continued : Tabel/Table 10.4.1 Bulan Month Minyak Tanah Rp/Liter Kerosine Sabun Cuci B29 Rp/400 gr Cleaning Soap Tekstil Rp/Meter Textile Batik Halus Rp/Helai 1 6 7 8 9 Januari 20.000 51.000 Februari 20.000 51.000 Maret 20.000 51.000 April 20.000 51.000 Mei 22.000 54.000 Juni 22.000 54.000 Juli 22.000 54.000 Agustus 22.000 September 22.000 Oktober 22.000 Nopember 22.000 Desember 22.000 Rata Rata/Mean 21.300 57.580 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 246

Bulan Month Tabel/Table 10.4.2 RataRata Harga Bahan Bangunan Per Bulan Price Construction Material Mean Per Month Pasir/kubik Log of Meranti M 3 Semen Log of Ulin Zak : 40 kg Papan Meranti Board of Meranti 20 x 2 cm Batu Bata Board of Ulin Buah 1 2 3 4 5 Januari 82.000 42.000 30.000 1.000 Februari 82.000 46.000 30.000 1.300 Maret 82.000 46.000 30.000 1.300 April 82.000 46.000 30.000 1.300 Mei 82.000 5 30.000 1.300 Juni 82.000 5 30.000 1.300 Juli 82.000 5 30.000 1.300 Agustus 82.000 30.000 900 September 82.000 30.000 900 Oktober 82.000 30.000 900 Nopember 8 30.000 900 Desember 8 3 Rata 8 54.580 30.208 1.108 Rata/Mean Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency 900 Berau Dalam Angka 2013 Page 247

Lanjutan/Continued : Tabel/Table 10.4.2 Bulan Month Paku 3 Inci Nail 3 Inch Kg Paku 5 Inci Nail 5 Inch Kg Upah Tukang Fee Worker (Orang/Hari) Upah Pembantu Fee Worker (Orang/Hari) 1 6 7 8 9 Januari 19.000 19.000 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata 17.166 17.166 Rata/Mean Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 248

Bulan Month Tabel/Table 10.4.3 RataRata Harga Alat Tulis Per Bulan Mean Price Stationery Per Month Pensil 2B Steadler Pencil 2B Borobudur (Buah) Penggaris Plastik 30 cm Ruler Of Plastic 30 cm (Buah) Pulpen Pilot Ballpoint Pilot (Buah) Buku Tulis Bergaris 58 Lbr Writing Book Mark With Lines 18 Sheet (Buah) 1 2 3 4 5 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Rata Rata/Mean Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 249

Bulan Month Tabel/Table 10.4.4 RataRata Harga ObatObatan Per Bulan Mean Price Medicinize Per Month Obat Sakit Kepala Bodrex Drug Headache Obat Batuk Konidin Cough Medicine Minyak Angin Cap Lang Oil Wind Obat Flu Decolgen Drug Cold 1 2 3 4 5 Januari 4.000 2.000 Februari 4.000 2.000 Maret 4.000 2.000 April 4.000 2.000 Mei 4.000 2.000 Juni 4.000 2.000 Juli 4.000 Agustus 4.000 September 4.000 Oktober 4.000 Nopember Desember Rata 4.083 2.125 Rata/Mean Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau Source : Central Board of Statistics of Berau Regency Berau Dalam Angka 2013 Page 250