KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SOUTH CENTRE MENGENAI KERJA SAMA DALAM KEGIATAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN

1REPUBLrK NDONESIA. Article I OBJECTIVE

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA INSTITUT PENELITIAN EKONOMI UNTUK ASEAN DAN ASIA TIMUR DENGAN SADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA TENTANG

dimana berbagai pandangan yang berbeda dapat disampaikan dan didiskusikan secara terbuka, guna meningkatkan pemahaman dan kerjasama yang lebih luas;

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH NEGARA PALESTINA TENTANG KERJASAMA Dl BIDANG PARIWISATA

PENYUSUNAN NASKAH PERJANJIAN INTERNASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA TENTANG

~ ' REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA

''hd. pada kawasan yang dilanda konflik dan rawan konflik; manajemen konflik, serta mediasi kemanusiaan;

Mengakui pentingnya asas-asas persamaan dan saling menguntungkan; Sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di rnasingmasing

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERCAYAI bahwa kerja sama yang dilakukan akan membawa manfaat bagi para Pihak;

REPUBLIK INDONESIA. Memorandum Saling Pengertian an tara. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Pemerintah Australia, selanjutnya disebut 'Para Pihak';

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Parlemen Republik Fiji, yang selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

BERHASRA T unruk meningkatkan hubungan baik berdasarkan kemitraan clan kerjasama antara penduduk kedua kota;

REPUBLIK INOONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA DAN KANTOR PEMILIHAN FIJI

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH FEDERASI RUSIA MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

Departemen Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Romania (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

REPUBl.JK INDONESIA. Pemerintah Kata Jayapura, Republik Indonesia dan Pemerintah Kata Wewak, Papua Nugini, selanjutnya disebut sebagai para "Pihak";

REPUBLIK INDONESIA PASAL1 TUJUAN

Pasal 1. Kedua pihak sepakat untuk meningkatkan dan saling tukar menukar pengalaman di bidang penerangan, mencakup :

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN PEROAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPUBLIK INDONESIA CONCERNING SISTER CITY COOPERATION

PASAL1 "PASAL4 MITRA KERJA

REPUBLIK INDONESIA. MEMPERHA TIKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan membina pengembangan sumber daya manusia perminyakan dan sumber daya energi;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PASAL1

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua negara. TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut: PASALI TUJUAN

REPUIP 1 ' 1 "J')(l FSL\

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura (selanjutnya disebut "Para Pihak");

REPUBLIK INDONESIA. PASALI Tujuan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG K.ERJA SAMA EKONOMI DAN TEKNIS ANTARA PEMERINTAH REPUBUK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

EMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN ARSIP NASIONAL PUSAT REPUBLIK YAMAN MENGENAI KERJASAMA KEARSIPAN

REPUBLIK INDONESIA. SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing negara; PASALI TUJUAN

bidang penanggulangan bencana untuk kesejahteraan dan keselamatan rakyat di kedua negara;

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Denmark yang selanjutnya secara tunggal disebut "Pihak" dan secara bersama disebut "Para Pihak";

MENGAKUI pentingnya peningkatan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia;

MEMPERTIMBANGKAN kepentingan bersama dalam mengembangkan kerja sama energi baru terbarukan antara Republik Indonesia dan Republik Federal Austria.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERKEINGINAN untuk memperkuat ikatan persahabatan dan kerja sama antara kedua pihak dan untuk meningkatkan arus perdagangan pada masingmasing

REPUBLIK INDONESIA. Mengakui kedekatan hubungan dan persahabatan yang telah terjalin di antara Para Pihak;

di bidang pengembangan sumber daya manusia khususnya perminyakan dan petrokimia; pengembangan sumber daya manusia penninyakan dan petrokimia;

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri dan Agama Republik Kosta Rika (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihakn);

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

w,= REPUBLIJ[ INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA DAN

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN TENTANG KERJA SAMA MARITIM ANT ARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH AMERIKA SERIKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Departemen Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak";

~ j.. ~~ REPUBLIK IIIDONBSIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA DAN

University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;

~. -~ :~~ \ ) ) '../ft

PENGATURAN ANTARA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN SELANDIA BARU TENTANG KERJASAMA BIDANG PENDIDIKAN

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Kerajaan Belanda, selanjutnya disebut 'Para Penandatangan':

Dalam rangka untuk lebih memperkuat dan memperdalam hubungan persahabatan dan kerja sama yang telah ada antara Para Pihak;

Perdagangan dan lnvestasi. Pembangunan Kota. Pendidikan dan Pelatihan.

REPUBLIKINDONESlA. BERKEINGINAN untuk menjalin dan meningkatkan hubungan kerjasama dibidang kepemudaan dan keolahragaan antara Para Pihak;

SALING PENGERTIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DENGAN PEMERINTAH REPUBLIK DEMOKRASI MYANMAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PASALI TUJUAN PASAL II RUANG LINGKUP KERJASAMA. Ruang lingkup kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut:

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN MENGENAI BANTUAN HIBAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERJASAMA EKONOMI DANTEKNIK ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN

Mengingat Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia

Pasal 1 Tujuan Kerjasama

REPUBLIK INDONESIA. BERKEINGINAN untuk memajukan dan memperkuat hubungan persahabatan yang telah ada di antara kedua negara;

REPUBLIK 11'1>0NESIA

1. Perlukaran program radio dan berita mengenai sosial, pariwisata/tempat menarik, perdagangan, masalah seni dan budaya secara timbal balik.

ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Pemerintah Selandia Baru dan Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pes ~ rta ");

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia; menimbulkan ancaman yang nyata terhadap stabilitas dan keamanan masyarakat kedua negara;

REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN

REPUBLIK INDONESIA. Berkeinginan untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama;

PENGATURAN ANTARA. MENGINGAT hubungan dan kerjasama yang bersahabat yang telah ada antara Republik Indonesia dan Kerajaan Kamboja;

disebut sebagai "Para Pihak";

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

REPIJBl,IK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

REPUBLIK INDONESIA. MENYADARI pentingnya prinsip-prinsip kedaulatan, kesetaraan, saling menghargai, dan saling menguntungkan;

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH TURKMENISTAN MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok,

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Republik Liberia (selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"),

REPUBLIJ[ INDONESIA. Pasal 1 Tujuan

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara masing-masing; TELAH MENCAPAI KESEPAKATAN SEBAGAI BERIKUT;

NOTA KESEPAHAMAN ANT ARA DAN JAPAN EXTERNAL TRADE ORGANIZATION TENT ANG

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK MOZAMBIK MENGENAI KERJSAMA EKONOMI DAN TEKNIK

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

REPUBLIK INDONESIA PERSETUJUAN

TENT ANG KERJASAMA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENGKAJIAN DI BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN

MEMORANDUM KERJA SAMA ANTARA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA DENGAN

(selanjutnya masing-masing disebut sebagai "Pihak" dan secara bersama sebagai "Para Pihak"),

MEMPERTIMBANGKAN pentingnya kerjasama internasional dan peran dari negara sahabat dalam memperkuat kapasitas di bidang manajemen kebakaran hutan; dan

Mempertimbangkan kepedulian bersama terhadap konservasi dan rehabilitasi lahan dan hutan tropis terdegradasi;

Tsinghua University batan LETTER OF INTENT ANTARA SADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN UNIVERSITAS TSINGHUA REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

REPUBLIK INDONESIA. terjalin melalui peningkatan kerjasama antara Para Pihak; PASALI TUJUAN

PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK DJIBOUTI MENGENAI KERJASAMA EKONOMI DAN TEKNIK

Transkripsi:

REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN DEPARTEMEN HUBUNGAN DAN KERJASAMA INTERNASIONAL REPUBLIK AFRIKA SELAT AN MENGENAI KERJA SAMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Departemen Hubungan dan Kerjasama lnternasional Republik Afrika Selatan, selanjutnya bersama-sama disebut sebagai ''Para Peserta". MENY ADARJ sernangat kerja sama yang ada di antara kedua negara; MEMAJUKAN pengkajian yang saling menguntungkan bagi Kawasan Selatan; BERKEINGINAN untuk memajukan kolaborasi yang lebih erat antara Kementerian Luar Negeri dan Oepartemen Hubungan dan Kerjasama lntemasional; MENIMBANG pentingnya kerja sama dalam suasana netral dan infonnal yang diciptakan oleh Para Peserta, di mana berbagai pandangan yang berbeda dapat disampaikan dan didiskus ikan secara terbuka, guna meningkatkan pemahaman dan kerj asama yang lebih luas; MENGAKUI Pernyataan Bersama mengenai Kemit:raan Strategis bagi Masa depan yang Oamai dan Sejahtera yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Thabo Mvuyelwa Mbeki, di Pretoria, pada bulan Maret 2008;

MEMPERHATJKAN hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masi ng negara; TELAH MENCAPAI PENGERTIAN SEBAGAI BERIKUT: Pasal I TUJUAN Tujuan Memorandum Saling Pengertian (MSP) adalah untuk membentuk kerangka kerja sama jangka panjang antara Para Peserta dan untuk memfasilitasi kerja sama Para Peserta dalam bidang penelitian dan pengembangan. Pasal II MAKSUD Para Peserta akan bekerja sama dalam bidang-bidang yang merupakan kepentingan bersama, yang antara lain dapat mencakup pertukaran infonnasi mengenai struktur dan isi program penelitian, kecenderungan internasional, dan kemajuan dalam tek.nik analisis serta penggunaan teknologi dalam analisis, termasuk desain dan isi dari agenda penelitian, maupun identifikasi para ahli dan penelitian bersama di wilayah yang disepakati bersama. Pasal III DIALOG PERENCANAAN KEBIJAKAN Dialog Perencanaan Kebijakan rutin secara terstruktur akan diselenggarakan secara bergantian antara Para Peserta pada tanggal yang telah disepakati bersama. Tema dan agenda akan disepakati dalam konsultasi antara Para Peserta.

PasaiiV KEGIATAN Para Peserta akan saling bertukar pengalaman, informasi, dan penelitian tentang subyek yang menjadi kepentingan bersama, yang dilakukan oleh Para Peserta dalarn bidang diplomasi dan hubungan internasional serta kegiatan kebijakan luar negeri lainnya. Pasal V KONTAK UTAMA 1. Kementerian Luar Negeri menunjuk Direktur/Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Asia, Pasifik, dan Afrika sebagai kontak utama yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan MSP ini. 2. Departemen Hubungan dan Kerjasama lnternasional menunjuk Direktur Utarna Unit Pengkajian dan Analisis Kebijakan sebagai kontak utama yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan MSP ini. Pasal VI PELAKSANAAN DAN PENGATURAN FINANSIAL 1. Para Peserta akan melakukan konsultasi awal untuk menentukan kegiatan spesifik yang akan dilakukan dalam rangka pelaksanaan MSP ini. 2. Pengaturan finansial untuk membiayai kegiatan kerja sama yang dilakukan dalam kerangka MSP ini akan disepakati bersama oleh Para Peserta. 3. Dengan tidak mengesampingkan ayat 2, MSP ini tidak akan menimbulkan beban finansial atau kewajiban lainnya bagi masing-masing Peserta, kecuali dengan

kesepakatan bersama terkait dengan pengaturan penyelenggaraan suatu kegiatan spesifik. Pasal VD KERAHASIAAN 1. Para Peserta akan merahasiakan seluruh dokumen dan informasi lainnya dalam bentuk apapun yang disampaikan oleh Peserta Jain yang ditentukan sebagai dokumen atau informasi rahasia oleh Peserta pengirim. 2. Jika salah satu Peserta berkeinginan untuk mengungkapkan dokumen-dokumen atau infonnasi tersebut, Peserta tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Peserta pengirim. 3. Para Peserta setuju bahwa ketentuan Pasal ini akan tetap mengikat antara Para Peserta meskipun MoU ini berakhir. Pasal VIII PERU BAHAN MSP ini dapat ditinjau kembali atau diubah kapan saja berdasarkan keputusan bersama Para Peserta. Setiap perubahan akan dibuat secara tertulis melalui kesepakatan bersama Para Peserta. Peninjauan kern bali atau perubahan dimaksud akan berlaku pada tanggal yang telah ditentukan bersama oleh Para Peserta dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari MSP ini. Pasal IX MULAIBERLAKU,MASABERLAKU DANPENGAKEITRAN I. MSP ini akan mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan.

2. MSP ini akan tetap berlaku selama periode 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang untuk periode 3 (tiga) tahun berikutnya atas kesepakatan bersama Para Peserta melalui pemberitahuan secara tertulis. 3. MSP ini dapat diakhiri kapan saja oleh salah satu Peserta dengan memberikan pemberitahuan awa l kepada Peserta lainnya 6 (enam) bulan sebelumnya. Sckiranya MSP ini diakhiri, pengaturan-pengaturan atau program-program dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan yang dibuat berdasarkan MSP ini akan tetap berlak u hingga selesai pelaksanaannya, kecuali disepakati lain oleh Para Peserta. SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani MSP DIBUA T dalam dua rangkap di Jakarta pada I Maret 20 14 dalam bahasa Indonesia dan bahasa lnggris. Seluruh naskah memiliki keabsahan yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang akan berlaku. Untuk Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Untuk Departemen Hubungan dan Kerjasama Internasional Republik Afrika Selatan Signed Signed R.M. Marty tf. Nat'afegawa Menteri L~ar Negeri Maite Nkoana-Masbabane Menteri Hubungan dan Kerjasama Internasional

REPUBLIK INDONESIA MEMO~UMOFIDIDE~T~DmG BETWEEN THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE DEPARTMENT OF INTERNATIONAL RELATIONS AND COOPERATION OF THE REPUBLIC OF SOUTH AFRICA ON MUTUAL COOPERATION ON POLICY RESEARCH AND DEVELOPMENT The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Department of International Relations and Cooperation of the Republic of South Africa, hereinafter collectively referred to as the "Participants". RECOGNIZING the spirit of the cooperation that exists among the respective countries; PROMOTING research for the mutually beneficial development of the South; DESIRING to promote closer collaboration between the Ministry of Foreign Affairs and the Department of International Relations and Cooperation; TAKJNG INTO ACCOUNT the importance of cooperation in the neutral and informal environment which the Participants create, where differing views can be expressed and openly debated, to encourage understanding and greater cooperation;

ACKNOWLEDGING the Joint Declaration on Strategic Partnership for a Peaceful and Prosperous Future which was signed by President Susilo Bambang Yudhoyono and President Thabo Mvuyelwa Mbeki, in Pretoria, on March 2008; HAVING REGARD to the prevailing laws and regulations of the respective countries: HAVE COME TO THE FOLLOWING UNDERSTANDING: Article I OBJECTIVE The objective of this Memorandum of Understanding (MoU) is to establish a framework for close cooperation among the Participants and to facilitate collaboration among them on policy research and development. Article II PURPOSE The Participants will cooperate in areas of mutual interest, which inter alia may include exchange of information on structure and content of research programs, international trends, and advances in analysis techniques and the use of technology in analysis, including design and content of research agendas; as well as identification of experts and joint research in mutually agreed areas. Article Ill POLICY PLANNING DIALOGUE A structured regular Policy Planning Dialogue will be hosted on rotational basis between the Participants on a mutually agreed date. The theme and agenda will be agreed in consultation between the Participants.

Article IV ACTIVITIES The Participants will exchange experience, information, and research on subjects of mutual interest, undertaken by the Participants in the field of diplomacy and other international relations and foreign policy activities. Article V PRINCIPAL CONTACT I. The Ministry of Foreign Affairs designates the Director/Head of Center for Policy Analysis and Development for Asia, Pacific, and Africa Regions as the principal contact responsible for the implementation of this MoU. 2. The Department of International Relations and Cooperation designates the Chief Director of Policy Research and Analysis Unit as the principal contact responsible for the implementation ofthis MoU. Article VI TMPLEMENTATION AND FINANCIAL ARRANGEMENT 1. The Participants will hold prior consultation on defining specific activities to be conducted for the implementation of the MoU. 2. The financial arrangements to cover expenses for the cooperative activities undertaken within the framework of this MoU will be agreed upon by the Participants. 3. Notwithstanding Paragraph 2, this MoU wi ll place no financial or other obligation on either Participant, except by mutual agreement in conjunction with the organization of a specific program and activity.

Article VII CONFIDENTIALITY I. The Partici pants shall treat as confidential all documents and any other informarion in whatever forms submitted by another Participant which has been designated as confidential by the submitting Participant. 2. If any Participant wishes to disclose such documents or information, that Participant shall obtain prior consent from the submitting Participant. 3. The Participants agree that provision of this Article shall remain binding between the Participants notwithstanding the termination ofthis MoU. Article VIII AMENDMENT This MoU can be reviewed or amended at any time by joint decision of the Participants. Any modification will be made only in writing by mutual consent of the Participants. Such revisions or amendments will come into effect on such date as may be determined by the Participants and will form an integral part of this MoU. Article IX COMING INTO EFFECT, DURATION, AND TERMINATION I. This MoU will come into effect on the date of its signing. 2. This MoU wi ll remain in effect for a period of 3 (three) years and may be extended for a further period of 3 (three) years as mutually agreed by the Participants through written notifications. 3. This Mo U may be terminated by either Participant at any time by giving 6 (six) months prior notice to the other Participant. Shou ld this MoU terminated, the

arrangements or ongo ing programs and activities made under this MoU shall rema in in effect until their completion, unless agreed otherwise by the Participants. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this MoU. SIGNED in duplicate in Jakarta on 1 51 of March 2014 in Indonesian and English languages. A II texts are being equally authentic. Ln case of any divergence on interpretation. the English text shall prevail. For the Ministry of Foreign Affairs of the R~oflndooesia For the Department of International Relations and Cooperation of the Republic of South Africa Signed Signed R.M. Mar~. Natalegawa Minister fqr Foreign Affairs Mafte\Nkoana-Mashabane Minister of International Relations and Cooperation