BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Pendidikan dasar tahun 1994, telah merumuskan bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. individu. Pendidikan dapat mengarahkan pola pikir manusia untuk menjadi lebih. pendidikan menjadi penting dalam kehidupan manusia.

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu usaha masyarakat untuk memajukan peradaban dan pengetahuan. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. dan melalui pendekatan mata pelajaran untuk kelas tinggi (kelas IV s.d VI).

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. kualitas tinggi merupakan suatu bangsa yang akan mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat khususnya generasi muda, yang nantinya akan mengambil alih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. dengan isu sosial. Masalah-masalah sosial dalam materi pelajaran IPS khususnya

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh siswa secara rata-rata masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana dia hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses pelatihan untuk. webster s New Word Dictionary Sagala (2007: 1), sehingga mampu

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di tingkat dasar dan menengah. IPS tidak hanya mendengarkan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. agar menjadi manusia yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pendidikan adalah tercapainya prestasi belajar siswa yang baik. siswa, guru, orang tua siswa maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar. Pendidikan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan ilmu yang memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses dalam mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) suatu bahan kajian terpadu yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ratih Rahmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan sebagai proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang Latar Belakang Masalah. berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memajukan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor terpenting dalam era globalisasi, sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembukaan UUD 1945 alinea ke IV adalah mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dipelajari dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak

BAB I PENDAHULUAN. alam dan kegiatan ekonomi, menuntut guru agar dapat menciptakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan aspek-aspek politik, ekonomi, budaya dan lingkungan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pendahuluan. Asyiyah et al., Penerapan Pembelajaran Berbasis Multikultural dengan Model Kooperatif Time Token...

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan

MIFTAHUDIN NIM. A

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejalan dengan salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia, yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum Pendidikan dasar tahun 1994, telah merumuskan bahwa mata pelajaran ilmu pengetahuan social (IPS) berfungsi sebagai ilmu pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia di masa lampau dan masa kini. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pembelajaran IPS di SD secara umum merupakan pendidikan kognitif sebagai dasar partisipasi sosial. Artinya, pusat perhatian utama pembelajaran IPS adalah pengembangan murid sebagai aktor sosial yang cerdas. Selain itu fakta pada pembelajaran IPS di SD disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan berpikirnya. Secara umum, fakta yang disajikan untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek, dan hal-hal yang bersifat konkret. Program pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan, merefleksikan, dan menerapkan nilai-nilai yang dianutnya. Pembelajaran nilai-nilai karakter dapat dikembangkan melalui gabungan dari disiplin-disiplin ilmu, salah satunya adalah pada pendidikan IPS. Pendidikan IPS lebih banyak menekankan pada aspek kognitif saja, sedangkan aplikasi nilai-nilai budaya yang 1

2 terkandung di lapangannya tidak sesuai. Padahal pendidikan IPS lebih banyak mempelajari tentang nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat, dan diharapkan peserta didik mampu mengaplikasikan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari. Pada proses ini dibutuhkan waktu yang cukup lama agar mampu dipahami oleh siswa. Sedangkan pada kenyataannya, waktu pembelajaran IPS di SD sangatlah terbatas dengan cakupan materi yang banyak untuk dipelajari oleh siswa. Sehingga dengan keterbatasan waktu tersebut siswa dipaksa untuk mempelajari materi yang begitu banyak dengan cara menghafal. Hal ini dikhawatirkan membuat siswa kurang memaknai materi yang dipelajari. Pembelajaran IPS bukan hanya dihafalkan saja, tetapi dipahami dan diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi tidak mudah membuat siswa memahami materi yang banyak dalam waktu yang terbatas, salah satunya pada materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia di kelas V SD. Hal ini dapat menjadikan bukti bahwa belajar bukan hanya menitikberatkan pada hasil tetapi bagaimana proses yang dilalui oleh siswa agar dapat memahami dan mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian dan karakter yang diperlukan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Beberapa permasalahan yang disebutkan di atas juga terjadi di SDN 1 Klahang. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 1 Klahang, terdapat beberapa permasalahan yang konkret terjadi dalam

3 pembelajaran IPS khususnya pada materii menghargai suku bangsa dan budaya di Indonesia, diantaranya yaitu: (1) Kurangnya sikap toleransi siswa yang ditandai dengan banyaknya siswa yang kurang menerima saran dari temannya, banyaknya siswa yang kurang menghargai perbedaan pendapat dengan temannya saat menyampaikan opini tentang materi pembelajaran, kurangnya kerjasama yang baik antar anggota kelompok yang dimungkinkan dapat menimbulkan perpecahan dalam kelompok belajar sehingga siswa acuh terhadap materi yang disampaikan dan dikhawatirkan membuat prestasi belajar siswa rendah. (2) Rendahnya prestasi belajar siswa terhadap materi IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia yang dibuktikan dengan masih adanya nilai siswa di bawah persentase ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan yaitu 64. Nilai ulangan harian yang diperoleh siswa pada tahun 2011/2012 menyatakan bahwa masih ada 52,63% siswa dari 19 siswa yang belum mencapai KKM. Nilai ulangan harian siswa kelas V SDN 1 Klahang dengan materi Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia pada beberapa siswa yang masih di bawah KKM dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini:

4 Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian IPS Siswa Kelas V SD Nilai Presentase Jumlah Kriteria >64 47,36% 9 siswa Tuntas <64 52,63% 10 siswa Tidak tuntas Sumber: Dokumen nilai siswa SDN 1 Klahang Berdasarkan permasalahan di atas dapat diidentifikasi faktor-faktor yang memungkinkan kondisi tersebut terjadi, antar lain: guru masih menggunakan metode ceramah yang kemungkinandapat menyebabkan siswa mengalami kejenuhan dalam mempelajari materi IPS sehingga siswa menjadi kurang aktif untuk mengetahui materi yang dipelajari sehingga dikhawatirkan akan membuat prestasi belajar siswa rendah. Guru masih belum menggunakan media pembelajaran secara optimal. Disamping itu, dalam kelompok belajar masih kurang kerjasama yang baik antar anggota dalam satu kelompok. Kurangnya kerjasama dalam kelompok ditunjukkan dengan tidak berjalannya proses komunikasi saling menghargai pebdapat teman. Berdasarkan permasalahan di atas maka peneliti dan guru sepakat untuk melakukan upaya perbaikan khususnya untuk meningkatkan sikap toleransi dan prestasi belajar siswa. Setelah melalui proses diskusi maka dipilihlah suatu teknik turnamen belajar dan media flashcard sebagai teknik yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Dipilihnya teknik turnamen belajar dan media flashcard dianggap dapat meningkatkan daya

5 ingat siswa tentang keragaman suku bangsa dan budaya. Teknik turnamen belajar merupakan teknik yang menggabungkan kelompok belajar dan kompetisi tim, dan bisa digunakan untuk meningkatkan pembelajaran beragam fakta, konsep, keterampilan serta meningkatkan sikap menghargai pendapat antar anggota tim. Kompetisi antar tim tersebut juga dapat membuat siswa aktif dan mampu mengaplikasikan sikap menghargai pendapat teman dalam konteks di lingkungan sekolah. Dengan demikian siswa lebih memahami konsep dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan sehari-hari dan membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Berdasarkan kajian tersebut, peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah untuk mengambil fokus penelitian dengan judul: Peningkatan Sikap Toleransi dan Prestasi Belajar IPS Materi Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia Melalui Teknik Turnamen Belajar di Kelas V SD Negeri 1 Klahang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah penerapan Teknik Turnamen Belajar dapat meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia kelas V SD Negeri 1 Klahang?

6 2. Apakah penerapan Teknik Turnamen Belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia kelas V SD Negeri 1 Klahang? C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk : a. Meningkatkan sikap toleransi siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia kelas V SD Negeri 1 Klahang. b. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia kelas V SD Negeri 1 Klahang D. Manfaat Penelitian Peneliti berharap hasil penelitian yang nanti dilakukan akan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Dapat dijadikan referensi oleh guru untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran b. Mendapat teori-teori baru tentang pembelajaran dengan menggunakan karakter bangsa c. Dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya

7 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa 1) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan menggunakan teknik turnamen belajar dan media flashcard pada mata pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di kelas V SD Negeri 1 Klahang. 2) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk meningkatkan toleransi dan prestasi belajar IPS pada materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia melalui Tekhnik Turnamen Belajar di Kelas V SDN 1 Klahang. 3) Memberikan pemahaman tentang sikap saling menghargai terhadap pendapat teman, khususnya pada pelajaran IPS materi menghargai keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia melalui tekhnik Turnamen Belajar di kelas V SDN 1 Klahang. 4) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

8 b. Manfaat bagi Guru 1) Dapat dijadikan referensi tekhnik dan media pembelajaran yang dapat diaplikasikan oleh guru dalam memperbaiki pembelajaran di kelas. 2) Dapat bermanfaat sebagai bahan acuan bagi guru dalam membantu siswa berkembang sesuai dengan kepribadian dan karakter siswa. 3) Membantu meningkatkan pembelajaran yang interaksional bagi guru, siswa, materi pembelajaran dan lingkungan. c. Manfaat bagi Sekolah 1) Membantu sekolah meningkatkan mutu pedidikan dengan tekhnik pembelajaran yang berpusat pada siswa dan dengan pengembangan model pembelajaran. 2) Membantu sekolah mengembangkan mutu pendidikan sesuai dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat