PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 25 Tahun 2014 Seri E Nomor 22 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 560/MENKES/SK/IV/2003 TENTANG POLA TARIF PERJAN RUMAH SAKIT MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 19 SERI F NOMOR 315 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 18 TAHUN 2014

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : Bahwa dalam rangka mensukseskan Program Badan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

W A L I K O T A M A T A R A M PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

BUPATI BENGKULU SELATAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUDUS T E N T A N G PEMBEBASAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN KELAS III DI RUMAH SAKIT BAGI PENDUDUK KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 6 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI BERAU

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 115 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN BESARAN TARIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMEDANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

PEMERINTAH KOTA BLITAR

NOMOR : 10 TAHUN 2009

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN PROGRAM MULTIGUNA BIDANG KESEHATAN KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 15 Tahun 2007 Seri : B Nomor 06

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG SISTIM REMUNERASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

2018, No b. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari pada Kepolisian Negara Republik Indonesia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN DANA KLAIM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL ( ASKES SOS ) PADA RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 616.A/Menkes/SKB/VI/2004 tentang Tarif Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Askes dan Anggota Keluarganya di Puskesmas dan Rumah Sakit Daerah, maka dipandang perlu menetapkan Pengelolaan Pemanfaatan Dana Klaim Asuransi Kesehatan Sosial ( Askes sos) pada Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud perlu menetapkan dalam suatu keputusan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 ( Drt ) Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Sumatera Utara (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3495); 3. Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang- Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62,Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1983 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Banda Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 5,Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3247); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan Iuran Pemerintah dalam Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 62,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4294); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 ; 11. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2008 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Kota Banda Aceh Tahun 2008; 13. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Banda Aceh ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH TENTANG PENGELOLAAN DANA KLAIM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL (ASKES SOS) PADA RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan : 1. Kota adalah Kota Banda Aceh; 2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banda Aceh; 3. Walikota adalah Walikota Banda Aceh; 4. Sekretaris Daerah Kota adalah Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh; 5. Bagian Keuangan adalah Bagian Keuangan Kota Banda Aceh; 6. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Meuraxa Kota Banda Aceh;Rumah Sakit Umum Meuraxa yang selanjutnya disebut RSU Meuraxa adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kota Banda Aceh; 7. Dokter adalah dokter spesialis, dokter spesialis konsultan, dokter umum, dokter gigi, dr, gigi spesialis, yang merupakan karyawan tetap atau PTT ; dr.tamu 8. Dokter Tamu adalah dokter yang bukan karyawan RSU Meuraxa, tetapi diperkenankan merawat atau melakukan tindakan di RSU Meuraxa 9. Residen adalah dokter peserta program pendidikan spesialis 1 dan spesialis 2; 10. Pegawai adalah pegawai RSU Meuraxa yang berstatus pegawai negeri, honor, magang, kontrak yang bekerja di Rumah Sakit Umum Meuraxa 11. Rawat Jalan adalah pelayanan terhadap orang yang masuk RSU Meuraxa untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medik dan pelayanan lainnya tanpa tinggal diruang rawat inap. 12. Rawat Inap adalah pelayanan terhadap orang yang masuk RSU Meuraxa dan menempati tempat tidur lebih dari 6 (enam) jam untuk keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medik dan atau pelayanan kesehatan lainnya. 13. Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan yang diberikan secepatnya untuk mencegah atau menanggulangi risiko kematian atau cacat. 14. Jasa Pelayanan adalah jasa yang diberikan sebagai imbalan atas pelayanan yang dilaksanakan oleh kelompok medik dan paramedik yang secara langsung maupun tidak langsung melakukan pelayanan kepada pasien dalam rangka observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, konsultasi, visite, rehabilitasi medik, dan atau pelayanan lainnya. 15. Jasa Medik adalah jasa yang diberikan sebagai imbalan atas pelayanan yang dilaksanakan oleh kelompok medik (dokter umum, dokter gigi dan spesialis). Pelayanan Medik tersebut dapat berupa konsultasi, pemeriksaan, observasi, tindakan medik diagnostik, tindakan medik terapi, visite; 16. Jasa Tindakan Medik dan Terapi adalah jasa yang diberikan sebagai imbalan atas tindakan dengan atau tanpa pembedahan yang menggunakan pembiusan umum atau pembiusan lokal atau tanpa pembiusan. 17. Jasa Penunjang Medik adalah jasa pelayanan yang diberikan untuk penunjang medik dalam penegakan diagnosis dan terapi. 18. Jasa Penunjang Non Medik adalah jasa pelayanan yang diberikan secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan pelayanan medik.

19. Jasa Rumah Sakit adalah imbalan yang diterima atas pemakaian sarana, alat, dan fasilitas yang digunakan dalam rangka observasi, diagnosis, perawatan, pengobatan, rehabilitasi, rujukan dan pengantaran jenazah. 20. Jasa Rehabilitasi Medik adalah jasa yang diberikan sebagai imbalan atas pelayanan yang dilakukan pada unit rehabilitasi medik dalam bentuk pelayanan fisioterapi, terapi okupational, terapi wicara, ortotik/prostetik, bimbingan sosial medik dan psikologi. 21. Bahan habis pakai adalah bahan yang sekali pakai habis pada saat melakukan pelayanan terhadap pasien; 22. Pelayanan Kesehatan Sosial yang selanjutnya disingkat ASKES SOS adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil,Pejabat Negara,Penerima Pensiunan PNS,Penerima Pensiun TNI/Polri,Penerima Pensiun Pejabat Negara,Veteran dan Perintis Kemerdekaan,Pegawai Tidak Tetap. 23. Pendapatan ruangan adalah pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan kepada pasien yang mendapatkan pelayanan kesehatan di ruangan tersebut. BAB II PELAYANAN ASKES SOSIAL Pasal 2 Ruang lingkup pelayanan kesehatan ASKES SOS pada RSU Meuraxa meliputi : a. Rawat jalan dan rawat darurat; b. Rawat inap dan perawatan khusus; c. Tindakan medik dan terapi non operatif; d. Tindakan medik dan terapi operatif; e. Tindakan gigi dan mulut; f. Pemeriksaan laboratorium; g. Pemeriksaan radiology; h. Rehabilitasi medik; i. Pelayanan farmasi; j. Pemulasaraan jenazah; k. Mobil ambulan dan jenazah; l. Surat keterangan medik; m. Administrasi rawat inap. Pasal 3 Pelayanan Askes Sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 2diberikan pada setiap orang pribadi yang memiliki kartu Askes BAB III AZAS, HAK DAN KEWAJIBAN Pasal 4 Proporsi pembagian pelayanan Askes sos berazaskan kesepakatan bersama dan pendapatan ruang pelayanan Pasal 5 (1) Setiap pegawai berhak mendapatkan jasa pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku. besarannya diatur dengan sistem persentase dan kepatutan. (2) Jasa pemeriksaan (visite) yang dilakukan oleh dokter spesialis atau residen diberikan sebagaii berikut: a. Kelas I sebesar Rp 15.000/pasien /hari b. Kelas II sebesar Rp 12.500/pasien /hari;

Pasal 6 (1) Pengelola Askes Sos Rumah Sakit berkewajiban mengelola klaim dana untuk pembayaran jasa pelayanan dan jasa administrasi. (2) Untuk pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang yang menghasilkan jasa berkewajiban memberikan kontribusi ke Anggaran Administrasi yang besaran persentasenya adalah lima puluh persen (50%) ditentukan dalam keputusan rapat intern rumah sakit; (3) Untuk tindakan medik dan terapi yang menghasilkan jasa berkewajiban memberikan kontribusi ke Anggaran Administrasi yang besaran persentasenya adalah sepuluh persen (10%) ditentukan dalam keputusan rapat intern rumah sakit (4) Dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi berkewajiban memberikan pelayanan yang optimal sesuai standar pelayanan minimal dan produktif serta berkomitmen. (5) Setiap pegawai yang tidak melaksanakan tugasnya karena cuti bersalin,cuti besar selama 3 (tiga) bulan,dan meninggalkan tempat kerja lebih dari 1 (satu) bulan karena tugas,karena tugas belajar, maka karyawan tersebut tidak mendapatkan jasa pelayanan dan secara otomatis jasa pelayanan di unit bersangkutan diterima oleh pegawai yang bekerja pada unit tersebut. BAB IV SUMBER PEMBIAYAAN Pasal 7 (1) Jasa Pelayanan Asuransi Kesehatan Sosial bersumber dari Klaim ke PT.Askes atas Pelayanan terhadap Pasien yang datang ke Rumah Sakit (2) Sumber biaya sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1, yang bersumber dari pemerintah melalui PT.Askes BAB V DISTRIBUSI JASA PELAYANAN Pasal 8 (1) Klaim atas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dikeluarkan untuk: a. biaya obat-obatan sesuai klaim; b. biaya pelayanan darah( pmi) sesuai klaim; c. biaya tindakan dikamar operasi dan diluar kamar operasi sesuai klaim dan d. visite (2) Sisa klaim atas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dibagi ke masing-masing ruangan berdasarkan pendapatan ruangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 9 Besaran Jasa Pelayanan dan Jasa Medik ditetapkan dalam Keputusan Bersama PT.ASKES dengan Rumah Sakit. Pasal 10 (1) Penyusunan proporsi pembagian jasa pelayanan ditetapkan berdasarkan komitmen seluruh pegawai. (2) Perubahan terhadap proporsi pembagian jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan minimal 1(satu) tahun sejak proporsi jasa pelayanan ditetapkan.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Walikota ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Banda Aceh. Ditetapkan di Banda Aceh pada tanggal 17 Desember 2008 M WALIKOTA BANDA ACEH, DTO MAWARDY NURDIN Diundangkan di Banda Aceh Pada tanggal 17 Desember 2008 M SEKRETARIS KOTA BANDA ACEH, DTO T. SAIFUDDIN, TA LEMBARAN DAERAH KOTA BANDA ACEH NOMOR 29

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2008 TANGGAL : 17 Desember 2008 M I PEMBAGIAN JASA PELAYANAN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN Dana dari jasa pelayanan rawat inap dan rawat jalan dijadikan 100 % Kemudian dibagi dengan ketentuan sebagai berikut: A. 50 % untuk administrasi 50% B. 50 % untuk pelayananan 50% Ad A. Jasa Administrasi 50% dijadikan 100 % dibagi berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1. Direktur selaku penanggung jawab 3% 2. Biaya koordinasi 2% 3. Bahan Habis Pakai (BHP) 30% 4. Sarana 13% 5. Biaya ADM langsung (ATK ) dan cetakan 7% 6.Jasa Penunjang dan pendukung 20% 7. Jasa Manajemen 13% 8. Jasa Pengelola/Panitia Askes Sosial 10% 9. Kas Rumah Sakit 2% Ad A.1.Cukup Jelas Ad A.2.Biaya koordinasi dengan pihak terkait Ad A.3. Cukup Jelas Ad A.4. Cukup Jelas Ad A.5. Biaya Alat tulis kantor (ATK) dan cetakan blanko Ad A.6 Jasa Penunjang dan pendukung 20 % dijadikan dibagi sesuai ketentuan sebagai berikut: 1. Rekam Medik 15% 2. Apotik 26% 3. Instalasi Gizi 14% 4. Instalasi Loundry 8% 5. IPRS 10% 6. IPLS 16% 7. Imunisasi 2% 8. Satpam 4% 9. Supir 4% 10. Operator 1,5 % Ad.B. Jasa Pelayanan 50 % diserahkan ke masing-masing ruangan antara lain : Ad B.1. Jasa Pelayanan Rawat Inap dan IGD 50 % dijadikan dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jasa Medis 30% 2. Jasa Paramedis 70% Ad B.2 Jasa Pelayanan Rawat Jalan dibagi untuk : a. Poliklinik Umum Pria dan wanita,jasa Pelayanan 50 % dijadikan 100 %,dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Jasa Medis 50% 2. Jasa Paramedis 50%

b. Poliklinik Spesialis tanpa dokter umum, Jasa Pelayanan 50 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. dr.spesialis 50% 2. Jasa Paramedis 50% c. Poliklinik Spesialis dengan dokter umum, jasa pelayanan 50 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Dokter Spesialis 25% 2. Dokter Umum 25% 3. Jasa Paramedis 50% d. Poliklinik Gigi dan Mulut, jasa pelayanan 50 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Jasa Medis Dokter Gigi 50% 2. Jasa paramedis 50% e. Jasa Pelayanan Instalasi Laboratorium 50 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut: Jasa Petugas Laboratorium II PEMBAGIAN JASA TINDAKAN KAMAR OPERASI DAN DILUAR KAMAR OPERASI Tindakan Spesialis Bedah dan Kebidanan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai 1 berikut : A. Jasa Administrasi 10% B Jasa Pelayanan 90% Ad. A. Jasa Administrasi 10 % dijadikan 100 %, dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Direktur 9% 2. ATK 12% 3. Jasa Penunjang dan Pendukung 35% 4. Jasa Manajemen 23% 5. Jasa Pengelola/Panitia 18% 6. Kas Rumah Sakit 4% Ad.B. Dari jasa Pelayanan 90 % dijadikan dibagi dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Bahan Habis Pakai 30% 2. Sarana 10% 3. Jasa Pelayanan 60% B.3. Jasa Pelayanan 60 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Operator 59% 2. Dokter Anastesi 16% 3. Penata Anastesi 7% 4. Perawat OK 15% 5. CSSD 3% 2 Tindakan Spesialis Kebidanan dengan Spesialis Anak 60 % Jasa Pelayanan 60 % dijadikan 100 % dibagi dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Operator 52%

2. Dokter Anastesi 15% 3. Penata Anastesi 6% 4. Dokter Spesialis Anak 11% 5. Perawat OK 13% 6. CSSD 3% 3 TINDAKAN MATA A. Jasa Administrasi 10% B. Jasa Pelayanan 90% Ad.B Jasa Pelayanan 90 % dijadikan dibagi ; 1. Operator 50% 2. Perawat OK 40% 3. CSSD 10% 4 Kamar Bersalin / Obgin dan Tindakan di Poly Bedah dibagi untuk : A.Jasa Administrasi 10% B.Jasa Pelayanan 90% Ad. B.Jasa Pelayanan 90 % dijadikan dibagi ; 1. Bahan Habis Pakai 30% 2. Sarana 10% 3. Jasa Pelayanan 60% Ad. B.3. Jasa Pelayanan 60 % di jadikan 100 % dibagi : 1. Operator 50% 2. Paramedis 50% WALIKOTA BANDA ACEH, DTO MAWARDY NURDIN