PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN UMUM LOMBA DEBAT PANGAN 3 BEM FTP 2016 TINGKAT SMA/SEDERAJAT KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM SASANA DEBAT MAHASISWA TINGKAT UNIVERSITAS TAHUN 2015 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PETUNJUK TEKNIS DAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS ITECHNO CUP TAHUN 2017 TINGKAT SMA/MA/SMK SE-JABODETABEK

PERATURAN UMUM ECONOMICS DEBATE COMPETITION BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Petunjuk Teknis Pendaftaran Kompetisi Debat Daerah Tertinggal dan Perbatasan Universitas Borneo Tarakan

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT UNIVERSITAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

Kompetisi Debat Nasional MMO 2015 Himpunan Mahasiswa D3 Manajemen Pemasaran Telkom University

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

Menimbang: a. Bahwa kompetisi hukum bisnis antar mahasiswa fakultas hukum tingkat

PETUNJUK TEKNIS OLIMPIADE DEBAT BAHASA INDONESIA PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

KOMPETISI DEBAT HUKUM

PETUNJUK TEKNIS. 1 st Social Debating Competition: Upgrading Social Identity through Social Issue in Society

PERATURAN UMUM & PERATURAN TEKNIS KOMPETISI DEBAT SEKOLAH MENENGAH ATAS TINGKAT NASIONAL PADJADJARAN LAW FAIR IX

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS OLIMPIADE ILMIAH MAHASISWA (OIM) 2013 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM Dalam Peraturan ini, yang dimaksud dengan: 1.

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT LINGKUNGAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOGOR KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS KOMPETISI DEBAT HUKUM SEKOLAH MENENGAH ATAS ANTAR SISWA SMA TINGKAT NASIONAL SCIENCESATIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM.

PEDOMAN PENDAFTARAN PESERTA

SMA NEGERI 1 BEKASI ENGLISH CONVERSATION CLUB (ECC)

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University

Booklet D E B A T I S U N A S I O N A L

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

Konfirmasi 16 finalis Maret Technical Meeting 7 April Debat dan Field Trip 8 April Seminar dan Final debat 9 April 2017

TERM OF REFERENCE DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PHARMACIOUS 2017

JUKLAK JUKNIS LOMBA DEBAT EKONOMI BISNIS GEBYAR ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2017 SMAN 1 BEKASI

PETUNJUK TEKNIS LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS TEENAGER ENGLISH COMPETITION IN SMANSASI (TENSES) 2016 KETENTUAN UMUM

DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015

BAGIAN I : DESKRIPSI KEGIATAN. A. Tema Kegiatan Tema kegiatan: Indonesia Sciencepreneur for Asian Economics Community.

PETUNJUK PELAKSANAAN ACCOUNTING DEBATE COMPETITION NATIONAL LEVEL Gambaran Umum. Pelaksanaan Acara. Rangkaian Acara

NATIONAL ECONOMIC BOOKLET. Aktualisasi Kebijakan Pemerintah untuk Stabilitas Perekonomian Nasional

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

Technical Meeting MEDICAL DEBATE COMPETITION

UNIVERSITAS MERDEKA PASURUAN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM)

LOMBA PROGRAM KREATIF MAHASISWA (PKM) TAHUN 2017

Ekonomi Digital Dalam Perspektif Akuntansi

PANDUAN LOMBA DEBAT SOCRATES NATIONAL COMPETITION 2017

CONTACT PERSON: Zaki ( )

Persyaratan Lomba Debat

KETENTUAN UMUM LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA

PERATURAN UMUM SCIENCESATIONAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA

LNG ACADEMY PROGRAM PENDIDIKAN D-III KELAS KERJASAMA LNG ACADEMY POLITEKNIK NEGERI JAKARTA (PNJ) Badak LNG

GUIDE BOOK ENGLISH DEBATE COMPETITION. English and Research Community Faculty of Social Science Semarang State University

HIMPUNAN MAHASISWA BUSINESS LAW UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

Hari, tanggal : Selasa, 5 April 2016 Kamis, 7 April 2016 Tempat : Aula BKS, UNIKA Atma Jaya, Jakarta : Pukul WIBB

TATA TERTIB DAN PENJELASAN LOMBA DEBAT

HASIL TECHNICAL MEETING LOMBA DEBAT WORLD AIDS DAY 2015 KMPA FK UNUD. Sabtu, 31 Oktober 2015

TOR ( Term Of References ) LOMBA DEBAT NASIONAL KEFARMASIAN PEKAN ILMIAH MAHASISWA FARMASI INDONESIA( PIMFI ) 2017 UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Petunjuk Pelaksanaan English Debate Competition The Magnificent ESA s Fair 2017

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI CONTRACT DRAFTING. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

KETETAPAN PANITIA BUSINESS WEEK 2017 TENTANG PERATURAN KOMPETISI LEGAL OPINION. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

TOR (Term Of References) Debat Nasional ANFEST 2016 Surakarta, Oktober 2016

Youth Debate Competition II 2017

A. Tujuan. B. Peserta

Ketentuan Kompetisi Debat Politic and Governance 2012

Materi TM Debat FRESH 10 Nasional

ITechno Cup Politeknik Negeri Jakarta. Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Lembar Informasi Bidang Lomba English Skill

Ketentuan Kompetisi Debat Politic and Government 2012

Tema : Perobosan pemuda Indonesia terhadap kebjakan birokasi publik di era persaingan global.

BOOKLET NATIONAL ECONOMIC DEBATE COMPETITION (NEDCO) 2017

Acara ini diselenggarakan pada 29 dan 30 Oktober 2016 pukul

PANDUAN LOMBA. Challenges for Creative Young Entrepreneurs in Digital Era Competition Deskripisi

PERATURAN KOMPETISI PERADILAN SEMU TINGKAT NASIONAL PIALA MUTIARA DJOKOSOETONO VII FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM

KOMPETISI ESAI NASIONAL (KEN) The 12 th STATISTIKA RIA

TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF

INTERNAL ENGLISH DEBATE SELECTION OF UNUSA STUDENTS FOR NUDC 2017

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN LOMBA Festival Dema Prodi PBI 2018 (DEPBI-Fest 2018) 1. Peserta adalah pelajar SMA/SMK/MA di Provinsi Lampung.

Booklet Debat. Temilnas XV

Waktu Kegiatan Pemateri Daftar ulang Panitia Pembukaan Panitia Bahasa Indonesia yang Cermat, Apik, dan Santun

TATA TERTIB KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR CONSTITUTIONAL LAW FESTIVAL 2016 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETETAPAN PANITIA BUSINESS LAW COMPETITION

BOOKLET OLIMPIADE EKONOMI ISLAM

ISIC 2014 Debate Competition

Menimbang: Mengingat:

LOMBA DEBAT MAHASISWA MILAD PGSD FKIP UAD KE-6 Million Memories of Milad PGSD UAD

KOMPETISI ARTIKEL ILMIAH PIALA BERGILIR PROF. ABDUL MUKHTIE FADJAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

A. KETENTUAN UMUM KOMPETISI SSC 2016

KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF. ACHMAD SODIKI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

HIMSISFO COMPETITION ENFORCE 2017 FUTSAL INTERNAL. BINUS University

Salam Ilmiah, One Step To Be Winner...

P A N D U AN Musabaqah Debat Ilmiah Kandungan Al-Qur an dalam Bahasa Arab (DIA) dan Bahasa Inggris (DII)

Ketentuan Lomba KIC 2013

FORMULIR PENDAFTARAN LOMBA AKUNTANSI DAN PAJAK ANTAR MAHASISWA JENJANG PERGURUAN TINGGI DAN POLITEKNIK

Syarat dan Ketentuan Lomba Spelling Bee Tingkat SD

PANDUAN FINALIS LOMBA SCIENTIFIC GREAT MOMENT 7 CREATIVE STUDENT PROJECT TINGKAT SISWA NASIONAL 1. SISTEM LOMBA Dalam seleksi grandfinal setiap tim

Pedoman Penulisan Lomba ESSAY Tingkat Perguruan Tinggi se-madura. Fakultas Keislaman. Universitas Trunojoyo Madura

PERATURAN PANITIA PEKAN HUKUM NASIONAL (PHN) 2015 TENTANG DELEGASI BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN UMUM DAN KHUSUS NATIONAL ACCOUNTING AND TAX OLYMPIAD TAHUN 2017

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd.

Membuka situs web resmi Himamia Redoks

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PETUNJUK TEKNIS HI-GREAT OLYMPIAD OF AGROINDUSTRY 2017

YNEC GUIDANCE BOOK A.

Buku Panduan Lomba OIM FT 2013

TCUI. Smart, Fun & Passion. Administrasi Perpajakan Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia

MANAGEMENT COMPETITION

a. Masing masing Sekolah mengirim delegasi maksimal 2 team, dan terdiri atas 3 orang.

KOMPETISI STATISTIKA NASIONAL (KSN) The 12 th STATISTIKA RIA

Agriculture Scientific Fair 2016

HMS FT UNS CIVILWEEK 2016

Transkripsi:

PERATURAN UMUM DEBAT SOSIAL POLITIK NASIONAL 2016 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Debat Sosial Politik Nasional 2016 adalah sebuah ajang kompetisi debat berskala nasional yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta 2. Panitia Debat Sosial Politik Nasional 2016 adalah pengurus BEM FE Universitas Negeri Jakarta yang bertindak sebagai penyelenggara kegiatan perlombaan. 3. Peserta adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa dari program studi atau jurusan yang sama, atau lintas jurusan, atau lintas fakultas dalam satu Universitas yang sama dan telah mendaftarkan diri, serta tercatat sebagai peserta oleh panitia. 4. Ketua Delegasi adalah salah satu peserta dari tim debat yang ditunjuk sebagai pemimpin oleh tim yang bersangkutan. 5. Liaison Officer (LO) adalah panitia yang mendampingi peserta selama rangkaian acara berlangsung. 6. Info resmi mengenai kompetisi Debat Sosial Politik Nasional 2016 dapat diakses melalui Contact Person : Nadya Rizma Septiarini (087888220013) Feri Widia Astuti (082244436420) Media Sosial Twitter : @BEMFE_UNJ Facebook : BEM FE UNJ Line@ : @lfd9135f Instagram : @BEMFE_UNJ 7. Email adalah surat elektronik resmi yang dibuat oleh panitia dan digunakan untuk kepentingan surat menyurat terkait acara Debat Sosial Politik Nasional 2016 yang beralamatkan di bemfeunj@gmail.com 8. Technical meeting adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh panitia untuk menyosialisasikan sistem dan teknis kompetisi. 9. Sistem debat parlemen Asia adalah sistem yang terdiri dari 2 (dua) tim pada setiap pertandingan, yaitu 1 (satu) tim terdiri dari 3 (tiga) orang dan dilaksanakan dengan 4 (empat) babak pertandingan, babak penyisihan, babak quarterfinal, babak semifinal dan babak final.

10. Mosi adalah topik yang telah ditentukan oleh panitia dan diberikan sebelum kompetisi dimulai. Pada babak penyisihan, Mosi diberikan saat Technical Meeting 11. Mosi impromtu adalah mosi yang tidak diumumkan sebelumnya, mosi ini akan diberikan panitia sesaat sebelum pertandingan untuk diperdebatkan oleh peserta 12. Tim pro adalah tim yang setuju dengan mosi yang diperdebatkan dan bertugas untuk memberikan argumentasi untuk mendukung mosi tersebut. 13. Tim kontra adalah tim yang tidak setuju terhadap mosi debat dan bertugas untuk memberikan argumentasi untuk menolak mosi tersebut. 14. Swing team adalah tim yang terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa yang ditentukan oleh panitia untuk mempermudah jalannya sistem pertandingan dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan. 15. Pembicara adalah peserta yang sedang memamaparkan argumentasinya. 16. Chair person atau Speaker of The House adalah panitia yang ditunjuk untuk memimpin dan mengatur jalannya perdebatan. 17. Time keeper adalah panitia yang bertugas untuk mengawasi alokasi waktu dalam perdebatan. 18. Interupsi (Point of Interruption/ Information) adalah sanggahan atau pertanyaan yang diajukan oleh tim lawan atas argumentasi pembicara yang sedang memiliki hak bicara menurut ketentuan yang diatur dalam tata tertib ini. 19. Closing statement adalah kesimpulan yang dipaparkan oleh pembicara pertama atau kedua dari tim pro dan tim kontra yang tidak dapat diinterupsi. 20. Perdana Menteri (Prime Minister) adalah pembicara pertama dari tim pro 21. Deputi Perdana Menteri (Deputy Prime Minister) adalah pembicara kedua dari tim pro 22. Tokoh Pemerintah (Government Whip) adalah pembicara ketiga dari tim pro 23. Pimpinan Oposisi (Leader of Oposition) adalah pembicara pertama dari tim kontra 24. Deputi Pimpinan Oposisi (Deputy Leader of Opposition) adalah pembicara kedua dari tim kontra 25. Tokoh Oposisi (Opposition Whip) adalah pembicara ketiga dari tim kontra 26. Dewan juri (Members of The House) adalah pihak yang ditunjuk oleh panitia dan memiliki wewenang untuk memberikan penilaian sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh panitia. 27. Penilaian adalah hasil pengamatan dewan juri terhadap jalannya perdebatan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan panitia berupa skor yang diberikan setelah debat berlangsung, keputusan juri bersifat mutlak. 28. Nilai kumulatif adalah keseluruhan skor yang didasarkan pada aspek penilaian dewan juri berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan untuk setiap pembicara guna menentukan margin nilai dari setiap tim.

29. Penyusunan argumen (Case building) adalah waktu yang diberikan kepada peserta sebelum debat dimulai untuk mempersiapkan materi serta argumentasi yang akan diperdebatkan. 30. Waktu untuk penyusunan argumen (case building) adalah 10 menit. 31. Pendukung adalah sekumpulan mahasiswa pendukung peserta yang tunduk terhadap tata tertib penyelenggaraan kompetisi debat yang ditentukan oleh panitia. PERAN PEMBICARA 1. Pembicara pertama Tim Pemerintah (PM) mendefinisikan topik/mosi, memberikan kerangka kasus tim pemerintah, menjabarkan pembagian kasus, dan mempresentasikan argumen tim pemerintah yang menjadi bagiannya. 2. Pembicara pertama Tim Oposisi (LO) membahas definisi topik/mosi apabila terdapat masalah, menjelaskan perbedaan-perbedaan mendasar antara tim pemerintah dan tim oposisi, lalu memberi kerangka kasus / sanggahan tim oposisi, menjabarkan pembagian kasus dan / atau sanggahan tim oposisi, dan menjelaskan poin-poin tim oposisi yang dibawakan pembicara pertama. 3. Pembicara kedua Tim Pemerintah (DPM) mempertahankan definisi mosi menurut Tim Pemerintah (apabila diperlukan) dan kasus tim dari serangan tim oposisi, menyanggah argumen Tim Oposisi, dan berlanjut ke argumen Tim Pemerintah yang menjadi bagian pembicara kedua. 4. Pembicara kedua Tim Oposisi (DLO) melakukan hal yang sama dengan pembicara kedua tim pemerintah. 5. Pembicara ketiga Tim Pemerintah (GW) mengalokasikan waktu pidatonya untuk menyanggah argumen tim oposisi, dan tidak diperkenankan membawa argumen baru. 6. Pembicara ketiga Tim Oposisi (GO) akan fokus menyanggah argumen tim lawan dan tidak diperbolehkan membawa argumen baru.

BAB II PENDAFTARAN Pasal 2 Calon peserta yang mendaftarkan diri dalam perlombaan ini harus mematuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Peserta adalah mahasiswa jenjang D3/S1 yang terdaftar sebagai mahasiswa aktif se- Indonesia dan dibuktikan oleh Kartu Identitas Mahasiswa dan Surat Keterangan Mahasiswa Aktif dari Universitas atau Jurusan yang bersangkutan. 2. Peserta berasal dari berbagai program studi/jurusan/fakultas yang berbeda atau program studi/jurusan/fakultas yang sama, tapi masih dalam Universitas yang sama. 3. Peserta maksimal yang terdaftar sebagai peserta untuk mengikuti Kompetisi ini terdiri dari 20 tim. 4. Setiap tim terdiri dari 3 (tiga) orang mahasiswa yang telah memenuhi syarat. 5. Peserta wajib mengikuti seluruh proses pendaftaran dan pelaksanaan acara yang telah ditentukan oleh panitia. Pasal 3 1. Pendaftaran dibuka pada tanggal 01 September 2016 sampai dengan 15 Oktober 2016. 2. Setiap Calon peserta debat wajib melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Yaitu sebagai berikut: scan kartu tanda mahasiswa foto bukti pembayaran/transfer. mengisi formulir pendaftaran yang diunduh di : https://bemfeunj.org/wpcontent/uploads/2016/09/formulir-pendaftaran-desos-2016.docx 3. Semua berkas tersebut dikirim dalam softcopy dan dikirimkan ke alamat email panitia desosfeunj16@gmail.com berkas paling lambat dikirimkan pada tanggal 25 Oktober 2016 pukul 23.59 dengan format file : Nama Ketua_Nama Universitas dan langsung mengonfirmasi ke LO tim 4. Biaya pendaftaran sebesar Rp.300.000/tim (diluar biaya akomodasi dan penginapan) 5. Peserta yang telah mengirimkan berkas pendaftaran akan dikonfirmasi oleh panitia via sms atau email

BAB III TECHNICAL MEETING Pasal 4 1. Peserta diwajibkan mengikuti Technical meeting yang diselenggarakan pada tanggal 22 Oktober 2016 di Universitas Negeri Jakarta 2. Technical meeting terdiri dari sosialisasi tata tertib, sistem kompetisi, dan teknik pelaksanaan lomba 3. Technical meeting bukan sarana untuk tawar menawar peraturan yang telah ditetapkan. 4. Technical meeting dihadiri oleh ketua delegasi atau perwakilan tim yang ditunjuk. 5. Setiap peserta yang tidak mengikuti technical meeting dianggap menyetujui dan mengetahui hasil dari technical meeting. 6. Hal-hal yang telah disampaikan oleh pihak panitia saat technical meeting bersifat mengikat. BAB IV SISTEMATIKA KOMPETISI Pasal 5 Kompetisi ini terdiri dari 4 (empat) babak pertandingan, yaitu: 1. Babak Penyisihan. 2. Babak Quarter Final. 3. Babak Semifinal 4. Babak Final. Pasal 6 1. Babak penyisihan dilakukan dengan sistem gugur 2. Panitia akan melakukan pengundian untuk menentukan lawan dari masing-masing tim debat Pasal 7 1. Dalam babak penyisihan, tim debat dengan jumlah point paling banyak dari seluruh tim akan maju ke babak quarterfinal 2. Dalam babak quarterfinal sampai final, tim debat dinyatakan lolos ke babak selanjutnya jika memiliki point lebih tinggi dari lawan debatnya.

3. Pengundian babak quarterfinal sampai final dilakukan setelah babak penyisihan selesai. Apabila dalam satu grup terdapat tim yang memiliki kesamaan jumlah victory point, jumlah poin kemenangan yang diperoleh setiap pembicara maka penentuan juara grup akan ditentukan berdasarkan nilai kumulatif. BAB V SISTEM LOMBA Pasal 9 Sistem debat yang digunakan dalam lomba ini adalah sistem parlemen Asia mulai babak penyisihan sampai dengan babak final. Pasal 10 1. Dalam setiap pertandingan akan terdapat 2 (dua) tim, yang akan terbagi menjadi tim pro dan tim kontra. 2. Penentuan tim pro dan tim kontra akan dilakukan sebelum penyusunan argumen. Pasal 11 1. Tim pro dan tim kontra masing-masing terdiri dari 3 (tiga) pembicara. 2. Masing-masing tim terdiri dari tiga pembicara yang bertindak sebagai pembicara pertama, pembicara kedua, dan pembicara ketiga secara berurutan. 3. Debat dibagi ke dalam 3 (tiga) babak, yaitu Penyampaian Argumentasi Awal, Bidasan dan Kesimpulan. 4. Salah satu dari pembicara pertama atau pembicara kedua bertindak sebagai pembicara penutup atau kesimpulan. 5. Anggota masing-masing tim pro dan tim kontra yang berperan sebagai pembicara ketiga tidak diperbolehkan menjadi pembicara penutup atau kesimpulan. 6. Setiap anggota tim pro dan kontra dapat melakukan interupsi pada babak penyisihan, perempat final, semifinal dan final 7. Pertandingan dimulai oleh pembicara pertama tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara pertama tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara kedua tim kontra, yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim pro yang dilanjutkan oleh pembicara ketiga tim kontra yang dilanjutkan oleh pembicara penutup tim kontra yang diakhiri oleh pembicara penutup tim pro.

BAB VI MEKANISME LOMBA Babak Penyisihan Pasal 12 1. Setiap peserta diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Tempat penyusunan argumen (case building) ditentukan oleh panitia. 3. Pada saat penyusunan argumen (case building) dan waktu pertandingan tidak diperkenankan menggunakan media elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam penyampaian argument adalah sebagai berikut: Pada babak Penyampaian Argumentasi Awal, pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit kelima, time keeper akan memberikan kode berupa keukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Bidasan, pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 5 (lima) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai.

c. Pada menit kelima, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Kesimpulan, pembicara keempat yaitu boleh pembicara pertama atau kedua diberikan waktu 4 (empat) menit dengan toleransi 20 detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x. b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x. c. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit keempat lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan e. Selama pembicara menyampaikan kesimpulannya maka tim lawan tidak diperkenankan melakukan interupsi. Babak Quarterfinal Pasal 13 1. Setiap peserta diberikan waktu 10 (sepuluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Tempat penyusunan argumen (case building) ditentukan oleh panitia 3. Pada saat penyusunan argumen (case building) dan waktu pertandingan tidak diperkenankan menggunakan media elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam penyampaian argument adalah sebagai berikut: Pada babak Penyampaian Argumentasi Awal, pembicara pertama diberikan waktu 5 (lima) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit kelima, time keeper akan memberikan kode berupa keukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Bidasan, pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 5 (lima) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuansebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit kelima, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit kelima lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Kesimpulan, pembicara adalah pembicara pertama atau kedua dan diberikan waktu 4 (empat) menit dengan toleransi 20 detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x. b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x.

c. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit keempat lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan e. Selama pembicara menyampaikan kesimpulannya maka tim lawan tidak diperkenankan melakukan interupsi. Bagian Ketiga Babak Semifinal Pasal 14 1. Setiap peserta diberikan waktu 20 (dua puluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Tempat penyusunan argumen (case building) ditentukan oleh panitia 3. Pada saat penyusunan argumen (case building) dan waktu pertandingan tidak diperkenankan menggunakan media elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam penyampaian argument adalah sebagai berikut: Pada babak Penyampaian Argumentasi Awal, pembicara pertama diberikan waktu 7 (Tujuh) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keenam, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit ketujuh, time keeper akan memberikan kode berupa keukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan melakukan ketukan secara berturut-turut sampai pembicara berhenti menyampaikan argumennya.

Pada babak Bidasan, pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuansebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keenam, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit ketujuh, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan melakukan ketukan secara berturut-turut sampai pembicara berhenti menyampaikan argumennya. Pada babak Kesimpulan, pembicara keempat yaitu boleh pembicara pertama atau kedua diberikan waktu 4 (lima) menit dengan toleransi 20 detik, dengan ketentuan sebagai berikut. f. Pada menit pertama, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x. g. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x. h. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu i. Pada menit keempat lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan j. Selama pembicara menyampaikan kesimpulannya maka tim lawan tidak diperkenankan melakukan interupsi.

Bagian Keempat Babak Final Pasal 15 1. Setiap peserta diberikan waktu 20 (dua puluh) menit untuk melakukan penyusunan argumen (case building) setelah dinyatakan mulai oleh panitia. 2. Tempat penyusunan argumen (case building) ditentukan oleh panitia. 3. Pada saat penyusunan argumen (case building) dan waktu pertandingan tidak diperkenankan menggunakan media elektronik. 4. Jangka waktu yang dimiliki pembicara dalam penyampaian argument adalah sebagai berikut: Pada babak Penyampaian Argumentasi Awal, pembicara pertama diberikan waktu 7 (tujuh) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keenam, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai. c. Pada menit ketujuh, time keeper akan memberikan kode berupa keukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Bidasan, pembicara kedua dan ketiga diberikan waktu 7 (tujuh) menit, dengan toleransi 20 (dua puluh) detik, dengan ketentuansebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberi kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x, setelah itu pembicara diperbolehkan melakukan interupsi. b. Pada menit keenam, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x untuk menandakan bahwa waktu interupsi telah selesai.

c. Pada menit ketujuh, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit ketujuh lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan Pada babak Kesimpulan, pembicara keempat yaitu boleh pembicara pertama atau kedua diberikan waktu 4 (lima) menit dengan toleransi 20 detik, dengan ketentuan sebagai berikut. a. Pada menit pertama, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan pertama sebanyak 1x. b. Pada menit ketiga, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan kedua sebanyak 1x. c. Pada menit keempat, time keeper akan memberikan kode berupa ketukan ketiga sebanyak 2x untuk menandakan bahwa waktu d. Pada menit keempat lewat 20 (dua puluh) detik, chair person akan menghentikan penyampaian argumen pembicara dengan e. Selama pembicara menyampaikan kesimpulannya maka tim lawan tidak diperkenankan melakukan interupsi. BAB VII INTERUPSI Pasal 16 1. Interupsi dilakukan dengan mengangkat tangan. 2. Interupsi baru diperkenankan apabila diterima oleh pembicara yang diinterupsi. 3. Waktu maksimal untuk menyampaikan interupsi adalah 20 (dua puluh) detik. 4. Interupsi yang melewati batas waktu 20 (dua puluh) detik akan dihentikan oleh chair person dengan ketukan berkali-kali. 5. Orang yang boleh menjawab interupsi hanyalah pembicara yang sedang memaparkan argumennya. 6. Interupsi maksimal diterima sebanyak 3 (tiga) kali oleh setiap pembicara kecuali pembicara penutup sedang melakukan pemaparan argumennya.

Pasal 17 Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 17 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7) akan menyebabkan pengurangan nilai oleh Dewan Juri. 1. Setiap peserta dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. 2. Setiap peserta dilarang mengunakan bahasa kasar, tidak senonoh dan/atau menyinggung SARA. 3. Setiap peserta dilarang berbicara dengan peserta lain selama pertandingan 4. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak mengganggu jalannya perdebatan. 5. Pembicara dilarang berkomunikasi verbal dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya 6. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak mengganggu jalannya perdebatan 7. Pelanggaran terhadap ketentuan diatas mengakibatkan pengurangan skor BAB VIII PENJURIAN Pasal 18 1. Pertandingan debat dalam setiap babak dalam kompetisi ini akan dinilai dan diputuskan oleh dewan juri. 2. Dewan juri terdiri dari orang-orang kompeten yang ditunjuk langsung oleh panitia. Pasal 19 Aspek penilaian meliputi substansi (matter), sikap (manner), metode (method), kesimpulan dan ketepatan waktu. Pasal 20 1. Penentuan hasil pertandingan dilakukan di dalam ruangan Dewan Juri yang tidak dapat dimasuki selain oleh Dewan Juri dan Panitia DESOS 2016.

2. Selama Dewan Juri bermusyawarah, peserta dan penonton dipersilahkan menunggu di luar ruangan pertandingan. 3. Dewan Juri akan memberikan evaluasi verbal selama maksimal 5 (lima) menit setelah setiap babak selesai. Pasal 21 Ketentuan dari dewan juri bersifat mutlak, mengikat dan tidak dapatdiganggu gugat. BAB IX MOSI Pasal 22 1. Mosi Debat untuk babak penyisihan sampai babak quarter final akan diberitahukan saat Technical Meeting. 2. Mosi yang digunakan untuk semifinal dan final adalah mosi impromptu isampaikan sebelum pertandingan. 3. Mosi yang telah ditentukan tidak dapat diganggu gugat. BAB X KETENTUAN TEKNIS Bagian Kesatu Umum Pasal 23 1. Setiap peserta menggunakan pakaian formal yang sopan,rapih dan memakai almamater. 2. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1) menyebabkan pengurangan nilai. Pasal 24 1. Setiap peserta wajib hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai yang dibuktikan dengan cara melakukan mengisi daftar hadir. 2. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan ayat (1) maka minimal 30 menit sebelum waktu pertandingan wajib memberitahukan perihal tersebut kepada panitia.

Pasal 25 Setiap peserta harus memberitahukan urutan pembicara dalam memaparkan argumen kepada Chair person sebelum pertandingandimulai. Bagian Kedua Tata Tertib Pertandingan Pasal 26 1. Setiap peserta pendukung dilarang melakukan serangan secara pribadi terhadap peserta lainnya selama pertandingan. 2. Setiap peserta dan pendukung dilarang menggunakan bahasa kasar, tidak senonoh, dan atau menyinggung SARA. 3. Setiap pendukung dilarang melakukan tindakan yang dapat menganggu konsentrasi peserta lain selama pertandingan. 4. Chair person berhak mengeluarkan pendukung dari ruangan apabila melanggar ketentuan ayat (1), (2), (3). Pasal 27 1. Anggota tim pembicara dapat memberikan sinyal kepada pembicara yang sedang memaparkan argumen sepanjang sinyal tersebut tidak menganggu jalannya perdebatan. 2. Pembicara dilarang berkomunikasi dengan rekan timnya selama memaparkan argumennya. 3. Selama pertandingan berlangsung, peserta yang tidak menjadi pembicara diperbolehkan untuk melakukan diskusi sepanjang tidak menganggu jalannya perdebatan. 4. Pelanggaran terhadap ketentuan ayat (1) dan (2) akan menyebabkan pengurangan nilai.

BAB XI PENDUKUNG Pasal 28 1. Peserta diharapkan untuk membawa pendukung di setiap pertandingan. 2. Pendukung dilarang menganggu jalannya pertandingan. 3. Pendukung dilarang membuat keributan dan mengganggu kondusifitas jalannya perlombaan seperti mengejek ataupun hal-hal yang menganggu konsentrasi peserta lomba. 4. Pendukung diperkenankan untuk merekam atau mengambil gambar didalam ruangan saat pertandingan tanpa menggunakan blitz. 5. Pendukung dapat keluar masuk ruang lomba dengan tertib dan sopan, tanpa menganggu jalannya perlombaan 6. Pendukung yang melanggar ketentuan ayat (2) (3) (4) (5) akan dikeluarkan dari ruangan lomba oleh panitia. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peserta diwajibkan menghadiri rangkaian acara yang telah ditentukan oleh panitia. Pasal 30 Bagi peserta yang tidak mengikuti keseluruhan rangkaian acara yang telah ditentukan panitia akan dikenakan sanksi tegas yaitu diskualifikasi. Pasal 31 Penyelesaian sengketa antara peserta dengan panitia melalui mekanisme musyawarah mufakat. Pasal 32 Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan kemudian