Dokumentasi Lukisan. Trisno Sumardjo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

VI. PENUTUP. A. Kesimpulan. dalam waktu singkat, yaitu mulai tahun 1961 sampai dengan Dalam kurun lima

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Munas IX GM FKPPI tahun 2012, Jakarta, 24 Februari 2012 Jumat, 24 Pebruari 2012

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

Manfaat Mempelajari Sejarah

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Jambore Nasional IX Gerakan Pramuka th 2011, Kab. OKI, 2 Juli 2011 Sabtu, 02 Juli 2011

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

Pengertian Tentang Lukisan

C. Semangat dan Komitmen Kebangsaan Para Pendiri Negara dalam Perumusan dan Penetapan Pancasila

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BAB I PENDAHULUAN I.1

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, : bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa perlu diadakan Peraturan Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia;

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

MAKALAH KAJIAN KEISLAMAN DAN KEINDONESIAAN MAKNA NASIONALISME DALAM PEMIMPIN. Disusun oleh: Alvi Muhayat Syah

Sambutan Presiden RI pada Peringatan 1 Tahun Gerakan Kewirausahaan Nasional, Jakarta, 8 Maret 2012 Kamis, 08 Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. dimatangkan oleh berbagai pergerakan yang bersifat nasional di daerah-daerah.

MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBELA MERAH PUTIH. Membangun(kan) Nasionalisme Pemuda

Tanggal 17 Agustus Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi dan Salam sejahtera bagi kita sekalian.

SERATUS PERSEN RELIGIUS DAN SERATUS PERSEN INDONESIA Rohani, Agustus 2012, hal Paul Suparno, S.J.

BAB I PENDAHULUAN. Utara di sebelah Tenggara dan Selatan. (Adan 2006: 3)

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Syafrizal Helmi Staff Ahli Rektor USU bidang Kemahasiswaan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

Ucapan yang terus terang ini memberikan harapan bagi Nabi, bahwa Walid akan segera. Khalid bin Walid

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1993 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Sambutan Presiden RI pd Peresmian Monumen Perjuangan Mempertahankan NKRI, tgl.22 Juli 2013, Jakarta Senin, 22 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

MENGENAL ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki wilayah laut

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

Didikan Barat dan Didikan Pesantren Menuju ke Masyarakat yang Dinamis

PESANAN TAQWA. Mudahmudahan. mendapat keberkatan di dunia dan di akhirat. melaksanakan segala perintah. meninggalkan segala larangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

KEGUNAAN SEJARAH Bersifat edukatif, k

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

BAB I PENDAHULUAN. para pendiri bangsa ini ketika merumuskan ide tersebut.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

66. Mata Pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Gambar: Pertemuan pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA. Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah. Sukatan Pelajaran KAJIAN TEMPATAN

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

AMANAT MENTERI SOSIAL RI PADA UPACARA PERINGATAN HARI PAHLAWAN 10 NOVEMBER 2O16

Pidato Presiden RI dalam Memperingati 1 Tahun Kemerdekaan Indonesia (17 AGUSTUS 1946)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

BAB V KESIMPULAN. beradaptasi dengan situasi yang baru sebagai sebuah wilayah yang merdeka. Citacita

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA UPACARA PERINGATAN KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2015

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

Transkripsi:

Dokumentasi Lukisan Trisno Sumardjo Munculnya negara muda di dunia adalah karena dorongan kuat akan memenuhi sesuatu kebutuhan bersama. Kebutuhan ini ditanah kita lazim dinamakan persatuan kebangsaan, yang digunakan untuk merebut hak hak yang mutlak bagi perkembangan bangsa: hak kemanusiaan, hak kemerdekaan, hak menyatakan keinginan, hidup dan kebangsaannya sendiri. Dorongan kuat guna mencapai ini bagi tiap tiap bangsa diperolehnya dari zaman zaman kejayaan dalam sejarahnya: keperwiraan pahlawan pahlawannya, jiwa besar dan kepandaian seniman seniman dan orang orang lainnya yang digunakan. Dengan bebas dan penuh gairah, penghargaan kepada sejarah dunia ini dilakukan oleh bangsa bangsa yang telah merdeka dan maju; jiwa kebangsaan mereka diisi oleh kebudayaan yang gilang gemilang, pada hakikatnya menuruti arus besar hendak merebut hak hak yang mutlak tadi. Isi sejarah sesuatu bangsa ini merupakan dokumentasi yang bukan main besarnya. Buah kebangsaan dalam artian yang baik, dorongan serta teladan bagi tiap tiap tenaga kratif, sumber ilham dan semangat jiwa bagi manusia yang tak mau musnah dengan tiada berjasa dan mempertahankan hak hidupnya, pernyataan dirinya dan pernyataan bangsanya untuk dapat penghargaan yang layak sebagai bangsa yang terhormat, pun juga pernyataan jiwa hendak memberi sumbangan berupa hasil hasil kebudayaan dan kesenian kepada dunia, yakni hasil hasil manusia kreatif. Semuanya ini merupakan isi sejarah tadi yang kita ketemukan dokumentasinya dalam buku buku yang dihasilkannya, dalam museum museum, dalam koleksi negara dan koleksi partikelir, pendeknya dalam segala hal yang membentuk kebudayaan bangsa kita.

Kini bangsa Indonesia telah merebut kemerdekaannya; permulaan status baru ini selain ikut mengisi sejarah dan kebudayaan dunia adalah juga menghendaki pemeliharaan isi itu. Sayang sekali yang diketahui dan dihargai orang pada umumnya setelah taraf baru yang gemilang sesudah tahun 1945 itu hanya usaha pergerakan dan pemimpin pemimpin politik, yakni usaha membentuk kekuasaan saja, padahal hasrat menyatakan mau merdeka itu bukannya soal merebut kekuasaan politik belaka, melaikan memupuk semangat jiwa selengkap lengkapnya disegala lapangan pernyataan manusia. Maka selain di gelanggang politik kita juga mesti mempunyai banyak tenaga di lapangan lapangan lain, misalnya filsafat, kesenian, dan lain lain. Persiapan menyatakan diri, memang sudah ada sebelumnya saat proklamasi, ialah dekat sebelum zaman Jepang, pada tahun 1937 (Persagi=Persatuan Ahli Ahli Gambar). Revolusi dan terbukanya kemerdekaan adalah wujud wujud pernyataan kita untuk menunjukkan pada dunia: inilah bangsa kita. Pada saat itu kaum pelukis sudah betul betul sadar akan mengemukakan segala macam perjuangan bangsanya dalam bentuk kesenian. Maka di sinilah perjuangan seni berjalinan erat dengan kebangunan bangsa, kesadaran diri dan kesadaran akan semangat zaman. Seni lukis Indonesia adalah salah satu dari lapangan lapangan yang sedikit jumlahnya di tanah air kita yang dengan lantang serta meyakinkan sekali membunyikan trompet Rẻveil! Sebagai pembaca dan peminat, kami ikut bersyukur bahwa Mimbar Indonesia dalam nomor Hari Pahlawan nya memuat produksi beberapa lukisan yang memang dengan sengaja dibikin untuk memperingati dan menghargai perjuangan kita di tahun tahun 1945 dan selanjutnya sebagai pushing power menuju kebahagian bangsa, seperti belum pernah sebelumnya kita kenal dalam sejarah tanah air kita. Lukisan lukisan ini adalah sebagian dari 65 buah lukisan, buah tangan 25 orang pelukis, yang empat tahun yang lalu semuanya tergabung dalam perkumpulan kesenian Seniman Indonesia Muda.

Dengan bantuan materi oleh Biro Perjuangan dari Kementrian Pertahanan, S.I.M, dalam tahun 1947 mengadakan seteleng besar besaran di Yogyakarta dengan koleksi dokumentasinya itu yang telah menjadi milik Negara. Masih segar dalam arus kebangsaan di waktu itu, kerjasama antar kaum seniman dengan serentak dan serempak itu adalah juga unik dalam sejarah kita pada umumnya, maupun dalam sejarah kesenian kita dalam hal ini kita patut bergembira hati atas jasa mereka serta jasa pemimpinnya S. Sudjojono. Eksplosi kegiatan secara spontan, sebagaimana cocok dengan watak seniman! Waktu itu mereka masih dalam taraf mencari dalam saat permulaannya, bahkan ada yang baru mulai belajar mengerakkan pensil di atas kanvas, dan kini pun meraka masih belum lepas dari taraf mencari itu. Apakah yang dicari? Berontak terus melawan penjajah, Menegakkan kemerdekaan, adalah semboyan semboyan yang dewasa itu berkumandang di mana mana. Potriotisme di masa Sturm und Drang 1, didalam hati yang baru terbuka bagi nilai nilai universal yang samar samar dalam jiwa yang baru belajar atau mencari apa artinya kesenian itu dan apa kedudukannya dalam masyarakat dan perjuangan hebat menghadapi musuh yang berabad abad. Dalam keadaan begitu belum dapat kita sebut adanya kesadaran yang bermakna penuh. Kita hargai usaha mereka seperti usaha kanak kanak yang memulai masa puberteitnya, tapi dalam artian baik, yakni spontan, murni, dengan elan vital yang mengagumkan. Kita boleh mengatakan: belum sempurna, mereka masih harus belajar banyak, tapi tidak boleh diingkarkan bahwa kita patut berbangga pula. Timbulnya kegiatan pelukis pelukis ini selaras dengan sifat jiwa Proklamasi Kemerdekaan oleh pemuda pemuda kita dan perjuangan rakyat kita selanjutnya, yakitu: meskipun cerai berai belum teratur rapi, disana sini sektaristis, ruwet, kacau, riuh dengan segala macam bentakan dan teriak teriak, namun berisi anasir anasir yang menyebabkan dunia luar kagum dan mengapa Belanda 1.Strum und Drang (Jer.): masa pancaroba

akhirnya menyerah, yakni: jujur, spontan, berani dan serempak. Jujur berarti: taat mendengarkan kata hati, spontan dengan tiada memperhitungkan kepentingan diri sendiri, serempak dengan persatuan kebangsaan pemuda pemuda dan rakyar jelata; disinilah letaknya kekuatan bangsa kita pada masa yang lalu, sekarang dan di zaman yang akan datang! Kekuatan Indonesia tidaklah pada tingginya intelek; kaum intelek itu pun sebagian terbesar tidak tidak mempunyai sifat sifat tersebut di atas, meskipun mereka dengan dipelopori oleh perjuangan diplomasinya akhirnya memegang pimpinan di segala lapangan yang tadinya banyak dipegang oleh pemuda. Kita saksikan keadaan yang begini: pertama tama kegiatan berujung yang spontan, didukung oleh patriotism tulen, walaupun tidak teratur namun dimana mana kita lihat pemuda dan rakyat, pelajar pelajar dan laskar laskar tidak resmi melanjutkan pergulatan untuk kemerdekaan ini dengan pesat dan tiada mengecewakan, sampai saat terakhir dalam peperangan grilya yang total. Merekalah orang orang kreafif, pembentuk pondamen kebudayaan Indonesia Baru, yang kini menjadi the forgotten men! 2 Sebagai gambaran tentang semangat jiwa dan semangat zaman yang kami uraikan diatas, pernyataan segerombolan pelukis ini sungguh sangat berharga. Tapi sayang sekali, mereka dalam keadaan Sturm und Drang dalam jiwanya, ruparupanya belum sadar akan nila nilai bersejarahnya atau pun kesadaran itu hanya samar samar belaka. Sebab kini koleksi lukisan ini (hampir) seluruhnya telah hilang, karena kurang perhatian untuk menyimpannya dan memeliharanya, sedangkan perhatian ini kita harapkan paling banyak dari pihak mereka sebagai pencipta penciptanya. Sehingga kini hanya satu dua lukisan saja yang selamat. Janganlah pelukis pelukis yang bersangnkutan menyalahkan saja keadaan zaman yang serba keruh. Tanggung jawab dan minat besar mestinya memungkinkan mereka menyelamatkan milik negara yang berharga itu, sekurang kurangnya sebagian agak besar dari koleksi tadi. Betul Sudjojono dan teman temannya yang kini jauh lebih kecil jumlahnya itu dalam tahun yang lalu mengerjakaan pula dokumentasi kedua. Tetapi pada 2. the forgotten men (Ing.): orang orang terlupakan.

mereka kurang kelihatan adanya sifat sifat spontaniteit dan kemurnian yang tadinya kita saksikan pada koleksi pertama, yang dijalankan dengan keikhlasan hati, jauh dari percekcokan serta keinginan hendak dengan sengaja melantingkan ide sealiran yang disangkanya baru, jauh dari kehendak menempatkan diri sendiri di latar depan dan mengejar keuntungan material. Hendaknya para seniman insaf bahwa membuat seni itu dimulai tidak dengan ide tertentu tentang suatu aliran tetapi sebaliknya, ide dengan sendirinya timbul sewaktu bekerja, sambil menyelami kita tahu barang barang berharga apakah yang ada di dalam laut, tidak terutama dengan tinjauan dari atas permukaan air. Memang bangsa Indonesia, sekarang banyak kena penyakit menghargakan diri terlalu tinggi (zelfoverschatting) serta kecondongan kepada tidak hendak mengakui hak hidup, hak pernyataan hidup serta keindahan dan kebenaran yang ada pada gerombolan lain, aliran lain dan seniman lain. Akibat kepicikan serta masa puberteit yang belum sanggup mereka atasi. Sambil ber revolusi kita hendaknya memelihata terus kejujuran dan kemurnian dari mulanya sudah ada kita miliki. Istimewa dari kaum seniman kita harapkan manusia manusia yang tidak tenggelam dalam arus statisch 3, birokrasi dan petit bourgeoisie yang kini merajalela di masyarakat kita. Kejujuran, kemurnian dan kehendak baik inilah, disamping keseniannya yang mulai berkembang lanjur atau kurang lanjur, dalam bebebrapa hal hanya karena kurang sempurna tekniknya yang direproduksi dalam halaman halaman majalah ini semoga tidak luntur! 3. statisch (Bld.): mandek Sumber: Majalah Indonesia, No 4, TH.II, April 1951