BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapakan pendidikan karena manusia mempunyai kelebihan dan titik

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kepribadian seseorang akan dibangun. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Sejalan dengan perkembangan. meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. hasil observasi atau eksperimen di samping penalaran. 2 Matematika adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Matematika sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberi makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Tetapi juga. oleh orangtua dan guru. Anak yang memiliki motivasi akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagian besar dari proses perkembangan manusia berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP N 10 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia melalui kegiatan pembelajaran. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang dihasilkan agar mampu bersaing dengan negara-negara

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya menusia. 1 Pengalaman pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan, karena pendidikan berperan dalam. Orang yang memiliki ilmu pengetahuan, kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha untuk menumbuhkembangkan potensi SDM melalui

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Penjelasannya, Pasal 3.

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pertumbuhan ekonomi dan modernisasi disegala bidang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA

siswa adalah selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, semua bidang studi

BAB I PENDAHULUAN. Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI I TERAS BOYOLALI TAHUN 2009/2010 SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

I. PENDAHULUAN. kesejahteraan hidup. Pentingnya pendidikan di Indonesia tercermin dalam

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sumber daya manusia (human resources development) untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-undang pendidikan menyebutkan bahwa pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB I PENDAHULUAN. berpikir untuk menumbuh kembangkan daya nalar, cara berpikir logis, sistematis

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. kemajuan suatu bangsa. Hal ini menjadi tujuan utama dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. (jasmani). Untuk melakukan itu semua diperlukan suatu proses yang. yang diakibatkan oleh belajar tersebut. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci kemajuan dari suatu negara, sehingga. pendidikan memegang peranan penting dan signifikan bagi perkembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

ini bisa dirasakan ketika sebuah lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan yang benar-benar baik, sehingga dapat

I. PENDAHULUAN. lain-lain. Perubahan itu merupakan kecakapan baru yang terjadi karena adanya

PEMBELAJARAN MELALUI DISKUSI KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik dan bernilai,

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tujuan dan berguna untuk mencerdaskan masyarakat, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-Qur an surah Ar-Ra du ayat 11 Allah SWT berfirman: ...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang banyak dituntut

I. PENDAHULUAN. merupakan sarana yang sangat baik dalam pembinaan sumberdaya manusia.

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI BRAIN BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN MATRIKS DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Pendidikan juga memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa. Pendidikan yang diselenggarakan di Indonesia merupakan realisasi dari salah satu didirikannya Negara Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan akan lahir manusiamanusia yang mampu memberikan sumbangan kepada Negara dengan potensi dan bakat yang dimiliki. Negara Indonesia mencantumkan tujuan pendidikan ke dalam alenia ke-3 UUD 1945 yang diimplementasikan pada UU nomor 2 tahun 1989 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut di atas pemerintah menyelenggarakan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila sebagai pedoman kehidupan bangsa dengan 1

2 mengadakan pembelajaran di sekolah. Salah satu mata pelajaran yang penting untuk diberikan kepada peserta didik di sekolah adalah matematika. Pendidikan matematika merupakan unsur pendidikan nasional yang dianggap penting karena matematika merupakan salah satu komponen yang ikut serta berperan dalam peningkatan sumber daya manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa kemajuan dan perkembangan suatu bangsa dapat tercapai melalui SDM yang tinggi dan penataan pengelolaan pendidikan yang baik. Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang mempunyai peran yang cukup besar baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu dan teknologi. Kline menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan yang menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam menghadapi dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam. 1 Matematika merupakan sumber dari ilmu yang lain karena banyak ilmu-ilmu yang penemuannya dan pengembangannya bergantung padanya. Hal ini disebabkan dari kedudukan matematika sebagai ratu ilmu pengetahuan. 2 Selain itu, matematika merupakan salah satu ilmu yang harus dipelajari dalam setiap jenjang pendidikan. Maka dari itu, pendidikan matematika pada setiap jenjang harus benar-benar dikuasai oleh siswa agar tidak tertinggal dan kesulitan menerima pendidikan matematika di jenjang selanjutnya. Pembelajaran matematika di sekolah diharapkan menjadi suatu pembelajaran yang disukai dan tidak ditakuti siswa. Namun kenyataannya masih 1 Erman Suherman, et.al, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: Universitas Pendidikan Bandung, 2003), hal.17 2 Ibid., hal.25

3 banyak siswa yang menganggap matematika itu pelajaran yang kurang menarik, sulit, dan bahkan membosankan. Matematika masih sering menjadi momok bagi siswa sehingga keingingan dalam diri siswa untuk belajar matematika sangat kurang sekali yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu cerminan kualitas pendidikan di sekolah adalah hasil belajar yang dicapai siswa di sekolah. Hasil belajar siswa dapat dicapai secara maksimal dengan adanya proses pembelajaran yang baik. Suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran adalah kegiatan mengajar. Mengajar adalah mengorganisasikan fasilitas dan lingkungan yang memungkinkan siswa belajar. Mengajar dilakukan untuk mengusahakan perubahan perilaku yang diinginkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 3 Mengajar yang baik akan menunjang pendidikan yang baik pula. Untuk mewujudkan pendidikan yang baik harus dimulai dengan proses belajar yang baik pula. Allah SWT berfirman dalam Al Qur an surat Al Alaq ayat 1 5: Artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, (4) Yang mengajar (manusia) 3 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 66

4 dengan perantara kalam (perantara tulis baca). (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Dalam surat Al- Alaq tersebut berisi penjelasan tentang (1) perintah membaca dalam arti yang seluas-luasnya, dengan perintah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan secara komprehensif; (2) kekuasaan Allah SWT, bahwa Dia berkuasa untuk menciptakan manusia, memberikan nikmat dan karunia berupa kemampuan membaca. Sifat Allah yang Maha melihat terhadap segala perbuatan yang dilakukan manusia serta berkuasa untuk memberikan balasan yang setimpal; (3) perlunya alat dalam melakukan kegiatan dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan ilmu pengetahuan sebagai sarana pendidikan. Dari penjelasan isi ayat tersebut dijelaskan bahwa pendidikan manusia sangatlah penting dan harus dikembangkan, sehingga sangat dibutuhkan alat atau metode mengajar guru yang harus dikembangkan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien mengenal pada tujuan yang diharapkan. Seorang guru harus dapat untuk menciptakan kondisi yang kondusif agar berlangsung kegiatan belajar yang bermakna dan optimal, sehingga dapat mengoptimalisasikan kegiatan belajar dengan hasil yang bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai metode dan model-model pembelajaran yang dibutuhkan siswa. Dalam memilih metode pembelajaran, guru harus memperhatikan faktor siswa sebagai subyek belajar. Siswa adalah subyek utama yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar sekolah. 4 Siswa harus mempunyai motivasi, kritis dan 22 4 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hal.

5 kreatif dalam pembelajaran matematika, sehingga pembelajaran berlangsung secara efektif. Pelaksanaan pembelajaran konvensional merupakan salah satu faktor yang menyebabkan siswa kurang aktif, enggan bertanya, takut atau malu untuk bertanya dan membuat siswa merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Oleh karena itu model pembelajaran tersebut dirasa kurang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran matematika, diperlukan suatu metode pengajaran yang bervariasi. Dalam hal ini supaya dalam proses belajar siswa selalu menunjukkan ketekunan, perhatian, keantusiasan, motivasi yang tinggi dan kesediaan berperan serta secara aktif. Pada dasarnya siswa satu berbeda dengan siswa yang lainnya, baik dalam hal kemampuan maupun cara belajarnya. Perbedaan itu menyebabkan adanya kebutuhan yang berbeda dari setiap anak. Karena perbedaan ini diperlukan sebuah alternatif pembelajaran yang memungkinkan terpenuhinya kemampuan individual siswa. Salah satu karakteristik pembelajaran yang efektif adalah jika pembelajaran dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat. 5 Dalam hal ini dibutuhkan variasi penggunaan kelompok besar dan kelompok kecil. Salah satu alternatifnya adalah menerapkan model pembelajaran cooperative script. Model pembelajaran cooperative script dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menyampaikan materi pelajaran matematika. Model pembelajaran cooperative script sampai saat ini memang belum layak diteliti di Indonesia dan belum layak dikembangkan baik melalui penelitian maupun aplikasinya dalam pembelajaran di kelas. Namun demikian model cooperative script merupakan 5 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAILKEM, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hal.29

6 model pembelajaran yang mengembangkan upaya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. 6 Model cooperative script efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi pelajaran. 7 Dengan model pembelajaran ini semua permasalahan siswa dapat dipecahkan karena siswa yang awalnya masih cenderung ramai jika dilakukan pembelajaran yang individualis menjadi pembelajaran yang lebih mengutamakan kerjasama antar siswa sehingga mampu mengarahkan siswa untuk lebih memusatkan perhatian pada pembelajaran tersebut. Selain itu, siswa juga mendapatkan kesempatan mempelajari bagian lain dari materi yang tidak dipelajarinya. Model pembelajaran cooperative script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagianbagian dari materi yang dipelajari. 8 Pada model pembelajaran ini siswa akan dipasangkan dengan temannya dan akan berperan sebagai pembicara dan pendengar. Pembicara membuat kesimpulan dari materi yang akan disampaikan kepada pendengar dan pendengar akan menyimak, mengoreksi, serta menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap. 9 Selain penggunaan model pembelajaran, hal yang mendukung dalam pencapaian hasil belajar matematika yang optimal adalah motivasi dalam diri siswa sendiri, dimana motivasi merupakan keinginan yang terdapat pada seseorang yang merangsang untuk melakukan tindakan. 10 Motivasi timbul karena adanya keinginan untuk berbuat sesuatu, baik dari dirinya sendiri maupun pengaruh dari luar. Keberhasilan dalam belajar sangat dipengaruhi oleh motivasi 6 Sri Adam, Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Materi Trigonometri Peserta Didik Kelas X Man 2 Tulungagung.. Skripsi Tidak Diterbitkan, (Tulungagung: skripsi tidak diterbitkan, 2012), hal. 5 7 Ibid., 8 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan., hal. 81 9 Sri Adam, S.. Pengaruh Model Pembelajaran hal. 6 10 Husaini Usman, Manajemen Teori Praktek Dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 245

7 dari siswa itu sendiri. Motivasi yang tinggi akan berperan untuk meningkatkan hasil belajar matematika agar tercapai secara optimal. Motivasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 11 Apabila siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka siswa akan siap menerima dan menguasai materi yang disampaikan guru. Banyak siswa beranggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang sulit maka diperlukan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Siswa yang motivasi belajar matematikanya tinggi maka hasil belajarnya akan lebih baik dibanding dengan siswa yang motivasi belajar matematikanya rendah. Adapun salah satu hasil penelitian terdahulu tentang penggunaan model pembelajaran cooperative script yaitu berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Peserta Didik Kelas X MAN 2 Tulungagung Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar matematika siswa. Adapun salah satu hasil penelitian terdahulu tentang motivasi belajar yaitu berjudul Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Teaching Dengan Teknik Mind Mapping Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII di MTsN Karangrejo Tulungagung Tahun ajaran 2012/2013. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran 11 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal.75

8 quantum teaching dengan teknik mind mapping terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Adapun lokasi yang dipilih oleh peneliti yaitu SMP Islam Durenan Trenggalek. Peneliti melihat adanya pembelajaran di SMP Islam Durenan yang masih menggunakan pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran konvensional banyak siswa yang kurang respon aktif (bertanya) terhadap guru setelah materi disajikan yang berakibat pada pemahaman siswa kurang maksimal. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan suatu penelitian eksperimen yaitu dengan menerapkan model pembelajaran cooperative script. Model pembelajaran cooperative script dapat memudahkan siswa dalam memahami materi. Dalam pembelajaran ini siswa dapat saling menyampaikan pendapat atau ide kepada pasangannya mengenai materi yang sedang dipelajari serta saling mengingatkan keterkaitan materi dengan materi telah dipelajari sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII Di SMP Islam Durenan Tahun Ajaran 2013/2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan tahun ajaran 2013/2014. 2. Adakah pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan tahun ajaran 2013/2014.

9 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap motivasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan tahun ajaran 2013/2014. 2. Mengetahui ada atau tidak ada pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan tahun ajaran 2013/2014. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 12 Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model pembelajaran cooperative script mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan E. Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan, antara lain: 1. Secara teoritis, penelitian ini akan menguji pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas 12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 64

10 VIII SMP Islam Durenan. Sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang ada kaitannya dengan masalah upaya peningkatan proses pembelajaran. 2. Secara praktis, dari penelitian ini akan bermanfaat bagi: a. Bagi Sekolah Memberikan suatu informasi untuk perbaikan proses pembelajaran matematika di sekolah sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. b. Bagi Guru Sebagai masukan bahwa pembelajaran cooperative script dapat digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan dan menciptakan kegiatan belajar yang menarik serta memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat dilakukan guru dalam proses pembelajaran. c. Bagi Siswa Meningkatkan keaktifan dan keberanian dalam mengungkapkan pendapat. Siswa juga dapat saling bertukar informasi dan saling menguatkan pemahaman materi yang diajarkan satu sama lain. d. Bagi Peneliti Memberikan sumbangan pemikiran tentang model pembelajaran matematika yang lebih efektif, kreatif dan menyenangkan serta sebagai calon pendidik agar dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam mengajar matematika.

11 F. Ruang Lingkup Dan Keterbatasan Penelitian 1. Ruang Lingkup Variabel-variabel yang akan dibahas dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Islam Durenan adalah variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun rincian dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas (X) : model pembelajaran cooperative script b. Variabel terikat (Y) : motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Islam Durenan. 2. Keterbatasan Penelitian Mengingat permasalahan dalam suatu penelitian dapat berkembang menjadi masalah yang lebih luas dan kompleks maka perlu membatasi pada halhal sebagai berikut: a. Subyek penelitian adalah siswa-siswa kelas VIII SMP Islam Durenan pada tahun ajaran 2013/ 2014. b. Model pembelajaran yang diteliti pengaruhnya terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa dalam penelitian ini adalah model pembelajaran cooperative script. c. Materi pembelajaran yang diberikan dalam penelitian ini adalah prisma dan limas.

12 G. Penegasan Istilah 1. Definisi secara Konseptual a. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. 13 b. Model pembelajaran cooperative script merupakan metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. 14 c. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku. 15 d. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 16 2. Definisi secara Operasional Pengaruh model pembelajaran cooperative script terhadap motivasi dan hasil belajar matematika siswa merupakan suatu penelitian yang akan menguji ada tidaknya pengaruh belajar matematika yang ditimbulkan pada motivasi dan hasil belajar siswa setelah diberikan suatu perlakuan yaitu dengan model pembelajaran cooperative script yang diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Islam Durenan dalam proses pembelajaran materi prisma dan limas 13 Ebta Setiawan,Kamus Besar Bahasa Indonesia versi 1.1,(Pusat Bahasa:2010) 14 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan..., hal. 81 15 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal.163 16 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1991), hal. 22

13 H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam 5 bab, yaitu bab (I) pendahuluan, bab (II) landasan teori, bab (III) metode penelitian, bab (IV) hasil penelitian dan pembahasan, bab (V) penutup. Bab (I) membahas tentang (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) hipotesis penelitian, (e) kegunaan penelitian, (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, (h) sistematika penulisan skripsi. Bab (II) membahas tentang (a) pembelajaran matematika, (b) model pembelajaran cooperative script, (c) motivasi belajar, (d) hasil belajar (e) kajian penelitian terdahulu, (f) kerangka berpikir Bab (III) membahas tentang (a) rancangan penelitian, (b) populasi, sampling, dan sampel, (c) sumber data, variabel, dan skala pengukurannya, (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, (e) analisis data Bab (IV) membahas tentang (a) hasil penelitian (b) pembahasan penelitian. Bab (V) membahas tentang (a) kesimpulan, (b) saran