Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

dokumen-dokumen yang mirip

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Penerbit PT Elex Media Komputindo

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Oleh: Windra Yuniarsih

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

AMINAH. udah hampir setengah jam Aminah mengurung

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Bab 4 Kecakapan Komunikasi Dasar

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Belajar Memahami Drama

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

(Aku Melihatnya & Dia Melihatku)

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Stupid Love. June 21 st, 2013

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

.satu. yang selalu mengirim surat

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Tak Ada Malaikat di Jakarta

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

BAB I MANUSIA BISA TUMBUH SAYAP

Mengapa hidupku jadi seperti ini Tuhan? Aku takkan bisa menikmati kebebasanku seperti dulu lagi.

Pupuklah terus cinta dalam keluarga Anda. Pastikan buku di atas dan di bawah ini menjadi bacaan Anda sekeluarga, sebelum, sesudah, dan selamanya...

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

P A D A M U E M B U N

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Sepasang Sayap Malaikat

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Budi Mulyanto. Hati Bicara

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

"INSECT POLITICS" By Anju Based on a Short Story "RANDEVU" Draft 2

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

AKU AKAN MATI HARI INI

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

Then, something unexpected happened.

BATANG BERMANFAAT. Farhan Abdul Aziz M. Kau berjalan diatas kertas Kau menari-nari diatas kertas Kau berjasa bagi kita Kau adalah pahlawanku

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Muslimah Keren _MUSLIMAH KEREN_RM pdf 1 5/17/2017 5:29:17 PM

Minho JiYeon Reminiscence

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Bimo, Ra, Kenapa lagi sama calon lakimu itu duhai Syaqilaku sayang? godaku. Ojo ngenyeklah. Hahaha. Iya, iya. Bimo kenapa? Tadi aku nggak sengaja

Senja, Sebuah Kisah Sebuah Cerita

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

PRAJURIT YANG HILANG. Bulan Merkurius, dalam sistem kalender Teffloo

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Chapter 01: What will you do to protect me?

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

semoga hujan turun tepat waktu

Saat itu aku sedang berdua di rumah dengan Fadhil, Kak Dityo sedang berada di kampus, dan Kak Darma baru saja pulang.

37. Hari Yang Kelabu

PIPIN, KAKEK, DAN KERETA API. El Johan Kristama

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE

Bab 1 : Lerodia, Desa Penambang Pharite

oooooooo "Park Shinhye!!!!!"

Kisah " Telaga Warna "

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Loyalitas Tak Terbatas

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Transkripsi:

1 Pergi Tak Kembali Oleh: Firmansyah Lima tahun berlalu tanpa terasa. Tanpa terasa? Tidak juga, lima tahun itu juga Dam dan istrinya menunggu. Beruntung saat mereka mulai merencanakan banyak terapi hamil, penantian itu berakhir. Pagi itu istrinya mendadak mual-mual. Kegembiraan segera melingkupi rumah kecil mereka. Istrinya kembali hamil. Pagi ini hari Minggu, Dam riang menyiapkan masakan. Hari yang menyenangkan. Ada banyak kabar gembira minggu-minggu terakhir ini. Pertama, kandungan istrinya sehat. Sepanjang istrinya rajin minum obat penguat rahim, tidak terlampau lelah, tidur cukup, dan berbagai daftar lainnya dalam daftar saran dokter, bayi mereka aman. Kedua, hasil USG memberitahukan bahwa bayi mereka kembar empat dengan dua berjenis kelamin perempuan dan dua lagi laki-laki. Sempurna. Sungguh kebahagiaan yang luar biasa, hadiah Sang Pemilik Fajar yang tak terduga. **** 1

Sembilan bulan berlalu. Malam itu, saat Dam dan istrinya duduk di halaman rumah. Riang memandang hamparan kota yang memesona. Saat Dam menggelitiki istrinya sambil berseru mengancam. Ayo Sayang, kasih tahu siapa nama-nama anak kita nanti? Saat istrinya menghindar, Tidak mau. Itu kan kejutan! Saat itulah, langkah kaki istrinya mendadak terhenti. Bagai pasak yang dihunjamkan, bagai seekor burung terkena panah pemburu. Istrinya mengkerut. Jatuh terduduk. Meringis kesakitan. Mulutnya mendesah tertahan. Seluruh tubuhnya mengejang seketika. Dan mata hitam-bulat indahnya terpejam menahan sakit. Dam meloncat, berseru panik. Ada apa? Apa ada yang sakit? Jangan bercanda, Yang. Darah! Darah berceceran membasahi daster istrinya. Gemetar Dam membantu istrinya duduk di halaman rumput. Lantas berlari kesetanan mengeluarkan mobil dari garasi. Menggendong istrinya patah-patah. Gemetar meletakkan tubuh istrinya di jok depan. Melesat menyusuri jalan. Istrinya mendesah tertahan. Sabar Yang, sabar. Bertahanlah, aku mohon. Mobil Dam memecah keramaian kota. Mobil itu dua kali menerabas lampu merah. Dua kali mengambil jalur berlawanan. Berkali-kali menyalip mobil lainnya. Menerabas tiang parkiran rumah sakit. Dan berteriak-teriak di depan Instalasi Gawat Darurat, memanggil perawat yang berjaga. Dia membopong istrinya, memaksakan diri berlari. 2 Mirza Ghulam Ahmad, Ghofar El Ghifary, dkk

Istrinya dibawa masuk ke ruangan kaca. Dam berdiri termangu, menatap kosong istrinya yang tergeletak tak berdaya. Setengah jam berlalu, dokter itu keluar dari ruangan. Dam gemetar menunggu. Kami harus mengoperasi bayinya. Apa... apakah bayinya selamat? Kami belum tahu, kita berharap operasi bisa menyelamatkan kedua-duanya. Istrimu sadar, kondisinya sejauh ini baik terkendali. Kau mau bicara sebentar? Lima menit. Kami harus menyiapkan operasi. Dam tidak perlu mendengar kalimat itu dua kali, dia sudah bergegas masuk ke dalam ruangan kaca. Menggigit bibir. Melangkah pelan, mendekat. Istrinya menatap lemah, mencoba tersenyum. Apa kata Dokter? Istrinya bertanya amat pelan. Baik. Kau akan baik-baik saja, Yang. Mereka sedang menyiapkan operasi. Bayi kita akan selamat. Dam berbisik, mengelus lembut dahi istrinya. Wajah itu terlihat amat lemah. Pucat. Diam. Senyap. Dan entah kenapa istrinya mendadak menangis. Kau jangan menangis, Yang. Semua pasti baik-baik saja. Aku takut. Tidak ada yang perlu ditakutkan. Aku sungguh takut. Ada aku, Yang. Aku kan terbiasa mengusir orangorang yang membuatmu takut. Dam tertawa getir, mencoba bergurau. 3

Jangan menangis, yang, aku mohon. Kalau kau menangis aku jadi ingin ikut menangis. Dam mengusap ujung matanya. Istrinya tersenyum lemah. Apakah aku terlihat cantik? Dam menelan ludah. Pertanyaan jenis apa ini? Dalam situasi seperti ini? Dam mengangguk pelan. Seperti apa cantiknya aku? Dam menggigit bibir. Aduh, bagaimanalah dia menjelaskannya. Dam tersenyum malu. Cantik sekali, sampai dia dulu (dan sekarang) kehilangan kata-kata untuk menjelaskannya. Lihatlah, muka pucat ini saja masih terlihat anggun-memesona. Seperti apa, Yang? Dam mengusap rambut. Kemudian pelan mengangkat kedua telapak tangannya. Mengacungkan sepuluh jari. Istrinya tersenyum lemah. Hening. Kau tahu, aku ingin selalu terlihat cantik di matamu. Aku ingin selalu terlihat cantik. Istrinya terisak lagi. Dam menelan ludah, mengusap pipi berlesung pipit itu. Aku ingin kau selalu merasa senang kepadaku. Merasa ikhlas. Istrinya tersengal. Aku bahagia sekali dengan semua kehidupan kita. Semua janji-janji manis yang kau berikan anak-anak, kita akan membesarkan anak-anak kita bersama agar mereka lebih bahagia dari kita. Anakanak yang akan memiliki orang tua yang utuh. Istrinya semakin tersengal. 4 Mirza Ghulam Ahmad, Ghofar El Ghifary, dkk

Kita akan membesarkannya bersama, Yang. Dam berbisik. Istrinya tersenyum amat lemah. Menatap sejuta arti. Waktunya habis. Dokter kembali. Bersiap. Dam tersenyum menatap istrinya. Mengecup dahinya. Berbisik, Aku cinta padamu selalu. Kemudian pelan melangkah keluar dari ruangan. Saat keluar itulah dia menyadari sesuatu. Ada yang keliru. Semua ini ada yang salah. Dam tidak tahu apa itu. Dia belum tahu itu. Tetapi ada yang tidak beres. Istrinya tengah bersiap. Lima menit operasi berjalan, semuanya benar-benar memburuk. Pendarahan. Istrinya pendarahan lagi. Dan kali ini parah. Pontang-panting suster menyiapkan kantongkantong darah. Lima belas menit operasi berlalu darah di kantong-kantong persediaan rumah sakit habis. Bagai ember bocor, darah mengalir keluar dari rahim istrinya. Dam menggigit bibir masuk ke dalam ruangan kaca. Hanya dia yang memiliki darah AB di sekitar situ. Dam tergugu menatap wajah istrinya yang pucat-pasi tertidur oleh obat bius. Tidak ada waktu untuk mengambil darah Dam, lantas baru dipindahkan ke istrinya. Dokter bergegas menyambungkan tangan mereka berdua. Lengannya tertancap belalai, menyambung ke lengan istrinya. Darah segar itu mengalir. Biarlah darahnya habis dipindahkan, asal istrinya selamat. Biarlah, asal bayinya selamat. Dam menggigit bibir. Lima menit berlalu. Bayi-bayi itu terselamatkan. Sesuai hasil USG waktu itu, dua laki-laki dan dua perempuan. Dam tersungkur di samping istrinya. Dokter menelan ludah. Perawat-perawat menyeka 5

ujung mata. Lima menit berlalu lagi, saat Dam mulai pucat pasi karena darahnya terus dipindahkan, dokter berhasil menahan pendarahan. Waktu berjalan lambat. Tujuh jam berlalu. Pukul lima dini hari. Waktu fajar. Dam yang setengah terkantuk tetap memaksakan diri berjaga. Jemari istrinya bergetar pelan. Dam terbangun. Mata istrinya pelan membuka. Kesadaran itu kembali. Perlahan, mata istrinya lama menatap sekitar. Masih bayang-bayang, remang mencari, melihat Dam di sebelahnya. Terhenti, pelan-pelan terang. Menatap suaminya amat redup, tersengal napas. Istrinya berusaha tersenyum. Entah apa sebabnya, mendadak istrinya menangis, terisak dalam. Amat memilukan menatap wajah lembut itu menangis. Mengiris hati siapa saja yang melihatnya. Kesedihan memancar bagai mata air yang direkahkan. Wajah itu amat sendu. Jangan menangis, Yang. Kumohon, semuanya akan baik-baik saja. Dam menelan ludah, bingung. Kenapa istrinya menangis? Apakah kau ridha kepadaku? istrinya bertanya tersengal. Di sela-sela tangisnya. Dam menelan ludah. Apa maksud pertanyaan ini? Ya Tuhan, apa maksudnya? Bagaimana mungkin dalam situasi ini istrinya bertanya pertanyaan itu? Bukankah Dokter bilang semuanya akan baik-baik saja? Jangan menangis. Dam membujuk. Apakah kau ridha kepadaku jika aku tak bisa membesarkan anak-anak kita bersama denganmu? 6 Mirza Ghulam Ahmad, Ghofar El Ghifary, dkk

Istrinya bertanya lagi, mata itu semakin redup, napasnya semakin lemah. Ya Tuhan, mendadak Dam ditanamkan kesadaran itu. Kesadaran yang membuatnya tergugu seketika. Ini kalimat terakhir. Jemari Dam gemetar menggenggam jemari istrinya. Jangan. Kumohon jangan pergi. Dam berseru panik. Waktu fajar itu terasa begitu mencekam dan memilukan. Apakah kau ridha kepadaku, Yang? suara istrinya melemah, napasnya satu-dua. KUMOHON!!! JANGAN PERGI!! Dam menekan bel di sebelah ranjang. Panik. Berusaha memanggil dokter, perawat. Siapa saja, tolong datanglah segera. JANGAN PERGI!!! Dam gemetar merengkuh tubuh itu. Apakah? istrinya menatap lemah, menunggu. Tidak akan ada lagi harapan itu. Benar-benar tidak akan ada lagi. Dam terpana. Menggigit bibirnya. Mata istrinya menunggu. Dam mengangguk pelan. Sungguh. Ya Tuhan, dia sungguh ridha dengan apa yang dilakukan istrinya selama ini. Sungguh ikhlas atas semua perlakuan istrinya. Dan anggukan itu mahal sekali harganya. Anggukan itu mengantar semuanya. Tepat di waktu fajar. Mata indah istrinya pelan menutup. Pergi. Selamanya. Meninggalkan keempat buah hatinya. 7