PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor: 12 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 12

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH DI BIDANG PERIKANAN

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2012 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor: 9 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri: B Nomor : 9

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 20 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : B NOMOR : 9

RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN IKAN

BUPATI SUMBAWA BARAT

RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 07

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ATAU PERTOKOAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT NOMOR 7 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

BUPATI SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMANDAU,

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

- 2 - LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2010 NOMOR 13

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 1998 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DI KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 35 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 3 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 3

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERIJINAN DAN PEMAKAIAN FASILITAS PADA TAMAN REKREASI KOTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 7 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 7

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 5 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENDARATAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABALONG,

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA) NOMOR 20 TAHUN 2002 (20/2002) TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

WALIKOTA PARIAMAN PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 2 TAHUN 2013 T E N T A N G RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DITEPI JALAN UMUM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 9 TAHUN 2000 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 9 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KAUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2012 Seri : C

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 2 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG. Nomor : 1 Tanggal : 25 Juni 1999 Seri : B Nomor : 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASER,

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 21 TAHUN 2012

RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PELELANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DAN DITEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : C

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 2 SERI C

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

P E R A T U R A N D A E R A H KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

P E R A T U R A N D A E R A H

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DI KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PROPERAT Sistem Jaringan Dokumentasi & Informasi ( SJDI ) Hukum Kabupaten Magelang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 10 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2012 NOMOR 133

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DI KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang : a. bahwa tarif Retribusi Tempat Rekreasi Obyek Wisata di Kabupaten Cilacap telah diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 2 Tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 7 Tahun 2002 tentang Tempat Rekreasi dan Olah Raga, dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan saat ini, sehingga perlu untuk ditinjau kembali dan disempurnakan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, maka perlu diatur dan ditetapkan Retribusi Tempat Rekreasi di Kabupaten Cilacap dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. UndangUndang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab UndangUndang Hukum Pidana ; 2. UndangUndang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah ( Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 8 Agustus 1950 ); 3. UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. UndangUndang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 No. 78 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3427); 5. UndangUndang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686) ; sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 6. Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), yang telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan PERPPU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Namor 4139); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Daerah Tingkat II Cilacap Nomor 2 Tahun 1988, tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap (Lembaran Daerah Kabupaten Tingkat II Cilacap Tahun 1988 Nomor 6 Seri D, Nomor 3);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 8 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 8); Dengan Persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DI KABUPATEN CILACAP. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Cilacap. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Cilacap. 3. Bupati adalah Bupati Cilacap. 4. Tempat Rekreasi adalah tempat atau kawasan tertentu berupa keadaan alam atau yang dibangun dan memiliki daya tarik wisata yang dapat memberikan kesegaran jasmani dan rohani, termasuk tempat olah raga yang dibangun di lingkungan obyek wisata; 5. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsipprinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. 6. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundangundangan Retribusi, diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 7. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang disingkat SKPD, adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 8. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 9. Penyidik Tindak Pidana di bidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi daerah yang terjadi serta menemukan tersangka. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dipungut retribusi setiap kali masuk atau menikmati dan menggunakan fasilitas di tempat rekreasi dan atau menggunakan tempat Olah raga yang berada di lingkungan obyek wisata. Pasal 3 (1) Obyek Retribusi tempat rekreasi : a. Tempat rekreasi ; b. Tempat berjualan di kios dan luar kios ; c. Tempat Parkir kendaraan ; d. MCK : e. Lapangan Tennis ( yang berada di lingkungan obyek wisata ) ; f. Lapangan Bulu Tangkis ( yang berada di lingkungan obyek wisata ) ; (2) Subyek retribusi adalah setiap orang pribadi atau badan yang masuk dan atau menikmati dan menggunakan fasilitas di tempat rekreasi dan atau menggunakan tempat olah raga yang berada di lingkungan obyek wisata yang menjadi milik atau dikuasai oleh pemerintah daerah. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 4 Retribusi Tempat Rekreasi termasuk golongan Retribusi Jasa Usaha

Tarif Retribusi ditetapkan sebagai berikut : a. Tempat Rekreasi 1). Karcis Tanda Masuk / Orang No. Klasifika si Obyek Wisata / Tempat Rekreasi 1. I 2. II 3. III Orang Dewasa Anak Dewasa Anak Dewasa Anak BAB IV BESARNYA TARIF RETRIBUSI Hari Biasa Pasal 5 Tarif Hari Libur Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Rp.2000 Keterangan Waktu Pagi : Pukul 04.00 07.50 WIB Siang : Pukul 08.00 16.50 WIB Malam : Pukul 17.00 03.50 WIB 2). Karcis Tanda Masuk Kendaraan Rp.3500 Rp.2000 Rp.2000 No. Jenis Kendaraan Tarip 1. Becak atau Dokar Rp. 1.000, 2. Sepeda Motor Rp. 2.000, 3. Kendaraan Roda Empat Rp. 5.000, 4. Kendaraan Roda Enam (Bus) Rp. 10.000, Rp.5000 Rp.5000 3). Karcis Tanda Masuk Rombongan dengan kendaraan Klasifikasi No. Jenis 1. Roda Empat Colt, Kijang 2. Bus Kecil Tiga Perempat 3. Bus Besar I II III Hari Biasa Hari Libur Hari Biasa Hari Libur Hari Biasa Hari Libur Pagi Siang/ Pagi Siang/ Pagi Siang/ Pagi Siang/ Pagi Siang/ Pagi Siang/ Malam Malam Malam Malam Malam Malam Rp.25.000, Rp.30.000, Rp.20.000, Rp.25.000, Rp.15.000, Rp.25.000, Rp.20.000, Rp.25.000, Rp.15.000, Rp.20.000, Rp. Rp. Rp.75.000, Rp.90.000, Rp.60.000, Rp.75.000, Rp.50.000, Rp.60.000, Rp.60.000, Rp.70.000, Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.100.000, Rp. 80.000, Rp.125.000, Rp. 90.000, Rp.80.000, Rp. Rp. Rp.1000.000, Rp. Rp.60.000, Rp. Rp.75.000, Rp. Keterangan Waktu : Pagi Siang Malam : Pukul 04.00 17.00 WIB : Pukul 17.00 04.00 WIB b. Tempat Berjualan di Kios dan di Luar Kios No. Jenis Tarif (Rp.) 1. Setiap M 2 setiap hari 200, 2. Retribusi Pedagaang diluar kios setiap berjualan per hari 1.000, c. Parkir Kendaraan No. Jenis Tarif (Rp.) 1. Kendaraan Roda Dua 1.000, 2. Kendaraan Roda Empat 3.000, 3. Kendaraan Roda Enam (Bus) 5.000,

d. MCK No. Jenis Tarif (Rp.) 1. Mandi 1.000, 2. Buang Air Besar/Kecil 500 Pasal 6 Besarnya tarif retribusi penggunaan tempat Olah raga sebagai fasilitas dalam lingkungan obyek wisata sebagai berikut : 1. Lapangan Tenis a. Untuk klub yang memakai satu kali tiap minggu dikenakan tarif retribusi Rp.50.000, perban tiap bulan. b. Untuk klub yang memakai dua kali tiap minggu dikenakan tarif retribusi Rp.75.000, perban tiap bulan. c. Untuk pemakaian pertandingan satu hari dikenakan tarif retribusi Rp.60.000, perban. 2. Lapangan Bulu Tangkis a. Untuk klub yang memakai satu kali tiap minggu dikenakan tarif retribusi Rp.40.000, perlap tiap bulan. b. Untuk klub yang memakai dua kali tiap minggu dikenakan tarif retribusi Rp.60.000, perlap tiap bulan. c. Untuk pemakaian pertandingan satu hari tarif retribusi Rp.50.000, perlap. Pasal 7 1) Penentuan kfasifkasi sebagaimana dimaksud da[am Pasal 5 huruf a Peraturan Daerah ini ditetapkan oleh Bupati; 2) Penentuan kfasifkasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini didasarkan pada kondisi dan fasilitas yang tersedia di tempat rekreasi. BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP RETRIBUS Pasal 8 Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar. Retribusi yang terutang dipungut di wilayah daerah. BAB VI WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9 BAB VII TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 10 (1). Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2). Sebagian penerimaan dari retribusi digunakan untuk membiayai kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan retribusi. (3). Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah atau dokumen lain yang dipersamakan. BAB VIII SANKSI ADMINISTRASI Pasal 11

Dalam hal wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar atau ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah. BAB IX TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 12 (1). Pembayaran retribusi dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati. (2). Apabila pembayaran retribusi dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi harus disetor ke Kas derah selambatlambatnya 1 x 24 jam. Pembayaran retribusi harus secara tunai (lunas). Pasal 13 BAB X PENAGIHAN RETRIBUSI Pasal 14 (1). Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan penagihan retribusi dikeluarkan 7 (tujuh) hari oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk sejak jatuh tempo pembayaran; (2). Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusi yang terutang. Pasal 15 Jika jumlah retribusi yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam surat teguran atau peringatan atau surat lain yang sejenis, maka kepada wajib retribusi dikenakan ketentuan sesuai peraturan perundangan yang berlaku. BAB XI PENGURANGAN, KERlNGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 16 (1). Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. (2). Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi sebagaimana pada ayat (1) Pasal ini dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi antara lain untuk mengangsur. (3). Keringanan retribusi (tanda masuk 1 orang) dapat diberikan dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian dan bagi penyandang cacat dan orang jompo. (4). Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan oleh Bupati. BAB XII KADALUWARSA PENAGIHAN Pasal 17 (1). Penagihan retribusi kadaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 3 ( tiga ) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi kecuali apabila wajib retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi; (2). Kadaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini tertangguh apabila : a. Diterbitkannya surat setelah teguran. b. Ada pengakuan hutang retribusi dari wajib retribusi baik langsung maupun tidak langsung. BAB XIII PENGAWASAN Pasal 18

(1). Untuk tertibnya pelaksanaan Peraturan Daerah ini perlu adanya pengawasan. (2). Pelaksanaan umum dan pelaksanaan teknis atas pelaksanaan Peraturan Daerah ini diatur Bupati Pasal 19 (1). Setiap orang pribadi atau badan yang akan masuk ke tempat rekreasi wajib menunjukan bukti pembayaran retribusi yang sah berlaku. (2). Setiap pengunjung taman rekreasi wajib menjaga tata tertib dan mematuhi ketentuanketentuan yang berlaku. Pasal 20 Setiap pengunjung dilarang : a. Membuat tulisan/coretan pada bagian bangunan fasilitas di tempat rekreasi. b. Masuk tempat rekreasi dalam keadaan mabuk. c. Membawa senjata tajam yag membahayakan keselamatan orang lain. BAB XIV KETENTUAN PIDANA Pasal 21 (1). Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajiban sehingga merugikan keuangan daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi yang terutang. (2). Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran. (3). Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini merupakan penerimaan daerah. BAB XV PENYIDIKAN Pasal 22 (1). Pejabat Pegawai Negeri sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi kewenangan khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah, sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. (2). Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (10) Pasal ini adalah : a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah, agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas. b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai pribadi atau badan, tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi daerah. c. Meminta keterangan dan barang bukti dari pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah. d. Memeriksa bukubuku, catatancatatan dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah. e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumendokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang Bukti tersebut. f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah. g. Menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud huruf e. h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana Retribusi daerah. i. Menghentikan penyidikan. j. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 23

Halhal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 24 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 2 Tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2000 Nomor 2 Seri B Nomor 1) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 7 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap Tahun 2002 Nomor 7 Seri B Nomor 4) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 25 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Cilacap. Disahkan di Cilacap pada tanggal 22 Mei 2008 Diundangkan di Cilacap pada tanggal 24 Mei 2008 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN CILACAP Cap / ttd SOEPRIHONO BUPATI CILACAP, Cap / ttd PROBO YULASTORO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2008 NOMOR 5

I. PENJELASAN UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DI KABUPATEN CILACAP Bahwa tarif Retribusi Tempat Rekreasi yang ada saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan asli daerah khususnya dari Retribusi daerah dipandang perlu untuk meninjau kembali Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 2 Tahun 2000 tentang Tempat Rekreasi dan Olah Raga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 7 Tahun 2002 tentang Tempat Rekreasi dan Olah Raga. Selanjutnya perlu ditetapkan lagi Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap tentang Retribusi Tempat Rekreasi di Kabupaten Cilacap. Peraturan Daerah ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah, dengan mengklasifikasi kembali jenisjenis retribusi Tempat Rekreasi dengan menetapkan jenisjenis fasilitas olah raga yang berada ditempat rekreasi untuk menjadi obyek retribusi. Dalam Peraturan Daerah ini disamping mengatur pemungutan retribusi tempat rekreasi juga mengatur pemungutan retribusi tempat olah raga khusus yang ada di tempat rekreasi, sedangkan tempat olah raga yang berada diluar tempat rekreasi diatur dalam peraturan daerah yang lain. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 huruf a (angka 1) huruf a (angka 2) huruf a (angka 3) huruf b huruf c Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 ayat (1) ayat (2) ayat (3) Pasal 11 : Yang dimaksud orang dewasa adalah wisatawan atau pengunjung remaja dan dewasa berumur diatas 12 (dua belas ) tahun keatas. Yang dimaksud anak adalah wisatawan atau pengunjung berusia 5 ( Lima ) tahun sampai dengan 12 ( dua belas ) tahun. : Yang dimaksud klasifkasi obyek wisata / tempat rekreasi adalah obyek wisata di Kabupaten Cilacap yang telah ditetapkan menjadi tempat rekreasi yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dengan klasifikasi I, II, dan III berdasarkan fasilitas yang tersedia di obyek wisata dimaksud. : Yang dimaksud tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak ketiga. Namun Pemerintah Daerah dapat mengajak bekerjasama badanbadan tertentu yang karena profesionalismenya layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pemungutan jenis retribusi secara lebih efisien. Kegiatan retribusi yang tidak dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga adalah kegiatan penghitungan besarnya retribusi terutang, pengawasan penyetoran retribusi, dan penagihan retribusi. : Yang dimaksud dengan dokumen lain yang dipersamakan, antara lain berupa karcis masuk, kupon, kartu langganan.

Pasal 12 ayat (1) Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 ayat (1) ayat (2) ayat (3) Pasal 17 ayat (1) ayat (2) huruf a Huruf b Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 ayat (1) ayat (2) Pasal 22 ayat (1) ayat (2) Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 : Yang dimaksud tempat lain yang ditunjuk adalah Bankbank atau Pos persepsi lainnya yang ditetapkan oleh Bupati untuk melakukan sebagian tugastugas bendahara penerimaan. : Dasar pemberian pengurangan dikaitkan dengan kemampuan wajib retribusi, sedangkan keringanan retribusi dikaitkan dengan fungsi yaitu keringanan untuk pendidikan, anakanak cacat dan panti jompo. : Saat kadaluwarsa penagihan retribusi ini perlu ditetapkan untuk memberikan kepastian hukum kapan hutang retribusi tersebut tidak dapat ditagih lagi. : Dalam hal diterbitkan Surat Teguran, kaduluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal penyampaian Surat Teguran tersebut. : Yang dimaksud dengan pengakuan hutang retribusi secara langsung adalah wajib retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai hutang retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah. Yang dimaksud dengan pengakuan hutang secara tidak langsung adalah wajib retribusi tidak secara nyatanyata langsung menyatakan bahwa ia mengakui mempunyai hutang retribusi kepada pemerintah Daerah. : Dengan adanya sanksi pidana diharapkan timbulnya kesadaran vvajib retribusi untuk memenuhi kewajibannya. Upaya pidana hendaknya merupakan upaya terakhir setelah sebelumnya dilakukan upayaupaya yang bersifat administratif. : Penyidik dibidang retribusi daerah adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat oleh Bupati. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CILACAP TAHUN 2008 NOMOR 15