GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DTSS PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. dikelola dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dengan memberikan keleluasaan pada

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DTSS PENGELOLAAN TRANSFER DANA KE DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan daerahnya sendiri, membuat peraturan sendiri (PERDA) beserta

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 1 ayat (5) disebutkan bahwa otonomi

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan pemerintah propinsi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, kita tidak bisa bebas dari yang namanya pajak. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang sebagai

Keterangan Pers POKOK-POKOK PENGATURAN UNDANG-UNDANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu bagian dari pendapatan yang diterima oleh negara. Di

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan yang sebaik mungkin. Untuk mencapai hakekat dan arah dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari luar negeri dapat berupa pinjaman dari negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah. (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor P3 dan Bea Meterai.

SEKILAS PAJAK DAERAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI PAJAK. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, melalui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional sebagaimana. mandiri menghidupi dan menyediakan dana guna membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. diberi kewenangan untuk menjalankan pemerintahan, 1 pembangunan. nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan yang

ANALISIS EFEKTIVITAS DAN KONTRIBUSI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tanggal 18 Agustus 2009 REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi diperoleh dari perpajakan sebesar Rp1.235,8 triliun atau 83% dari

2014 ANALISIS POTENSI PENERIMAAN PAJAK PENERANGAN JALAN DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan perekonomiannya, Indonesia harus meningkatkan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan utama bagi sebuah Daerah yang

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diganti dengan UU No. 34 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. Suksesnya pembangunan negara Indonesia tidak terlepas dari dana yang

BAB I PENDAHULUAN. daerah dalam keuangan daerah menjadi salah satu tolak ukur penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi dan daerah-daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pajak dalam kehidupannya, sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Penerimaan pemerintah daerah untuk membiayai BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

PAJAK AIR TANAH PERDA KABUPATEN MUNA NO. 3 TAHUN PAJAK AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN. semua itu kita pahami sebagai komitmen kebijakan Pemerintah Daerah kepada. efisien dengan memanfaatkan sumber anggaran yang ada.

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. perlu terus dilaksanakan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 39 SERI B

BAB I PENDAHULUAN yang tertuang dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang. penyelenggaraan pemerintah daerah. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB III KONTRIBUSI PENDAPATAN PAJAK PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. membuat pengelompokkan jenis pajak berdasarkan aktivitas yang menyebabkan

BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. pada sensus penduduk yang dilakukan pada 1 Mei 15 Juni 2010 tercatat paling

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan daerah dan pelayanan terhadap masyarakatnya. Daerah otonom

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah direvisi menjadi Undang-

tatanan. Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Pusat maupun

PAJAK HOTEL PERDA NO. 1 TAHUN PERDA TENTANG PAJAK HOTEL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Pemerintah Republik

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pajak Daerah, yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. daerah adalah untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat dimana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB 1 BUKU SAKU PERPAJAKAN BAGI UMKM

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah merupakan peluang dan sekaligus juga sebagai tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain Good Governance, terdapat salah satu aspek di dalamnya yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

PBB DAN BPHTB. Pertemuan 1 Sejarah PBB

BAB I PENDAHULUAN. dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. yang sesuai denganperaturan perundang-undangan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan kemasyarakatan harus sesuai dengan aspirasi dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peran pemerintah daerah semakin meningkat dengan adanya kebijakan otonomi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJARNEGARA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit. Dana tersebut dapat diperoleh dari APBN. APBN dihimpun dari semua

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DI KOTA PADANG. Oleh: FIKRI ZUHRI PADANG

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN DTSS PENATAUSAHAAN DAN PELAPORAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

ekonomi K-13 PERPAJAKAN K e l a s A. PENGERTIAN PAJAK Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat tentang kewajibannya membayar pajak. cerminan partisipasi aktif masyarakat dalam membiayai pembangunan.

Pajak Daerah Tahun 2012 Peraturan Daerah Kabupaten Tegal Nomor 1 Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu Negara, ketersediaan data dan informasi menjadi sangat penting dalam

Dengan adanya pajak sebagai sumber PAD, daerah dapat membiayai. pembangunan secara optimal. Dalam Undang-undang RI Nomor 28 Tahun

TAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang memiliki wilayah yang besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).

Transkripsi:

UMUM : KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (KUP)(Pajak Pusat dan Pajak Daerah) : 4 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memahami Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) 1. Menjelaskan Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) (Pajak Pusat dan Pajak Daerah) Perbandingan Ketentuan Umum Perpajakan Pusat, Pajak Daerah, dan Retribusi Daerah 1. Ketentuan Umum Perpajakan; 2. NPWP; 3. Surat Pemberitahuan; 4. Tata Cara Pembayaran Pajak; 5. Penetapan dan Ketetapan Pajak; 6. Penagihan Pajak; 7. Keberatan dan Banding; 8. Pembukuan dan Pemeriksaan; 9. Ketentuan Khusus dan Penyidikan. Kelompok Latihan 180 menit Daftar Pustaka: 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; 3. UU No. 9 tahun 1994 tentang Perubahan Atas UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; 4. UU No. 28 tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas UU No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 1

UMUM : POKOK-POKOK KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH : 4 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami pokok-pokok keuangan negara dan daerah. : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memahami konsep, dasar hukum serta perkembangan dari keuangan negara dan daerah. 1. Menjelaskan Prinsip Dasar Keuangan Negara Dan Keuangan Daerah Pokok-pokok Keuangan Negara dan Daerah 1. Pengertian dan definisi; 2. Dasar hukum keuangan Negara dan keuangan daerah, berikut peraturan sektoral yang terkait PDRD; 3. Ruang lingkup keuangan Negara dan keuangan daerah; 4. Keterkaitan pembagian kewenangan dan penyerahan sumber pendanaan antara pusat dan daerah. Latihan 180 menit Daftar Pustaka: 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD; 2. PP No. 38 Tahun 2007; 3. Buku Pedoman Nasional PDRD. 2

UMUM : KEBIJAKAN UMUM PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH : 4 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami kebijakan umum Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan tentang konsep dan prinsip-prinsip kebijakan umum pajak daerah dan retribusi daerah. 1. Menjelaskan perkembangan kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah 2. Menjelaskan arah kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah Perkembangan Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Arah Kebijakan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1. Filosofi pajak daerah dan retribusi daerah; 2. Perkembangan peraturan pajak daerah dan retribusi daerah; 3. Batasan kewenangan pemerintah daerah. 1. Penguatan basis pajak daerah; 2. Penguatan retribusi daerah; 3. Penetapan sanksi atas ketidakpatuhan dalam menyampaikan Perda dan Raperda. 90 menit 90 menit Daftar Pustaka: 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD; 2. PP No. 38 Tahun 2007; 3. Buku Pedoman Nasional PDRD. 3

: PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH : 5 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami pajak daerah dan retribusi daerah. UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan diharapkan memahami pajak daerah dan retribusi daerah 1. Menjelaskan definisi, prinsipprinsip, fungsi, kriteria dan jenis pajak daerah Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1. Definisi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Prinsip-prinsip umum pajak daerah dan Retribusi Daerah; 3. Fungsi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 4. Kriteria Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 5. Jenis-jenis Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 225 menit Daftar Pustaka : 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD; 2. PP No. 38 Tahun 2007; 3. Buku Pedoman Nasional PDRD. 4

: PERATURAN SEKTORAL TERKAIT PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH : 6 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami peraturan-peraturan sektoral yang terkait pajak daerah dan retribusi daerah. UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan diharapkan memahami peraturanperaturan yang terkait pajak daerah dan retribusi daerah 1. Menjelaskan peraturan-peraturan yang terkait dengan PDRD Peraturan-peraturan Sektoral Terkait PDRD 1. Sektor Kehutanan; 2. Sektor Perhubungan; 3. Sektor Kesehatan; 4. Sektor Pekerjaan Umum; 5. Sektor Pertanian sd 13. 270 menit Daftar Pustaka : 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD; 2. PP No. 38 Tahun 2007; 3. Buku Pedoman Nasional PDRD. 5

: EVALUASI PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH : 16 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami cara melakukan evaluasi Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan tentang pelaksanaan evaluasi Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 1. Melakukan evaluasi Peraturan Daerah Provinsi 2. Melakukan evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Evaluasi Peraturan Daerah Provinsi dan Studi Kasus Evaluasi Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dan Studi Kasus 1. Pajak Kendaraan Bermotor 2. Bea balik nama Kendaraan Bermotor 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor 4. Pajak Air Permukaan 5. Pajak Rokok 6. Retribusi Daerah Propinsi 1. Pajak Hotel 2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame 5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7. Pajak Parkir 8. Pajak Air Tanah 9. Pajak Sarang burung walet 10. Pajak Bumi dan Bangunan Kelompok Latihan Kelompok Latihan 360 menit 360 menit 6

Daftar Pustaka: 1. UU No. 28 Tahun 2009 tentang PDRD; 2. PP No. 38 Tahun 2007; 3. Buku Pedoman Nasional PDRD. Pedesaan dan Perkotaan 11. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan 12. Retribusi Jasa umum 13. Retribusi Jasa Usaha 14. Retribusi Perijinan Tertentu 7

: REGULATORY IMPACT ASSESSMENT (RIA) PERATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH : 8 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami analisis cost & benefit peraturan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan menggunakan metode RIA dalam penetapan pajak daerah dan retribusi daerah. 1. Menjelaskan Gambaran umum RIA Gambaran umum RIA 1. Pengenalan Regulatory impact assessment; 2. Dampak yang dibawa RIA; 3. Penerapan RIA di beberapa negara; 4. Prakarsa RIA di Indonesia. 2. Menerapkan metode RIA Pengenalan Metode RIA 1. Reformasi regulasi; 2. Penerapan kerangka RIA. Perumusan Masalah dan Tujuan 1. Analisis dan identifikasi masalah; 2. Perumusan masalah dan identifikasi tujuan. Pengembangan alternatif 1. Jenis-jenis alternatif tindakan; 2. Instrumen mempengaruhi perilaku; 3. Perbandingan alternatif. 90 menit Idem Idem 90 menit Idem Idem 90 menit Idem Idem 90 menit Daftar Pustaka: Manual RIA Prakarsa Strategis Menilai Dampak Regulasi Pemerintah; The ASIA Foundation 2008. 8

UMUM : KODE ETIK DEPARTEMEN KEUANGAN : 2 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja berkaitan dengan kode etik di lingkungan DJPK. : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan tentang dasar-dasar kode etik di lingkungan DJPK. 1. Mengetahui prinsip dasar kode etik PNS DJPK 1. Dasar Hukum Kode Etik PNS (DJPK) 2. Pengertian Kode Etik PNS 1. Pembinaan Jiwa Korps 2. Maksud Tujuan Pembinaan 3. Nilai-nilai Dasar LCD Flipchart ½ jamlat 2. 1. Mengetahui hak dan kewajiban PNS DJPK 2. Mengetahui larangan-larangan dalam melaksanakan tugas PNS DJPK 3. Mampu mengimplementasikan kode etik dalam melaksanaan tugas PNS DJPK 1. Unsur-unsur Kode Etik 2. Etika dalam bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, sesama PNS. Pelanggaran, Penegakan Kode Etik, Sanksi Pelanggaran Kode Etik, Majelis Kode Etik dan Penerapan Kode Etik 1. Unsur-unsur Kode Etik 2. Etika dalam bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, sesama PNS 1. Pelanggaran dan Penegakan Kode Etik 2. Sanksi Pelanggaran Kode Etik, Majelis Kode Etik dan Penerapan Kode Etik LCD Flipchart LCD Flipchart 1 jamlat ½ jamlat Daftar Pustaka: Kode Etik Departemen Keuangan Kode Etik DJPK 9

UMUM : KOMUNIKASI EFEKTIF (Public Speaking) : 4 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja yang berkaitan dengan komunikasi efektif. : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif. 1. Memahami konsep komunikasi efektif 2. Mengetahui alat-alat komunikasi efektif 3. a. Mengetahui cara berkomunikasi efektif b. Melakukan komunikasi efektif 1. Konsep, Pengertian, 2. Tujuan dan Ciri-ciri 1. Fungsi, Alat-alat 2. Syarat-syarat 1. Konsep dan Pengertian Komunikasi Efektif 2. Tujuan dan Ciri-ciri Komunikasi Efektif 1. Fungsi Komunikasi Efektif 2. Alat-alat Komunikasi, 3. Syarat-syarat komunikasi efektif Teknik Berkomunikasi Efektif 1. Komunikasi Verbal 2. Komunikasi Non Verbal LCD Flipchart 45 menit Idem Idem 45 menit Idem Idem 90 menit 10

: PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA : 2 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami pengembangan sumber daya manusia. UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan memahami pengembangan sumber daya manusia 1. Menjelaskan pola pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Departemen Keuangan dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Pola pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Statistik Sumber Daya Manusia di lingkungan Departemen Keuangan dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 2. Arah dan Pola pengembangan Sumber Daya Manusia di lingkungan Departemen Keuangan dan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan 90 menit 11

: Current Issue dari Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah : 2 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami perkembangan atau current issue dari Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. UMUM: Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami perkembangan atau current issue dari Direktur Pajak Daerah dan Retribusi Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 1. Menjelaskan beberapa current issue terkait pengawasan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pengawasan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 1. Sistem Pengawasan PDRD 2. Monitoring dan Evaluasi 3. Perkembangan pengawasan Perda dan Raperda PDRD 4. Kesalahan-kesalahan yang sering ditemui dalam perda tentang PDRD 90 menit 12

: Current Issue dari Praktisi : 2 JAMLAT @ 45 MENIT kompetensi kinerja mereka setelah memahami perkembangan atau current issue dari Praktisi UMUM : Setelah mengikuti mata pelajaran ini, peserta diharapkan mampu memahami perkembangan atau current issue dari Praktisi. 1. Menjelaskan beberapa current issue terkait permasalahan PDRD dari praktisi Penerapan Perda tentang PDRD 1. Penyusunan Perda PDRD 2. Penetapan Perda PDRD 3. Permasalahan dalam implementasi PDRD 4. Peranan pendapatan asli daerah dan PDRD dalam APBD 5. Hubungan antara dana perimbangan dan PDRD 90 menit 13